Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miranda Astari
"Penelitian ini menjelaskan tentang gambaran sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, dan intensi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan daring pada mahasiswa Universitas Indonesia selama COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang diikuti sebanyak 213 responden dengan mengisi kuesioner daring berbasis google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,8% mahasiswa UI sering menggunakan layanan pesan antar makanan saat jam makan malam, dimana makanan cepat saji dan boba drinks adalah makanan yang paling sering dipesan. Selain itu, 59,6% mahasiswa UI memiliki sikap yang positif, 57,3% mahasiswa UI memiliki pengaruh motivasi yang tinggi dari orang lain, 55,9% mahasiswa UI memiliki faktor pendukung yang besar, dan 61,5% mahasiswa UI memiliki intensi yang tinggi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat mahasiswa UI sadar akan pentingnya menerapkan perilaku makan sehat.

This research explained about the description of attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and intentions on using online food delivery service to college students at Indonesia University during COVID-19. This research used the quantitative method with cross sectional study design. This research used purposive sampling technique that were joined by 213 respondents with fill the online questionnaire based on google form. The result of the research showed that 49,8% of UI students often used online food delivery services at dinner time, where fast food and boba drinks are foods that are often ordered. Moreover, 59,6% of UI students have a positive attitude, 57,3% of UI students have a high motivational effect from the others, 55,9% of UI students have a great supporting factors, and 61,5% of UI students have a high intention on using online food delivery service. The result of the research is expected to make UI students to be aware of the importance of implementing healthy eating behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitri Nurisfanti
"Anemia defisiensi zat besi, yang merupakan kondisi anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, memiliki dampak jangka pendek dan panjang, di antaranya menurunkan imunitas tubuh, mengganggu konsentrasi dan fokus, memperbesar risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, hingga menyebabkan kematian. Prevalensi anemia remaja putri di Kota Depok tahun 2023 adalah sebesar 36,34%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko anemia dengan status anemia remaja putri pada SMA negeri di wilayah Kota Depok tahun 2024. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan metode pengambilan sampelnya adalah quota sampling. Data-data pada penelitian ini diambil dengan antropometri, pengukuran hemoglobin dengan Hemocue Hb 201+ System, food recall 2x24 jam, serta pengisian kuesioner. Data kemudian dianalisis secara univariat, bivariat, hingga multivariat. Prevalensi anemia pada penelitian ini didapatkan sebesar 53,3% serta analisis bivariatnya menunjukkan terdapat hubungan antara asupan energi, asupan protein, asupan zat besi, asupan seng, asupan kalsium, konsumsi teh/kopi, siklus menstruasi, lama menstruasi, konsumsi TTD, status gizi, pengetahuan gizi, dan pendapatan orang tua remaja putri terhadap status anemia remaja putri di Kota Depok tahun 2024 (p-value < 0,005). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap status anemia adalah asupan protein (OR = 6,18).

Iron deficiency anemia is a condition caused by a lack of iron and has both short-term and long-term impacts, including reduced immunity, impaired concentration and focus, higher risk of delivering low birth weight babies, and can even cause death. The prevalence of anemia among female adolescents in Depok 2023 was 36,34%. The aim of this study was to determine the relationship between risk factors for anemia and anemia status among female adolescents at public high schools in Depok 2024. This study used cross-sectional design with quota sampling for sample collection. Data in this study were collected through anthropometry, hemoglobin level measurement with the Hemocue Hb 201+ System, 2x24 hour food recall, and questionnaires. The data were then analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analysis. The prevalence of anemia found in this study was 53,3%, and bivariate analysis showed a relationship between energy intake, protein intake, iron intake, zinc intake, calcium intake, tea/coffee consumption, menstrual cycle, duration of menstruation, iron supplement consumption, nutritional status, nutritional knowledge, and parents’ income with anemia status among female adolescents in Depok 2024 (p-value < 0.005). Multivariate analysis indicated that the most dominant factor affecting anemia status was protein intake (OR = 6.18)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat
"Remaja merupakan kelompok berisiko terhadap masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi Mudahnya paparan media pornografi dan kurangnya layanan kesehatan reproduksi di sekolah menyebabkan terjadinya perilaku hubungan seksual pranikah terus meningkat Perawat Spesialis Komunitas mempunyai peran untuk mencegah terjadinya masalah tersebut Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran konseling kesehatan reproduksi berbasis IT KB IT sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja di SMP F Kelurahan Cisalak Pasar.
Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 27 7 sikap 4 7 dan praktik 4 Rerata 90 siswa menyatakan KB IT bermanfaat KB IT dapat diaplikasikan dalam upaya pencegahan masalah kesehatan reproduksi di sekolah KB IT disarankan menjadi program pengembangan dan pembinaan pihak sekolah puskesmas dan dinas kesehatan Kata Kunci KB IT Remaja Kesehatan reproduksi Keperawatan Komunitas Daftar Pustaka 108 1956 ndash 2012.

