Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mario Raka Pratama
"PT X merupakan sebuah perusahaan tambang di Papua Tengah, melaporkan bahwa selama pandemi Covid-19, 57.8% pekerja mengalami burnout, 47.7% stres, dan 51.4% depresi. Divisi geoteknikal PT X, yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi dan mobilitas tinggi, menghadapi faktor risiko gangguan psikososial yang signifikan. Penelitian tahun 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ini dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan gangguan psikososial, mendukung komitmen perusahaan dalam pencegahan, perlindungan, promosi, dan dukungan kesehatan mental karyawan. Studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang deskriptif analitik di divisi geoteknikal PT X di Tembagapura dan Timika, Papua, dari April hingga Mei 2024. Populasi penelitian terdiri dari 644 karyawan, dengan 323 responden yang dipilih secara acak sederhana. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner COPSOQ III dan DASS-21. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala depresi 12.38%, ansietas 17.96%, dan stres kerja 21.67% di antara karyawan divisi geoteknikal PT X tahun 2024, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Faktor individu, pekerjaan, organisasional, interpersonal, dan sosial berkontribusi signifikan terhadap gejala-gejala tersebut. Perusahaan disarankan mengadopsi strategi intervensi komprehensif untuk mengelola dan mencegah gangguan psikososial di kalangan karyawan.

PT X is a mining company in Central Papua, reported that during the Covid-19 pandemic, 57.8% of its employees’ experienced burnout, 47.7% experienced stress, and 51.4% experienced depression. PT X's geotechnical division, characterized by high-risk and high-mobility roles, faces significant psychosocial risk factors. The 2024 study aimed to identify these risk factors and provide recommendations for managing psychosocial disorders, supporting the company's commitment to prevention, protection, promotion, and support for employees' mental health. This quantitative study employed a cross-sectional descriptive analytic design in PT X's geotechnical division in Tembagapura and Timika, Papua, from April to May 2024. The study population comprised 644 employees, with 323 randomly selected respondents. Data were collected using COPSOQ III and DASS-21 questionnaires. The research findings revealed a prevalence of 12.38% for depression, 17.96% for anxiety, and 21.67% for work stress among PT X's geotechnical division employees in 2024, with varying severity levels. Individual, occupational, organizational, interpersonal, and social factors significantly contributed to these symptoms. The company is advised to adopt a comprehensive intervention strategy to manage and prevent psychosocial disorders among its employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tahta Kurniawan
"Kejadian kecelakaan di perusahaan tambang menimbulkan kerusakan properti, cedera ringan, berat, hingga kematian. Demikian pula PT X, yang merupakan perusahaan pertambangan, masih mengalami cedera akibat kecelakaan dengan nilai Total Recordable Injury Rate (TRIR) sebesar 0,168 di Tahun 2020 dan kemudian naik menjadi 0,176 pada Tahun 2021. Salah satu temuan penyebab kejadian kecelakaan ini adalah adanya kegagalan manajemen melakukan kontrol risiko. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor manajemen terhadap kejadian fatalitas di PT X. Quinlan Pathway (2014) yang digunakan dalam analisis kejadian fatal menemukan bahwa ada 3 Quinlan Pathway yang berkontribusi terhadap aspek manajemen yaitu Pathway-4 failures in safety management systems and hazard plan, Pathway-5 failures in auditing, dan Pathway-9 poor management – worker communication and trust. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan tinjauan dokumen kejadian kecelakaan dan audit Tahun 2023, kemudian dilanjutkan dengan survei kuisioner terhadap 396 responden dan wawancara dengan 29 orang yang terbagi ke dalam 11 Divisi di PT X. Hasil tinjauan dokumen kejadian kecelakaan dan audit Tahun 2023 menunjukkan bahwa Pathway 4 failures in safety management systems and hazard plan memiliki temuan paling tinggi. Selain itu, hasil triangulasi survei dan wawancara menunjukkan bahwa nilai Pathway-4 failures in safety management systems and hazard plan memiliki nilai yaitu 7,52 diikuti Pathway-5 failures in auditing memiliki nilai yaitu 7,55, dan nilai Pathway-9 poor management – worker communication and trust memiliki nilai yaitu 7,75. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peluang kegagalan manajemen berkontribusi terhadap kejadian fatalitas. Oleh karena itu, hasil penelitaian ini menitikberatkan rekomendasi terhadap manajemen PT X untuk melakukan risk management yang terintegrasi, melaksanakan investigasi secara memadai, memastikan tim auditor internal memiliki kompetensi yang memadai, serta membangun komunikasi manajemen dan karyawan untuk meningkatkan kepercayaan.

