Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
William Nicholas Ganadhi
"ABSTRAK
Riset mendalam mengenai audience effect diketahui untuk mempengaruhi performa. Namun, para peneliti tidak pernah menghubungkannya dengan tekanan waktu, salah satu faktor yang juga mempengaruhi performa. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari audience effect dan tekanan waktu kepada performa ketika mengerjakan tugas yang mudah. Terdapat total 25 peserta wanita dan 15 peserta pria. Peserta dikumpulkan dari University of Queensland dan TAFE University dengan menggunakan convenience sampling. Desain experiment ini adalah 2 (keberadaan audience: adanya penonton dan tidak ada penonton) x 2 (tekanan waktu: tekanan waktu dan tidak ada tekanan waktu) between subject design. Peserta penelitian diminta untuk memberi daftar sebanyak mungkin mengenai kegunaan pisau mentega sebagai tugas mudah mereka. Pada kelompok dengan penonton, peneliti hadir disekeliling peserta saat mengerjakan tugas mereka. Manipulasi tekanan waktu dilakukan dengan memberikan informasi mengenai batas waktu untuk mengerjakan tugas tersebut pada kelompok dengan tekanan waktu. Temuan studi ini menyatakan bahwa tidak ada hasil signifikan dalam kondisi tekanan waktu dan kondisi penonton, serta interaksi dari tekanan waktu dan efek penonton kepada performa. Penemuan ini mungkin terjadi karena kurangnya prosedur kontrol eksperimen yang dilakukan.

ABSTRACT
Extensive research on audience effect has been known to affect performance. However, the researchers have never related audience effect with time pressure, a commonly known factor that also affects performance. This study aims to see the effect of both audience effect and time pressure to performance in an easy task. There are a total of 25 female and 15 male participants. The participants are gathered from the University of Queensland and TAFE University through convenience sampling. The design of the study was a 2 (audience presence: audience and no-audience) x 2 (time pressure: pressure and no-pressure) between-subject design. The participants were asked to list as many as possible uses for a butter knife as an easy task. The audience condition had the researcher stay close while the pressure condition was given information about the time limit they have. The findings found no significant result in pressure, audience, and interaction between pressure and audience condition towards performance. This finding may happen due to an uncontrolled procedure when doing the experiment."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M.E. Diane Prameswari
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji teori audience effect dan melihat apabila teori dapat direplikasikan dalam bermain permainan ponsel bernama Piano Tiles, sebagai sebuah cara untuk mengatasi krisis replikasi yang seringkali menjadi tantangan dalam bidang studi psikologi. Empat puluh mahasiswa dibagi menjadi dua grup independen: dengan audiens, dan tanpa audiens, dan diminta untuk bermain game Piano Tiles serta mengisi survey singkat tentang tingkat evaluasi. Skor peserta dalam permainan digunakan sebagai variabel dependen yang utama, dan survei tingkat evaluasi digunakan sebagai variabel dependen sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta dalam grup dengan audiens mendapatkan skor yang lebih tinggi secara signifikan dari peserta dalam grup tanpa audiens, bertentangan dengan drive theory oleh Zajonc. Kedua grup tidak mencapai tingkat evaluasi yang signifikan, membuktikan bahwa theory Rosenberg tentang tingkat evaluasi tidak berlaku untuk situasi ini. Teori distraction-conflict serta keterbatasan pada penghitungan skor pada permainan muncul sebagai alasan potensial mengapa hipotesis tidak didukung. Hasil dan implikasi studi ini dapat digunakan landasan untuk penelitian lebih lanjut mengenai audience effect pada penggunaan ponsel.

This study was aimed to test the audience effect theory and see if the theory can be replicated in playing a mobile phone game named Piano Tiles, as a way to address the replication crisis that has been a challenge in psychology field of study. Forty university students were divided into two independent-groups: one with audience and one with no audience, and were asked to play Piano Tiles game and fill out a short survey about levels of evaluation. The participants` score in the game acted as primary dependent variable and levels of evaluation survey was the secondary dependent variable. The result shows that participants with audience condition scored significantly higher than no audience condition, contrary to Zajonc`s drive theory. Both groups did not attain a significant evaluation apprehension, suggesting that Rosenberg`s evaluation apprehension theory did not appear in this situation. Distraction-conflict theory as well as the limitation of the scoring system of the game emerged as potential reason of the rejected hypotheses. The result and implications of this study can serve as a base for further research regarding audience effect in using mobile phone."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karsiyati
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara resiliensi dan
keberfungsian keluarga pada remaja pecandu narkoba yang sedang menjalani pemulihan. Pengukuran keberfungsian keluarga dilakukan menggunakan alat ukur FAD (Family Assessment Device) yang disusun oleh Epstein, et al. (1983). sedangkan pengukuran resiliensi menggunakan RS (Resilience Scale) yang
disusun oleh Wagild & Young (1993). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 40 remaja pecandu narkoba. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan resiliensi pada remaja pecandu narkoba yang sedang menjalani pemulihan (r = +0.376, p = 0.017*, signifikan pada L.o.S 0.05). Dari hasil perhitungan diketahui bahwa dimensi keberfungsian keluarga yang berpengaruh terhadap resiliensi adalah dimensi
keterlibatan afektif dan kontrol perilaku dimana kontrol perilaku merupakan dimensi yang memiliki pengaruh paling besar terhadap resiliensi.

