Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setiawan Hari Purnomo
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996
658.401 2 SET m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Harvard Business Review Press, 2011
658.401 2 HBR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yudista Atmaji, Author
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi data terus berkembang dengan pesat, saat ini teknologi informasi memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi dan sharing informasi tentang pelanggan, produk dan proses segera ketika dibutuhkan. Beberapa contoh aplikasi yang mengintegrasikan antara teknologi informasi dan telekomunikasi seperti :internet, automatic teller machine (ATM), reservasi tiket pesawat.

Disamping itu, sector lain yang tidak kalah menarik adalah industri televisi dan hiburan (multimedia) dengan permintaan sebelumnya hanya peningkatan jumlah kanal dan kualitas gambar yang saat dapat dilayani melalui kabel (TV cable) berkembang menjadi TV digital dan TV interaktif seperti video on demand dan pay per view TV.

Dengan memanfaatkan media transmisi saluran digital berkapasitas besar (broadband access) yang sudah ada, timbul konvergensi an tara telekomunikasi (suara), computer (computing) dan industri televise hiburan (entertainment) yang akan terus berkembang mengikuti kebutuhan pelanggan yang tidak terbatas.

Industri telekomunikasi di Indonesia berkembang sangat dipengaruhi oleh perkembangan dunia yang semakin terbuka dan be bas, sehingga Pemerintah pada tahun 1999 mengeluarkan Undang-Undang Telekomunikasi No.36 tahun 1999 yang berlaku efektif tanggal 8 September 2000, untuk menggantikan Undang-Undang Telekomunikasi No.3 tahun 1989, Undang-Undang baru tersebut bertujuan untuk mendorong efisiensi pada sector telekomunikasi dan kualitas layanan yang lebih baik dan menjabarkan hal-hal prinsip dari reformasi di bidang telekomunikasi, termasuk liberalisasi industri, provisi bagi investor baru serta peningkatan yang luas dari struktur persaingan industri telekomunikasi.

Potensi yang tersimpan dalam industri telekomunikasi dan komunikasi data adalah sangat besar. Pengembangan produk dan jaringan tetap dilaksanakan oleh perusahaa-perusaahaan agar ketika krisis tersebut berakhir dan daya beli perusahaan yang semakin baik permintaan untuk produk dan jasa telekomunikasi akan meledak dan hampir semua perusahaan membutuhkan sarana telekomunikasi, dan informasi data.

Untuk menunJang bisnisnya sebagai perusahaan listrik, PLN telah membangun, mengopersikan dan memelihara infrastruktur telekomunikasi sendiri, yang terdiri dari kabel bertegangan, jaringan radio microwave, dan sejak 1994 mengembangkan jaringan broadband fiber optik digital. Sistem telekomunikasi ini digunakan untuk komunikasi internal dan transmisi data bagi keperluan operasi tenaga listrik PLN di pulau Jawa.

Sampai akhirnya pada tanggal 3 Oktober 2000 berdirilah PT Indonesia Comnet Plus sebagai anak perusahaan dari PT PLN (Persero). ICON+ didirikan untuk mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi di Indonesia.

Pada karya tulis ini, dicoba untuk mengembangkan strategi pemasaran saat ini bagi PT Indonesia Comnet Plus (ICON+) yang bergerak di dalam industri jasa komunikasi data dan. informasi teknologi. Analisa strategi itu dimulai dari analisa eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada di industri ini. Kemudian, analisa internal perusahaan digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Kemudian hasil dari analisa internal dan ekstemal tersebut diselaraskan melalui analisa TOWs yang hasilnya akan diseleseksi menggunakan matriks QSPM.

