Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Gita Apriani Br
Abstrak :
Pendahuluan Fatigue dan gangguan tidur masalah yang sering terjadi pada anak dengan kanker selama menjalani pengobatan. Salah satu intervensi non farmakologis yang dapat menurunkan fatigue dan gangguan tidur adalah slow deep breathing dan sleep hygiene education. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektivitas slow deep breathing dan sleep hygiene education terhadap fatigue dan gangguan tidur pada anak usia sekolah dengan kanker. Metode Penelitian eksperimental desain quasi experiment pendekatan nonrandomized pretest and posttest control group. Responden anak usia sekolah dengan kanker berjumlah 36 anak, terdiri dari kelompok kontrol (n=18) dan kelompok intervensi (n=18). Kelompok intervensi diberikan slow deep breathing dan sleep hygiene education sedangkan kelompok kontrol dengan perawatan rutin. Penilaian skala fatigue menggunakan instrumen skala FOA-A dan gangguan tidur dengan skala GATIA. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan skor fatigue antara kelompok intervensi dan kontrol (p value=0,001); adanya hubungan karakteristik dengan skor fatigue, yaitu jenis kanker (p value=0,024), stadium kanker (p value=0,001), jenis pengobatan (p value=0,001), dan gangguan tidur (p value=0,002); sedangkan tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, dan lama pengobatan dengan skor fatigue. Rekomendasi penelitian yaitu penerapan slow deep breathing dan sleep hygiene education karena mudah dilakukan, nyaman, murah dan tidak berisiko membahayakan dalam menurunkan fatigue dan gangguan tidur pada anak. ......Introduction Fatigue and sleep disorders often occurs in children with cancer. One of the non-pharmacological interventions that can reduce fatigue and sleep disorders is slow deep breathing and sleep hygiene education. The purpose of the study was to identify the effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education. Purpose of the study was identify effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education to fatigue and sleep disorders in school age children with cancer. Methods Experimental research design quasi experiment approach nonrandomized pre-post test control group. School age children respondents with cancer totaled 36 children consisting of control groups (n=18) and intervention groups (n=18). Intervention group was given slow deep breathing and sleep hygiene education while control groups with routine care. Fatigue scale assessment using FOA-A scale instruments and sleep disorders with GATIA scale. Results research shows that there is differences in fatigue scores between intervention and control groups (p value=0.001); there is a characteristic relationship with fatigue score cancer type (p value=0.024), stage of cancer (p value=0.001), type of treatment (p value=0.001) and sleep disorders (p value=0.002); whereas there is no relationship age, sex, and long treatment with fatigue score. Recommendations research application of slow deep breathing and sleep hygiene education are easy to do, convenient, cheap and not risk harmful in reducing fatigue and sleep disorders in children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Dian Prawesti
Abstrak :
Perubahan aspek seksualitas yang dihadapi mulai diagnosis, terapi, dan pascaterapi pada penyintas kanker ginekologi berbeda-beda. Eksplorasi yang mendalam pada penyintas kanker ginekologi dibutuhkan untuk diketahui secara kronologis aspek seksualitas mulai terdiagnosis, terapi, dan pasca terapi. Studi ini menggunakan metode naratif untuk mengeksplorasi secara kronologis aspek seksualitas pada penyintas kanker ginekologi. Studi ini penting untuk diteliti lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data aspek seksualitas pada setiap tahapan trajektori penyintas kanker ginekologi. Partisipan dalam studi ini berjumlah lima orang yang divariasikan berdasarkan jenis kanker ginekologi, pendidikan, pekerjaan. Analisa yang digunakan dalam studi ini adalah analisa tematik. Hasil studi ini terdapat sepuluh tema tema. Tema yang ditemukan saat terdiagnosis: (1) kehilangan rasa percaya diri; (2) tidak melakukan hubungan seksual saat terdiagnosis sampai menjalani terapi; (3) tidak menjalankan peran sebagai istri. Tema ketika menjalani terapi kanker antara lain: (1) vagina menjadi lecet, bengkak, sempit dan kering; (2) Komunikasi dengan suami menjadi lebih baik ketika menjalani terapi, (3) hubungan intimasi dengan suami meningkat saat menjalani terapi; (4) suami menjalani peran caregiver. Tema saat pascaterapi: (1) menghindari melakukan hubungan seksual; (2) kembali berperan sebagai istri; (3) menjadi tidak sempurna sebagai perempuan. Penyintas kanker ginekologi membutuhkan dukungan dari pasangan dan tim kesehatan untuk menentukan mekanisme koping aspek seksualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan pernikahan. Konseling pasangan direkomendasikan untuk penyintas kanker ginekologi dan suami untuk meningkatkan kualitas kehidupan pernikahan ......The changes in sexuality aspect faced from diagnosis, therapy and post-therapy among gynecological cancer survivors are different. In-depth exploration of gynecological cancer survivors is needed to chronologically know the aspects of sexuality from diagnosis, therapy, and post-therapy. This study uses the narrative method to chronologically explore the aspects of sexuality in gynecological cancer survivors. This study is important to be researched further so that data can be obtained on aspects of sexuality at each stage of the trajectory of gynecological cancer survivors. Participants in this study amounted to five people who varied based on the type of gynecological cancer, education, occupation. The analysis used in this study is thematic analysis. The results of this study contained ten thematic themes. Themes found at diagnosis: (1) loss of self-confidence; (2) not having sexual intercourse when diagnosed until undergoing therapy; (3) not carrying out the role as a wife. Themes when undergoing cancer therapy included: (1) vaginal blisters, swelling, narrowness and dryness; (2) communication with husband became better when undergoing therapy, (3) intimacy with husband increased when undergoing therapy; (4) husband as caregiver. Post-therapy themes: (1) avoiding sexual intercourse; (2) returning to the role of wife; (3) becoming imperfect as a woman. Gynecological cancer survivors need support from their spouse and health team to determine coping mechanisms for sexuality aspects so as to improve quality of life and married life. Couples counseling is recommended for gynecological cancer survivors and husbands to improve the quality of married life.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library