Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soedjatmiko
Abstrak :
Bayi preratur ialah bayi yang lahir sebelum waktunya (masa kehamilan kurang dari 37 minggu) sehingga fungsi-fungsi pengaturan suhu tubuh, pernafasan, peredaran darah dan sistem kekebalan belum berfungsi baik, oleh karena itu perlu mendapat perawatan intensif yang lama di Rumah Sakit (Brooks 1991; Monintja, 1997; Kadri. 1999) dengan kematian pada minggu pertama sekitar 10 % dan kematian dalam 1 bulan pertama mencapai 35,7 % (Kadri, 1999). Karena bayi prematur tampak kecil, lemah, berkulit sangat halus dan tipis (Radii, 1999), membutuhkan lebih banyak perhatian dan perawatan (Rauh dkk, 1990: Brooks, 1991), ibu cemas pada keselamatan bayi dan masa depannya, (Brooks, 1991) sehingga kurang aktif dalam pengasuhan bayinya (Martin dan Colbert, 1997). Reaksi ibu pada tahap awal berupa anticipatory grief; orangtua menjauh dari bayinya sampai mereka yakin bayinya selamat. Tahap kedua ; facing up. berani menghadapi kenyataan. Tahap ketiga : ikatan dan kelekatan. Tahap keempat : learning stage, tahap belajar kebutuhan-kebutuhan khusus bayi (Brooks ,1991). Karena kelahiran bayi prematur merupakan kejadian yang mengagetkan bagi ibu maka dukungan suami dan orangtuanya sangat penting bagi ibu agar mampu berhadapan dengan masalah-masalah tersebut di atas (Pederson dkk, 1987 dalam Martin dan Colbert, 1997). Namun setereotip anggota keluarga dan teman-teman dapat mempengaruhi sikap ibu terhadap bayinya, sehingga ibu-ibu bersikap kurang sensitif dalam pengasuhan bayinya (Brooks, 1991). Perlindungan yang berlebihan sejak bulan-bulan pertama dapat berlanjut berupa kekhawatiran yang berlebihan, sehingga ibu tidak memberi kesempatan anaknya untuk mengeksplorasi lingkungannya, melakukan aktivitas secara mandiri, atau bermain dengan anak lain (Brooks, 1991). Bayi prematur di Skotlandia dan Amerika pada umur 1,5 -- 10 tahun mengalami gangguan perkembangan: ketidak mampuan belajar (learning disability) 5 - 48 %, palsi serebral (kekakuan otot akibat kerusakan otak) 5 - 14 %, retardasi mental 2 - 14%, gang pan pendengaran 1 - 7 %, gangguan penglihatan 1 - 12 % (Sukadi, 2000). Bayi prematur di RSCM terjadi retardasi psikomotor dan mental 12 %, sering kejang 22 %, gangguan bicara 6 %, gangguan sifat/perilaku 6 %, palsi serebral (kekalcuan otot akibat kerusakan otak) 4 % (Ismael, 1991) . Pada pengamatan jangka panjang kepekaan ibu dalam pengasuhan 86 bayi prematur. Beckwith dan Cohen (1999) menyimpulkan bahwa pengasuhan ibu yang kurang sensitif pads masa bayi akan berdampak sampai umur 18 tahun berupa kelekatan dismissing. Oleh karena itu menurut Bennet dan Guralnick (1991) bayi prematur perlu stimulasi dini mullirfrodal yang merangsang berbagai sistem sensorik (penginderaaan) secara simultan yaitu : pendengaran (auditori), penglihatan (visual), perabaan (taktil), dan gerakan (vestibular-kinestetik. Rangsangan dini tersebut jika dilakukan terus menerus akan merangsang pembentukan sinaps-sinaps sel-sel otak bayi yang lebih kompleks sehingga meningkatkan perkembangan fungsi-fungsi otak (Nelson, 2000). Dengan stimulasi dini tersebut diharapkan akan meningkatkan kepekaan ibu terhadap bayinya dan akan memperkecil kemungkinan gangguan perkembangan. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas dilakukan penelitian kualitatif untuk memahami pengasuhan bayi prematur yang berkaitan dengan kelekatan dan stimulasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Penelitian dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan pedoman umum di Ruang Rawat Bayi Baru Lahir (Perinatologi) Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKIII, pada 3 ibu yang melahirkan bayi prematur, yang datang teratur atas kemauannya sendiri ke rumah sakit untuk pengasuhan bayinya. Berdasarkan analisis pada transkrip verbatim dengan interpretasi pemahaman teoritis (Kavle, 1996 dalam Poerwandari, 2001) diperoleh beberapa kesimpulan. Reaksi awal ibu berupa kesedihan dipengaruhi oleh karakteristik bayinya, Reaksi kesedihan ibu dipengaruhi oleh ikatan ibu dan bayi sejak kehamilan, kontak pertama kali ketika melahirkan dan dipengaruhi oleh pengalaman kematian bayi sebelumnya. Berkurangnya reaksi kesedihan ibu setelah diberitahu dokter atau perawat bahwa kesehatan bayinya membaik. Pengalaman kehamilan terdahulu mempengaruhi ketrampilan ibu dalam membentuk kelekatan ibu dan bayi sejak kehamilan sampai ketika