Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Adnan
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan hubungan antara tipe kepribadian, tipe circadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Kepribadian adalah suatu yang unik dan khas pada diri setiap individu yang mempengaruhi cara penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Ada dua tipe kepribadian yaitu extravert dan introvert. Circadian adalah suatu ritme perubahan fungsi-fungsi tubuh individu yang terjadi dalam waktu 24 jam. Ada dua tipe circadian yaitu tipe siang dan tipe malam, sedangkan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi adalah perasaan positif atau negatif terhadap sistem kerja shift tersebut.
Selain untuk menemukan hubungan, penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan perbedaan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi antara pekerja dengan kepribadian yang cenderung extravert dan pekerja dengan kepribadian yang cenderung introvert, serta antara pekerja dengan tipe circadian siang dan pekerja dengan tipe circadian malam.
Penelitian dilaksanakan di PT SC yang pekerjaannya menuntut tingkat aletness (kesiagaan) tinggi. Sebanyak 214 pekerja bagian produksi dari perusahaan tersebut dijadikan sampel penelitian.
Data dikumpulkan melalui angket Sikap terhadap sistem kerja shift rotasi, angket Kepribadian dan angket Circadian. Untuk menemukan hubungan antara tipe kepribadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi, dan hubungan antara tipe circadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi, dilakukan perhitungan korelasi bivariate. Analisis dilanjutkan dengan perhitungan regresi berganda untuk mengetahui sumbangan variabel tipe kepribadian dan tipe circadian terhadap sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Kemudian untuk menemukan perbedaan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi antara dua kelompok kepribadian dan dua kelompok circadian dilakukan uji t.
Dari penelitian ditemukan ada hubungan negatif yang signifikan antara tipe kepribadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Semakin extravert kepribadian pekerja, semakin negatif sikapnya terhadap sistem kerja shift rotasi. Ditemukan juga hubungan yang negatif signifikan antara tipe circadian dengan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi. Semakin siang tipe circadian pekerja, semakin negatif sikapnya terhadap kerja shift rotasi.
Selain itu juga ditemukan adanya perbedaan sikap terhadap sistem kerja shift rotasi antara pekerja dengan kepribadian extravert dan pekerja dengan kepribadian introvert, serta pekerja dengan tipe circadian siang dan pekerja dengan tipe circadian malam.
Saran yang dapat diajukan adalah perusahaan hendaknya memperhatikan faktor usia dan kecenderungan tipe circadian pekerja dalam menempatkan mereka pada kerja shift. Perusahaan juga hendaknya mengkaji kembali sistem kerja shift yang berlaku saat ini."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T10650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Renaldy A.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2218
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifah Abdullah
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel attitude terhadap safety performance, subjective Norm, dan perceived behavioral control dengan variabel intensi untuk melakukan safety performance pada pekerja drilling.
Penelitian dilakukan di PT Radiant Utama Technical Service, yang merupakan perusahaan kontraktor drilling pribumi terbesar di PT Caltex Petroleum Indonesia. Dari seluruh pekerja diambil 62 orang pekerja sebagai respnden penelitian. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala Likert yang mengukur variabel-variabel attitude, subjective norm, perceived behavioral control dan intensi untuk melakukan safcfy performance. Skala dibuat dalam bentuk skala Likert. Dilakukan analisa statistik dengan regresi berganda pada data yang terkumpul.
Hasil dari penelitian yang ditemukan adalah; (1) Attitude secara signifikan memberi sumbangan terhadap intensi untuk melakukan safety performance pada pekerja drilling. (2) Subjective norm secara signifikan memberi sumbangan terhadap4 intensi untuk melakukan safety performance pada pekerja drilling. (3) Perceived in behavioral control secara signifikan memberi sumbangan terhadap intensi safety performance pada pekerja drilling. (4) Sumbangan ketiga variabel; attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control terhadap variabel intensi melakukan safety performance adalah sebesar 38.5%.