The youth is at risk aggregate for problems related to reproductive health Easy exposure to pornography media and lack of reproductive health services in school lead to increase premarital sexual behavior Community Specialist nurses have role to prevent such problems This final scientific paper aims to provide an overview of IT based counseling on reproductive health as a form of community nursing intervention to improve the adolescents rsquo reproductive health at F Junior High School Cisalak Pasar.
The results show an increasing trend by 27 7 for knowledge activities 4 7 for attitude and 4 for practice The mean 90 of students stated they got benefits from KB IT To conclude KB IT can be applied to prevent reproductive health issues in schools Furthermore KB IT is suggested to be development program and coaching by school Community Health Center and district health office."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Vierto Irennius
"Tuberkulosis pada balita merupakan bayangan dari tuberkulosis pada orang dewasa hal ini termasuk masalah kesehatan yang sangat berarti bagi balita. Prevalensi TB pada balita masih cukup tinggi demikian pula status gizi kurang dan buruk masih cukup tinggi. Status gizi memiliki peran yang penting dalam hal etiologi dan komplikasi tuberkulosis balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap kejadian TB paru pada balita di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2013-2014. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus dalam penelitian ini adalah balita yang menderita TB paru sesuai yang tercatat pada register TB-03 dan TB-01 PKM. Kontrol adalah balita yang tidak menderita TB atau tidak mengalami gejala TB serta tidak pernah menderita TB paru yang merupakan tetangga balita penderita TB yang diambil jadi kasus di wilayah kerja Dinkes Depok tahun Januari 2013 sampai Mei 2014. Jumlah kasus sebanyak 74 balita dan kontrol 148 balita. Analisa data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang mengalami status gizi pendek memiliki berisiko 2,92 kali untuk sakit TB paru dan balita yang mengalami status gizi sangat pendek memiliki berisiko 4,22 kali untuk sakit TB paru setelah dikontrol dengan variabel perancu. Balita yang mengalami status gizi sangat pendek lebih berisiko untuk sakit TB paru dibandingkan dengan balita yang berstatus gizi pendek. Disarankan untuk Dinas kesehatan dan Puskesmas untuk lebih memperbaiki pencatatan TB dan peningkatan pendidikan kesehatan tentang pencegahan TB dan peningkatan gizi pada balita.

Tuberculosis on baby under five years is a reflection of tuberculosis for adults and it includes a very significant health problem for them. The prevalence of TB in children is still high likewise the malnutrition status is still high. Nutritional Status has an important role in the etiology and complications of tuberculosis in baby under five years. This study aims to determine the effect of nutritional status on the tuberculosis (TB) in baby under five years in the work area of Health Department, Depok in 2013-2014. The design of this study is a case control. The cases are baby under five years who suffered from pulmonary tuberculosis as appropriate in the register of TB-03 and TB-01 PKM. The control are babies under five years who does not suffer from TB or the babies who never suffer from TB who are as neighbor of the babies under five years who suffer from pulmonary tuberculosis and become cases at work area of Health Department Depok. The number of cases are 74 babies under five years and the number of controls are 148 babies under five years. Analysis of data use multiple logistical regression. The results show that babies under five years who have stunted nutritional status are get 2.92 times to be a risk for pulmonary TB and babies under five years who have a very short get 4.22 times to be a risk for pulmonary tuberculosis after controlling with confounding variable. The babies under five years who have very short nutritional status are more risky for pulmonary TB compared with babies under five years who have stunted nutritional status. This study recommended for Health Department and Community Health Center to further improve the recording of TB and the increased of health education about prevention of tuberculosis (TB) and improvement the nutrition in babies under five years."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat
"Remaja merupakan kelompok berisiko terhadap masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi. Perawat Spesialis Komunitas mempunyai peran untuk mencegah terjadinya masalah tersebut. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran konseling kesehatan reproduksi berbasis IT (KB-IT) sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja di SMP F Kelurahan Cisalak Pasar. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 27,7 %; sikap 4,7 %; dan praktik 4%. Rerata 90% siswa menyatakan KB-IT bermanfaat. KB-IT dapat diaplikasikan dalam upaya pencegahan masalah kesehatan reproduksi di sekolah. KB-IT disarankan menjadi program pengembangan dan pembinaan pihak sekolah, puskesmas dan dinas kesehatan.

