Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jemimah Michelle Wylie
Abstrak :

Teori transfer kepercayaan merupakan teori yang menyatakan bagaimana kepercayaan dapat berpindah dari suatu entitas ke entitas lain. Dalam beberapa tahun ke belakang, terdapat peningkatan penelitian teori ini atas fenomena e-commerce dan s-commerce yang kian berkembang. Hal tersebut disebabkan karena dalam ranah bisnis maupun pemasaran, transfer kepercayaan menjadi elemen penting dalam menjelaskan bagaimana kepercayaan konsumen dapat terbangun atau terbentuk. Makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan transfer kepercayaan dalam e-commerce dan s-commerce, pihak dan variabel yang terlibat dalam proses transfer, dan bagaimana penelitian dilakukan pada studi terdahulu. Penelitian dilakukan dengan kajian literatur atas 6 artikel jurnal yang membahas transfer kepercayaan dalam e-commerce dan s-commerce serta dipublikasikan dalam rentang tahun 2016 hingga 2022. Hasil kajian menunjukkan bahwa transfer kepercayaan terbukti secara konsisten ditemukan dalam semua penelitian. Pihak trustor yang diteliti adalah pengguna platform sementara target transfer yang paling banyak diteliti adalah platform s-commerce. Ditemukan pula beberapa keterbatasan dari penelitian terdahulu terkait dengan metode penelitian, pengumpulan data, dan perincian variabel yang diteliti. ......Trust transfer theory is a theory that states how trust can be transferred from one entity to another. In recent years, there has been an increase in research on this theory due to the growing phenomenon of e-commerce and s-commerce. This is due to the fact that in the realm of business and marketing, trust transfer is an important element in defining how consumer trust can be built or formed. This paper aims to identify the existence of trust transfer in e-commerce and s-commerce, the parties or variables involved in the transfer process, and how the research was conducted in previous studies. This research is conducted with a literature review of 6 journal articles that discuss trust transfer in e-commerce and s-commerce and were published between the time range of 2016 to 2022. The results showed that trust transfer was consistently found in all previous studies. The trustor studied is the platform user while the most studied transfer target is the s-commerce platform itself. Some limitations of the previous studies were also found related to the research method, data collection, and details of the variables studied.

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Nursani Oktora Saktina
Abstrak :
ABSTRAK

Manajemen SDM yang diberlakukan di pemerintahan lokal sebagian besar masih dilakukan secara konvensional dengan kertas. Sebagai solusinya, dilakukan pengembangan kompetensi SDM dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dengan membangun Human Resource Information System (HRIS). Aplikasi yang digunakan dinamakan Manajemen Aparatur Pegawai (MAP). Dengan dukungan koneksi internet dalam komunikasi real time, MAP dapat melakukan pengolahan basis data untuk data setiap karyawan dan menghasilkan data atas proses transaksi serta analisis dan pengambilan keputusan secara lebih cepat dibandingkan dengan sistem terdahulu secara manual atau offline. Dengan adanya latar belakang pegawai yang berbeda, kemampuan penerimaan dan penggunaan yang ada pun akan berbeda untuk masing-masing pegawai. Dengan adanya difusi teknologi dalam suatu organisasi, penelitian ini berupaya untuk mengetahui tentang penerimaan dan penggunaan aplikasi MAP dan faktor yang mempengaruhinya. Analisis pada penelitian ini menggunakan model UTAUT dengan modifikasi yang menyesuaikan keadaan dalam praktik penggunaan aplikasi MAP, dengan 4 variabel dependen (Performance Expectancy, Effort Expectancy, Peer Influence, dan Facilitating Condition) dan 1 variabel dependen (Behavioral Intention to Use the System), serta 2 variabel kontrol (Jenis Kelamin dan Kategori Usia). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan populasi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi NTB sejumlah 88 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dan pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi berganda (multiple regression).


