Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komang Rahayu Indrawati
"ABSTRAK
Pengelolaan kinerja adalah hal yang penting dilakukan oleh suatu
perusahaan karena manusia adalah aspek penting yang menjalankan
perusahaan. Di dalam pengelolaan kinerja terdapat penentuan kriteria
kinerja yang baik, sistem yang mengatur tentang perencanaan keija
karyawan, monitoring proses, penilaian hasil kerja yang diikuti dengan
wawancara umpan balik serta rencana pengembangan karyawan
selanjutnya.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk membuat rancangan
format penilaian kinerja bagi PT X sebagai upaya untuk meningkatkan
efektivitas pengelolaan kinerja karyawannya. Format penilaian kinerja ini
diperlukan sebagai upaya pengelolaan kinerja di PT X, karena Bagian SDM
menerima keluhan mengenai penilaian kinerja karyawan yang dirasakan
kurang objektif atau masih cenderung subjektif. Karyawan merasakan
bahwa belum ada standar penilaian yang objektif dalam hal menentukan
pengembangan karir atas karyawan yang dinilai baik (superior). Perlu
diketahui bahwa PT.X saat ini baru saja melakukan perubahan atas visi dan
misi perusahaan, sebagai upaya pengembangan agar produktivitas
perusahaan meningkat.
Teori yang dirujuk sebagai dasar pembuatan rancangan format
penilaian kinerja bagi PT X ini adalah teori mengenai pengelolaan kinerja
dan teori mengenai kompetensi. Teori mengenai pengelolaan kinerja yang
diguanakan sebagai dasar analisa adalah teori mengenai kritena
keberhasilan kinerja, penilaian kinerja, dan umpan balik kinerja. Teori
kompetensi ini digunakan sebagai dasar analisa, karena metode dalam
penilaian kinerja yang diterapkan adalah dengan pendekatan kompetensi.
Analisis pemecahan masalah dari permasalahan yang dihadapi oleh
PT X menunjukkan bahwa sistem pengelolaan kinerja di PT X tidak efektif dalam menyelaraskan kinerja perusahaan dengan tujuan perusahaan. Untuk
itu penulis tertarik untuk memberikan usulan rancangan format standar
penilaian kinerja dalam rangka pengelolaan kinerja bagi PT.X agar sejalan
dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Usulan pemecahan masalah berupa rancangan format penilaian
kinerja berdasarkan kompetensi ini meliputi format untuk menggali
informasi mengenai job description dari jabatan tertentu, format untuk
merangkum karakteristik yang dibutuhkan untuk mencapai kriteria
keberhasilan kinerja, format penilaian kinerja berdasarkan kompetensi,
panduan dalam melakukan penilaian kinerja serta jadwal perencanaan
implementasi rancangan pengelolaan kinerja, dari tahap persiapan sampai
dengan evaluasi ( dengan alokasi waktu +_ 1 tahun)."
2005
T37920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy
"ABSTRAK
Budaya Organisasi berisi seperangkat nilai-nilai yang bcrfungsi
untuk membemuk dan mengarahkan sikap serta perilaku para anggotanya
dalam mencapai tujuan. Budaya organisasi terutama harus terccnnin pada
visi yang hendak dicapai. Selanjutnya, mcrupakan tugas para pemimpin
(manajer puncak) untuk mensosialisasikan visi kepada para anggotanya.
Jika tidak maka akan dapat menyebabkan mcnururmya produktivitas kerja
dan komitmen sena meningkatnya jumlah lurnover (pergantian pekexja).
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah membuat rancangan
pelatihan kepemimpinan transformasional bagi para manajcr puncak PT Y.
Hal ini dilakukan sehubungan dengan meningkamya jumlah turnover
(pergantian pekcrja) di P'I` Y yang dilansir merupakan akibat dad kurang
tcrsosialisasikannya budaya organisasi dengan baik sehingga menyebabkan
para atasan dan bawahan mempunyai persepsi yang berbcda dalam
memandang tujuan (visi).
Teori yang dirujuk dalam pembuatan rancangan pelatihan ini adalah
teori mengenai budaya organisasi yang menjclaskan mcngenai limgsi dan
proses sosialisasi budaya organisasi; teori kcpcmimpinan yang menjelaskan
cara yang dilakukan oleh pemimpin untuk memotivasi bawahan mencapai
tujuan (visi); serta tcori mengenai rancangan penyusunan pelatihan yang
digunakan sebagai panduan untuk membuat rancangan pelatihan.
Analisa pemccahan dari permasalahan yang dihadapi olch PT Y
menunjukkan bahwa meninkatnya jumlah iurnover (pcrgantian pekerja)
