Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oshi Chaturina Agustin
"ABSTRAK
Penelitian mengenai tingkat pemanfaatan kliping suratkabar dilakukan di biro Informasi dan Data Centre for Strategic, Jakarta, pada bulan Oktober sampai dengan Desember 1994. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan layanan kliping dan masalah-masalah yang timbul dalam layanan kliping. Pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan, wawancara kepada Kepala dan staf biro IDA, dan kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden yaitu staf analisis CSIS dan pemakai umum.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada 4 kelompok yang memanfaatkan kliping yaitu mahasiswa (75%), pelajar sekolah menengah (3%), staf instansi luar (18%), dan staf CSIS (15%). Subjek yang banyak dipilih oleh pemakai adalah Subjek mengenai masalah sosial, politik, tenaga kerja, hukum, pendidikan dan perhubungan dalam negeri (60%) dan subjek mengenai negara Eropa, Afrika, Amerika, Asean, Asia dan Timur tengah (23%). Kliping suratkabar tahun 1994 paling banyak dimanfaatkan oleh pemakai (39%) dan yang paling sedikit dimanfaatkan adalah kliping suratkabar tahun 1972 (1,5%). Kliping suratkabar yang paling banyak dimanfaatkan oleh pemakai berasal dari Kompas (14%) dan Bisnis Indonesia (13%), sedangkan yang paling sedikit dimanfatkan oleh pemakai berasal dari Warta Ekonomi (0,02%).
Untuk meningkatkan mutu dan manfaat layanan kliping suratkabar diperlukan usaha-usaha sebagai berikut : Pembuatan peraturan batas peminjaman kliping, Pembuatan petunjuk cara menelusur kliping, Pembuatan acuan pada judul artikel yang mempunyai lebih dari 1 subjek, Pembuatan statistik pemanfaatan kliping setiap bulannya.

"
1995
S15415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. Wien Fatma L.
"Penelitian mengenai ketersediaan buku telah dilakukan di perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, pada bulaii Oktober 1995, tujuannya adalah : Mengetahui ukuran ketersediaan buku yang dapat langsung diperoleh pemakai pada saat pemakai mencarinya; Mengetahui ukuran ketidaktersediaan buku; Mengetahui ukuran kinerja ketersediaan di Perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia; Menemukan faktor-faktor yang menyebabkan ketidaktersediaan buku sehingga pemakai tidak berhasil memperoleh buku yang diinginkannya di Perpustakaan Fakultas Psikologi UI; Melihat perbandingan ukuran kinerja ketersediaan dengan penelitian senipa yang pernah dilakukan sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan inelalui kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Cara penyebaran kuesioner dan pelaksanaan penelitian dijelaskan.
Hasilnya menunjukkan bahwa 43% buku berhasil disediakan oleh peipustakaan dan 57% buku yang tidak berhasil langsung disediakan di perpustakaan. Faktor-faktor yang nienyebabkan tidak berhasilnya buku ditemukan oleh pemakai di Perpustakaan Fakultas Psikologi yang terbesar adalah karena buku tidak dimiliki oleh perpustakaan sebesar 26.18% dari total seluruh buku yang dicuri atau 45,3% dari total buku yang tidak berhasil ditemukan oleh pemakai. Penyebab ketidaktersediaan buku yang lainnya adalah buku sedang dipinjam 41 buku (16,01%), penempatan buku yang salah di rak 13 buku (5,09%), kesalahan pemakai dalam mencari buku sebanyak 12 buku (4,69%), buku difotokopi oleh pemakai lain 7 buku (2,73%), buku sedang menunggu untuk dirakkan kembali 3 buku (1,17%), dalam proses pengolahan 2 buku (0,78%) hilang atau dicuri 2 buku (0,78%) dan 1 buku (0,39%) sudah ditarik dari raknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Ika Rahmawati