The youth is at risk aggregate for problems related to reproductive health. Community Specialist nurses have role to prevent such problems. This final scientific paper aims to provide an overview of IT-based counseling on reproductive health as a form of community nursing intervention to improve the adolescents’ reproductive health at F Junior High School, Cisalak Pasar. The results show an increasing trend by 27.7% for knowledge activities; 4.7% for attitude and 4% for practice. The mean 90% of students stated they got benefits from KB-IT. To conclude, KB-IT can be applied to prevent reproductive health issues in schools. Furthermore, KB-IT is suggested to be development program and coaching by school, Community Health Center and district health office."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurleka Yulastri
"Perkembangan anak pada periode emas sangatlah penting karena menentukan kualitas individu terutama pada 1 tahun pertama. Berdasarkan data WHO lebih dari 200 juta anak di negara berkembang berisiko perkembangan terhambat.Di Beiji diketahui prevalensi perkembangan terhambat sebesar 9,7 %. ASI eksklusif merupakan faktor yang berkaitan dengan perkembangan anak. Di Musi Banyuasin prevalensi ASI eksklusif baru mencapai 56,83%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan suspek terhambat pada anak usia 12 bulan. Di samping itu dilakukan metode kualitatif kepada 11 informan yang bertujuan menggali pemahaman ibu secara mendalam mengenai hubungan ASI eksklusif dan perkembangan anak. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional. Responden terdiri dari 320 anak usia 12 bulan yang berasal dari 19 Puskesmas di Kabupaten Musi Banyuasin.
Diperoleh hasil hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dan perkembangan dengan PR adjusted 1,932 (95% CI: 0,719-5,186). Selain itu diketahui mayoritas ibu telah paham bahwa ASI eksklusif berhubungan dengan perkembangan anak, namun tradisi pemberian makan dari nenek sebagai faktor utama dalam pencapaian ASI eksklusif.

The children development in golden period is very important because determine quality of individu especially in the first year. Based on WHO data, more than 200 millions children in developing countries had developmental delay risk. In Beiji, the prevalence of developmental delay 9,7%. Exclusive breastfeeding as a factor of developmental delay. In Musi Banyuasin regency, the prevalence of exclusive breastfeeding is 56,3%.
This study purposes is to analyze the relationship between history of exclusive breastfeeding and suspected delayed development among 12 months infants. Besides, we had done qualitative methode among 11 informans to mining the deeply knowing of mom about relationship of exclusive breasfeeding to infant development. This study used cross sectional design involved 320 sample (infants) at 19 Puskesmas in Musi Banyuasin Regency.
The result showed that the relationship between exclusive breastfeeding and developmental delay among infants was PR adjusted 1,932 (95% CI: 0,719-5,186). Furthermore, study found that mostly moms had known that exclusive breastfeeding related to infant development, but feeding tradition from grand mothers were play as a role factor in practicing exclusive breastfeeding among mothers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulestari
"Hipertensi atau sering juga disebut the silent killer adalah suatu peningkatan tekanan darah arteri diatas normal dan menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hipertensi pada penduduk dewasa bisa berakibat rendahnya produktivitas dan kualitas hidup terkait dengan morbiditas. Obesitas sentral adalah salah satu faktor risiko hipertensi yang berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat.
Studi ini bertujuan untuk menilai hubungan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi berdasarkan rasio lingkar perut tinggi badan pada penduduk dewasa di Pulau Jawa Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2013 dengan disain penelitian cross sectional dan jumlah sampel 175.374 orang. Status obesitas sentral ditentukan dengan analisis kurva ROC untuk mencari cut off point rasio lingkar perut tinggi badan terhadap hipertensi.
Studi ini menggunakan uji statistik Regresi Cox. Hasil penelitian menemukan prevalensi hipertensi pada penduduk dewasa sebesar 27,8% dan hubungan obesitas sentral terhadap kejadian hipertensi lebih dipengaruhi oleh wilayah tempat tinggal. Penduduk umur 19-29 tahun yang obesitas sentral dan tinggal diperkotaan memiliki risiko 2,1 kali (95%CI:1,969-2,247) untuk menderita hipertensi setelah dikontrol umur, wilayah tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, status merokok, aktifitas fisik dan stres.
Saran dari studi ini adalah memberikan intervensi berupa promosi kesehatan tentang pengetahuan tentang hipertensi dan faktor risikonya pada usia remaja terutama diperkotaan sebagai pencegahan dini dengan prilaku hidup sehat untuk menurunkan prevalensi hipertensi di masa mendatang.

