Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stevie Mayla Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi penerapan Integrated Management System (IMS) yang mengintegrasikan ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 14001:2015 (Sistem Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001:2018 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam perusahaan konstruksi swasta di Indonesia. Sektor konstruksi di Indonesia menghadapi tantangan berupa meningkatnya kompleksitas proyek, persaingan yang ketat, serta tekanan regulasi dan keberlanjutan, sehingga dibutuhkan sistem manajemen yang terintegrasi dan efisien.
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah belum terintegrasinya secara optimal sistem manajemen yang telah diadopsi secara parsial oleh perusahaan konstruksi swasta. Banyak perusahaan telah menerapkan satu atau dua standar ISO, namun belum menggabungkannya secara sistematis dalam satu kerangka IMS. Hal ini mengakibatkan duplikasi proses, ketidakefisienan, dan sulitnya mencapai sinergi lintas fungsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi, faktor pendorong, hambatan, serta manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan IMS di sektor konstruksi swasta.
Penelitian menggunakan pendekatan campuran (mixed-method), yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan melalui studi literatur dan telaah kasus penerapan IMS di berbagai negara. Sementara itu, pendekatan kuantitatif dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada profesional dari sejumlah perusahaan konstruksi swasta bersertifikasi ISO di Indonesia. Teknik analisis yang digunakan meliputi analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kesiapan penerapan IMS, serta matriks TOWS untuk merumuskan strategi implementasi berdasarkan kombinasi faktor tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi penerapan IMS di perusahaan konstruksi swasta cukup tinggi, terutama pada perusahaan yang telah memiliki sertifikasi ISO sebelumnya. Kekuatan internal yang ditemukan meliputi pengalaman sebelumnya dengan sistem ISO, komitmen manajemen puncak, serta dokumentasi mutu dan K3 yang sudah tersedia. Namun demikian, terdapat kelemahan seperti keterbatasan sumber daya manusia dalam integrasi sistem, minimnya pelatihan lintas departemen, serta kurangnya budaya kolaboratif. Dari sisi eksternal, peluang datang dari meningkatnya tuntutan pelanggan dan regulator terhadap standar keberlanjutan dan keselamatan, sementara ancaman terbesar adalah resistensi terhadap perubahan dan tingginya biaya awal integrasi sistem.
Penelitian ini menghasilkan peta strategi berbasis TOWS yang dapat digunakan sebagai panduan implementasi IMS di perusahaan konstruksi swasta. Strategi yang disarankan antara lain adalah penyelarasan IMS dengan proses manajemen proyek yang sudah ada, peningkatan pelatihan karyawan, serta memanfaatkan tuntutan klien sebagai pemicu perubahan.
Kontribusi utama penelitian ini adalah memberikan kerangka praktis bagi perusahaan konstruksi swasta di Indonesia dalam menerapkan IMS, sekaligus memperkaya literatur akademik yang masih terbatas pada konteks tersebut.

This research investigates the possibility for adopting an Integrated Management System (IMS) of ISO 9001:2015 (Quality Management), ISO 14001:2015 (Environmental Management), and ISO 45001:2018 (Occupational Health and Safety Management) for Indonesian private construction firms. Indonesia's construction companies is currently facing with growing complexity, competition, and regulatory pressures, requiring integrated management systems that can potentially improve operations to be more
effective, compliance better, and organizational performance enhanced.
The research issue arises from the fragmented application of management systems among private construction firms. While many companies have adopted one or more solitary standards, not many have succeeded in bringing them together into an integrated system. This creates inefficiencies and denies cross-functional benefits to be harvested. The purpose of the research is to explore the feasibility of an IMS framework to be applied in private building companies and to ascertain the drivers, barriers, and advantages that
could be achieved from its application.
A qualitative-quantitative (mixed-method) design was employed. The qualitative phase consisted of literature review and case study reviews of previous IMS implementations,
primarily in foreign environments. Quantitative phase used survey questionnaire distributed among a sample of professionals from Indonesian private construction firms. SWOT analysis was used by the study in order to identify internal and external drivers of IMS adoption, while the TOWS matrix was used in formulating strategies from the derived factors. Organizational culture, availability of resources, employee competency, commitment of top-level management, and conformity with regulations were the most
crucial variables considered.
Evidence indicates that Indonesian private construction companies, especially those who have previously received ISO certificates, possess a high potential for the application of IMS. The internal strengths that have been identified are previous experience with ISO systems, commitment by leadership, and preparedness from the quality and safety documentation side. Weaknesses like low integration capabilities, lack of cross-
departmental collaboration, and inadequate training were also identified. External opportunities include escalating pressure from clients and regulators to meet diverse standards and the greater demand for safe and sustainable building practices. Threats
include change resistance and the cost of system change.