Pada karya tulis ini, strategi yang paling atraktif adalah strategi penetrasi pasar untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas dan peningkatan penjualan.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Budi Winarso
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia telah dihadapkan pada arus globalisasi, baik dalam bidang industri barang maupun jasa yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi. Demikian pula di sektor telekomunikasi, bahkan Indonesia telah menandatangani kesepakatandengan WTO tentang jadwal komitment Indonesia dalam liberalisasi sektor telekomunikasi. Dimana pada tahun 2011, akan muncul Iiberalisasi di sektor jasatelekomunikasi

Melihat pasar Indonesia adalah pasar yang potensial, maka pada saat itu Indonesia akan "dibanjiri" operator lain baik swasta dalam negeri maupun asing yang terjun dalam bisnis telekomunikasi. Sehingga PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk akan kekurang pasar untuk ekspansi usahanya. Uniuk itu bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk tidak ada pilihan Iain, kecuali memasuki pasar Iuar negeri.

Dalam tesis ini dianalisa kondisi Iingkungan strategis dalam bisnis telekomunikasi di negara dunia ketiga, melalui studi kasus kerjasama Operasi MediaOne Internasional di Divisi Regional Ill Jawa Barat. Dari analisis tersebut didapat profil peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan MediaOne International sebagai pemain yang memasuki pasar negara dunia ketiga tersebut.

Dan profil peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan tersebut dapat dianalisa posisi perusahaan dalam bisnis ini, alternatif sirategi yang bisa digunakan. Disamping itu juga dillakukan analisa kesejangan melalui kajian ekonomis dengan analisa payback periode, NPV dan IRR untuk mengetahui kelayakan bisnis MediaOne International selama dan pasca krisis ekonomi dan krisis politik di Indonesia.

Dari berbagai analisa disimpulkan bahwa strategi bisnis telekomunikasi di negara dunia ketiga sebaiknya adalah :

1. Menerapkan visi bahwa terjun ke bisnis internasional harus sebagai core bisnis, bukan sekedar investasi 2. Pentingnya memilih negara tujuan bisnis telekomunikasi yang : - Kondisi politik dan ekonominya stabil dengan resiko politik yang rendah - Pertumbuhan ekonomi tinggi dan teledensity rendah. 3. Pentingnya menerapkan strategis bisnis overall cost leadership di negara tujuan. 4. Melakukan kerjasama atau aliansi strategis dengan perusahaan telekomunikasi incumbent.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, rneskipun dilanda krisis ekonomi dan kemudian krisis politik, masih merupakan pasar yang potensial bagi perusahan multinasional.

Eksternal and internal strategic factor analysis summary menunjukkan bahwa faktor-fakior strategis eksternal dan internal MediaOne International bersifat outstanding. Combinasi kedua faktor strategis ini dianalisis melalui Metrix internal-eksternal menunjukkan bahwa bisnis MediaOne International berada dalam posisi pertumbuhan.
Abstract
Indonesia has been faced to globalization era, both in industrial and services, in telecommunication sector also. Indonesia has been signed the agreement of WTO about Indonesian commitment schedule of liberalization of telecommunications schedule in 2011.

Indonesia is a potential market, so in that time, Indonesia will be flooded by others operator, foreign operator and/ or local operator in telecommunications business. So PT. Telekomunikasi lndonesia's market will decrease. Because of that. there is no choice for PT. Telekomunikasi Indonesia's, except enter the international market to expand her business.

In this thesis will be analyzed the strategic environmental of telecommunication business in the third world countries, through case study of Operating Cooperation of MediaOne International in Division of Regional lll West Java. From the analysis will be got the profile of opportunity, threat, strength and weakness of MediaOne International as the multinational company who enter the market of the third world countries.

From the profile of opportunity, threat, strength and weakness can be analyze company position in this business and strategy alternative that can be implemented. Beside that, this thesis will analyze the gap analysis use payback period, NPV and IRR analysis to study the feasibility of MediaOne lnternational business during and after economic and political crisis in Indonesia.

From the analysis can be concluded, that the best strategy of telecommunication business in the third world countries are : 1. Company who enter the international business have to determine the vision, that international business is a core business, not just investment. 2. It is important to choose that the telecommunication business object country should have : - Political and economic stability with low political risk. - High economic growth and low teledensity. 3. It is important to use overall cost leadership business strategy in the object country 4. Conduct the cooperation or strategic alliance with incumbent.

