Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saraswati
Abstrak :
Suatu tantangan yang dihadapi Komite Medik RSUP Fatmawati pada awal masa pembentukannya tahun 1993 adalah bagaimana membuat organisasi berjalan dan sasarannya tercapai dengan upaya yang wajar. Sebagai konsep baru yang diadopsi dari negara lain, beberapa petunjuk diberikan melalui SK Menkes 983 dan 551. Setelah periode kepengurusan pertama berakhir, ditemukan bahwa pencapaian hasil kerjanya tidak optimal dan sebagian besar upaya yang dilakukan adalah pengkajian tata organisasi tanpa penyelesaian yang berarti. Disimpulkan bahwa ada hambatan dalam proses pengorganisasian Komite Medik periode I yang perlu diteliti. Penelitian ini mengidentifikasi proses pengorganisasian Komite Medik periode I, Desember 93 - Desember 95, dengan desain studi kasus retrospektif pendekatan deskriptif analitik kualitatif. Diidentifikasi proses dan faktor yang terkait pada proses. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Data proses adalah fakta yang digali melalui pengungkapan fakta oleh pelaku proses, data faktor adalah fakta yang digali melalui pendapat pelaku proses atas faktor. Analisa dilakukan secara deskriptif kualitatif, tidak dilakukan uji korelasi secara statistik. Hasil yang didapat adalah: sebagian besar proses berjalan baik sesuai standar, sementara sebagian besar faktor dinilai tidak sesuai standar. Penelitian mengukur dan menilai kelengkapan ('appropriateness') proses, keadekuatan tidak dinilai. Kesimpulan pokok adalah: proses pengorganisasian yang 'appropriate' hanya berkaitan dengan faktor: kebermaknaan tugas, komitmen dan kejelasan tujuan, tetapi tidak berkaitan dengan faktor: kemampuan, otonorni, umpanbalik, kejelasan tatacara pelaksanaan dan dukungan atasan. Saran yang diajukan berupa upaya yang ditujukan untuk memperkecil faktor lemah, langsung maupun tidak, dengan: menyusun perundang-undangan Komite Medik, membuat prosedur yang perlu, membentuk satuan kerja administratif pendukung yang bertanggung jawab atas aspek manajemen dan administratif dari aktivitas Komite Medik. Disamping itu disarankan melakukan penelitian lebih jauh tentang efektifitas proses yang juga mencakup keadekuatan, dan penelitian korelasi proses dan faktor penentu efektifitas pada Komite Medik. ...... Challenge faced by the Fatmawati Hospital Medical Committee at the beginning of their establishment in 1993 is how to make the organization run and attain goals with a reasonable effort. As a new concept adopted from other country, several clues were set in the stipulation No.983 of the Minister of Health and No.551 released subsequently. At the end of the first period, an un optimal performance recognized, part of the effort done were to discuss issues concerning organizing process the committee assumed responsible for, with insignificant accomplishment, Constraint on the organizing process of the Fatmawati Hospital Medical Committee in their first period was concluded, which called for a research. The research identified the organizing process held during the first period, December 1993 - December 1995. The study design is a retrospective case study, qualitative approach. The process and the related factors were identified. The data collecting was held through in-depth interview and document study method. The data on the organizing process are facts as told by the persons involved. The data on the related factors are facts told through the perception of the persons involved on the factors. Analysis was carried out through qualitative method, no statistical con-elation test conducted. The result was : most of the process were carried out properly, consistent with standards. Most of the factors by contrast, were inconsistent with standard. Adequacy of the process was not under study. The main conclusion was : the appropriateness of the organizing process of the Medical Committee was related to such factors as: job significance, commitment and unvagueness purpose, while it was not related to such factors as: personnel competence, job autonomy, feedback, unvagueness method of task conducting, superior support. Suggestions were given to reduce negative factors, by: drafting a medical committee bylaws, procedures necessary, and set up an administrative support unit which may have the responsibility for assisting the medical committee in carrying out its function, especially on management and administrative aspects. It was suggested to conduct another research on the effectiveness of the organizing process included the adequacy, and a research on the correlation between the process and the factors attached as well.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiek Wahjuningtyas
