Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anny Mukminati
"Penelitian ini meneliti pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai moderasi. Sampel penelitian terdiri dari 63 perusahaan publik yang terdaftar papan utama Bursa Efek Indonesia antara 2011 dan 2022. Teknik data panel digunakan untuk menganalisis bagaimana struktur modal berpengaruh terhadap ROA, ROE dan Tobin’s Q serta bagaimana struktur modal dan kepemilikan manajerial bersama-sama berpengaruh terhadap ROA, ROE dan Tobin’s Q.

Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa kinerja keuangan perusahaan, yang diukur oleh ROA dan ROE berpengaruh secara negatif dan signifikan namun tidak signifikan untuk Tobin’s Q. Selain itu, kepemilikan manajerial tidak memoderasi hubungan antara struktur modal dan ROA namun memoderasi hubungan antara struktur modal dan kinerja perusahaan dengan ROE dan Tobin’s dan kepemilikan manajerial memoderasi secara positif dan negatif. Ini menyiratkan bahwa tingkat utang yang optimal, sebagai bagian dari struktur modal, bergantung pada variabel tata kelola perusahaan lainnya secara positif dan negatif. Studi ini berkontribusi pada literatur yang ada dengan memberikan wawasan lebih lanjut tentang hubungan antara struktur modal dan kinerja perusahaan, khususnya dalam konteks Indonesia. Ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan kepemilikan manajerial dan faktor tata kelola perusahaan lainnya dalam memahami kompleksitas nexus struktur-kinerja modal.


This study examines the effect of capital structure on corporate financial performance with managerial ownership as moderation. The research sample consists of 63 public companies listed in the main board of the Indonesia Stock Exchange between 2011 and 2022. Panel data technique is used to analyze how capital structure affects ROA, ROE and Tobin’s Q as well as how capital structure and managerial ownership together affect ROA, ROE and Tobin’s Q.

The findings of this study reveal that corporate financial performance, as measured by ROA and ROE, has a negatif and significant effect but not significant for Tobin’s Q. In addition, managerial ownership does not moderate the relationship between capital structure and ROA but moderates the relationship between capital structure and firm performance with ROE and Tobin’s Q and managerial ownership moderates positively and negatifly. This implies that the optimal level of debt, as part of the capital structure, depends on other corporate governance variables both in positive and negatif way. This study contributes to the existing literature by providing further insight into the relationship between capital structure and firm performance, particularly in the Indonesian context. It highlights the importance of considering managerial ownership and other corporate governance factors in understanding the complexity of the capital structure-performance nexus."

Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Sukmawati
"CSR berperan penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan nilai perusahaan dimana reputasi yang baik dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis sedangkan reputasi yang buruk dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan dari para pemangku kepentingan. Perusahaan melakukan CSR untuk meningkatkan reputasi, keuntungan, dampak sosial, serta peningkatan kinerja. Hal yang mendasari timbulnya hubungan antara CSR dengan utang dagang, yaitu meningkatnya kelayakan kredit karena CSR dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan berkurangnya informasi asimetri sehingga dinilai layak dan pemasok lebih bersedia memberikan utang dagang. Penelitian ini menginvestigasi pengaruh CSR score dan utang dagang pada perusahaan non-jasa keuangan di negara ASEAN-5. Dengan menggunakan analisis data panel, sampel yang digunakan sebanyak 643 perusahaan publik di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina dari tahun 2013 - 2022 dengan jumlah observasi sebanyak 6.375 tahun perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan non-linear antara CSR score dan utang dagang. Temuan ini menunjukkan bahwa pemasok akan lebih mudah memberikan utang dagang pada perusahaan yang memiliki CSR score yang terus membaik. Penelitian lebih lanjut diperoleh informasi bahwa ukuran perusahaan memoderasi hubungan non-linear tersebut. Penelitian ini berkontribusi pada literatur yang ada dengan menunjukkan bahwa pengaruh CSR score terhadap utang dagang tidak bersifat linier dan dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan.