As one of the third world countries, even though Indonesia has been facing economic and politic crisis, she is still potential market for multinational company.

External and internal strategic factor analysis summary show that external and internal strategic factors of MediaOne International is outstanding. Combination analysis of that two strategic factor in Internal - External Matrix show that MediaOne International is in growth position.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Rahmi Dewiani
Abstrak :
ABSTRAK
PENDAHULUAN Pembuatan perencanaan pengembangan usaha ini dilatarbelakangi oleh karena dibutuhkannya suatu perencanaan yang matang untuk mengembangkan usaha klinik gigi menjadi "one-stop health and beauty center", dimana pengembangan usaha ini dirasakan sejalan dengan trend di masyarakat, terutama di kota besar seperti Jakarta yang semakin memperhatikan masalah kesehatan dan penampilan.

"One-stop health and beauty center" ini merupakan suatu tempat usaha dimana konsumen dapat memperoleh pelayanan kesehatan dan kecantikan dalam satu lokasi. Pemilik usaha yang berlokasi di Jl. TB Simatupang No.7 Tanjung Barat Jakarta Selatan ini adalah Drg. Juliani K. lsbandiono Sp.BM yang berencana untuk mengembangkan usaha klinik giginya dibantu oleh anaknya yang sedang menjalani kuliah di Magister Manajemen Universitas Indonesia.

Sesuai dengan nama usaha 'One-Stop health and beauty center' yang berarti pusat kesehatan dan kecantikan pada satu lokasi, maka pengembangan usaha ini ditujukan dengan maksud memberikan pelayanan yang menyeluruh untuk kesehatan dan kecantikan. Jenis-jenis pelayanan yang ditawarkan antara lain adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan bedah minor, pelayanan kesehatan yang meliputi dokter-dokter spesialis, pusat kebugaran, pusat perawatan kulit dan salon.

ARAH STRATEGIK Arah Strategik Perusahaan ini sesuai dengan visi perusahaan "Menjadi pusat pelayanan kesehatan dan kecantikan yang memberi kemudahan untuk menjadi sehat dan cantik dalam satu lokasi dengan servis yang memuaskan konsumen" dan misi "Memberikan jasa pelayanan kesehatan dan kecantikan secara terpadu dalam satu lokasi sehingga memberikan efisiensi bagi masyarakat Jakarta yang sangat sibuk, khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal atau berkantor di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur". Termasuk di dalam arah strategik ini adalah core competencias, key success factor perusahaan serta kekuatan internal dan ekstemal perusahaan.

PEMASARAN Kegiatan perusahaan dalam menjaring konsumennya menggunakan startegi segmentasi-targeting-positioning dan marketing mix yang berdasarkan riset pasar yang sudah dilakukan penulis kepada 66 pelanggan.klinik gigi dan 79 masyarakat sekitar lokasi usaha yang berusia 15-54 tahun.

OPERASI "One-stop health and beauty center" ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, oleh karena itu pengelolaan lebih banyak pada desain produk/jasa. Perusahaan ini merupakan perusahaan jasa dengan high-contact system, sehingga dalam sistem operasinya harus memperhatikan lokasi fasilitas, layout fasilitas, desain produk, desain proses, penjadwalan, kemampuan pekerja, kontrol kualitas, standar waktu dan perencanaan kapasitas.

SUMBER DAYA MANUSIA Sumber d_aya manusia dalam 'one-stop health and beauty center' merupakan asset yang berharga karena tanpa mereka bisnis tidak akan dapat berjalan, oleh karena itu harus dipilih tenaga-tenaga ahli profesional yang memiliki komitmen dan kemampuan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Oleh karena itu dalam memilih sumber daya manusia yang memenuhi kriteria yang ditetapkan harus melalui seleksi dan tahapan tertentu sesuai dengan proses rekruitmen karyawan yang baik. Perencanaan sumber daya manusia ini juga termasuk orientasi, pelatihan dan pengembangan karir, performance management dan compensation management.