Abstrak :
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis deskriptif elemen yang terdapat pada proses pelayanan medik dokter jaga rawat inap yang diduga berhubungan dengan Perubahan Klinis dan menganalisis korelasinya. Metodologi. Penelitian ini merupakan studi Cross Sectional terhadap 172 kasus yang ditangani langsung oleh Dokter Jaga Rawat Inap dan tidak dikonsulkan kepada Konsultan (Dokter Spesialis) selama masa pengamatan 1 bulan. Seluruh kasus dijadikan sampel penelitian (172 kasus). Data yang digunakan adalah data primer yang terdapat pada status (dokumen medik) pasien. Analisis statistik yang digunakan adalah tabel frekuensi, distribusi dan statistik deskriptif untuk analisis univariat serta uji Chi t dan analisis korelasi Rank dari Kendall untuk analisis bivariat. Hasil. Analisis deskriptif variabel independen yang terdiri dari pemeriksaan penunjang dan terapi (keduanya mewakili aplikasi keahlian); penulisan kriteria diagnosa dan penulisan diagnosa banding (keduanya mewakili kedisiplinan menulis dokumen medik) memberikan indikasi rendahnya ketaatan Dokter Jaga Rawat Inap terhadap SOP (Standard of Operating Procedure) yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Analisis deskriptifvariabel dependen perubahan klinis menunjukkan hanya 47.1% yang mengalami perubahan klinis dengan penanganan pasien langsung oleh Dokter Jaga Rawat Inap. Analisis evaluatif bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara elemen proses pelaksanaan pelayanan medik dokter jaga rawat inap dengan perubahan Medis. Kesimpulan. Konsep penelitian yang disusun hanya mampu menerangkan kemaknaan hubungan antara proses pelaksanaan pelayanan medik dengan perubahan klinis yang terjadi. Sedangkan hubungan yang mungkin terdapat di antara masing-masing elemen yang terdapat di dalam proses pelaksanaan pelayanan medik tersebut tidak dianalisa. Dari analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa ketepatan pelaksanaan pelayanan medik terhadap SOP RSUP Fatmawati masih rendah (rata-rata 34.88%), hal ini menunjukkan perlunya dilakukan intervensi oleh pihak rumah sakit untuk memperbaiki kinerja Dokter Jaga Rawat Inap ini. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain dapat berupa pendidikan berkelanjutan untuk Dokter Jaga Rawat Inap, pembinaan kedisiplinan melalui Komite Medik, peningkatan peran Dokter Konsultan (Spesialis) dalam melakukan supervisi, peningkatan sosialisasi SOP dan pembaharuan tatalaksana kerja dokter jaga rawat inap.
Introduction. Medical services in hospital is conducted for 24 hours per day. As a part of it, Dokter Jaga Rawat Inap (general practitioner) take an Important role as they conduct a 16 after office hours medical services. Since there is an assumption that DokterJaga Rawat Inap's performance in their medical case handling doesn't meet the requirements, it is necessary to study their ability in gaining inpatient clinical improvement. Objectives of the study. The objectives are to get some information?s about expertise application aspect and medical document writing compliance aspect of Dokter Jaga Rawat Inap that correlates to clinical improvement. Metodology of the study. This is a cross sectional study of 172 cases those are directly handled by Dokter Jaga Rawat Inap not consulted to the specialists. All of them are used as a sample (172 cases).The data analyzed are all primary ones, took from patient's medical document. Statistical analysis used in the study are the table of frequency distribution, the descriptive analysis of univariate and the bivariate analysis by Chit test and Kendall's Rank Correlation test. Result of study. Descriptive analysis for variables of process indicates Dokter Jaga Rawat Inap's compliances in implementing SOP ( Standard of Operating Procedure) is low. Those variables consist of supporting test and therapy conducted ( represent the expertise application) and writing the diagnosis criterion and the differential diagnosis (represent the compliance in medical document writing). While the analysis for variable of Output indicates 47% of patients had clinical improvements.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supardi A.W.
