Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Ashri Nafilah
Abstrak :
Diare tergolong sebagai penyakit endemis yang merupakan salah satu penyebab utama kematian balita. Sanitasi lingkungan dan hygiene yang buruk menjadi penyebab terbanyak terjadinya diare pada masyarakat perkotaan. Protein dan lipase pada feses yang bersifat iritan, kulit yang basah menjadi lebih mudah ditembus oleh bakteri dan virus akibat kontak dengan feses berkepanjangan, menyebabkan ruam popok menjadi salah satu masalah yang menyertai diare. Virgin coconut oil VCO dapat menjadi pilihan intervensi nonfarmakologi pada ruam popok yang ketika dioleskan pada ruam akan bereaksi dengan bakteri membentuk asamlemak rantai bebas yang berfungsi melindungi kulit dari patogen. Asam laurat yang terdapat didalamnya bersifat antibakteri, antiviral, antiinflamasi, dan anti alergi sehingga mempercepat proses penyembuhan ruam popok.
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan mendeskripsikan asuhan keperawatan pada anak diare disertai ruam popok dan menganalisis efektivitas penggunaan VCO pada ruam popok. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa pemberian VCO efektif dalam proses penyembuhan ruam popok dibuktikan dengan penurunan derajat ruam popok setelah dilakukan intervensi.
Diarrhea is classified as endemic disease which is one of the main causes of underfive mortality. Poor sanitation and hygiene are the most common causes of diarrhea in urban communities. Irritant proteins and lipases in feces, wet skin become more easily penetrated by bacteria and viruses due to prolonged contact with feces, causing diaper rash to be one of the problems that accompany diarrhea. Virgin coconut oil VCO may be the choice of nonpharmacologic intervention in diaper rash which when applied to the rash will react with bacteria to form a chain free acid chain that protects the skin from pathogens. Lauric acid contained therein are antibacterial, antiviral, anti inflammatory, and anti allergic to accelerate the process of healing diaper rash.
This paper aims to describe nursing care in diarrhea children with diaper rash and to analyze the effectiveness of VCO use in diaper rash. The results of this paper show that the use of VCO is effective in the process of healing diaper rash as evidenced by the decrease in the degree of diaper rash after intervention.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Putu Alfio Andhika
Abstrak :
Di Indonesia, kasus HIV/AIDS pada anak dari tahun 2010 sampai 2016 cenderung mengalami peningkatan. Salah satu penyakit penyerta yang sering muncul atau yang disebut dengan infeksi oportunistik pada klien dengan HIV/AIDS yaitu diare. Sampai dengan 60 dari orang yang hidup dengan HIV melaporkan diare. Diare adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi dan anak-anak dan terutama mereka yang terinfeksi HIV. Salah satu intevensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi BAB yaitu dengan terapi pijat yang merupakan salah sati terapi keperawatan komplementer. Terapi pijat dilakukan pada seluruh tubuh sebanyak dua hari dalam sehari selama tiga hari berturut-turut. Setelah dilakukan intervensi tersebut, tampak terjadi penurunan frekuensi BAB cair pada anak dengan diare persisten.
......In Indonesia, HIV AIDS cases in children from 2010 to 2016 tend to increase. One of common comorbid illness or so called opportunistic infection in clients with HIV AIDS is diarrhea. Up to 60 of people living with HIV report diarrhea. Diarrhea is a major cause of morbidity and mortality in infants and children, especially those who are HIV infected. One of the nursing intervention that can be done to reduce the frequency of diarrhea with massage therapy that one of complementary nursing therapy. Massage therapy is performed on the whole body twice a day for three consecutive days. After the intervention, there appears to be a decrease in frequency of diarrhea in children with persistent diarrhea.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Awaliah
Abstrak :
Diare lanjut dapat mengakibatkan dehidrasi pada balita dan saat ini merupakan penyebab kematian urutan kedua pada balita di dunia. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi pada balita dengan diare. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dan melalui tehnik consecutive sampling didapat 110 balita dengan diare yang mengalami dehidrasi ringan/sedang dan berat yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian dehidrasi pada balita dengan diiare adalah usia balita p=0,023 dan status gizi balita p=0,000 . Hasil analisis berikutnya didapatkan faktor paling dominan yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi pada balita dengan diare adalah status gizi balita OR=15,22. Diperlukan perhatian khusus/lebih pada balita dengan diare yang memiliki status gizi kurang terhadap risiko dehidrasi di tatanan pelayanan primer.
