Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amardita Nur Fathia
"Memutuskan untuk memiliki anak dan membesarkan mereka menciptakan sejumlah biaya meskipun diyakini bahwa anak dapat menjadi sumber kegembiraan dan kepuasan dalam jangka pendek dan penyedia keamanan ekonomi keluarga dalam jangka panjang. Selain itu, biaya dan manfaat yang diperoleh seorang anak bersifat tidak pasti karena tidak ada yang mengetahui kemungkinan apakah anak tersebut akan membawa lebih banyak dampak positif atau negatif bagi orang tuanya. Oleh karena itu, ketika seseorang memutuskan untuk menginginkan kelahiran seorang anak, artinya mereka bersedia menghadapi kondisi ketidakpastian. Dalam kondisi ketidakpastian, preferensi risiko dan preferensi waktu seseorang akan mempengaruhi pertimbangan pengambilan keputusan ekonominya. Dengan menggunakan data IFLS-5, penelitian ini mencoba mengungkap hubungan preferensi risiko dan preferensi waktu wanita dalam mempengaruhi niat mereka untuk memiliki anak tambahan. Hasil dari regresi logistik biner yang dilakukan menunjukkan bahwa wanita yang toleran terhadap risiko dan tidak sabaran lebih cenderung menginginkan tambahan anak dibandingkan yang sebaliknya.

Deciding to have a child and raising them incur several costs although it is believed that children can be a source of joy and satisfaction in the short run and family economic security provider in the long run. Furthermore, the costs and benefits of a child is uncertain as no one knows the probability of whether the child will bring more positive outcome or negative outcome to its parents. Hence, when someone is deciding to pursue a child’s birth, it means if they are willing to face uncertainty. Under uncertainty, an individual’s risk preference and time preference will affect their economic decision-making consideration. Using IFLS-5 data, this study tried to unravel the relationship of women’s risk preference and time preference in affecting their intention to have additional children. Result from from binary logistic regression being conducted showed that risk tolerant and impatient women are more likely to intend additional children than the opposite."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabian Muhammad Giffari Putra Riza
"Peran ekonomi transportasi semakin penting, hal ini ditunjukkan dengan bagaimana orang membutuhkan lebih banyak waktu untuk bepergian ke tempat kerja dalam beberapa dekade terakhir. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mengetahui bagaimana kesejahteraan masyarakat dapat ditentukan oleh pilihan mereka saat bepergian, salah satunya adalah moda transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan dampak moda transportasi yang digunakan dalam perjalanan komuter terhadap kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Menggunakan regresi logistik yang dipesan dan keamanan pribadi selama perjalanan sebagai proxy untuk kesejahteraan, penelitian ini menemukan bahwa moda transportasi memang mempengaruhi keamanan pribadi mereka. Selain itu, berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan kendaraan pribadi berhubungan positif dengan keamanan pribadi selama perjalanan. Dari temuan tersebut, penelitian ini mengadvokasi rekomendasi kebijakan yang sejalan dengan peningkatan pengalaman komuter angkutan umum serta pengguna mobilitas aktif, seperti penegakan keamanan di halte atau stasiun kereta api serta prioritas pejalan kaki dan pengendara sepeda melalui penyediaan trotoar yang lebih luas serta jalur sepeda.