Abstract
This research was conducted to find the correlation between family functioning and resilience of drug?s addict adolescences who are recovering. Family functioning was measured using an instrument named FAD (Family Assessment Device) by Epstein (1983), while resilience was measured using instrument named RS (Resilience Scale) by Wagnild & Young (1993). The participants of this research are 40 adolescences who drug?s addict in BNN (Badan Narkotika Nasional). The main results of this research show that family functioning have positively correlated significantly with resilience (r = +0.376, p = 0. 017*, significant at L.o.S 0.05). Affective involvement and behavior control is
dimensions of family functioning that give influence to resilience. The result show that behavior control give biggest affect to resilience."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Thalita Margriet M
"Sejak adanya pembatasan aktivitas di luar rumah akibat masuknya virus corona ke Indonesia, aktivitas bekerja dan bersekolah harus mengalami perubahan dari luring menjadi daring. Bekerja secara remote menjadi cara yang digunakan banyak perusahaan dalam upaya penyesuaian di tengah kondisi pandemi. Ibu yang bekerja selama pandemi akhirnya harus menginjakkan kaki mereka di banyak peran dan harus menggantikan peran guru bagi anak-anaknya di rumah. Menggunakan uji korelasi pearson product moment, ditemukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara stres pengasuhan dan kebahagiaan pada ibu yang bekerja dari rumah di masa pandemi. Hal ini berarti semakin tinggi stres yang dialami oleh ibu menyebabkan penurunan kebahagiaan yang dirasakan.

Since the outdoor activities restrictions due to the Corona virus in Indonesia, work and school activities are experiencing changes from offline to online. Working remotely is becoming a new method that is used by many companies in an effort to adjust to the pandemic situation. Mothers who worked during the pandemic had to set foot in many roles and have to replace the role as teacher for their children at home. By using the pearson product moment correlation test, it was found that there was stress experienced by the parenting process that was related to happiness in mothers who worked from home during the pandemic. This means, that the higher the stress experienced by the mother causes a decrease in the happiness felt."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Alocitta Rachma
"Adiksi internet pada mahasiswa dapat menurunkan performa akademik dan memunculkan masalah kesehatan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perspektif waktu Present-Fatalistic dan Future memengaruhi adiksi internet, namun hasil yang ditemukan masih diperdebatkan karena pada penelitian lain ditemukan hasil dengan pola yang berbeda. Berdasarkan teori Transactional Model of Stress and Coping, adanya perbedaan disebabkan terdapat peran perceived stress pada hubungan keduanya.
Dari penjelasan tersebut, maka penelitian ini ingin melihat peran perceived stress sebagai mediator dalam hubungan perspektif waktu Present-Fatalistic dan Future dengan adiksi internet. Responden penelitian ini adalah mahasiswa berusia 18-24 tahun yang menggunakan internet di kehidupan sehari-hari (n = 348).
Berdasarkan hasil analisis mediasi, ditemukan bahwa perceived stress berperan sebagai mediator pada hubungan perspektif waktu Present-Fatalistic dan Future dengan adiksi internet. Hal ini berarti individu dengan Present-Fatalistic dan Future cenderung terlibat dalam adiksi internet apabila individu mengalami stres. Selain itu, terdapat hubungan langsung antara PresentFatalistic dan adiksi internet yang menunjukkan bahwa individu dengan PresentFatalistic dapat terlibat dalam adiksi internet meskipun individu tidak mengalami stres.