"Media internal merupakan media utama yang digunakan oleh organisasi-organisasi bisnis dan nonprofit dalam berkomunikasi dengan para karyawan. adalah media internal. Disebut sebagai salah satu media utama karena melalui penerbitan sebuah media internal dapat dengan mudah mencapai sasaran yang dituju, yaitu untuk memenuhi kebutuhan karyawan akan informasi. Belum adanya konsep khusus mengenai isi dan disain media internal di Indonesia, menyebabkan banyak praktisi PR di perusahaan-perusahaan membuat media menurut kreativitas mereka, yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan. Akibatnya, terdapat beragam isi dan disain media internal yang ada di Indonesia. Gambaran mengenai media internal di Indonesia pada tahun-tahun lalu merupakan sebuah media yang banyak terdapat pemborosan, dimana dengan disain yang bagus, isinya belum dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Setelah melewati satu dekade, memungkinkan adanya suatu perubahan dalam penerbitan media internal di Indonesia Penelitian ini merupakan sebuah analisis isi terhadap media internal perusahaan yang dilakukan dengan menggambarkan bagaimana kecenderungan karakteristik isi dan disain yang ada pada media internal perusahaan di Indonesia selama tahun 2001. Media internal yang dianalisis adalah media internal yang berbentuk majalah, khususnya majalah internal yang diterbitkan oleh perusahan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan pertimbangan keberkalaan yang stabil dari majalah yang diterbitkan oleh perusahan publik. Dari 350 perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, didapat 20 media internal yang memenuhi kriteria untuk dianalisis yaitu berbentuk majalah dengan jangka waktu terbit yang telah ditetapkan yaitu 3, 4, dan 6 bulan. Analisis dilakukan dengan menggunakan kategori-kategori karakteristik isi dan disain media internal yang ditulis oleh Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu dalam bukunya Bagaimana Mengelola Media Korporasi-Organisasi. Ada 6 kategori isi (informasi), yaitu kategori informasi berdasarkan lingkup masalah, berdasarkan fungsi informasi, berdasarkan jenis realitas, berdasarkan sifat informasi, berdasarkan lokasi kejadian, dan berdasarkan format. Kategori informasi berdasarkan lingkup masalah terdiri dari 11 topik lingkup manajemen yaitu produktivitas, kesejahteraan karyawan, profesionalisme, budaya kerja, produksi, karier, Iogistik, pengemasan, kontrol kualitas, administrasi keuangan dan manajemen, serta pelayanan purna jual. Informasi dalam lingkup non manajemen terdiri dari topik-topik seperti olahraga, kesehatan, hobi, kegiatan sosial, peringatan ulang tahun dan hari istimewa, karyawan sakit dan dioperasi, pendatang baru dalam perusahaan dan artikel ragam (cerpen, tts, dan tips). Kategori informasi berdasarkan fungsi terdiri dari informatif, edukatif, dan hiburan. Kategori informasi berdasarkan jenis realitas terdiri dari realitas sosiologis dan realitas psikologis. Kategori informasi berdasarkan sifat terdiri dari faktual, faksional, dan fiksional. Kategori informasi berdasarkan lokasi kejadian terdiri dari persoalan di kantor pusat, kantor cabang, dan luar kantor. Kategori informasi berdasarkan format terdiri dari berita, opini, fiksi, dan foto/bagan. Karakteristik disain terdiri dari dua unsur yaitu fungsi komunikasi disain--yang terdiri dari keseimbangan, proporsi, urutan, kesatuan dan kontras—dan tipe karakteristik disain yang terdiri dari anggun, kuat, luwes, cermat dan ceria. Hasil dari penelitian terhadap 20 media internal atau 351 artikel menunjukkan kecenderungan dari karakteristik isi dan disain media internal di Indonesia. Dad 19 topik baik itu topik manajemen maupun topik non manajemen, ternyata hanya 3 topik manajemen yang muncul sebagai topik utama, yaitu produktivitas, profesionalisme, dan budaya kerja. Dad 3 sifat, hanya satu fungsi yang cenderung banyak ada pada media internal di Indonesia yaitu informatif, Dad 2 jenis realitas kedua-duanya yaitu realitas sosiologis dan realitas psikologis cenderung ada pada isi media internal. Dad 3 sifat informasi, hanya sifat informasi yang faktual yang cenderung ada pada isi media internal di Indonesia. Dad 3 lokasi kejadian , kejadian di kantor pusat dan di luar kantor cenderung terdapat pada media internal di Indonesia. Sedangkan format isi media internal banyak ditulis dalam bentuk berita dan opini. Untuk karakteristik disain, dilihat dari fungsi