Accidents at mining companies cause property damage, minor and serious injuries and even death. This happened in PT X, which is a mining company, is still experiencing injuries due to accidents with a Total Recordable Injury Rate (TRIR) of 0.168 in 2020 and then increase to 0.176 in 2021. One of the findings that caused this accident was management's failure to control risks. Therefore, the objective in this research was analyze management factors regarding fatality incidents in PT X. The Quinlan pathway (2014) was used in the analysis and found 3 pathway contributing factor i.e. Pathway-4 failures in safety management systems and hazard plans, Pathway-5 failures in auditing, and Pathway-9 poor management – ​​worker communication and trust. This research was carried out by reviewing accident document and audit documents in 2023, then continue with questionnaire survey of 396 respondents, and interviewing 29 people from 11 divisions in PT X. The results of a review of accident documents and audits document in 2023 showed that Pathway-4 failures in safety management systems and hazard plans have the highest findings. Apart from that, the results of survey and interview triangulation show that the Pathway-4 failures in safety management systems and hazard planning has a value of 7.52, followed by Pathway-5 failures in auditing has a value of 7.55, and Pathway-9 poor management – ​​worker communication and trust has a value of 7. 75. These values show that there is a chance that management failure will contribute to fatalities. Therefore, the research outlines the recommendation to PT X management to carry out integrated risk management, to carry out adequate investigations, to ensure internal auditor team has adequate competence, and to build communication that creates trust between management and employee."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faridl Wicaksono
"Penelitian ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja pertambangan khususnya operator dan mekanik Mine Ore Flow-Fixed Plant PT XYZ pada tahun 2004. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desian studi potong lintang. Responden penelitian berjumlah 464 yang termasuk ke dalam operator dan mekanik Mine Ore Flow-Fixed Plant PT XYZ. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tuntutan kerja terhadap kelelahan umum, kelalahan fisik, pengurangan aktivitas, pengurangan motivasi, maupun kelelahan mental; terdapat hubungan yang signifikan antara waktu perjalanan terhadap kelelahan umum; kuantitas dan kualitas tidur terhadap kelelahan umum dan kelelahan fisik; serta suhu kerja terhadap gejala kelelahan fisik, pengurangan aktivitas, dan pengurangan motivasi. Peneliti menyarankan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan terhadap pengelolaan kelelahan kerja sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan kerja.

This research discusses factors related to work fatigue in mining workers, especially operators and mechanics Mine Ore Flow-Fixed Plant PT XYZ in 2004. This study is a quantitative research with a cross-section study design. The research respondents 464 who were included in the operators and mechanics Mine Ore Flow-Fixed Plant PT XYZ. The results of the study showed that there was a significant relationship between work demands with general fatigue, physical fatigue, reduced activity, reduced motivation, and mental fatigue; travel time with general fatigue; quantity and quality of sleep with general fatigue and physical fatigue; as well as working temperature with physical fatigue, reduced activity, and reduced motivation. Researchers suggest making continuous improvements to work fatigue management so that it can reduce the risk of accidents due to fatigue."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfred Yunandro Markus
"Industri Pertambangan merupakan sebagian atau semua tahapan kegiatan dalam hal penelitian, pengelolaan dan pengkaryaan mineral atau batubara meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, pembangunan, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis yang komprehensif terutama untuk faktor desain/rekayasa serta teknis perawatan dalam Industri Pertambangan yang diaplikasikan pada program pencegahan fatalitas sebagai bentuk upaya yang sistematis dan komprehensif dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan yang menimbulkan fatalitas. Dalam upaya untuk mencegah kejadian fatalitas di area kerja PT X kedepannya perlu dilakukan analisis secara komperensif seperti yang sudah dilakukan di seluruh perusahaan pertambangan di Australia melalui penyebaran kuesioner, tinjauan dokumen, wawancara serta analisis data kecelakaan fatal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor desain/rekayasa dan teknis perawatan yang ada di PT X terhadap upaya implementasi program pencegahan fatalitas. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif dan analitik. Selain itu, penelitian ini akan menggunakan data kualitatif yang digunakan untuk memberikan gambaran hasil dari penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor desain/rekayasa serta teknis perawatan di PT X terhadap Program Pencegahan Fatalitas di PT.X. Perlu ada peran serta Manajemen, Tim Engineer, Tim Planner serta Tim Field Supervisor dan pihak terkait lainnya untuk dapat menciptakan program terintegrasi terkait keselamatan karyawan di PT X.