Abstrak :
Dalam konvensi Gugus Kendali Mutu Asuhan Keperawatan pada tanggal 15 Oktober 1996 yang diikuti oleh 13 GKM, didapatkan hasil yang kurang memuaskan, tidak satupun GKM yang berketrampilan Baik Sekali. Oleh karena itu secara umum penelitian ini bertujuan untuk menilai Penerapan Pedoman Dasar Kegiatan GKM Askep dan Kegiatannya. Secara khusus penelitian ini menganalisis hubungan faktor-faktor dalam Pelaksanaan Kegiatan dengan Ketrampilan GKM Askep di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dan bersifat cross sectional. Pengambilan data primer untuk variabel Penerapan Pedoman Dasar Pelaksanaan Kegiatan GKM Askep ditakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibuet berdasarkan metoda rating yang dijumlahkan atau model penskalaan Likert. Untuk variabel bebas Bimbingan Facilitator, diperoleh dari daftar hadir pada pertemuan Bimbingan Fasilitator. Data sekunder digunakan untuk variabel bebas Pertemuan Anggota dan Ketrampilan GKM Askep. Sampel penelitian ini adalah 13 GKM Askep yang mengikutri konvensi. Sedangkan responden penelitian ini adalah 65 anggota GKM Askep tersebut. Hasil penelitian menunjukkan : 1. Terdapat korelasi antara faktor-faktor Kerja Kelompok, Partisipasi Total, Bimbingan Facilitator, Dukungan Manajemen, Pengembangan Din dan Kesukarelaan dengan Ketrampilan GKM Askep. 2. Terdapat hubungan lemah, terbalik, antara Pertemuan Anggota dengan Ketrampilan GKM Askep, yang secara statistik tidak bermakna. 3. Ditemukan 6 faktor penyebab yang perlu diperhatikan untuk peningkatan Penerapan Pedoman Dasar Pelaksanaan Kegiatan GKM Askep. Saran : 1. Kelanggengan penyelenggaraan konvensi GKM harus dipertahankan. 2. Kehadiran Direksi RSUP Fatmawati dalam konvensi GKM sangat dianjurkan. 3. Penyelenggaraan seminar tentang GKM untuk seluruh pejabat struktural dan fungsional. 4. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan talon Facilitator GKM. 5. Menyatukan Pertemuan Anggota GKM dengan Bimbingan Facilitator 6. Membuat sistem penghargaan yang baik. Selanjutnya perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi Kesukarelaan Anggota GKM. ...... In the convention occurred on October 15, 1996 which was participated by 13 Nursing Care Quality Control Circle (NCQCC), the result was found unsatisfying, none of them had excellent skills. The purpose of the study was to evaluate the conduct of NCQCC activities in Fatmawati General Hospital which consisted of voluntarism, total participation, self development, team work, management commitment, member's meeting and facilitators assistance. Specifically the objective of this study was to analys the correlation between the conduct of activities and the NCQCC skills. This study is a cross sectional analytic descriptive research. The primary data was taken for implementation of basic guide in conducting NCQCC activities variable, which was done by using questionnaire that was made based on the summated rating method, known as Likert scale method. For independent variable facilitator assistance was obtained from attend list on the facilitator assistance meeting. Secondary data was used for independent variable member's meeting and NCQCC skills. Samples of this study wire 13 NCQCC that joined the convention. Meanwhile the research respondents were 65 NCQCC members. This study shows : 1. There is a correlation between team work, total participation, facilitator assistance, management commitment, self development, voluntarism and NCQCC skills. 2. There is a weak reversed association, between member's meeting and NCQCC skills, which is statistically not significant. 3. 6 causing factors were found and need to be focused for increasing the implementation of basic guide in conducting NCQCC activities. Recommendation : 1. Continuity of holding the NCQCC convention should be upheld. 2. The attendance of top management of Fatmawati General Hospital in the NCQCC convention is very recommended. 3. Holding the seminar about QCC (Quality Control Circle ) for all the structural and functional officer. 4. Holding the education and training for the QCC facilitator candidates. 5. To unite QCC members meeting with facilitator guide. 6. To make a good rewarding system. Furthermore, the factors which influenced QCC voluntarism needs to be studied.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library