Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mathilda Patricia Ulina
Abstrak :
Pada tahapan usia dewasa muda, individu sedang mengalami berbagai krisis, menentukan tujuan hidup, dan mencari makna hidupnya. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menemukan makna hidup, salah satunya adalah dengan melakukan perilaku prososial, yakni perilaku yang ditujukan untuk menguntungkan orang lain dan dilakukan secara sukarela. Namun, pada tahun 2020, Indonesia dilanda oleh pandemi COVID-19 yang memunculkan berbagai dampak dalam kehidupan manusia dan mengharuskan individu mengubah perilaku dan kebiasaannya. Individu dewasa muda merupakan salah satu kelompok usia yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara perilaku prososial dan makna hidup pada dewasa muda di Indonesia pasca pandemi COVID-19. Penelitian ini diikuti oleh 329 partisipan berusia 18–29 tahun yang bertempat tinggal di Indonesia. Hasil korelasi menggunakan Spearman Correlation menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara perilaku prososial dan makna hidup (r(329) = 0,282, p < 0,01, two-tailed). ......During young adulthood, a person is experiencing many types of crises, explores their goals in life, and searches for meaning in life. There are numerous ways to find meaning in life and one of them is engaging in prosocial behavior. Prosocial behavior aims to benefit others and it is done voluntarily. However, in 2020, Indonesia faced the COVID-19 pandemic that brought a lot of impacts on society and forced people to change their behavior and daily routine. One of the age groups that got affected by the COVID-19 pandemic is young adulthood. Based on these findings, this study aimed to find the correlation between prosocial behavior and meaning in life among young adults in Indonesia post-COVID-19 pandemic. This study involved 329 participants aged 18–29 years and living in Indonesia. The Spearman Correlation result showed that there is a significant and positive relationship between prosocial behavior and meaning in life (r(329) = 0,282, p < 0,01, two-tailed).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Ryanzafi Almahdi
Abstrak :
ABSTRAK Diabetes merupakan penyakit yang dikarakterisasi dengan meningkatnya kadar gula darah yang yang diakibatkan defisiensi insulin, resistensi insulin atau keduanya. Pengobatan diabetes berfokus pada insulin, dimana efikasinya dapat berkurang seiring penyakit berprogresi. Golongan penghambat Sodium-Glucose Linked Transporter 2 (SGLT2) merupakan golongan obat diabetes baru dengan mekanisme pengaturan kadar glukosa darah independent dari insulin, ditambah khasiat menurunkan resiko kardiovaskular dan berat badan. Fakultas Farmasi Universitas Indonesia berkontribusi dalam pengembangan golongan obat ini dengan metode in silico melalui penapisan virtual berbasis ligan berdasarkan gugus farmakofor dari pangkalan data tanaman herbal Indonesia, dan penapisan virtual berbasis struktur dengan model homologi hSGLT2 dari pangkalan data ZINC15. Hasil penapisan virtual tersebut dilakukan identifikasi lebih lanjut dengan simulasi dinamika molekuler selama 20 nanodetik untuk memperoleh perkiraan yang paling mendekati kondisi eksperimental. Sebelum simulasi, dilakukan pemerolehan model interaksi pada hasil penapisan virtual berbasis ligan dilakukan dengan penambatan molekuler dengan AutoDock terhadap makromolekul hasil pemodelan homologi dari SWISSMODEL. Interaksi ligan-reseptor dilihat dari interaksi hidrogen dan energi bebas ikatan ligan dibandingkan kontrol positif dengan MM/PB(GB)SA. Hasil studi dinamika molekuler menunjukkan empat senyawa dengan ∆G MM/PB(GB)SA lebih kecil dibanding kontrol positif, diantaranya zinc000146809581, cucumerin A, zinc000038175116, dan zinc000095913941 dengan jumlah ikatan hidrogen yang lebih banyak atau dapat bersaing dengan kontrol positif.