The study implies an IMS adoption strategy in the private construction sector based on phased implementation, continuous enhancement, and stakeholder engagement. The TOWS matrix shows that the strategies of harmonizing IMS with existing project management processes, employee development investment, and capitalizing on client specifications can result in successful adoption.
This research contributes to the literature on integrated management systems by focusing on an industry and context with limited academic research. The proposed model offers practical guidance to Indonesian private construction companies desiring enhanced performance, compliance, and competitiveness across IMS. It also suggests the need for ongoing research focusing on sectoral problems and post-implementation evaluation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifan Saskhia Heranda Putri
"Industri konstruksi di Indonesia sedang mengalami ekspansi yang signifikan, didorong oleh proyek-proyek infrastruktur besar seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) serta inisiatif pembangunan nasional yang tertuang dalam rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sebagai respons terhadap meningkatnya kompleksitas proyek, dampak lingkungan, dan kekhawatiran terhadap keselamatan kerja, perusahaan konstruksi milik negara (BUMN) diwajibkan untuk mengadopsi standar internasional yang diakui, termasuk ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu (SMM), ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan (SML), dan ISO 45001:2018 untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3L). Namun, ketika diterapkan secara terpisah, sistem-sistem ini dapat menyebabkan ketidakefisienan dan menghambat koordinasi. Penelitian ini mengkaji sejauh mana standar-standar tersebut telah diadopsi dalam bentuk Sistem Manajemen Terintegrasi (IMS) di lingkungan perusahaan konstruksi milik negara (BUMN) serta mengeksplorasi potensi strategisnya. Penelitian ini menggunakan metode survei kuesioner, validasi pakar, dan analisis terstruktur. Hasil menunjukkan bahwa seluruh 86 responden menyatakan bahwa ketiga standar ISO telah diterapkan secara penuh dan wajib dalam bentuk sistem yang terintegrasi. ISO 9001:2015 memperoleh skor implementasi tertinggi (3,71), diikuti oleh ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018 dengan skor masing- masing 3,67, serta menunjukkan tingkat konsensus yang tinggi dan standar deviasi yang rendah. Analisis SWOT kemudian dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan seperti peningkatan koordinasi dan kepercayaan pemangku kepentingan, serta kelemahan seperti keterbatasan keahlian staf dan tingginya biaya operasional. Peluang ditemukan dalam program reformasi pemerintah dan transformasi digital, sementara ancaman mencakup keterbatasan finansial dan persaingan eksternal. Berdasarkan temuan SWOT, analisis komparatif menunjukkan bahwa BUMN memperoleh manfaat dari stabilitas regulasi, tetapi kurang fleksibel dibandingkan perusahaan swasta dan kurang memiliki keunggulan global seperti perusahaan asing. Analisis TOWS kemudian menghasilkan rekomendasi strategis, termasuk penyelarasan IMS dengan agenda infrastruktur nasional, penguatan nilai-nilai budaya AKHLAK, dan penerapan sistem pemantauan digital. Studi ini menyimpulkan bahwa implementasi IMS memperkuat daya saing, kepatuhan, dan efisiensi di lingkungan BUMN. Namun, komitmen kepemimpinan yang berkelanjutan dan pengembangan kapasitas sangat penting untuk mencapai kinerja organisasi yang berkelanjutan dalam sektor konstruksi Indonesia yang terus berkembang.

The construction industry in Indonesia is undergoing significant expansion, driven by major infrastructure projects such as the development of the new capital city (IKN) and national development initiatives outlined in the Ministry of Public Works and Housing’s strategic plan. In response to increasing project complexity, environmental impacts, and occupational safety concerns, state-owned construction enterprises (SOEs) are required to adopt internationally recognized standards, including ISO 9001:2015 for Quality Management System (QMS), ISO 14001:2015 for Environmental Management System (EMS), and ISO 45001:2018 for Occupational Health and Safety Managemet System (OHSMS). However, when implemented separately, these systems can create inefficiencies and hinder coordination. This study investigates the extent to which these standards have been adopted as an Integrated Management System (IMS) within SOEs and explores their strategic potential. The research employed survey questionnaires, expert validation, and structured analysis. Results show that all 86 respondents confirmed full and mandatory implementation of the three ISO standards in an integrated form. ISO 9001:2015 received the highest implementation score (3.71), followed by ISO 14001:2015 and ISO 45001:2018 (3.67), with strong consensus and low standard deviation. A SWOT analysis was then conducted, identifying strengths such as improved coordination and stakeholder trust, and weaknesses like limited staff expertise and high operational costs. Opportunities were found in government reform programs and digital transformation, while threats included financial constraints and external competition. Based on the SWOT findings, a comparative analysis revealed that SOEs benefit from regulatory stability but lack the flexibility of private companies and the global expertise of foreign companies. TOWS analysis then generated strategic recommendations, including aligning IMS with national infrastructure agendas, embedding AKHLAK cultural values, and adopting digital monitoring systems. The study concludes that IMS implementation strengthens competitiveness, compliance, and efficiency within SOEs. However, continuous leadership commitment and capacity building are critical for achieving sustainable organizational performance in Indonesia’s evolving construction sector."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afina Shafa Nada Sudrajat
