Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karina Novianti
"Kemoterapi menjadi salah satu jenis pengobatan kanker anak. Mukositis oral merupakan gangguan kesehatan mulut paling lazim akibat kemoterapi. Pengetahuan orang tua tentang perawatan mulut sangat diperlukan untuk mencegah mukositis oral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua tentang perawatan mulut dengan kejadian mukositis oral. Desain penelitian cross sectional dengan sampel 56 orang tua dan pasien anak yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Alat ukur berupa Oral Assessment Guide (OAG) dan kuesioner pengetahuan perawatan mulut. Analisis data menggunakan Chi-square. Penelitian ini menunjukkan gambaran pengetahuan orang tua tentang perawatan mulut kurang (58.9%) dan kejadian mukositis oral sebanyak (28.6%). Uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara pengetahuan orang tua tentang perawatan mulut dengan kejadian mukositis oral (p=1.00). Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan pengetahuan orang tua tentang berkumur dan penggunaan instrumen OAG untuk mendeteksi dini kejadian mukositis oral di ruang rawat.

Chemotherapy is a type of childhood cancer treatment. Oral mucositis is the most common oral health disorder due to chemotherapy. Parents' knowledge about oral care is needed to prevent oral mucositis. This study aims to determine the relationship between parental knowledge about oral care and the incidence of oral mucositis. The study design was cross sectional with a sample of 56 parents and pediatric patients selected by purposive sampling technique. Measuring tools in the form of Oral Assessment Guide (OAG) and oral care knowledge questionnaire. Data analysis using Chi-square. This study shows that parents' knowledge about oral care is lacking (58.9%) and the incidence of oral mucositis was (28.6%). Statistical tests showed that there was no significant relationship between parents' knowledge about oral care and the incidence of oral mucositis (p=1.00). The results of this study recommend the need to increase parental knowledge about gargling and the use of OAG instruments to detect early occurrence of oral mucositis in the ward."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Happy Indri Hapsari
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui
multimedia. Desain penelitian ini adalah quasi-experimental pre test and post test
nonequivalent control group design dengan pengumpulan data secara non
probability sampling dengan metode consecutive sampling dan berjumlah 36
responden. Sampel penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak
leukemia yang sedang kemoterapi di RS Kanker Dharmais Jakarta. Tingkat
pengetahuan dan sikap terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan
ketrampilan tidak terdapat perbedaan yang signifikan Pendidikan kesehatan
sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan, sehingga dapat merubah perilaku orang
tua.

ABSTRACT
The objective of this research is to identify the difference of knowledge, attitude
and skills before and after the health education using multimedia. Quasiexperimental
pre test and post test nonequivalent control group design was used to
collect data by using non-probability sampling and consecutive sampling method
and total respondent is 36. The sample of this research is parents who has children
suffering from leukemia and is undergoing chemotherapy at Dharmais Cancer
Hospital Jakarta. There is a significant difference between level of knowledge and
attitude, whereas there?s no difference in skills. It is recommended that health
education be given continually in ordered to succeed in changing parents?
abilities"
2012
T30625
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayatun
"ABSTRAK
Mukositis sebagai efek samping dari pemberian kemoterapi dan radioterapi, dan
merupakan respon peradangan sel epitel mukosa meliputi peradangan mulut,
esophagus, dan saluran pencernaan (Eilers & Million, 2011). Penelitian ini adalah
penelitian uji klinis randomisasi menggunakan desain double blind dengan
kelompok kontrol, pre dan post test untuk mengidentifikasi perbandingan larutan
madu dengan klorhexidine 0,12% terhadap stadium mukositis. Hasil penelitian
pada 23 responden yang diambil secara Consecutive sampling dengan
randomisasi, didapatkan ada perbedaan yang signifikan terhadap proporsi
stadium mukositis sebelum dan sesudah perawatan mulut pada larutan madu
(p=0,000) dan klorhexidine 0,12% (p=0,005). Perbandingan perbedaan proporsi
stadium mukositis pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi tidak
signifikan (p=0,413), hasil uji klinis didapatkan bahwa dengan penggunaan madu
sebagai larutan untuk perawatan mulut pada anak dengan kanker yang mengalami
mukositis dapat menurunkan stadium mukositis sebesar 75%. Disimpulkan
larutan madu secara uji statistik dan uji klinis dapat menurunkan stadium
mukositis, dan proporsi penurunan stadium mukositis pada madu lebih besar
daripada kelompok klorhexidine. Disarankan secara ekonomis madu dapat
digunakan untuk perawatan mulut pada anak dengan kanker yang mengalami
mukositis.

