Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eky Darmayanti
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kompetensi pegawai medis dan non medis pada Puskemas Kecamatan Tanjung Prick Kotamadya Jakarta Utara, untuk mengetahui sejauhmana hubungan kompetensi pegawai terhadap kualitas kerja pegawai medis pada Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara, dan untuk mengetahui sejauhmana hubungan kompetensi pegawai terhadap kualitas kerja pegawai non medis pada Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara. Hipotesa dalam penelitian ini adalah diduga terdapat hubungan antara kompetensi pegawai terhadap kualitas kerja pegawai medis pada Puskemas Kecamatan Tanjung Prick Kotamadya Jakarta Utara; dan terdapat hubungan kompetensi pegawai terhadap kualitas kerja pegawai non medis pads Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) atau manajemen personalia merupakan suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan keputusan hubungan tenaga kerja, dengan sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besamya. MSDM melakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) seperti menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah penetapan jumlah, seleksi, dan penempatan pegawai, melaksanakan pendidikan dan latihan serta penilalan prestasi pegawai. Selain itu, memperhatikan pegawai dari sisi kompetensi dan kualitas kerja. Kualitas kerja pegawai sebagai sumber daya manusia adalah suatu kekuatan atau kemampuan dari pegawai untuk menghasilkan sesuatu yang bersifat materi atau non materi, baik yang bisa dihitung atau dinilai dengan uang ataupun tidak (Notoatmodjo, 1992). Dengan adanya kualitas kerja pegawai yang tinggi, maka segala apa yang diprogramkan organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi bisa tercapai. Akan tetapi, tidak semua pegawai itu mempunyai kualitas yang tinggi, ada berbagai macam tingkat kualitas yang dimiliki oleh para pegawai. Salah satu yang berhubungan dengan kualitas kerja tersebut adalah kompetensi. Kompetensi dikaitkan dengan kinerja menurut Baso (2003:35) adalah suatu uraian keterampilan, pengetahuan dan sikap utama yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang efektif dalam pekerjaan. Kinerja sebagai hasil dari unsur-unsur kemampuan tersebut dapat diukur dan terstandarisasi. Aplikasi kompetensi dalam memperbaiki peningkatan kinerja dapat dilakukan pada berbagai kegiatan di tempat kerja termasuk dalam manajemen kinerja. Mitrani at, al (1922:27) berpendapat bahwa, kompetensi atau kemampuan adalah suatu pekerjaan sifat dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil. Kompetesi berkaitan dengan pelaksanaan suatu tugas yang efektif dan sangat berhasil. Salah satu kebijakan Pemerintah DAERAH (Pemda) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dalam meningkatkan kesehatan, yaitu dengan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dengan menyediakan dan memanfaatkan secara optimal sarana dan prasarana kesehatan, agar mencapai sasaran minimum pelayanan kesehatan. Penjabaran dari kebijakan Pemda dituangkan ke dalam program kerja kesehatan, yang salah satu isinya yaitu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Khusus untuk Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, Kotamadya Jakarta Utara sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Kec. Tanjung Priok terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan yang terbagi atas tenaga medis dan non medis. S eperti disebut di atas bahwa, kompetensi atau kemampuan adalah suatu pekerjaan sifat dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan. Kompetensi dikaitkan dengan kinerja adalah suatu uraian keterampilan, pengetahuan dan sikap utama yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang efektif dalam pekerjaan. Maka, dapat diduga kompetensi berhubungan dengan kulitas kerja pada pegawai medis dan non medis di Puskesmas Kec. Tanjung Priok. Tipe penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistik. Jumlah populasi pegawai dalam penelitian ini adalah sebanyak 69 orang, yang terdiri dari pegawai medis 22 orang dan non medis 47 orang. Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner ke lapangan rentang nilai data ordinal berbentuk skala rating (rating scale) dengan interval 1-5, variasi tersebut melambangkan bahwa jawaban yang paling rendah (bernilai 1) adalah pertanyaan yang bernilai negatif, sedangkan jawaban yang paling tinggi (bemilai 5) adalah pertanyaan yang bernilai positif. Teknik analisa data yang digunakan setelah uji validitas & reliabilitas adalah Analisa Koefisien Korelasi Spearman Sederhana, Analisa Koefisien Korelasi Berganda, Analisa Koefisien Determinasi, dan uji t untuk pengujian hipotesisnya. Kesimpulan dari penelitian ini meliputi Pertama, kompetensi pegawai medis cenderung baik hal ini dapat dilihat dari penyataan responder yang sebagian besar menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju untuk pernyataan-pernyataan yang tidak mendukung variabel kompetensi; Kedua, kompetensi pegawai non medis cenderung baik hal ini dapat dilihat dari penyataan responden yang sebagian besar menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju untuk pemyataan-pernyataan yang tidak mendukung variabel kompetensi. Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan kompetensi terhadap kualitas kerja pegawai medis pada Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara; Keempat, terdapat hubungan positif dan signifikan kompetensi terhadap kualitas kerja pegawai non medis pada Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara.
