Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linda Dwi Novial Fitri
Abstrak :
Gangguan jiwa merupakan suatu bentuk perubahan yang meliputi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang disebabkan oleh berbagai faktor. Perubahan tersebut dimanifestasikan dalam bentuk perubahan fungsi kemampuan seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Pelayanan keperawatan kesenatan jiwa di komunitas (CMHN) merupakan program pelayanan primer yang memberikan pelayanan keperawatan secara langsug pada pasien dan keluarganya untuk meningkatan kemampuan fungsi pasien sehari-hari. CMHN telah dikembangkan di Aceh terutama oi Kabupaten Bireuen selama 2 tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pelayanan CMHN dengan tingkat kemandirian pasien gangguan jiwa di Kabupaten Bireuen Aceh. Pendekatan kuantitatifi dengan desain cross sectional pada pogulasi 971 pasien dan sam pel sebanyak 179 pasien yang diperoleh dari 3 Puskesmas yaitu Jangka, Juli dan Peusangan dengan tehnik cluster sampling. Analisa statistik menggunakan multivariat regresi logistik berganda model prediksi. Hasil penelitian diperoleh tingkat kemandirian pasien dengan self care adalah aktivitas sehari-hari 102 pasien (57%), aktivitas sosial 95 pasien (53%), pengobatan 109 pasien (60,9%); tingkatan total care adalah cara mengatasi masalah 80 pasien (44,7 5) dan diperoleh faktor yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kemandirian pasien adalah pendidikan dan tempat berobat pasien dengan p value = 0,036. Pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi dilakukan untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengalaman pasien gangguan jiwa yang telah mencapai kemandirian. Wawancara dilakukan pada 5 orang partisipan yang berasal dari Puskesmas jangka hasil kualitatif diperoleh dua tema yang berhubungan dengan tingkat kemandirian pasien yaitu faktor internal (harapan untuk sembuh, makna kesembuhan, manfaat adanya kegiatan sistem keyakinan) dan faktor eksternal (dukungan emosional, dukungan sosial, pengobatan). Rekomendasi hasil penelitian Puskesmas terus melanjutkan pelayanan CMHN untuk meningkatkan kemandirian pasien.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qori Fitria Nur A.
Abstrak :
Lingkungan tempat lansia tinggal dapat mempengaruhi kemandirian lansia karena memiliki beberapa perbedaan suasana, aktivitas, interaksi sosial, dan aturan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran perbedaan tingkat kemandirian pada lansia yang tinggal di panti dan lansia yang tinggal bersama keluarga. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan studi deskripsi. Sampel dalam penelitian ini adalah 218 lansia yang tinggal di panti dan tinggal bersama keluarga yang dipilih secara purposive sampling. Hasil analisis menggambarkan proporsi lansia mandiri yang tinggal di panti lebih tinggi dibandingkan lansia yang tinggal bersama keluarga yaitu sebesar 86,2 . Disarankan bagi petugas kesehatan untuk menyediakan fasilitas yang mendukung lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. ...... The environment in which the elderly live could affect the independence of the elderly because it has some differences in atmosphere, activity, social interaction, and regulation. This study aimed to identify the description of difference of independence level in elderly living in the retirement houses with elderly living with families. This study used cross sectional design with description studies. The samples are 218 elderly living with family and elderly living in the retirement houses selected by purposive sampling. The Result showed that the proportion of independent elderly living in the retirement houses is higher than the elderly living with families with the result of 86,2 . It is recommended for health workers to provide facilities that support the elderly in performing daily activities independently.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Rajela
Abstrak :
Program Pembangunan Unit Sekolah Baru yang dilaksanakan dengan mekanisme partisipasi masyarakat merupakan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional. Dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan, masyarakat atau Komite Pembangunan Unit Sekolah Baru (KP-USB) diberikan pendampingan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK), dengan harapan setelah diberi pendampingan, masyarakat memiliki kemampuan untuk mengatur program secara mandiri (self manage), dalam konteks proses manajemen. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh peran pendampingan yang dilakukan oleh KMK terhadap tingkat kemandirian masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran KMK berpengaruh sebesar 80,3%, dimana peran yang dominan muncul adalah pada pendampingan proposal administrasi, pendampingan pembuatan gambar rencana, pelaksanaan pembangunan fisik dan pendampingan dalam pembuatan laporan periodik dengan asumsi akhir tingkat kemandirian masyarakat berada pada level cukup mandiri. ......Implementation of New School Unit (USB) Development Program using community participation mechanism is National Education Department Policy. In this programme community or committee of USB development have been assisted by Concstruction Mangement Consultant (KMK) to enhance their capability to self manage this programme. This research aim to analyze influence of the role of KMK on level of community independency. Result of the research shows that role of KMK has influence 80,3% on level of community independency. Assisting administration proposal, making planning draw, and making periodical report is a dominant role of KMK. Generally, level of community independency is on good enough level.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40734
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Sitawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Wahyuni
Abstrak :
Tingkat kemandirian lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui perbandingan tingkat kemandirian lansia berdasarkan tempat tinggal panti wreda dan rumah serta faktor-faktor sosiodemografi yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan cross sectional comparison dengan metode pengambilan sampel adalah total sampling untuk sampel yang tinggal di panti dan cluster random sampling untuk sampel yang tinggal di rumah. Hasil tingkat kemandirian didapatkan dari kuesioner Activity Daily Living ADL. Jumlah responden sebanyak 148 lansia. 92 orang lansia yang bertempat tinggal di rumah didapatkan 68,5 diantaranya mandiri, 30,4 diantaranya ketergantungan ringan, 1,1 diantaranya ketergantungan berat, dan tidak terdapat responden yang memiliki ketergantungan sedang dan total. Sementara itu, pada 46 lansia di panti, 21,7 diantaranya mandiri, 34,8 diantaranya ketergantungan ringan, 28,3 diantaranya ketergantungan sedang, 8,7 diantaranya ketergantungan berat, dan 6,5 ketergantungan total. Uji Mann Whitney dilakukan untuk menilai hubungan antara tingkat kemandirian lansia pada lansia yang bertempat tinggal di rumah dan yang bertempat tinggal di panti wreda, didapatkan hasil.
