Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Farida Yahya
Abstrak :
Dalam pelayananasuhan keperawatan, komunikasi terapeutik memegang peranan penting untuk membantu klien memecahkan masalahnya. Untuk mewujudkan terlaksananya komunikasi terapeutik secara efektif diperlukan adanya kemauan dan kesadaran diri yang tinggi dari perawat. Perawat harus mampu menciptakan kondisi (keterpercayaan) yang dapat menimbulkan adanya rasa percaya klien terhadap perawat, klien merasa diperhatikan: diterima, merasa aman, nyaman (deskripsi) merasa diikutsertakan dalam setiap tindakan yang akan dilakukan untuknya (orientasi masalah) pelayanan yang diberikan perawat dirasakan tulus, tidak dengan paksaan (spontanitas) informasi yang dibutuhkan klien harus jelas (kejelasan) klien merasa perawat dapat membantu mengurangi hal-hal yang mengganggu pikirannya dalam menghadapi penyakitnya dan tanpa memandang siapa klien tersebut (persamaan) sehingga klien merasa puas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal baik dengan efektifitas komunikasi terapeutik perawat-klien di ruang rawat inap rumah sakit Sumber Waras. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 sampel yaitu 139 perawat pelaksana dan 248 klien yang dirawat. Data yang diperoleh dianalisis dengan mempergunakan koefisien korelasi Product Moment, untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Selanjutnya dilakukan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi oleh variabel independen. Untuk mengetahui prediksi yang paling berhubungan antara variabel dependen dan independen digunakan regeresi liner ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan variabel independen, lima variabel independen yang berhubungan secara signifikan dengan variabel dependen yaitu deskripsi, orientasi masalah, kejelasan, keterpercayaan dan kesinambungan & konsistensi. Sedangkan tiga variabel yang tidak berhubungan adalah spontanitas, persamaan dan provisionalisme. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi terapeutik perawat-klien di ruang rawat inap RS Sumber Waras sudah dilaksanakan dengan baik, namun masih perlu adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta sikap perawat pelaksana dalam berkomunikasi dengan klien, Mengingat masih adanya keluhan-keluhan dari klien terhadap pelayanan asuhan keperawatan di RS Sumber Waras.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan
Abstrak :
Perkembangan jaman merubah fungsi rumah sakit dari usaha sosial menjadi jasa produktif yang menhasilkan laba. Tingginya laju inflasi dibidang kesehatan dibanding laju inflasi dibidang ekonomi dan belum adanya patokan biaya standar terhadap setiap jenis pelayanan kesehatan dan consumer Ignorance serta tidak adanya pengawasan dari Dinas Kesehatan menyebabkan terjadinya moral hazard yang tidak dapat dikendalikan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan sistim pengendalian biaya dengan mengembangkan sistim pembayaran pra upaya antara lain dengan penetapan DRG's. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh sistem pembiayaan dengan Diagnosis Related Group untuk Apendektomi yang baik dan benar sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi rumah sakit. Penelitian ini menggunakan studi ekplorasi dengan metode Cross Sectional dari sampel 344 pasien untuk mencari variasi pembiayaan dalam rangka menetapkan DRG' s Apendisitis di Rumah Sakit Sumber Waras tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan lama hari rawat pada Apendisitis komplikasi tanpa penyakit penyerta adalah 5,4 hari, lama hari rawat apendisitis komplikasi dengan penyakit penyerta adalah 6,6 hari, lama hari rawat apendicitis tanpa komplikasi dan tanpa penyakit penyerta adalah 3,2 hari dan apendicitis tanpa komplikasi dengan penyakit penyerta adalah 3,8 hari. Rata-rata biaya apendisitis di kelas III dengan komplikasi tanpa penyakit penyerta adalah Rp.5.126.624,- , dan dengan penyakit penyerta Rp. 5.561.593,-sedangkan rata-rata biaya apendisitis tanpa komplikasi dan tanpa penyakit penyerta adalah Rp. 3.938.800,- dan dengan penyakit penyerta adalah Rp_ 4.112.461,﷓ Kesimpulan penelitian bahwa langkah-langkah general logic Diagnostic Related Groups dapat diterapkan Namun batasan umur 69 tahun tidak dapat digunakan untuk penyakit penyerta karena secara empiris penyakit penyerta dibedakan antara usia dewasa muda dan dewasa tua. Penerapan DRG's ini dapat diterapkan bila batasan umur yang dipakai adalah 60 tahun yaitu batasan umur dewasa muda dan tua. Daftar Pustaka: 30 (1986 - 2004)
