Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yetti Syafridawita
"Hipertensi merupakan penyakit yang dapat membunuh secara diam-diam (silent killer) karena penderita tidak menyadarinya. Tekanan darah tinggi juga merupakan masalah kesehatan yang paling umum dialami lansia. Mengontrol tekanan darah tinggi pada lansia diharapkan untuk mengurangi komplikasi dari tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, penulis mengembangkan program pengendalian hipertensi untuk lansia melalui program KIPAS ASIK. Tujuannya adalah untuk memberikan bukti Evidence based practice untuk pengelolaan hipertensi dengan melakukan survei terhadap 10 keluarga dan 60 lansia di komunitas terpilih menggunakan cluster random sampling. Program ini mengintegrasikan kepatuhan diet (diet DASH), manajemen stres menggunakan latihan relaksasi autogenik, dan aktivitas fisik dengan senam anti stroke. Metode yang digunakan adalah one group pre-test and posttest design yang dilakukan selama 12 minggu dan dipantau oleh penulis, keluarga dan kelompok pendukung melalui pendekatan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Perilaku lansia dan kemandirian keluarga dinilai menggunakan kuesioner pada akhir minggu ke 12. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada akhir minggu ke 4, 8 dan 12. Hasil intervensi program KIPAS ASIK adalah terjadinya peningkatan perilaku lansia (pengetahuan, sikap, dan keterampilan), tingkat kemandirian keluarga dalam perawatan hipertensi, dan penurunan tingkat stres, penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia. Hasil implementasi program KIPAS ASIK diharapkan dapat diterapkan pada pelayanan kesehatan komunitas.

Hypertension is a disease that can kill silently (silent killer) because sufferers are not aware of it. High blood pressure is also the most common health problem experienced by the elderly. Controlling high blood pressure in the elderly is expected to reduce complications from high blood pressure. Therefore, the authors developed a hypertension control program for the elderly through the KIPAS ASIK program. The aim is to provide Evidence based practice evidence for the management of hypertension by conducting a survey of 10 families and 60 elderly people in selected communities using cluster random sampling. This program integrates dietary adherence (DASH diet), stress management using autogenik relaxation exercises, and physical activity with anti-stroke gymnastics. The method used was a one group pretest and posttest design which was carried out for 12 weeks and monitored by the author, family and support groups through a family and community nursing care approach. Elderly behavior and family independence were assessed using a questionnaire at the end of week 12. Blood pressure measurements were taken at the end of weeks 4, 8 and 12. The results of the KIPAS ASIK program intervention were an increase in elderly behavior (knowledge, attitudes, and skills), the level of family independence in the treatment of hypertension, and decreased stress levels, decreased systolic and diastolic blood pressure in the elderly. The results of the implementation of the KIPAS ASIK program are expected to be applied to community health services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rachmatullah
"Dukungan keluarga, sangatlah penting bagi remaja yang menjalani masa hukuman di LPKA. Dimana, semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin rendah tingkat stres pada remaja yang ditahan dan sebaliknya. Selama kondisi pandemi covid 19, pihak LPKA meniadakan layanan kunjungan keluarga. Hal ini berdampak pada terhadap kondisi remaja dalam menjalankan masa hukuman. Sehingga, memunculkan stres selama masa hukuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat stres pada remaja yang melakukan tindak kriminalitas dalam menjalani masa hukuman pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di masa pandemi covid19. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan pendekatan Cross Sectional, dimana seluruh variabel dilakukan pengambilan data dengan carapengukuran secara observasional pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan, dengan cara wawancara langsung menggunakan suatu kuesioner dukungan keluarga dan tingkat stres (DASS 42) Metode pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling (Judgement Sampling). Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubunganvariabel independent dengan variabel dependent. Sedangkan, analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui variabel yang paling berhubungan terhadap dukungan keluarga dan tingkat stres remaja di LPKA dengan p Value 0.0001. Dukungan keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat stres remaja di LPKA p Value 0,0001 dan dukungan keluarga menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat stres remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi LPKA untuk meningkatkan hubungan dukungan keluarga untuk menurunkan tingkat stres pada remaja.