diperkirakan merupakan akibat dari model kcpemimpinan transaksional
yang selama ini dijalankan oleh pcmimpin (manajer puncak) PT Y
menimbulkan ketidakjelasan Serta kurang dapat memotivasi karyawan
untuk mencapai tujuan (visi). Sehubungan dengan hal tcrsebul maka dipefkenalkan model kcpcmimpinan transformasional yang merupakan
pengcmbangan dari model kepemimpinan transaksional. Pengenalan model
kepemimpinan transfonnasional ini diharapkan dapat mcningkatkan
keterampilan karyawan untuk memotivasi karyawan mencapai tujuan (visiju
dan mempersiapkan karyawan untuk mengantisipasi perubahan-peruabhan
yang, mungkin tcmjadi. Selanjutnya, pelatihan dianggap sebagai cara yang
paling tepat karena mempakan cara yang paling banyak dilakukan untuk
meningkatkan kctcrampilan pemimpin.
Adapun usulan pemecahan masalah, bcrisi tahapan-tahapan untuk
melaksanakan kegialan pelatihan anlara lain: menentukan kebutuhan dan
peserta pelatihan, menetapkan tujuan umum pelatihan, menentukan lujuan
khusus, mendisain kcgialan pclalihan (tcrmasuk mctode dan format
pelatihan), mengurutkan kegiatan pelatihan, memulai perencanaan yang
Iebih mendelail (tcrmasuk alokasi waktu, tata letak ruangan, alat bantu dan
matcri-materi yang akan diberikan dalam kegiatan pelatihan), merevisi
detail dcsain pelalihan serta mengevaluasi scluruh kegiatan pclatihan."
2005
T34153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ribut Sugeng Siswandono
2008
T37881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Retnoadi
"ABSTRAK
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk peningkatan etos kerja bagi auditor di Instansi ABC, sehubungan dengan permasalahan akibat adanya perubahan organisasi yaitu restrukturisasi, reposisi dan redefinisi peran internal auditor. Perubahan ini memunculkan sikap penolakan. Sikap penolakan ini muncul pada beberapa perilaku yang kurang mendukung kelancaran tugas-tugas organisasi antara lain adalah tidak aktif berusaha masih ingin mendapatkan pelayanan dari orang lain, maupun sangat rendah kinerjanya. Perilaku yang menunjukkan gejala penolakan terhadap perubahan organisasi ini juga nampak pada etos kerja pejabal fungsional auditor di instansi ABC yaitu adanya penurunan beberapa perilaku kerja
yang berdampak pada kurang lancarnya tugas-tugas mereka.
Teori yang ditunjuk sebagai dasar dalam pembuatan rancangan program peningkatan etos kerja ini adalah teori tentang perubahan organisasi, teori tentang etos kerja, teori tentang sikap, dan teori tentang training.
Instansi ABC merupakan unit organisasi pengawasan intern pemerintah yang telah melakukan perubahan organisasi yang sangat mendasar, di mana sebelumnya organisasi ini mempunyai kewenangan penuh dari pemerintah dalaln menjalankan tugas auditnya, kemudian saat ini penugasan-penuganan itu hanya berdasarkan pemiintaan dari "klien?.
Ketika suatu organisasi mengalami perubahan, maka banyak aspek yang juga dituntul rnengalami perubahan, diantaranya adalah mindset atau pola pikir karyawan. Salah satu strategi yang digunakan untuk melakukan intervensi dalam hal ini adalah melalui training. Oleh karena itu adanya perubahan organisasi di instansi ABC ini perlu dilakukan juga perubahan pola pikir auditornya melalui training."
2006
T 18581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cherly Kemala Ulfa
"ABSTRAK
Rancangan pelatihan yang diperolah diharapkan dapat menjadi solusi untuk
mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh supervisor PT. X dalam
melaksanakan tugas, (imgsi dan tanggung jawabnya sebagai supervisor.
Adapun beberapa permasalahan dan kendala yang dialami oleh supervisor PT. X
pada umnmnya disebabkan karena kurang terampilnya supervisor dalam
melaksanakan keterampilan manajerial dan keterampilan berhubungan dengan
lTl8I]llSl8
Oleh sebab itu pemberian supervisory training bertujuan mengajarkan, melatih
dan mcningkatkan keterampilan manajerial dasar yang sangat pcnting dalam
pelaksanaan tugas, iimgsi dan tanggungjawab supervisor. Adapun materi yang
ada dalam supervisory training mencakup keterampilan dasar manajerial yang
dibutuhkan oleh supervisor yakni Keterampilan Kepemimpinan, Memotivasi
Bawahan, Pengambilan Keputusan, Keterampilan Komunikasi, Teamwork dan
Manajemen Konflik