mengasuh bayinya, Kontak pertama melalui knlit dan suara ketika melahirkan, serta pengalaman menggendong pertama kali akan memperkuat ikatan ibu dan bayinya. Sikap ibu ketika menyusui dipengaruhi oleh penman ibu dalam pengasuhan terdahulu. Rasa kompetensi ibu dipengaruhi oleh siklus tidur-bangun bayi. Kepekaan maternal dapat diekspresikan ketika menyusui bayinya_ Motivasi ibu untuk selalu datang ke rumah sakit akan memperkuat kelakatan ibu dan bayinya. Motivasi ibu dipengaruhi oleh ikatan ibu dan bayi sejak kehamilan dan kelahiran. Dukungan suami pada minggu pertama memperkuat kelekatan ibu dan bayinya. Perilaku ibu selama menyusui merupakan stimulasi dini multimodal. Siklus tidur bangun bayi perlu diketahui ibu untuk mencari saat yang tepat menyusui dan melakukan stimulasi bayi. Bayi prematur lebih banyak mengantuk dan tidur sehinga ibu merasa kurang kompeten Set a; 3 jam kesempatan ibu berinteralsi dengan bayinya sekitar 20 - 30 men it, menyusui sekitar 45 - 75 menit, Sumber informasi tentang stimulasi dari pengalaman,.bukan dari dokter atau perawat. Rencana pengasuhan di rumah perlu dukungan orangtua dan mertua, sedangkan suami lebih dibutuhkan sebagai sumber keuangan. Ibu cenderung melindungi bayinya terhadap perilaku anggota keluarga lain dan tetangga. Faktor-faktor yang mempengaruhi rencana pengasuhan di rumah antara lain : sikap ibu terhadap masa depan perkembangan bayinya, anjuran dokter, perawat, dan pengaruh pengalaman pribadi. Dengan memahami hal-hal tersebut di atas diperoleh pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pengasuhan bayi prematur, antara lain untuk menyusun paket pelatihan bagi petugas kesehatan dan ibu tentang cara-cara pengasuhan bayi prematur, sehingga mereka dapat tumbuh kembang optimal.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T8263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Wulan
Abstrak :
Bayi Prematur lahir disertai berbagai masalah kesehatan. Masalah yang sering terjadi adalah distress pernapasan dan lemahnya refleks hisap dan menelan yang mengakibatkan masalah pemberian nutrisi. Stimulasi NNS dan latihan oral motorik dapat membantu bayi prematur untuk meningkatkan kemampuan menghisap dan menelan. Penelitian ini menggunakan rancangan uji klinik acak terkontrol dengan menggunakan pendekatan pre dan post test control group. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 bayi prematur yang dirawat di tiga RSUD di sekitar Kota Sukabumi. Sampel terbagi menjadi dua kelompok intervensi, masing-masing 13 responden untuk setiap kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna rerata skor kesiapan minum sebelum dan setelah intervensi stimulasi NNS dan latihan oral motorik pada bayi prematur dengan pemasangan alat bantu napas NCPAP p0,05. Stimulai NNS dan latihan oral motorik dapat meningkatkan kesiapan minum pada bayi prematur dengan pemasangan alat bantu napas NCPAP yang ditandai dengan peningkatan skor kesiapan minum melalui oral, sehingga perlu diimplementasikan dalam pemberian asuhan keperawatan pada bayi prematur. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah membandingkan stimulasi NNS, latihan oral motorik, dan gabungan dari kedua intervensi tersebut. ...... Premature baby is born with various health problems. The most common problems are respiratory distress and poor suction and swallowing reflexes that lead to nutritional problems. NNS stimulation and oral motor stimulation can help premature babies to improve their ability to suck and swallow. This study used a randomized controlled clinical trial design using pre and post test control group approaches. The sample in this study amounted to 26 premature infants treated in three hospitals around the city of Sukabumi, 13 respondents for each intervention group. The results of this study indicate that there is a significant difference mean of oral feeding readiness score before and after NNS stimulation and oral motor stimulation intervention in premature infant with NCPAP p 0.05 . Stimulation of NNS and oral motor may improve oral feeding readiness in premature infants with NCPAP characterized by increasing oral feeding readiness scores, so it needs to be implemented in nursing care in premature infants. The recommendation for further research is to compare NNS stimulation and oral motor exercise with a combination of both interventions.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Wibisono, Harrina E. Rahardjo
