Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadra Khalisya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualifikasi kinerja oven sterilisasi di PT. Kalventis Sinergi Farma tahun 2024. Proses kualifikasi kinerja penting dilakukan untuk memastikan bahwa oven sterilisasi dapat berfungsi secara optimal dalam memastikan keamanan dan kualitas produk farmasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan observasi langsung pada pelaksanaan kualifikasi kinerja yang meliputi pemeriksaan SOP, status kalibrasi, realisasi pemeliharaan, studi distribusi panas, studi penetrasi panas, serta pengujian indikator biologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualifikasi kinerja oven sterilisasi telah sesuai dengan protokol yang ditetapkan. Pemeriksaan SOP, status kalibrasi, dan pemeliharaan rutin sudah sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Studi distribusi panas dan penetrasi panas, baik menggunakan beban kosong maupun beban uji, menunjukkan distribusi suhu yang merata di seluruh bagian oven. Pengujian indikator biologis dengan Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualifikasi kinerja oven sterilisasi di PT. Kalventis Sinergi Farma tahun 2024. Proses kualifikasi kinerja penting dilakukan untuk memastikan bahwa oven sterilisasi dapat berfungsi secara optimal dalam memastikan keamanan dan kualitas produk farmasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan observasi langsung pada pelaksanaan kualifikasi kinerja yang meliputi pemeriksaan SOP, status kalibrasi, realisasi pemeliharaan, studi distribusi panas, studi penetrasi panas, serta pengujian indikator biologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualifikasi kinerja oven sterilisasi telah sesuai dengan protokol yang ditetapkan. Pemeriksaan SOP, status kalibrasi, dan pemeliharaan rutin sudah sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Studi distribusi panas dan penetrasi panas, baik menggunakan beban kosong maupun beban uji, menunjukkan distribusi suhu yang merata di seluruh bagian oven. Pengujian indikator biologis dengan Bacillus atrophaeus pada beberapa titik lokasi juga menunjukkan hasil yang baik dengan tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme setelah proses sterilisasi. Berdasarkan hasil tersebut, oven sterilisasi di PT. Kalventis Sinergi Farma dinyatakan masih memenuhi persyaratan kualifikasi kinerja. Direkomendasikan untuk dilakukan pemantauan dan pemeliharaan oven sterilisasi secara berkala untuk menjaga status kualifikasi dan mencegah terjadinya penurunan kinerja alat. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas sistem sterilisasi di industri farmasi.

This study aims to evaluate the performance qualification of a sterilization oven at PT. Kalventis Sinergi Farma in 2024. Performance qualification is crucial to ensure that the sterilization oven functions optimally in maintaining the safety and quality of pharmaceutical products. This study used a descriptive method with direct observation of the performance qualification activities, including SOP examination, calibration status, maintenance realization, heat distribution study, heat penetration study, and biological indicator testing. The results showed that the performance qualification of the sterilization oven was in accordance with the established protocol. The SOP examination, calibration status, and routine maintenance met the applicable requirements. The heat distribution and penetration studies, both with empty and loaded conditions, demonstrated uniform temperature distribution throughout the oven. Biological indicator testing using Bacillus atrophaeus at several locations also yielded good results, with no microbial growth observed after the sterilization process. Based on these results, the sterilization oven at PT. Kalventis Sinergi Farma is declared to have met the performance qualification requirements. This study recommends regular monitoring and maintenance of the sterilization oven to maintain its qualification status and prevent a decline in equipment performance. The findings of this study can serve as a reference for improving and enhancing the quality of sterilization systems in the pharmaceutical industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hadra Khalisya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu tunggu pelayanan resep pasien di Apotek Kimia Farma 115 Pamulang pada periode Desember 2023. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep dengan standar yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observatif, di mana data diperoleh melalui observasi langsung dan pencatatan waktu tunggu pasien dimulai saat resep diserahkan hingga obat diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu rata-rata pelayanan resep obat non racik adalah 15,7 menit, sedangkan waktu tunggu pelayanan resep obat racikan rata-rata adalah 25,1 menit. Waktu tunggu pelayanan obat non racik sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 129/Menkes/SK/II/2008, tetapi belum memenuhi standar pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 tahun 2016. Waktu tunggu pelayanan obat racikan telah sesuai dengan kedua peraturan tersebut. Berdasarkan hasil observasi, waktu tunggu yang lebih lama pada obat non racik dapat disebabkan oleh faktor penumpukan obat yang telah diberi etiket yang tidak langsung diserahkan kepada pasien. Berdasarkan hasil penelitian ini, direkomendasikan untuk melakukan evaluasi lebih lanjut terkait tingkat kepuasan pasien serta mengidentifikasi lebih dalam faktor-faktor yang menyebabkan lamanya waktu tunggu pelayanan, khususnya pada jam-jam sibuk dan waktu pergantian shift karyawan.