ABSTRACT Diabetes is a non-communicable disease that is characterized by the rising of blood glucose due to deficiency of insulin, insulin resistance, or both. Pharmacological treatment of diabetes mainly focuses on insulin, which decreases in efficacy once the disease progresses. SGLT2 inhibitors are diabetic treatments available in recent years with blood glucose control mechanism independent from insulin. Two in silico research were done in Faculty of Pharmacy from Universitas Indonesia to find more compounds of potential SGLT2 inhibition action by virtual screening of ligand based on Indonesian Herbal Database, dan of structure-based on the ZINC herbal database. In this study, the docked interaction models of the compounds acquired from those two virtual screening methods are analyzed for their ligand-receptor interactions by 20 nanoseconds of molecular dynamic simulations, with the ligand-based virtual screening results were first docked with macromolecule from homology modelling. The ligand-receptor interactions are observed by its calculated binding free energy and their hydrogen interactions with the protein, compared with known drugs of SGLT2 inhibitors as positive controls. The result of this study has shown four compounds with lower ∆G MM/PB(GB)SA than the positive controls, cucumerin A, zinc000146809581, zinc000038175116, and zinc000095913941 with more or comparable hydrogen interactions with positive controls.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Sharon Wibowo
Abstrak :
ABSTRAK Yeast inaktif atau disebut juga nutritional yeast adalah yeast yang sudah tidak aktif yang tidak dapat digunakan untuk mengembangkan adonan tepung tetapi kandungan nutrisinya tetap ada. Yeast inaktif banyak digunakan sebagai pengganti keju pada masakan vegan. Yeast inaktif adalah sumber mineral, vitamin terutama vitamin B kompleks, dan protein. Pada dinding sel yeast, terdapat beta-glukan dan manan yang berfungsi sebagai imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan metode yang valid untuk menganalisis kadar beta-glukan dan manan yang terdapat dalam sampel dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor indeks bias dan membandingkannya dengan metode enzimatis. Berdasarkan analisis, kondisi optimum analisis adalah dengan menggunakan fase gerak asetonitril-air dengan perbandingan 70:30 dan laju alir 1 ml/menit. Metode yang didapatkan valid dengan linearitas y = 3663136,716 + 336629,1411x untuk glukosa dan y = 3399565,334 + 336736,0175x untuk manosa; nilai r keduanya adalah 0,9985 pada rentang 0,1-1ppm. Hasil LOD untuk glukosa adalah 0,058 dan LOQ 0,192. Untuk manosa LOD=0,034 dan LOQ=0,116. Kadar rata-rata beta-glukan adalah 19,373% dan 17,470%. Kadar rata-rata manan adalah 17,487% dan 24,340%.
ABSTRACT Inactive dried yeast or nutritional yeast is deactivated yeast that has no leavening properties but still contain its nutrition. It is widely used in vegan dishes and it is an excellent source of minerals, vitamins, and proteins. Yeast cell wall contains beta-glucan and mannan which have immunomodulatory effect. The aim of this study was to obtain a valid method to determine the concentration of beta-glucan and mannan in nutritional yeast using high performance liquid chromatography with refractive index detector. The results were then compared with enzymatic method. The optimized conditions were found to be 1 ml/min for flow rate using acetonitrile-water (70:30) as the mobile phase. The linearity of this method was confirmed in the range of 0,1-1,0 ppm (r=0,095) with the equation of calibration curve y = 3663136,716 + 336629,1411x for glucose and y = 3399565,334 + 336736,0175x for mannose. The limit detection was shown to be 0,058 ppm for glucose and 0,034 ppm for mannose. The limit of quantification was shown to be 0,192 ppm for glucose and 0,116 ppm for mannose. The determination result of beta-glucan was 19,373% and 17,470%. The mannan content was 17,487% and 24,340%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Ghina Rahmi
Abstrak :
