Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Muthia Syafira
Abstrak :
Suplemen makanan merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunnyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen makanan dapat berupa produk padat meliputi tablet, tablet hisap, tablet efervesen, tablet kunyah, serbuk, kapsul lunak, granula, pastiles, atau produk cair berupa tetes, sirup, larutan.” “Di zaman era globalisasi persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus mampu untuk mengantisipasi persaingan agar dapat terus bertahan. Kondisi ini juga terjadi di industri farmasi, tidak dipungkiri dunia kesehatan di Indonesia semakin berkembang. Berbicara mengenai industri farmasi tidak terlepas dari kesehatan masyarakat di Indonesia. Kesehatan menjadi hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, produk-produk kesehatan juga semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Perusahaan harus dapat untuk membujuk konsumen supaya bersedia untuk membeli produk. ialah Keputusan pembelian adalah keputusan yang dibuat untuk membeli barang atau jasa dari suatu perusahaan (Prahastika dan Wahyuni, 2018)” Jumlah suplemen yang kian beragam menuntut Apotek untuk dapat terus mencari tahu mengenai evidence base pada setiap keputusan penggunaan suplemen tersebut yag diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasie atupunmenjadi terapi obat komplementer. Sehingga perlu dilakukannya review efikasi, keamanan dan manfaat biaya dalam suplemen erta studi kasus pasien di apotek. ......Food supplement is a product intended to supplement the nutritional needs of food, containing one or more vitamins, minerals, amino acids or other ingredients (of plant or non-plant origin) that have nutritional value and/or physiological effects in concentrated amounts. Food supplements can be in the form of solid products including tablets, lozenges, effervescent tablets, chewable tablets, powders, soft capsules, granules, pastilles, or liquid products in the form of drops, syrups, solutions. "In the era of globalization, business competition is becoming increasingly stringent. Business competition is getting tougher, companies must be able to anticipate competition in order to survive. This condition also occurs in the pharmaceutical industry, no It is undeniable that the world of health in Indonesia is growing. Talking about the pharmaceutical industry is inseparable from public health in Indonesia. Health is the most important thing in human life. Along with the times, health products are also increasingly needed by the community. Companies must be able to persuade consumers to be willing to buy products. namely Purchase decisions are decisions made to buy goods or services from a company (Prahastika and Wahyuni, 2018)” The number of supplements that are increasingly diverse requires pharmacies to be able to continue to find out about the evidence base for each decision to use these supplements which are expected to help improve the patient's quality of life or become complementary drug therapy. So it is necessary to review the efficacy, safety and cost benefits of supplements as well as case studies of patients in pharmacies.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Heru Geofani
Abstrak :
Pencegahan osteoartritis dapat dilakukan dengan mengambil suplemen yang mengandung komponen senyawa yang dapat menyehatkan tulang dan sendi seperti asam hialuronat, metilsulfonilmetana, kondroitin, glukosamin, dan kolagen. Dalam penelitian ini, hanya dua senyawa yang akan dianalisis, yaitu asam hialuronat dan metilsulfonilmetana. Asam hialuronat memiliki banyak ikatan hidrogen sehingga juga memiliki titik didih yang tinggi. Dalam analisis derivatisasi asam hialuronat akan dilakukan dengan menggunakan FMOC-Cl. Asam hialuronat setelah derivatisasi akan dianalisis menggunakan detektor fluoresensi kromatografi cair, sedangkan untuk metilsulfonilmetana akan dianalisis menggunakan gas kromatografi. Setiap analisis akan menentukan kondisi optimal untuk masing-masing kromatografi, kemudian dilanjutkan dengan uji kesesuaian sistem, kemudian membuat kurva kalibrasi, akurasi dan presisi pengujian, kemudian lakukan penentuan level. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi yang optimal dan valid untuk menganalisis dua senyawa dan untuk menentukan kadar kedua senyawa dalam sampel campuran. Berdasarkan kondisi analisis yang optimal, panjang gelombang asam hyaluronic yang dapat dideteksi adalah panjang gelombang eksitasi 255 nm dan panjang gelombang emisi 330 nm. Fase gerak menggunakan asetonitril-buffer asetat pH 4,2 (1: 4) dan laju aliran kecepatan 1,0 mL / menit. Metode yang diperoleh valid dengan linearitas y = 75714x + 1859406; nilai r = 0,9983 di kisaran 5-50 ppm. Hasil LOD adalah 3,55 ppm dan LOQ 11,84 ppm. Untuk kondisi analisis optimal Methylsulfonylmethane suhu kolom awal yang digunakan adalah 110C. Fase gerak menggunakan gas nitrogen dan laju alir 0,8 mL / menit. Metode yang diperoleh valid dengan linearitas y = 15.596x + 8673,5; nilai r = 0,9998 di kisaran 4000-15000 ppm. Hasil LOD adalah 332.90 ppm dan LOQ 1109.67 ppm.
