Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Prasetyo
"Organisasi pembelajar adalah sekelompok orang secara terus menerus memperluas kemampuannya untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka harapkan, dimana gambaran berpikir baru dan luas dipupuk, aspirasi kolektif disepakati secara bebas, dan terus-menerus belajar bersama. Terdiri dmi dinamika pembelajaran, transfonnasi organisasi, pemberdayaan manusia, manajemen pengetahuan, aplikasi teknologi, disiplin pembelajaran, dapat mempengaruhi pencapaian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara organisasi pembelajar dengan pencapaian diri berdasarkan persepsi dan penilaian diri perawat pelaksana di RSUD J ombang. Dengan menggunakan desain deskriptif korelatif melalui pendckatan crossectional. Diiaksanakan di RSUD Jombang dengan total sampel yang memenuhi kriteria inkhxsi berjumlah 228 orang. Penelitian ini menggunakan instrumen lcuesioner meliputi organisasi pembelajar dan pcnilaian pencapaian diri perawat. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dinyatakan valid (r 0,368-0,745) pada 70 butir pemyataan dan (abha cronbach 0,770). Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivadat. Hasil penelitian menxmjukkan perawat yang mempersepsikan organisasi pembelajar baik 56,6%, dan yang mempunyai pencapaian diri yang baik 62,7%. Disimpulkan ada hubungan antara organisasi pembelajar dengan pencapaian diri perawat pelaksana RSUD Jombang. Persepsi perawat pelaksana tentang organisasi pembelajar yang paling berhubungan adalah pemberdayaan manusia, dinamika pcmbclajaran dan manajemen pengetahuan, karakteristik perawat bukan merupakan variabel counjbunding. Disarankan untuk meningkatkan pemberdayaan dengan membentuk kclompok belaj ar, mengatur dinamika pembelajaran melalui pelatihan dan peran serta perawat pelaksana di RSUD 3ombang guna pencapaian diri yang baik.

Learning organization is a group of people who expands their capability perpetually to create their desired outcome. The learning is able to Construct their new thinking model, establish an accord of collective aspiration unreservedly, and build a leaming process group repeatedly. The learning which comprises of learning dynamic, organization transformation, empowering human resources, managing knowledge, technology application, leaming discipline could influence self achievement of nurses. The aim of this study was to describe the relationship between learning organization and self improvement based on the perception and self evaluation of staff nurses in Jombang District General Hospital. The design was a descriptive correlation with crossectional approach. The total sample which correspond to inclusion criteria was 228 nurses. The instruments ware leaming organization and self improvement questionare. The Ending indicated that 56,6% of the nurses perception of learning organization were good, and 62,7% of their improvement were excellence. lt was concluded that there was a sign.i5cance correlation between learning organization and self improvement among staff nurses in .lombang District General Hospital. The learning organization perception of them had strong relationship with learning dynamic, empowering human resources, managing knowledge, and their characteristics were not variable confounding. According to the workforce powcrfiil in Jombang District General Hospital, the manager is supposed to set up a group of leaming, organize learning dynamic through training and increase staff nurses role in order to gets their self achievement."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T34237
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Madya Sulisno
"Kualitas pelayanan keperawatan ditentukan sejauh mana klien mengalami perubahan pada status kesehatan serta pengetahuan dan pengalaman baru terkait dengan kesehatannya Pendidikan kesehatan merupakan salah satu intervensi keperawatan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan kepusan kepada klien. Fenomena di Rumah Sakit Mardi rahayu Kudus belum menunjukkan pelaksanaan pendidikan kesehatan secara baik, hal ini ditunjukkan hanya 30% perawat yang mendokumentasikan pelaksanaan pendidikan kesehatan sebagai bukti pelaksanaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan pendidikan kesehatan kepada klien oleh perawat pelaksana di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dan faktor-faktor yang berhubungan. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampel sebanyak 117 perawat di ruang rawat inap. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh perawat pelaksana untuk mengungkap variabel independen dan kuesioner yang diisi oleh kepala ruangan untuk mengungkap variabel dependen. Analisis data menggunakan uji univariat, bivariat yaitu chi-square dan uji multivariat yaitu regresi logistik.