ABSTRACT
Mucositis as a side effect of chemotherapy and radiotherapy, and a mucosal
epithelial cell inflammatory responses includes inflammation of the mouth,
esophagus, and gastrointestinal tract (Eilers & Million, 2011). The study was a
randomized clinical trial, study design using a double-blind with the control
group, pre and post test to identify the mead comparison with 0.12%
chlorhexidine. Results of the study on 23 respondents taken Consecutive
sampling with randomization, showed no significant difference to the proportion
of mucositis stadium before and after oral treatment in a solution of honey (p =
0.000) and chlorhexidine 0.12% (p = 0.005). Comparison of differences in the
proportion of stage mucositis in the control group and intervention group was not
significant (p = 0.413), the results of clinical trials found that the use of honey as
a solution for oral care in children with cancer who experience stage mucositis
mucositis can lower by 75%. Concluded mead in statistical tests and clinical trials
to reduce mucositis stage, and the proportion of stage decline in honey mucositis
greater than chlorhexidine group. Economically advisable honey can be used for
oral care in children with cancer who experience mucositis."
2012
T30708
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Dewi Anggraeni
"ABSTRAK
Kehadiran anak yang menderita kanker menyebabkan perhatian orang tua terhadap sibling berkurang. Sibling berisiko untuk mengalami masalah perkembangan emosi dan perilaku. Tujuan penelitian adalah untuk
mengeksplorasi pengalaman sibling dari anak yang menderita kanker. Penelitian
ini menggunakan studi fenomenologi deskriptif, jumlah partisipan 8 dan rentang
usia 8-18 tahun. Data diperoleh dengan wawancara mendalam. Teknik analisis
menggunakan analisis Colaizzi. Hasil penelitian menghasilkan 6 tema: mengalami
proses berduka, perubahan kehidupan sibling, respon psikologis mendalam,
dimensi kebutuhan sibling, mekanisme koping, dan harapan sibling. Kurangnya
perhatian dan informasi yang diberikan kepada sibling sebaiknya menjadi
perhatian perawat. Perawat diharapkan tidak hanya berfokus pada anak yang sakit
dan orang tuanya tetapi juga sibling.

ABSTRACT
The presence of children with cancer causes the reduction of parents? attention of
siblings and shown to be at risk for emotional development and behavioural
problems. The objective is to explore the experience of siblings of children with
cancer. This research used descriptive phenomenological study, with eight
siblings aged between 8-18 years. Data is colected by indepth interview. This
research used Colaizzi analysis. The results give six themes: experiencing
grieving process, changing lives, indepth psychological response, the dimensions
of needs, coping mechanisms, and expectations. Lack of attention and information
should be part of nurses? attention and expected not only focus on the sick
children and their parents but also with siblings."
2012
T30946
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Sari
"Merawat anak dengan thalasemia dapat menimbulkan stres pada ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stres ibu dalam merawat anak yang menderita thalasemia. Desain penelitian cross-sectional terhadap 40 ibu (consequtive sampling) di Klinik Thalasemia RS PMI Bogor menggunakan kuesioner demografi, dukungan perawat, dan Pediatric Inventory for Parents (PIP). Terdapat hubungan antara tingkat dukungan instrumental dan penghargaan perawat dengan frekuensi stres ibu. Faktor lain (dukungan perawat total, usia ibu, usia anak, dan penghasilan keluarga) tidak berhubungan dengan frekuensi dan kesulitan stres ibu. Perawat perlu memberikan dukungan pada anak dan keluarga secara kontinyu.

