Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Fitria
"Diabetes melitus adalah penyakit yang perkembangan epideminya sangat cepat dan biaya perawatan diabetes pun sangat besar karena merupakan penyakit akut. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk melihat biaya rawat jalan tingkat lanjut diabetes pada peserta JPK PT Jamsostek (Persero) di empat rumah sakit pemerintah di Jakarta yang diteliti serta melihat perbandingan biaya RJTL diabetes pada keempat rumah sakit tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa biaya RJTL diabetes per oranproporsi biaya paling besar pada RJTL diabetes di rumah sakit adalah biaya farmasi (40%-60%) diikuti oleh biaya pemeriksaan diagnostik (24%-36%), dan biaya konsultasi dokter spesialis (10%-12%). Rata-rata biaya RJTL diabetes adalah Rp 400,280-Rp 1,141,372 per orang per tahun. Beban biaya RJTL diabetes di rumah sakit adalah 2.2%-6.2% dari pendapatan per bulan. Beban tersebut dapat dikurangi dengan melakukan pencegahan diabetes, deteksi dini, serta reduksi komordibitas dan komplikasi dengan meningkatkan layanan perawatan diabetes. Dalam skala nasional, program pencegahan yang costeffective harus dimulai untuk memaksimalkan peningkatan kesehatan.

Diabetes mellitus (DM) is a growing epidemic and the cost of treating diabetes is largely increasing. The objective of this study was to know cost of diabetes among member of JPK PT Jamasostek (Persero) whom attends at out-patient care hospitals in Jakarta, and to know cost comparison of diabetes at out-patient hospital. This study use quantitative research that has descriptive characteristic. From the total diabetes cost components, the cost for medicine represents the largest share (40%-60%), followed by laboratory cost (24%-36%), and consultation cost (10%-12%). The annual mean outpatient cost for each person with diabetes was Rp 400,280-Rp 1,141,372. The cost burden of DM at outpatient care hospitals is 2.2%-6.2% from income per month. That burden could be saved by prevention, earlier detection, and a reduction in diabetes co-morbidities and complications through improved diabetes care. Large scale and cost-effective prevention programs need to be initiated to maximize health gains and to reverse the advance of this epidemic.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hurun In
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sumber daya manusia, standard operating procedure (SOP), sistem informasi dan teknologi, syarat pengajuan proposal, proses underwriting dan pembuatan proposal, dan pengawasan oleh supervisor terhadap keterlambatan pembuatan proposal New Business asuransi kesehatan kumpulan di PT. Allianz Life Indonesia tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualiatif dengan disain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan kurangnya jumlah dan kualitas SDM, SOP yang kurang efektif, terhambatnya sistem informasi dan teknologi, syarat pengajuan proposal yang tidak lengkap, dan supervisi yang kurang berpengaruh menyebabkan pembuatan proposal New Business menjadi terlambat. Diperlukan penambahan jumlah SDM dan perbaikan sistem informasi serta edukasi tim Sales untuk mengatasi masalah keterlambatan.

This study aims to describe the human resources, standard operating procedure, information system and technology, proposal request document, underwriting and proposals process, and supervision to towards overdue in making New Business proposal Group Health Insurance at PT. Allianz Life Indonesia in 2012. This study uses descriptive qualitative research design.
The results showed a lack of quantity and quality of human resource, less effective SOP, inhibition of information system and technology, incompleteness of proposal submission requirements and less effect supervision causes New Business Proposal is overdue. Addition of human resources, improving performance of information system and providing education to Sales team are required to overcome the problem.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Demitria Aghnia Rachma Effendy
"Skripsi ini membahas terkait implementasi sistem Surat Jaminan Pelayanan (SJP) Online dalam program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi sistem Surat Jaminan Pelayanan (SJP) Online dalam program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang dilaksanakan di wilayah Kota Depok. SJP Online merupakan bentuk digitalisasi pelayanan yang bertujuan untuk memudahkan pencatatan, pelaporan, dan proses klaim rumah sakit dengan prosedur yang cepat. Dalam pelaksanaan SJP Online di lapangan, masih terdapat masalah atau kendala dalam Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat data deskriptif dengan metode pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil dan pembahasan penelitian menggunakan perspektif teori sistem, yaitu input, process, output. Hasil penelitian terkait pelaksanaan SJP Online di Kota Depok dapat dikatakan sudah sesuai dengan kebijakan dan standar yang berlaku, namun suatu kendala-kendala masih terjadi dalam pelaksanaannya. Kendala-kendala, seperti kurangnya jumlah verifikator dalam kepegawaian SJP Online Dinkes Kota Depok, anggaran dana, sarana dan prasarana di Dinkes Kota Depok, struktur organisasi di Puskesmas, motivasi, serta sistem error masih terjadi dalam pelaksanaan SJP Online. Meskipun demikian, upaya perbaikan dan peningkatan kualitas dilakukan dalam pelaksanaan SJP Online di Kota Depok.

