Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Denny Harirezanto
"Perkembangan teknologi Telekomunikasi seluler kian hari kan pesat Persaingan antar operator untuk memberikan layanan terbaik untuk pelanggan semakin keras. PT Telkomsel sabagai salah satu operator dengan jumlah pelanggan terbesar di Indonesia tentunya ingin mempertahankan pelanggannya dengan memberikan kualitas jaringan yang baik.
Salah satu masalah kualitas di teknologi seluler adalah terputusnya panggilan ketika sedang melakukan pembicaraan. Hal ini seling disebut dengan istilah "Drop Call". Masalah ini juga dialami oleh PT Telkomsel. Setelah mengambil data jaringan radio frekuensi area segitiga emas dan Airport, terlihat ada beberapa area yang nilai drop call nya belum mencapai target.
Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur mengurangi. Cacat pada proyek ini didefinisikan jika nilai drop call pada suatu area melebihi batas arnbang yaitu 0,94%. Oleh karena itu dengan menggunkan metode six sigma akan didapat langkah-langkah perbaikan untuk menurunkan nilai drop call. Solusi yang pontensial kemudian dieksekusi dan dianalisa responnya terhadap nilai drop call.

The develpoment of celular telecommunication technology now days going big. Competition between operator to deliver the best service for customer going hard. PT Telkomsel as one of the opertor with the biggest customer in Indonesia would like keep their customer by deliver good quality of network.
One of the problem quality is disconnect call during conversation which is know as "drop call". This problem was also occured by PT Tell-romsel After collecting radio Hequency network data at golden triangle and airport area shown there some area that After collecting data of Radio Frequency network at golden trianggel and airport area shown there some area that the drop call rate not achieving target.
Six Sigma are a structures methodology decreasing defect. Defect on this project define as area that have drop call rate above the threshold which is 0,94%. Because of that, by using six sigma methode will generate several step of improvement for decreasing drop call rate. After that Potential solution are executed and analysis the respon to drop call rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan
"ABSTRAK
Sektor Telekomunikasi Selular merupakan sektor yang sangat menarik untuk
diamati. Pertumbuhan yang luar blasa terjadi dalam sektor ini, baik dari sisi volume
pengguna maupun teknologi yang berkembang. Perkembangan yang demikian cepat
membuat pemain dalam indusiri ini harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.
Permasalahan yang muncul adalah bagaimana memprediksi perkembangan ini terjadi
ke depan, apakah akan selalu mengikuti suatu kecenderungan atau hanya sesaat? Dan
apa yang harus menjadi pedoman suatu perusahaan telekomunikasi selular ke depan?
Scenario Planning merupakan suatu metode dalam manajemen yang mencoba
menterjemahkan kondisi-kondisi dan fakta-fakta yang akan memberi pengaruh
keadaan di masa depan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan?perusahaan
besar sebagai alat manajemen yang membantu perusahaan dalam membuat keputusan
strategis di masa depan.
Penelitian ini melakukan ha! yang sama, PT XYZ Indonesia yang menjadi
obyek dalam penelitian dikondisikan sebagai perusahaan penyedia infrastruktur
telekomunikasi yang ingin mengetahui gambaran sektor telekomunikasi selular ke
depan.
Tahapan-tahapan metode Scenario Planning dilakukan dalam penelitian ini.
mulai dari membuat kerangka pertanyaan, pencarian fakta, hingga menjadi suatu
gambaran skenario telekomunikasi di masa depan.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah Scenario Planning teknologi
telekomunikasi selular di masa depan. Penelitian ini mengidentifikasi 3 skenario yang
menjelaskan teknologi selular, yakni skenario Wireless in the Sky, Mesh &
Unstructured, dan Wireless is Pathless.
Wireless in the Sky merupakan gambaran kondisi ideal terhadap
perkembangan teknologi selular di masa depan. Skenario ini merupakan gambaran
kondisi teknologi selular masa depan yang dapat memenuhi segala kebutuhan
informasi multimedia bergerak dengan harga yang terjangkau. Skenario Mesh &
Unstructured merupakan gambaran yang tidak jauh berbeda dengan dengan sekarang.
