Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
Fifi Firdiana
"Masa prasekolah merupakan masa dimana anak mengalami mengalami peningkatan yang pesat dalam perkembangan Bahasa, kognitif dan psikososial. Dalam hal ini dibutuhkan stimulasi agar perkembangan fungsi organ tubuh dan otak optimal. Stimulus dilakukan pada empat sektor utama perkembangan anak, yaitu motorik kasar dan motorik halus, bahasa, serta personal sosial. Seiring dengan perkembangan teknologi dan maraknya penggunaan internet. Anak usia prasekolah sudah mulai terpapar dengan gadget. Namun, gadget tidak bisa memenuhi keempat sektor utama perkembangan anak yang harus di stimulasi orang tua agar perkembangan anak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara intensitas penggunaan gadget dengan perkembangan anak usia prasekolah. Penelitian menggunakan pendekatan Fisher Exact pada 167 responden orang tua dan anak yang dipilih melalui teknik simple random sampling menggunakan instrumen kuesioner penggunaan gadget dan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gadget dengan perkembangan anak yang dibuktikan dengan nilai p value = 0.001 (p < 0.05).
The preschool period is a time when children experience a large increase in language, cognitive, and psychosocial development. In this case, stimulation is needed so that the development of body organs and brain function is optimal. Stimulus is carried out in four main sectors of child development, namely gross and fine motor skills, language, and social personality. Along with the development of technology and the widespread use of the internet. Preschool children are starting to be exposed to gadgets. However, gadgets cannot fulfill the four main sectors of child development that parents must stimulate for optimal child development. This research aims to identify the relationship between the intensity of gadget use and the development of preschool children. The research used a Fisher Ecxact approach with 167 parent and child respondents who were selected through a simple random sampling technique using gadget-use questionnaire instruments and developmental pre-screening questionnaires (KPSP). The results of the research show that there is a significant relationship between the intensity of gadget use and children's development, as evidenced by the p value of 0.001 (p < 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anna Kesuma Hardani
"Anak usia prasekolah memiliki kategori tingkat kemandirian yang berbeda walaupun sedang berada pada tahapan usia yang sama. Salah satu faktor yang memengaruhi kemandirian anak adalah peran utama orangtua terutama dalam berkomunikasi pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola komunikasi orangtua dan tingkat kemandirian anak prasekolah di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan melibatkan 204 sampel dari 5 TK di Jakarta Timur. Pengambilan data dilakukan secara luring dan daring. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemandirian anak paling banyak berada pada kategori sedang dan terdapat hubungan antara pola komunikasi orangtua dan tingkat kemandirian anak prasekolah di Jakarta Timur (p-value < 0,05). Peneliti merekomendasikan pelayanan keperawatan dapat mulai melakukan edukasi pada orangtua untuk menerapkan pola komunikasi yang sesuai untuk mengoptimalkan perkembangan kemandirian pada anak usia prasekolah.
Preschool children have different levels of independence even though they are at the same age stage. Parents as the child's first environment have an important role in the development of children's independence. This study sought to measure the correlations between parental communication patterns and the level of independence of preschool children in East Jakarta. This study used quantitative research design with cross sectional method. The participant was selected using cluster random sampling technique and involved 204 samples from 5 kindergartens in East Jakarta. Data collection was conducted offline and online. The results showed that most children's independence was in the moderate category and there was a correlation between parental communication patterns and the level of independence of preschool children in East Jakarta (P-value <0.05). Researchers recommend the role of nurses to educate parents to use appropriate communication patterns to optimize the development of independence in preschool-age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Karina Novianti
"Hospital Acquired Bronkopneumonia merupakan salah satu jenis pneumonia yang timbul dalam 48 jam atau lebih setelah masuk rumah sakit. Gejala yang ditimbulkan pada anak dengan pneumonia adalah batuk berdahak dan anak sulit untuk mengeluarkan dahaknya. Hal ini menjadi masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Fisioterapi dada merupakan salah satu intervensi keperawatan yang digunakan untuk membantu mengeluarkan sekret dari jalan napas. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh fisioterapi dada pada anak dengan Hospital Acquired Bronkopneumonia. Karya tulis ilmiah ini ditulis berdasarkan hasil praktik mengelola pasien selama enam hari di salah satu rumah sakit di Depok. Hasil menunjukkan bahwa tindakan keperawatan fisioterapi dada terbukti efektif untuk membantu mengeluarkan sekret dari jalan napas dan memperbaiki status pernapasan. Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi studi rekomendasi intervensi keperawatan mandiri yang dilakukan dalam upaya meningkatkan bersihan jalan napas pasien anak.