This study aims to analyze the prescription service waiting time for patients at Kimia Farma Pharmacy 115 Pamulang during the period of December 2023. The evaluation was conducted to determine the compliance of prescription service waiting time with the standards set by the Indonesian Ministry of Health. This study utilized a descriptive observational method, where data were obtained through direct recording of patient waiting times, from the moment the prescription was handed over until the medication was dispensed. The results showed that the average waiting time for non-compounded prescriptions was 15.7 minutes, while the average waiting time for compounded prescriptions was 25.1 minutes. The waiting time for non-compounded prescriptions met the requirements of Ministry of Health Regulation No. 129/Menkes/SK/II/2008, but did not comply with the standards set in Ministry of Health Regulation No. 73 of 2016. The waiting time for compounded prescriptions, however, was in accordance with both regulations. Based on observations, the longer waiting time for non-compounded prescriptions was due to the accumulation of medications that had been labeled but were not immediately handed over to the patients. This study recommends conducting further evaluations on patient satisfaction and identifying the factors that cause longer waiting times, especially during peak hours and shift changes. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hadra Khalisya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) di PBF PT. Masiva Guna pada tahun 2023, dengan fokus pada Manajemen Mutu, Organisasi, Manajemen dan Personalia, serta Bangunan dan Peralatan. Implementasi CDOB penting untuk memastikan obat yang didistribusikan tetap terjaga mutu dan keamanannya selama proses penyaluran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif, di mana data diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan Apoteker Penanggung Jawab di PT. Masiva Guna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Masiva Guna telah menerapkan aspek Manajemen Mutu dengan baik melalui penerapan sistem mutu dan SOP yang merujuk pada pedoman CDOB. Aspek Organisasi dan Personalia juga telah dijalankan secara efektif, ditandai dengan adanya struktur organisasi yang jelas, pelatihan karyawan secara berkala, serta penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Sementara itu, aspek Bangunan dan Peralatan menunjukkan bahwa PT. Masiva Guna telah memenuhi persyaratan CDOB, termasuk pemisahan area penerimaan dan pengiriman, pemantauan suhu yang konsisten, serta program pengendalian hama yang memadai. Kesimpulannya, implementasi aspek CDOB di PT. Masiva Guna telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Penelitian ini merekomendasikan agar PT. Masiva Guna terus mempertahankan penerapan CDOB dan melakukan audit internal secara berkala untuk memastikan keberlanjutan implementasi dan kepatuhan terhadap standar distribusi obat yang baik.

This study aims to evaluate the implementation of Good Distribution Practices (GDP) aspects at PT. Masiva Guna in 2023, focusing on Quality Management, Organization, Management and Personnel, as well as Premises and Equipment. The implementation of GDP is crucial to ensure that the quality and safety of distributed medicines are maintained throughout the distribution process. The method used in this study is descriptive observational, where data were obtained through direct observation and interviews with the Responsible Pharmacist at PT. Masiva Guna. The results show that PT. Masiva Guna has effectively implemented the Quality Management aspect through the application of a quality system and SOPs that adhere to GDP guidelines. The Organization and Personnel aspects have also been successfully implemented, evidenced by a clear organizational structure, regular employee training, and the application of Occupational Health and Safety (OHS). Meanwhile, the Premises and Equipment aspect demonstrates that PT. Masiva Guna has met the GDP requirements, including the separation of receiving and dispatch areas, consistent temperature monitoring, and an adequate pest control program. In conclusion, the implementation of GDP aspects at PT. Masiva Guna has complied with the established standards. This study recommends that PT. Masiva Guna continue to uphold GDP practices and conduct regular internal audits to ensure the sustainability and compliance of Good Distribution Practices in the company. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Ridho Rizki Yuda
"Marga Calophyllum telah diteliti memiliki khasiat sebagai antioksidan diantaranya Calophyllum canum, C. depressinervosum, C. macrocarpum, C. teysmanii, dan C. symingtonianum, namun Calophyllum lanigerum Miq. belum ada penelitiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi teraktif Calophyllum lanigerum Miq. serta mengidentifikasi golongan senyawa yang terdapat pada ekstrak dan fraksi tersebut. Uji antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Hasil uji antioksidan menunjukkan ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 3,02 μg/mL. Ekstrak etanol mengandung golongan senyawa terpenoid, saponin, fenol, tanin, flavonoid, dan glikosida. Ekstrak etanol Calophyllum lanigerum Miq. dipartisi menggunakan pelarut dengan kepolaran yang meningkat yaitu dimulai dengan n-heksan, etil asetat, butanol, dan metanol. Hasil uji antioksidan menunjukkan fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan IC50 2,89 μg/mL. Pemisahan fraksi etil asetat dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom dan didapat 6 subfraksi berdasarkan kesamaan profil KLT. Hasil uji antioksidan menunjukkan subfraksi E5 memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan IC50 3,11 μg/mL. Subfraksi E5 mengandung golongan senyawa fenol, tanin, flavonoid, dan glikosida.