Case Study of DRG's Appendicitis Financing in Sumber Waras Hospital of 2003 Period development has changes the hospital function from social exertion into productive service to make a profit. The highly inflation rate in health area in contrasting to inflation rate in economy area and absence of standard cost criterion into every kind of health care and consumer ignorance as well as Health Official's monitoring has causes occurrence of uncontrollably moral hazard. To overcome the problem, we need a cost control system by develop the preoccupation cost system among others is by determination of DRG's. The research purposed to obtain the appropriate financing system by Diagnosis Related Group for Appendectomy in order to be able to increase efficacy and efficiency of the hospital. The research uses exploration study with study case method from sample of 344 patients to find the variation of financing in order to determine DRG's Appendicitis in Sumber Waras of Hospital of 2003. The result shows that the nursing period for complicated Appendicitis without following disease is 5,4 days, nursing period for complicated Appendicitis with following disease is 6,6 days, nursing period for non-complicated Appendicitis without following disease is 3,2 days, and nursing period for non-complicated Appendicitis with following disease is 3,8 days. The average of financing of the class III complicated appendicitis without following disease is Rp 5.126.624,-, with following disease is Rp 5.561.593,-. While average of financing of non-complicated appendicitis without following disease is Rp 3.938.800,- and with following disease is Rp 4.112.461. The conclusion of the result is that general logic steps of Diagnostic Related Groups could be applied but age limitation of 69 year could not be used for following disease because empirically, the following disease was differentiated between young and old adult. The DRG's could be implemented if the usage of age limitation according to research age, that is, childhood, young and old adult. The variables related to the DRG's arrangement are main diagnosis, age characteristic, utility and secondary diagnosis. Cost of treatment was based to tariff of appendicitis in class III. References: 30 (1986 - 2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liman Harijono
Abstrak :
Penelitian ini dilatar belakangi ketidakpuasan penulis terhadap survei kepuasan pelanggan di Instalasi Gawat Darurat RS Sumber Waras yang dilakukan oleh PKMPRS (Panitia Kendali Mutu Pelayanan Rumah Sakit) Sumber Waras, dimana hasil survei yang didapatkan terlalu bersifat umum, tidak memenuhi kaidah-kaidah penelitian, sukar dinterpretasikan, dan sukar dilakukan intervensi. Tujuan penelitian ini adalah mengukur persepsi pasien dan tingkat kepuasan pasien/keluarganya terhadap pelayanan di Instalasi Gawat Darurat RS Sumber Waras, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam upaya untuk memperbaiki mutu pelayanan dan menyusun instrumen penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dan informasi didapat melalui kuesioner yang diedarkan pada bulan Juli 2003 sebanyak 400 sampel. Terhadap instrumen penelitian dilakukan dua macam uji sebelum sebelum dipergunakan sebagai instrumen penelitian, yaitu : penilaian oleh kelompok Panelis dan uji coba kuesioner untuk melihat validitas dan reliabilitasnya. Dalam uji coba di Instalasi Gawat Darurat RS Persahabatan dan RS Sumber Waras, kuesioner yang dipakai menunjukkan validitas dan reliabilitas yang tinggi. Lebih lanjut dilakukan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik personal responden, analisis bivariat untuk mencari ada tidaknya korelasi antara karakteristik personal responden dengan 5 dimensi servqual. Sedangkan analisis multivariat dipergunakan untuk mencari keeratan hubungan antara variabel dependen (karakteristik personal responden) dan 5 dimensi servqual. Dari analisis kepentingan dan kinerja/performance didapatkan bahwa 88% responden merasakan kepuasan atas pelayanan di Instalasi Gawat Darurat. Disini yang diukur adalah tingkat kesesuaiannya. Untuk menentukan prioritas yang harus dibenahi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, data yang ada tersebut dimasukkan ke dalam diagram Kartesius. Pada penelitian ini faktor-faktor kepuasan ditinjau dari karakteristik responden dan 5 dimensi mutu, yaitu : dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Pada akhir penelitian diharapkan diperoleh upaya-upaya yang dapat dipergunakan untuk perbaikan.