Internet addiction can cause academic and health problems. Previous studies showed that Present-Fatalistic and Future time perspectives influence internet addiction, but the results are still debated because other studies found a different pattern of results. Based on the Transactional Model of Stress and Coping theory, the difference is caused by the role of perceived stress in the relationship.
The current study aimed to know the role of perceived stress as a mediator in the relationship between Present-Fatalistic and Future time perspectives with internet addiction. Participants in this study were college students aged 18-24 (n = 348).
Based on the mediation analysis, it was found that perceived stress acts as a mediator in the relationship between Present-Fatalistic and Future time perspectives with internet addiction. This means that individual with Present Fatalistic and Future time perspectives will have internet addiction if the individual experiences stress. In addition, there is a direct relationship between Present Fatalistic and internet addiction which shows that individual with Present-Fatalistic have a tendency to experience internet addiction even though the individual does not experience stressful conditions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Abednego Kristariyanto
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemilihan pasangan pada perempuan dewasa muda dilihat dari sudut pandang psikologi evolusi. Ahli psikologi evolusi telah mengemukakan bahwa sexual attractiveness yang dimiliki seseorang merupakan penunjuk potensi reproduksinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan partisipan memilih stimulus gambar ukuran tubuh normal dan tidak normal untuk dijadikan pasangannya. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa perempuan berusia 18 - 25 tahun, yang berasal dari daerah rural dan daerah urban.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan antara kelompok yang mendapat stimulus gambar laki-laki dengan body attractiveness ukuran tubuh normal dengan kelompok yang mendapatkan stimulus gambar laki-laki dengan body attractiveness ukuran tubuh tidak normal pada pemilihan pasangan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa body attractiveness laki-laki dengan ukuran tubuh normal lebih banyak dipilih pada daerah urban.

This study was conducted to determine the mate selection of young adult women from the perspective of evolutionary psychology. Evolutionary psychologists have suggested that sexual attractiveness is an indicator of one's own reproductive potential. This research was conducted with an experimental method with participants selecting the stimulus image body size is normal and not normal to be a partner. Participants in this study were female students aged 18-25 years, who come from rural areas and urban areas.
The results showed that there were significant differences between the groups that received stimulus pictures of men with body attractiveness normal body size with the group receiving the stimulus pictures of men with body attractiveness abnormal body size in mate selection. The results also showed that body attractiveness of men with normal body size were chosen in urban areas.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi Astuti
"Penelitian korelasional ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara computer anxiety dan computer self-efficacy pada guru sekolah dasar (SD). Computer anxiety didefinisikan sebagai rasa takut dan khawatir untuk melakukan kesalahan saat menggunakan komputer (Heinssen, Glass, & Knight, 1987), sedangkan computer self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan individu atas kemampuannya dalam menggunakan komputer (Compeau & Higgins, 1995). Data yang diperoleh dari 128 guru sekolah dasar (SD) di Kota Bogor menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara computer anxiety dan computer self-efficacy (r=-0,393) pada L.o.S 0,01. Hal ini berarti guru sekolah dasar yang memiliki kecemasan yang tinggi dalam menggunakan komputer memiliki keyakinan yang rendah dalam penilaian kemampuan dirinya menggunakan komputer. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur Computer Anxiety Rating Scales (CARS) dari Heinssen, Glass, & Knight, (1987) dan Computer Self-Efficacy dari Compeau & Higgins (1995) yang telah diadaptasi. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu adanya perhatian dan tindak lanjut dari seluruh pihak untuk menurunkan tingkat kecemasan guru sekolah dasar dalam menggunakan komputer agar guru dapat menjalankan fungsi dan tugas secara optimal.

This correlational research was conducted to find the correlation between computer anxiety and computer self-efficacy among elementary teacher. Computer anxiety is defined as fear and worry to make a mistake while using the computer (Heinssen, Glass, & Knight, 1987). Computer self-efficacy is defined as judgement of one?s capability to use a computer (Compeau & Higgins, 1995). Computer anxiety was measured using Computer Anxiety Rating Scales (CARS) (Heinssen, Glass, & Knight, 1987) and computer self-efficacy was measured using Computer Self-Efficacy (Compeau & Higgins, 1995). Data was collected from 128 elementary teachers in Bogor area and main result shows that there is a significant negative correlation between computer anxiety and computer self-efficacy (r=-0,393) at L.o.S 0,01. This result means that elementary teacher who have low computer anxiety will have high computer self-efficacy. The impilcations of this research are computer anxiety in elementary teacher is expected to be reduced and a concern for techers, the schools, and goverment to optimizing the duties and functions of teachers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Tri Rizky
"Siswa-siswi yang sebagian besar masih berusia remaja, sangat rentan terhadap tampilan mengenai remaja perempuan ideal. Setidaknya Remaja SMA 1 Depok merupakan remaja yang kelas menengah dan atas. Salah satu media yang tanggap perubahan fashion adalah majalah khususnya pada rubrik fashion. Di sekolah SMA 1 Depok remaja banyak ragam menampilkan berbagai gaya fashion yang menjadi gaya tarik masing-masing.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, tehnik pengamatan dilakukan dengan cara observasi keadaan sekolah dan wawancara kepada salah satu informan yang gemar, berlangganan membaca majalah. Hasil data penelitian di analisis sesuai sesuai teori atau konsep. Dari hasil penelitian siswa-siswi SMA 1 Depok persepsi media majalah merupakan acuan pertama untuk merubah penampilan dan fashion remaja. Majalah merupakan alasan satu cara Remaja untuk membentuk identitas di sekolah atau di lingkungan masyarakat.