The level of independence elderly influenced by several factors.In this research, researcher want to know the comparative degree of independence elderly based on residence in an nursing home and at home and sociodemography factors influenced it because the research that compare of independence elderly who lived in a house and in an nursing home is still rare. This study aimed to find out differences of elderly activity daily living between they who lived in their home with family and they who lived in nursing home and also the factors sociodemography influenced it. This research is cross sectional comparison with the taking sample used clusters random sampling and total sampling of the population affordable elderly in Kecamatan Bojonggede,Bogor, Jawa Barat. Data level of independence obtained from the questionnaire Activity Daily Living ADL. The number of respondents are 148 respondents. The results show that 92 respondents elderly who lived in house or 68.5 with independence category, 30.4 mild dependence, 1.1 heavy dependence , and there is no respondent have severe dependence and total dependence. Meanwhile, 46 respondents in nursing home, 21.7 independence , 34,8 mild dependence, 28,3 middle dependence, 8.7 severe dependence, and 6.5 total dependence. Analysis with mann whitney resulted p value 0,001. Thus, it conclude that there was a deference between the independency of the elderly people who living in their home and living in nursing home.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raya Maliska Azmi
Abstrak :
Perubahan yang terjadi pada lansia selama proses penuaan memunculkan berbagai permasalahan sehingga lansia sulit melakukan aktivitas kesehariannya. Kesulitan lansia dalam melakukan aktivitas ini membuat lansia bergantung pada orang lain. Tujuan: mengidentifikasi tingkat kemandirian lansia dan mengidentifikasi tingkat kemandirian lansia menurut karakteristiknya. Metode: penelitian ini merupakan studi deskriptif. Responden berjumlah 110 orang dan pengambilan data menggunakan kuesioner Care Dependency Scale. Hasil: karakteristik lansia menunjukkan bahwa 55,5% berjenis kelamin laki-laki, 78,2% berusia 60-74 tahun, 67.3% berpendidikan rendah, 69.1% telah tinggal selama 1-5 tahun, dan 55.5% memiliki masalah kesehatan. Kategori kemandirian lansia menunjukkan 80.9% mandiri, 19.1% dikategorikan tergantung. Sebagian besar lansia yang mandiri berada pada rentang usia 60-74 tahun, berjenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan yang rendah, telah tinggal selama 1-5 tahun, dan memiliki masalah kesehatan. Saran: pihak panti dan instansi terkait lebih memperhatikan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya guna meningkatkan kesejahteraan lansia. ...... Changes that occur in the elderly during the aging process raises various problems so that the elderly have difficulty doing daily activities. The difficulty of the elderly doing daily activities makes them dependent on others. Aim: To identify the elderly independence level and describe the independence level based on the characteristics of the elderly. Method: the research is a descriptive study. The number of respondents is 110 people of the elderly using the Care Dependency Scale questionnaire. Result: the characteristics of the elderly show that 55.5% are male, 78.2% aged 60-74 years old, 67.3% have low education, 69.1% have lived for 1-5 years, and 55.5% have health problems. The category of independence level shows that 80.9% are independent, 19.1% are dependent. Meanwhile, most of the independent elderly are male, aged 60-74 years old, have low education, have lived for 1-5 years, and have health problems. Suggestion: the related institutions pay more attention to the independence of the elderly to fulfill their basic needs to improve elderly welfare.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ediawati
Abstrak :
ABSTRAK
Resiko jatuh meningkat seiring dengan bertambahnnya usia lansia dan tingkat kemandirian dalam Activity of Daily Living (ADL). Penelitian deskriptif sedehana ini dilakukan terhadap 143 responden untuk mengetahui tingkat kemandirian dalam ADL dan resiko jatuh pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur dengan menggunakan tehnik simple random sampling dan desain cross secsional. Hasil penelitian ini dengan CI 95% diperoleh bahwa lansia di PSTW Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta memiliki tingkat kemandirian yang tinggi (97,9%) dalam ADL pada Indeks Katz dan memiliki resiko jatuh yang tinggi (44,1%) pada skala Morse Fall Scale. Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan tindakan-tindakan pencegahan jatuh dan penggunaan alat bantu jalan yang tepat pada lansia di panti dengan tetap mempertahankan fungsi kemandirian pada lansia.
ABSTRACT
The risk of falls is increasing in older people with ADL independence. This study is simple descriptive in 143 respondents to know the level of independence in activity of daily living (ADL) and the risk of falls in the elderly at Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 dan 03 East Jakarta by used simple random sampling and cross secsional design. The results showed that elderly at Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 and 03 East Jakarta have the high level of ADL independence (97,9% ) in Katz Index and the high risk of falls (44,1%) in Morse Fall Scale. The suggestions of this study is necessary to prevent falls in the elderly by using right ambulatory aid in institution by maintaining the ADL independence in elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43833
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library