CSR plays an important role for companies in achieving sustainable development goals and increasing corporate value where a good reputation can provide a competitive advantage for businesses while a bad reputation can lead to loss of trust from stakeholders. Companies engage in CSR to improve their reputation, profitability, social impact, and performance. Underlying the relationship between CSR and trade credit is an increase in creditworthiness because CSR can improve the company's reputation and reduce asymmetric information so that it is considered feasible and suppliers are more willing to provide trade credit. This study investigates the effect of CSR score and trade credit on non-financial services firms in ASEAN-5 countries. Using panel data analysis, the sample used is 643 public companies in ASEAN-5 countries from 2013 - 2022 with a total of 6,375 firm-year observations. The results show that there is a non-linear relationship between CSR score and trade credit. This finding suggests that suppliers will be more likely to provide trade credit to companies that have an improving CSR score. Further research obtained information that firm size moderates the non-linear relationship. This study contributes to the existing literature by showing that the effect of CSR score on trade credit is not causal."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Multazami A. Rifai
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan antara tingkat bagi hasil simpanan bank syariah dan tingkat suku bunga simpanan bank konvensional dari Januari 2009-Desember 2012, serta melihat apakah return bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah di Indonesia telah sesuai dengan prinsip bagi hasil (tidak terkait dengan suku bunga bank konvensional). Pengujian dilakukan dengan uji kausalitas Granger, kointegrasi dan ECM. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat bagi hasil simpanan bank syariah memiliki dependensi dengan tingkat suku bunga rata-rata simpanan bank konvensional pada jenis deposito 1 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan lebih dari 12 bulan. Hal ini mengimplikasikan bahwa pemberian return bagi hasil pada simpanan bank syariah masih belum sesuai dengan prinsip bagi hasil karena memiliki ketergantungan dengan suku bunga rata-rata bank konvensional.

This research is aimed to analyse the relationship between Islamic bank investment rate and conventional bank deposit rate in January 2009-December 2012, and find out whether profit-sharing return given by Islamic bank in Indonesia has followed profit-and-loss sharing principle. The test is conducted with Granger causality, cointegration, and ECM. This research found that Islamic bank investment rate is linked with conventional bank deposit rate on 1-month, 6-months, 12-months and more than 12 months fixed deposits. It implies that profit-sharing return given in Islamic bank deposit is still not operate according to profit-and-loss principle because of its dependence with conventional bank deposit rate."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Adrianto A
"The following independent study paper will present an overview of the car industry in France
(Europe) and South Korea (Asia) for the United States of America car industry. It will focus
upon the historical background, and facts regarding several macroeconomic conditions, market
conditions and socio-cultural conditions. The author chose France and South Korea, because
both of them have appeared to have a good surface level for doing a foreign business for the US
car Industry to open up their new production there. This paper used a literature review based on
google scholars and the government's website. According to the Korea Automobile
Manufacturers Association (KAMA) automobile output from Korea totaled 3,506.848 units in
2020, down 11.2 percent from 2020. Despite the fall in production, the country's overall auto
output ranking moved up two notes from 2020. Car Production in France decreased to 1316371
Units (1316,371 K Units) in 2020. The maximum volume was 3701870 Units and minimum was
1316371 Units. Based upon the information gathered in this paper, South Korea has overall
better conditions for US production and market seeking firms, compared to France, due to the
historical background within the automotive industry, as well as the historical relations with the
United States could support the choice for South Korea for investment opportunities, and so does
the potential for future innovation capabilities of the region
."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Fadhlurrahmansyah
"Pertumbuhan tingkat partisipasi pada pasar produk keuangan di Indonesia saat ini semakin pesat dan dapat membantu perkembangan ekonomi negara. Pandemi COVID-19 yang telah melanda seluruh dunia telah mempengaruhi pasar saham, bahkan dapat diklasifikasikan sebagai kehancuran pasar saham. Walaupun demikian, Otoritas Jasa Keuangan menyatakan adanya peningkatan partisipasi investor individu terutama pada generasi muda. Maka dari itu, penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi niat investasi generasi Z di pasar saham Indonesia selama pandemi COVID-19 di Pulau Jawa, Indonesia. Peneliti menggunakan Theory Planned Behavior (TPB) dalam mengembangkan hipotesis, yang terdiri dari variabel sikap, norma subjektif, dan keyakinan pengetahuan keuangan sebagai pengganti variabel control perilaku. Penelitian ini menambahkan dua faktor tambahan yang diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya yaitu ciri-ciri kepribadian investor dan pengetahuan keuangan sebagai pengembangan dari teori TPB. Metode Partial Least Aquare – Structural Equation Model (PLS-SEM) digunakan untuk menganalisis model dan hubungan antara variabel pada penelitian ini dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS 3.0 dan IBM SPSS 25. Sample pada penelitian ini terdiri dari 323 individu yang berusia antara 17-24 tahun (generasi Z), berdomisili di Pulau Jawa, dan belum pernah berinvestasi di pasar saham untuk menghindarkan bias. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa seluruh variabel dalam teori TPB yaitu variabel sikap, norma subjektif, dan keyakinan mengeloala keuangan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap niat investasi. Hal ini juga berlaku pada dua tambahan variable yaitu ciri-ciri kepribadian investor dan yang juga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat investasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa variabel sikap memiliki hubungan partial mediation antara hubungan pengetahuan keuangan dan niat investasi. Kemudian, variabel keyakinan mengelola keuangan juga berperan sebagai partial mediation dan tidak memoderasi hubungan antara variabel ciri-ciri kepribadian investor dan niat investasi. Sebagai kesimpulan, penelitian menunjukan bahwa niat investasi individu pada generasi Z di pulau Jawa dapat dijelaskan dengan variabel-variabel yang ada dalam penelitian.