Jam kerja yang berlebihan memberikan dampak bagi individu dan perusahaan. Bagi individu, jam kerja yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan waktu antara pekerjaan dan keluarga, sehingga terdapat konflik antara peran dalam pekerjaan dan keluarga. Untuk mengatasi konflik pekerjaan dan keluarga, dibutuhkan pemberian jam kerja yang fleksibel yang memungkinkan pegawai untuk dapat mengatur jam untuk bekerja dan keluarga, yang dapat diwakili melalui kreasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kreasi kerja dengan konflik pekerjaan dan keluarga pada pegawai milenial di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 347 partisipan dengan karakteristik yaitu pegawai perusahaan negeri atau swasta dengan rentang usia 24-40 tahun dan telah bekerja selama minimal 1 tahun. Dalam penelitian ini dilakukan uji psikometri yang meliputi uji reliabilitas dengan metode cronbach’s alpha dan uji validitas dengan metode face validity dan content validity. Melalui perhitungan uji reliabilitas, alat ukur kreasi kerja dan konflik pekerjaan dan keluarga terbukti memiliki konsistensi internal yang baik dengan nilai α=0,78 untuk alat ukur Job Crafting Scale (Tims et al., 2012) dan α=0.891 untuk alat ukur Work Family Conflict Scale (Netemeyer et al., 1996). Analisis korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kreasi kerja dengan konflik pekerjaan dan keluarga r= -.10*, p<0.05. Akan tetapi, tidak terdapat korelasi antara dimensi meningkatkan sumber daya kerja struktural, menurunkan tuntutan pekerjaan yang menghambat, dan meningkatkan sumber daya tugas sosial. Oleh karena itu, disimpulkan apabila kreasi kerja dapat digunakan untuk mengurangi konflik pekerjaan dan keluarga. ......Excessive working hours have an impact on individuals and companies. For individuals, excessive working hours can cause an imbalance of time between work and family, so that it creates a conflict between work and family roles. To overcome work and family conflict, it is necessary to allow flexible working hours so that employees are able to set free-hours for their work and family, which can be represented through job crafting. This study aims to determine the relationship between job crafting and work and family conflict among millennial employees in Indonesia. This is a quantitative study involving 347 participants with its characteristics as an employees of public or private companies with an age range of 24-40 years and have worked for at least a year. This study used psychometric tests which included reliability tests (Cronbach's Alpha method) and validity tests included the face validity and content validity methods. Through the calculation of the reliability test, the measuring tool for job crafting and work and family conflict were proven to have a good internal consistency with a value of α=0.78 for the job crafting scale (Tims et al., 2012) and α=0.891 for the work family conflict scale (Netemeyer et al., 1996). Using a Spearman correlation analysis, the result shows that there is a negatively significant correlation between job crafting and work and family conflict r= -.10*, p<0.05. However, it is found that there is no correlation between the dimensions of increasing structural work resources, decreasing inhibiting job demands, and increasing social task resources. Therefore, it is concluded that job crafting could be used to reduce work and family conflicts.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Safracia
Abstrak :
Kontaminasi aflatoksin pada makanan memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Kebijakan pemerintah harus diperketat dengan melakukan pemeriksaan pada setiap bahan pangan pokok. Dalam setiap pemeriksaan, baku aflatoksin diperlukan. Namun, keterbatasan anggaran untuk membeli baku tersebut menjadi hambatan pemerintah dalam melakukan pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bahan baku aflatoksin dengan metode yang lebih sederhana dan ekonomis sehingga dapat membantu pemerintah menyediakan baku aflatoksin. Konsentrasi aflatoksin tertinggi dihasilkan pada media kacang tanah sehingga digunakan dalam pembuatan baku aflatoksin. Waktu penyimpanan kacang tanah (2-4 minggu) dan pelarut untuk ekstraksi (metanol atau asetonitril) dilakukan optimasi. Penentuan kondisi analisis optimum dilakukan