ABSTRACT


Most of the HR management applied in local government is still done conventionally with paper. As a solution, human resource competency development is carried out by utilizing Information Technology by building a Human Resource Information System (HRIS). The application used called Employee Management (MAP). With the support of the internet connection in real time communication, MAP can perform database processing for each employees data and generate data on the transaction process as well as analysis and decision making faster than the previous system manually or offline. With different employee backgrounds, the ability of acceptance and use will also be different for each employee. With the diffusion of technology in an organization, this study seeks to find out about the acceptance and use of MAP applications and the factors that influence them. The analysis in this study were using the UTAUT model with modifications that adjust the conditions in the practice of using MAP applications, with 4 dependent variables (Performance Expectancy, Effort Expectancy, Peer Influence, and Facilitating Condition) and 1 dependent variable (Behavioral Intention to Use the System), also 2 control variables (Gender and Age Category). This study use quantitative research methods, with a population of 88 NTB BPKP Representative employees. Sampling is done by purposive sampling technique, and hypothesis testing is done by multiple regression tests.

2020
T55050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Khairina Masta
Abstrak :
ABSTRACT
Tesis ini membahas hubungan ekonomi politik media yang ada di media lokal sumatera barat,bagaimana perkembangan televisi lokal di Sumatera Barat dari sisi spasialisasi, bagai mana bentuk lembaga medianya, regulasinya, modus apa yang menyebabkan televisi lokal independen akhirnya memilih untuk menjadi anggota jaringan televisi di pulau Jawa, bentuk intergrasi apa yang terjadi horizontal atau vertikal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan paradigma kritis. Data yang di peroleh dengan cara depth interview, analisa dokumen dan observasi lapangan. Metode analisa menekankan pada dua sifat: holistik dan kontekstual. Holistik artinya memberikan gambaran secara utuh dan menyeluruh tentang kasus yang diteliti sementara kontekstual berusaha untuk mengaitkan dengan konstek sosial, ekonomi, dan politik yang ada saat kasus itu terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari regulasi media Penyiaran di Sumatera Barat mengalami ketimpangan, televisi televisi lokal yang ada tidak mampu untuk bersaing dan pada akhirnya harus rela di akuisisi oleh televisi Swasta Jakarta. UU Penyiaran no.32 tahun 2002 yang memiliki prinsip diversity of ownership itu sendiri tidak mampu mencegah praktik konsentrasi tersebut karena adanya celah penafsiran terutama pada pasal 18 ayat (1) tentang pembatasan pemusatan kepemilikan dan pasal 34 ayat (4) tentang larangan pemindahtanganan izin penyiaran. Motif ekonomi yang menjadi faktor utama lembaga penyiaran di Sumatera Barat kemudian melakukan afiliasi berintegrasi dengan televisi lain.
ABSTRACT
This thesis explores the political economy of media relations that exist in the western Sumatran local media, describing the development of local television in West Sumatra .accoriding to spatialization theory, as where the form of media institutions, regulations, what causes the mode of independent local television eventually choose to become members of a television network in Java, what kind of integration that occurs horizontally or vertically. This study is a descriptive qualitative research with a critical paradigm. The data obtained by means of depth interviews, document analysis and field observations. Methods of analysis focus on two properties: the holistic and contextual. Holistic means to provide a complete and comprehensive overview of the cases studied while contextual trying to associate with the social, economic, and political case when it happened. The results showed that the regulation of broadcasting media in West Sumatra suffered inequality, the local television television that there are not able to compete and ultimately be willing in the acquisition by a private television Jakarta. Broadcasting Act no.32 of 2002 which has the principle of diversity of ownership itself is not able to prevent the practice of concentration because of the gap, especially in the interpretation of Article 18 paragraph (1) of the concentration of ownership restrictions and Article 34 paragraph (4) on the prohibition of transfer of broadcasting licenses. Economic motives were a major factor in West Sumatra broadcasters then do integrate with other television affiliate.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinny Damayanthi
Abstrak :
[;;, ABSTRAK