The purpose of this research are to know competency levels of medic and non medic employees in Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara; to know how deep a correlation between competency toward work quality of medic employees in Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara; and to know how deep a correlation between competency toward work quality of non medic employees in Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara. The hypothesis of this research are supposed there are correlation between competency toward work quality of medic employees in Puskemas Kecamatan Tanjong Priok Kotamadya Jakarta Utara; and there are correlation between competency toward work quality of non medic employees in Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara. Human resources management as a knowledge and art to do a plan, organizing, direction, and controlling empowerment, development, integration, maintenance, and hiring the employees to get some benefits. By human resource management done development of that human resource management such as make a some programs are doing assessment of employees number who want to be recruits, do a selection, placements, do training & education programs, and evaluation the employees achievements. The employee work quality is capability of employee to create something (material and non material) which have can be calculated by money or not (Notoatmodjo, 1992). The employee work quality is higher, so that everything which programmed by organization to get a goal of organization is success. But, the employees work quality no to same. There are many levels of quality have by the employees, such as competencies. The competency related by performance (Baso, 2003:35) is an explanation of skill, knowledge, and main attitude to get effective performances by the employees. Performance as a result from capability unsure could be measurements and has standardization. The application of employee competencies to increase the performance done by some activities in office include in performance managements. The competency related by performance (Base, 2003:35) is an explanation of skill, knowledge, and main attitude to get effective performances by the employees. Performance as a result from capability unsure could be measurements and has standardization. The application of employee competencies to increase the performance done by some activities in office include in performance managements. The one of regulation in Pemda DKI Jakarta to increase the healthy levels by increase a people health quality, by give the optimal health facilities to get minimum target health services. That regulation explained in health work program to increase a health service quality via Puskesmas. The employees who are stay in Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok consist of some educational background, so they are divided in two categories like medic and non medic employees. Competency (capability) is a basic attitude of people which have correlation with the operational a job. The competency related with performance is a explanation of skill, knowledge, and main attitude needs to get a effective performance in job. So, supposed that the competency have correlation with the work quality in medic and non medic employees in Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok. The research types done in this research is descriptive analysis. The number of population in this research are 69th peoples consist of 22"d medic employees and 47th non medic employees. The sampling techniques in this research use imperative sampling. The data collecting techniques in this research done by separates some questionnaire with rating scale intervals 1-5, those variation of intervals have means that the lowest answer has value 1st negative questions. And the highest answer has value 5th as positive questions. The data analysis techniques after did validity and reliability test, use Simple Spearman Correlation Coefficient Analysis, Non Simple Spearman Correlation Coefficient Analysis, Determination Analysis, and t test to examine it's hypothesis. The results of this research are First, medic employees competency levels going to be good, based on the respondent statements, majority answer extremely disagree and disagree for the statements which aren't support the competency as a independent variables_ Seconds, Non medic employees competency going to be good, based on based on the respondent statements, majority answer extremely disagree and disagree for the statements which aren't support the competency as a independent variables. Thirds, there is positive and significant correlation toward work quality of medic employees in Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara. Fourths, there is positive and significant correlation toward work quality of non medic employees in Puskemas Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lambey, Olga