dengan membuat variasi komposisi fase gerak dan panjang gelombang emisi. Analisis dilakukan menggunakan KCKT Shimadzu® dengan detektor fluoresensi RF-10AXL, kolom C18 pada laju 0,8 mL/menit, suhu 40oC. Hasil optimasi kondisi analisis pada panjang gelombang emisi dan komposisi fase gerak masing-masing adalah 360 nm dengan air-metanol (60:40). Hasil validasi aflatoksin B2 diperoleh persamaan garis linier y = 5111,5x - 589,6 dengan nilai koefisien relasi (r) sebesar 0,9997. Hasil LOD dan LOQ yang didapatkan sebesar 0,6818 pg dan 2,2727 pg. %UPK dan %KV yang didapatkan sebesar 60-80% dan 0,3986-0,9545%. Waktu penyimpanan kacang tanah dan pelarut ekstraksi yang optimum adalah 4 minggu dengan pelarut metanol. Konsentrasi aflatoksin B2 dalam metanol yang didapatkan dari hasil penyimpanan 414,61 gram kacang tanah selama 4 minggu sebesar 79,74 ppb. pH telah diuji pada hasil produksi larutan aflatoksin B2 dan menunjukkan pH yang sesuai dengan kestabilannya. ......Aflatoxin contamination in foods cause very dangerous effect on health. Government policies must be tightened to do inspections on every staple food. In each inspection, aflatoxin standards are required. However, the limited budget for purchasing that standards is an obstacle for the government in conducting inspections. This study aims to produce aflatoxin raw materials with more simple and economical method so it can help the government to supply the standards. The highest aflatoxin concentration is produced in peanut media so it is chosen in making raw aflatoxin. The storage time of peanuts (2-4 weeks) and the solvent for extraction (methanol or acetonitrile) are optimized. The determination of optimum analysis conditions was also carried out by varying the composition of the mobile phase and emission wavelengths. Analyzes were performed using HPLC Shimadzu® with RF-10AXL fluorescence detector, C18 column at a rate of 0,8 mL/min, at 40oC. The results of the optimization of the analysis conditions of the emission wavelength and mobile phase composition are 360 nm with water-methanol (60:40). The results of validation of aflatoxin B2 were obtained linear regression y = 5111,5x-589,6 with correlation coefficient (r) 0,9997. The results of LOD and LOQ were 0,6818 pg and 2,2727 pg. %UPK and %KV were 60-80% and 0,3986-0,9545%. The optimum storage time for peanuts and extraction solvents is 4 weeks with methanol. The concentration of aflatoxin B2 in methanol obtained from 4 weeks of storage of 414,61 grams of peanuts for 79,74 ppb. pH has been tested on the result of the production of aflatoxin B2 solution and shown the pH in accordance with its stability.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rana Farrasanti
Abstrak :
Omeprazol adalah obat golongan proton pump inhibitor (PPI) yang efektif dalam pengobatan penyakit refluks gastroesofageal (PGRE). Sediaan yang tersedia secara komersial adalah kapsul yang berisi pelet salut enterik karena omeprazol cepat terdegradasi dalam suasana asam. Omeprazol merupakan lini pertama bagi pasien bayi dan anak, namun sediaan larutan belum tersedia menjadi kendala jika diberikan pada pasien anak maupun pasien dengan pemberian secara nasogastric tube (NGT). Penggunaan natrium bikarbonat sebagai pelarut sekaligus penetral asam lambung merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan penggunaan omeprazol. Stabilitas omeprazol dalam natrium bikarbonat perlu dievaluasi pada berbagai kondisi penyimpanan. Tugas akhir ini menganalisis beberapa artikel terkait stabilitas kapsul omeprazol pada sediaan cair, serta memberikan rekomendasi mengenai masa simpan, kondisi penyimpanan serta formula yang stabil. Artikel terkait diambil melalui Google Scholar, ScienceDirect, SAGE Journals, dan website BPOM untuk rentang tahun 1991 hingga 2020. Pencarian terfokus pada stabilitas kapsul omeprazol, suspensi siap pakai omeprazol, dan omeprazol dalam larutan natrium bikarbonat. Hasil dari analisis didapatkan bahwa formulasi dengan larutan natrium bikarbonat terbukti dapat mempertahankan pH cairan diatas 7,8. Eksipien lain seperti agen pensuspensi dan pengawet diperlukan untuk meningkatkan viskositas dan kestabilan fisik