Penelitian ini berusaha menemukan posisi khalayak ketika memaknai pelaku pembunuhan dalam film The Act of Killing/Jagal dengan pendekatan reception analysis Stuart Hall yang memposisikan 3 (tiga) “posisi hipotesis” decoder: dominan, negotiated, dan oposisi. Jagal adalah film dokumenter yang mengisahkan kehidupan sehari-hari mantan pelaku pembunuhan massal pemberantas anggota Partai Komunis Indonesia pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) dengan tokoh sentral Anwar Congo dan Adi. Sampling penelitian terbatas pada komunitas interpretatif dengan kriteria: lahir setelah tahun 1980, pernah menonton film Pengkhianatan G30S/PKI dan Jagal, pernah mengunjungi museum dan monumen bersejarah terkait G30S, dan memiliki konstruksi tentang PKI sebelum menonton film Jagal. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap 6 (enam) informan dengan beragam latar belakang. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pemaknaan komunitas interpretatif terhadap 8 (delapan) adegan yang dinilai relevan dengan penelitian. Peneliti juga menghimpun informasi mengenai encoding sutradara. Dengan reception analysis, peneliti menemukan bahwa keragaman latar belakang dan pengalaman menyebabkan khalayak juga meng-encode teks media dengan beragam. Posisi khalayak tidak konsisten di satu posisi tertentu pada tiap adegan. Ada kalanya cenderung berada di posisi dominan pada adegan tertentu namun cenderung berada di posisi negotiated atau oposisi pada adegan lain.
ABSTRACT
This research tried to find audiences‟ position when they interpret murderer showed in The Act of Killing/Jagal film with reception analysis approach from Stuart Hall which had 3 (three) “hypothetical position” of decoder: dominan-hegemonic position, negotiated position, and oppositional position. Jagal is a documentary film that told us the daily life of a mass murderer who did massacre of Indonesian Communist Party (PKI) members after September 30th Movement (G30S) with Anwar Congo and Adi as the central role. The sampling were limited to interpretive community with general criteria: were born after 1980, watched Pengkhianatan G30S/PKI and Jagal film, and had construction about PKI before they watched Jagal. Researcher did depth interview with 6 (six) informants that came from various backgrounds. The aim of the interview was to revealed the meaning of the interpretive community towards 8 (eight) scenes that relevant to the research. Researcher also gathered information about the encoding that the director‟s wanted to present in the film. With reception analysis, researcher found that diversity of backgrounds and experiences caused the audiences encoded media texts in various ways. Audiences‟ positions are not stick to one position for all relevant scenes. There were times when they are dominant on particular scenes but negotiated or oppositional on another]
2015
T44692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Gemilang Adinda
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi dan informasi terkini memicu tumbuhnya industri dan profesi baru yang belum pernah ada sebelumnya, yakni industri dan pekerja kreatif berbasis digital. Akan tetapi, perkembangan industri kreatif berbasis digital ini tidak disertai dengan perancangan rencana kerja yang layak bagi para pekerjanya. Tesis ini berusaha mengekspos terjadinya eksploitasi kepada tenaga kerja di dalam industri kreatif, khususnya pekerja social media specialist di agensi digital. Eksploitasi tersebut dilakukan bersamaan dengan proses naturalisasi sehingga para pekerja tersebut tidak menyadari eksploitasi yang menimpa mereka. Tesis ini berangkat dari analisis ekonomi politik serta komodifikasi ketenagakerjaan Vincent Mosco. Tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis studi kasus tunggal terhadap pekerja social media specialist di agensi digital XYZ (bukan nama sebenarnya). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara mendalam sebagai data primer dan studi dokumen sebagai data sekunder. Penelitian ini mewawancara para pekerja social media specialist dengan tingkat jabatan yang berbeda, mulai dari tingkatan officer hingga manajerial. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan mewawancarai perwakilan dari serikat pekerja kreatif untuk memberikan gambaran yang lebih besar mengenai industri kreatif saat ini. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pekerja social media specialist di agensi digital XYZ mengalami komodifikasi ketenagakerjaan dalam bentuk eksploitasi tenaga, eksploitasi waktu, serta sejumlah pelanggaran regulasi. Selanjutnya, proses komodifikasi ini terkaburkan dengan adanya tahapan alienasi, reifikasi, mistifikasi, hingga naturalisasi sehingga praktik komodifikasi kepada pekerja kreatif di industri kreatif, khususnya pekerja social media specialist di agensi digital seringkali dianggap sebagai bentuk kewajaran.