ABSTRACT
he focus of the study is a supervisory training planning as one of subject of
management trainee program in PT.X. Since 2001 PT. X management attend the
Management Development Program as known Management Trainee to get
potential employees as supervisors. Beside that, the purpose of the training is
creating a future leader of the company.
The planning porpuse as a solution to solve supervisor problems related to lack of
managerial skill which need to do their jobs, functions and responsibilities. So this
supervisory training will focus to deliver the management skill such as leadership,
communication etc.
Tl1crcf`orc, the subjects in the supervisory training are leadership skill, subordinate
motivating skill, decision making skill, communication skill, teamwork, and
management conflict as important basic managerial skill to the Supervisors

"
2007
T34072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yongki Yeremia
"ABSTRAK
Rancangan Program Evaluasi Pclatihan Magang Operator Produksi PT.X
dibuat sebagai alternatif solusi untuk menjawab pcrmasalahan utama yang dialami
PT.X, sebuah perusahaan vendor outsourcing yang saat ini inin melakukan
evaluasi terhadap keberhasilan operator mereka sebagai hasil mengikuti pelatihan
magaflg yang dilakukan di beberapa perusahaan user (klien) mereka.
Dalam rangka pembuatan usulan program evaluasi pelatihan magang
operator-»produksi PT.X ini, penulis menggabungkan model evaluasi pelatihan dari
Caffarella (1988) dan model evaluasi pelatihan dari Kirkpatrick (1998) untuk
mernbuat sebuah rangkaian kegiatan evaluasi yang sistematis.
Dari kedua model tersebut, penulis melakukan penyesuaian sehingga
menghasilkan rancangan sepuluh langkah kegiatan evaluasi yang terbagi dalam
tiga tahap evaluasi pelatihan, yaitu : pcrencanaan, pelaksanaan dan analisis hasi!
cvaluasi pelatihan. Dari kesepuluh kegiatan tersebut penulis diiengkapi dengan
tujuan, metode dan alat bantu, pihak yang terlibat, waktu, hasil yang diharapkan
dan biayé. yang dibutuhkan.

ABSTRACT
Production Operator Apprentiece Training Evaluation Program in PT.X
was designed as an alternative solution to resolve cuirent PT.X problem, a new
developed outsourcing vendor, that want to evaluate their operator achievement to
comply their apprcnticcc training program in their users or clients company.
In order to design an apprentice training evaluation program, author
combines Caffarelia (1998) evaluation model and Kirkpatrick (1998) evaluation
model to build a systematic steps of evaluation program.
Modification of both of the models, resulting on ten steps evaluation
training programs that was devicled in three preliminaries of apprentiece training
evaluation, which are: evaluation plan, evaluation conduct, and evaluation result
analysis. The ten evaluation steps designed equipped with objective, method, tools
needed, list of people involved in each of the step, time frame, outcome of each
step andestimation cost needed to conduct each step ofthe evaluation program.

"
2007
T34097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina M. Indah Soca R.K.
2004
T37909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shariva Sheivila
"ABSTRAK
Tesis ini terfokus pada usaha untuk meningkatkan keterikatan kerja (work engagement) pada karyawan melalui beberapa variabel prediktor. Berdasarkan penggalian data awal, masalah yang dialami oleh PT. XYZ adalah munculnya gejala-gejala disengagement pada karyawan yang disebabkan oleh proses mutasi yang dilakukan perusahaan. Work engagement karyawan dipengaruhi oleh faktor kepribadian dan pekerjaan. Dalam penelitian ini variabel yang kemudian diteliti besar pengaruhnya terhadap work engagement karyawan yaitu, ketahanan psikologis (psychological hardiness), dan efikasi kerja (occupational self-efficacy) yang termasuk dalam faktor kepribadian dan persepsi karyawan terhadap dukungan yang diberikan oleh organisasi (perceived organizational support) yang termasuk faktor pekerjaan. Penelitian dilakukan terhadap 78 karyawan PT.XYZ dengan menggunakan kuesioner UWES-9, OSE, DRS-Short Scale, dan SPOS yang masing-masing telah dialih bahasakan. Melalui hasil regresi berganda diketahui bahwa variabel psychological hardiness dan occupational self efficacy memberikan pengaruh yang signifikan terhadap work engagement dan variabel perceived organizational support tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap work engagement karyawan PT.XYZ. Peneliti kemudian membuat program intervensi untuk meningkatkan salah satu variabel yang terbukti mempengaruhi work engagement yaitu occupational self efficacy. Dari hasil uji signifikansi perbedaan nilai pre test dan post test. Dapat diketahui bahwa intervensi yang diberikan berhasil meningkatkan pengetahuan peserta mengenai keterampilan yang harus dikuasai untuk meningkatkan occupational self-efficacy mereka.