Hypertension, often called the silent killer is an increase in arterial blood pressure above normal and the cause of death in Indonesia. Hypertension in the adult population could be low productivity and influence quality of life associated with morbidity. Central obesity is risk factor for hypertension associated with an unhealthy lifestyle.
This study aimed to assess the association of central obesity with hypertension based on waist-to-height ratio in the adult population in Java 2013.
This study uses Riskesdas data 2013 with cross sectional study design and sample size 175.374 respondents. Central obesity status was determined by ROC curve analysis to looking for the cut off point waist-to-height ratio to hypertension and used Cox regression multivariate statistical test. Results of the study found the prevalence of hypertension in the adult population was 27.8% and the relationship of central obesity with hypertension is more influenced by the region of residence. People aged 19-29 years old who live in urban and central obesity have a risk 2.1 (PR=2.1, 95% CI: 1.969 to 2.247) of developing hypertension after controlling for age, region of residence, education, occupation, smoking status, physical activity and stress.
Suggestions of this study is to providing health promotion interventions in the form of knowledge about hypertension and its risk factors in adolescence especially in urban areas as early prevention with healthy lifestyle behaviors to decrease the prevalence of hypertension in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Darmawati
"[ABSTRAK
Peningkatan angka kejadian anak usia sekolah (AUS) dengan masalah kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko masalah kesehatan di masa depan. Program ABCD dapat menjadi alternatif program penanggulangan masalah kelebihan berat badan dan obesitas pada AUS. ABCD terdiri dari ; A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Program ini mengintegrasikan model Coordinated School Health, Manajemen Pelayanan Kesehatan, serta Family Centered Nursing sebagai pedoman yang mendasari program ABCD di sekolah. Hasil implementasi menunjukan program ABCD menunjukan pengaruh yang signifikan (P value=0,000) dalam meningkatkan pola hidup sehat AUS. Peran perawat komunitas diperlukan untuk mengimplementasikan program ABCD sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif dalam pencegahan masalah penyakit tidak menular.;