ABSTRACT
The latest developments in technology and information have sparked an unprecedented growth of new industries and professions, that is digital-based industry and creative workers. Then, it makes this new industry and profession as the new big thing in the job market. However, the development of this digital-based creative industry is not accompanied by the design of a decent work plan for its workers. This thesis attempts to expose the exploitation of labor in the creative industries, especially social media specialist workers in digital agencies. The exploitation is carried out simultaneously with the naturalization process so that the workers are not aware of the exploitation that befell them. This thesis departs from the analysis of political economy as well as the commodification of labor by Vincent Mosco. This thesis uses a qualitative approach with single case study analysis method to social media specialist workers in the XYZ digital agency (not the actual name/name withheld). Data collection techniques in this study are in-depth interviews as primary data and document studies as secondary data. This study interviewed social media workers with different job titles ranging from officer/staff to managerial level. In addition, data collection is also conducted by interviewing a representative of a creative union to provide a larger picture of the creative industry today. Field research findings indicate that social media specialist workers in the XYZ digital agency experience labor commodification in the form of labor exploitation, exploitation of time, and a number of regulatory violations. Furthermore, this commodification process is obscured by the stage of alienation, reification, mystification, to naturalization so that the practice of commodification in the creative industry, especially in a digital agency is often regarded as a taken for granted.
2018
T50073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suluh Gembyeng Ciptadi
Abstrak :
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa jurnalisme daring mengikuti struktur logika jangka pendek. Logika tersebut berimplikasi pada praktik pemberitaan yang ringkas, berkelanjutan, sensasional, dan hanya mementingkan banyaknya jumlah clickers dan viewers. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, hadir media daring yang tidak mengikuti logika jangka pendek. Salah satunya adalah Tirto.id. Dengan menggunakan teori strukturasi sebagai kerangka pemikiran, penelitian ini mengkaji bagaimana bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan oleh Tirto.id terhadap struktur logika jangka pendek. Sejak kehadirannya pada 2016, Tirto menyajikan bentuk baru jurnalisme daring yang disebutnya sebagai jurnalisme data/presisi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa berita panjang, mendalam, cover both sides, dan penuh data merupakan bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan Tirto. Upaya resistensi dilakukan untuk mewujudkan visi membangun peradaban baru literasi daring di Indonesia.Kata Kunci; Strukturasi, Logika Jangka Pendek, Jurnalisme Daring. ...... Several previous studies have shown that online journalism follows a short term thinking structure. The thinking implies a short news, sustained, and sensational reporting practice, and emphasizes only the number of clickers and viewers. However, over time, comes several online media that do not follow short term thinking. One of them is Tirto.id. Using the theory of structuration as a frame of thought, this study examines how the forms of resistance conducted by Tirto.id to the short term thinking structure. Since its presence in 2016, Tirto presents a new form of online journalism which calls precision journalism. The results revealed that long news, in depth news, cover both sides, and full of data are forms of resistance made by Tirto. Resistance efforts are made to realize the vision of building a new civilization of online literacy in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardha Candra Ranadireksa
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran mengenai pemilih mengambang swing voters pada Pilkada DKI 2017 lalu. Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku politik pemilih dengan menggunakan pendekatan sosiologis yang berdasar pada mazhab Columbia School dan pendekatan psikologis yang didasari mazhab Michigan School. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan melakukan wawancara pada pemilih di Pilkada DKI lalu, penelitian ini mendapatkan temuan mengenai bagaimana status ekonomi, agama, lingkungan keluarga, latar belakang partai politik, dan pemberitaan media memberikan pengaruh bagi pemilih untuk memindahkan dukungannya dari pasangan Agus ndash; Sylvi pada putaran ke pasangan Anies ndash; Sandy, atau dari pasangan Ahok ndash; Djarot ke pasangan Anies ndash; Sandy.