Hasil penelitian ini mendapatkan hubungan korelasi yang positif antara pelaksanaan pendidikan kesehatan oleh perawat pelaksana dengan tingkat pendidikan (p = 0,025), tanggung jawab (p = 0,000), prestasi (p = 0,009), pekerjaan itu sendiri (p - 0,014), rekan kerja (p = 0,000) dan pengetahuan (p x,000). Dari analisis multivariat diketahui variabel yang paling berkontribusi terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan oleh perawat pelaksana yaitu variabel pengetahuan (p = 0,000) dan variabel tanggung jawab (p = 0,011).
Implikasi dari temuan ini adalah perlu diperhatikan hal-hal yang memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan oleh perawat agar pelaksanaan pendidikan kesehatan menjadi lebih baik Pengetahuan dan tanggung jawab mennpakan faktor yang paling berkontribusi terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan sehingga perawat perlu diberikan pelatihan tentang pendidikan kesehatan, dan komunitas keperawatan senantiasa membangun rasa tanggung jawab pada para perawat.
Kepustakaan 47 (1979-2003)
Factors Related to Patient Education by Staff Nurses at Mardi Rahayu Hospital, Kudus in year 2003Quality of nursing service was indicated by improvement of health status of the client and increasing his knowledge about his health status. Health teaching as a pan of nursing care provided by nursing staff could achieve those mentioned conditions. The data about health teaching done by nursing staff documented on the client's record shown about 30%. It mean that health teaching done by nurses still need to improved.
The objective this research is to identify the implementation of client's health teaching done by nursing staff in Mardi Rahayu Hospital, Kudus and to identify the correlated factors. The research design using cross sectional with the univariate, bivariate and multivariate analysis.
The number of samples is total samples (N= l 17 nurses). Collecting data using questioner to explore independent variable and dependent variable. From bivariate analysis, can conclude that factors related with patient education are level of study (p = 0,025), responsibility (p = 0,000), achievement (p = 0,009), the work itself (p = 0,014), relationship with peer (p = 0,000), and knowledge (p = 0,000). From multivariate analysis, can conclude that dominant factors related to patient education are knowledge (p = 0,000) and responsibility (p 0,011).
This study recommends that management of the hospital to improve staff knowledge on by conducting the training or course about patient education and providing good working climate in regard to improve nurses' capabilities in client health teaching.
Bibliography 47 (1979-2003)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kodri
"Pelaksanaan rotasi tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan antara lain masih ada perawat yang terlalu cepat dirotasi dan ada yang sudah lama disatu ruangan belum mengalami rotasi serta kondisi ini berdampak terjadinya kecemburuan sosial, hubungan yang tidak kondusif pada lingkungan kerja yang akhirnya menurunkan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya waktu rotasi dan karakteristik perawat dengan produktivitas kerja.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada bulan Juni 2003. Desan penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 169 dari 289 orang perawat di ruang rawat inap yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan angket yang mencakup lamanya waktu rotasi, karakteristik perawat dan produktivitas kerja. Analisa data menggunakan uji Chi Squre dan regresi logistik untuk memperoleh fakior yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja.
Hasil penelitian didapatkan karakteristik perawat pelaksana yaitu; umur dengan rentang 31- 40 tahun 43,2 %, jenis kelamin perempuan 60,9 %, pendidikan D III dan S 1 Keperawatan 69,8 %, lama kerja dengan waktu 5 - 15 tahun 57,4 %, sikap perawat kurang mendukung 57,5 %. yang belum pernah mengikuti pelatihan 80,5 %, lamanya waktu rotasi lebih dari 3 tahun 43,2 % dan produktivitas kerja perawat yang produktif 54,4 %. Dari uji korelasi didapatkan hubungan yang bermakna adalah variabel umur, lama kerja terhadap produktivitas kerja (p = 0,042), (p = 0,036).
Implikasi dari penelitian ini adalah perlu desain ulang tentang rotasi kerja pada Bidang Keperawatan, bahwa waktu rotasi menjadi tidak bermakna, oleh karena itu rotasi lebih menekankan pada peminatan staf, menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan pada perawat yang berusia dibawah 30 tahun dan diatas 41 tahun serta melaksanakan refresing keperawatan terhadap perawat yang mempunyai lama kerja lebih dari 15 tahun.
Daftar Pustaka 54 ( 1980-2003)

The Relationship between Rotation Schedule, Nurses Characteristics and Nursing Productivity of Staff Nurses at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province Public Hospital 2003 The Implementations of rotation nurses has not been worked to schedule on the hospital. This conditions produced some problems for the hospital management system. Some staff nurses were too fast to be rotated and other side some were also being maintained in on clinical area. The felling of jealous produce is not conducive work place an indirectly it leads to increment of work productivity.