Secara teknologi sebagian besar keinginan untuk melakukaan telekomunikasi
multimedia bergerak mulai dapat dipenuhi, tetapi secara interoperability dan standar
teknologi masih menjadi kendala. Sementara Wireless is Pathless merupakan
gambaran berbagai teknologi berkembang masing-masing tanpa menuju suatu standar
tertentu. Akibatnya banyak permasalahan yang muncul di belakang hari terutama
interoperability teknologi. Efeknya teknologi masa depan teknologi telekomunikasi
wireless multimedia yang dicita-citakan kemungkinan besar tidak bakal pemah
terwujud.
Ketiga skenanio diatas dianggap sama dalam penelitian ini, dengan arti kata
semua mempunyai kernungkinan untuk terjadi di masa depan, Dan PT XYZ Indonesia
harus menyadari bahwa skenario ini adalah refleksi dari keadaan yang muncul pada
saat sekarang, sehingga dari saat sekarang-pun bagian dari skenanio yang mungkin
bakal terjadi tersebut telah berlangsung. Oleh karena itu dalam mengembangkan
strategi perusahaan ke depan, skenario ini dapat menjadi peganga bagi PT XYZ
Indonesia.
"
2002
T3147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy J. Agusta
"Tesis ini merupakan riset literatur yang membicarakan masa depan teknologi telekomunikasi dengan hadirnya VoIP: teknologi yang membuat suara berjalan diatas jaringan IP. Sepertinya terdapat antusiasme terhadap teknologi ini yang cukup beralasan karena teknologinya yang cukup dewasa, secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan dan kecenderungan dunia telekomunikasi yang mendukung. Tetapi sebagian orang tidak berbagi antusiame serupa karena masih terdapat beberapa limitasi pada teknologi ini. Meskipun demikian, apakah teknologi ini akan menjadi pengganti telepon konvensional atau tidak, yang pasti ialah teknologi ini akan menjadi salah satu teknologi utama penyampaian suara dimasa depan. Tolak ukur dari kematangan teknologi ialah penerimaan (terhadap teknologi tersebut) dari pengamat teknologi dan pemakai. Penggakuan atas penerimaan kehandalan teknologi ini telah dicatat pada surat kabar dan beberapa publikasi. Kematangan VoIP ditandai dengan pengenalan H.323 yang merupakan protokol utama untuk penyaluaran real-time multimedia diatas IP. Sedangkan penghidupan secara ekonomi dapat dilihat dari implementasi teknologinya. Dalam hal ini ITSP yang merupakan perusahaan yang menyediakan layanan telepon Internet. Dan akhirnya, kesempatan yang di dukung oleh kecenderungan masa depan dunia telekomunikasi. Sepertinya terdapat kecenderungan pergerakan dari telekomunikasi suara ke data yang akan memaksakan penyatuan infrastruktur suara kedalam data. Kebenaran tentang ini dapat dilihat dalam beberapa publikasi dan media masa. Dengan ini, VoIP teknologi yang memungkinkan suara berjalan di atas jaringan data (IP), merupakan calon masa depan pembawa suara Di dalam tulisan ini, pembahasan terfokus kepada tiga hal utama. Pertama, survey kedalam teknologi VoIP. Disini, standar protokol, komponen teknologi dan limitasi teknologi yang masih ada dibahas. Setelah itu, pembahasan dilanjutkan pada pengadaan pelayanan dan pendirian ITSP. Topik utama disini ialah bagaimana ITSP menggunakan infrasturktur Internet untuk menyampaikan layanannya dan mengguranggi biaya dengan menggunakannya. Ditambahkan pula pembahasan keberadaan teknologi untuk konfigurasi ITSP pada saat ini; sebagi contoh, perangkat lunak dan keras yang digunakan, dan koneksi atau integrasi dengan telcos atau pesawat pemakai, seperti PSTN (Public Switch Telephone Network). Akhirnya, dibahas analisis dari bisnis ITSP di Indonesia melalui sebuah ITSP fiktif, ITSP X. Disini diliput pembahasan kesempatan global dan lokal, dan juga ROI (Return of Investment) dari ITSP X.