Prevention of osteoarthritis can be done by taking supplements that contain components that can nourish bones and joints such as hyaluronic acid, methylsulfonylmethane, chondroitin, glucosamine, and collagen. In this study, only two compounds will be analyzed, namely hyaluronic acid and methylsulfonylmethane. Hyaluronic acid has many hydrogen bonds so it also has a high boiling point. In the analysis of hyaluronic acid derivatization will be carried out using FMOC-Cl. Hyaluronic acid after derivatization will be analyzed using a liquid chromatography fluorescence detector, while for methylsulfonylmethane will be analyzed using gas chromatography. Each analysis will determine the optimal conditions for each chromatography, then proceed with the system suitability test, then make a calibration curve, the accuracy and precision of the test, then do a level determination. This study aims to obtain optimal and valid conditions for analyzing two compounds and to determine levels of both compounds in mixed samples. Based on optimal analysis conditions, the wavelength of hyaluronic acid that can be detected is the excitation wavelength of 255 nm and the emission wavelength of 330 nm. The mobile phase uses acetonitrile-buffer acetate pH 4.2 (1: 4) and the flow rate is 1.0 mL / min. The method obtained is valid with linearity y = 75714x + 1859406; the value of r = 0.9983 in the range of 5-50 ppm. The LOD results were 3.55 ppm and LOQ 11.84 ppm. For optimal analysis conditions, the initial column temperature used is Methylsulfonylmethane 110 ° C. The mobile phase uses nitrogen gas and a flow rate of 0.8 mL / min. The method obtained is valid with linearity y = 15.596x + 8673.5; the value of r = 0.9998 in the range of 4000-15000 ppm. The LOD results were 332.90 ppm and LOQ 1109.67 ppm.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ito Leiliana Warnani
Abstrak :
Anak sekolah merupakan golongan yang dipersiapkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Pada masa ini, Anak mulai memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu serta mulai ada rasa suka atau tidak suka terhadap makanan tertentu. Selain itu, mereka lebih senang untuk menghabiskan waktu bersama dengan teman atau melakukan aktivitas lain yang disukainya, seperti menonton televisi atau bermain video games sehingga sering melupakan waktu makan. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi khususnya vitamin dan mineral. Untuk mengatasi kekurangan zat gizi tersebut, umumnya ibu memberikan suplemen makanan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh iklan-iklan di televisi yang menawarkan berbagai macam produk suplemen makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi suplemen makanan pada anak sekolah kelas IV dan V di SD Islam Al-Husnah Bekasi Selatan Tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif. Sampel adalah siswa/i kelas IV dan V sebanyak 136 anak. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan perangkat lunak computer, kemudian dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan 64.7% siswa mengonsumsi suplemen makanan dalam satu bulan terakhir. Pada hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara status gizi siswa, pengetahuan orang tua, pekerjaan ayah dan konsumsi suplemen makanan ibu dengan konsumsi suplemen makanan anak, sedangkan hasil analisis antara umur, jenis kelamin, kebiasaan makan, aktivitas fisik, penyakit infeksi, pedidikan orang tua dan pekerjaan ibu dengan konsumsi suplemen makanan anak adalah tidak berbeda secara bermakna. Dalam mengatasi kesulitan makan pada anak sebaiknya para ibu tidak menyelesaikan permasalahan tersebut dengan langsung memberikan suplemen penambah nafsu makan atau vitamin mineral. Suplemen tidak perlu diberikan pada anak sehat dengan status gizi baik, gizi lebih dan obesitas. Sebelum mengonsumsi suplemen makanan sebaiknya baca label mengenai kandungan zat gizi, dosis, jangka waktu kadaluarsa, daftar atau nomor registrasi dari Depkes, serta aturan pemakaiannya.