The role of transport economics is increasingly important, it is shown by how people take more time to commute to work in recent decades. Thus, it becomes important to figure out how people’s well-being can be determined by their choices when commuting, one of which is transporting mode. This study aims to estimate the impact of transport mode used in commuting on people’s well-being in Indonesia. Using ordered logistic regression and personal security during commuting as a proxy to well-being, this study finds that transport modes do affect their personal security. Additionally, walking, cycling, and using private vehicle are positively related to personal security during commuting. From the findings, this study advocates for policy recommendations that are in line with improving commuting experience of public transit as well as active mobility users, such as security enforcements at bus stops or train stations as well as pedestrians’ and cyclists’ prioritization through providing wider sidewalks and bike lanes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Ivan Rasendriya Pandega
"Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh faktor makroekonomi khususnya variabel inflasi, nilai tukar, dan suku bunga terhadap imbal hasil saham sektor infrastruktur dan sektor keuangan pada pasar saham Indonesia pada periode tahun 2018 hingga 2021. Penelitian ini menggunakan model uji regresi linier berganda dengan menggunakan metode OLS dalam mencari tahu pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini ditemukan bahwa inflasi, nilai tukar, dan suku bunga secara simultan mempengaruhi imbal hasil pada sektor infrastruktur dan sektor keuangan. Berdasarkan hasil uji f dan uji t ditemukan bahwa pada pasar saham Indonesia sektor saham keuangan lebih sensitif terhadap perubahan faktor makroekonomi dibandingkan sektor saham infrastruktur dalam merespon perubahan faktor makroekonomi. Berdasarkan hasil uji t ditemukan bahwa inflasi dan suku bunga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap imbal hasil saham pada kedua sektor. Nilai tukar sebagai satu-satunya faktor makroekonomi dalam penelitian yang mempengaruhi secara signifikan negatif terhadap imbal hasil saham pada sektor infrastruktur dan sektor keuangan.

This research examines the effect of macroeconomic factors, especially inflation, exchange rate and interest rate variables on stock returns in the infrastructure sector and financial sector on the Indonesian stock market in the period 2018 to 2021. This research uses a multiple linear regression model with OLS method to find out the effect of the independent variable on the dependent variable. In this research, it was found that inflation, exchange rates and interest rates simultaneously influence returns in the infrastructure sector and the financial sector. Based on the results of the f and t test, it was found that the financial sector is more sensitive to changes in macroeconomic factors compared to the infrastructure sector responding to changes in macroeconomic factors. Based on the results of the t test, it was found that inflation and interest rates did not have a significant effect on stock returns. The exchange rate is the only macroeconomic factor in the research that has a significantly negative influence on stock returns in the infrastructure sector and financial sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Amanda Novriwani
"Migrasi orang tua adalah fenomena yang banyak terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Meskipun remitansi dari orang tua yang bermigrasi dapat meningkatkan standar hidup dan akses sumber daya bagi rumah tangga, akan tetapi absen orang tua dalam mengasuh anak dalam dapat berdampak buruk terhadap kondisi gizi anak-anak. Studi ini mengeksplorasi bagaimana dampak migrasi orang tua terhadap status gizi anak-anak yang ditinggalkan di Indonesia, dengan fokus pada kondisi stunting, wasting, dan underweight. Berdasarkan data dari IFLS wave 5 penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan penelitian tentang bagaimana ketidakhadiran orang tua memengaruhi malnutrisi anak. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat dampak yang berbeda dari setiap kategori anak yang ditinggalkan terhadap malnutrisi anak. Migrasi orang tua oleh setidaknya satu orang tua, dan migrasi ayah memiliki efek negatif terhadap malnutrisi anak di Indonesia. Dengan kata lain, memiliki setidaknya satu orang tua migran, khususnya ayah, mengurangi kemungkinan anak yang ditinggalkan mengalami malnutrisi. Namun, migrasi ibu memiliki hubungan positif dengan wasting, yang berarti bahwa ditinggalkan oleh ibu meningkatkan kemungkinan anak mengalami wasting.

Parental migration is a common phenomenon in many countries including Indonesia. While the remittances from migrant parents can potentially improve household living standards and access to resources, the prolonged absence of a nurturing parent may adversely affect children's nutritional well-being. This study explores the impact of parental migration on the nutritional status of left-behind children in Indonesia, focusing on stunting, wasting, and underweight conditions. Drawing on data from waves 5 of the Indonesia Family Life Survey (IFLS), this research aims to fill the existing gap in understanding how the absence of a parent influences child malnutrition. The findings indicate that there is a different impact of each category of left behind on the malnutrition of children. Parental migration by at least one parents, and paternal migration has a negative effect on child malnutrition in Indonesia. In other words, having at least one migrant parent, specifically, father, decreases the likelihood of left behind children to be malnourished. However, maternal migration has a positive relation with wasting, means that being left behind by mother increases the likelihood of children to be wasted. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Sarif Hasyim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan jenis transportasi pelaku mobilitas ulang-alik yang digunakan ketempat kerja di kawasan metropolitan. Di Indonesia telah terbentuk delapan kawasan metropolitan, yaitu Mebidang, Jabodetabek, Bandungraya, Kedungsepur, Joglosemar, Gerbangkertosusila, Sargabita dan Mamminasata. Hasil regresi binomial logit menggunakan data Sakernas 2013 menunjukkan bahwa di metropolitan secara keseluruhan ditemukan bahwa jenis transportasi umum cenderung dilakukan oleh pekerja yang tinggal di perkotaan dan dengan waktu tempuh lebih lama. Terdapat pola yang berbeda pada tiap kawasan metropolitan, secara umum pekerja pelaku mobilitas ulang-alik lebih memilih transportasi pribadi kecuali perempuan di kawasan metropolitan Mebidang.