Hospital Acquired Bronchopneumonia is a type of pneumonia that appears within 48 hours or more after entering the hospital. Symptoms that occur in children with pneumonia are coughing up phlegm and it is difficult for the child to expel the phlegm. This is a problem of ineffective airway clearance nursing. Chest physiotherapy is a nursing intervention used to help remove secretions from the airway. The purpose of writing this scientific work is to determine the effect of chest physiotherapy on children with Hospital Acquired Bronchopneumonia. This scientific paper was written based on the results of practice in managing patients for six days at a hospital in Depok. The results show that chest physiotherapy nursing procedures have proven effective in helping to remove secretions from the airway and improve respiratory status. It is hoped that the results of this scientific paper can become a study of recommendations for independent nursing interventions carried out in an effort to improve airway clearance for pediatric patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Putri Amelia Sari
"Permasalahan status gizi pada anak usia sekolah 6-12 tahun di Kota Depok diketahui masih lazim terjadi, walaupun sudah banyak faktor teridentifikasi yang diduga menyebabkan masalah tersebut. Salah satu faktor yang mungkin menyebabkan permasalahan status gizi pada anak adalah Emotional Eating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Emotional Eating dengan Status Gizi pada anak usia sekolah di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional kepada 443 anak yang didapat melalui teknik multiple stage cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner karakteristik responden, kuesioner Emotional Eater Questionnaire (EEQ), dan kuesioner Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C)- Short Form. Hasil penelitian menggunakan uji Chi square menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Emotional Eating dengan status gizi pada anak usia sekolah di Kota Depok (Pvalue=0,000;α= 0,05). Penelitian lanjutan dengan menggunakan metode eksplorasi retrospektif penting dilakukan untuk mengetahui gaya pengasuhan makan orang tua yang berdampak pada perilaku Emotional Eating pada anak di Indonesia.
The problems with nutritional status in school-age children aged 6-12 years in Depok City are still widespread, even though many factors have been identified which are thought to cause these problems. One factor that might cause nutritional status problems in children is Emotional Eating. This study aims to determine the relationship between Emotional Eating and Nutritional Status in school-aged children in Depok City. This research is an analytical observational quantitative research with a cross sectional research design for 443 children obtained through a multiple stage cluster random sampling technique. The instrumens used were the respondent characteristics questionnaire, the Emotional Eater Questionnaire (EEQ), and the Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C)- Short Form questionnaire. The results of the study using the Chi square test concluded that there was a significant relationship between Emotional Eating and nutritional status in school-aged children in Depok City (Pvalue=0.000; α= 0.05). Further research using a retrospective exploratory method is important to determine the parenting style of parents which has an impact on Emotional Eating behavior in children in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ardita Putri Ayuwardhani
"Masyarakat Indonesia kini mulai memasuki era modern sehingga banyak sekali melakukan perkembangan teknologi seperti yang ada di luar negeri mulai dari internet, gadget, sampai dengan inovasi yang dapat mempermudah kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Semua aspek kehidupan manusia dapat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang begitu pesat. Dampaknya mencakup hampir seluruh kalangan, dari anak usia dini hingga orang dewasa. Penggunaan gadget pada anak usia dini dapat memiliki efek buruk yang cukup signifikan, yaitu semakin memprihatinkan perkembangan pada anak usia dini. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif pendekatan cross sectional pada 114 responden dengan metode random sampling dengan teknik simple random sampling. Hasil uji chi-square mendapatkan hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gadget dengan kemampuan bersosialisasi anak usia prasekolah (p = <0,001). Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengetahuan dalam pendidikan terkait dengan intensitas penggunaan gadget dan kemampuan bersosialisi anak usia prasekolah.