Schooling children are group that prepared to be qualified human resources. Nowadays, these children start to have habits; consume certain food and having likeness and dislike feeling at certain food. Moreover, they prefer to spend their time to watch television or playing video games until forget their eating time. This causing their necessity of nutrient are incomplete especially vitamins and minerals. To solve the lack of nutrient, generally the mothers giving their children food supplement. This is affected by some advertising on television which offers various kind of food supplement product. The aim of the research is to know factors that related with food supplement consumption at elementary school children grade IV and V at Al-Husna Islamic Elementary School South Bekasi in 2008. This research conducted with descriptive design. The samples are the elementary school students` grade IV and V as 136 children. The obtained data are managing trough computer software then analyze with univariate and bivariate analysis. The result shown 64,7% students consume the food supplement in the last one month. Analysis result shown that there is a significant difference between students nutrient status`, parent`s knowledge, father`s work and mother`s food supplement consumption with children`s food supplements consumption, while the analysis between age, sex, eating habits, physical activity, infectious disease, parent`s knowledge, and mother`s work with children`s food supplements consumption are significantly not different. To overcome the children problem on food consume its better not to solve it with straightly giving the food supplements or vitamins and minerals. The supplements are not necessary for healthy children with good nutrient status, over nutrient, and obesity children. Before consume the food supplement its better to read the ingredients label, dosage, expired time, list of registration number on Health Department, and the usage rules.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Syafira
Abstrak :
Salah satu metode pendidikan kesehatan dengan cara pemberian leaflet vitamin ini diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan lainnya terkait pemberian informasi tentang konsumsi vitamin kepada setiap ibu hamil dan keluarga ibu hamil, karena tidak terikat oleh waktu kerja, poin-poin informasi yang ingin diberikan dapat tersampaikan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam praktek pelayanan kesehatan secara luas. Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan RI juga menggunakan media leaflet guna meningkatkan promosi kesehatan ataupun media edukasi untuk pasien. Pada ibu hamil, Kemenkes RI telah mengeluarkan leaflet mengenai suplemen Tablet Tambah Darah (TTD) yang digunakan untuk mencegah anemia saat kehamilan. Di Puskesmas Ciracas sendiri, pasien hamil mendapatkan 4 jenis suplemen yakni TTD, vitamin c, asam folat dan kalsium, sehingga leaflet yang ada belum dapat memenuhi informasi yang harus diberikan kepada pasien. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukan pembuatan leaflet serta pemberian edukasi mengenai vitamin pada ibu hamil yang datang ke Puskesmas Kecamatan Ciracas. ......One of the health education methods by giving vitamin leaflets is expected to be able to help other health workers related to providing information about the consumption of vitamins to every pregnant woman and the family of pregnant women, because it is not bound by work time, the points of information that want to be given can be conveyed properly so that it can be used in health care practice widely. In Indonesia itself, the Ministry of Health of the Republic of Indonesia also uses leaflet media to increase health promotion or educational media for patients. For pregnant women, the Indonesian Ministry of Health has issued a leaflet regarding supplements of Blood Supplement Tablets (TTD) which are used to prevent anemia during pregnancy. At the Ciracas Health Center itself, pregnant patients receive 4 types of supplements namely iron tablets, vitamin C, folic acid and calcium, so that the existing leaflets cannot fulfill the information that must be given to patients. This is the background for making leaflets and providing education about vitamins to pregnant women who come to the Ciracas District Health Center.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurrotul Fajriyah
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan makanan kesehatan atau suplemen makanan didorong oleh kebutuhan masyarakat yang cenderung mengonsumsi zat gizi tidak seimbang sehingga berisiko terkena penyakit degeneratif. Lutein berguna untuk mencegah penyakit AMD (Aged-related Macular Degeneration) dan banyak dijual dalam bentuk suplemen makanan. Suplemen makanan yang diedarkan harus memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan khasiat untuk melindungi masyarakat dalam mengonsumsi suplemen makanan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis lutein dengan kondisi yang optimal dan tervalidasi serta menetapkan kadar lutein dalam satu sampel suplemen makanan untuk kesehatan mata dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Analisis dilakukan secara kromatografi cair kinerja tinggi dengan menggunakan kolom fase terbalik (C18) Kromasil™ ( 25 cm x 4,6 mm), fase gerak metanol-diklormetan (60:40) dengan kecepatan alir 2,1 ml/menit. Lutein dalam standar dan sampel diekstraksi terlebih dahulu dengan pelarut campuran metanol-petroleum eteretil asetat (1:1:1) sebelum disuntikkan ke KCKT. Hasil uji validasi menunjukkan bahwa metode ini telah memenuhi syarat uji presisi (koefisien variasi < 2%), koefisien korelasi (r) sebesar 0,9992, dan akurasi (99,94 ± 0,00135)% serta dengan menunjukkan batas deteksi dan batas kuantitasi berturut-turut sebesar 0,0094 μg/ml dan 0,0314 μg/ml. Hasil analisis terhadap satu sampel menunjukkan kadar rata-rata lutein (100,60 ± 0,00026)%.