This thesis discusses the implementation of the Online Service Guarantee Letter (SJP) system in the Depok City Regional Health Insurance (Jamkesda) program. The purpose of this study was to determine the implementation of the Online Service Guarantee Letter (SJP) system in the Regional Health Insurance (Jamkesda) program which was implemented in the Depok City area. SJP Online is a form of digitizing services that aims to facilitate the recording, reporting, and processing of hospital claims with fast procedures. In the implementation of SJP Online in the field, there are still problems or obstacles. This research is a descriptive qualitative research with data collection methods of in-depth interviews, observation, and document review. The results and discussion of the research use a systems theory perspective, namely input, process, and output. The results of research related to the implementation of SJP Online in Depok City can be said to be in accordance with applicable policies and standards, but there are still obstacles in its implementation. Obstacles, such as the lack of verifiers in the Depok City Health Office's Online SJP staffing, budget funds, facilities and infrastructure at the Depok City Health Office, organizational structure at the Puskesmas, motivation, and system errors still occur in the implementation of SJP Online. Nevertheless, efforts to improve and improve quality are carried out in the implementation of SJP Online in Depok City."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabilla Kaulika Rinalda Putri Giri
"Medication error menjadi insiden keselamatan pasien kedua yang paling sering timbul di seluruh dunia. Medication error dapat didefinisikan sebagai kegagalan yang tidak disengaja dalam pelayanan pengobatan yang berpotensi untuk menyebabkan bahaya pada pasien. Menjaga pelayanan kesehatan yang aman sangat bergantung pada kemampuan pemberi layanan untuk melakukan analisis risiko keselamatan pasien secara proaktif, yang salah satunya adalah menggunakan metode Healthcare Failure Mode and Effect Analysis (HFMEA). Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh desain HFMEA sebagai upaya pencegahan medication error di Instalasi Farmasi Klinik Perusahaan X. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian spesifik Operations Research. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, telaah data sekunder, dan focus group discussion. Hasil penelitian ini menemukan faktor penyebab kejadian medication error dari faktor organisasi dan faktor staf. Hasil tersebut kemudian dilakukan analisis desain HFMEA yang memperoleh 11 risiko yang memerlukan perhatian dan kemudian dibuat 14 rencana aksi untuk mengatasinya. Diperolehnya desain HFMEA untuk mencegah kejadian medication error yang sesuai dengan kebutuhan di Instalasi Farmasi Klinik Perusahaan X.

Medication error is the second most common patient safety incident worldwide. Medication errors can be defined as unintentional failures in medication services that have the potential to cause harm to patients. Maintaining safe health services is highly dependent on the ability of service providers to proactively conduct patient safety risk analysis, one of which is using the Healthcare Failure Mode and Effect Analysis (HFMEA) method. This study was aimed at obtaining the HFMEA design as an effort to prevent medication errors at Company X Clinical Pharmacy Installation. The research method used is qualitative research with a specific type of Operations Research. Data collected by in-depth interviews, observation, secondary data analysis, and focus group discussion. The results of this study found factors that cause medication errors to occur from organizational factors and staff factors. These results then analyzed for the HFMEA design which obtained 11 risks that required attention and then 14 action plans are made to overcome them. The HFMEA design was obtained to prevent medication errors that meet the needs of Company X Clinical Pharmacy Installation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evander Todho Dwitranarova
"Skripsi ini membahas terkait gambaran penolakan penolakan permohonan jaminan persalinan untuk pemohon non peserta JKN di Kota Depok Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan metode pengumpulan data sekunder Jaminan persalinan merupakan bantuan jaminan Kesehatan dalam aspek persalinan oleh Pemerintah Daerah Kota kepada masyarakat non peserta JKN bagi kasus kegawatdaruratan maternal neonatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program Jampersal untuk pemohon non peserta JKN di Kota Depok dan mengidentifikasi faktor penyebab dari adanya penolakan pengajuannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran Penolakan permohonan Jaminan Persalinan untuk pemohon non peserta JKN di Kota Depok pada tahun 2022, diketahui jumlah pemohon yang ditolak adalah sebanyak 53 pemohon dari 947 total pemohon Jampersal untuk pemohon non peserta JKN (5,6%). Dalam jumlah penolakan tersebut, teridentifikasi faktor penyebabnya adalah faktor pengecualian, sebanyak 29 pemohon (54,72%), faktor batas manfaat yang dapat diajukan, sebanyak 9 pemohon (16,98%), faktor kriteria parameter kemiskinan, yaitu sebanyak 8 pemohon (15,09%). faktor kelengkapan berkas permohonan Jampersal, sebanyak 4 pemohon (7,55%), dan faktor batas waktu pengajuan permohonan Jampersal, sebanyak 3 pemohon (5,66%).