The research was using descriptive correlation design and cross sectional approach. The samples are taken from 169 respondent of 289 nurses. Data collecting by questionnaire has been spread directly to the chosen nurses in the random sampling methods. A questionnaire that consist of rotations periods, a questionnaire an individuals characteristic data, and a questionnaire of work productivity nursing. Analysis data was using Chi Square on bivariate, and logistic regression on multivariate.
The research result respondent of age 31-40 years are 43,2%, sex proportion of females are 60,9%, Diploma and Bachelor graduates are 69,8%, working periods 5 - 15 years are 57,4%, unsupportive nurses attitude are 57,5%, the nurses who not got training are 80,5%, rotation periods > 3 years are 43,2% and nurses work productivity are 54,4%. The correlation test showed that there significant correlation between age and work productivity (p= 0,042) and working periods and work productivity (p= 0,036).
The impact of this finding is necessary to redesign the rotation program at the nursing division regarding to the interest of the nurse, protection and increasing work productivity through the implementation training program for nurses the 41 years old and implementation the refreshing program for nurses working period the more than 15 years.
Bibliography 55 (1980 - 2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswati
"Peran kepala ruang yang dijalankan dengan baik dapat menghasilkan keselamatan pasien yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan peran kepala ruang terhadap perilaku perawat dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 95 responden dengan tehnik convenience sampling. Hasil penelitian karakteristik perawat pelaksana rata-rata median umur 28,00 tahun, masa kerja 3,00 tahun, jenis kelamin mayoritas perempuan 75, 8, dan pendidikan mayoritas Diploma tiga keperawatan 83,2. Gambaran peran kepala ruang yang paling banyak dipersepsikan oleh perawat pelaksana adalah informational, sedangkan gambaran peran kepala ruang dipersepsikan optimal oleh perawat pelaksana. Gambaran perilaku perawat baik dalam melaksanakan keselamatan pasien. Tidak Ada hubungan antara peran kepala ruang terhadap perilaku perawat pelaksana p= 0,086. Saran untuk manajemen rumah sakit mengadakan pembinaan terhadap kepala ruang mengenai kemampuan pelaksanaan peran kepala ruang dan ditingkatkan melalui pendidikan secara formal ke jenjang Ners mengingat saat ini mayoritas perawat masih berpendidikan D3 keperawatan.

The Correlation between Head Nurse Role and Staff Nurses Behavior in Implementing Patient Safety Program The head nurse role that is well run can produce better patient safety. The purpose of this study is to examine the correlation between head nurse role and staff nurses behavior in implementing patient safety program. This is cross sectional using method. Ninety five respondents were recruited using convenion sampling technique. The result shows there characteristics of nurses and the average median age of 28.00 years, 3.00 years working period, the majority of female sex 75, 8, and three nursing education Diploma majority of 83.2. Overview of the head nurse role of the most widely perceived by nurses are informational, while overview the of the head nurse role optimal perceived by nurses. Overview good behavior of nurses in implementing patient safety. There is no relationship between the head nurses role of the behavior of nurses p 0.086. Recommendations for the hospital management to hold coaching of head nurses role regarding the implementation of the head nurses role capabilities and enhanced through formal education to the level of nurses since currently the majority educated nurses still three nursing diploma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idawati K.N.
"Penelitian ini untuk melihat hubungan beban kerja, stres kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja perawat pelaksana. Pengumpulan data menggunakan lembar angket. Analisa data menggunakan metode univariat dengan uji statistik prosentase, chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian didapat Sebagian besar perawat pelaksana 65 orang (63,5%) memiliki kinerja yang baik, sebagian besar perawat pelaksana memiliki beban kerja yang berat 103 orang (57,9%), stres kerja relatif lebih tinggi pada kategori tidak stres sebesar 117 orang (65,7%), sebagian besar perawat pelaksana puas dalam bekerja sebesar 126 orang (70,8%). Hasil uji chi square ada hubungan beban kerja (p value = 0,039), ada hubungan stres kerja (p value = 0,030), ada hubungan kepuasan kerja (0,001) dengan kinerja perawat pelaksana. Hasil uji statistik regresi logistik berganda variabel kepuasan kerja merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Implikasi bagi keperawatan hasil ini dapat memperkaya referensi keilmuan dalam bidang manajemen keperawatan khususnya dalam pengelolaan kinerja perawat pelaksana.