The growth of participation rate in the financial market in Indonesia is now increasing rapidly and support the country's economic development. The pandemic COVID-19 that hit the world has affected the stock market and classified as a stock market crash. Nevertheless, the Financial Service Authority of Indonesia (OJK) stated that there is a significant increase in the participation of individual investors, especially in the younger generation. Therefore, this research focuses on factors that influence the investment intentions of generation Z in the Indonesian stock market during the COVID-19 pandemic in Java Island, Indonesia. Researchers used Theory Planned Behavior (TPB) in developing hypotheses, consisting of attitude, subjective norms, and financial self-efficacy variable as substitutes of perceived behavioral control. This research also added two additional factors taken from previous studies which is prospective investor's personality traits and financial knowledge as an extending of TPB theory, The Partial Least Square – Structural Equation Model (PLS-SEM) method was used to analyze the model and the relationship between variables using SmartPLS 3.0 software to conduct the main test and IBM SPSS 25 as software to test the validity and reliability of pre- tests. The sample in this research consisted of 323 individuals aged between 17-24 years (generation Z), domiciled in Java Island, and had never invested in the stock market in purpose of avoiding bias. The results of this study show that all variables in TPB theory namely attitude, subjective norms, and financial self-efficacy have a significant and positively influence investment intention. This research also applies two additional variables, personality traits and financial knowledge that also have a positive and significant influence on investment intention. This research also found that attitude become a partial mediation variable between the relationship of financial knowledge and investment intention. Moreover, financial self-efficacy also serves as partial mediation but no moderates the relationship between personality traits and investment intention. This research indicates that the intention of individual investment in generation Z in Java Island can be explained by the variables contained in the research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Satria Hardianto
"Penelitian Ini bertujuan untuk membandingkan tingkat intermediasi, aktifitas layanan jasa berbasis upah (fee based service) dan tingkat efisiensi antara bank umum konvensional (BUK) dan bank umum syariah (BUS) di Indonesia pada tahun 2011-2013. Selain itu juga disertakan beberapa variabel kontrol untuk mengetahui pengaruh variabel kontrol tersebut terhadap variabel dependen penelitian. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu stochastic frontier approach untuk menghitung skor inefisiensi biaya dari bank dan juga menggunakan metode regresi data panel. Hasil pertama dari penelitian ini menemukan fakta bahwa tingkat intermediasi BUS lebih tinggi dibandingkan BUK.Variabel kontrol size memiliki pengaruh positif, sedangkan variabel inefisiensi dan non loan earning assets berpengaruh negatif terhadap tingkat intermediasi. Hasil yang kedua adalah secara rata-rata proporsi pendapatan jasa per total pendapatan operasional BUS lebih tinggi dibandingkan BUK. Variabel kontrol size berpengaruh positif, sementara variabel risiko kredit tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil ketiga dari penelitian adalah tingkat inefisiensi BUS lebih tinggi dibandingkan BUK. Variabel kontrol size dan risiko kredit memberikan pengaruh yang positif terhadap inefisiensi tersebut.