Indonesian society is now starting to enter the modern era so that there are many technological developments such as those abroad ranging from the internet, gadgets, to innovations that can make it easier for us to carry out daily activities. All aspects of human life can be affected by such rapid technological progress. The impact covers almost all circles, from early childhood to adults. The use of gadgets in early childhood can have a significant adverse effect, which is increasingly concerning development in early childhood. The research design used was a descriptive cross-sectional approach on 114 respondents with a random sampling method with a simple random sampling technique. The result of the chi-square test found that there was a significant relationship between the intensity of gadget use and the social ability of preschool-age children (p = <0,001). The result of this study can be the basis of knowledge in education related to the intensity of gadget use dan the ability to socialize preschool-age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hasna Khairunnisa
"Demam berdarah dengue menyerang anak-anak daripada orang dewasa. Sistem kekebalan tubuh yang rentan beresiko terpapar suatu penyakit. Demam berdarah dengue menyebabkan peningkatan kapiler plasma sehingga seseorang mengalami hipovolemia. Asuhan keperawatan diperlukan dalam mengatasi hipovolemia dengan memberikan intervensi keperawatan manajemen hipovolemia dan pemantauan cairan menggunakan fluid chart. Fluid chart digunakan untuk memantau dan mencatat secara akurat intake dan output guna mencapai keseimbangan cairan tubuh. Klien usia 10 tahun mengalami kondisi demam tinggi 3 hari, keadaan lemas, mukosa kering, serta pemeriksaan laboratorium menunjukkan hematokrit menurun (39,2%) dan trombosit menurun (157 10 3 /μL). Pemeriksaan hemodinamik serta pemeriksaan darah perifer lengkap rutin setiap 24 jam untuk mengevaluasi kondisi pasien selama dilakukan perawatan. Kesimpulannya, penerapan fluid chart efektif membantu memonitor cairan masuk dan keluar pasien ditandai dengan balans cairan membaik, pemeriksaan darah perifer lengkap menunjukkan proses perbaikan, serta kondisi vital yang stabil.
Dengue hemorrhagic fever attacks children more than adults. A vulnerable immune system is at risk of exposure to disease. Dengue hemorrhagic fever causes an increase in plasma capillaries so that a person experiences hypovolemia. Nursing care is needed to treat hypovolemia by providing nursing interventions to manage hypovolemia and monitor fluids using a fluid chart. Fluid charts are used to accurately monitor and record intake and output to achieve body fluid balance. A 10 year old client experienced a high fever for 3 days, weakness, dry mucosa, and laboratory examination showed decreased hematocrit (39.2%) and decreased platelets (157 103/μL). Hemodynamic examination and routine complete peripheral blood examination every 24 hours to evaluate the patient's condition during treatment. In conclusion, the application of a fluid chart is ef ective in helping monitor the patient's incoming and outgoing fluids as indicated by improved fluid balance, complete peripheral blood examination showing the improvement process, and stable vital conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Christina Cahyani
"Pendahuluan: Secara nasional di Indonesia, presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-5 bulan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2023 presentase pemberian ASI eksklusif sebesar 73,93% meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya 71,58%. Keberhasilan menyusui tak luput dari peran ayah. Namun, keterlibatan ayah masih dirasa kurang, ayah mengalami kebingungan menghadapi masalah menyusui sejak masih berada diruang perawatan post partum. Penting bagi tenaga kesehatan dapat melibatkan ayah dalam pemberian ASI melalui edukasi kesehatan, konseling, penerapan peer group ayah. Tujuan: mengetahui pengaruh intervensi peer group ayah terhadap peningkatan peran ayah mendukung ibu menyusui eksklusif. Metode : desain quasy experiment dengan pre dan post test with control group. Hasil: Ada perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan peran ayah setelah diberikan edukasi dan peer group ayah lebih baik dibandingkan kelompok yang hanya diberikan edukasi saja dengan analisa uji Wilcoxon dengan p-value 0,000. Rekomendasi: Pihak pelayanan kesehatan perlu mempertimbangkan untuk melibatkan ayah dengan menerapkan peer group ayah dalam memberikan edukasi laktasi.