This study aims to analyze several factors related to choice of transport modeof commuter worker to and from working place in the whole metropolitan area and each of 8 metropolitan area, namely Mebidang, Jabodetabek, Bandungraya, Kedungsepur, Joglosemar, Gerbangkertosusilo, Sargabita and Mamminasata. Using data of National Labor Force Survey-SAKERNAS 2013, the result of binomial logit regression shows that in the whole metropolitan area, commuter worker who live in urban area and has longer travelling time tend to use public transport than private transport. Furthermore, there is a different pattern in each metropolitan area. Generally, in 8 metropolitan areas, commuter worker prefers private transport than public transport. However, only women in Mebidang favor public transport more than private transport."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabhan Ibrahim Ahmad,author
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak globalisasi terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara anggota ASEAN Plus Framework. Globalisasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua aspek utama yaitu globalisasi perdagangan dan globalisasi keuangan. Penelitian ini menggunakan data panel dari 16 negara anggota ASEAN Plus Framework untuk periode 2010-2021. Metode analisis yang digunakan adalah Fixed Effect untuk menghasilkan estimator yang konsisten pada panel data yang tidak seimbang dalam hubungan antara keterbukaan perdagangan dan keuangan terhadap ketimpangan pendapatan yang diukur dengan Indeks Gini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan perdagangan dan keuangan memiliki pengaruh yang sama pada negara maju dan negara berkembang. Peningkatan keterbukaan perdagangan akan meningkatkan ketimpangan pendapatan di negara maju secara signifikan. Sebaliknya, peningkatan keterbukaan keuangan meningkatkan ketimpangan pendapatan di negara berkembang secara signifikan. Berdasarkan hasil ini, penelitian ini menyarankan pentingnya kebijakan yang mendukung inklusi keuangan dan perdagangan untuk mengurangi ketimpangan pendapatan di ASEAN Plus Framework.

This study aims to analyze the impact of globalization on income inequality in ASEAN Plus Framework member countries. Globalization in this study is divided into two main aspects: trade globalization and financial globalization. This study uses panel data from 16 ASEAN Plus Framework member countries for the period 2010-2021. The analysis method used is Fixed Effect to produce consistent estimators on unbalanced panel data in the relationship between trade and financial openness on income inequality measured by the Gini Index. The results of the study indicate that trade and financial openness have similar effects on developed and developing countries. An increase in trade openness significantly increases income inequality in developed countries. Conversely, an increase in financial openness significantly increases income inequality in developing countries. Based on these results, this study suggests the importance of policies that support financial and trade inclusion to reduce income inequality in the ASEAN Plus Framework."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adis Susita Rahma
"Kondisi kelayakan rumah tinggal sebagai salah bentuk non-schooling input dan home investment ditemukan memiliki dampak terhadap outcome pendidikan anak. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa anak yang tinggal di rumah dengan akses air bersih dan sanitasi yang baik serta tidak terlalu padat, cenderung memiliki pencapaian akademik yang lebih baik. Dengan menggunakan data IFLS 5 (Tahun 2014/2015), penelitian ini mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan kognitif antara anak yang tinggal di rumah layak huni dengan tidak layak huni. Hasil penelitian ini menunjukkan anak yang tinggal di rumah layak huni memiliki skor kognitif yang lebih tinggi sebesar 1,90 poin daripada anak yang tinggal di rumah layak huni. Rumah yang tidak layak huni meningkatkan risiko anak terkena penyakit dan mengalami tekanan psikis yang lebih tinggi, sehingga menggangu perkembangan kognitif anak. Penelitian ini turut menunjukkan adanya pengaruh dari variabel karakteristik orang tua, karakteristik keluarga, serta karakteristik ekonomi dan wilayah terhadap skor kognitif anak.

