Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titis Wahyuni
Depok: Jurusan AKK FKM UI, 2003
005.1 TIT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Margia Wiranata
"Biasanya label anak AD/HD diberikan pada anak yang mempunyai kesulitan memusatkan perhatian di sekolah ataupun di rumah. Anak-anak ini juga tampak jauh lebih aktif dan/atau impulsif dibandingkan dengan anak lain pada usia yang sama (American Academy of Family Physicians Pennission, 2003). Dalam menangani masalah ADH-ID dibutuhkan perhatian yang khusus. Anak AD/HD seringkali menjadi lebih baik ketika mereka bertambah usia dan belajar menyesuaikan diri dengan masalah mereka. Hiperaktivitas biasanya akan berhenti pada akhir masa remaja. Tetapi sekitar separuh anak AD/HD tetap mudah teralih perhatiannya, memiliki mood yang berubah-ubah, mudah marah dan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan atau tugas. Anak dengan orangtua yang penuh cinta dan suportif, serta mau bekerja sama dengan staf sekolah dan dokter mempunyai kesempatan yang terbaik untuk menjadi orang dewasa dengan penyesuaian diri yang baik (well-aqjmsred) (American Academy of Family Physicians Permission, 2003). Pentingnya peran orangtua dalam mengasuh anak AD/HD sangat ditekankan. Barkley (dalarn Papalia, 2001) menyarankan orangtua dan guru untuk membantu anak AD/HD dengan memberikan mereka lingkungan yang terstruktur, seperti memecah suatu tugas ke dalarn tugas-tugas yang lebih sederhana; sering memberikan dorongan tentang aturan dan waktu; seringkali memberikan reward terhadap keberhasilan-keberhasilan kecil. Karena motivasi intrinsik dan respon anak AD/HD terhadap reinforcemenr juga terganggu, maka dibutuhkan sistem reinforcement yang lebih efektif dibandingkan perlakuan terhadap anak yang normal (ERIC, 2000). Dari beberapa kasus ditemukan bahwa seringkali orangtua justru memberikan lingkungan dengan aturan yang terlalu longgar, sehingga perilaku anak menjadi semakin tidak terkendali. Atau sebaliknya, orangtua justrumemberlakukan aturan yang terlalu ketat sehingga anak menjadi tertekan akibatm tuntutan yang melebihi batas kemampuannya, Dari penelitian ini hendak teknik pengasuhan yang efektif bagi anak ADH-ID. Hal ini diperoleh dengan menganalisa hasil anamnesa, observasi, dan tes HTP. Metode penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Data penelitian yang diambil merupakan data sekunder yang ditemukan pada Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Analisa data dilakukan berdasarkan hasil anamnesa, observasi, dan tes HTP dari kasus anak yang telah didiagnosa mengalarni AD/HD. Hasil yang ditemukan ialah total karakteristik pengasuhan yang efektif bagi anak ADIHD terbanyak yang berhasil dipenuhi ialah 7 karakteristik (kasus 2), sementara kasus l memenuhi 3 karakteristik, dan kasus 3 memenuhi 4 karakteristik. Namun dari ketiga kasus yang diteliti, tidak ada satupun yang dapat menerapkan telmik pengasuhan yang efektif bagi anak AD/HD. Saran-saran untuk penelitian selanjutnya: digunakan sampel yang lebih banyak agar dapat ditarik pola-pola umum yang lebih jelas dari setiap teknik pengasuhan yang diterapkan orangtua; digunakan sampel yang memiliki kesamaan tipe AD/HD agar dapat terlihat lebih jelas pola umum dari teknik pengasuhan yang digunakan orangtua dalam menangani anak ADIHD; ditentukan derajat kepentingan karakteristik pola asuh dalam menangani anak AD/HD agar dapat melihat efektivitas penerapan pengasuhan secara menyeluruh; untuk orangtua yang memiliki anak dengan gejala AD/HD agar melakukan teknik pengasuhan yang efektif dengan memenuhi karakteristik sebagai berikut: membangun hubungan yang positif antara orangtua dengan anak, memberi peraturan yang sederhana dan jelas mengenai perilaku apa yang diharapkan dari anak, memecah tugas kompleks ke dalarn tugas-tugas yang lebih sederhana, membuat jadwal kegiatan (rutinitas) sehari-hari, memberitahu anak konsekuensi apa yang akan diterimanya bila mereka berhasil menaati peraturan atau melakukan tugasnya, memberitahu anak konsekuensi apa yang akan digunakan bila ia melanggar peraturan atau melalaikan tugasnya, mengawasii mengontrol perilaku anak, memberikan konsekuensi dengan segera, frekuensi pemberian konsekuensi lebih sering, pertahankan konsislensi pada aturan/ disiplin; cara berespon di tempat dan seting yang berbeda; dan perilaku antar orangtua, menghindari/ membuat perencanaan terhadap situasi bermasalah, fokus pada hal-hal yang positif pada anak, seperti prestasi atau hal yang berhasil dilakukan anak, hindari perhatian yang berlebihan pada kelemahan dan keterbatasan anak, Mendorong anak untuk meningkatkan potensi/ keterampilan mereka."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T37844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Litecky, Charles R.