Saran-saran yang dapat diajukan adalah (1) Perusahaan hendaknya metakukan pendekatan terhadap atasan, sebagai kelompok acuan yang paling berpengaruh, untuk meningkatkan pelaksanaan safety performance. (2) Peningkatan attitude pekerja terhadap safety performance juga periu dilakukan antara lain dengan memberikan pengetahuan yang lebih luas dan mendalam tentang konsekwensi-konsekwensi yang timbul dan dilakukan atau tidak dilakukannya safety performance, untuk membentuk belief yang positif. (3) Untuk mengantisipasi kuatnya persepsi pekerja mengenai hambatan-hambatan yang berada di luar kontrol dirinya, dapat dilakukan pendekatan terhadap pekerja untuk mengubah persepsi tersebut ke arah yang lebih positif. (4) Perlu dilakukan penelitian-penelitian tanjutan untuk mengetahui apakan terdapat determinan lain yang juga signifikan membentuk safety performance."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Purwanty
"Penelitian ini dilakukan terhadap anak remaja di RW 13 Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng, dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh kuantitas dan kualitas komunikasi keluarga terhadap perilaku kekerasan pada remaja. Desain yang digunakan adalah korelasional deskriptif, dengan sampel berjumlah 40 orang yang dipilih secara simple random sampling. Penelitian ini dianalisa dengan menggunakan uji statistik Exact Fisher.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuantitas komunikasi keluarga yang sering sebanyak 82,5% dan sebagian besar (65%) memiliki kualitas komunikasi keluarga yang sedang. Perilaku kekerasan remaja dengan kategori terjadi sebanyak 15% dan yang paling sering terjadi (32,5%) yaitu isi bicara menghina orang lain. Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara kuantitas dan kualitas komunikasi keluarga dengan perilaku kekerasan remaja."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5036
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Aryani
"Persepsi seseorang terhadap suatu hal dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal ataupun eksternal dimana persepsi tersebut akan memberi dampak tingkah laku yang positif ataupun yang negatif (Gertrude, 1991). Begitu pula persepsi seorang ibu terhadap pijat bayi. Untuk mengetahui persepsi ibu terhadap pijat bayi dilakukan penelitian deskriptif sederhana terhadap 30 responden ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-3 tahun di wilayah Kelurahan Petir Kecamatan Cipondoh pada tanggal 25 November - 8 Desember 2001. Analisa data menggunakan rumus statistik mean (nilai rata-rata) dan standar deviasi. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa 87 % ibu mempunyai persepsi yang positif terhadap pijat bayi dengan nilai mean sebesar 0,73 dan standar deviasi sebesar 0,09."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5033
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Melda Tiorina
"Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana persepsi klien kanker payudara setelah tindakan mastektomi. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Sederhana dan dilakukan di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta (RSPP) dengan jumlah responden sebanyak 15 orang. Kepada responden diberikan kuisioner untuk dijawab dan setelah itu dianalisa oleh peneliti.
Hasil pengumpulan dan analisa data diperoleh bahwa Sebagian besar klien yaitu 86,6 % memiliki persepsi yang positif, dimana klien mampu beradaptasi terhadap perubahan untuk melanjutkan kehidupannya, Sedang 13,4 % responden memiliki persepsi negatif sehingga menunjukkan keputusasaan. Dari penelitian tersebut dapat terlihat bahwa klien kanker payudara dengan tindakan Mastektomi dapat mengalami persepsi positif dan persepsi negatif."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5286
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekarsari Suyono
"Kemacetan lalu lintas merupakan salah satu masalah bagi warga Jakarta. Kemacetan lalu lintas ternyata dapat menimbulkan kerugian psikis bagi pengguna jalan. Hal ini dapat terjadi karena adanya interaksi psikologis, yaitu kondisi pengemudi kendaraan secara psikologis melakukan interaksi dengan sistem kontrol kendaraan, lingkungan sekitar jalan raya termasuk sistem kontrolnya, kemudian melakukan respon terhadap stimulan yang terjadi selama ini. Salah satu daerah yang sangat dikenal akan kemacetan lalu lintasnya adalah Ciputat. Kondisi yang telah dianggap sebagai sebuah pemandangan sehari-hari ini ternyata mempunyai berbagai dampak negatif bagi manusia. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah dampak psikologis, dalam hal ini berupa stres terhadap subyek yang mengalami kemacetan lalu lintas.