Calophyllum genus had been studied that they had good antioxidant properties such as Calophyllum canum, C. depressinervosum, C. macrocarpum, C. teysmanii, and C. symingtonianum, but Calophyllum lanigerum Miq. had not been studied. The purposes of this research are to determine the antioxidant activity from the extract and fractions of C. lanigerum Miq., and to identify what phytochemical compounds contained in the extract and the most active fraction. The antioxidant activity test of C. lanigerum Miq. used DPPH method. The result showed that the antioxidant activity of ethanolic extract had the IC50 value 3,02 μg/mL. Ethanolic extracts contained terpenoids, saponins, phenols, tannins, flavonoids, and glycosides. Ethanolic extracts of C. lanigerum Miq. was then partitioned using these following solvents, based on the increasing of solvent polarity, n-hexane, ethyl acetate, buthanol, and methanol. The result showed that the ethyl acetate fraction had the strongest antioxidant activity with an IC50 value 2,89 μg/mL. Ethyl acetate fraction was then fractionated by using a column chromatography which obtained 6 combined-fractions based on their similarity profile on TLC plate. The test result showed that E5 subfraction had the strongest antioxidant activity with an IC50 value 3,11 μg/mL. The E5 subfraction contained flavonoids, glycosides, tannins, and phenols."
Depok: Fakultasi Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freddy Hutama Ekaputra
"Saat ini telah banyak dikembangkan produk antioksidan, salah satunya produk teh herbal (herbal tea). Banyak tanaman di Indonesia yang memiliki potensi akan antioksidan yang baik bagi tubuh, namun belum dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat Indonesia, salah satu diantaranya ialah rimpang kapulaga dan akar alang-alang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh aktivitas antioksidan sediaan teh dari kombinasi rimpang kapulaga dan akar alang-alang yang telah distandarisasi, dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH. Berdasarkan penapisan fitokimia yang telah dilakukan sebagai bagian dari standarisasi, diketahui bahwa rimpang kapulaga (Amomum cardamomum) memiliki kandungan flavonoid dan saponin, sedangkan akar alang-alang (Imperata cylindrica) mengandung flavonoid. Sedangkan dari uji aktivitas antioksidan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai IC50 seduhan teh celup akar alang-alang (466,761 μg/mL) lebih baik dibandingkan IC50 seduhan teh celup rimpang kapulaga (482,698 μg/mL). Teh celup kombinasi rimpang kapulaga dan akar alang-alang memberikan aktivitas antioksidan terbaik pada perbandingan 3 : 7, dengan nilai IC50 sebesar 385,437 μg/mL. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S53351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Santy Lopa
"Calophyllum canum Hook.f adalah salah satu tanaman yang termasuk ke dalam suku Clusiaceae (Guttiferae). Kandungan kimia dari berbagai jenis Calophyllum telah dilaporkan, diantaranya senyawa golongan xanton, kumarin, flavonoid dan terpenoid. Pada penelitian ini dilakukan isolasi, uji aktivitas antioksidan serta karakterisasi senyawa murni dari kulit batang C. canum Hook.f. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang diperoleh difraksinasi berturut-turut menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan n-butanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan isolasi dilakukan dengan teknik kromatografi menggunakan silika gel sebagai fasa diam dengan metode SGP (Step Gradient Polarity). Hasil isolasi dimurnikan dengan metode rekristalisasi dan karakterisasi senyawa murni dilakukan dengan metode spektroskopi inframerah (IR), resonansi magnet inti proton (1H-NMR) serta liquid kromatografi spektrum massa (LC-MS) dan titik leleh. Hasil identifikasi golongan senyawa diketahui ekstrak etanol kulit batang Calophyllum canum Hook.f mengandung golongan senyawa flavonoid, terpenoid, tanin, antraquinon, dan saponin. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan ekstrak etanol, fraksi n-heksan, etil asetat, dan n-butanol berturut-turut mempunyai nilai IC50 sebesar 5,189 ; 8,226 ; 3,465 dan 1,781 μg/mL. Pemisahan fraksi n-heksan menggunakan kromatografi kolom diperoleh senyawa murni yang disebut senyawa CC pada eluen 8:2 (n-heksana:etil asetat) berupa kristal berwarna kuning 1,3 g, dengan titik leleh 109-111°C dan nilai IC50 83,192 μg/mL. Hasil karakterisasi senyawa diduga senyawa CC merupakan golongan flavonoid dengan berat molekul 388.