KEUANGAN Pembahasan aspek keuangan ini mencakup masalah kebutuhan modal, kepemilikan dan sumber dana serta perkiraan pendapatan dan biaya dari usaha "One-stop health and beauty center" selama 5 tahun. Dengan modal awal dari usaha ini diperkirakan sebesar Rp. 1.200.000.000,-
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Shintarini, Author
Abstrak :
Sejak Islam datang sebagai agama ke Indonesia di abad ke-7, ada banyak pengaruh besar yang diberikan pada tatanan kehidupan bangsa ini. Pengaruh Islam yang besar khusus pada busana wanita yakni penyempumaan yang disesuaikan dengan norma-norma dan kaidah keislaman (Sinar Harapan, 2002). Di awal tahun 1980-an masih banyak Muslimah yang enggan memakai busana Muslirnah. Bahkan saat itu orang yang memakai busana Muslim dipandangan "aneh". Hal ini disebabkan karena penggunaan busana muslim masih termasuk langka (pikiran rakyat, 2004). Kini, busana muslimah sudah menjadi bagian kebutuhan gaya hidup, tak lagi seperti dulu yang hanya digunakan untuk kepentingan acara spiritual seperti pengajian dan ritual tarawih. Dengan adanya peningkatan konsumsi busana muslimah, jurnlah pemain di bisnis ini terus meningkat. Banyaknya pemain dalam bisnis ini menyebabkan membanjimya merek-merek busana muslimah yang beredar di pasar. Para produsen busana muslim berlomba-lomba merebut perhatian konsumen. Untuk itu diperlukan penelitian untuk mengetahui bagaimana konsumen mengambil keputusan untuk rnemilih busana rnuslimah. Dengan demikian perusahaan akan mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap produk busana muslimah mereka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis konjoin, dimana analisis konjoin merupakan suatu teknik untuk mengukur tingkat kegunaan dari nilai kepentingan relatif dari berbagai atribut suatu produk. Untuk mengetahui preferensi busana perlu diketahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan busana muslimah Oleh karena itu, dilakukan in-depth interview dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan wanita muslim dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Dimana atribut-atribut yang dipero!eh adalah: harga, model, dan kegiatan. Altematif-altematif pilihan produk yang dipertimbangkan konsumen merupakan kombinasi atribut yang ditawarkan perusahaan. Setiap konsumen akan mengevaluasi pilihan produk tersebut secara berbeda-beda. Dan akan menimbulkan tingkat preferensi yang berbeda-beda terhadap setiap pilihan produk. Dimana altematif-altematif tersebut terdiri dari 8 profit dengan berbagai kombinasi level atribut yang berbeda-beda. Pada setiap altematif pilihan produk, terdapat berbagai kombinasi atribut yang menghasilkan tingkat kepentingan yang berbeda-beda Dimana tingkat kepentingan tersebut memiliki pengaruh yang bebeda terhadap keputusan konsumen dalam memilih busana muslimah. Tingkat kepentingan atribut diperoleh berdasarkan penilaian konsumen terhadap atribut yang ditawarkan. Berdasarkan analisis konjoin, atribut yang memiliki nilai kepentingan relatif paling tinggi menurut responden adalah harga. Dimana nilai tingkat kepentingan atribut tersebut adalah sebesar 62.56%, nilai tingkat kepentingan atribut kegiatan adalah sebesar 19.89%, dan nilai kepentingan atribut model sebesar 17.56%. Dengan demikian dalam melakukan pembelian busana muslimah, harga menjadi faktor utama yang dipertimbangkan konsumen. Selanjutnya dengan mengacu pada atribut-atribut yang ditawarkan oleh suatu produk busana muslimah, konsumen mengevaluasi setiap altematif kombinasi atribut yang ditawarkan. Dimana ada seorang konsumen yang lebih mengutamakan harga sebagai dasar evaluasi produk yang dipilih. Tapi ada pula yang Iebih memberatkan kualitas produk, atau faktor- faktor yang lain. Karena itu pemasar perlu mengetahui bagaimana konsumen mengevaluasi alternative produk. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan responden terhadap pilihan profil produk yang tersedia, dapat dihitung pangsa preferensi dari setiap profil dipilih oleh setiap responden. Profil yang paling banyak diminati oleh responden adalah profil 4 produk busana muslimah, yaitu dengan kombinasi harga Rp. 300.000, model 1 dan untuk kegiatan pesta. Dimana nilai pengsa preferensi untuk profil produk tersebut adalah sebesar 24% Dengan demikian perusahaan dapat mengetahui bahwa produk dengan kombinasi tersebut memiliki presentase keberhasilan yang cukup tinggi di pasaran. Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan nilai kepentingan relatif atribut-atribut busana muslimah. Dimana cluster 1 adalah kelompok harga, cluster 2 adalah kelompok model, cluster 3 adalah kelompok kegiatan. Dengan demikian produsen dapat melakukan sikap yang tepat dalam melakukan kegiatan pemasaran produk busana muslimah tersebut untuk setiap cluster yang ingin disasar. Sebagai contoh, Shafira, yang merupakan pemimpin pasar busana muslimah, harus melakukan segmentasi berdasarkan model dengan cara lebih menvariasikan model dengan cara mengedepankan faktor pendukung atribut model seperti: estetika, kenyamanan, menutup aurat, dan sebagainya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyawati Santoso
Abstrak :
Sejumlah indikator moneter seperti suku bunga SBI, KPR, tingkat inflasi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2003 dan 2004 terlihat sangat positif. Hal tersebut berdampak pada kembali bergairahnya bisnis sektor properti setelah sekian lama stagnan akibat krisis moneter beberapa tahun lalu, termasuk diantaranya terjadi pada jenis properti Pusat Perbelanjaan Modem. Ini dapat terlihat dari betapa banyaknya pembangunan mall I plaza di berbagai tempat di Jabotabek dalam kurun waktu belakangan ini. Kondisi demikian membuat kondisi industri menjadi semakin kompetitif. Menghadapi era industri yang semakin kompetitif tersebut, diperlukan pelaku-pelaku pasar (pengembang) yang bekerja dengan prinsip "doing right things ( efisien)" dan doing things right ( efektif)" untuk dapat memenangkan persaingan dan mere but pasar. Dalam hal ini maka diperlukan suatu mEajemen proyek ya.'lg mampu mengatur penggunaan sumber dayanya secara optimal untuk memperoleh hasil yang maksimal. Menjawab tuntutan tersebut, PT. Primatama Nusa Indah (PNI) selaku pengembang I developer The Plaza Semanggi membentuk manajemen proyek yang bertugas mengelola sumber dayanya untuk mengendalikan aspek biaya, waktu dan kualitas dalam melaksanakan proyeknya yaitu Kawasan Bisnis Granadha- The Plaza Semanggi. Penekanan dalam penulisan karya akhir ini adalah menganalisa dan mengukur kemampuan PNI dalam menerapkan manajemen proyek yang efisien dan efektif untuk dijadikan sebagai masukan dan introspeksi diri yang berguna bagi pengembangan proyek selanjutnya. Berdasarkan atas Project Evaluation Tools dari Alberta Major Construction yang diperoleh dan dipakai untuk mengukur efisiensi dan efektivitas manajemen proyek dalam penulisan ini, ada beberapa indikator yang mempengaruhi pencapaian efisiensi dan efektivitas tersebut. Hal tersebut melingkupi aspek biaya, jadwal, rencana kerja, progress & produktivitas, organisasi, material, subkontrak, peralatan dan fasilitas konstruksi. Selanjutnya seluruh aspek tersebut diuji kembali untuk mengetahui signifikansinya dalam pembangunan proyek yang disesuaikan dengan sistem dan kultur di Indonesia, dan dipakai sebagai tools untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen proyek. Tools yang merupakan hasil dari pengujian dan dipakai dalam proses evaluasi ini menjadi fokus analisa penilaian kinerja manajemen proyek. Dari hasil analisa, didapat fokus-fokus tersebut berturut-turut sesuai signifikansinya adalah terdiri dari Work Planning, Cost Management, Schedule Management, Organization, Progress & Productivity, Quality Management, Material Management, Labour Relationship dan Subcontract Administration. Dengan menggunakan tools tersebut, penulis mulai mengevaluasi fokus-fokus yang dimaksud dalam penerapannya di manajemen proyek The Plaza Semanggi. Dari