Abstrak :
Bertahan dan sukses dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat sekarang ini sulit, tapi berbagai cara dapat ditempuh untuk melaluinya. Salah satu cara adalah dengan memiliki tenaga kerja yang berkualitas. Karyawan merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti PT. Internusa Hasta Buana. Berbicara tentang layanan berkualitas berarti berbicara tentang kualitas pekerjaan yang diberikan oleh karyawan yang memiliki komitmen baik pada pekerjaan maupun perusahaan. Namun begitu dalam sebuah penelitian internal di PT. Internusa Hasta Buana beberapa waktu sebelumnya ditemukan bahwa komitmen karyawan cukup rendah. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada perusahaan serta hubungan faktor-faktor tersebut dengan tingkat komitmen karyawan di PT. Internusa Hasta Buana. Penelitian ini mengambil sampel 120 responden yang terdiri dari para manajer, koordinator, supervisor, kepala cabang serta staf PT. Intenusa Hasta Buana yang bertugas di wilayah Jabotabek. Dengan menggunakan analisis faktor ditemukan ada enam faktor yang diidentifikasikan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan yaitu (i) kepuasan kerja karyawan, (ii) apresiasi perusahaan terhadap karyawan sebagai individu, (iii)komitmen perusahaan pada pengembangan dan pelatihan karyawan, (iv) apresiasi perusahaan atas kinerja karyawan, (v) persepsi karyawan atas kompensasi yang diberikan, dan (vi) persepsi karyawan atas evaluasi kinerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen karyawan PT. Internusa Hasta Buana banyak dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan. Dengan menggunakan regresi ganda stepwise (stepwise multiple regression) ditemukan,hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan komitmen karyawan. Pertama, komitmen karyawan Internusa pada perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor (i) kepuasan kerja karyawan, (ii) apresiasi perusahaan terhadap karyawan sebagai individu, dan (iii) komitmen perusahaan pada pengembangan dan pelatihan karyawan. Kedua, kesediaan karyawan Internusa untuk bekerja keras dipengaruhi oleh faktor-faktor (i) kepuasan kerja karyawan, (ii) apresiasi perusahaan terhadap karyawan sebagai individu, dan (iii) komitmen perusahaan pada pengembangan dan pelatihan karyawan. Ketiga, kemauan karyawan Internusa untuk meningkatkan kinerja demi perusahaan. dipengaruhi oleh faktor-faktor (i) apresiasi perusahaan atas kinerja karyawan dan (ii) persepsi karyawan pada kompensasi yang diberikan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Amalia
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang implementasi pekerjaan layak (decent work) dan persepsi kualitas kehidupan kerja (quality of work life) yang dimiliki karyawan di perusahaan BUMD yang bergerak di bidang jasa transportasi, yakni PT. AG. Guna menggambarkan fenomena pekerjaan layak, penulis menggunakan 10 indikator pekerjaan layak sebagaimana disampaikan oleh ILO (2013), sementara dalam memberikan gambaran tentang kualitas kehidupan kerja, penulis menggunakan dimensi dari Bustillo (2009) dan Moos (1974, 1981, 1994). Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode wawancara bersama sembilan orang karyawan yang bekerja di PT. AG, di mana terdapat kelompok karyawan yang bekerja sebagai petugas operasional di lapangan dan karyawan yang bekerja di Kantor Pusat. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa indikator kesempatan kerja, pendapatan yang memadai dan pekerjaan yang produktif, pekerjaan yang harus dihapuskan, stabilitas dan jaminan pekerjaan, jaminan sosial, serta dialog sosial di tempat kerja telah dipenuhi sejalan dengan amanat ILO. Namun demikian manajemen PT. AG perlu memberikan perhatian lebih pada indikator jam kerja yang layak, keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan kehidupan pribadi, kesempatan dan perlakuan yang setara dalam pekerjaan, serta lingkungan kerja yang aman. Temuan terkait kualitas kehidupan kerja juga disampaikan oleh petugas operasional lapangan, khususnya terkait dimensi work quality. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para stakeholder dan manajemen terkait pentingnya implementasi pekerjaan layak bagi kehidupan pekerja dan kelangsungan bisnis perusahaan.
ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of decent work and the perception of work life quality owned by employees in Regionally-Owned Enterprise in transportation services sector, namely PT. AG. To describe the phenomenon of decent work, the author uses 10 decent work indicators conveyed by ILO (2013), while in providing an overview of the quality of work life, the author uses indicators from Bustillo (2009) and Moos (1974, 1981, 1994). Data and information are obtained by interviews with nine employees who works at PT. AG, where there is a group of employees who work as field workers and head office workers. The findings of this study indicate that indicators of employment opportunities, adequate earnings and productive work, work that should be abolished, stability and job security, social security, and social dialogue at work have been fulfilled according to the mandate of the ILO. However, PT. AG's management needs to pay more attention to decent working hour indicator, combining work, family and personal life, equal opportunities and treatment in employment, and safe work environment. Findings related to the work-life quality are also illustrated by the field workers, specifically related to work quality issues. These findings can be an input for stakeholders and management related to the implementation of decent work that is substantial for the lives of workers and business continuity of the company.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Neama, Amer Khalid Ahmed
Abstrak :
This book examines and evaluates the performance of four standard chisel plough tines: heavy duty, double heart, double heart with wings and duck foot, which were connected with a rigid shank. Experiments were conducted in a soil bin filled with sandy loamy soil, and the experimental factors included varying operation conditions (speed and depth) and their dependency upon a draft force and their components (horizontal and vertical force), specific force (force per unit area), specific power (power per unit area), soil loosening percentage (above and below the original soil surface) and soil profile parameters (e.g. furrow height, furrow width, ridge height, area of ridge and furrow etc.). The evaluation involved developing regression equations based on Glancey and Upadhyaya’s model by adding new terms related to the tine geometric parameters or by adding a dummy term variable. These two techniques made up the general study parameters and had the same trend effect on operation conditions to compare between tines. Lab results such as force components and the width of furrow were verified in a field test. Furthermore, a model to predict the draft force by using principles of soil mechanics and soil profile evaluation was designed.
Berlin: Springer Vieweg Berlin, Heidelberg, 2019
e20501601
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fala Rininda
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai pengaruh rancangan struktur organisasi terhadap efektivitas kerja karyawan di PT. Pertamina Hulu Energi (PHE). Pada penelitian ini dilakukan studi pengaruh sub variabel rancangan serta perubahan struktur organisasi berdasarkan teori dari Robbins dan Coulter (2010) yang memasukkan 4 sub variabel /dimensi rancangan struktur organisasi yaitu : Spesialisasi Kerja, Departementalisasi, Rantai Komando dan Rentang Kendali terhadap 3 sub variabel efektivitas kerja dari Hasibuan (2003) yaitu Kuantitas Kerja, Kualitas Kerja dan Pemanfaatan Waktu. Pengumpulan data diberikan kepada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi. Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS-GLM (General Linear Model). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua sub variabel rancangan struktur organisasi (spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando dan rentang kedali) secara bersama – sama memiliki pengaruh terhadap sub variabel dari variabel efektivitas kerja yaitu kuantitas kerja sebanyak 8,8 %, terhadap kualitas kerja sebanyak 8.9 %, dan terhadap pemanfaatan waktu sebanyak 7,5 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya, sub variabel spesialisasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap sub variabel kuantitas kerja dan pemanfaatan waktu dari variabel efektivitas kerja. Sub variabel rentang kendali memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap sub variabel kualitas kerja dari variabel efektivitas kerja.

Kata kunci : Rancangan struktur organisasi, perubahan struktur organisasi, efektivitas kerja, spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, kuantitas kerja, kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu ......This Thesis discuss the influence of Organizational Structure Design on Work Effectiveness of employees in PT. Pertamina Hulu Energi (PHE). This research study conducted on the influence of variables of the organizational structure design based on the theory from Robbins & Coulter (2010) that includes 4 sub variables/ dimensions of the organizational structure design, consist of: Specialities of work, departmentalization, chain of command and span of control over 3 sub variables/ dimensions of work effectiveness based on the theory of Hasibuan (2003) that consist of work quantity, work quality, and time utilization. Data questionnaire was given to employees of PT. Pertamina Hulu Energi, Data analysis was done with the SPSS – GLM (General Linear Models) program. The result of this research indicate that all of the sub variables of organizational structure change (specialities of work, departmentalization, chain command and span of control) collectively have impact on work effectiveness sub variables like work quantity  as much as 8,8 %, on work quality 8.9 %, and on time utilization 7.5 %, while the rest is influenced by other factors. Sub variable of work specialization have a significant positive influence on sub variable work quantity and time utilization of work effectiveness. Sub variable span of control have a negative significant influence on work quality of work effectiveness.

Keyword :

Organizational structure design, organization structure change, work effectiveness, work specialization, departmentalization, chain of command, span of control, work quantity, work quality, and time utilization

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library