ABSTRACT
This research is trying to provide an overview of the swing voters in Jakarta Elections in 2017. The study was conducted to see how voters 39 political behavior using sociological approach which was based on the Columbia School and a psychological approach based on the Michigan School. This study is using qualitative descriptive method and conducting interview to the voters of Pilkada DKI. It found some findings on how the economic, religious, family, political party background, and media backgrounds have influenced voters to shift their vote from Agus Sylvi 39 s to Anies Sandy, and also Ahok ndash Djarot rsquo s voters to Anies Sandy.
2018
T51584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Maulana Sirojjudin
Abstrak :
Penelitian ini berusaha melihat konstruksi autentisitas streetwear fashion (mode jalanan) tiruan yang dikenakan oleh orang muda untuk menampilkan simbol-simbol tertentu. Secara global, pengguna mode jalanan menekankan orientasi mendalam yang mencakup tindakan sosial sehari-hari dengan kepentingan simbolis. Dalam konsep Jean Baudrillard, pengertian hiperrealitas dan simulakrum mencirikan budaya konsumen global saat ini di mana citra produk lebih penting daripada produk itu sendiri. Tanda dan gambar yang mengambang bebas ini tidak mewakili realitas objektif. Mode jalanan kemudian ‘menggantikan’ mode kelas atas dan memutuskan hubungan dengan realitas penggunaan mode sebelumnya, tidak peduli mode yang digunakan adalah material ilegal. Penelitian ini menggunakan paradigma postmodernisme dan metode fenomenologi yang melibatkan lima orang narasumber pengguna mode jalanan tiruan. Sebagai bagian dari konstruksi autentisitas, narasumber menafsirkan mode jalanan tiruan sebagai media integrasi sosial dan mobilitas sosial yang melibatkan satu kelompok sosial kelas atas terpilih. Selain itu, penggunaan mode jalanan tiruan ini juga didorong oleh keinginan konsumsi mencolok yang memberikan kesan mewah, prestise dan unik. Mode jalanan tiruan juga membawa pengguna pada perasaan stabilitas ekonomi dan kekuatan berdasarkan daya beli, dan ini terbentuk melalui pra-pemaknaan penggunaan mode jalanan di masyarakat. Pengguna mode jalanan tiruan mengonstruksi autentisitas ini sebagai bentuk komunikasi nonverbal yang melibatkan simbol mewah hypercounterfeit. ......This study seeks to understand the construction of authenticity through counterfeit streetwear fashion worn by young people; in order to display certain symbols. Globally, streetwear fashion emphasizes a deep orientation towards everyday social actions which is symbolically significant. Using Jean Baudrillard’s concept, the notion of hyperreality and simulacrum understand today’s global consumer culture as conditions in which a product’s image is more important than the product itself. These free-floating signs and images do not represent objective reality. Streetwear fashion then ‘replaces’ high-end fashion and break the connection with the reality of previous uses of fashion, disregarding the illegality of fashion materials used. This study uses the postmodernism paradigm and approaches the issue with phenomenological methods that involves five interviewees of counterfeit streetwear fashion users. The researcher found that as part of the construction of authenticity, the interviewees interpret counterfeit streetwear fashion as useful as mediums for social integration and social mobility involving a select upper-class social group. In addition, the use of counterfeit streetwear fashion is also driven by the desire for conspicuous consumption that gives a feeling of luxury, prestige, and uniqueness. Counterfeit streetwear fashion also brings users a feeling of economic stability and authority based on purchasing power, and this is formed through the pre-meaning regarding the use of streetwear fashion in society. Users of counterfeit streetwear fashion construct this authenticity through nonverbal communication, which involves hypercounterfeit luxury symbols.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Nirmala Devi
Abstrak :