This thesis discusses the description of the rejection of maternity guarantee application for non-JKN participants in Depok City in 2022. This is a quantitative descriptive study using secondary data collection methods. Maternity guarantee is a health insurance assistance in the aspect of childbirth by the Depok City Regional Government to non-JKN participants in cases of maternal neonatal emergencies. The study aims to determine the description of the implementation of the Jampersal program for non-JKN participants in Depok City and to identify the factors causing the rejection of their applications. The results of the study show that the number of rejected applicants is 53 out of 947 total Jampersal applicants for non-JKN participants (5.6%). The identified factors causing the rejection are exclusion factors, 29 applicants (54.72%), benefit limit factors that can be proposed, 9 applicants (16.98%), poverty parameter criteria factors, 8 applicants (15.09%), completeness of Jampersal application documents, 4 applicants (7.55%), and Jampersal application deadline factor, 3 applicants (5.66%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariadna Chitrarasmi Maharani
"Penyakit pernapasan kronis menjadi salah satu penyakit tidak menular yang paling umum di seluruh dunia. Asma merupakan salah satu penyakit pernapasan kronis yang banyak diderita oleh masyarakat. Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan beban yang besar. Asma yang tidak terkontrol berhubungan dengan peningkatan pengeluaran, peningkatan utilisasi pelayanan kesehatan dan penurunan produktivitas. Kondisi penyakit asma yang kronis memerlukan peranan pasien dalam pengendalian penyakit. Hal tersebut dapat dimungkinkan melalui adanya self-management. Perkembangan teknologi di masa kini dapat dimanfaatkan melalui penggunaan mHealth untuk mendukung penerapan self-management asma. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Pencarian studi dilakukan dengan menggunakan online database yaitu PMC, ScienceDirect, dan LinkSpringer. Terdapat 13 studi yang termasuk ke dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 11 studi menghasilkan perubahan positif yang signifikan dalam pengendalian asma yang dapat diketahui melalui asthma control, kualitas hidup, penggunaan SABA, symptom free days, dan CACG symptom benchmark. Selain itu, terdapat 4 studi yang menghasilkan perubahan positif dalam meningkatkan kepatuhan mengonsumsi obat. Sehingga, dapat dikatakan bahwa penggunaan mHealth efektif dalam penerapan self-management asma.