The purpose of this study was to determine the correlation between the work load, work stress, and work satisfaction with working performance of staff nurse. Data were analyzed using univariate, chi square, and multiple logistic regressions. The result revealed that majority of staff nurses have a good working performance (63.5%), a high workload (57%), no work stress (65.7%), a high work satisfaction (70.8%). The chi square showed there was a significant correlation between the work load (p = 0,039), work stress (p = 0,030), and work satisfaction (p =0,001) with working performance of staff nurses. The multiple logistic regression revealed that work satisfaction was the most dominant variable for staff nurse working performance. Implication for treatment result of this can enrich science reference in the field of management of treatment especially in management of treatment working performance of staff nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teti Rohmawati
"Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya pelaksanaan asuhan keperawatan di instalasi rawat map RSUD Sumedang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan fungsi manajemen kepala ruangan menurut persepsi perawat pelaksana dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di instalasi rawat map RSUD Sumedang. Jumlah sampel 117 perawat pelaksana dengan kriteria inklusi pendidikan D III Keperawatan dan SPK, sudah bekerja minimal 1 tahun. Instrumen penelitian dibuat sendiri, dengan hash uji reliabilitas: instrumen fungsi manajemen r = 0,936; asuhan keperawatan r=0,968. Hasil uji Chi Square terdapat hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan, karakteristik individu perawat pelaksana tidak berhubungan secara signifikan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Sedangkan fungsi manajemen kepala ruangan yang berhubungan secara signifikan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengaturan shift, dan pengawasan.
Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik ganda diperoleh basil fungsi-manajemen yang dominan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan adalah fungsi perencanaan (p = 0,042) dan pengawasan (p = 0,0213) dan yang paling dominan pengaruhnya terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan menurut persepsi perawat pelaksana adalah fungsi pengawasan (p value = 0,021) dengan OR = 2,768. Dengan diketahuinya hubungan yang signifikan antara hrngsi ranajemen kepala mangan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan, make seyogyanya setiap kepala ruangan hares mempunyai kemampuan manajerial. Untuk meningkatan kemampuan manajerial kepala ruangan dalam mengelola asuhan keperawatan perlu memperbaiki sistem seleksi kepala ruangan terutama kemampuan manajerial, penerapan pengorganisasaian pasien dengan menggunakan metoda tim, penerapan sistem jenjang karir perawat fungsional, meningkatkan pendidikan kepala ruangan dan ketua tim ke jenjang yang lebih tinggi, sistern penilaian kinerja perawat, meningkatakan fungsi pengawasan kepala ruangan melalui ronde keperawatan harian pasien dan audit keperawatan.

This research background is still lower of implementation of nursing care in inpatient care department of Sumedang, district hospital. This research used a correlation descriptive design which purpose to examine relation between management function of nursing unit manager based on staff nurses perception and individual characteristic with the implementation of nursing care in inpatient care department of Sumedang, District Hospital. Amount of samples are 117 staff nurses with education of Diploma III of Nursing and SPK (Nursing Education School) who have worked minimally 1 year. Research instrument is made by itself with reliability test result: management function instrument of r = 0,936; nursing care of r = 0,968. To examine relation of management function of nurse unit manager and individual characteristic staff nurse with implementation of nursing care using Chi Square test. Individual characteristic staff nurses do not correlate significantly with implementation of nursing care, while management function of nurse unit manager that related significantly with implementation of nursing care, and management function of nurse unit manager that related significantly with implementation of nursing care, such as: planning function, organization, staff regulation and supervision.
According to multivariate analyze result - with double logistic regression test, so it results a dominant management function of nursing care implementation, such as planning function (p=0,042) and observation (p=0,021). Most of dominant implication for implementation of nursing care according to staff nurse perception, such as observation function (value p=0, 0021) with OR=2,768. By knowing relation of management function of nurse unit manager with implementation of nursing care significantly, so nurse unit manager selection ought to consider managerial ability. Because if managerial ability of nurse unit manager is good, so implementation of nursing care itself will be good. To improve implementation of nursing care need an organizational applying for patient by using team method, applying of functional nurse career system, improving education of nurse unit manager and implementer nurse to higher level, assessment system of nurse performance, and repair in nurse unit manager selection, especially for his management ability, improving an observation function of nurse unit manager through nursing round and nursing audition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library