ABSTRACT
Healthy food or dietary supplement blooming which is urging by people's need which tend to consume unbalanced-nutrient food substances that could make degeneration deseases. The efficacy of lutein is preventing AMD (Aged-related Macular Degeneration) which is sold freely in form of dietary supplements. The dietary supplements must fill the requirement of safety, quality, and efficacy to protect people in consuming dietary supplement. The purposes of this research were to get the optimum analysis method of lutein and its validation and lutein concentration determination in one sample of dietary supplements for eye health by high performance liquid chromatography. The systems of high performance liquid chromatography consisted of a (C18) reversed-phase column Kromasil™ (25 cm x 4,6 mm), with methanol-dichlorometan (60:40) as mobile phase and flow rate 2,1 ml/minute. Standard and sample of lutein were extracted with solvents of metanol-petroleum eter-etil asetat (1:1:1) before injected to HPLC. This method has passed the requirement of precision (coefficient variation < 2%), coefficient corelation (r) 0,9992, and accuration (99,94 ± 0,00135)% that showed limit of detection and quantitation 0,0094 μg/ml and 0,0314 μg/ml respectively. The result of analysis showed the average concentration of lutein in one sample of dietary supplement was (100,60 ± 0,00026)%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32962
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endi Ridwan
Abstrak :
ABSTRACT
Although iron supplementation exists for pregnant women, the prevalence of anemia during pregnancy remains high. The lack of compliance of the target group is one of the reasons which may reduce the efficacy of the supplementation program.

Recent studies in preschool children and non pregnant women has been reported that the administration of intermittent iron supplement was equally effective in improving the iron status as daily supplement.

This research was to investigate whether a weekly dose of 120 mg iron supplementation would improve the iron status in the same way as a daily dose of 60 mg iron supplementation in pregnant women.

The effect of daily vs weekly iron supplementation was studied in pregnant women in non randomized experimental community trial. The subjects were pregnant women who attended the selected Health Centers for the first time in their current pregnancy. Of the 176 pregnant women enrolled, a complete data set were available for 139 (79 %). Duration of supplementation was 8 - 20 weeks.

Three health centers each, matched with socioeconomic condition were allocated for control group and treatment group. Daily group served as control received 60 mg Fe + 0.25 mg folic acid daily (68 pregnant women), while weekly group received 120 mg Fe + 0.50 mg folic acid weekly (71 pregnant women).

Hemoglobin concentration in both group increased significantly after supplementation (p < 0.001). Improvement of hemoglobin was influenced by initial hemoglobin level (p < 0.001), and hookworm infestation (p < 0.05).

Serum ferritin level decreased in daily and weekly group (p > 0.05). Serum ferritin change was not influenced by initial hemoglobin level (p ] 0.05), however was influenced by hookworm infestation (p < 0.001).

The duration of supplementation had no effect on hemoglobin changes (p > 0.05), but it influenced serum ferritin changes (p < 0.05).