komunikasi disain media internal di Indonesia memenuhi semua unsur fungsi komunikasi disain yang ada--yaitu keseimbangan, proporsi, urutan, kesatuan dan kontras--dengan baik. Tipe karakteristik disain isi yang banyak digunakan oleh media internal di Indonesia adalah anggun, sedangkan untuk tipe karakteristik disain halaman sampul, yang banyak digunakan adalah kuat dan anggun. Dad hasil tersebut dapat dilihat bahwa dari karakteristik isi, media internal di Indonesia selama tahun 2001 dibuat terutama untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca penyajian banyak informasi berdasarkan fakta yang merupakan laporan mengenai suatu kegiatan dengan bentuk berita terutama mengenai topik-topik manajemen utama (produktivitas, profesionalisme dan budaya kerja). Kelemahan media internal di Indonesia selama tahun 2001 adalah media internal di Indonesia masih kurang digunakan sebagai media pendidikan karyawan, sekaligus sebagai media hiburan bagi karyawan. Sedangkan dari karakteristik disain terlihat bahwa media internal di Indonesia selama tahun 2001 ini merupakan media yang mudah dibaca dan dipahami, indah disainnya, dan berkesan penting untuk dibaca oleh para karyawan. Dengan demikian disain media internal perusahaan di Indonesia selama tahun 2001 ini telah memenuhi standar sebuah penerbitan media internal yang baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Kurniati
"
ABSTRAK
Skripsi ini mengenai hal-hal atau faktor-faktor yang dapat menjadi sumber stres kerja pada staf perpustakaan dan usaha apa yang dilakukan untuk mengatasinya.
Faktor faktor yang dapat menjadi sumber stres kerja pada staf perpustakaan dalam penelitian ini meliputi lima aspek yaitu : 1) aspek dasar/isi dari pekerjaan, 2) aspek peran di dalam organisasi, 3) aspek hubungan interspersonal, 4) aspek kebijaksanaan perpustakaan mengenai kesejahteraan dan pengembangan staf , 5) aspek kondisi fisik lingkungan kerja. Usaha yang dilakukan oleh staf perpustakaan untuk mengatasi stres kerja yang dialami dalam penelitian ini meliputi : 1) problem focused coping, 2) emotion focused coping, 3) gabungan antara problem focused coping dan emotion focused coping.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan pemahaman tentang hal-hal atau faktor-faktor apa saja yang dianggap menjadi sumber stres oleh staf perpustakaan sehubungan dengan pekerjaan mereka, dan usaha-usaha apa yang mereka lakukan untuk mengatasi stress kerja yang mereka alami. Manfaat penelitian diharapkan dapat membantu staf perpustakaan untuk memahami stress kerja yang mungkin mereka alami, mengerti penyebabnya dan belajar untuk menghadapinya. Penelitian ini diharapkan juga dapat menunjukkan aspek kerja mana yang dapat menimbulkan stress, sehingga pimpinan perpustakaan dapat mengadakan perubahan atau perbaikan.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada staf perpustakan Pusat UI dengan populasi berjumlah 29 orang. Sampel berjumlah 10 orang yang dipilih secara purposive sesuai dengan tujuan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima aspek yang diteliti, tiga aspek menyebabkan timbulnya stres kerja yaitu aspek dasar/isi dari pekerjaan, aspek hubungan interpersonal dan aspek kebijaksanaan mengenai kesejahteraan dan pengembangan staf. Aspek peran dalam organisasi dan aspek kondisi fisik lingkungan kerja tidak menimbulkan stres kerja bagi responden.
Faktor-faktor yang dianggap menjadi sumber stres kerja oleh responden adalah pekerjaan rutin yang membosankan, konflik dengan atasan, jumlah gaji yang kurang memadai, pemakai yang membuat masalah yang menjengkelkan, konflik dengan rekan kerja dan mengerjakan tugas dibawah tekanan waktu.
,br>
Usaha yang dilakukan oleh responden untuk mengurangi atau mengatasi stres yang mereka alami adalah membaca, bermain game, meninggalkan ruangan, menelusur internet, meneiptakan kegiatan sendiri, mencari tambahan penghasilan, berdialog dengan diri sendiri, melakukan hobi atau kegiatan yang menyenangkan, diam saja, serta mencari bantuan dan penerimaan orang lain.