Introduction: Nationally in Indonesia, the percentage of exclusive breastfeeding for babies aged 0-5 months continues to increase from year to year. In 2023, the percentage of exclusive breastfeeding will be 73.93%, an increase compared to 2022, which is only 71.58%. The success of breastfeeding cannot be separated from the role of the father. However, the father's involvement was still felt to be lacking, the father experienced confusion regarding breastfeeding problems since he was still in the post partum care room. It is important for health workers to involve fathers in breastfeeding through health education, counseling, implementation of fathers' peer groups. Objective: to determine the effect of father's peer group intervention on increasing father's role in supporting exclusive breastfeeding mothers. Method: quasi-experiment design with pre and post test with control group. Results: There are differences in the level of knowledge, attitudes and roles of fathers after being given a peer group, which is better than fathers who received education according to hospital standards with Wilcoxon test analysis with a p-value of 0.000. Recommendation: Health services need to consider involving fathers by implementing fathers' peer groups in providing lactation education."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Gian Rasyiddin Muhammad
"Bayi yang lahir prematur atau bayi yang mengalami masalah kesehatan harus segera dipindahkan ke tempat yang memiliki fasilitas yang lebih memadai seperti ruang perina atau ruang perawatan intensif neonatus (NICU). Sebelum dilakukan transfer, bayi harus dipastikan dalam keadaan stabil agar tidak terjadi kejadian merugikan selama proses transfer. Kejadian merugikan yang dapat terjadi selama proses transfer bayi antara lain hipotermia, hipoksia, hipoglikemia, ketidakstabilan hemodinamik, bahkan kematian. Proses stabilisasi sebelum dilakukannya transfer dapat dilakukan dengan metode STABLE yang terdiri dari pemeriksaan sugar and safe care, temperature, airway, blood pressure, lab work, dan emotional support. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas transfer intra rumah sakit dengan pendekatan metode STABLE terhadap respons fisiologis bayi baru lahir dan status emosional orang tua. Penelitian ini menggunakan desain randomized controlled trial parallel design. Responden pada penelitian ini adalah bayi baru lahir secara spontan ataupun operasi caesar di RSUD Bandung Kiwari pada bulan Maret-April 2024 yang berjumlah 52 bayi. Intervensi dilakukan pada bayi baru lahir dan orang tua sesuai metode STABLE berdasarkan hasil pemeriksaan. Pengukuran respons fisologis bayi baru lahir menggunakan monitor ECG, glukometer, dan termometer axilla digital, sedangkan status emosional orang tua diukur menggunakan kuesioner State Anxiety Inventory (SAI). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan respons fisiologis bayi baru lahir pada variabel glukosa darah, suhu tubuh, frekuensi napas, dan saturasi oksigen (p < 0.05); sedangkan pada variabel denyut nadi, CRT (capillary refill time), dan status emosional orang tua tidak menunjukkan hasil yang signifikan (p > 0.05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh perawat perina dalam melakukan stabilisasi bayi baru lahir dengan kondisi khusus agar proses transfer lebih aman dan tidak terjadi kejadian merugikan.
Preterm baby or babies with health problems should be immediately transferred to a place with more adequate facilities such as the perina room or neonatal intensive care unit (NICU). Before the transfer, the baby must be ensured to be in a stable state so that no adverse events occur during the transfer process. Adverse events that can occur during the transfer process include hypothermia, hypoxia, hypoglycemia, hemodynamic instability, and even death. The stabilization process before transfer can be done with the STABLE method which consists of checking sugar and safe care, temperature, airway, blood pressure, lab work, and emotional support. This study aims to identify the effectiveness of intra-hospital transfer with the STABLE method approach to newborn physiological responses and parents' emotional status. This study used a randomized controlled trial parallel design. Respondents in this study were newborns born spontaneously or by cesarean section at Bandung Kiwari Hospital in March-April 2024, totaling 52 babies. Interventions were carried out on newborns and parents according to the STABLE method based on the results of the examination. Measurement of newborns' physiological responses used ECG monitors, glucometers, and digital axilla thermometers, meanwhile parents' emotional status was measured using the State Anxiety Inventory (SAI) questionnaire. The results showed significant differences in physiological responses of newborns on variables of blood glucose, body temperature, respiratory rate, and oxygen saturation (p < 0.05); meanwhile on variables of heart rate, CRT (capillary refill time), and emotional status of parents did not show significant results (p > 0.05). The results of this study can be used as a reference by perina nurses in stabilizing newborns with special conditions so that the transfer process is safer and no adverse events occur."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library