The aim of this research is to compare the differences of intermediation, fee based service activity, and efficiency of conventional banks vs islamic banks in Indonesia for 2011-2013 period. Moreover this study is also including some control variables to find out their effect to the dependent variables. This research uses two methods, namely stochastic frontier approach, and panel data regression. This research indicates that islamic banks have a higher intermediation ratio, higher proportion on fee income to total operating income, and less efficient. The control variables that have a positively significant effect on intermediation ratio are size, meanwhile inefficiency and non loan earning asset negatively affecting the intermediation ratio. The control variables that shows a positively significant effect on the proportion of fee income to total operating income is size, meanwhile the credit risk variable has no significant effect on the proportion of fee income to total operating income. The control variables that shows a negatively relation on efficiency are size and credit risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aida Syafitri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari model bisnis, pengambilan risiko, profitabilitas, kekuatan modal dan kondisi krisis bank-bank umum terhadap Skala Ekonomi di Indonesia periode 2000-2016. Penelitian ini menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis untuk memperoleh nilai Skala Ekonomi dari Bank-bank umum di Indonesia. Kemudian, pengujian selanjutnya menggunakan metode panel dengan jumlah 101 bank umum di Indonesia dengan periode 17 tahun untuk mengetahui pengaruh dari model bisnis, pengambilan risiko, profitabilitas, kekuatan modal dan kondisi krisis bank-bank umum terhadap skala ekonomi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa model bisnis dan pengambilan risiko kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap skala ekonomi. Pengambilan risiko likuiditas, profitabilitas, kekuatan modal dan kondisi krisis berpengaruh negatif terhadap skala ekonomi.

ABSTRACT
The purpose of this study is to observe the impact of business model, risk taking, profitability, capital strenght and crisis condition on economies of scale in Indonesian banking industry during 2000 2016. This study uses Stochastic Frontier Analysis to get Economies of Scale value of conventional banks in Indonesia. Furthermore, using panel data to know the impact of business model, risk taking, profitability, capital strenght and crisis condition on economies of scale in Indonesian banking industry. The results are busniness model and credit risk do not have correlation on economies of scale. Liquiity risk, profitability, capital strenght, and crisis condition have negative correlation on economies of scale. The researcher uses 17 years as the period of observation and 101 banks which is located in Indonesia as the sample. "
2017
S68578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Athaya Chairunnisa
"ABSTRAK
Persaingan yang ketat dari industri garmen dunia menyebabkan permintaan tinggi untuk produksi di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, yang bisa menyediakan tenaga kerja dengan fleksibel peraturan untuk mengurangi biaya produksi. Biaya fleksibilitas itu menguntungkan perusahaan, tetapi merugikan pekerja. Upah rendah, jam kerja panjang, dan hubungan buruk dengan penyelia beberapa dampak buruk yang dirasakan oleh pekerja terkait kondisi kerja mereka. Miskin kondisi kerja dapat menghasilkan niat turnover yang tinggi di antara pekerja garmen. Sejak 2011, Better Work Indonesia, organisasi kolaboratif antara Internasional Organisasi Buruh (ILO) dan Korporasi Keuangan Internasional (IFC), diluncurkan untuk memecahkan masalah kondisi kerja dan meningkatkan daya saing Indonesia industri garmen, dengan menyediakan program dan pelatihan untuk pabrik garmen di Indonesia. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kondisi kerja dan niat berpindah antar perusahaan garmen yang telah berpartisipasi dalam Better Work Indonesia (BWI) program dan mereka yang belum berpartisipasi dalam program ini BWI). Data penelitian diperoleh dengan melakukan diskusi kelompok fokus pada 93 pekerja garmen di Jawa yang bekerja untuk perusahaan BWI dan Non BWI. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan BWI cenderung memiliki kepatuhan yang lebih tinggi terhadap berbagai tenaga kerja peraturan daripada perusahaan Non BWI, tetapi tingkat turnover intention ditemukan tinggi di kedua jenis perusahaan. Hasil analisis lebih lanjut akan dibahas dalam penelitian ini.

