Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmah Kusuma Dewi
Abstrak :
Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia secara matang diperlukan agar ketersediaan sumber daya manusia tercukupi dan ditunjang dengan kualitas yang tinggi, profesional sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing pegawai. Salah satu metode perencanaan kebutuhan tenaga adalah Workload Indicator Of Staffing Need (WISN), yaitu metode perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan pada beban pekerjaan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah optimal kebutuhan tenaga di Bidang Rekam Medis Rumah Sakit PMI Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen, kemudian diverifikasi dengan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan metode WISN adalah 27 orang. Sumber daya manusia yang ada saat ini sebanyak 26 orang, sehingga disimpulkan Bidang Rekam Medis Rumah Sakit PMI Bogor masih membutuhkan tambahan satu orang. ......Human resource requirements planning necessary in order human resource availability fulfilled and supported by high quality, professional in accordance with the duties and functions of each employee. One of the human resources planning based on workload is Workload Indicator of Staffing Need (WISN). This study aimed at finding out of the optimal number of human resource needed in Medical Record Field of Palang Merah Indonesia Hospital Bogor. The research method has been used is a qualitative study. All of the data in this study were obtained from in-depth interviews and document review, and verified by observation. The results showed that the human resource needs based on WISN method is 27 people. Human resources that existing now as many as 26 people, so it was concluded Medical Record Field Palang Merah Indonesia Hospital Bogor still need additional one.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Meidiawati
Abstrak :
Keberhasilan kualitas pelayanan keperawatan sangat berhubungan dengan terpenuhi atau tidaknya rangkaian kegiatan pelayanan keperawatan yang merupakan beban kerja perawat. Beban kerja perawat tersebut adalah jumlah seluruh kegiatan yang dilaksanakan perawat dalam waktu dan satuan hasil. Tesis ini bertujuan menganalisis beban kerja untuk menentukan kebutuhan tenaga perawat dan mendapatkan gambaran strategi bagi manajemen dalam memenuhi kesenjangan beban kerja yang ada di Rumah Sakit Tugu Ibu. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif secara cross-sectional pada perawat ruang rawat inap kelas III Flamboyan. Observasi kegiatan perawat dilakukan dengan metode work sampling dan kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan menggunakan metode Workload Indicators Of Staffing Need (WISN). Berdasarkan hasil penelitian diketahui kegiatan produktif langsung perawat adalah sebesar 29,34% dan kegiatan produktif tidak langsung perawat mencapai 54,86%. Perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja diperoleh 24,43 tenaga perawat dengan rasio WISN 0,82. Hasil penelitian menyarankan bagi manajemen Rumah Sakit Tugu Ibu untuk mempertimbangkan beban kerja perawat sebagai acuan dalam menentukan kebutuhan tenaga perawat dan diperlukan evaluasi terhadap uraian tugas perawat agar waktu kerja yang ada lebih efektif pemanfaatannya sesuai dengan fungsi utama perawat. ......The success of nursing service quality has high correlation with the adequacy of nursing service activities which is the nurse workload. The nurse workload is the total of all conducted activities in certain time with the result as unit of measure. This thesis is aimed to analyse the workload to determine the needs of nursing staff and to obtain the strategy which is required by the management to fulfill the workload gaps at Tugu Ibu Hospital. The research method used was cross-sectional quantitative to the nurses at Class III Flamboyan Ward. Observation of the nurses activities were done by work sampling method and the needs to nursing staff was calculated with Workload Indicators Of Staffing Need (WISN) method. Based on the research, it was known that the nurses direct productive activities is 29,34% and nurses indirect productive activities is as high as 54,86%. Calculation of the needs on nursing staff based on workload resulted of 24,34 nurses with WISN ration of 0,82. From the research, it is recommended that TuguIbu Hospital management to consider nurse workload as reference in determining the needs of nursing staff, and evaluation is needed to the nurse job description, to be effective in time management according to the main function of a nurse.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T33079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lesli Tamarina Khiat
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam usaha untuk meningkatkan kualitas SDM terutama para manajer Rumah Sakit anggota Hermina Hospital Group adalah dengan mengetahui hubungan antara kompetensi, beban kerja dan kinerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara variabel kompetensi, beban kerja dan kinerja manajer di RS anggota Hermina Hospital Group tahun 2013.

