Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Ermelinda Toyo Legu
"Latar Belakang. Perawatan diri merupakan aktivitas yang dilakukan pasien yang bertujuan untuk memelihara kesehatan, mencegah penyakit, memantau gejala, dan mengevaluasi efek pengobatan. Berbagai masalah psikologis pasien kanker terjadi akibat progresivitas kanker maupun pengobatan yang dijalankan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres, kecemasan dan depresi terhadap perawatan diri pada pasien kanker yang menjalani terapi. Metode. Desain penelitian yang digunakan adalah metode desain korelasional melalui pendekatan cross sectional study dengan smapel yang didapatkan sebanyak 171 pasien . Hasil analisis data bivariat menggunakan uji chi-square dengan p value= 0,024 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara stres, kecemasan dan depresi terhadap perawatan diri pasien kanker yang menjalani terapi, Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik didapatkan stress, kecemasan dan depresi merupakan faktor yang mempengaruhi perawatan diri pasien kanker setelah dikontrol oleh tingkat ketergantungan, dukungan sosial dan self-efficacy dengan nilai OR 2.57. Hasil dari penelitian ini diharapkan adanya pengembangan intervensi psikologis demi meningkatkan perawatan diri pasien kanker dengan mempertimbangkan tingkat ketergantungan, dukungan sosial dan self- efficacy
Background. Self-care is an activity carried out by patients aimed at maintaining health, preventing disease, monitoring symptoms, and evaluating the effects of treatment. Various psychological problems in cancer patients occur due to the progress of the cancer and the treatment being carried out. Objective. This study aims to determine the relationship between stress, anxiety and depression on self-care in cancer patients undergoing therapy. Method. The research design used was a correlational design method using a cross sectional study approach with a sample of 171 patients. Results. Bivariate data analysis using the chi-square test with p value = 0.024 < 0.05, meaning that there is a significant relationship between stress, anxiety and depression on self-care for cancer patients undergoing therapy. The results of multivariate analysis using the logistic regression test showed that stress, anxiety and depression is a factor that influences self-care in cancer patients after being controlled by the level of dependency, social support and self-efficacy with an OR value of 2.57. The results of this research are expected to develop psychological interventions to improve self-care for cancer patients by considering the level of dependency, social support and self-efficacy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dewi Handayani
"Pasien kanker cenderung mengalami kecemasan dan depresi terkait penyakitnya, program pengobatan dan efek sampingnya serta keberhasilan pengobatan yang dijalani. Pada setiap fase pengobatan, penderita kanker nasofaring tidak lepas dari beberapa kebutuhan dasar manusia, salah satunya adalah kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan kecemasan dan depresi. Konsep besar dari teori Self-Care of Chronic Illness adalah perawatan diri yang dibangun dari 3 kunci konsep yaitu pemeliharaan perawatan diri, pemantauan perawatan diri dan manajemen perawatan diri. Konsep menyeluruh perawatan diri tersebut, digunakan sebagai teori untuk pendekatan asuhan keperawatan pada pasien kanker nasofaring yang menjalani kemoterapi. Perawat juga menggunakan teori Self-Care of Chronic Illness Barbara Riegel untuk membuat pasien mandiri.
Cancer patients tend to experience anxiety and depression related to their disease, the treatment program and its side effects as well as the success of the treatment they are undergoing. At each phase of treatment, nasopharyngeal cancer sufferers cannot be separated from several basic human needs, one of which is the need to express feelings of anxiety and depression. The big concept of the Self-Care of Chronic Illness theory is self-care which is built from 3 key concepts, namely self-care maintenance, self-care monitoring and self-care management. This comprehensive concept of self-care is used as a theory for approaching nursing care for nasopharyngeal cancer patients undergoing chemotherapy. Nurses also use Barbara Riegel's Self-Care of Chronic Illness theory to make patients independent."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Renie Kumalasari Prayitno
"Salah satu tata laksana yang dapat dilakukan dalam mengatasi penyakit kanker otak adalah dengan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan otak berupa kraniotomi yaitu dengan membuka bagian dari tulang tengkorak untuk mengangkat tumor atau untuk mengakses bagian otak.tindakan kraniotomi tersebut memiliki risiko efek samping yang mungkin terjadi. risiko efek samping selain penurunan motoric dan sesorik juga terdapat perubahan kognitif dan perilaku sementara. Pasien memerlukan bantuan dalam mengatasi masalah kognitif tersebut. Penerapan teori modelling and role modelling (MRM) dari helen c. erickson, evelyn tomlin, & mary ann p. swain dapat membantu mengatasi masalah kebutuhan pasien yang belum terpenuhi tersebut, karena perawat perlu memberikan asuhan secara menyeluruh yang didalmnya terdapat cakupan yang mengkaji dan intervensi untuk pasien dengan masalah kognitif. Residen mengaplikasikan evidence based practice pada pasien paska kraniotomi yang mengalami gangguan kognitif. EBN yang digunakan untuk mengatasi masalah kognitif tersebut adalah dengan brain gym. Intervensi brain gym dalam pengelolaan lima kasus kelolaan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kognitif pasien. Perawat onkologi yang merawat pasien dengan masalah gangguan kognitif paska kraniotomi dapat menggunakan teori pendekatan modeling and role modeling (MRM) helen c. erickson, evelyn tomlin, & mary ann p. swain.
One of the treatments that can be done to treat brain cancer is surgery. Brain surgery is in the form of a craniotomy, namely by opening part of the skull bone to remove the tumor or to access parts of the brain. This craniotomy action carries a risk of possible side effects. The risk of side effects, apart from motor and bodily impairment, is also temporary cognitive and behavioral changes. Patients need help in overcoming these cognitive problems. Application of modeling and role modeling (MRM) theory from Helen C. erickson, evelyn tomlin, & mary ann p. swain can help overcome the problem of unmet patient needs, because nurses need to provide comprehensive care which includes assessment and intervention for patients with cognitive problems. Residents apply evidence based practice to post-craniotomy patients who experience cognitive impairment. The EBN used to overcome these cognitive problems is the brain gym. The brain gym intervention in the management of five managed cases had a significant effect in improving the patient's cognitive abilities. Oncology nurses who care for patients with post-craniotomy cognitive impairment problems can use Helen C's modeling and role modeling (MRM) approach theory. erickson, evelyn tomlin, & mary ann p. Swains"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi Universitas Indonesia Library