sediaan. Pemanis dapat ditambahkan secukupnya untuk meningkatkan kepatuhan pasien terutama anak-anak. Suhu optimal untuk menjaga kestabilan sediaan ini yaitu pada suhu dingin (2oC-8oC) yang stabil hingga 150 hari. Jika disimpan pada suhu ruang (15oC-30oC) suspensi stabil selama ±14 hari. Wadah paling baik menggunakan botol kaca cokelat untuk melindungi sediaan dari cahaya matahari. ......Omeprazole is a proton pump inhibitor drug in the treatment of gastroesophageal disease (GERD). The commercial drugs are capsule containing enteric-coated pellets because it’s rapidly degraded in an acid condition. Omeprazole become the first-line drug for infant and pediatric patients, but because the solution form isn’t available yet, it become problems for pediatric patients and also patients with a nasogastric tube (NGT). Using sodium bicarbonate, as a solvent also neutralizing agent, is one of the method to overcome the limitations of omeprazole. The stability of omeprazole in sodium bicarbonate need to be evaluated in various storage conditions. This final report will analyze journals related to the stability of omeprazole in oral solution, also provide recommendations regarding shelf life, storage conditions and good formula. Related articles were identified through Google Scholar, ScienceDirect, SAGE Journals, and the BPOM website for the period 1991 to 2020. The search terms used included omeprazole capsule stability, extemporaneous omeprazole suspension, and omeprazole in sodium bicarbonate solution. The results are formulations with sodium bicarbonate solution are proven to be able to maintain pH above 7,8. Other excipients such as suspending agents and preservatives are needed to increase the viscosity and physical stability of omeprazole suspensions. Sweeteners can be added sufficiently to improve patient compliance, especially pediatric patients. The optimal temperature to maintain the stability of omeprazole suspension is at cold temperature (2-8oC) which stable for 150 days. If the suspension stored at room temperature (15oC-30oC) stable for ±14 days. It’s recommended to use a amber glass to protect the suspension from light.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Khadija Ambarputri
Abstrak :

Aflatoksin merupakan metabolit sekunder yang diproduksi oleh jamur Aspergillus. Ketersediaan standar aflatoksin untuk penelitian di Indonesia terbatas karena harga yang mahal dan harus impor. Hal ini dapat diatasi dengan memanfaatkan makanan yang sudah terkontaminasi aflatoksin sebagai substrat untuk memproduksi aflatoksin. Salah satu produk makanan yang mudah terkontaminasi aflatoksin adalah oncom. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi fermentasi oncom terbaik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memperoleh pelarut terbaik antara metanol dan asetonitril untuk mengekstraksi aflatoksin dari oncom, memperoleh kondisi analisis optimum aflatoksin, dan menetapkan konsentrasi aflatoksin dari oncom. Oncom hitam dan merah ditutup dengan karung goni basah lalu difermentasi selama 3, 6, dan 9 hari kemudian diekstraksi dengan asetonitril dan metanol. Analisis dilakukan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi Shimadzu LC-10ATvp dengan detektor fluoresensi, panjang gelombang eksitasi 365 nm dan emisi 455 nm, kolom YMC C18, fase gerak air-metanol (60:40), laju alir 0,8mL/menit, dan suhu kolom 40°C. Kondisi analisis yang telah dioptimasi kemudian divalidasi mencakup selektivitas, linieritas, batas deteksi, batas kuantitasi, akurasi, dan presisi. Hasil validasi aflatoksin B2 pada rentang memberikan regresi linier y=5111,5x-589,6 dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9997. Nilai LOD dan LOQ yang diperoleh, yaitu 0,6818 pg dan 2,2727 pg. Didapatkan nilai akurasi dengan rentang %UPK 68,1363-71,7401% dan presisi dengan %KV 0,1784-1,2939%.  Hasil yang diperoleh, yaitu oncom hitam fermentasi 9 hari yang diekstraksi dengan metanol memberikan konsentrasi aflatoksin B2 paling besar. Sampel tersebut diekstraksi lagi dalam skala besar. Pada ekstraksi skala besar yang dilakukan dalam kondisi yang sama, diperoleh konsentrasi aflatoksin B2 3,6555; 3,5566; dan 3,5926 ppb.


