Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aderia Rintani
"Saat ini belum banyak penelitian di Indonesia yang meneliti tentang manfaat sarapan bagi performa dan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan pencapaian prestasi akademik berupa Indeks Prestasi Akademik (IPK) Mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan design deskriptif korelasi dengan instrumen berupa kuesioner. Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Keperawatan UI, jumlah responden 127 orang mahasiswa reguler yang tersebar merata pada 4 angkatan berdasarkan perhitungan sampel non random quota sampling. Analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan chi square dengan tingkat kemaknaan 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kebiasaan sarapan positif cenderung memiliki IPK yang lebih tinggi. Ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan dan prestasi akademik (P value = 0.033, OR = 2.438). Hasil ini menunjukkan bahwa sarapan merupakan alternatif yang cukup signifikan dalam membantu optimalisasi hasil belajar, namun kualitas sarapan itu sendiri merupakan hal penting yang menentukan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5608
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Indracahyani
"Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia. Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare baik di Indonesia maupun di dunia menunjukkan bahwa diare perlu penanganan secara global. Anak-anak merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami diare. Oleh karena itu, anak-anak perlu diajarkan mencuci tangan dengan metode yang tepat dan waktu yang sesuai agar prevalensi diare dapat diminimalisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare pada anak usia sekolah.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dan potong lintang. Sampel penelitian ini beajumlah 67 anak dan orang tua dengan kriteria inklusi sebagai berikut: Siswa-siswi SD kelas IV-VI, orang tua dengan anak yang menjadi responden, dapat membaca dan menulis, tinggal bersama keluarga, bersedia dan mampu berpartisipasi dalam penelitian Pengumpulan data dilakukan melalui observasi metode mencuci tangan anak, dan memberikan kuesioner kepada anak dan orang tua. Setelah itu, data diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji Fisher Exact.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak 42 responder: (75 %) yang memiliki perilaku mencuci tangan tidak tepat mengalami kejadian diare sedang. Sedangkan dari responden yang memiliki perilaku mencuci tangan tepat terdapat 10 responden (90,9 %) yang mengalami kejadian diare sedang. Analisis lebih lanjut diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare (P value=0,095, α=0,05). Peneliti menyarankan adanya penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai perilaku mencuci tangan pada tingkatan usia berbeda dengan menggunakan desain dan instrumen penelitian yang lebih baik Selain itu, agar hasil penelitian dapat representatif terhadap populasi tertentu, maka perlu memperbanyak jumlah responden dan memperluas area penelitian.