Penelitian ini membahas bagaimana pemaknaan khalayak terhadap citra merek perusahaan dalam storytelling kampanye Mulai Aja Dulu oleh Tokopedia. Dengan storytelling kampanye Mulai Aja Dulu, peneliti ingin menggaliengagement khalayak dalam proses storytelling yang melibatkan pemaknaan mereka terhadap citra merek perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampanye Mulai Aja Dulu yang dibuat oleh Tokopedia sebagai perusahaan e-marketplace dengan khalayak terkait yang terbagi menjadi user dan Tokopedia, memiliki konteks yang berbeda sehingga bentuk engagement dan pemaknaannya juga berbeda. Storytelling dalam kampanye Mulai Aja Dulu ini dapat dilihat lebih sesuai dalam konteks engagementpada user Tokopedia karena mereka dapat menceritakan dan membagikan bagaimana kemudahan yang mereka rasakan dari pengalamannya menggunakan Tokopedia. Pandangan khalayak user dan seller Tokopedia dari engagement dan pengalaman mereka dalam kampanye Mulai Aja Dulu memperlihatkan pemaknaan dengan asosiasi positif yang menggambarkan citra merek perusahan yang positif juga. ......This study discusses the reception of audience on the corporates brand image in the Mulai Aja Dulu storytelling campaign by Tokopedia. With Mulai Aja Dulu storytelling campaign, researches want to explore the audience engagement in storytelling process that involved their receptions on corporates brand image. This research is qualitative research with constructivist paradigm. The result of this study explains that Mulai Aja Dulu campaign by Tokopedia as an e-marketplace company that has related audience (stakeholders) which is divided into Tokopedias user and seller, has a different context so their form of engagement and receptions also differs. Storytelling of Mulai Aja Dulu campaign is considered more contextual on Tokopedia users because they can tell and share about the easiness of using Tokopedia based on their experience. The audience perceptions both user and seller of Tokopedia based on their experience and engagement in Mulai Aja Dulu campaign shows that their receptions leads to positive corporate brand image.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Maulitfiani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang propaganda yang dilakukan oleh etnis Tamil dan Tamil Diaspora melalui media website dalam melawan pemerintah Sri Lanka pada 1997-2009.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data sekunder. Penelitian ini menggunakan teori Propaganda dari Garth S. Jowett Victoria O Donnell, teori Framing dan Collective Action Frame dari Robert D. Benford David A. Snow. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa bantuan propaganda dan bantuan finansial dari Tamil Diaspora merupakan respon atas propaganda media yang telah dilakukan oleh etnis Tamil di Sri Lanka. Melalui website tamilnet.com daneelam web.com, etnis Tamil menyebarluaskan propaganda tentang kondisi diskriminasi yang dialami oleh etnis Tamil dalam melawan Pemerintah Sri Lanka pada 1997-2009.Untuk itu, melalui website tamilcanadian.com, sangam.org, tamileelam.dk, tamiltigers.net, tesoc.com, tamilnet.net.au, genocide.srilanka.co.uk, Tamil Diasporaturut menyebarluaskan propaganda tentang diskriminasi yang dialami oleh etnis Tamildi Sri Lanka. Menurut data temuan, Tamil Diaspora juga memberikan bantuan danabagi etnis Tamil di Sri Lanka dalam melawan serangan Pemerintah Sri Lanka pada1997-2009.
ABSTRACT
This research discussed about Tamil ethnic and Tamil Diasporas propaganda on thewebsite against Sri Lankan Government in 1997 2009. In order to analyze it, qualitative method and secondary data were used. This research used Propaganda Theory by GarthS. Jowett Victoria O Donnell, Framing and Collective Action Frame Theory by Robert D. Benford David A. Snow. The finding of this research showed that propaganda and financial support of Tamil Diaspora was a response from Tamil Ethnics website propaganda in Sri Lanka. Through the website of tamilnet.com, eelam web.com, Tamil ethnic propagate about the condition of discrimination experienced by Tamil ethnic against the Government of Sri Lanka in 1997 2009.Besides, Tamil Diaspora also disseminated propaganda about discrimination experienced from Tamil ethnic in Sri Lanka through the website of tamilcanadian.com,sangam.org, tamileelam.dk, tamiltigers.net, tesoc.com, tamilnet.net.au, genocide.srilanka.co.uk. According to the finding, the member of Tamil Diaspora also provided financial support for the Tamil Ethnic in Sri Lanka against the Government ofSri Lanka in 1997 2009.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>