Aflatoxin is a secondary metabolite produced by Aspergillus fungi. The availability of standard aflatoxin for research in Indonesia is limited due to the expensive price and should be imported. This can be solved by utilizing food that has been contaminated with aflatoxin as a substrate to produce more aflatoxin. One of the naturally contaminated food is oncom. This study aims to obtain a better oncom fermentation condition and a better solvent between methanol and acetonitrile to extract aflatoxin from oncom, to acquire optimum analysis conditions, and to determine aflatoxin concentration from oncom. The black and red oncom was covered with wet burlap sacks and left fermented for 3, 6, and 9 days then extracted using acetonitrile and methanol. Analyses were performed using high performance liquid chromatography Shimadzu LC-10ATvp with fluorescence detector, excitation and emission wavelength 365 nm and 455 nm, YMC C18 column, water-methanol (60:40) mobile phase, flow rate 0.8mL/min, and column temperature 40°C. Analysis conditions that have been optimized are then validated include selectivity, linearity, limit of detection, limit of quantitation, accuracy, and precision. The result of validation of aflatoxin B2 provides a linear regression y=5111.5x-589.6 with coefficient of correlation value (r) 0.9997. The values of LOD and LOQ are 0.6818 pg and 2.2727 pg. The percentage of recovery is in the range of 68,1363 -71,7401% and %CV 0,1784-1,2939%.  Black oncom which was fermented for 9 days and extracted with methanol produced the most aflatoxin B2. Then that sample was extracted again on a large scale. On large-scale extraction which carried out under the same conditions, the concentration of aflatoxin B2 obtained was 3,6555; 3,5566; and 3,5926 ppb.

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezta Fadhilah Ramadhanty
Abstrak :
Kolagen merupakan protein yang berbentuk triple helix. Kolagen pada membran cangkang telur memiliki stabilitas suhu yang cukup rendah, yaitu sekitar 55oC, sehingga dalam pengeringannya lebih umum digunakan metode liofilisasi. Pada penelitian ini, dilakukan optimalisasi proses pengeringan kolagen dengan metode pengeringan lain yaitu dengan menggunakan oven vakum skala laboratorium dengan tujuan untuk mengurangi biaya produksi. Ekstraksi kolagen dari membran cangkang telur ayam dilakukan dengan menggunakan NaOH 0,1 N pada tahap pre-treatment dan asam asetat 0,5 M pada tahap ekstraksi. Ekstrak kolagen akan melalui tahap pemisahan dengan sentrifugasi, pengendapan dengan NaCl; dan dimurnikan dengan membran dialisis. Ekstrak kolagen dikeringkan dengan oven vakum pada suhu 45oC; 40oC; dan 35oC. Parameter yang digunakan untuk menentukan proses pengeringan yang optimal adalah waktu pengeringan, laju pengeringan, dan kadar total kolagen. Suhu 45oC memberikan hasil waktu pengeringan paling cepat, yaitu 11-12 jam. Kadar kolagen dianalisis dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi menggunakan kolom Purospher® C18 dan detektor fluoresensi. Kondisi analisis dilakukan pada panjang gelombang eksitasi 255 nm dan emisi 320 nm. Komposisi fase gerak dapar asetat (pH 4,2) dan asetonitril (60:40) dengan laju alir 0,8 ml/menit. Kadar rata-rata total kolagen yang diperoleh pada sampel dengan suhu pengeringan 45oC; 40oC; dan 35oC adalah 2,3517%; 2,2427%; dan 1,9209%.
Collagen is a triple helix shaped protein. Collagen from chicken eggshell membrane has a low thermal stability compared to other collagen source, around 55oC, hence the drying method to obtain collagen is usually by lyophilization. In this study, collagen is dried using vacuum oven laboratory scale to reduce the production cost. Extraction of collagen from chicken eggshell membrane is done using NaOH 0.1 N in pretreatment stage and acetate acid 0.5 M for extraction. Collagen extract is then centrifugated to separate the collagen molecule, precipitated using NaCl, and purificated using the dialysis membrane. Collagen extract dried using vacuum oven at three different temperature, 45oC; 40oC; and 35oC. Optimalization of the drying process is analyzed by observing the drying time, drying rate, and total collagen content obtained. The shortest drying time is 11-12 hours on 45oC. Collagen analyzed using High Pressure Liquid Chromatography with fluoresence detector using Purospher® C18 column, exitation and emission wavelength at 255 nm and 320 nm, mobile phase composition of acetate buffer (pH 4.2) and acetonitrile (60:40), and flow rate 0.8 ml/min. Average total collagen content obtained from sample of drying temperature of 45oC; 40oC; and 35oC are 2.3517%; 2.2427%; and 1.9209%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Earlene Vinsensia
Abstrak :
Persepsi nilai produk merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi intensi membeli konsumen. Salah satu cara untuk memunculkan persepsi nilai produk yang baik di mata konsumen adalah melalui influencer yang kredibel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran persepsi nilai produk sebagai mediator dalam hubungan antara kredibilitas influencer dan intensi membeli pada pengguna Instagram. Partisipan penelitian ini merupakan 311 pengguna Instagram berjenis kelamin perempuan dan berusia 18-24 tahun. Hasil analisis mediasi menunjukan bahwa terdapat hubungan tidak langsung antara kredibilitas influencer dan intensi membeli melalui persepsi nilai produk (ab = 0,236, p < 0,05). Selain itu, terdapat pula efek langsung antara kredibilitas influencer dan intensi membeli (c’ = 0,146, p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa persepsi nilai produk memediasi secara parsial hubungan antara kredibilitas influencer dan intensi membeli pada pengguna Instagram. Dengan demikian, penelitian ini dapat bermanfaat bagi pelaku bisnis dalam memilih influencer yang ingin diajak bekerja sama, yaitu dengan memperhatikan kredibilitas influencer.