Family support, important assistance for youth serving a term in LPKA. Where, the higher the family support, the lower the stress level in juveniles who are detained and vice versa. During the COVID-19 pandemic, LPKA has canceled family visit services. This has an impact on the condition of teenagers in carrying out their sentence. Thus, causing stress during the sentence. This study aims to determine the relationship between family support and stress levels in adolescents who commit crimes while serving a criminal sentence at the Child Special Guidance Institute (LPKA) during the COVID-19 pandemic. The research design used was quantitative research with correlational descriptive methods and cross-sectional approaches. Sectional, in which all variables were collected by means of observational measurements at one time. This research was conducted by means of direct interviews using a questionnaire family support and stress levels (DASS 42). Sampling method using Non Probability Sampling with Purposive Sampling (Judgement Sampling) technique. Bivariate analysis used the Chi Square test to determine the relationship between the independent variable and the dependent variable. Meanwhile, multiple linear regression analysis was used to determine the variables most related to family support and stress levels of adolescents in LPKA with a p Value of 0.0001. Family support has a significant relationship with adolescent stress levels in LPKA p Value 0.0001 and family support is the most influential factor on adolescent stress levels at the Child Special Guidance Institute (LPKA). The results of this study are expected to be the basis for LPKA to improve family support relationships to reduce stress levels in adolescents"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atie Umnia Najikh
"Prevalensi Diabetes melitus meningkat pesat dalam tiga dekade terakhir, kelompok dewasa menjadi agregat dengan kasus diabetes cukup tinggi dan berdampak pada penurunan produktifitas. Tujuan penulisan adalah mengetahui hasil penerapan intervensi OPAD “Optimal Pantau dan Atasi Diabetes” pada kelompok dewasa dengan diabetes di Keluarahan Jatijajar. Intervensi dilakukan dengan pendekatan asuhan keperawatan dengan jumlah peserta sebanyak 89 orang. Hasil intervensi menunjukkan peingkatan pada pengetahuan (20.7%; p=0.000), sikap (43.86%; p=0.000), keterampilan (25.4%; p=0.000), pengobatan (15.3%; p=0.000), diet (25.3%; p=0.000), aktifitas fisik (35%; p=0.000) , pemeriksaan rutin (26.5%; p=0.000) dan dukungan sosial (16.4%; p=0.000). Terdapat penurunan tingkat stres (20.95%; p=0.000) dan kadar gula darah (94; p=0.000) . Inovasi OPAD dapat memberikan perubahan kadar gula darah, pengetahuan, sikap, keterampilan, pengobatan, diet, aktifitas fisik, pemeriksaan kesehatan, tingkat stres dan dukungan keluarga pada dewasa dengan diabetes melitus. Integrasi pelaksaan OPAD dengan program PTM, Prolanis dan Perkesmas di Puskesmas.

The prevalence of Diabetes Mellitus (DM) has risen sharply in the last three decades, disproportionately affecting adults and leading to decreased productivity. This study aimed to evaluate the effectiveness of the "Optimal Monitoring and Diabetes Management" (OPAD) intervention on knowledge, attitudes, skills, and DM management among 89 adults with DM in Jatijajar Village. The nursing care-based intervention significantly improved knowledge (20.7%; p=0.000), attitudes (43.86%; p=0.000), skills (25.4%; p=0.000), medication adherence (15.3%; p=0.000), dietary adherence (25.3%; p=0.000), physical activity (35%; p=0.000), regular check-ups (26.5%; p=0.000), and social support (16.4%; p=0.000). Additionally, there was a decrease in stress levels (20.95%; p=0.000) and blood glucose levels (94; p=0.000). The OPAD innovation proved effective in improving various aspects of DM management in adults. Integration of OPAD with Non-Communicable Disease (NCD) programs, Prolanis, and Perkesmas at Community Health Centers is recommended."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Adiatman
"Gaya hidup menyebabkan aggregate dewasa berisiko mengalami masalah kesehatan terutama hipertensi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan perilaku masyarakat pada gaya hidup yang tidak sehat. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan program KIAT AKTIF (Kendalikan hipertensi atasi dengan pengobatan tepat & teratur, kelola stres dengan baik, aktifitas fisik dengan aman) dalam asuhan keperawatan komunitas dalam pengendalian hipertensi. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan melibatkan 33 dewasa hipertensi di Kelurahan Curug Kota Depok. Hasil implementasi keperawatan menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada nilai pre maupun post test pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pengelolaan hipertensi, tekanan darah, dan persepsi stres (p-value <0,05). Intervensi terbukti efektif melalui pendidikan kesehatan, kelola stres, dan aktifitas fisik terhadap perilaku pengelolaan hipertensi, tekanan darah, dan persepsi stres. Sehingga direkomendasikan agar perawat komunitas dapat melakukan pengembangan program yang inovatif dengan menggunakan strategi intervensi KIAT AKTIF sebagai intervensi yang komprehensif dalam pengelolaan hipertensi di komunitas.