ABSTRACT
This thesis focused on efforts to improve the work engagement of employees through multiple predictor variables. Based on the initial data gathering, the problems experienced by PT. XYZ is the emergence of symptoms of disengagement on employees caused by the mutation program held by company. Work engagement is influenced by personality resources and job resources. In this study the variables are then examined which has the large contribution to work engagement are, psychological hardiness, and occupational self-efficac) were included in the personality resources and perceived organizational suppor) which include job resources. The study was conducted on 78 employees Pt XYZ, using questionnaires Uwes -9, OSE, DRS-Short Scale, and SPOS each of which has been converted translated. Through the results of multiple regression is known that variable psychological hardiness and occupational self-efficacy have a significant influence on work engagement and perceived organizational support variables did not have a significant impact on work engagement on empolyee at PT.XYZ. Researchers then create intervention programs to improve one of the variable shown to affect work engagement, namely occupational self-efficacy. From the results of tests of significance difference in the value of pre test and post test. It is known that a given intervention succeeded in increasing participants' knowledge of the skills that must be mastered to improve their occupational self-efficacy."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Margi Astuti
"ABSTRAK
Tesis ini terfokus pada usaha untuk meningkatkan Work Engagement pada PT.
XYZ berdasarkan variabel Work Meaningfulness, Optimism, dan Self-Esteem.
Berdasarkan penggalian data awal, masalah yang ada pada perusahaan dapat
dikaitkan dengan work engagement yang ditentukan oleh personal resources dan
job resources. Self-esteem dan optimism merupakan dua dari beberapa aspek yang
termasuk dalam personal resources, sedangkan work meaningfulness dapat
dikategorikan dalam job resources pada karyawan.
Untuk dapat membuat program intervensi yang dapat meningkatkan Work
Engagement pada PT. XYZ, penelitian ini mencari tahu terlebih dahulu
bagaimana pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap work engagement. Hasil
yang ada menunjukkan bahwa baik work meaningfulness, optimism, maupun selfesteem
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap work engagement.
Peneliti kemudian memfokuskan pada usaha peningkatan work engagement
melalui pelatihan optimism. Selain melihat pada signifikansi pengaruh variabel
optimism, hal ini juga ditentukan oleh pertimbangan praktis perusahaan sebagai
salah satu intervensi yang dapat dilakukan pada saat ini untuk
mengoptimalisasikan work engagement pada PT.XYZ.
Dari hasil uji signifikansi perbedaan pre- dan post-test, dapat diketahui bahwa
terdapat peningkatan skor yang signifikan dari variabel yang mengalami
intervensi (optimism) sebelum dan setelah karyawan PT.XYZ diberikan pelatihan.

ABSTRACT
The objective of the study was to monitor work engagement improvement based
on case study in PT XYZ. Refer to early data gathering, company problems refer
to work engagement was related to either personal resources and/or job resources.
Several aspect that categorized in personal aspect was self-esteem and optimism;
while one of main effect in job resources aspect was work meaningfulness. This
study focused only on the three variables refer to work engagement. First step of
the study was to determine how each three variable had effect to work
engagement. The result shown that each variable contribute significantly in work
engaement improvement. This study then focused on how to improve work
engagement through optimism variable via training module. While this method
was selected to determine level of significance of the said variable, it was also
considered practical to be implemented in PT XYZ. Significant test was
conducted based on pre- and post-test method, that shown that there was a
significant score improvement from the interverred variable before and after
training courses."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Paramitha Iswari
"Komitmen perubahan diperlukan untuk mencapai efektivitas organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara jarak kekuasaan (power distance) dan komitmen perubahan. Selain itu, penelitian ini juga melihat hubungan jarak kekuasaan (power distance) terhadap ketiga dimensi komitmen perubahan, yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif. Pengukuran jarak kekuasaan menggunakan Global Culture and Leadership Scale dan komitmen perubahan menggunakan Commitment to Change Inventory. Hasil perhitungan dari 164 responden, menunjukkan bahwa jarak kekuasaan memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan komitmen perubahan, r=-651, p< .01, lebih spesifik lagi hasil perhitungan menunjukan bahwa jarak kekuasaan memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan komitmen afektif perubahan r=-476, p< .01, komitmen kontinuan perubahan r=-547, p< .01, dan komitmen normatif perubahan, r=-594, p< .01. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar jarak kekuasaan dalam organisasi maka komitmen perubahan individu akan semakin rendah.

Commitment to change is required to achieve organizational effectiveness. This study was conducted to see the relationship between power distance and commitment to change. In addition, this study also tries to identify the effects of power distance to the three dimensions of commitment to organizational change. This research used Global Culture and Leadership Scale and Commitment to Change Inventory for Commitment to change. The results from 164 respondent showed that power distance has negative significant correlation with commitment to change, r=-.651, p<.01. Specifically, results showed that power distance has negative significant correlation with affective commitment to change r=-476, p< .01; continuance commitment to change r=-547, p< .01; normative commitment to change r=-594, p< .01. Based on these results, it can be concluded that the lower the power distance in organization, the higher individual commitment to change."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library