This study has a background unsatisfactory surveys that have been done by PKMPRS (Committee on Hospital Quality Control Service) of Sumber Waras Hospital, that did not take notice of research requirements. The conclusion as the results of the surveys that have been held by PKMPRS were general. The results were difficult in interpretations and interventions. This survey attempts to measure patient satisfaction and the level of satisfaction for Emergency Departments of Sumber Waras Hospital, analyze several factors that could influence satisfaction in the efforts to improve service quality. This research is a survey that use qualitative approach. Data collected through questionnairre during July 2003. 400 questionnairres have been taken for this survey after passing the judging group assessments. The questionnairres have been tried out for validity and reliability at 2 emergency departments of Persahabatan and Sumber Waras Hospital. The results of validity and reliability have been known that the instrument has strong validity and reliability. Analysis have been done for univariate, bivariate and multivariate. Several factors influencing patient satisfaction observed with personal characteristics and 5 service quality, i.e.: tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. Univariate analysis have been done for personal characteristic of the respondents and items in 5 service quality demention. Bivariate analysis used to find correlation beetwen personal characteristic of the respondents and items in 5 service quality. Importance and performance analysis have showed that 88% of the respondents have been satisfied in approving Emergency Department of Sumber Wares Hospital services. To gain the priority way out that could improve service quality have been used Cartesius diagram. There were this thesis purposes the way customer satisfaction and efforts that could make an improvement of Emergency Department of Sumber Waras Hospital.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Mira Dyah Wahyuni
Abstrak :
Sumber Waras Hospital ( RSSW) is a non government hospital which is appointed as a referral hospital in West Jakarta. This hospital also has develop a vision to become a prominently referral hospital in its service area. Lately, RSSW has faced a major problem caused by the decrease of its total number of patients. To achieve its vision of becoming a good referral hospital, The Sumber Waras Hospital is strongly required to have a superior competency on four major types of services , namely are pediatric , obstetric and gynecologic , surgery and internal medicine care. Based on the current data of RSSW's services utilization, the surgery care has the smallest proportion of decrease number of patients. The purpose of this research is to gather various information which affect surgery care in RSSW and conduct an analysis marketing strategic for surgery care. This design of this research is a case study which focuses on problem solving using combination qualitative and survey method quantitative. Data collection instruments includeiv questionnaire and indepth interviews. In addition the Porter's competitive analysis and TOWS analysis are used to asses the existing data. Based on the results of this research, RSSW's surgery care is facing various threats. But on the other hand it this hospital gaining unexplored opportunities. The current management of RSSW need to deal with various weaknesses over its limited strengths. Using TOWS technique, following strategy is suggested to the management : 1. RSSW has to cope with ongoing continuous technology aspect of the surgery care and fix the internal weaknesses by applying the double distribution and cost analysis. Hence, RSSW will have more financial resources for dealing with this threat. 2. Due to the current economic crisis of the country and the people's ability to pay has substantially reduced, RSSW is recommended to provide a low cost economic package services for surgical patient and increase the third party payer consumer. 3. To anticipate competition among similar institutions, the RSSW has to develop an effective marketing program. 4. It is further recommended that the RSSW has to strengthen its human resources and also improve the quality or surgical services and initiate to extend r the market to the third party payer.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendryk Timur