Calophyllum canum Hook.f belongs to the family Clusiaceae (Guttiferae). Chemical constituents of various type of Calophyllum have been reported, including compound xanton group, coumarin, flavonoids and terpenoid. Therefore in the study isolation, test antioxidant activity and characterization of pure compound from stem bark of Calophyllum canum Hook.f. Extraction was done by maceration, using solvent ethanol 70%. Furthermore successively fractionated using solvent n-hexane, ethyl acetate and n-butanol. Antioxidant activity assay were done using DPPH (1,1-dyphenyl-2-picrilhidrazil) and methode isolation was done by using silica gel chromatography using a stationary phase with SGP methode (Step Gradient Polarity). The isolated purified by recrystallization methode and characterization of pure compound characterized by the methode of infrared spectroscopy (IR), proton nuclear magnetic resonance (1H-NMR) and liquid chromatography mass spectra (LC-MS) so melting point. The result of the identification of the compound known to ethanol extract of the bark of Calophyllum canum Hook.f class contains flavonoids, terpenoids, tannins, antraquinon and saponin. Test show ethanol extract antioxidant activity, the fraction of n-hexane, ethyl acetate and n-butanol successively have IC50 values of 5.189 ; 8.226 ; 3.465 and 1.781 μg/mL. CC pure compound was isolated from the fraction of n-hexane at 8:2 eluent (n-hexane:ethyl acetate) of 1.3 g yellow crystal with a melting point of 109-111°C and have IC50 value 83.192 μg/mL. The result of characterized the CC compound have a flavonoid group and weight moleculer
is 388.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angger Mahamafrudho
"Tanaman dari Genus Calophyllum telah diteliti terkait aktivitas antioksidannya, namun tanaman spesies Calophyllum sclerophyllum Vesq. belum diketahui aktivitas antioksidannya. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh aktivitas antioksidan dan golongan senyawa kimia pada ekstrak etanol dan fraksi teraktif dari kulit batang Calophyllum sclerophyllum Vesq. Penelitian ini menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Proses fraksinasi menggunakan cara partisi dan kromatografi kolom, kemudian pengujian aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH. Terhadap ekstrak etanol dan fraksi teraktif hasil kromatografi kolom, dilakukan penapisan fitokimia. Ekstrak etanol dan fraksi teraktif hasil kromatografi kolom fraksi etil asetat memiliki IC50 yaitu 5,96 dan 3,09 ppm. IC50 kuersetin sebagai standar yaitu 1,73 ppm. Golongan senyawa kimia pada ekstrak etanol adalah flavonoid, fenol, tanin, saponin, terpenoid, dan steroid. Golongan senyawa kimia pada fraksi teraktif adalah flavonoid, fenol, dan tanin. Penelitian ini menunjukkan potensi aktivitas antioksidan yang baik pada kulit batang C. sclerophyllum Vesq.

Plants from Genus Calophyllum has been researched about their antioxidant activity, but species Calophyllum sclerophyllum Vesq. has not been known yet about its antioxidant activity. This research is done to obtain antioxidant activity and chemical compound group on ethanol extract and most active fraction from Calophyllum sclerophyllum Vesq’s cortex. This research used maceration with ethanol 70%. Fractionation process used partition and coloumn cromatography, then the antioxidant activity assay used DPPH method. To ethanol extract and most active fraction were done phytochemical screening. Ethanol extract and most active fraction resulted by column cromatography of ethyl acetat fraction has IC50 value is 5,96 and 3,09 ppm. IC50 value of quercetin as standard is 1,73 ppm. Chemical compound groups on ethanol ecxtract are flavonoid, phenol, tannin, saponin, terpenoid, and steroid. Chemical compound groups on most active fraction are flavonoid, phenol, and tannin. This research shows a good potency of antioxidant activity on C. sclerophyllum Vesq’s cortex."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S53333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto Agung Gunawan
"Calophyllum pulcherrimum Wall. merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam suku Clusiaceae. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antioksidan dan identifikasi golongan senyawa dari kulit batang C .pulcherrimum Wall. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit batang C. pulcherrimum dan fraksi teraktif yang memiliki aktivitas antioksidan serta menentukan identitas golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang diperoleh difraksinasi secara berurutan dengan menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, n-butanol dan metanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode peredaman DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan ekstrak etanol, fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol secara berurutan memiliki nilai IC50 sebesar 5,73; 2,895 dan 4,77 μg/mL. Hasil identifikasi golongan senyawa diketahui ekstrak etanol kulit batang C. pulcherrimum Wall. mengandung senyawa golongan flavonoid, terpenoid, saponin dan tanin sedangkan pada fraksi etil asetat mengandung senyawa golongan flavonoid dan tanin.