Abstrak :
Overactive bladder (OAB) merupakan suatu kondisi yang sering terjadi dan diperkirakan sekitar 455 juta orang (11% penduduk dunia) pernah mengalami gejala tersebut. Kondisi ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kualitas hidup pasien. Tatalaksana lini pertama OAB adalah terapi konservatif dan medikamentosa dengan obat antimuskarinik. Bagi pasien yang resisten terhadap pilihan terapi tersebut, terdapat beberapa alternatif tatalaksana, antara lain operasi, stimulasi elektrik, dan injeksi toksin botulinum. Dari antara pilihan tersebut, percutaneous tibial nerve stimulation (PTNS) merupakan pilihan yang invasif minimal. PTNS bekerja dengan menstimulasi pleksus saraf sakral, sekelompok saraf yang berperan dalam regulasi fungsi kandung kemih. Setelah mendapat sertifikasi food and drug administration (FDA) pada tahun 2007, PTNS semakin banyak digunakan dengan hasil menjanjikan. Pada tinjauan pustaka ini disajikan berbagai studi nonkomparatif dan komparatif yang membandingkan PTNS dengan prosedur sham, terapi antimuskarinik, dan terapi kombinasi yang menggabungkan PTNS dan antimuskarinik dengan data yang mendukung penggunaan PTNS pada OAB.
2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Yunida Triana
Abstrak :
Pengalaman Ibu dalam Memberikan Stimulasi Tumbuh Kembang pada Anak yang Pernah Terinfeksi Cytomegalovirus Anak yang pernah terinfeksi Cytomegalovirus CMV dapat mengalami keterlambatan tumbuh kembang dan disabilitas. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran pengalaman ibu dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang pada anak yang pernah terinfeksi CMV. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui wawancara semi terstruktur pada tujuh ibu. Penelitian ini mengidentifikasi enam tema: anak saya istimewa, konflik tiada henti, perasaan tidak menentu, berjuang agar anak normal, tidak merasa sendirian, dan optimis perkembangan anak normal. Hasil penelitian ini terhadap pelayanan keperawatan adalah perawat dapat menginisiasi pembentukan peer group bagi ibu-ibu yang memiliki anak yang pernah terinfeksi CMV.
Mothers rsquo Experience in Growth and Development Stimulation in Cytomegalovirus Infected Children A child that ever infected CMV may experience delayed growth and development, as well as disability. The purpose of this research was to obtain description the mothers rsquo experience in growth and development stimulation to a child that ever infected CMV. The research methodology was qualitative using phenomenology approach with semi structured interview to seven mothers. This research identified six themes my child is special, never ending conflict, uncertain feeling, struggling for normal child, not feeling alone and optimism the child development is normal. The result of this study on nursing care is nurses can initiate the formation of peer group for mothers who have children who have been infected with CMV.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Rahmi
Abstrak :
Salah satu masalah kesehatan lansia yang disebabkan oleh perubahan fisiologis yaitu penurunan fungsi kognitif yang merupakan bagian dari demensia. Demensia merupakan hilangnya kognitif secara progresif ditandai dengan penurunan kemampuan mengingat, memahami, menilai, membuat keputusan, dan perubahan perilaku. Masalah keperawatan yang menggambarkan penurunan kognitif yaitu kerusakan memori. Tujuan dari penulisan yaitu menjelaskan asuhan keperawatan kerusakan memori pada lansia di Sasana Tresna Werdha Ria Pembangunan Cibubur dengan instrumen evaluasi berupa Mini Mental State Examination, dan Clinical Dementia Rating. Kerusakan memori merupakan ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau keterampilan perilaku yang ditandai dengan disorientasi waktu dan tempat, ketidakmampuan mempelajari dan mengingat informasi lama dan baru, serta mudah lupa. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah kerusakan memori pada lansia yaitu Cognitive stimulation therapy. CST dilakukan selama dua minggu dengan frekuensi tujuh kali pertemuan dengan 14 sesi. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan skor MMSE dari 18 menjadi 23 dan CDR terjadi peningkatan skor pada komponen memori dari 1 menjadi 0,5, orientasi dari gangguan sedang (2) ke ringan (1), serta pengambilan keputusan berubah dari gangguan berat (3) ke gangguan sedang (2). ......One of the most common health problems in older adult caused by physiological changes is the decline in cognitive function which is part of dementia. Dementia is a progressive cognitive los characterized by the decrease of ability to remember, understand, judge, make decisions, and change behavior. Nursing problems that explains cognitive decline is impaired memory. The purpose of this case study is to describe the result of nursing care for older adult at Sasana Tresna Werdha Ria Pembangunan Cibubur, using instruments such of Mini Mental State Examination, and Clinical Dementia Rating to evaluate cognitive status. Impaired memory is inability to remember or recall bits of information or behavioral skills characterized by disorientation of time and place, inability to learn and remember old and new information, and forgetfulness. One of the nursing interventions to solve impaired memory is with cognitive stimulation therapy stimulation. CST has been done for two weeks with frequency seven times and 14 sessions. The result obtained indicate that the client experiencing an increase in MMSE score from 18 to 23 and CDR increased score on the memory component from 1 to 0.5, the orientation of moderate (2) to mild (1), and decision making changed from severe( 3) to moderate (2).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ima
Abstrak :
Agregat batita bayi tiga tahun di perkotaan berisiko mengalam risiko keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa. Faktor penyebabnya yaitu kurangnya pengetahuan orang tua dalam stimulasi bicara dan bahasa serta faktor kesibukan dari orang tua. Tujuan dari karya ilmiah ini untuk mengetahui ke efektifan intervensi stimulasi bicara dan bahasa pada tiga keluarga binaan di RW 2, Kelurahan Curug. Desain dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan 3 keluarga binaan. Hasil dari intervensi yang telah diberikan sebanyak tujuh kali kunjungan keluarga dengan stimulasi bicara dan bahasa menunjukan adanya peningkatan bicara dan bahasa pada keluarga binaan. Stimulasi bicara dan bahasa yang efektif adalah stimulasi menggunakan gambar dan kegiatan sehari-hari yang ada di lingkungan anak dan dapat di observasi secara langsung. Saran dari studi kasus ini adalah diharapkan keluarga berperan aktif untuk stimulasi bicara dan bahsa serta mempertahankan komunikasi yang intensif pada anak. ......Toddler aggregate in urban area susceptible to have risk of delay in speech and language development. Main factors that caused the problem are parent rsquo;s deficiency of knowledge in the stimulation of speech and language and also parent rsquo;s busy activities. The purpose of this paper is to know the effectiveness of speech and language stimulation intervention to three assited families in RW 2, Kelurahan Curug. The design of this research is case study with 3 assisted families. The results of interventions that have been given for seven family visits with speech and language stimulation indicate an increase in speech and language in the built family. Effective speech and language stimulation is the stimulation of images and daily activities that exist in the child 39;s environment and can be observed directly. The recommendations from this case study are to do an active role in the stimulation of speech and language for the family and also maintain intensive communication in children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Malikal Balqis
Abstrak :
Kejadian demensia merupakan masalah kesehatan yang memiliki banyak dampak terhadap kualitas hidup serta ditakuti sebagian besar lansia. Demensia merupakan suatu sindrom gangguan fungsi kognitif yang bersifat progresif yang dapat mengganggu fungsional seseorang akibat dari penurunan fungsi kognitif yang cukup kompleks mulai dari penurunan ingatan hingga gangguan fungsi sosial. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengaruh penerapan DAHLIA (Andal dan Ahli Dalam Merawat Lansia Demensia): Modifikasi Cognitive Stimulation Therapy sebagai bentuk Evidence Based Nursing Practice pada lansia demensia. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi kasus di keluarga dan komunitas dengan lansia dan keluarga sebagai partisipan dengan jumlah 10 keluarga dan 70 lansia di komuitas yang dipilih sesuai kriteria dan secara convenience sampling. Hasil evaluasi intervensi DAHLIA menunjukkan terjadi peningkatan sebelum dan sesudah intervensi pada kemandiran keluarga (rerata 3,7), pengetahuan, sikap, dan keterampilan lansia (p = 0.000), nilai HVLT (p = 0.000), dan nilai MMSE (p = 0.000). Intervensi DAHLIA efektif untuk meningkatkan kemandirian keluarga dalam merawat lansia dan fungsi kognitif pada lansia demensia. Intervensi ini sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup lansia dengan masalah demensia di wilayah Kelurahan Mekarjaya, Depok