Abstrak :
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya rencana Rumah Sakit Sumber Waras untuk membuat IGD yang lebih baik dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Keberadaan IGD yang ada sekarang ini cukup baik dan sudah dapat memberikan pelayanannya dengan baik. Namun seiring dengan makin meningkatnya persaingan antar rumah sakit, Rumah Sakit Sumber Waras merasa pelu meningkatkan pelayanan kesehatannya terutarna di Instalasi Gawat Darurat. Tujuan penelitian ini adalah, untuk menganalisa sejauh mana kondisi fisik yang ada dari Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Sumber Waras memenuhi persyaratan Standar Disain Fisik dan mengetahui disain fisik Instalasi Gawat Darurat yang sesuai untuk kebutuhan konsumen IGD Rumah Sakit Sumber Waras. Jenis penelitian merupakan studi komparatif dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi didapat melalui kuesioner berikut wawancara, serta pengamatan di lapangan sejak 1 hingga 31 mei 2004. Pada penelitian ini diamati faktor-faktor yang mempengaruhi Disain Fisik Instalasi Gawat Darurat, yaitu : 1. Zoning 2. Bentuk, Karakteristik dan Komposisi 3. Persyaratan dan Hubungan Ruang 4. Alur Proses dan Tata Letak 5. Fungsi/Aktifitas. 6. Prasarana 7. Peralatan Penelitian ini telah menghasilkan sebuah analisa mengenai kondisi dan usulan mengenai pemecahan masalah rancang bangun Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Sumber Waras. Dari 7 faktor yang dianalisa didapatkan hasil : 1 faktor yang tidak memenuhi syarat yaitu faktor Zoning (33,3%), 1 faktor yang hampir memenuhi syarat yaitu faktor Bentuk, Karakter dan Komposisi (58,3%) dan 5 faktor yang telah memenuhi syarat yaitu faktor Persyaratan dan Hubungan Ruang (88,8%), faktor Fungsi/Aktifitas (84,6%), faktor Prasarana (75%), faktor Peralatan (86,6%) dan faktor Alur dan Tata Letak (100%). Selain hasil perbadingan tersebut, penelitian ini juga menghasilkan sebuah disain IGD rumah sakit Sumber Waras yang sesuai dengan kebutuhan konsumen internal dan konsumen eksternal rumah sakit Sumber Waras yang berupa saran.
Physical Design Analysis of Sumber Waras Hospital's Emergency Room is Based on Indonesia Department of Health's Rule, Direction Literature and StandardThis research is motivated by Sumber Waras Hospital's plan to build a better emergency room in the next five years. The emergency room which the hospital has now is already good enough and able to serve well. Along with the raise of the hospital's competition, Sumber Waras Hospital thinks to increase its health service especially the emergency room. The purpose of this research used a comparative study with the qualitative approach The data and information are from the questionnaire, interviews and also the field survey which was done from 1 until 31 May 2004. Some factors which influence the physical design are observed in this research They are: 1. The arrangement in zones 2. The form, character and composition 3. The room's relation and requirement 4. The process and layout 5. The function/activity 6. The infra structure 7. The equipments. This research has brought analysis about condition and proposal on construction solving emergency Instalation Sumber Waras hospital. From 7 factor that analyzed getting a result one factor that. Is not qualified namely zoning factor (33,3%), one factor that is almost qualified that is, form, character and composition (58,3%) and 5 factor that have been qualified there are The room's relation (88,8%) and requirement, the Process and- Lay Out (100%), the Function/Activity (84,6%), the Infra Structure (75%) and the Equipment (86,6%). Beside that comparation result, this research also produce a design of emergency Instalation Sumber Waras hospital base on the needs internal consumer and external consumer Sumber Waras hospital as suggestion.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Girl Rajasha