Calophyllum pulcherrimum Wall. belongs to the Clusiaceae family. In this study, the antioxidant activity and identification of natural compound from stem bark of C .pulcherrimum Wall. are examinated. The aim of this study is to find out the antioxidant activity of ethanol extract and the most active fraction from C. pulcherrimum stem bark and determined its phytochemical compounds. Extraction was done by maceration method using ethanol 70% as the solvent. The acquired extracts successively fractionated by using solvent n-hexane, ethyl acetate, n-butanol and methanol. The evaluation of antioxidant activity was done by using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrilhydrazil) inhibition method. Antioxidant activity examination result shows that ethanol extract, ethyl acetate fraction and n-butanol fraction respectively have IC50 value 5,73; 2,895 and 4,77 μg/mL. Based on the result of phytochemical identification, it can be concluded that ethanol extract from C. pulcherrimum Wall. stem bark contains flavonoids, terpenoids, saponins and tannins while ethyl acetate fractions contains flavonoids and tannins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Citra Dewi
"Gel adalah suatu sediaan yang baik sebagai sabun mandi, karena mudah dibilas dan memiliki penampilan fisik yang baik. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah formulasi gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana dari ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan konsentrasi yang bervariasi, yaitu 0,03; 0,08 dan 0,13% memiliki aktivitas antioksidan dan kestabilan fisik. Penentuan aktivitas antiokidan fraksi dan sediaan gel dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan pengamatan gel yang disimpan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 rata-rata dari fraksi diklorometana kulit buah manggis sebesar 14,09 ppm, dan gel 0,13% fraksi diklorometana kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi yaitu 17379,32 ppm bila dibandingkan dengan gel 0,03% fraksi diklorometana kulit buah manggis (31576,08 ppm), gel 0,08% fraksi diklorometana kulit buah manggis (20890,62 ppm) dan gel vitamin C sebagai blanko positif (52904,46 ppm). Sediaan gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,03; 0,08 dan 0,13% stabil secara fisik pada suhu rendah (4±2°C), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nur Dzikrina
"ABSTRAK
Praktek kerja Profesi di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
dilakukan selama 2 minggu mulai dari 21 September - 02 Oktober 2015. Tujuan dari
praktek kerja ini antara lain untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab
Apoteker di Ditjen Binfar dan Alkes; memiliki pengetahuan tentang tupoksi Ditjen Binfar
dan Alkes di bidang farmasi; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman praktik kerja di Ditjen Binfar. Setelah melaksanakan PKPA di Dirjen Binfar
mahasiwa dapat mengambil beberapa kesimpulan ; Apoteker di Ditjen Binfar dan Alat
Kesehatan menjalankan peran sesuai dengan tugas dan fungsinya menurut Permenkes RI
No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010; Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan mempunyai tugas yaitu merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan; mahasiswa
mendapatkan wawasan mengenai regulasi registrasi pendaftaran alat kesehatan, regulasi
sampling alat kesehatan dan PKRT.
;Professionals internship in the Directorate of Production and Distribution of Medical
Devices conducted for 2 weeks starting from September 21 to October 2, 2015. The
purpose of this practice among others, to understand the role, duties and responsibilities
of pharmacists in DG Binfar and Medical Devices; have knowledge of DG tupoksi Binfar
and Medical Devices in pharmacy; has the insight, knowledge, skills and practical
experience of work in DG Binfar. After carrying out in the Director General Binfar
PKPA students can take some conclusions; Pharmacists in DG Binfar and Medical
Devices role in accordance with its duties and functions according to Permenkes No.
1144 / Menkes / Per / VIII / 2010; Directorate General of Pharmaceutical and Medical
Devices has the task is to formulate and implement policies and technical standardization
in the field of pharmaceutical development and medical devices; students gain insights
into the regulation of registration of medical device registration, regulation of medical
devices and PKRT sampling."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>