Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Erwan Setyobudi
Abstrak :
Sebagai hasil dari kesepakatan antar negara anggota ASEAN untuk menerapkan Single Window, Indonesia bersama 6 negara lainnya berkomitmen untuk dapat melaksanakan ASW (ASEAN Single Window) di tahun 2008. ASW adalah satu layanan satu atap bagi pengurusan dokumen kepabeanan di lingkup negara anggota ASEAN, dengan memaksimalkan transaksi melalui media elektronis. Sebagai salah satu kewajiban awal untuk menjalankan ASW, setiap negara terlebih dahulu harus sudah mengimplementasikan NSW(National Single Window). Pihak yang akan terlibat di dalam NSW ini adalah Customs, OGA (Other Government Agencies), Bank and Insurance Agencies, Komunitas Transportasi, Komunitas masyarakat usaha dan ASEAN/ International Link. Akan diterapkan satu dokumen tunggal yang akan menyatukan beberapa dokumen bisnis yang ada. Sehingga diharapkan adanya NSW ini selain akan mempercepat proses impor dan ekspor juga semakin meningkatkan laju perekonomian Indonesia. Infrastruktur adalah komponen yang sangat penting di dalam NSW ini. Karena NSW mewajibkan semua pihak yang terlibat untuk saling mengintegrasikan sistem informasi yang terkait. Dengan begitu bervariasinya sistem informasi dan arsitektur yang ada, maka perlu dikembangkan sebuah infrastruktur yang adaptif untuk dapat memenuhi kebutuhan integrasi tersebut. Tulisan pada proyek akhir ini akan membahas tentang perancangan infrastruktur yang dapat mendukung dan mempercepat proses integrasi antar sistem. Teknologi yang digunakan adalah SOA (Service Oriented Architecture) dengan didukung EDI (Electronic Data Interchange). Pemilihan ini didasarkan pada kesiapan sistem yang sudah berjalan, rekomendasi dari ASW dan keunggulan dari teknologi itu sendiri.
According to ASEAN agreement to implement Single Window, 6 main member of ASEAN including Indonesia have commited to establish ASW(ASEAN Single Window) by 2008. ASW is single integrated environment of custom release and customs clearance at any entry point of ASEAN, that maximise transactions electronically. As preparation of ASW implementation, each member should implement NSW(National Single Window). At NSW there are six major areas : customs, other government agencies, banking and insurance agency, transport community, trading community and ASEAN/International Link. There are modifications to simplify the existing business document. The goal is to ease and fasten the import and export process, that will take Indonesian economy to move forward. Infrastructure consider to be the main component of NSW. Because in NSW, integration of information system is a must. With variety of existing information system and architecture that will involve, adaptive infrastructure will be the solution of this requirements. This final project provides analysis and design of adaptive infrastructure to support and fasten the integration. Architecture will use SOA (Service Oriented Architecture) and EDI (Electronic Data Interchange) as main technology. The condition of existing information system, ASEAN recommendation and technology trend are the major consideration to choose this technology.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Fitria Nandini
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini membahas Indonesia National Single Window (INSW) yang merupakan suatu sistem yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal, pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron, dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang. INSW merupakan bagian dari ASEAN Single Window (ASW) lingkungan fasilitas perdagangan yang dioperasikan berdasarkan parameter standarisasi informasi, prosedur, formalitas, dan praktek praktek internasional tentang pengakselerasian pergerakan barang-barang lintas pabean dalam perdagangan internasional. Namun demikian, mendasarkan pada kepentingan nasional Indonesia dan agar lebih efektif dalam pencapaian tujuan untuk meningkatkan kinerja layanan ekspor-impor, konsep kebijakan umum Sistem National Single Window di Indonesia sedikit berbeda dengan negara lain, yaitu dengan menambahkan sistem kepelabuhanan/kebandarudaraan seaport/Airport System).
ABSTRACT This thesis discusses Indonesia National Single Window (INSW) which is a system which enables a single submission of data and information, a single and synchronous processing of data and information, and a single decision-making for customs release and clearance. INSW is a part of ASEAN Single Window (ASW) that is a trade facilitating environment operating on the basis of standardized information parameters, procedures, formalities, international best practices, as relevant, to the release and clearance of goods at entry points of ASEAN under any particular customs regime. Moreover, go upon the Indonesia?s interest and be more effective in attainment goal of increasing export-import services achievement, the policy concept of National Single Window in Indonesia have a modification with adding Seaport/Airport System.