Most of students which are adolescent, are particularly vurnerable to the appearance of ideal female teen. At least, teens at SMA 1 Depok are in a middle and upper class category. One of the up to date information about fashion dynamic is a magazine, especially in a fashion session. At SMA 1 Depok, teens have showed many different styles of fashion which have their own uniqueness. This study is a qualitative research, data collections are done by observing the school condition and indepth interview with the informants who have the qualification reading a magazine. The result of the this research was analized by the suitable theory and conceptual. Based on the result of this research in teens at SMA 1 Depok, magazine perception is a first reference to change the appearance and teens fashion. A Magazine is one of the teens? reason to form an identity at school or the environment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Thifaldhia Chrissandi
"Menurut Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia pada tahun 2021, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang penduduknya kurang bahagia. Hal ini memiliki hubungan dengan Ibukota Provinsi Jawa Barat yaitu Kota Bandung yang kerap dilanda kemacetan serta memiliki RTH yang kurang memadai. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui ketergantungan spasial kepuasan hidup penduduk Kota Bandung serta kontribusi kunjungan ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap ketergantungan spasial. Partisipan penelitian ini adalah penduduk Kota Bandung yang berusia diatas 18 tahun (N=427). Pengukuran kepuasan hidup dilakukan menggunakan alat ukur Satisfaction with Life Scale (SWLS) oleh Diener dkk. (1985), kemudian partisipan mengisi rentang pilihan rutinitas kunjungan ke RTH dari Hong dkk. (2019). Uji Autokorelasi Spasial Moran’s I menunjukkan bahwa kepuasan hidup penduduk Kota Bandung tidak memiliki ketergantungan spasial (r=-0,046). Hal ini dikarenakan Kota Bandung tidak memiliki variasi geografis yang signifikan, sehingga tidak terdapat kluster kepuasan hidup.

Based on Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) that is conducted by Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, West Java Province is one of the provinces with less happy residents. This is due to the fact that The capital city of West Java Province, Bandung City, is often hit by traffic jams and has inadequate green open space. Therefore, this study was conducted to determine the spatial dependence of life satisfaction of Bandung City residents based on Urban Greenspace visit. The participants of this study are the residents of Bandung City who are over 18 years old (N=427). Measurement of life satisfaction was carried out using the Satisfaction with Life Scale (SWLS) by Diener et al. (1985), then participants filled a range of choices for routine of visits to Urban Greenspace by Hong et al. (2019). Moran's I Spatial Autocorrelation Test shows that the life satisfaction of the residents of Bandung City has no spatial dependence (r=-0.046). This is because Bandung City does not have a significant geographical variation, therefore there is no life satisfaction cluster."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Meitha Nareswari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial dari kepuasan hidup penduduk DKI Jakarta. Data penelitian diambil melalui survei online pada penduduk Jakarta yang berusia di atas 18 tahun ( N=748). Pengukuran variabel kepuasan hidup dilakukan dengan menggunakan Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan untuk variabel kondisi geografi didapatkan dari data sekunder Badan Pusat Stastistik dan Jakarta Open Data. Analisis spasial dilakukan dengan menggunakan metode autokorelasi spasial Moran’s I, Moran scatter plot, dan regresi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pola spasial kepuasan hidup penduduk Jakarta yang mengelompok di tingkat kelurahan (Moran’s I= 0.224) dan densitas penduduk di tingkat kelurahan berkontribusi terhadap kepuasan hidup penduduk Jakarta (R² = 0.111).

The current study is aimed to analyse geospatial pattern of life satisfaction among Jakarta’s residents. Data were gathered through an online survey on the Jakarta’s population aged above 18 years (N = 748). Life satisfaction was measured using Satisfaction With Life Scale (SWLS) and geographic data were obtained from Badan Pusat Statistik and Open Data Jakarta. Spatial data were analyzed using Moran’s I spatial autocorrelation method, Moran Scatter plot, and regression. Results showed that there is a clustered pattern of life satisfaction among residents of Jakarta (Moran’s I=0.224) and population density at urban village level contributes to life satisfaction of Jakarta’s population (R² = 0.111)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>