hasil evaluasi yang diperoleh, menggambarkan bahwa kineija PNI ternyata berhasil mengelola sumber dayanya hingga mencapai ±80% dari tingkat efisiensi dan efektivitas yang optimal. Beberapa aspek yang masuk dalam kriteria yang mempunyai signifikansi terhadap efektivitas dan efisiensi seperti kontrak I sub kontrak, biaya dan progress-produktivitas terlihat sangat diperhatikan oleh PNI dengan penilaian kuantitatif yang tinggi. Aspek lainnya seperti organisasi, material, rencana keija, jadwal, kualitas dan hubungan pekerja memperoleh nilai yang lebih rendah. Penyebab rendahnya nilai-nilai tersebut diidentifikasi dan dibahas lebih lanjut oleh penulis untuk kemudian diberi rekomendasi-rekomendasi yang sifatnya applicable untuk diterapkan pada pengembangan proyek selanjutnya, sehingga hasil proyek-proyek selanjutnya dapat lebih optimal lagi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emiyati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.J. Diana Magetanapuang
Abstrak :
Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen input penting dalam suatu proses produksi. Oleh karena itu kualitas yang baik dan sumber daya manusia akan menjadi salah satu faktor keunggulan kompetitif perusahan. Selain itu juga dalam usaha pengembangan perusahaan, maka perlu adanya kesiapan dan sumber daya yang dimiliki agar dapat mendukung keberhasilan perusahaan cialam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Manajemen sumber daya manusia merupakan bukti adanya perhatian perusahaan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Melalui peran aktif dari setiap manajer di dalam perusahaan maka pengelolaan dan pembinaannya diharapkan dapat berjalan secara efektif dan mencapai sasaran. Pada saat ini sebagian besar perusahaan mulal berusaha untuk mendayagunakan sumber daya manusia yang dimiliki. Seperti juga yang dikatakan oleh Cascio (1989) bahwa sejak era tahun 1980-an manajemen sumber daya manusia telah memasuki tahap ketiga yang merupakan era pendayagunaan sumber daya manusia. Dalam menghadapi kondisi lingkungan ba[k internal maupun eksternal yang terus berubah, maka perusahaan perlu menetapkan suatu strategi dan sistem perencanaan yang terpadu dalam semua bidang fungsional, termasuk juga bidang sumber daya manusia. Kegiatan perencanaan menjadi dasar utama dalam setiap kegiatan di dalam perusahaan karena dapat membantu perusahaan dalam mengatasi ketidakpastian yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan di lingkungan. Berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, maka perusahaan juga perlu merumuskan suatu kebijakan dan program sumber daya manusia yang sifatnya menarik, membina dan memotivasi bagi karyawan sehingga mereka dapat menampilkar unjuk kerja yang baik. Perencanaan sumber daya manusia yang terpadu harus selalu dikaitkan dengan perencanaan bisnis perusahaan. Dengan demikian divisi Sumber Daya Manusia dapat mempersiapkan dan membina karyawan sesuai dengan perencanaan bisnis perusahaan di masa yang akan datang. Perencanaan sumber daya manusia di dalam perusahaan dapat berupa perencanaan pemenuhan kebutuhan melalui kegiatan seleksi dan rekrutmen dan sumber diluai atau pemenuhan melalui sumber di dalam yaitu meaIui kegiatan promosi serta perencanaan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia. Dalam kegiatan manajemen sumber daya manusia, PT X sudah melakukan sistem perencanaan karyawan yang terpadu dan menyeluruh termasuk juga untuk sistem penerimaan dan pembinaan karyawan. Sasaran perusahaan untuk menjadikan karyawan sebagai manusia yang profesional mengarahkan semua aktivitas pembinaan dan pengembangan yang telah dilakukan perusahaan. Untuk mencapai sasaran tersebut maka perusahaan melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan yang sifatnya berkelanjutafl yang dimulai pada saat karyawan masuk ke dalam perusahaan hingga karyawan yang bersangkutafl memasuki masa puma bakti. Faktor penting dalam keberhasilan perusahaan mengelola sumber daya manusia adalah adanya keterlibatan dan komÍtmen penuh dan pihak manajemen dan adanya motivasi untuk berkembang dan maju dan pihak karyawan. Dengan demikian dapat diharapkan adanya peningkatan potensi dan kualitas kerja karyawan yang menuju pada peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Hidayat