Caring for children with thalassemia causes stress in mother. This study aimed to identify influencing factors of mother?s stress in caring for children with thalassemia. This cross-sectional study used questionnaire of demography, nurse support, and Pediatric Inventory for Parents. Forty mothers were recruited (consequtive sampling) from Thalassemia Clinic of PMI Bogor Hospital. The level of instrumental and nurse appraisal support were related to mother's stress. Other factors (mother's and child's age, family income, and total nurse support) were not related to mother's stress. Nurses should continuously provide support to children and their families.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Nartiana
"Latar Belakang: Acute lymphoblastic leukemia (ALL) adalah jenis kanker yang paling umum pada anak-anak dan sering menjadi penyebab kematian. Pneumonia adalah salah satu infeksi serius yang mempengaruhi prognosis dan kelangsungan hidup anak dengan ALL. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat keparahan pneumonia pada anak dengan ALL.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan consecutive sampling pada 103 responden. Data retrospektif diambil dari rekam medis anak dengan ALL yang terdiagnosis pneumonia di RSAB Harapan Kita dari tahun 2018 hingga 2023. Analisis statistik menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik ganda.
Hasil: Dari 103 anak dengan ALL, 61,2% mengalami pneumonia berat. Mayoritas responden adalah bayi dan balita (53,4%), 56,3% berjenis kelamin laki-laki, 55,7% memiliki status gizi tidak normal, 53,4% berada pada fase pengobatan induksi, 61,2% menggunakan terapi kortikosteroid 3-5 hari sebelum dan saat terdiagnosis, 58,3% pernah menerima transfusi darah, 90,3% tipe ALL B, 57,3% mengalami neutropenia, 80,6% anemia dan 83,5% memiliki kadar CRP tidak normal. Analisis bivariat menunjukkan status gizi, fase pengobatan, terapi kortikosteroid dan kadar CRP berhubungan dengan tingkat keparahan pneumonia pada anak anak dengan ALL. Analisis multivariat menunjukkan variabel status gizi (OR 3.024, 95% CI: 1.216-7.522) dan kadar CRP (OR 8.337, 95% CI: 2.29-30.348) berhubungan dengan tingkat keparahan pneumonia setelah dikontrol oleh variabel fase pengobatan (OR 1.588, 95% CI: 0.433-5.826) dan terapi kortikosteroid ( OR 1.855, 95% CI: 0.493-6.978)
Kesimpulan: Anak dengan ALL yang menjalani kemoterapi berisiko tinggi mengalami pneumonia berat. Sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap infeksi ketika anak dengan ALL berada dalam fase induksi, terutama jika mereka telah menggunakan terapi kortikosteroid selama 3-5 hari sebelumnya dan memiliki status gizi yang tidak normal (gizi kurang atau gizi lebih).

Background: Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is the most common type of cancer in children and a leading cause of mortality. Pneumonia is one of infection that significantly affects the prognosis and survival of children with ALL. This study aims to analyze the factors associated with the severity of pneumonia in children with ALL.
Methods: This cross-sectional study used consecutive sampling of 103 respondents. Retrospective data were collected from the medical records of children with ALL diagnosed with pneumonia at RSAB Harapan Kita from 2018 to 2023, using the SMART System. Statistical analysis was performed using the Chi-square test and multiple logistic regression.
Results: Among 103 children with ALL, 61.2% experienced severe pneumonia. The majority of respondents were infants and toddlers (53.4%), 56.3% were male, and 55.7% had abnormal nutritional status. Additionally, 53.4% were in the induction treatment phase, and 61.2% had received corticosteroid therapy 3-5 days before and at the time of diagnosis. Furthermore, 58.3% had received blood transfusions, 90.3% had ALL type B, 57.3% experienced neutropenia, 80.6% had anemia, and 83.5% had abnormal CRP levels. Bivariate analysis indicated that nutritional status, treatment phase, corticosteroid therapy, and CRP levels were associated with the severity of pneumonia in children with ALL. Multivariate analysis showed that nutritional status (OR 3.024, 95% CI: 1.216- 7.522) and CRP levels (OR 8.337, 95% CI: 2.29-30.348) were associated with pneumonia severity after controlling for treatment phase (OR 1.588, 95% CI: 0.433-5.826) and corticosteroid therapy (OR 1.855, 95% CI: 0.493-6.978).
Conclusion: Children with ALL undergoing chemotherapy are at high risk of severe pneumonia. It is crucial to increase vigilance against infections when children with ALL are in the induction phase, especially if they have received corticosteroid therapy in the preceding 3-5 days and have abnormal nutritional status (undernutrition or overnutrition).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library