New York: McGraw-Hill , 1987
005.133 LIT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stern, Nancy B.
New York: Wiley, 1994
005.133 STE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Jordy Oktananda
"Disfagia adalah gangguan menelan dimana makanan dan cairan tidak dapat masuk kedalam sistem pencernaan bawah yang merupakan salah satu dampak dari stroke iskemik. Latihan menelan terstruktur merupakan salah satu intervensi untuk meningkatkan kekuatan otot lidah, rahang dan mengembalikan fungsi menelan.
Tujuannya yaitu menganalisis penerapan intervensi latihan menelan terstruktur pada pasien stroke yang mengalami disfagia.
Metodenya dengan menerapkan latihan menelan terstruktur pada pasien stroke iskemik yang mengalami disfagia, dilakukan selama 7 hari berturut-turut, sebanyak 5 kali dalam sehari, selama 15 menit setiap latihan, dan 8 hitungan setiap gerakan.
Hasil evaluasi hari ke 7 reflek menelan pasien sudah ada, pasien dapat menjulurkan lidahnya, dan wajah pasien simetris. Hasil dari keefektifan latihan menelan terstruktur ini dapat dijadikan sumber informasi perawat dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri untuk mengatasi masalah gangguan menelan pada pasien stroke iskemik.

Dysphagia is a swallowing disorder that causes food and fluids cannot enter the lower digestive system, which is one of the effects of ischemic stroke. Structured swallowing exercise is one of intervention to strengthen tongue muscle, jaw, and restore the swallowing function.
The purpose of this paper is to analyze the application of structured swallowing excercise in stroke patient with dysphagia.
This study used case study method wich applied structured swallowing exercises in ischemic stroke patient who underwent dysphagia, is conducted for 7 consecutive days in 5 times a day, for 15 minutes each exercise, and 8 counts for each movement.
The results of the 7 th day evaluation, the patients swallowing reflex is present; the patient can stick out his tongue; and the facial grimace is symmetric. The results of the effectiveness of structured swallowing exercise can be an information for nurses in implementing independent nursing intervention to solve the problem of swallowing disorders in ischemic stroke patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Putriana Dewi Agustina
"Prevalensi tertinggi penyakit pada lansia adalah hipertensi, yang dapat meningkatkan ketergantungan jika tidak ditangani dengan baik. Program pemerintah banyak dilaksanakan namun belum mampu menekan angka ketidakpatuhan minum obat dan kontrol rutin pada lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga dan kepatuhan minum obat pada lansia. Metode penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pretest dan posttest serta kelompok kontrol digunakan. Besar sampel 60 orang dengan metode simple random sampling dengan masing-masing 30 orang pada kelompok kontrol dan intervensi. Analisis data dukungan dari keluarga menggunakan Paired t test dan Independent t test, sedangkan variabel kepatuhan minum obat menggunakan Wilcoxon sign- rank dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemberian edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga (p = 0,982) dan terdapat pengaruh pemberian intervensi edukasi kesehatan terstruktur terhadap kepatuhan minum obat anti hipertensi (p < 0,0001). Pengaruh edukasi kesehatan terstruktur perlu ditingkatkan pada dukungan dari keluarga dengan melakukan perbaikan intervensi dan pengamatan jangka panjang. Dukungan dari keluarga pada perawatan lansia dengan hipertensi memerlukan waktu untuk menginternalisasi perubahan ketrampilan dan sikap keluarga dalam merawat lansia hipertensi. Intervensi pendampingan keluarga direkomendasikan untuk diintegrasikan pada pelatihan caregiver, dikombinasikan dengan intervensi bina keluarga, pengukuran tekanan darah berkala, dan pembentukan self-help group.