The Mining Industry encompasses some or all stages of activities in terms of research, management, and utilization of minerals or coal, including general investigation, exploration, feasibility studies, development, mining, processing and refining, transportation and sales, as well as post-mining activities. Therefore, a comprehensive analysis is necessary, particularly regarding design/engineering and maintenance technical factors in the Mining Industry, which are applied to the fatality prevention program as a systematic and comprehensive effort to prevent accidents causing fatalities. To prevent fatalities in the work area of PT X in the future, a comprehensive analysis needs to be conducted as has been done in all mining companies in Australia through the distribution of questionnaires, document reviews, interviews, and fatal accident data analysis. This study aims to analyze the design/engineering and maintenance technical factors present at PT X in the effort to implement the fatality prevention program. This research will use descriptive and analytical research methods. In addition, this study will use qualitative data to provide an overview of the results of quantitative research. The results of the study explain that there is a significant relationship between design/engineering and maintenance technical factors at PT X and the Fatality Prevention Program at PT X. The participation of Management, the Engineering Team, the Planning Team, the Field Supervisor Team, and other related parties is necessary to create an integrated program related to employee safety at PT X.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Winarko
"Industri pertambangan merupakan kegiatan industri yang mempunyai risiko tinggi. Faktor manusia telah diidentifikasi sebagai penyebab paling umum terjadinya kecelakaan besar di industri pertambangan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data kecelakaan di PT X dengan menggunakan kerangka analisis faktor manusia dan sistem klasifikasi industri pertambangan (HFACS-MI). Metode. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data kualitatif untuk 322 kasus kecelakaan di PT X yang terjadi pada tahun 2018 hingga 2022 dari database sistem manajemen insiden yang dikategorikan sebagai cedera yang dapat dicatat. Faktor penyebab kecelakaan ini diberi kode menggunakan kerangka HFACS-MI. Data kecelakaan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 84% dari seluruh kecelakaan melibatkan pekerja kontraktor dan 16% melibatkan pekerja tetap PT X. Hasil analisis menggunakan kerangka HFACS-MI menunjukkan bahwa setiap lapisan atau tingkatan memberikan kontribusi terhadap kecelakaan yaitu faktor luar 44%, pengaruh organisasi 68%, kepemimpinan tidak aman 90%, prasyarat tindakan tidak aman 99% dan tindakan tidak aman 99,7%. Kesimpulan. Temuan ini menekankan perlunya fokus pada pengurangan jumlah kesalahan manusia selama operasi penambangan untuk mengurangi tren kecelakaan saat ini. Kerangka kerja HFACS-MI telah terbukti menjadi alat penting untuk analisis kecelakaan yang kuat terhadap faktor manusia di pertambangan.

The mining industry is an industrial activity that has high risks. Human factors have been identified as the most common cause of major accidents in the mining industry. Therefore, this research aims to analyze accident data at PT X using the human factors analysis and classification system-mining industry framework (HFACS-MI). Methods. This research involved collecting qualitative data for 322 accident cases at PT X that occurred from 2018 to 2022 from the incident management system database which were categorized as recordable injuries. Factors causing this accident were coded using the HFACS-MI framework. Accident data were analyzed using descriptive statistics. Results. The study findings revealed that 84% of all accidents involved contractor workers and 16% involved permanent PT X workers. The results of the analysis using the HFACS-MI framework show that each layer or level contributes to accidents, namely outside factors 44%, organizational influences 68%, unsafe leadership 90%, preconditions of unsafe acts 99% and unsafe acts 99.7%. Conclusion. These findings emphasize the need to focus on reducing the number of human errors during mining operations to reduce the current accident trend. The HFACS-MI framework has proven to be a valuable tool for robust accident analysis of human factors in mining."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library