Abstrak :
Perencanaan produksi sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam kegiatan produksi dan operasionalnya dengan memperhatikan sumber daya perusahaan yang terbatas. Sehingga diperlukan peran atau partisipasi organisasi perusahaan dalam proses perencanaan produksi tersebut. Perencanaan produksi agregat merupakan perencanaan yang menghasilkan rencana produksi untuk dapat memenuhi permintaan pasar sesuai dengan kapasitas yang ada dan menggunakan sumber daya perusahaan seefektif mungkin dengan anggaran biaya serendah mungkin. Proses strategi dalam pengerjaan perencanaan produksi agregat ini menggunakan mixed strategy, dimana strategi perencanaannya menggunakan lebih dari satu kapasitas dalam memenuhi permintaan, yaitu :
  1. Exact production, vary workforce.
  2. Constant workforce, vary inventory and stockout.
  3. Constant low workforce, subcontract.
  4. Constant workforce, overtime.
Perencanaan produksi agregat manghasilkan kelompok produk, yang kemudian dibagi lebih detail ke dalam produk individu dengan menggunakan pejadwalan produksi atau jadwal induk produksi. Dalam penelitian dan analisa pada perhitungan dapat dihasilkan :
  1. Alternatif 2 (Constant workforce, vary inventory and stockout) dan alternatif 4 (Constant workforce, overtime) menghasilkan total biaya terendah dibandingkan alternatif lainnya.
  2. Strategi perencanaan produksi menjadi optimal dengan dilakukannya perencanaan produksi agregat sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan menjadi rendah.
Pihak manajemen perusahaan sebaiknya melakukan perencanaan produksi dalam kegiatan produksi dan operasionalnya agar dapat memenuhi permintaan pasar dengan menggunakan sumber daya perusahaan seoptimal mungkin sehingga perusahaan menanggung beban biaya yang rendah. ......Production planning is importantly needed by a company in its process of production and the operational system without neglecting the limited resources of the company itself. Therefore, the role or participation of the company's organization conducts an important part in the production planning process. The aggregate production planning is a plan aiming towards a planning results of fulfilling the market demand equivalent to the present capacity and effectively applying company resources with as low budget out flow as possible. The strategic process in exerting this aggregate production planning is by employing mixed strategy, where the planning strategy is to use more than one capacity in the effort of fulfilling the demand :
  1. Exact production, vary workforce.
  2. Constant workforce, vary inventory and stock out.
  3. Constant low workforce, subcontract.
  4. Constant workforce, overtime.
Aggregate production planning results as group products where later is devided in more detail in individual products using production scheduling or master production schedule. Through research and analysis by calculation, it may conclude :
  1. Alternative 2 (Constant workforce, vary inventory and stock out) and alternative 4 (Constant workforce, overtime) has resulted the lowest total budget compared by other alternatives.
  2. Production planning strategy would result in an optimal outcome with the application of aggregate production planning and reduce the company's budget.
It would be reasonable for company management to conduct production planning in the process of production and its operational system in effort of the fulfillment of market demand and by optimalizing company resources for resulting a low budget cost of the company.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T2840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>