Further diarrhea can lead to dehydration and is currently the second leading cause of death in children under five in the world. The aim of research to identify factors associated with the occurrence of dehydration in under five with diarrhea. This research uses cross sectional design and through consecutive sampling technique is obtained 110 children under five with diarhhea who are dehydrated mild moderate and severe, hospitalized in Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih.
The results showed factors that have a significant relationship with the occurrence of dehydration in children under five with diarrhea are the age of children p 0,023 and nutritional status p 0,000. The next analysis results were obtained the most dominant factor related to the occurrence of dehydration in children under five with diarrhea is the nutritional status of children OR 15,22. Special attention is required more in children under five with diarrhea who have the status of malnutrition on the risk of dehydration in the order of prymary care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47199
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Medya Aprilia Astuti
Abstrak :
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi pernapasan yang masih tinggi kejadiannya pada usia balita. Banyak faktor yang dapat memengaruhi pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 237 balita. Berdasarkan uji regresi logistik prediktif didapatkan ada 5 variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia yaitu usia, durasi pemberian ASI, riwayat imunisasi, kepadatan hunian dan status ekonomi. Adapun faktor yang paling berhubungan dengan kejadian pneumonia pada penelitian ini adalah riwayat imunisasi (OR 20,372). Program promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan mengenai faktor risiko tersebut sebagai upaya preventif terjadinya pneumonia pada balita. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan metode case control.
Pneumonia is one of the respiratory infections that is still high at the age of five. Many factors can affect pneumonia. This study aims to determine the factors associated with the incidence of pneumonia in infants. The research design used was cross sectional with a total sample of 237 toddlers. Based on the predictive logistic regression test, there were 5 variables related to the incidence of pneumonia, namely age, duration of breastfeeding, immunization history, occupancy density and economic status. The factors most associated with the incidence of pneumonia in this study were immunization history (OR 20,372). Health promotion programs on health services are more improved regarding these risk factors as a preventive effort for the occurrence of pneumonia in children under five years. Future studies are expected to be able to conduct research using the case control method.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54338
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Barus, Linda Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Anak dengan gangguan pernapasan sering mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas akibat sekret yang menumpuk. Pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan oksigenasi dapat dioptimalkan melalui inhalasi menggunakan cairan salin hipertonik. Penggunaan model konservasi Levine dapat diaplikasikan dalam penerapan asuhan keperawatan yang menerapkan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktur, integritas personal dan integritas sosial. Perlunya berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam pelaksanaan intervensi sebagai upaya memperbaiki kerusakan silia yaitu menerapkan konservasi integritas struktural. Dukungan sarana prasarana seperti alat nebuliser, pengadaan kemasan dan penyimpanan cairan salin hipertonik dapat meningkatkan kompetensi perawat spesialis dalam melakukan praktek pada anak dengan gangguan pemenuhan oksigenasi.
ABSTRACT
Children who experience respiratory distress often encounter ineffective airway clearance caused by secret accumulation. Nursing care in children with oxygenation disturbance can be optimized through the use of hypertonic saline inhalation. The use of Levine?s conservation model applied in the implementation of nursing care facilitated children?s energy conservation, structural integrity conservation, personal integrity and social integrity. There was a need for collaboration with other health professionals in the implementation of the intervention as an effort to repair the damage of cilia, namely implementing structural integrity conservation. Infrastructure support such as nebuliser, packaging procurement and storage of hypertonic saline may improve the competence of specialist nurses in practice in children with impaired oxygenation fulfillment.
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library