2009
T26690
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Permata Sari Palayukan
Abstrak :
Bahwa Trade Facilitation Agreement membahas fasilitasi perdagangan yang dianggap dapat menyederhanakan dan mengharmonisasi prosedur perdagangan internasional. Keberadaan Trade Facilitation Agreement yang lahir untuk mengurangi hambatan prosedural dalam perdagangan internasional, maka diatur mengenai Single Window. Sebagai bagian dari praktik fasilitasi perdagangan, National Single Window perlu diaktualisasikan dengan publikasi yang transparan sehingga prosedur impor-ekspor menjadi lebih efisien serta pertukaran informasi di antara para pihak terjadi secara efektif. Dengan membandingkan penerapan transparansi terhadap publikasi dan akses informasi terkait regulasi dan prosedur dari fasilitasi perdagangan melalui penerapan National Single Window di Indonesia dan Singapura. Metode penelitian yuridis normatif digunakan untuk menelaah norma hukum tertulis dari suatu peraturan perundangan-undangan. Dengan menggunakan tiga parameter dari transparansi yaitu publikasi dan akses terhadap informasi dan peraturan perundang-undangan, fasilitasi informasi oleh Pemerintah dan notifikasi perubahan kebijakan kepada organisasi internasional. Ada beberapa hal yang dapat dipetik dari transparansi TradeNet Singapura bahwa ada poin-poin yang mengisi jarak di Single Window Indonesia. Walaupun National Single Window Singapura dan Indonesia mulai pada waktu yang berbeda dan perbedaan kontras dari orientasi pengembangan sistemnya antara kedua negara tersebut. Namun, memiliki tujuan yang sama yaitu untuk dapat mengurangi hambatan perdagangan dan proses percepatan pemindahan barang dalam perdagangan internasional untuk efisiensi biaya, beban administrasi dan waktu dalam transaksi perdagangan internasional. Untuk meningkatkan daya saing global, perlunya pengelolaan dan penyelenggaraan Indonesia National Single Window melalui pemutakhiran regulasi, teknologi informasi pendukungnya dan sinkronisasi serta harmonisasi peraturan antar lembaga-lembaganya. ......The Trade Facilitation Agreement that discusses trade facilitation which is to simplify and harmonize international trade procedures. The existence of the Trade Facilitation Agreement was to reduce procedural barriers in international trade, as it is important regarding the Single Window regulations. As part of trade facilitation practices, the National Single Window needs to be actualized with transparent publications so that import-export procedures become more efficient and the exchange of information between parties occurs effectively. By comparing the implementation of transparency in publications and access to information related to regulations and procedures for trade facilitation through the implementation of the National Single Window in Indonesia and Singapore. Using normative juridical research method to examine the written legal norms of a statutory regulation. There are three parameters of transparency used for this research, namely publication and access to information and laws and regulations, enquiry points and notification of policy changes to international organizations. There are several things that can be learned from Singapore's TradeNet transparency that there are points that fill the gaps in Indonesia's National Single Window. Although Singapore and Indonesia's National Single Window started at different times and contrasted the orientation of the development of the system between the two countries. However, they have the same goal, namely to be able to reduce trade barriers and accelerate the process of moving goods in international trade for cost efficiency, administrative burden and time in international trade transactions. Therefore, to increase global competitiveness, it is necessary to manage and implement the Indonesia National Single Window through updating regulations, supporting information technology and synchronizing and harmonizing regulations between its institutions.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Nathasya Widyastika
Abstrak :
Dewasa ini, fasilitasi perdagangan merupakan elemen penting dalam proses ekspor-impor suatu negara. Fasilitasi perdagangan pertama kali dibahas dalam Singapore Ministerial Conference tahun 1996 dan kemudian dikategorikan sebagai salah satu Singapore Issues. Akan tetapi, negosiasi terhadap fasilitasi perdagangan antara negara-negara WTO sempat mengalami deadlock dan menghabiskan waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya pada 22 Februari 2017, Perjanjian Fasilitasi Perdagangan mulai diberlakukan bagi negara-negara anggota WTO. Dimulainya penerapan single window system di Indonesia, atau yang lebih dikenal sebagai Indonesia National Single Window INSW pada tahun 2008 menandai bahwa Indonesia menjalankan komitmen dalam negosiasi fasilitasi perdagangan WTO. Hal yang menarik adalah dalam hal ini Indonesia sudah mulai menerapkan kebijakan single window system sebelum kesepakatan terhadap Perjanjian Fasilitasi Perdagangan dicapai. Penerapan sistem ini dinilai penting oleh Indonesia demi menunjang proses ekspor-impor yang lebih efektif dan efisien, sebab seringkali proses tersebut memakan banyak waktu dan biaya yang cukup besar. Namun demikian, sebagai negara berkembang Indonesia membutuhkan dukungan baik secara kebijakan maupun pendanaan untuk dapat membangun sistem ini. Tulisan ini kemudian melihat bagaimana keterlibatan atau pengaruh WTO dan Bank Dunia dalam pengembangan sistem INSW. Dalam hal ini, pengaruh WTO lebih ditekankan pada penetapan aturan perdagangan yang berkaitan dengan fasilitasi perdagangan. Kemudian, keterlibatan