Abstrak :
Rumah Sakit Sumber Waras adalah rumah sakit tipe B sesuai dengan penggolongan Rumah Sakit di Indonesia oleh Depkes RI dengan 18 jenis pelayanan spesialis. RSSW menyelenggarakan Pendidikan Keperawatan Tingkat Akademi sejak tahun 1998 dan merupakan rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara sejak tahun 1970 hingga sekarang. Status akreditasi penuh tahap I juga telah diberikan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia kepada RS Sumber Waras dikeluarkan di Jakarta tanggal 12 Maret 1999 dengan sertifikat No. YM.00.03.3.3.5.1154. Dan studi awal penelitian ini, didapatkan informasi rumah sakit ini mempunyai jumlah tempat tidur sebanyak 400 buah dengan pemakaian air bersih minimum berdasarkan Kep.Dirjen PPM dan PLP no.HK.00.06.6.44 tahun 1993 sebesar 500 liter per tempat tidur perhari, jika seluruh tempat tidur terisi maka jumlah air bersih yang dibutuhkan adalah sebesar 200 m3 perhari, tetapi kapasitas IPAL sebesar 60 m3 per hari, sehingga dapat dikatakan )PAL sudah melampaui batas, atau limbah tersebut hanya sebagian diolah dalam IPAL. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji sistem pengelolaan limbah cair di RSSW. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yang dilakukan antara bulan April sampai dengan Agustus 2003. Pengambilan data kualitas limbah cair dilakukan dengan pengambilan sampel limbah cair secara langsung dari saluran limbah cair dan IPAL dan wawancara mendalam dengan responden terpilih. Analisa data dalam penelitian ini dengan menggunakan tabulasi tabel dan linear regresi untuk mendapatkan gambaran terdapatnya kecenderungan data. Dan observasi diperoleh hasil, sistem pengelolaan limbah cair di RSSW belum berjalan dengan baik, karena hanya 4 unit (gedung rawat inap, kamar operasi, bagian gizi dan laundry) dari 30 unit yang menghasilkan limbah cair disalurkan menuju IPAL atau sebesar 13,3%, sisanya disalurkan melalui septic tank serta sebagian lagi dibuang menuju sungai. Dengan diasumsikan kebutuhan air untuk masing-masing unit sama, maka air yang digunakan sebesar 13,3% dari total air bersih yang digunakan, atau sebesar 86,05 m3 per hari. Dengan asumsi limbah cair yang terbentuk sebesar 60-85%, maka limbah cair yang masuk ke dalam IPAL sebesar 51,63-73,14 m3 per hari. Dari data diatas, maka kondisi IPAL RSSW saat ini dapat mengalami kelebihan pemasukkan air limbah sebesar 13,14 m3 per harinya. Kesimpulan yang didapat dari penelitian yaitu:
  1. Kualitas limbah cair yang berada di luar IPAL menunjukkan lebih besar dari baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah, terutama pada saluran 1, yang menunjukkan konsentrasi TSS 35.00 mg/L, BOD 48.60 mg/L, COD 163.37 mg/L dan Total Coliform sebesar 3.105 yang kesemuanya lebih besar dari pada baku mutu yang ditetapkan oleh Men.LH No.58 tahun 1995. Konsentrasi yang besar ini disebabkan banyaknya kegiatan yang berada di saluran. Pemakaian air bersih di RSSW sebesar 647 m3 perhari, maka volume limbah cair total yang terbentuk sebesar 388.20-549.95 m3 perhari. Efisiensi IPAL sebesar 66.67%-95%, tetapi untuk parameter mikrobiologi menunjukkan harga MPN sebesar 24.104 lebih besar batas yang diijinkan oleh pemerintah sebesar 1.104. Upaya yang dapat dilakukan RSSW dengan mengurangi pemakaian air berarti dapat menurunkan penggunaan air sebesar 471.194-538.01 m3lharinya.