The suitability of housing conditions, as a form of non-schooling input and home investment, has been found to signficantly impact children’s educational outcomes. Previous research suggests that children residing in houses with access to clean water, adequate sanitation, and less crowded house, tend to achieve higher academic performance. Utilizing data from IFLS 5 (Year 2014/2015), this study examines whether cognitive differences exist between children living in habitable and non-habitable house. This study find that children residing in habitable houses exhibit higher cognitive scores by 1,90 point compared to their counterparts in non-habitable house. Non-habitable house conditions increase the risk of children contracting diseases and experiencing psychological pressure, thereby hindering their cognitive development. Furthermore, this study finds that children characteristics, parents characteristics, economics, and regional factors have impact on children’s cognitive outcome."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Putri Art Syana
"Pergeseran hubungan ketenagakerjaan yang bersifat boundaryless antara pekerja dan pemberi kerja menciptakan tren stabilitas pekerjaan yang menurun dengan ditandai oleh berkembangnya pekerjaan dengan durasi lama kerja jangka pendek (<1 tahun). Berdasarkan data SAKERNAS 2008-2022, studi ini berupaya menganalisis apakah perubahan tren stabilitas pekerjaan yang menurun tersebut terjadi pada pekerja upah di Indonesia dengan perbedaannya antar jenis kelamin, serta melihat peran dari transformasi struktural terhadap tren stabilitas pekerjaan yang menurun tersebut. Lebih lanjut, metode multinomial logit yang digunakan dalam studi ini memudahkan dalam melihat efek periode terhadap probabilitas pekerja untuk berada dalam durasi lama kerja jangka pendek (<1 tahun) maupun jangka panjang (>20 tahun) melalui average marginal period effect. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan stabilitas kerja yang menurun dari peningkatan probabilitas pekerja untuk berada pada pekerjaan dengan durasi lama kerja jangka pendek (<1 tahun) dibandingkan jangka panjang (>20 tahun) seiring dengan meningkatnya periode. Meskipun begitu, peningkatan probabilitas pekerja untuk berada pada durasi lama kerja 11-20 tahun pada periode 2020-2022 terhadap periode dasar 2008-2011 memungkinkan terjadinya pengecualian pada periode terkait. Melalui efek dekomposisi KHB, sektor pekerjaan dinilai berpengaruh signifikan terhadap destabilisasi pekerjaan dengan kemungkinan sektor pekerjaan untuk menguatkan efek periode terhadap probabilitas lama kerja jangka pendek, serta melemahkan efek periode terhadap probabilitas lama kerja jangka panjang (>20 tahun). Studi lebih lanjut diperlukan dalam melihat motif serta tren pekerja sementara yang menguatkan argumen terkait penurunan tren stabilitas pekerjaan di Indonesia tersebut.