Metode penelitian dilakukan dengan metode SEM-PLS (Structured Equation Model - Partial Least Squares). Hasil yang didapatkan adalah adanya hubungan langsung dan tidak langsung yang positif dan signifikan antara kompetensi dengan kinerja, adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi dengan beban kerja, serta adanya hubungan yang positif dan tidak signifikan antara beban kerja dengan kinerja.
ABSTRACT
This thesis designed to improve the quality of human resources, focusing on the managers of hospital branches of Hermina Hospital Group. The limit set on to investigate the relationships between competence, workload and performance.

This study aimed to determine the direct and indirect effect as well as the number between competence, workload and performance of managers at hospital branches of Hermina Hospital Group in 2013.The research method was conducted using SEM-PLS (Structured Equation Model - Partial Least Squares).

The research was able to obtained results of a direct and indirect relationships which are positive and with significant correlation between competence and performance, a positive ad significant relationship between competence and workload, as well as a positive and not significant relationship between workload and performance.
2013
T38250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Dini Agustine
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai Analisis Kebutuhan Tenaga di Bagian Pemasaran Sub Unit Jaminan RSUD Pasar Rebo Tahun 2013 dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (WISN).Metode ini digunakan untuk menghitung jumlah optimal tenaga berdasarkan beban kerja pegawai.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan selama enam hari kerja dengan melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari observasi dan indepth interview.Data sekunder diperoleh dari telaah dokumen data kepegawaian rumah sakit, data Bagian Pemasaran Rumah Sakit, dan data sistem informasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan Metode WISN, dibutuhkan penambahan tenaga di Bagian Pemasaran Sub Unit Jaminan yaitu Pelaksana Administrasi sebanyak 2 (dua) orang, Penanggung Jawab Pemasaran sebanyak 3 (tiga) orang, Pelaksana Verifikasi sebanyak 1 (satu) orang dan Pelaksana Administrasi Rawat Inap dan Rawat Jalan sebanyak 2 (dua) orang. Untuk itu, penelitian ini dapat menjadi dasar pertimbangan untuk penambahan tenaga di Bagian Pemasaran Sub Unit Jaminan RSUD Pasar Rebo.
This study discuss about analysis staffing needs at Sub- Section Marketing Collateral Pasar Rebo Public Hospital 2013 with Workload Indicator Staffing Need (WISN). This method is used to calculating staff optimal amount of based on staff workload. This study using observational research with cross -sectional performed during the six working days by collecting primary data and the secondary data obtained from observation.

Based on calculations with WISN method requires the addition of people in Sub- Section Marketing Collateral that is Executive Administrative Unit 2 (two) people , Person in Charge of Marketing for three (3) persons , perform verification needed 1 (one) and the Executive Administration Inpatient and Outpatient 2 (two) persons. From all reason, this study could be the basis for the consideration of additional people in the Sub- Section Marketing Collateral Pasar Rebo Public Hospital.
Universitas Indonesia, 2014
S53487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Nurutami
Abstrak :
Seksi Logistik Perbekalan Kesehatan RS Islam Jakarta Cempaka Putih mengalami kekurangan staf yang berdampak pada beban kerja staf yang ada. Hal ini didukung oleh hasil kuesioner identifikasi masalah yang diperoleh bahwa sebagian besar responden menyatakan jumlah staf logistik perbekalan kesehatan tidak sesuai dengan beban kerja yang ada. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran SDM logistik, ketersediaan fasilitas, SOP dan Juknis, serta waktu kerja yang ada di Seksi Logistik Perbekalan Kesehatan. Selain itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui beban kerja yang dilihat dari kegiatan langsung, kegiatan tidak langsung, dan kegiatan lain (kegiatan pribadi dan kegiatan tidak produktif) yang dilakukan oleh staf logistik perbekalan kesehatan RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Data primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan informan dan pengamatan menggunakan formulir work sampling dan daily log. Data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen. Dilihat dari hasil penelitian dengan metode work sampling (kegiatan langsung 72,71%, kegiatan tidak langsung 9,13%, kegiatan pribadi 14,59%, dan kegiatan tidak produktif 3,57%) dan daily log (kegiatan langsung 71,88%, kegiatan tidak langsung 13,12%, kegiatan pribadi 2,62%, dan kegiatan tidak produktif 12,37%), maka didapatkan beban kerja staf logistik perbekalan kesehatan tinggi. Adapun saran yang diusulkan bagi Seksi Logistik Perbekalan Kesehatan yaitu, optimalisasi sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya, melakukan analisis lebih lanjut mengenai kebutuhan tenaga logistik perbekalan kesehatan berdasarkan penelitian ini, tetap menjaga kualitas fasilitas yang ada dengan perawatan secara berkala dan melengkapi fasilitas sesuai dengan kebutuhan, sosialisasi SOP (standar Operasional Prosedur) dan Juknis (Petunjuk Teknis) secara lengkap dengan menempelkan SOP dan juknis pada ruang kerja staf sehingga masing-masing staf memahami dengan jelas dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP dan Juknis tersebut.