  2. Sumberdaya manusia yang mengelola limbah belum diberikan tugas khusus dan pemahaman mengenai limbah cair. Kebijakan yang telah dibuat oleh pihak RSSW dalam mengelola limbah cair adalah memasukkan pengelolaan limbah cair ke dalam bagian instalasi pemeliharaan sarana, tetapi belum membentuk bagian khusus yang mengelola limbah tersebut. Kurangnya sumberdaya manusia menyebabkan rencana yang tidak tertata baik seperti memeriksa disinfektan untuk menurunkan kadar mikrobiologi, membersihkan bar screen dan lain-lain.
  3. Kebijakan yang dibuat oleh RSSW dalam mengelola limbah cair berupaya untuk memenuhi baku mutu limbah cair sesuai dengan Kep.Gubernur KDKI Jakarta no.582 tahun 1995, tetapi pemantauannya yang rutin dilakukan hanya dilakukan pada instalasi pengolahan limbah saja, di samping itu kurangnya kelengkapan informasi lingkungan yang terdapat pada RSSW menjadi kendala dalam pengelolaan limbah cair.
  4. Disebabkan karma krisis ekonomi dan penurunan BOR, maka penggunaan dana digunakan untuk biaya operasional IPAL yaitu pembelian bahan kimia dan pemakaian listrik. Perbaikan alat-alat hanya digunakan untuk kondisi tertentu seperti penggantian pampa submersible dan lain-lain.
Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:
  1. RSSW sebaiknya melaksanakan audit lingkungan yang diwajibkan seperti yang tertera dalam Kep.Men.LH Nomor 30 tahun 2001.
  2. Pemasangan pengukur debit limbah cair pada inlet dan outlet IPAL RSSW.
  3. Kep.Gub. DKI Jakarta No. 582 tahun 1995 sebaiknya menambahkan parameter coliform sebagai acuan cemaran mikrobiologi.
......Management of Hospital Waste Water (a case study at Sumber Waras Hospital West Jakarta)Sumber Waras Hospital is a B type hospital refers to Indonesia hospital classification with 18 specializations. This hospital provides Nursery Academy since 1998 and since 1970 until now and also become medicine education program for Department of Medicine University of tarumanegara. Sumber Waras Hospital also accomplished full accreditation stage I from Department of Health Republic of Indonesia at 12 Maret 1999 with certification no. YM.00.03.3.3.5.1154. From pre-research gathered some information this hospital has 400 beds with minimum water consumption per bed, according to Kep. Dirjen PPM and PLP no.HK.00.06.6.44 in year 1993 is 500 liters per bed per day, if every bed is occupied then water needed is 200 m3 per day, but the capacity of treatment plant is 60 m3 per day. In this situation, treatment plant is overloading or not all of wastewater is treated in wastewater treatment plant. The aim of this research is for knowing wastewater management system in Sumber Waras Hospital. This research used analytical descriptive method and persisted since April to August 2003. Collecting wastewater data is conducted by directly picking up sample from treatment plant and sewer, and also hospital's database. Depth interview with selected respondent is also used. Data analysis in this research used table tabulation and linear regression to describe tendency of data. From observation resulted, the wastewater management system at Sumber Waras Hospital is not properly working, because only 4 units from 30 units that potentially produce wastewater connected to treatment plant, or only 13,3%, and the rest of it, is divided into two section, septic tank and sewer. By assuming water needed for each section is equal then water used is about 86,05 m3 per day, and also by assuming wastewater produce is about 60-85%, then wastewater entered to wastewater treatment plant is about 51,63-73,14 m3 per day. From data above, Sumber Waras Hospital's wastewater treatment plant has already overloaded in about 13,14 m' per day. Conclusions from this research are:
  1. Wastewater quality outside treatment plant had shown above the government standard especially at sewer one had shown significantly above the government standard. This is caused by large number of activities around sewer one. Water consumption is 647 m3 per day, and wastewater production is about 388.20-549.95 m3 per day. Treatment plant's efficiency is about 66.67-95%, but for microbiology parameter, coliform, had shown MPN (Most Probable Number) value 24.104 above government allowed standard, MPN value 1.104. This hospital can reduce water consumption is about 471.194-538.01 m3 per day.