ABSTRACT
Persaingan yang ketat di industri garmen dunia menyebabkan permintaan tinggi untuk produksidi negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, yang bisa menyediakan tenaga kerja dengan peraturan yang fleksibel sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Tekanan biaya ini menguntungkan perusahaan, tetapi merugikan pekerja. Upah rendah, jam kerja yang panjang dan hubungan dengan majikan yang tidak baik adalah
beberapa efek buruk yang dirasakan oleh pekerja terkait dengan kondisi kerja. Kondisi kerja perilaku buruk dapat mengakibatkan tingginya turnover intention di kalangan pekerja garmen. Sejak 2011, Better Work Indonesia, sebuah organisasi kolaborasi antara Internasional Organisasi Buruh (ILO) dan Korporasi Keuangan Internasional (IFC), hadir untuk memecahkan masalah kondisi kerja dan meningkatkan daya saing industri garmen Indonesia, dengan memberikan program dan pelatihan kepada pabrik garmen di Indonesia. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui perbedaannya
kondisi kerja dan niat berpindah antar perusahaan garmen yang telah mengikuti Program Better Work Indonesia (BWI) dan mereka yang belum berpartisipasi dalam program (Non BWI). Data penelitian diperoleh dengan melakukan diskusi kelompok fokus dari 93 pekerja garmen di Jawa yang berfungsi untuk perusahaan BWI dan Non BWI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan BWI cenderung memiliki kepatuhan peraturan tenaga kerja yang lebih tinggi daripada perusahaan Non BWI, Namun, tingkat turnover intention ditemukan tinggi di kedua jenis perusahaan. Hasil
Analisis lebih lanjut akan dibahas dalam penelitian ini"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tansy Andrainie Chandra
"Industri garmen digambarkan sebagai industri manufaktur padat karya yang rentan dengan permasalahan tenaga kerja. Namun, terlepas dari permasalahan yang ada, industri garmen merupakan bidang usaha pembuatan pakaian jadi yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian negara, contohnya negara Indonesia dan Vietnam. Banyaknya kontribusi yang diberikan oleh industri garmen terhadap penciptaan lapangan kerja dan perekonomian kedua negara tersebut, tentulah harus sebanding dengan kondisi kesejahteraan para pekerjanya. Tingkat kesejahteraan yang dimiliki para pekerja tentunya memengaruhi bagaimana keinginan mereka untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut, serta memengaruhi tindakan dan ketertarikan mereka untuk mencari pekerjaan baru.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor kesejahteraan finansial yang digambarkan dengan upah, bonus, uang lembur, kepemilikan aset rumah tangga, serta kepemilikan utang terhadap perilaku pencarian kerja (job search), keputusan berpindah pekerjaan ke industri lain (job change of industry), dan keputusan untuk mendirikan usaha sendiri (setting business) dengan membandingkan para pekerja sektor industri garmen di wilayah Indonesia dan Vietnam. Responden dalam penelitian ini berjumlah masing-masing 2100 pekerja untuk kelompok Indonesia maupun Vietnam. Metode pengolahan data yang digunakan adalah Multiple Regression dengan menggunakan SPSS 22.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pekerja garmen Indonesia, upaya pencarian kerja dipengaruhi oleh upah, bonus, dan kepemilikan aset pekerja; keputusan untuk berpindah pekerjaan berbeda industri dipengaruhi oleh upah, bonus, dan kepemilikan aset; dan keputusan untuk mendirikan usaha dipengaruhi oleh bonus, kepemilikan aset, dan utang. Selanjutnya, pada pekerja garmen Vietnam, upaya pencarian kerja dipengaruhi oleh upah dan upah lembur, keputusan untuk berpindah pekerjaan berbeda industri dipengaruhi oleh upah, upah lembur, dan kepemilikan utang; dan keputusan untuk mendirikan usaha dipengaruhi oleh upah, upah lembur, dan kepemilikan utang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zhefta Dewantoro