The highest prevalence of disease in the elderly is hypertension, which can increase dependency if not handled properly. Many government programs have been implemented but have not been able to reduce the rate of drug non-adherence and routine control in the elderly. The aim of the study was to determine the effect of structured health education on family support and medication adherence in the elderly. The research method uses a quasi-experimental design with pretest and posttest and a control group is used. The sample size is 60 people using simple random sampling method with 30 people each in the control and intervention groups. Analysis of family support data used the Paired t test and Independent t test, while the medication adherence variables used the Wilcoxon sign-rank and Mann Whitney. The results showed that there was no significant effect of providing structured health education on family support (p = 0.982) and there was an effect of providing structured health education interventions on adherence to taking antihypertensive medication (p <0.0001). The effect of structured health education needs to be increased on support from families by improving interventions and long-term observations. Support from the family in caring for elderly people with hypertension takes time to internalize changes in family skills and attitudes in caring for elderly hypertension. Family assistance interventions are recommended to be integrated into caregiver training, combined with family development interventions, periodic blood pressure measurements, and the formation of self-help groups."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Razakky Ramadhan
"Waran Terstruktur merupakan salah satu produk derivatif saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual atau membeli aset yang mendasari Waran Terstruktur pada harga dan waktu tertentu. Terdapat banyak keuntungan yang dapat diperoleh investor dengan menggunakan instrumen investasi Waran Terstruktur. Di lain sisi, Waran Terstruktur juga memiliki risiko-risiko besar yang dapat berpotensi merugikan investor. Dalam hal ini diperlukan pengaturan yang dapat memberikan perlindungan hukum bagi investor Waran Terstruktur. Di Indonesia, Waran Terstruktur merupakan instrumen investasi yang ketentuannya baru diserap dalam peraturan di Indonesia, hingga saat ini masih terdapat beberapa hal yang belum diatur secara komprehensif, salah satunya mengenai ketentuan khusus terkait perlindungan hukum bagi Investor Waran Terstruktur. Adapun dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2021 tentang Waran Terstruktur hanya mengatur terkait ketentuan yang berkaitan dengan perdagangan Waran Terstruktur. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini akan dibahas pokok permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah peraturan terkait perdagangan Waran Terstruktur di Indonesia telah mengatur ketentuan mengenai perlindungan investor?; dan (2) bagaimana ketentuan perlindungan investor dalam perdagangan Waran Terstruktur diatur dalam peraturan di United Kingdom, Singapura dan Hong Kong serta hal-hal yang harus diperbaiki dalam peraturan terkait di Indonesia?. Pada dasarnya, konsep Waran Terstruktur yang diperdagangkan di Indonesia sekilas memiliki kemiripan dengan konsep Structured Warrant di berbagai negara di dunia, termasuk di United Kingdom, Singapura, dan Hong Kong walaupun terdapat beberapa perbedaan pula dalam beberapa aspek. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan komparatif untuk membandingkan ketentuan Waran Terstruktur di Indonesia dengan negara-negara yang telah menerapkannya. Hasil dari penelitian ini nantinya adalah untuk menyarankan pemerintah dan regulator pasar modal di Indonesia untuk melengkapi peraturan Waran Terstruktur yang sudah ada dengan ketentuan khusus yang mengatur perlindungan Investor Waran Terstruktur.

Waran Terstruktur is a stock derivative product that gives the holder the right to sell or buy the Waran Terstruktur Underlying Asset at a certain price and time. There are many advantages that investors can get by using Waran Terstruktur investment instruments. On the other hand, Waran Terstruktur also have big risks that can potentially harm investors. In this case, regulations are needed that can provide legal protection for Structured Warrant investors. In Indonesia, Waran Terstruktur are investment instruments whose provisions have only been absorbed into Indonesian regulations, until now there are still several matters that have not been comprehensively regulated, one of which is regarding special provisions related to legal protection for Structured Warrants Investors. As for the Financial Services Authority Regulation Number 8/POJK.04/2021 concerning Waran Terstruktur, it only regulates provisions relating to the trading of Waran Terstruktur in general. Based on this, in this thesis the following main issues will be discussed: (1) Do regulations related to Waran Terstruktur trading in Indonesia regulate provisions regarding investor protection?; and (2) how are the provisions for investor protection in Waran Terstruktur trading regulated in regulations in the United Kingdom, Singapore and Hong Kong as well as matters that must be corrected in related regulations in Indonesia? Basically, the concept of Waran Terstruktur traded in Indonesia at a glance has similarities with the concept of Structured Warrants in various countries in the world, including in the United Kingdom, Singapore and Hong Kong, although there are some differences in a number of aspects. Therefore, this study will use normative juridical research methods with a comparative approach to compare the provisions on Waran Terstruktur in Indonesia with those of countries that have implemented them. The results of this research will be to advise the government and capital market regulators in Indonesia to complement the existing Waran Terstruktur regulations with special provisions governing the protection of Waran Terstruktur Investors."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiatman
"Gaya hidup menyebabkan aggregate dewasa berisiko mengalami masalah kesehatan terutama hipertensi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan perilaku masyarakat pada gaya hidup yang tidak sehat dan rendahnya dukungan keluarga dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko hipertensi dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi kesehatan terstruktur tentang CERDIK, terutama pada komponen Cek kesehatan secara rutin, Istirahat cukup, dan Kelola stress dengan baik terhadap dukungan keluarga dalam pencegahan hipertensi di Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group, dengan 29 responden pada kelompok intervensi dan 29 responden pada kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan pooled t-test. Intervensi ini diberikan sebanyak 3 sesi dalam 3 minggu selama 60-75 menit. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh CERDIK yang bermakna terhadap dukungan keluarga (p = 0,000). Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi kesehatan kepada keluarga yang terjadwal dan metode penyampaian yang sesuai dengan kebutuhan keluarga akan meningkatkan minat dan dukungan keluarga dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko hipertensi.