  2. Human resources that manage wastewater had not been assigned for handling and knowledge improvement. Management policy had made maintenance facility department to put in charge for operating treatment plant and government laboratory analysis respond, yet not made special section who really put in charge. Lack of manpower resources resulted unstructured planning, such as checking disinfectant for microbiological reduction, cleaning bar screen, etc.
  3. Policy that had been made by Sumber Waras Hospital for managing wastewater is to fulfill wastewater standard based on Kep.Gubernur DK1 Jakarta no.582 tahun 1995, but surveillance is only conducted for wastewater treatment plant. Lack of environmental information that exists in Sumber Waras Hospital is also burden in wastewater management.
  4. Due to economic crisis and declining bed occupation ratio, the existing fund is for only chemical and electricity consumption, maintaining is only incidental situation, such as replacing submersible pump, etc.
Recommendation:
  1. Sumber Waras Hospital should perform environmental audit as mention at Kep.MenLH Nomor 30 tahun 2001.
  2. Placement of wastewater flow rate at inlet and outlet Sumber Waras Hospital's wastewater treatment plant.
  3. Kep.Gub.DKI Jakarta No. 582 tahun 1995 should be added by coliform parameter as an indicator of microbiology pollutants.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Oetama
Abstrak :
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembangunan Kamar Bedah Rumah Sakit Sumber Waras, yang didalam pelaksanaannya terjadi beberapa kesalahan pemilihan bahan baku dan sistem. Setelah Kamar bedah selesai dibangun dan dipergunakan, terlihat pula kekurangan dalam tata letak beberapa ruang, yang tidak sesuai dengan persyaratan alur kegiatan. Tujuan penelitian ini adalah, untuk menganalisa sejauh mana kondisi fisik yang ada dari Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit Sumber Waras memenuhi persyaratan standar Disain Fisik dan mengetahui Disain Fisik Instalasi Kamar Bedah yang benar dari persyaratan dan ketentuan guna dapat memberikan pelayanan pembedahan yang tepat. Jenis penelitian merupakan studi komparatif dengan pendekatan kwalitatif. Data dan informasi didapat melalui kuesioner berikut wawancara, serta pengamatan di lapangan sejak tanggal 1 hingga 31 Maret 2001 Pada penelitian ini diamati faktor-faktor yang mempengaruhi Disain Fisik Kamar Bedah, yaitu : 1. Zoning 2. Bentuk, Karakteristik dan Komposisi 3. Persyaratan dan Hubungan Ruang 4. Alur Proses dan Tata Letak 5. Fungsi I Aktifitas 6. Prasarana 7. Peralatan Akhir penelitian telah menghasilkan sebuah analisa mengenai kondisi dan usulan mengenai pemecahan masalah rancang bangun Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit Sumber Waras, yang diharapkan dapat berguna bagi perencanaan dan pengembangan selanjutnya Rumah Sakit Sumber Waras.
This study have a background development of surgical department of Sumber Waras Hospital , which in implementation occurred any mistakes materials caws and system. After reconstruction and used, there are lots of inconsistencies in the space design concept. This study attempts to analyze how far the Physical Condition from Surgical Department of Sumber Waras Hospital fulfils the standard requirement of Physic Design and to know the correct requirement and certainty of the operating room which give the correct operating service. A qualitative approach of comparison study has been carried out based on field data and information collected through questionnaire and interview during ls` through 31st of March 2003. The research monitored several factors influencing the surgery installation design. There were seven factors to be observed: 1. Zoning 2. Form, characteristic and composition 3. Regulation and room connection 4. Process and location arrangement 5. Function 1 Activity 6. Infrastructure 7. Equipment This thesis proposes the evaluated building concept standard in order to developed Surgical Department in Sumber Waras Hospital.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library