Product perceived value is an important factor that can influence consumer purchase intention. One way to bring up a good consumer's product perceived value is through a credible influencer. This study aimed to look at the role of product perceived value as a mediator in the relationship between influencer's credibility and purchase intentions on Instagram users. The participants of this study were 311 Instagram users who were female and aged around 18-24 years. The results of mediation analysis showed that there was an indirect relationship between influencer credibility and purchase intention through product perceived value (ab = 0,236, p <0,05). In addition, there was also a direct effect between influencer's credibility and purchase intention (c‘= 0,146, p <0,05). This shows that product perceived value partially mediates the relationship between influencer credibility and purchase intention on Instagram users. Thus, this research can be useful for businessmen in choosing influencers who they want to work with, by paying attention to influencer’s credibility.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sefanya Pricilla Kardia
Abstrak :
Subjective well-being individu dapat dipengaruhi dengan berbagai aspek dalam kehidupan. Pada kalangan dewasa muda, subjective well-being umumnya berkaitan dengan tugas eksplorasi yang sedang dilakukan, seperti membentuk identitas dan menjalin hubungan dekat dengan orang lain. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, individu dapat melakukan celebrity worship. Di Indonesia, celebrity worship seringkali ditemukan pada penggemar K-POP dan dapat memberikan dampak positif maupun negatif, termasuk pada subjective well-being. Peneliti ingin mempelajari hubungan antara celebrity worship dan subjective well-being pada kalangan penggemar K-POP serta menggali perbedaan jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan Celebrity Attitude Scale (CAS) (McCutcheon, Lange, & Houran, 2002) adaptasi dari Faizah (2022). The PERMA-Profiler (Butler & Kern, 2016) adaptasi dari Elfida, dkk. (2021) dan menyertakan sebanyak 237 partisipan laki-laki dan perempuan penggemar K-POP berusia 18-25 tahun (M= 21.57, SD=1.64). Hasil analisis data menggunakan korelasi Spearman’s Rho menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan antara celebrity worship dan subjective well-being dengan kekuatan korelasi yang lemah. Selain itu, melalui analisis Mann-Whitney U ditemukan bahwa tidak ada perbedaan pada celebrity worship dan subjective well-being jika ditinjau dari jenis kelamin. ......Subjective well-being is found to be associated with various aspects in an individual's life. Among young adults, subjective well-being is linked with how well their exploration task is going, such as forming identity dan close relationships with others. As a way to fulfill these needs, young adults tend to do celebrity worship. In Indonesia, celebrity worship is very common among K-POP fans and is found to have positive and negative impacts, including on subjective well-being. This study aimed to find out the relationship between celebrity worship and subjective well-being among K-POP fans and also see if there are any differences based on gender. Using the Celebrity Attitude Scale (CAS) (McCutcheon, Lange, & Houran, 2002) adapted by Faizah (2022) and The PERMA-Profiler (Butler & Kern, 2016) adapted by Elfida, et al. (2021), this study included 237 participants who are male and female K-POP fans at the age of 18-25 (M= 21.57, SD=1.64). Pre-Spearman’s Rho analysis showed a positive and significant correlation between celebrity worship and subjective well-being with a weak relationship. This study also found that there are no significant differences on celebrity worship and subjective well-being based on gender using Mann Whitney U.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>