"
1998
S15329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rivai
"ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan di Data Informasi Anak YKAI bertujuan untuk mengetahui togas, fungsi, dan kegiatan yang dilakukan oleh DIA sebagai pusat informasi masalah anak serta untuk mengetahui apakah tugas, fungsi, dan kegiatan tersebut sesuai dengan tugas, fungsi, dan kegiatan yang semestinya dilakukan oleh sebuah pusat informasi seperti digambarkan oleh Weisman.Penelitian ini bersifat destriptif evaluatif. Subyek penelitian ini adalah Data Informasi Anak dan objek penelitiannya adalah tugas dan kegiatan DIA dalam menyelenggarakan pelayanan informasi masalah anak. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan langsung, penelitian dokumenter, pencatatan jumlah pertanyaan yang diterima DIA dan penyebaran kuesioner. Semua data yang terkumpul lalu diujikan dalam bentuk tabel pengelompokan kegiatan DIA menurut kegiatan fungsi, layanan, dan produksi disertai dengan pernyataan tingkat pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut. Kemudian tabel tersebut dibandingkan dengan tabel kegiatan fungsi, layanan, dan produksi suatu pusat informasi yang dibuat oleh Weisman.

"
1996
S15196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Suryandari
"Penelitian tentang persepsi diri staf perpustakaan dan persepsi pemakai terhadap staf perpustakaan di 6 (enam) perpustakaan fakultas dalam lingkungan UI, seperti FE, FH, FISIP, FK, FKM, dan FS telah dilakukan dan bulan April 1997 sampai Juli 1997. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi pemakai terhadap staf perpustakaan dan perbedaan persepsi diri staf perpustakaan di 6 (enam) perpustakaan fakultas di lingkungan UI, serta mengetahui apakah terdapat korelasi linear di antara kedua persepsi tersebut. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dan 3 (tiga), yaitu aspek pendidikan, aspek profesionalisme, dan aspek kepribadian. Item-item yang diukur dalam ketiga aspek tersebut adalah sama, untuk staf perpustakaan maupun untuk pemakai. Dengan demikian persepsi diri staf perpustakaan dapat dikorelasikan dengan persepsi pemakainya berdasarkan item-item dalam ketiga aspek tersebut.
Pengumpulan data dilakukan melalui pengujian kuesioner. Jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pemilihan responden dijelaskan. Cara menganalisa data dilakukan berpedoman pada penggunaan metode skala Likert dan rumus Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi untuk aspek pendidikan dan profesionalisme. Sedangkan pada aspek kepribadian, terdapat perbedaan persepsi antara pemakai perpustakaan dan staf perpustakaan dalam memandang masalah ini.
Selanjutnya, berdasarkan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi linear antara persepsi dini staf perpustakaan dengan persepsi pemakai terhadap staf perpustakaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S14892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahdan
"
ABSTRAK
Penelitian tentang sikap pustakawan dan staf perpustakaan terhadap otomasi di PTS Jakarta telah dilakukan pada tanggal 11 Oktober 1996 sampai 30 Januari 1997. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran gambaran mengenai sikap pustakawan dart staf perpustakaan (responden) terhadap otomasi di FTS Jakarta yang sistem otomasinya telah terintegrasi, dengan melakukan pendekatan terhadap 3 (tiga) aspek yang berpengaruh terhadap otomasi dan 1 (satu) aspek harapan. Aspek-aspek tersebut antara lain aspek fasilitas komputer, sumber daya manusia, tugas perpustakaan, dan harapan responden untuk pengembangan otomasi di masa datang.
Pengumpulan data dilakukan melalui pengujian kuesioner. Jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pemilihan responden dijelaskan. Cara menganalisa data dilakukan berpedoman pada penggunaan metode skala likert dan rumus chi-square.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 4 aspek yang diteliti, hampir seluruhnya cenderung bersikap positif oleh responden (baik pustakawan maupun staf perpustakaan). Walaupun demikian, data hasil penelitian juga menunjukkan adanya harapan responden terhadap pengembangan otomasi yang lebih baik di masa yang akan datang. Selain itu, berdasarkan pengumpulan pendapat dan pertanyaan terbuka mengenai harapan responden terhadap otomasi sebelum otomasi tersebut diterapkan, terdapat tiga jawaban terbanyak, yaitu otomasi memudahkan pencarian informasi secara cepat dan akurat, memudahkan seluruh tugas perpustakaan, dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Selanjutnya, berdasarkan uji hipotesis didapat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan sikap terhadap otomasi perpustakaan antar responden dengan membedakan sebutan karyawan perustakaan dan kebiasaan mengg nakan komputer. Sedangkan dalam hal perbedaan usia dan jenis kelamin, tidak didapat perbedaan sikap.