Chronic respiratory diseases are becoming one of the most common non-communicable diseases worldwide. Asthma is one of the chronic respiratory diseases that many people suffer from. This disease is often associated with a large burden. Uncontrolled asthma is associated with increased spending, increased utilization of health services and decreased productivity. Chronic asthma conditions require the patient's role in Disease Control. This can possible through self-management. Technological developments in the present can be utilized through the use of mHealth to support the implementation of asthma self-management. This study uses the literature review method. Study searches were conducted using online databases namely PMC, ScienceDirect, and LinkSpringer. There are 13 studies included in this study. The results of this study showed that a total of 11 studies resulted in significant positive changes in asthma control that can be known through asthma control, quality of life, use of SABA, symptom free days, and CACG symptom benchmark. In addition, there are 4 studies that produce positive changes in improving adherence to asthma medication. Thus, it can be said that the use of mHealth is effective in the application of asthma self-management."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudya Veronica Febriana Najoan
"Teknologi dalam bidang kesehatan sudah ada sejak lama. Salah satu pemanfaatannya yaitu telemedicine atau pengobatan jarak jauh. Terjadi peningkatan penggunaan telemedicine di negara maju maupun negara berkembang saat pandemi COVID-19 karena mengharuskan masyarakat untuk dibatasi secara social. Peningkatan penggunaan telemedicine ini, berjalan beriringan dengan tantangan-tantangan di dalamnya, khususnya pada negara berkembang, yang belum terbiasa dengan pelayanan ini. Untuk dapat mengatasi tantangan tersebut, maka diperlukan peningkatan kualitas pelayanan. Salah satunya dengan cara menilai aspek-aspek kepuasan pasien pengguna telemedicine dan mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran nilai kepuasan pasien pengguna telemedicine saat masa pandemi COVID-19 dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien di beberapa negara berkembang. Informasi penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil penelusuran website dan jurnal yang telah di publikasikan dengan bantuan akses online database seperti ScienceDirect, SAGE Journals, ProQuest, dan PubMed. Terdapat 10 studi yang termasuk dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien dari berbagai negara berkembang dengan deskripsi klinik yang berbeda memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap telemedicine secara keseluruhan dengan aspek penilaian berdasarkan TAM dan teori kepuasan pasien. Pada negara berkembang aspek yang paling berpengaruh yaitu usefulness, privacy, waktu dan biaya, dan willingness to use again. Sedangkan, pada aspek trust, klinik kesehatan mental dari negara berbeda, sama-sama memiliki tingkat kepuasan yang rendah. Faktor gender, usia, dan edukasi tidak terlalu mempengaruhi kepuasan pasien. Akan tetapi, faktor-faktor tersebut tidak bisa diabaikan supaya penyedia layanan dapat menyesuaikan kebutuhan pasien sesuai dengn faktor-faktor tersebut atau memberikan pelayanan patient centered. Selain itu, diperlukan edukasi kepada masyarakat tentang telemedicine supaya teknologi ini bisa tepat guna. Rekomendasi lainnya untuk negara berkembang yaitu melaksanakan survei kepuasan bukan hanya di beberapa klinik penyedia layanan tetapi lebih luas lagi, supaya dapat menghasilkan hasil evaluasi yang mewakili seluruh pengguna telemedicine di negara tersebut.

Technology in the health sector has existed for a long time. One of its uses is telemedicine or distance medicine. increasing use of telemedicine in developed and developing countries during the COVID-19 pandemic because people must be socially restricted. This increase in the use of telemedicine goes hand in hand with challenges in it, especially in developing countries, which are not yet familiar with this service. To be able to overcome these challenges, it is necessary to improve the quality of service. One of them is by assessing aspects of patient satisfaction using telemedicine and finding out the factors that influence patient satisfaction. The purpose of this study was to determine the description of patient satisfaction using telemedicine during the COVID-19 pandemic and the factors that affect patient satisfaction in several developing countries. This research information was obtained based on the results of searching websites and journals that have been published with the help of online database access such as ScienceDirect, SAGE Journals, ProQuest, and PubMed. There are 10 studies included in this study. The results showed that the majority of patients from various backgrounds developed with clinical descriptions that had a high level of satisfaction with telemedicine as a whole with aspects based on TAM and patient satisfaction theory. In developing countries the most influential aspects are usability, privacy, time and cost, and willingness to reuse. Meanwhile, on the aspect of trust, mental health clinics from different countries both have low levels of satisfaction. Gender, age, and education factors did not significantly affect patient satisfaction. However, these factors cannot be ignored so that service providers can adjust patient needs according to these factors or provide patient-centred services. In addition, it is necessary to educate the public about telemedicine so that this technology can be effective. Another recommendation for developing countries is to carry out a satisfaction survey not only in a number of service provider clinics but more broadly, so that it can produce evaluation results that are representative of all telemedicine users in the country."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dias Kaderian Bachtiar
"RSUP Persahabatan belum efektif dalam melakukan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan jumlah mitra pelanggan. Tujuan Studi ini adalah mengetahui sistem pemasaran di RSUP Persahabatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa RSUP Persahabatan belum memiliki rencana pemasaran; Kurangnya Koordinasi pada tim pemasara; dan belum memiliki indikator keberhasilan pemasaran yang jelas dan terukur.
Dari hasil penelitian disarankan agar RSUP Persahabatan mempercepat pembuatan rencana pemasaran untuk meningkatkan jumlah mitra pelanggan; menambah frekuensi pertemuan tim pemasaran; dan melakukan kegiatan evaluasi sehingga dapat terlihat kekurangan dan kelebihan dalam pemasaran RS.