Lifestyle may cause adults tend to be at risk of health problems, especially hypertension. This happens because of changes in people's behavior towards unhealthy lifestyles and low family support in the prevention and control of hypertension risk factors in the family. This study aims to identify the effect of structured health education about CERDIK, especially on the components of routine health checks, adequate rest, and managing stress well on family support in preventing hypertension in Barru Regency, Sulawesi Selatan. The study was designed using quasi-experimental type of pretest and posttest with control group, involving 29 respondents in the intervention group and 29 respondents in the control group. The data was analyzed using Paired t-test and Pooled t-test. The intervention was given in 3 sessions during 3 weeks for 60-75 minutes. The result of research shows that there is an impact of “CERDIK” towards family support (p = 0.000). This study recommends providing health education to families who are scheduled and delivery methods according to family needs will increase interest and family support in the prevention and control of risk factors for hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Widiastuti
"Intervensi keperawatan berupa edukasi terstruktur berbasis teori perilaku terencana (planned behavior) diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan dan kualitas hidup pasien paska serangan penyakit jantung koroner. Penerapan teori meliputi prinsip behavioral beliefs, normative beliefs, control beliefs. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi terstruktur terhadap pemberdayaan dan kualitas hidup pasien dengan penyakit jantung koroner. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dengan rancangan pre-test and post-test with control group design. Jumlah sampel 24 orang terbagi atas 12 orang pada kelompok kontrol dan 12 orang pada kelompok intervensi.
Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh yang bermakna edukasi terstruktur terhadap pemberdayaan (p= 0.00) dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner (p= 0.001). Berdasarkan penelitian ini, edukasi terstruktur berbasis teori perilaku terencana dapat dilakukan sebagai intervensi keperawatan secara optimal sehingga pasien paska serangan penyakit jantung koroner tetap dapat hidup sehat, berdaya guna serta memiliki kualitas hidup yang baik.

Nursing intervention in the form of structured education based on planned behavior theory (PBT) is expected to increase empowerment and quality of life of patient post coronary heart disease. The application of planned behavior theory involved the strengthening of three principles, including behavioral beliefs, normative beliefs and control beliefs. The purpose of this study was to identify the effects of structured education on empowerment and quality of life the patients with coronary heart disease. This study was a quantitative research with a quasi-experimental design conducted by using a pre-test and post-test with control group design. The number of samples was 24 people divided into 2 groups: 12 people in the control group and 12 people in the intervention group.
The result showed that there is a significant influence of structured preoperative education, on both empowerment (p = 0.001) and the quality of life (p = 0.001). Based on this findings, the structured education shoul be provided by nurses optimally as a part of nursing interventions so after coronary heart disease the patient could achieve a healthy life, empowered, and eventually could maintain a good quality of life."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30481
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramaniya Anindita Wandawa
"Penelitian dilakukan untuk melakukan uji kinerja reaktor katalis terstruktur pelat untuk produksi carbon nanotube dan hidrogen melalui reaksi dekomposisi katalitik metana. Katalis yang digunakan adalah katalis Ni-Cu-Al dengan perbandingan molar 2:1:1. Reaksi dekomposisi katalitik metana dilakukan pada suhu 700oC selama 5 jam, dengan variasi space time 0,0006; 0,0032; 0,006 gr min/mL. Hasil uji kinerja tertinggi didapatkan pada space time 0,006 gr min/mL dengan konversi metana tertinggi 83,01% , kemurnian hidrogen tertinggi 70,23% , dan yield karbon 2,5 gr/gr katalis. Carbon nanotube yang dihasilkan memiliki diameter dalam 7,5-15 nm dan berbentuk Y-junction.

Abstract
The purpose of this research is to test the performance of plate structured catalyst to produce carbon nanotube and hydrogen via catalytic decomposition of methane. In this research, catalyst of Ni-Cu-Al with the molar ratio by 2:1:1 was used. The decomposition reaction took place at 700oC temperature for 5 hours, using 0,0006; 0,0032; and 0,006 gr min/mL space time variations. The maximum performance space-time was 0,006 gr min/mL with 83,01% for the highest number of methane conversion, 70,23% for the highest number of hydrogen purity, and 2,5 gr C/ gr catalyst carbon yield. The carbon nanotubes produced from the research were Y-junction-shaped and have 7,5-15 nm inner diameter.
;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>