The incidence of dementia is a health problem that has many impacts on quality of life and is feared by most of the elderly. Dementia is a progressive syndrome of cognitive dysfunction that can disrupt a person's function due to a decline in cognitive function that is quite complex ranging from memory loss to impaired social function. This study aims to provide an overview and influence of the application of DAHLIA (Reliable and Expert in Caring for Elderly Dementia): Modification of Cognitive Stimulation Therapy as a form of Evidence Based Nursing Practice in elderly dementia. This research was conducted with a case study design in families and communities with the elderly and families as participants with a total of 10 families and 70 elderlies in the community selected according to criteria and by convenience sampling. The results of the evaluation of DAHLIA interventions showed an increase before and after the intervention on family independence (mean 3.7), elderly people's knowledge, attitudes and skills (p = 0,000), HVLT values (p = 0,000), and MMSE values (p = 0,000) . DAHLIA interventions are effective for increasing family independence in caring for the elderly and cognitive function in the elderly with dementia. This intervention should be carried out continuously to improve the health status and quality of life of the elderly with dementia problems in the Mekarjaya district, Depok
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Damiaan Denys, editor
Abstrak :
Deep brain stimulation : a new frontier in psychiatry provides an overview of current developments and the future possibilities of deep brain stimulation for patients with therapy-refractory psychiatric disorders. The side-by-side presentation of clinical applications and animal research provides a truly translational approach. Also included is a special chapter on the ethical issues involved in deep brain stimulation in psychiatry.
Berlin: [, Springer], 2012
e20417734
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Achyu Rachmanuwati
Abstrak :
Pasar merupakan sebuah perwujudan kegiatan ekonomi yang telah melembaga sejak lama serta tempat bertemunya berbagai kepentingan antara konsumen dan produsen. Pasar modern yang umumnya diisi oleh retailer (pengecer) besar, baik perusahoan pengecer multinasional maupun nasional merupakan pasaing yang mulai mengancam keberadaan pedagang di pasar pasar tradisional. Oleh karena itulah modernisasi pasar dengan mengelola pasar secara modern baik dari sistem pengelolaan maupun kelembagaannya perlu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian pedagang kecil serta memacu pertumbuhan ekonomi daerah (PAD dan APBD). Dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan profit merupakan bagian dari kinerja dan hasil akhir yang ingin dicapai dari pengelolaan pasar secara keseluruhan. Untuk mencapai peningkatan tersebut dtperlukan pola pendanaan yang diperkuat dengan bentuk pola kelembagaan yang optimum dimana di dalam pola kelembagaan ini akan dilakukan kerjasama antara pihak PD. Pasar Jaya dengan pihak ketiga. Oleh karena itu maka dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan mengidentifikasi pola kelembagaan yang mampu meningkatkan profit perusahaan pengelola pasar. Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan bentuk pola kelembagaan yang optimum maka digunakan 3 (tiga) macam metode analisis yaitu analisis AHP (untuk melihat peringkat faktor yang berpengaruh pada pola kelembagaan), analisis deskriptif (untuk mencari tingkat pengaruh variabel kelembagaan terhadap profit), dan yang terakhir adalah analisis sensitivitas (mensimulasi Net Present Value/NPV dengan simulasi Monte Carlo yang bertujuan mencari NPV yang paling tinggi). Setelah ketiga metode tersebut dilaksanakan, maka diperoleh hasil penelitian bahwa bentuk pola kelembagaan yang paling optimum adalah Joint Operation dengan masa konsesi 15 tahun (dilihat dari NPV dan profit yang paling tinggi) serta pihak yang terlibat adalah PD. Pasar Jaya (40%) dan Developer (60%).