"
1997
S15713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanasale, Adry M
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik komik-komik terjemahan asal Elex Media Komputindo dan kesesuaian dari karakteristik tersebut dengan usia anak yang membacanya; dan untuk mengetahui kriteria pemilihan judul-judul komik yang akan diterjemahkan dan diterbitkan oleh pihak Elex Media Komputindo.
Metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah: (1) melakukan wawancara dengan penerbit Elex Media Komputindo untuk mengetahui judul-judul komik yang sudah diterbitkan, kebijakan mereka dalam menyeleksi dan menetapkan judul-judul komik yang akan diterjemahkan dan diterbitkan, dan kepada pembaca usia berapa sajakah komik tersebut ditujukan; dan (2) memeriksa dan menganalisa judul-judul komik terjemahan yang telah diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Setiap komik yang diperiksa kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok tema: persahabatan dan cinta remaja, horor dan misteri, kehidupan anak (humor), petualangan, kehidupan keluarga, fantasi, sejarah, kehidupan binatang, dan pendidikan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata tidak semua komik dari kelompok-kelompok tema yang ada tersebut sesuai bagi usia pembaca anak yang telah ditetapkan oleh Elex Media Komputindo (6 - 15 tahun). Hanya komik-komik dari kelompok tema kehidupan anak (humor), kehidupan keluarga, sejarah, kehidupan binatang, dan pendidikan sajalah yang dapat dinilai 'bersih' dari unsur-unsur yang ditakutkan beberapa pengamat-sebagai dapat merusak mentalitas anak Indonesia. Banyaknya ketidaksesuaian ini juga menunjukkan bahwa pihak Elex Media Komputindo kurang ketat dan konsisten dalam melaksanakan proses penyeleksian judul-judul komik yang akan mereka terjemahkan dan terbitkan, sesuai dengan kriteria yang telah mereka tetapkan.

"
1995
S14889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharni
"ABSTRAK
Tabur gizi, sebuah fortilikasi yang mengandung vitamin dan mineral berbentuk serbuk untuk diberikan di rumah, telab terbukti berhasil mengobati dan mencegab anemia hingga 49-91%. Di Indonesia, program tabur gizi akan dijadikan program nasional seperti halnya pada negara-negara Asia lainnya. Untuk menciptakan suatu program nasional yang efektif dan efisien, diperlukan suatu strategi sistem distribusi yang benar sehingga cak:upan program yang tinggi dan merata akan tercapai dan terpelihara. Tujuan umum penelitian in adalah untuk mengkaji implementasi dari sistem distribusi program tabur gizi yang serlang berjalan di Praya Tengah, kabupaten Lombok Tengah. Sebuah penelitian cross sectional dilaksanakan dengan melaknkan interview pada 240 ibufpengasuh yang memiliki anak usia 12- 59 bulan, 48 kader Posyandu dan petugas kcsehatan yang bertanggungjawab atas program tabur gizi di Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan UNICEF. Metode lain yang digunakan adalab interview mendalam, observasi dan telaah dokumen. Semua data di analisa secara deskriptif. Tidak ada mekanisme sistem permintaan dari Posyandu ke Dinkes. Distribusi tabur gizi juga berjalan tanpa catatan logistik dari Dinkes hingga ke Posyandu. Posyandu sebagai saluran distrihusi utama tabur gizi mudah dijangkau oleh hampir semua kader (95.8%) dan ibufpangasuh (78.3%). Perencanaan dan manajemen di Puskesmas buruk dan kurang akan supervisi yang efektif terhadap Posyandu, maupun supervisi dari Dinkes ke Puskesmas. Pelatihan untuk kader hanya berlangsung dua kali yang berpangaruh terhadap rendabnya pangetabuan kader terlatih tentang program tabur gizi Hanya sekitar 30.2% kader yang peruab mengikuti pelatihan program tabur gizi. Sebanyak 79.2% Posyandu telab memasukkan laporan distribusi tabur gizi ke Puskesmas, Sebagi~m besar Posyandu (85.4%) mengalami kelebihan persediaan tabur gizi dan sebagian besar oleh karena distribusi dari persediaan yang berlebih dari Puskesmas. Partipasi masyarakat terutama kepala dusun tidak begitu berperan: Cakupan distribusi yang menerima 60 bungkus tabur gizi pada enam bulan terakhir hanya sekitar 37.9%. Hampir semua komponen esensial pada sistem distribusi tabur gizi tidak berfungsi dengan baik. Setiap komponen saling berkaitan dengan komponen lainnya, sehingga malfungsi dari suatu komponen akan juga berpengaruh pada komponen lainnya, yang pada akhirya akan berpengaruh pada rendahnya cakupan distribusi tabur gizi.