"Dalam industri konstruksi yang semakin kompetitif dan terglobalisasi saat ini, peningkatan berkelanjutan dalam efisiensi, kualitas, kinerja lingkungan, serta kesehatan dan keselamatan kerja menjadi hal yang penting untuk mempertahankan keunggulan bersaing. Penelitian ini berfokus pada perusahaan konstruksi asing yang beroperasi di Indonesia dan implementasi Integrated Management System (IMS) mereka yang berbasis pada ISO 9001:2015 (Manajemen Mutu), ISO 14001:2015 (Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001:2018 (Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Meskipun perusahaan-perusahaan ini umumnya unggul dalam inovasi dan kualitas karena pengalaman internasional mereka, mereka menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan diri dengan kerangka regulasi yang kompleks dan lingkungan sosial budaya yang berbeda di Indonesia. Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal yang memengaruhi implementasi IMS. Berdasarkan temuan tersebut, analisis TOWS digunakan untuk merumuskan strategi yang ditargetkan guna mengatasi tantangan nyata dan mendukung keberhasilan integrasi IMS. Studi ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki kapabilitas teknis yang kuat, kelemahan yang berulang dalam sistem pendukung dan adaptasi lokal dapat menghambat efektivitas jangka panjang. Penelitian ini menekankan pentingnya penyelarasan strategi implementasi dengan budaya organisasi dan kondisi kontekstual untuk meningkatkan kinerja dan keberlanjutan perusahaan konstruksi asing yang beroperasi di negara berkembang.

In today’s competitive and globalized construction industry, continuous improvement in efficiency, quality, environmental performance, and occupational health and safety is essential to sustaining a competitive advantage. This research focuses on foreign construction companies operating in Indonesia and their implementation of Integrated Management Systems (IMS) based on ISO 9001:2015 (Quality Management), ISO 14001:2015 (Environmental Management), and ISO 45001:2018 (Occupational Health and Safety Management). While these companies often lead in innovation and quality due to their international expertise, they face significant challenges in adapting to Indonesia’s complex regulatory framework and distinct socio-cultural environment. A SWOT analysis was conducted to identify the internal strengths and weaknesses, as well as external opportunities and threats, influencing IMS implementation. Based on these findings, a TOWS analysis was used to develop targeted strategies that address real-world challenges and support the successful integration of IMS. The study reveals that despite strong technical capabilities, recurring weaknesses in support systems and local adaptation hinder long-term effectiveness. It emphasizes the importance of aligning implementation strategies with organizational culture and contextual conditions to enhance performance and sustainability in foreign construction firms operating in developing countries."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Cintavaty Akmal
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi di perusahaan jasa konstruksi milik negara (BUMN) di Indonesia, dengan fokus pada integritas, komitmen, kepedulian, dan sistem manajemen. Dengan menggunakan kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi dan didistribusikan kepada 20 responden dari berbagai tingkat organisasi. Tahap pertama melibatkan analisis kualitatif untuk mendapatkan wawasan tentang relevansi faktor-faktor tersebut, sementara tahap kedua menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner berbasis Skala Likert untuk mengevaluasi hubungan dan dampak antar variabel. Analisis Structural Equation Modeling menunjukkan hasil yang signifikan, dengan integritas dan kepedulian menunjukkan pengaruh terkuat dan nilai R-squared sebesar 96,8 persen, yang menyoroti kekuatan penjelas dari model tersebut. Tahap ketiga mengembangkan 11 strategi untuk meningkatkan budaya organisasi, termasuk mendorong inovasi, meningkatkan kerja sama tim, dan mendukung kesejahteraan karyawan. Studi ini memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti bagi perusahaan konstruksi milik negara untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan keberlanjutan jangka panjang dalam industri yang kompetitif.

This study analyzes the factors influencing organizational culture in state-owned construction service companies (BUMN) in Indonesia, focusing on integrity, commitment, care, and management systems. Using a combination of qualitative and quantitative approaches, data were collected through validated questionnaires distributed to 20 respondents at various organizational levels. The first stage involved qualitative analysis to gain insights into the relevance of these factors, while the second stage employed quantitative methods with Likert Scale-based questionnaires to evaluate the relationships and impacts between variables. The Structural Equation Modeling analysis demonstrated significant results, with integrity and care showing the strongest influence and an R-squared value of 96.8 percent, highlighting the explanatory power of the model. The third stage developed 11 strategies to enhance organizational culture, including fostering innovation, improving teamwork, and supporting employee well-being. This study provides actionable recommendations for state-owned construction companies to improve their performance, efficiency, and long-term sustainability in a competitive industry. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library