ABSTRACT
Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program;Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program;Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program;Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program, Increasing prevalency of overweight and obesity in schol age children will increasing health problem in the future. ABCD Programs could be an alternative sollution for this problem. ABCD Consist of : A: Aku senang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, B: Buah setiap hari, C: Cintai dan makan sayur setiap hari, D: Di hari selasa, aku mengganti makan nasi dengan sumber zat tenaga lain (ODNR). Coordinated School Health Model, Health Services Management,and Family Centered Nursing were integrated to guide ABCD programs in school. The result showed that ABCD had a significant influence to improve healthy habits in school age children (P value=0,000). Community nurses may consider to implement ABCD programs as part of non-communicable disease promotion and prevention program]"
2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Dely Maria
"[ABSTRAK
Pemberdayaan kader kesehatan dalam pelaksanaan PANTAU merupakan bentuk intervensi keperawatan dalam upaya pencegahan dan penanganan resiko gizi kurang pada anak usia sekolah. Tujuan penulisan memberikan gambaran tentang penerapan pemberdayaan kader kesehatan dalam pelaksanaan PANTAU terhadap pencegahan dan penanganan resiko gizi kurang pada anak usia sekolah di SDN Sindangkarsa 01 Kelurahan Sukatani. Hasil pemberdayaan kader kesehatan menunjukkan peningkatan kemampuan anak usia sekolah dalam pengetahuan 8%, sikap 6%, keterampilan 2.3%. Tidak terjadi penurunan angka status gizi kurang, namun terjadi peningkatan berat badan 400-500 gram pada siswa yang mengalami resiko gizi kurang sebesar 1.02%. Hasil pemberdayaan kader kesehatan ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku anak usia sekolah dan meningkatkan kegiatan UKS secara rutin.

ABSTRACT
Empowerment of health worker (Kader) in the performance PANTAU is a form of nursing intervention in prevention efforts and handling the risk of malnutritional in school age children. The purpose of the paper to give an overview regardly application of the empowerment of Kader in performing PANTAU in the prevention and treatment of malnutritional the risk on school aged children in SD Sindangkarsa 01 kelurahan Sukatani. The result showed an increase in the ability of school aged children in knowledge by 8%, attitude 6%, and skills 2.3%. The number of malnutrition figure has declined, an increase in weight by 400-500 grams in students who have experienced malnutrition risk amounting to 1.02%., Empowerment of health worker (Kader) in the performance PANTAU is a form of nursing intervention in prevention efforts and handling the risk of malnutritional in school age children. The purpose of the paper to give an overview regardly application of the empowerment of Kader in performing PANTAU in the prevention and treatment of malnutritional the risk on school aged children in SD Sindangkarsa 01 kelurahan Sukatani. The result showed an increase in the ability of school aged children in knowledge by 8%, attitude 6%, and skills 2.3%. The number of malnutrition figure has declined, an increase in weight by 400-500 grams in students who have experienced malnutrition risk amounting to 1.02%.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfu Nikmatul Laily
"Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh workshop gizi dengan rancangan Theory-Based Nutrition Education dari Contento, dalam meningkatkan mediator perilaku dan menurunkan asupan kalori. Setelah protokol dilakukan, mediator perilaku yang berhasil diidentifikasi adalah pengetahuan, sikap, self efficacy dan niat, sedangkan teori yang digunakan merupakan modifikasi dari Polytheorical Model, Personal Food System, dan Theory of Planned Behaviour.
Metode quasi-eksperimental dilakukan selama 1 bulan pada 48 responden dewasa (25-54 tahun) dengan status gizi lebih (IMT≥ 23 kg/m2) yang bekerja sebagai PNS Dinas Kesehatan di 2 kantor yang telah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perlakuan dan kontrol.
Hasil menunjukkan adanya peningkatan mediator yang bermakna (p=0.0005) serta perubahan perilaku yang signifikan (p=0.003) setelah intervensi. Perbandingan antar 2 kelompok menunjukkan kebermaknaan peningkatan mediator (p=0.002) namun tidak pada perilaku. Secara garis besar, kelompok perlakuan mempunyai pencapaian indikator keberhasilan yang lebih tinggi daripada kelompok kontro.

This study was administered to elaborate the effects of nutritional workshop with Contento?s Theory-Based Nutrition Education in improving the mediators and reducing calorie intake. After the stepwise protocol was undertaken, several mediators had been identified as knowledge, self-efficacy, attitude and intention. Moreover, the adapted theories were Polytheorical Model, Personal Food System, and Theory of Planned Behaviour.
A quasy-experimental for 1 month in 48 adult, overweight respondents (25-54 yo, BMI ≥ 23 kg/m2) which government staff as occupation in two different workplace, divided into two groups, named as intervention and control groups.
The result reveals that both mediators (p=0.0005) and behaviour (p=0.003) has significant improvement. The differ between two groups also demonstrate significant results in mediators (p=0.002) but not in behaviour. Nevertheless, the intervention group had attained better accomplishment than control group
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>