This thesis is a literary research that concern about the future of voice telecommunication technology with the introduction of VoIP (Voice over Internet Protocol): the technology that enable voice to be carry over IP network. It seems there is some excitement over the technology which is well substantiated knowing that the technology is matured enough, economically viable and supported by the trend of global telecommunication. Though some may not shares the same excitement because of some limitations to the technology. But, whether or not the technology is going to replace traditional long distance telephone, it certainly would be one major player in the future of voice communication. One measure of technology maturity is the acceptance of the technology by the technology watchers and users alike. Testimonies of the technology reliability are well recorded in newspapers and publications. The maturity of VoIP technology is signified by the introduction of H.323 which is the leading protocol for real-time multimedia transfers over IP. Meanwhile, the economic viability of the technology can be seen through the implementation of the technology. In this case is ITSP (Internet Telephony Service Provider) which is a company that sells Internet telephony services. And finally, the trends of the future telecommunication which supports the usage of the technology. There is an apparent shift from voice to data telecommunication which is going to force the integration of voice infrastructures into data. This can be verified through many publications and news media. Thus, VoIP, a technology enable voice to be carried over data (IP) network, is one of the candidate of future voice carrier. In this work, the discussions concentrated on three main areas. First, it starts with a survey into VoIP technology. Here, the standard protocols, technology components and the technology persisting limitations are discussed. After that, we investigates the issues concerns the service itself and the establishment of ITSP. The main topic here is how ITSP uses Internet infrastructures to deliver its services and reduces the cost as well. In addition, there also discussions on the current state of technology for ITSP configurations for example the hardware and software components, and the connections or integration with telco or customer devices such as public switch telephone network. At last, the paper analyses the business of ITSP in Indonesia through a made up company, ITSP X. It covers the discussion on global and local opportunities, and the ROI (Return in Investment) of ITSP X.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendra Firaldi Firdaus
"Skripsi ini membahas mengenai transformasi sistem telekomunikasi Indonesia. Awalnya, Indonesia masih menggunakan sistem kabel laut untuk sarana telekomunikasi. Melihat kendala dalam penggunaan kabel laut, akhirnya sistem tersebut digantikan oleh teknologi gelombang mikro. Dibuatnya proyek Gelombang Mikro Nusantara ternyata tidak dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Pemerintah akhirnya melakukan perubahan yang besar terhadap telekomunikasi. Awalnya Pemerintah Indonesia hanya ingin menyewa satelit dari INTELSAT dan membangun Stasiun Bumi di Jatiluhur. Melihat potensi satelit dapat menjangkau wilayah Indonesia, akhirnya pemerintah Presiden Soeharto memutuskan untuk membangun satelit komunikasi untuk kepentingan domestik. Satelit tersebut dikenal dengan Satelit Palapa. Setelah Peluncuran Satelit Palapa, Palapa tidak hanya untuk bidang telekomunikasi melainkan juga sebagai penggerak Pembangunan Nasional di bidang-bidang lainnya.

This undergraduate thesis is about transformation of technological in Indonesian telecommunication. Initially, Indonesia still uses the submarine cable technology for telecommunication facilities. Looking at the constraints on the use of submarine cables, eventually the system was replaced by microwave technology. The creation of ldquo Nusantara Microwave rdquo project was not able to reach all areas of Indonesia, the Government finally made major changes to telecommunications. Initially the Government of Indonesia just wanted to rent a satellite from INTELSAT and build Earth Station in Jatiluhur. Seeing the potential of the satellite can reach parts of Indonesia, President Suharto 39 s government finally decided to build a satellite communication for domestic purpose. That satellite is known as Satellite Palapa. After the launch of Palapa Satalitte, Palapa is not only for telecommunication but also as a driver of National Development in other fields.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Rilyawati
"Knockout Switching merupakan salah satu alternatif switching yang ditawarkan sebagai implementasi dari perkembangan teknologi telekomunikasi, khususnya pada broadband ATM Packet Switching. Kehandalan kinerja sebagai syarat penting dalam penilaian kualitas sebuah switch dapat ditentukan oleh probabilitas kehilangan paket, probabilitas terjadinya pemblokiran dan penundaan pada switch, disamping jumlah throughput yang di hasilkannya. Dalam analisis kinerja ini difokuskan pada seberapa besar probabilitas kehilangan paket yang melalui Knockout Switching. Dengan menggunakan persamaan-persamaan yang berdistribusi Binomial dan Poisson serta modifikasinya, akan dinilai kinerja Knockout Switch untuk tiga pola kedatangan yang berbeda yaitu -uniform traffic, hot-spot traffic dan point-to-point traffic. Hasil yang diperoleh dari analisa ini adalah Knockout Switch memiliki kinerja yang cukup baik untuk ketiga pola kedatangan tersebut. Walaupun untuk pola kedatangan hotspot traffic, kinerjanya tidak sebaik untuk dua pola kedatangan lainnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library