It was concluded that supplementation with 120 mg elemental iron on weekly basis had similar effects as daily dose of 60 mg on hematological status, but was not enough to improve iron stores in pregnant women.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ballada Santi
Abstrak :
Anemia didetinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lcbih rcndah daripada nilai normal untuk kclompok orang yang bersangkutan. Anemia ibu hamil berdasarkan SKRT tahun |995 sebesar 50,9%; prevalensi anemia ibu hamil di Kabupaten Kuningan tahun 2005 sebesar 62,5 %. Salah satu upaya untuk pencegahan dan penanggulangan anemia ibu hamil dengan pemberian suplemen tablet besi-folat. Selain suplemen tablet besi folat, pemerintah daerah juga menyediakan suplemcn multivitamin mineral. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengaruh konsumsi supiemen tablet besi-folat dan suplemen multivitamin mineral terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil anemia di Kabupaten Kuningan Tahun 2006. Penelitian ini menggunakan desain ekspcrimen dengan randomisasi, dilakukan pada ibu hamil anemia dengan umur kehamilan trimester ll (minggu kc 16 sampai minggu ke 24) yang menderita anemia di Wilayah Kabupaten Kuningan Tahun 2006. Jumlah sampel 138 terdiri : 70 diberi suplemen tablet besi folat dan 68 diberi saplemen multivitamin mineral. Data yang dikumpulkan dam primer yang diperoleh melalui wawancara dan pengukuran. Data diuji dengan 1.1851 berpasangan dan Lies! dna mean independent. Hasil penelitian diperoleh : proporsi anemia pada ibu hamil trimester ll di Kabupaten Kuningan masih cukup tinggi (59,57 %); karakteristik ibu hamil yaitu usia ibu hamil, jamk kehamilan, paritas, latar belakang pendidikan, pekerjaan, asupan makanan, pola konsumsi makanan dan status gizi ibu hamil tidak ada perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok pcrlakuan atau dapat dikatakan homogen; terdapat perbedaan yang bermakna kadar Hb sebelum dan setelah perlakuan; terdapat kcccndcrungan pcningkatan :ata-rata kadar Hb lebih tinggi pada ibu hamil yang dibcri suplemen tablet besi folat dibandingkan ibu hamil yang diberi suplemen multivitamin mineral, tidak ada pcrbedaan yang bcmiakna kenaikan kadar Hb antara ibu hamil yang diberi suplemen tablet besi folat dan ibu hamil yang diberi suplemen multivitamin mineral, peningkatan kadar Hb lebih tinggi pada ibu hamil anemia dengan kadar llb awal yang lebih rendah karena kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi. Disimpulkan terdapat perbedaan yang bemtakna rata-rata kaclar Hb sebelum dan sesudah pcrlakuan pada ibu yang diberi suplemen tablet besi folat dan ibu yang diberi suplemen multivitamin mineral, tidak ada pcrbedaan yang bemtakna kenaikan kadar Hb ibu hamil yang diberi suplemen tablet besi folat dan ibu hamil yang diberi suplemen multivitamin mineral, kecendemngan peningkatan kadar Hb lebih tinggi pada ibu hamil anemia yang diberi suplemen tablet besi folat dibandingkan dengan ibu hamil anemia yang diberi suplemen multivitamin mineral, suplemen tablet besi folat maupun suplemen multivitamin mineral dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil anemia sama baiknya, peningkatan Radar Hb lebih tinggi pada ibu hamil anemia dengan kadat' Hb awal yang lebih rendah karena kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi. Disarankan penanggulangan ibu hamil anemia dapat dengan pemberian suplemen tablet besi folat maupun suplemen multivitamin mineral tetapi perlu dipertimbangkan efektivitas dari segi finansial, perlu penekanan dalam keteraturan minum suplemen. Pcmilih suplemen multivitamin mineral perlu dipertimbangkan dengan kandungan besi sesuai dengan standar WI-IO (60 mg besi) dan unsur vitamin lain yang berguna untuk meningkatkan kadar Hb ibu hamil serta mengurangi efek, melakukan penyuluhan tentang asupan makanan yang mengandung zat besi.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T34501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adithya Wirawan Putra
Abstrak :
Penggunaan suplemen makanan saat ini telah menjadi suatu gaya hidup di kalangan masyarakat modern. Tujuan dari penggunaan tersebut dapat beragam, seperti untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh ataupun digunakan sebagai suplemen binaraga. Namun timbul suatu masalah yakni beredarnya suplemen makanan yang tidak memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Skripsi ini akan membahas mengenai pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh pelaku usaha yang melakukan peredaran suplemen makanan tanpa izin Badan POM berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta peraturan perundang-undang lain yang terkait. Lalu akan dibahas sanksi-sanksi apa saja yang dapat dikenakan terhadap pelaku usaha yang melakukan pelanggaran serta upaya hukum apa yang dapat dilakukan oleh konsumen yang mengalami kerugian akibat mengkonsumsi suplemen makanan yang diedarkan oleh pelaku usaha. ......The use of dietary supplements has now become a way of life in modern society. The purpose of such use can be varied, such as to meet the nutritional needs of the body or used as bodybuilding supplements. But a problem arises that the circulation of dietary supplements that do not have permission from the Food and Drug Supervisory Agency. This thesis will discuss any offense committed by business actors perform without a permit circulation of food supplements based Act No. 8 of 1999 on Consumer Protection Act and other legislation related. Then will discuss any sanctions that may be imposed against businesses that commit violations and remedy what can be done by consumers who suffered losses as a result of taking dietary supplements distributed by businesses
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>