Diarrhea is one of the major health problems in children around the world. The high prevalence morbidity and mortality of diarrhea, both in Indonesia and in the world shows that diarrhea needs to be overcome globally. Children as the high risky group need to be taught the proper method and time of hand washing to minimize the prevalence of diarrhea. The aim of this stuay is to identify the correlation between hand washing behavior and the incidence of diarrhea in school age children.
This study use descriptive correlation and cross sectional design. It needs 67 children and their parents as respondents with qualifications as follows: students in elementary school from 4th grade to 6th grade (or 9-12 years old) and their parents, enable to reading and writing, agree to participate as respondent in this study. Data were collected by observation of hand washing methods, and give questionnaire, both to children and parents. Then, data were processed and analyzed by Fisher exact test.
The study results moderate incidences of diarrhea were experienced by 42 respondents (75 %) with improper hand washing, and 9 respondents (90.9 %) with proper hand washing. The analysis also identify there is no significant correlation between hand washing behavior with the incidence of diarrhea (P value =0.095, α=0. 05). The author recommends to held research or stuoy about hand washing behavior in certain developmental stage by using better instrument and research design The author also recommends to increase the number of respondents and widen the research area in order to represent the characteristic of population.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5639
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiyanti
"Pendidikan seks kepada anak usia sekolah merupakan pendidikan yang berisi pemahaman akan perubahan organ seksual yang akan terjadi pada diri anak, mendidik anak agar menjaga kebersihan organ seksualnya, mendidik anak secara bertahap tentang perilaku seks anak, serta bagaimana anak melindungi dirinya dari eksploitasi atau pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat pengtahuan orangtua tentang pendidikan seks pada anak usia sekolah (6-12 tahun). Sampel yang di gunakan adalah warga RW 10 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur, sebanyak 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang meliputi data demografi, pertanyaan tipe satu dengan skala Likert, dan pertanyaan tipe dua dengan skala rating.
Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Hasil data demografi menunjukkan sebagian besar responden berusia 33-37 tahun (46%), berpendidikan SMA (50%), dan berjenis kelamin wanita (80%). Analisa data tingkat pengetahuan diperoleh dari penilaian setiap jawaban responden pada pertanyaan tipe satu dengan memberikan nilai 5 untuk jawaban yang sangat benar dan I untuk tiap jawaban yang salah. Kami membagi hasil nilai menjadi 3 kategori yaitu kategori tingkat pengetahuan rendah dengan nilai 1,0-2,3, kategori tingkat pengetahuan sedang dengan nilai 2,4-3,6, dan kategori tingkat pengetahuan tinggi dengan nilai 3,7-5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tinggi sebanyak 53%, sedang sebanyak 47%, dan rendah tidak ada (0%). Berdasarkan rumus mean didapat rata-rata tingkat pengetahuan responden 3,7186, yang berarti rata-rata responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang pendidikan seks pada anak usia sekolah (6-12 tahun) dan peneliti merekomendasikan perlunya dilakukan penelitian lebih Ianjut tentang hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dengan tingkat pendidikan, tentang hubungan kebudayaan dengan tingkat ketabuan, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks pada anak usia sekolah (6-12 tahun)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5129
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annas Sumeru
"Kebudayaan merupakan suatu sikap belajar atau learned behavior yang dimiliki oleh suatu masyarakat tertentu.Penelitian terhadap perilaku kesehatan di masyarakat penting dilakukan karena kesehatan dapat dipengaruhi oleh kebudayaan melalui pola hidupnya. Tujuan dari penelitian ini untuk untuk mengetahui perilaku kesehatan yang ada di masyarakat Tengger dan mengetahui pengalaman masyarakat yang memiliki hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif fenomenologi. Partisipan ditentukan dengan teknik purposive sampling, berjumlah 7 partisipan. Analisa data menggunakan qualitative content analysis dengan pendekatan Collaizi.
Temuan yang menarik di dalam penelitian ini adalah bahwa persepsi tentang hipertensi menurut responden perlu mencari pengobatan hipertensi bila muncul gejala yang dirasakan. Pengobatan hipertensi tidak dilakukan secara rutin hingga timbul gejala lain yang mengganggu. Perilaku noncompliance yang muncul meliputi pola makan yang asin dan ketidakmampuan mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi hipertensi di dalam masyarakat seperti rokok. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengkaji secara mendalam tema yang telah teridentifikasi tentang perilaku noncompliance melalui pemanfaatan peran perawat dengan memberikan edukasi atau mengembangkan sistem pendukung seperti keluarga dalam menangani hipertensi.

Culture is a learned behavior owned by a particular society. Study of health behavior in the community is important because health can be affected by culture through the pattern of his life. The purpose of this study was to determine the behavior of health in the community and explore the experience of T enggerese people who have hypertension. The factors causing hypertension in the Tenggerese people need to know from the perspective of society. This study was phenomenological qualitative research design. Participants were determined by purposive sampling technique, amounted to 7 participants. Analysis of the data using qualitative content analysis approach of Collaizi.
An interesting finding in this study was the perception of hypertension according to the respondents need to look for the treatment of hypertension when perceived symptoms appear. Treatment of hypertension was not done routinely to other disturbing symptoms. The behavior of non-compliance that arise include eating salty and the inability to control the factors that influence hypertension in the community such as cigarettes. Further study is needed to examine in depth of themes that have been identified to the non-compliance behavior of Tenggerese people with hypertension through the use of the nurse's role in providing education or developing a support system like family in dealing with hypertension.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Prihartin
"Kesuksesan pengelolaan tim sangat dipengaruhi oleh motivasi tim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik kepribadian perawat dan motivasi perawat. Desain riset menggunakan deskriptif korelasi dengan tekhnik cross sectional dan sampel berjumlah 161 perawat di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan adalah instrumen motivasi dari teori Mc.Clelland dan instrumen kepribadian berdasarkan DISC. Mayoritas perawat mempunyai tipe steadiness (41.6%) dan motivasi kerja perawat mayoritas rendah dengan perbedaan persentase 3.2%.
Hasil bivariat tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik kepribadian dan motivasi (p= 0.792 pada grafik least dan 0.540 pada grafik most . Usia memiliki hubungan yang bermakna dengan motivasi (p=0.032, . Secara deskriptif tipe kepribadian dominance dan compliance memiliki motivasi tinggi dibandingkan influence, steadines.
Kesimpulan riset tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik kepribadian (DISC) dan motivasi. Riset menyarankan dilaksanakan riset lanjutan dengan menggunakan instrumen DISC pada populasi yang berbeda.