Logistic section of drug and medical equipment in Islam Jakarta Cempaka Putih Hospital has less staff. The result of problem identification questioner supports this statement. Most of respondent say that quantity staff didn?t match with their workload. The purpose of this study knows logistics? human source description, facility readiness, Standard Operational Procedure & technical direction, and time work at logistic section of drug and medical equipment. Besides, this study establishes to know workload staff from direct activity, indirect activity, and other activity (personal and non-productive activity). It was doing with qualitative study. Primary data source is the result of in-dept interview and observation with work sampling and daily log form. Secondary data source is deciphering files. Result of the study show that workload staff in drug and medical equipment logistic section were high. According work sampling result, direct activity were 72,72%, indirect activity 9,13%, personal activity 14,58%, and non-productive activity 3,57%. Daily log method show that direct activity were 71,88%, indirect activity 13,12%, personal activity 2,62%, and nonproductive activity 12,37%. Suggestion for logistic section of drug and medical equipment is optimalization human resource with suitable training, continuation analysis staff need in logistic section of drug and medical equipment, take care quality of facility with periodic maintenance and complete the necessary facility, Standard Operational Procedure & technical direction socialization completely so that each staff can clearly understand and do the job according to that procedures.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Latifah
Abstrak :
Stres pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah beban kerja. Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan mental. Penyebab beban kerja dalam penelitian ini berfokus pada penyebab eksternal, yaitu: aspke tugas / pekerjaan, organisasi, aspek lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel beban kerja dengan stres kerja pada perawat IGD di Rumah sakit Pemerintah dan Rumah sakit Non Pemerintah. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional terhadap perawat IGD. Analisis data secara analitik menggunakan uji korelasi product moment pearson untuk menguji hubungan beban kerja terhadap stres kerja ditiap rumah sakit digunakan uji statistik one way Anova. ......Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Rumah sakit Pemerintah maupun non Pemerintah berpotensi untuk terjadinya stres kerja pada perawat yang ditimbulkan oleh adanya beban kerja. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu adanya rotasi, kesejahteraan diperhatikan, pengembangan jenjang karier, gathering/refreshing untuk menghindari kejenuhan.
ABSTRACT
Stress in nurses can be caused by a variety of factors, including the workload. Workload of nurses in hospitals include physical and mental workload. Cause workload in this study focused on external causes, namely: aspke tasks / jobs, organizations, environmental aspects. This study aims to determine the relationship between the variable workload with work stress in nurses in the hospital emergency department and the Government Non-Government Hospitals. Studies using cross-sectional design of the ER nurses. Analytic data analysis using Pearson product moment correlation test to examine the relationship to work stress workload in each hospital used one way ANOVA statistical test.