Karena itu penelitian ini mencoba melihat dampak psikologis kemacetan terhadap warga Kompleks Dosen UI Ciputat sebagai wilayah penelitian. Jika seseorang mengalami stres maka akan timbul tingkah laku tertentu sebagai usahanya dalam meredakan rasa tidak menyenangkan yang dialaminya akibat stres. Tingkah laku yang ada karena stres sebenarnya merupakan cara individu mencari strategi coping terbaik bagi dirinya untuk menghadapi stres yang dialaminya. Dalam psikologi dikenal tiga macam coping yang konstruktif, yakni coping yang dinilai relatif sehat baik dari segi mental maupun fisik, yaitu problem-focused coping, appraisal-focused coping, dan emotion-focused coping. Setelah individu memilih suatu strategi coping tertentu, maka stres yang dialaminya akan mereda, sehingga individu tersebut dapat cope dengan stressor dan dapat dikatakan coping individu efektif. Akan tetapi jika strategi coping yang dipilih tidak dapat meredakan stres yang dialaminya, maka coping individu tidak ekektif.
Penelitian ini juga melihat tanda-tanda atau gejala-gejala stres yang timbul dari subyek yang disebabkan oleh stressor, dalam hal ini kemacetan lalu lintas dan mengaitkannya dengan hubungan antara gender dan tipe kepribadian A dan B. Alat yang digunakan untuk melihat tanda-tanda stres akibat kemacetan dibuat berdasarkan hasil elisitasi dan tanda-tanda stres dari Vlisides, Eddy, dan Mozie; yang diambil dalam Rice (1999), menggunakan skala 1-5. Alat mengukurtipe kepribadian disusun berdasarkan 3 faktor menurut Jenkins, 1974; Zyzanski dan Jenkins, 1970), yakni faktor S, yaitu cepat dan tidak sabar (speed and impatience); faktor J, yaitu keterlibatan dengan tugas/pekerjaan (job involvement);dan faktor H, yaitu kompetitif, mudah marah dan pekerja keras (competitive, hostile, and hard driving), menggunakan skala 1-6. Alat yang digunakan untuk mengukur perilaku coping disusun menurut Rudolph Moos dan Andrew Billings (dalam Weiten dan Lloyd, 1997)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2001
S2956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ariyanto
"Angka kematian mendadak semakin meningkat setiap tahunnya. Kebanyakan diperkirakan akibat serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Frekuensi nadi pemulihan dan kapasitas fungsional merupakan prediktor risiko kematian akibat gangguan jantung. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran frekuensi nadi pemulihan dan kapasitas fungsional pada pasien dengan penyakit jantung koroner.
Metode Penelitian ini adalah deskriptif dilakukan dengan melakukan pemantauan terhadap 100 pasien penyakit jantung koroner yang menjalani pemeriksaan treadmill.Frekuensi nadi pemulihan diukur pada menit pertama setelah selesai pemeriksaan lalu dilakukan analisis kategori kapasitas fungsional.
Hasil penelitian dari 53 laki-laki dan 47 perempuan yang mengikuti penelitian dengan rentang usia 40-78 tahun, hanya 31% yang mengalami gangguan frekuensi nadi pemulihan dan 44% yang mengalami gangguan kapasitas fungsional. Penelitian ini merekomendasikan pengkajian frekuensi nadi pemulihan dan kapasitas fungsional perlu dilakukan sebagai dasar dalam memberikan edukasi.

Sudden death rate is increasing every year. Most expected cause is heart attack or coronary artery disease. Heart rate recovery and functional capacity as predictor of risk of death from cardiac event. The study was conducted to reveal the heart rate recovery and functional capacity in patients with coronary artery disease.
The method of study is descriptive, it was done by monitoring 100 coronary artery disease patients who underwent treadmill test. Heart rate recovery measured in the first minute after the treadmill test is completed and then the analysis of functional capacity categories was done.
The results of 53 men and 47 women who followed the study with age range 40-78 years, only 31% of patients were susceptible to abnormal heart rate recovery and 44% of patients were impaired functional capacity. The study recommend that ssessment of heart rate recovery and functional capacity needs to be done as a basis for providing education.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>