Lifestyle causes adults to be at risk for health problems, especially hypertension. This happens because of changes in people's behavior in an unhealthy lifestyle. The purpose of this paper is to provide an overview of the application of the KIAT AKTIF (Control hypertension overcome with proper and regular medication, manage stress well, physical activity safely) program in community nursing care in controlling hypertension. The method used is a case study with a nursing care approach involving 33 hypertensive adults in Curug Village, Depok City. The results of nursing implementation showed a significant difference in the pre and post test values of knowledge, attitudes, and skills in the management of hypertension, blood pressure, and stress perception (p-value <0.05). The intervention proved to be effective through health education, stress management, and physical activity on the behavior of managing hypertension, blood pressure, and stress perception. So it is recommended that community nurses can develop innovative programs using the KIAT AKTIF intervention strategy as a comprehensive intervention in the management of hypertension in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Gunawan
"Pendahuluan : Salah satu masalah yang sering muncul pada penderita TBC adalah sesak nafas yang ditimbulkan karena menurunnya ekspansi paru pada penderita TBC. Pengobatan TBC saat ini masih terpusat pada terapi farmakologis karena penekanan pada kepatuhan terhadap pengobatan TBC. Terapi non-farmakologis masih kurang diterapkan oleh perawat. Penerapan latihan pernapasan Active Cycle of Breathing Techniques (ACBT) dan terapi Spiritual Emotional Freedom Techniques (SEFT) yang di singkat LAPER ASEFT dilakukan pada penderita TBC di Puskesmas Jatijajar sebagai intervensi yang diterapkan untuk membersihkan sekret dari paru-paru, mengembangkan elastisitas paru-paru, serta dapat menjadikan penderita lebih nyaman, tenang, menurunkan cemas dan nyeri. Penerapan LAPER ASET terdiri dari 6 sesi, diantaranya sesi selection of participans, sesi intervensi psikoedukasi, edukasi tentang proses penyakit TBC, edukasi manajemen pencegahan dan penularan TBC, latihan keterampilan perawatan TBC dengan Latihan pernapasan ACBT dan SEFT, penguatan penggunaan Aplikasi berbasis Web juga dikembangkan untuk LAPER ASEFT. Penerapan inovasi ini diterapkan menggunakan pendekatan dukungan kelompok. Tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga dan komunitas pada kelompok dewasa dengan masalah TBC. Metode : penulisan ini studi kasus dengan Quasy eksperimen pre post tes tanpa kontrol, yang membandingkan pre dan post test pada kelompok yang sama sebelum dan setelah intervensi diberikan, dengan jumlah sampel 40 responden. Hasil menunjukkan terdapatnya peningkatan rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam merawat penderita TBC sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p value <0.000 (<0.05), adanya penurunan sesak pada penderita TBC sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p-Value <0.000, adanya peningkatan kualitas hidup penderita TBC sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p-Value <0.000. Penerapan intervensi LAPER ASEFT efektif dalam meningkatkan perilaku kelompok dewasa dengan masalah TBC dalam perawatan, penurunan sesak, dan peningkatan kualitas hidup penderita TBC. Perawat diharapkan dapat menerapkan LAPER ASEFT untuk meningkatkan perilaku perawatan TBC dan meningkatkan kualitas hidup penderita TBC.

Introduction: One of the problems that often arises in TB sufferers is shortness of breath caused by decreased lung expansion in TB sufferers. Current TB treatment still focuses on pharmacological therapy because of the emphasis on compliance with TB treatment. Non-pharmacological therapy is still not implemented by nurses. The application of Active Cycle of Breathing Techniques (ACBT) breathing exercises and Spiritual Emotional Freedom Techniques (SEFT) therapy, abbreviated as LAPER ASEFT, is carried out on TB sufferers at the Jatijajar Community Health Center as an intervention applied to clean secretions from the lungs, develop lung elasticity, and can make sufferers more comfortable, calm, reduce anxiety and pain. The implementation of LAPER ASSET consists of 6 sessions, including a selection of participants session, a psychoeducational intervention session, education about the TB disease process, education on management of TB prevention and transmission, TB care skills training with ACBT and SEFT breathing exercises, strengthening the use of Web-based applications also developed for ASSET LAPER. The implementation of this innovation is implemented using a group support approach. The purpose of this writing is to provide an overview of the implementation of family and community nursing care for groups of adults with TB problems. Method: This writing is a case study using Quasy pre-post test experiments without control, which compares pre- and post-tests in the same group before and after the intervention is given, with a sample size of 40 respondents. The results showed that there was an increase in the average knowledge, attitudes and skills in caring for TB sufferers before and after the intervention with a p-value <0.000 (<0.05), a decrease in shortness of breath in TB sufferers before and after the intervention with a p-value <0.000, an increase in quality life of TB sufferers before and after intervention with a p-Value <0.000. The implementation of the LAPER ASEFT intervention is effective in improving the behavior of groups of adults with TB problems in treatment, reducing shortness of breath, and improving the quality of life of TB sufferers. Nurses are expected to be able to implement LAPER ASEFT to improve TB care behavior and improve the quality of life of TB sufferers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library