"Pesatnya perkembangan jasa keuangan digital atau fintech di Indonesia menciptakan potensi positif di balik ancaman pelaku pasar jasa keuangan yang sudah ada. Crowdfunding sebagai salah satu model fintech yang berkembang di Indonesia dapat menjadi peluang bagi bank syariah sebagai pelaku pasar jasa keuangan untuk dapat mencoba mengadopsi model bisnis fintech ini. Hal ini dapat menjadi peluang bagi Bank Syariah untuk memperluas pasarnya ke pasar jasa keuangan digital. Untuk mengetahui potensi peluang tersebut, bank syariah perlu mengetahui bagaimana respon dari stakeholders terutama masyarakat yang memiliki peluang menjadi nasabah jika bank syariah mampu membuat produk crowdfunding. Jadi, penelitian ini dilakukan dengan metode eksplorasi kualitatif karena belum ada penelitian serupa di Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan kerangka konseptual ADKAR yang dimodifikasi sebagai model perubahan organisasi. Responden yang digunakan adalah pelaku crowdfunding yang juga merupakan nasabah Bank Syariah untuk menganalisis bagaimana tanggapan mereka terhadap potensi peluang tersebut dan untuk mendapatkan saran dari para pelaku crowdfunding yang dapat menjadi pertimbangan bagi Bank Umum Syariah untuk membuat produk crowdfunding. Pengumpulan data melalui wawancara In-Depth Interview dengan 14 crowdfunders dari beberapa tempat dan beberapa platform. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku tertarik untuk berinvestasi di Bank Umum Syariah jika terdapat adopsi model bisnis crowdfunding oleh Bank Umum Syariah, dan terdapat beberapa saran yang diberikan oleh para pelaku tersebut mengenai implementasi ideal dan saluran pemasaran yang dapat digunakan.

The rapid development of digital financial services or fintech in Indonesia creates a positive potential behind the threats of existing financial service market players. Crowdfunding as one of the developing fintech models in Indonesia can be an opportunity for Islamic banks as financial services market players to be able to try to adopt this fintech business model. This could be an opportunity for Sharia Banks to expand their market to the digital financial services market. To find out these potential opportunities, Islamic banks need to know how the response from stakeholders, especially people who have the opportunity to become customers, if Islamic banks are able to make crowdfunding products. So, this research was conducted using a qualitative exploration method because there has been no similar research in Indonesia. This study also uses a modified ADKAR conceptual framework as a model for organizational change. Respondents used are crowdfunders who are also customers of Sharia Banks to analyze how they respond to these potential opportunities and to get suggestions from crowdfunding players who can be a consideration for Islamic Commercial Banks to create crowdfunding products. Data collection through In-Depth Interview interviews with 14 crowdfunders from several places and several platforms. The results of this study indicate that actors are interested in investing in Islamic Commercial Banks if there is an adoption of the crowdfunding business model by Islamic Commercial Banks, and there are several suggestions given by these actors regarding ideal implementation and marketing channels that can be used."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>