The success of the team management is strongly influenced by team motivation. This study was aimed to determine the relationship of nurse personality characteristics and nurse motivation. Used descriptive correlation research design with cross sectional methode, with total sampling 161 nurses in inpatient department. The instrument used Mc.Clelland Theory and based on the DISC personality.
The result of this study, majority of nurses had the steadiness type (41.6%) and low motivation majority of nurses with a percentage difference of 3,2%. Results of bivariate there was no significant relationship between personality characteristics and motivation (p = 0.792 at least charts and 0.540 on most charts, ). The age had a significant relationship with the motivation (p = 0.032, ). ). In the descriptive, dominance and compliance personality type had much more motivation than influence, steadiness.
Conclusion research was no significant relationship between personality characteristics (DISC) and motivation. The study recommended further research carried out by using the DISC instruments in different populations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Haryati
"Salah satu pemenuhan kebutuhan dalam rangka pemulihan kondisi fisik ibu menyusui paska bedah sesar adalah kecukupan nutrisi. Akan tetapi, banyak ditemukan ibu yang melakukan pantang makan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pengalaman ibu menyusui paska bedah sesar melakukan pantang makan di Cirebon. Penelitian fenomenologi ini melibatkan delapan partisipan melalui wawancara mendalam.
Hasil penelitian mengidentifikasi tujuh tema yaitu pantangan utama pada ibu; pembatasan asupan karbohidrat, garam dan cairan; peningkatan asupan protein nabati, sayur, dan buah; anjuran orangtua, tradisi/kepercayaan dan agar ibu dan bayi sehat merupakan alasan ibu melakukan pantang makan; produksi ASI kurang, masalah fisik dan psikologis dialami oleh ibu; meningkatkan asupan sayur daun katuk, bengkoang, susu dan minum pelancar ASI dilakukan untuk memperlancar ASI dan harapan terhadap petugas kesehatan. Penelitian merekomendasikan bahwa pentingnya pemberian informasi pada ibu dan keluarga dengan pendekatan aspek budaya.

One of the needs in physical recovery of mother after caesarean section is the adequate amount of nutrients, but there are so many mothers who do food restriction after caesarean. The aim of this research is to describe the experience of food restriction on breastfeeding mother after caesarean section in Cirebon. This phenomenology research involved eight participants through in-depth interview.
This study identified seven themes, the major of food restriction; limitation of carbohydrate, salt and liquid consumption; the increasing of vegetables protein, vegetables, and fruits consumption; parents'advice, tradition/beliefs that make the mother and the baby healthy are the reasons to do food restriction; lack of breastmilk production, physical and phsycological problems faced by mother; increases the consumption of 'katuk' leaves, yum bean, milk and supplement for increasing breastmilk production and the expectations to the health workers. The study recommends that the importance of giving information to the mother and family with cultural aspect approach.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T42656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraini
"Timbang terima adalah salah satu bentuk komunikasi antar profesi dan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan perawat untuk menyampaikan informasi tentang kondisi pasien. Komunikasi dengan alur Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) adalah salah satu metode komunikasi efektif yang jelas, fokus, dan terstruktur.
Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan kemampuan perawat setelah pelatihan, desain penelitian dengan pre-eksperiment dengan pre-post tanpa kelompok kontrol, sampel penelitian seluruh Perawat Primer dan Penanggung Jawab shift (n= 17), analisis data dengan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon.
Ada perbedaan yang bermakna rerata pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan (p value < 0,001), ada perbedaan yang bermakna rerata kemampuan perawat sebelum dan sesudah pelatihan komunikasi SBAR dalam timbang terima pasien antar shift (p value < 0,001). Efektifitas pelaksanaan komunikasi SBAR perlu dukungan dari pihak manajerial dan komitment perawat, dengan adanya pedoman komunikasi efektif dengan metode SBAR, motivasi, mentoring, dan supervisi, serta pengembangan pendidikan yang berkelanjutan.

Handover is a form of communication among the professions as routine activities carried out by the nurses to give information about the patient's condition. Communication with the groove Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) is one of the effective clear, focused and structured communication method.
The objective of this research is to identify differences in the knowledge and ability of nurses after training, research design with preexperiment with pre-post without a control group, the study sample whole Nurses Primary and responsible shift (n = 17), data analysis with paired t test and Wilcoxon test.
There is a significant difference in the average nurse's knowledge before and after training (p value <0.001), and there is a significant difference means the ability of nurses before and after training SBAR communication in shifts handover (p value <0.001). Effective implementation of the SBAR communication needs of the managerial support and commitment of nurses, with the guidance effective methods SBAR communication, motivation, mentoring, and supervision, as well as the development of continuing education."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T45303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library