The results showed that both hospital and non-government government has the potential to work on the stress caused by the presence of nurse workload. Recommendation of this study is the need for rotation, note welfare, career development, gathering / refreshing to avoid saturation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardani Arsyad
Abstrak :
Pendahuluan: Kesalahan pemberian obat merupakan isu kualitas pelayanan kesehatan yang melibatkan peran perawat. Perawat membutuhkan kemampuan kognitif untuk mengelola kegiatan asuhan keperawatan pasien. Tujuan: Mengetahui hubungan kemampuan kognitif dan beban kerja perawat pelaksana dengan kesalahan pemberian obat di unit rawat inap RSUD Cengkareng Jakarta. Desain: Deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional terhadap 61 perawat pelaksana, dipilih dengan cosecutive sampling. Pengukuran kesalahan pemberian obat dengan observasi, beban kerja menggunakan continous observation, selama 24 jam (3 shift), sedangkan kemampuan kognitif diukur dengan Raven standard progressive matrices test. Hasil: Ada hubungan bermakna antara kemampuan kognitif dan beban kerja dengan kesalahan pemberian obat (p=0,027;OR=0,6; p=0,018;OR=0,6). Kesalahan pemberian obat lebih banyak terjadi dalam hal waktu dan dokumentasi obat (masing-masing 30,2%). Kesimpulan: Perawat yang memiliki kapasitas intelektual rata-rata dan beban kerja tinggi berpeluang lebih besar melakukan kesalahan pemberian obat. Rekomendasi: Meningkatkan pemahaman perawat akan perannya dan menanamkan sikap disiplin waktu pemberian obat, yang bisa dimulai 30 menit sebelum jadwal yang tertulis pada daftar obat. Pengaturan jadwal dinas perawat mempertimbangkan kebutuhan akan pemulihan. ......Introduction: The medication administration errors are one of the negative issues in the health care quality. Nurses should need a certain level of cognitive beside a condusive work load environment to secure the entire high quality patient nursing. Objective: To analyze the correlation between nurse cognitive level and work load to the medication administration error in the in-patient unit of RSUD Cengkareng-Jakarta. Methode: Analytical comparassion study with cross sectional design of 61 subjects, collected by consequtive sampling method. The measurement of medication administration error was done by disguised direct observation. The work load was measured by continous observation in 3 shift for 24 hours, while the cognitive level by Raven standard progressive matrices test. Result: A significante correlation between cognitive level and work load to the medication administration error was found (p=0.027; OR=06 and p=0.018; OR=0.6). The medication administration error occured mostly in administration's timing and documentation (each 30,2%). Conclusion: In the high work load circumstances, the nurses with an average level of cognitive had a bigger chance to make medication administration error than the nurses with an outstanding level of cognitive. Recommendations: Improved the understanding of the nurses noble roles and the nurse's discipline in medication administration. The medication administration could be start 30 minutes before the instructed time. The setting of working time table must count the need of recovery time after duty.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Habibah Sari Melati
Abstrak :
ABSTRAK Kebersihan tangan adalah salah satu hal yang penting dalam pengendalian infeksi di rumah sakit. Perawat sebagai lini terdepan layanan kesehatan, memiliki beban kerja yang fluktuatif, juga dituntut memiliki kepatuhan cuci tangan. Rumah Sakit S telah terakreditasi JCI Joint Commission International , dimana keselamatan pasien merupakan fokus utamanya, dan cuci tangan memiliki peranan yang sangat besar. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor beban kerja dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kepatuhan cuci tangan perawat di Rumah Sakit S. Desain penelitiannya adalah potong lintang, dengan 55 sampel pada perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat, Unit Perawatan Intensif dan Unit Hemodialisis. Data diambil dengan cara observasi dan kuisioner, yaitu menggunakan lembar observasi kepatuhan cuci tangan; lembar observasi perilaku 7 langkah cuci tangan; lembar observasi beban kerja; kuisioner karakteristik demografi; kuisioner pengetahuan; dan kuisioner persepsi. Data dianalisis dengan uji pearson untuk melihat hubungan kepatuhan cuci tangan dengan beban kerja; dan uji t tidak berpasangan untuk melihat hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan variabel perilaku, pengetahuan, persepsi, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja. Selanjutnya dilakukan uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan cuci tangan dengan beban kerja; dengan pengetahuan; dengan persepsi cuci tangan; dengan usia; dengan pendidikan; dan dengan masa kerja p >0,05 . Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan cuci tangan adalah perilaku p = 0,00 dan jenis kelamin p = 0,02 . Faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan cuci tangan adalah perilaku p = 0,00 dan masa kerja p = 0,02 . Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan: beban kerja, karakteristik demografi usia, pendidikan dan masa kerja , pengetahuan, dan persepsi. Namun ditemukan hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan perilaku cuci tangan dan dengan jenis kelamin. Faktor yang paling dominan terhadap kepatuhan cuci tangan adalah perilaku cuci tangan dan masa kerja. Safety meeting/ safety talk dapat dilakukan secara berkala untuk mengatasi kendala dalam kepatuhan cuci tangan perawat.