Market is a realization economics activities which being institution since a long time ago. Market is the meeting place too between any needed from producers and their consumers. Modern market usually contents big retailer's companies, example multinational and national retailer's companies that compete and threat trader's existence in traditional market. Based on that reason, market modernization must manages market to be modern in management and institution to lift up small traders' economy and spur on regional economics growth (PAD and APBD). In spur an regional economics growth, profit escalation is part of performance and final result which is needed to achieve of totally market management. To achieve that escalation, needed a financing models that are supported by an optimum institution models which will executed cooperation between PD. Pasar Jaya and third party. For that goal, writer makes a research to identify institution models which able to lift up profit of market management company. In this research, to gain optimum institution models are used by three kinds of analysis methods. First, is AHP Analysis. Its purpose: to see factor's level which influents institution models, Second, is Descriptive Analysis. Its purpose: to find the influence level of institution models on profit. And the last method, is Sensitivity Analysis. Its purpose: to stimulate Net Present Value (NPV) by Monte Carlo stimulation to find the higher of NPV. After that three method are runned, we obtain the research's result. The results are the optimum institution's model is Joint Operation with concession period in fifteen years(can see from the higher profit and NPV); and involved parts are PD. Pasar Jaya (40%) and Developer (60%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Haryo Priyoko
Abstrak :
Adanya masalah korosi dan pengendapan scale pada peralatan di dalam sumur produksi dapat menganggu integritas sumur yang akan mengakibatkan rilisnya minyak dan gas ke permukaan. Untuk menjalankan sistem manajemen well integrity dalam fase produksi maka manajemen korosi dan pengendapan scale harus dilakukan. Pemompaan corrosion dan scale inhibitor ke dalam sumur dengan cara pressure pumping dari stimulation vessel merupakan salah satu cara dalam mencegah korosi dan pengendaan scale di dalam sumur. Dalam operasinya pemompaan dilakukan dengan melawan tekanan aliran dari sumur sehingga terdapat risiko back pressure. Belum adanya penelitian di Indonesia yang menganalisis risiko pressure pumping maka pada tesis ini dilakukan analisis risiko tersebut. Skenario yang dianalisis adalah kegagalan pompa akibat masalah kritis. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi risiko, kemudian risiko dianalisis menggunakan metode event tree analysis yang dimulai dengan menentukan iniating event, pivotal events, dan outcomes yang dapat terjadi. Nilai probabilitas outcomes kemudian dievaluasi dan ditentukan level risikonya kemudian ditentukan pengendalian risikonya. Hasil analisis menunjukkan bahwa outcome 3 yaitu ketika terjadi kegagalan pompa, SCSSV gagal menutup, Production Master Valve gagal menutup, X-mass Tree gagal menutup, Cap tree bocor, minyak rilis ke permukaan tetapi tidak terjadi pengapian dan operator berhasil melakukan evakuasi sehingga outcome-nya adalah polusi minor yaitu minyak tumpah 50 barrel memiliki risiko yang paling besar dikarenakan memiliki nilai probabilitas tertinggi yaitu sebesar 1,65×10-8. Selain itu, pada penelitian ini dianalisis potensi penerapan pressure pumping di Indonesia. Hasilnya potensi cukup tinggi dilihat dari kesamaan jenis platform dengan yang ada di Abu Dhabi, serta memiliki banyak keuntungan dari segi waktu, biaya dan risiko bila dibandingkan dengan well intervention lainnya, serta dari banyaknya jumlah kegiatan work over dan well intervention yang terkait dengan masalah korosi dan pengendapan scale.
The problems of corrosion and deposition of scale on equipment in production wells can disrupt the integrity of the well which will result in the release of oil and gas to the surface. To implement a well integrity management system in the production phase, the management of scale corrosion and precipitation must be carried out. Pumping of corrosion and scale inhibitors into the well by means of pressure pumping from the stimulation vessel is one way to prevent corrosion and scaling in the well. Pumping operations are carried out by fighting the flow pressure from the well so that there is a risk of back pressure. The absence of a study in Indonesia that analyzes the risk of pressure pumping then analyzes this risk. The scenario analyzed is pump failure due to critical problems. The research begins with identifying risks, then the risk is analyzed using event tree analysis method that begins with determining the initiating event, pivotal events, and outcomes that can occur. The probability values ​​are then evaluated and the risk level determined and then the risk control is determined. The analysis shows that outcome 3 is when a pump failure occurs, SCSSV fails to close, Production Master Valve fails to close, X-mass Tree fails to close, Cap tree leaks, oil is released to the surface but ignition does not occur and operator successfully evacuates so that the outcome is minor pollution, ie spilled oil 50 barrels has the greatest risk because it has the highest probability value of 1.65 × 10-8. In addition, this study analyzed the potential application of pressure pumping in Indonesia. The result is quite high potential seen from the similarity of types of platforms with those in Abu Dhabi, and has many advantages in terms of time, cost and risk compared to other well interventions, and from the large number of work over and well intervention activities related to corrosion problems and scale deposition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>