ABSTRACT
Multiple micronutrients powder (MNP), a home fortification contains of vitamins and minerals in a form of powder have been showed successful in treating and preventing anemia with a cure rate of 49-91%. Scaling-up the :MNP program nationally is addressed to Asian countries including Indonesia. One of the requirements of establishing effective and efficient scale-up program is to define the proper delivery strategy or distribution system, hence high and equitable program coverage will be obtained and well maintained. The general objective of this study was to review the implementation of existing distribution system of MNP program in relation to coverage in Praya Tengah, Central Lombok District. A cross sectional study was conducted by interviewing 240 children aged 12-59 months, 48 Posyandu cadres and health service providers responsible person for MNP program of Puskesmas, District Health Office (DHO) and UNICEF. To reveal the existing distribution system, indepth interview, observation, record checking or document review were also executed. All data were descriptively analyzed. There was no mechanism of requesting system from Posyandu to DHO. The frequency of distribution was inconsistent with no records of MNP logistic from DHO level to Posyandu. Posyandu as the main site of MNP distribution was accessible by most cadres (95.8%) and mother/caregivers (78.3%). Planning and management in Puskesmas was poor~ with lacks of effective supervision either to Posyandu or from DHO. Training for cadres only conducted two times during the last three years, resulting in poor knowledge of trained cadre. Daly 30.2% cadre were ever trained on MNP program. About 79.2% Posyandu submitted last report of MNP distribution to Puskesmas. Most Posyandu (85.4%) had experienced MNP over stocking, mostly due to over dropping by Puskesmas. Community participation on MNP distribution especially community leader was insufficient Only 37.9% of targeted children received 60 sachets in the last six months, considered a low coverage of MNP distribution. Almost all especial components ofMNP distribution system were mostly deficient. As they interrelated to each other, any deficiency might give impact to others; consequently, coverage of MNP distribution was low."
2010
T32834
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Temmy Meil Siska
"Analisa risiko adalah keseluruhan proses mengestimasi besarnya suatu risiko dan memutuskan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasi bahaya, melakukan penilaian risiko murni, menilai cara pengendalian risiko, melakukan penilain risiko sisa, dan memberikan rekomendasi pengendalian tambahan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan dalam tahapan pembedahan di unit bedah sentral.
Penilitian ini termasuk dalam penelitian observasional dan menurut waktunya penelitian ini termasuk penelitian cross sectional dengan metode pendekatan manajemen risiko ISO 31000:2009. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi.
Objek penelitian ini adalah proses tahapan pembedahan di unit bedah sentral. Dari hasil penelitian di dapatkan hasil banyak risiko berulang yaitu risiko terkena darah, tertusuk jarum suntik, dan risiko yang paling tinggi yaitu risiko kebakaran.

Risk assessment is the overall process of estimating the magnitude of a risk ang deciding whether or not the risk is tolerable. This study have the main purpose of identifying the hazards, assessing the pure risk, assessing control measures implemented, assessing residul risk associated and additional control recommendations with surgery in the central surgical unit.
This study was an observational study with cross-sectional approach to risk management ISO 31000:2009. Primary data were collected by means of interview and observation.
The object of this study is the process stages of surgery in the central surgical unit. From the research on get results much risk is the risk of recurrent blood, needle stick, and the highest risk is the risk of fire.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>