ABSTRACT
Hand hygiene is one of the important things in hospital infection control. Nurses who act as the leading line of health services and have a fluctuating workload, are also required to have hygienic hands. S Hospital has been accredited JCI Joint Commission International , where patient safety is the main focus, and where having hygienic hands has a very big role. The purpose of this research is to know the workload factor and other factors related to the hand hygiene compliance of nurses at S Hospital. The research design is cross sectional, with 55 samples on nurses who work in Emergency Department, Intensive Care Unit and Hemodialysis Unit. Data were taken by observation and questionnaire, ie using hand hygiene compliance observation sheet 7 step hand hygiene behavior observation sheet workload observation sheet questionnaire of demographic characteristics hand hygiene knowledge questionnaire and perception questionnaires. Data were analyzed by pearson test to see the hand hygiene compliance relationship with workload and independent t test to see the relationship between hand hygiene compliance with behavioral, knowledge, perception, age, gender, education, and working period. Furthermore, multiple linear regression test is also used. Based on the analysis result, there is no significant relationship between hand hygiene compliance with workload with knowledge with perception with age with education and with working period p 0.05 . The variables significantly associated with hand hygiene compliance were behavior p 0.00 and gender p 0.02 . The most dominant factors affecting hand hygiene compliance were behavior p 0,00 and working period p 0,02 . In this study, there was no relationship between hand hygiene compliance with workload demographic characteristics age, education and working period knowledge and perception. However, there was a relationship between hand hygiene compliance with hand hygiene behavior and gender. The most dominant factors for hand hygiene compliance are hand hygiene behavior and working period. Safety meeting safety talk can be done regularly to overcome obstacles in the hand hygiene compliance of nurse.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosy Retno Yulianti
Abstrak :
Ketercapain kompetensi preceptorship dalam pelayanan keperawatan, merupakan ketercapaian yang harus dipenuhi dalam rangka pendampingan perawat baru di Rumah sakit, Banyaknya kompetensi yang dicapai dapat berpotensi timbulnya beban kerja mental yang dialami oleh preceptor pada kegiatan Preseptorship. Metode penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Cross-sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 167 responden Rumah sakit X Bogor. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square dengan CI 95%, menunjukan hasil bahwa, terdapat hubungan signifikan antara effort and physical demand (p-value 0.048), temporal demand (p-value 0.005) dan peformance (p-value 0.033), ketercapaian kompetensi perceptorship. Pentingnya manajemen beban kerja mental pada program preceptorship, merupakan upaya dalam mencegah dan menurunkan terjadinya beban kerja mental yang dialami pada kegiatan preceptorship di Rumah sakit. ......The achievement of preceptorship competence in nursing services is an achievement that must be met in the context of assisting new nurses in hospitals. The number of competencies achieved can potentially cause a mental workload experienced by preceptors in Preceptorship activities. This research method used usesa quantitative approach with a cross-sectional design. Sampling with totalsampling technique with a total sample of 167 respondents Hospital X Bogor. The results of the study using the chi-square test with 95% CI, showed that there was a significant relationship between effort and physical demand (p-value 0.003), temporal demand (p-value 0.031) and performance (p-value 0.011), competency achievement. perceptorship. The importance of mental workload management in the preceptorship program is an effort to prevent and reduce the mental workload experienced in preceptorship activities in hospitals
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Mardiani Suherman
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang gambaran beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Tahun 2013. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui wawancara tidak terstruktur dan observasi setiap kegiatan yang dilakukan perawat dengan menggunakan teknik work sampling. Work sampling merupakan salah satu teknik pengukuran beban kerja personel pada suatu unit, bidang atau jenis tenaga tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo belum tinggi karena persentase total waktu kegiatan produktif pegawai hanya 75,12% atau belum melebihi nilai standar optimum yang ada yaitu sebesar 80%. Berdasarkan penelitian ini maka disarankan kepada pihak Manajemen SDM untuk melakukan analisis perencanaan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja demi terselenggaranya asuhan keperawatan yang baik, dan sebaiknya penelitian dilakukan minimal satu tahun sekali guna mendapatkan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang rasional serta dapat memantau sejauh mana kegiatan produktif kerja perawat di ruang rawat inap.
This thesis discusses about the workload of nurses in the Inpatient Room Cempaka at Pasar Rebo Hospital on 2013. This research is a descriptive research. The methods which used to collect data are unstructure interviews and observation of each activity that carried out by nurses with using work sampling technique. Work samping is one of the work load measurement techniques of personnel on a unit, sector, or certain types of labour. The results show that the workload of nurses in the Inpatient Room Cempaka at Pasar Rebo Hospital has not been high, because the percentage of total productive activity time nurses is 75,12% or not exceeding the optimum standard value that is 80%. The advice for HRD Management is conduct analysis of nursing manpower needs planning based on workload for the sake of this good nursing care, and preferably research carried out at least once a year in order to get the number of nursing manpower needs are rational and can monitor the extent to which the activities of the productive work of nurses in inpatient care.
2013
S54352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>