Persahabatan Public Hospital marketing does not effective to increase the number of consumer-partners. The purpose of this study is to understand the system of Persahabatan hospital marketing. This research is qualitative descriptive interpretive. From this research, we know that Persahabatan hospital does not have any marketing planning; Lack of coordination on marketing; and the hospital does not has clear and measurable success indicator of marketing.
This study suggest that Persahabatan Hospital need to accelerate planning formulation to increase number of consumer-partners; increasing the frequecy of marketing team meeting; and do evaluating activity to know hospital strength and weakness on marketing.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Navisya Dewi Putri Meidina
"Rumah sakit adalah sarana layanan kesehatan yang tidak terhindar dari masalah kesehatan dan keselamatan kepada pekerja, pasien atau pengunjung rumah sakit. Saat pandemi Covid-19, rumah sakit penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3RS) penyedia layanan, namun selama pandemi, pelaksanaan dan evaluasi bagi Rumah Sakit kurang diprioritaskan untuk dilakukan. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di Ruang Rawat Isolasi COVID-19 RS. Graha Juanda Tahun 2022.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan ukuran consecutive sampling sebanyak 48 responden. Penelitian kualitatif menggunakan ukuran purposive sampling dimana informan yang diteliti berkompeten di bidangnya.
Hasil studi menunjukkan dari 48 responden mengatakan penerapan kebijakan K3RS skor rata-rata sebesar 20.04 ≥20 berjalan baik, perencanaan K3RS skor rata – rata sebesar 19.68 <20 kurang baik dan pelaksanaan K3RS skor rata – rata sebesar 101.89 ≥100 berjalan baik. Wawancara informan menjelaskan kebijakan K3RS di rumah sakit memiliki peraturan tertulis mengenai K3RS dan disosialisasikan kepada seluruh tenaga kesehatan. Penerapan fungsi perencanaan K3RS dilakukan dengan baik dari aspek sumber daya manusia, anggaran serta pelayanan. Pelaksanaan dilakukan sesuai hirarki dari pimpinan secara berkala mengevaluasi hambatan apa yang mungkin terjadi dilapangan serta memberikan motivasi kepada petugas yang memberikan pelayanan Covid-19. Kesesuaian penerapan K3RS dengan peraturan masih belum sesuai pada pengelolaan sarana dan prasarana. Angka kecelakaan kerja di RS Graha Juanda Tahun 2022 terdiri dari 4 (empat) kejadian, diantaranya 2 tertusuk benda tajam, 2 terjatuh dan terpeleset.

Hospitals are health service facilities that cannot avoid health and safety issues to workers and patients or hospital visitors. The Covid-19 pandemic its very important to ensure occupational health and safety (K3RS) for service providers, but during the pandemic the implementation and evaluation for hospitals is not prioritized. The purpose of the study was to analysis of an evaluation on application of occupational health and safety program in the COVID-19 Isolation Ward of the Hospital. Graha Juanda in 2022.
This study is a case study with a quantitative and qualitative approach. Quantitative research used a consecutive sampling measures of 48 respondents. Qualitative research using a purposive sampling measure where the informants studied are competent in their fields.
The results of the study showed that 48 respondents, said that the implementation of the K3RS policy had an average score of 20.04 ≥20 was going well, the K3RS planning an average score of 19.68 <20 was not good and the K3RS implementation an average score of 101.89 ≥100 was going well. Informant interviews explained that the K3RS policy at the hospital had written regulations regarding K3RS and disseminated to all health workers. The implementation of the K3RS planning function carried out well from the aspects of human resources, budget and services. The implementation of K3RS is carried out according to the hierarchy from the leadership, periodically evaluating what obstacles may occur in the field and providing motivation to officers who provide Covid-19 services. The suitability of the implementation of K3RS with regulations is still not in accordance with the management of facilities and infrastructure. The number of work accidents at Graha Juanda Hospital in 2022 consists of 4 (four) incidents, including 2 being stabbed by a sharp object, 2 falling and slipping.
"
2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library