The shift towards boundaryless employment relationships between employee and employers has led to a trend of declining job stability, marked by the rise of short-term job tenure (<1 year). Based on SAKERNAS data from 2008-2022, this study aims to analyze whether the declining trend in job stability has occurred among wage workers in Indonesia, with distinctions by gender, and further examine the role of structural transformation in this trend. Furthermore, the multinomial logit method used in this study facilitates the examination of period effects on the probability of workers being in short-term (<1 year) compared to long-term job tenure (>20 year) through the average marginal period effect. The findings indicate a tendency for declining job stability, as evidenced by an increased probability of workers being in short-term job tenure (<1 year) compared to long-term job tenure (>20 year) over time. However, an increased probability of workers being in employment with a duration of 11-20 years during the 2020-2022 period compared to the base period of 2008-2011 suggests exceptions in the relevant period. The KHB decomposition effect shows that the employment sector significantly influences job instability, with the potential effect of the employment sector to strengthen the period effect on the probability of short-term job tenure and weaken the period effect on the probability of long-term job tenure (>20 year). Further studies are needed to examine the motives and trends of temporary workers, which support arguments related to the declining trend of job stability in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rafi Kurniawan
"Keinginan menambah jumlah anak sangat bergantung pada persepsi anak. Salah satu penghambat pria dan wanita menikah belum menginginkan menambah jumlah anak adalah karena anak dianggap sebagai biaya sehingga mereka perlu mengalokasikan biaya untuk anak. Selain itu, keinginan menambah jumlah anak juga dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial, ekonomi, dan demografi. Salah satu faktor yang dinilai mempengaruhi keinginan menambah jumlah anak pada pria dan wanita menikah adalah kepemilikan rumah. Studi ini bertujuan untuk menganalisis status kepemilikan rumah dengan keinginan menambah jumlah anak pada pria dan wanita menikah di Indonesia berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepemilikan rumah dengan keinginan menambah jumlah anak baik pada pria dan wanita menikah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa biaya kepemilikan rumah yang tinggi di Indonesia membuat pria dan wanita menikah mengalokasikan biaya untuk memiliki rumah sehingga cenderung untuk tidak menginginkan menambah jumlah anak kembali.

The desire to have more children is highly dependent on the perception of children. One of the reasons why married men and women do not want to have more children is because children are perceived as a cost, so they need to allocate money for children. In addition, the desire to have more children is also influenced by social, economic and demographic factors. One of the factors considered to influence the desire to have more children among married men and women is home ownership. This study aims to analyse home ownership status and the desire to have more children among married men and women in Indonesia based on data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). The results of this study show that there is a negative relationship between home ownership and the desire to have more children among both married men and women. This study concludes that the high cost of home ownership in Indonesia makes married men and women allocate the cost of owning a house so that they tend not to want to have more children."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohman Riadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumen terhadap niat beli item dalam game online Mobile Legends: Bang - Bang. Mobile Legends merupakan salah satu game online yang populer di Indonesia. Dalam game ini, pemain dapat membeli berbagai item, seperti skin karakter dan berbagai item lainnya untuk meningkatkan pengalaman bermain. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner online kepada 240 responden dan terdapat 203 responden yang merupakan pemain aktif Mobile Legends. Teori yang digunakan sebagai landasan penelitian adalah Theory of Planned Behavior (TPB) yang meliputi sikap terhadap perilaku pembelian, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku pembelian dan norma subjektif memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap niat beli item dalam game MLBB. Sementara itu, kontrol perilaku ysng dirsasakan memiliki pengaruh positif dan signifikan. Selain itu, faktor-faktor lain seperti motivasi ekstrinsik dan jenis kelamin, juga ditemukan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli item game MLBB. Temuan ini menunjukkan bahwa pemain yang merasa mampu untuk melakukan pembelian cenderung memiliki niat yang lebih besar untuk membeli item dalam game MLBB. Selain itu, jenis kelamin dan motivasi ekstrinsik memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pembelian niat neli item game MLBB.

This study aims to analyze consumer behavior towards the intention to purchase items in the online game Mobile Legends: Bang - Bang. Mobile Legends is one of the most popular online games in Indonesia. In this game, players can buy various items, such as character skins and other items, to enhance their gaming experience. This study employs a quantitative approach by distributing an online questionnaire to 240 respondents, of which 203 are active Mobile Legends players. The theory used as the basis of the research is the Theory of Planned Behavior (TPB), which includes attitudes towards purchasing behavior, subjective norms, and perceived behavioral control. The results indicate that attitudes towards purchasing behavior and subjective norms have a negative and significant impact on the intention to purchase items in the game MLBB. Meanwhile, perceived behavioral control has a positive and significant influence. Additionally, other factors such as extrinsic motivation and gender were also found to have a positive and significant effect on the intention to purchase items in the game MLBB. These findings suggest that players who feel capable of making purchases tend to have a greater intention to buy items in the game MLBB. Furthermore, gender and extrinsic motivation significantly influence the intention to purchase items in the game MLBB."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library