Bank Dunia adalah dari sisi pendanaan dan pengawasan melalui program Development Policy Loan DPL yang mendukung policy reform, khususnya dalam kebijakan pengembangan sistem INSW. Cognitive authority yang dibangun oleh keduanya menunjukkan terdapat strong institutional belief untuk mewujudkan terciptanya perekonomian negara-negara di dunia yang lebih terbuka. ......Nowadays, trade facilitation is a prominent element in a country rsquo s export import process. Trade facilitation was first discussed at the Singapore Ministerial Conference in 1996 and subsequently categorized as one the ldquo Singapore Issues. However, the negotiations on trade facilitation had been deadlocked and took considerable time to reach the conclusion. On February 22, 2017, the Trade Facilitation Agreement was finally applied to all of the WTO member countries. The commencement of the implementation of single window system in Indonesia, or Indonesia National Single Window INSW in 2008, indicates that Indonesia is committed to WTO trade facilitation negotiations. Indonesia has implemented this system even long before the Trade Facilitation Agreement is reached, which is considered unique as Indonesia is categorized as a developing country. Implementation of this system is considered crucial for Indonesia in order to promote the efficiency and effectivity of trade process, because sometimes this process takes a lot of time and costly indeed. Nevertheless, as a developing country Indonesia needs both policy support and funding to build this system. This paper explains the involvement of WTO and The World Bank in developing INSW system. In this case, the involvement of WTO is more emphasized on setting trade rules, especially relating to trade facilitation. The World Banks involvement is more on funding and monitoring through Development Policy Loan DPL program that promotes policy reform, particularly in the development of INSW system. Their cognitive authority shows there is strong institutional belief to stimulate more liberalized world.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gwyneth Fayza Amsianisa
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana kualitas e-government layanan aplikasi Depok Single Window (DSW). Adanya layanan aplikasi Depok Single Window (DSW) merupakan wujud dari inovasi, pemenuhan kebutuhan akan pelayanan publik yang disediakan pemerintah, serta keseriusan pemerintah Kota Depok terhadap pengembangan Smart City. Pentingnya mengetahui kualitas suatu aplikasi adalah untuk melihat bagaimana dampak suatu layanan yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat selain itu pengukuran kualitas pada aplikasi juga akan memberikan evaluasi bagi pemerintah untuk mengembangkan aplikasi secara maksimal. Dalam penelitian ini kualitas aplikasi Depok Single Window (DSW) akan diukur dan dianalisis melalui teori E-GovQual yang dipopulerkan oleh Papadomichelaki dan Mentzas (2012).  Pengukuran akan dilakukan dengan empat dimensi yang ada yaitu dimensi efisiensi, keandalan, kepercayaan, dan dukungan pengguna. Teori E-GovQual berfungsi untuk mengetahui bagaimana kualitas e-government yang dimiliki suatu layanan elektronik milik pemerintah dengan mengukur efisiensi, keandalan, keamanan, dan dukungan yang diberikan kepada masyarakat dalam mengakses suatu layanan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa survey, wawancara kepada responden dan pemerintah Kota Depok, serta studi literatur. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aplikasi Depok Single Window (DSW) adalah tinggi. Hasil penelitian mengungkapkan seluruh dimensi dan indikator dari teori E-GovQual adalah tinggi. ......This study discusses the quality of e-government application services for Depok Single Window (DSW). The existence of the Depok Single Window (DSW) application service is a manifestation of innovation, meeting the need for public services provided by the government, and the seriousness of the Depok City government towards the development of Smart City. The importance of knowing the quality of an application is to see how the impact of a service provided by the government on the community in addition to measuring the quality of the application will also provide an evaluation for the government to develop applications to the fullest. In this study, the quality of the Depok Single Window (DSW) application will be measured and analyzed through the E-GovQual theory popularized by Papadomichelaki and Mentzas, 2012. The measurement will be carried out with four dimensions, namely the dimensions of efficiency, reliability, trust, and user support. E-GovQual theory serves to find out how the quality of e-government owned by a government-owned electronic service by measuring efficiency, reliability, security, and support provided to the public in accessing a service. This study uses quantitative methods with data collection techniques in the form of surveys, interviews with respondents and the Depok City government, as well as literature studies. The results of the study revealed that the Depok Single Window (DSW) application was high. The results of the study reveal that all dimensions and indicators of the E-GovQual theory are high.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chintya Devi
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai persiapan penerapan sistem National Single Window di Kantor Pelayanan Utama Tanjung Priok untuk membuat simplifikasi dan harmonisasi proses kepabeanan yang bisa mempercepat proses customs clerance dan release of cargoes. Pokok permasalahan dalam penelitian ini dirinci dalam tiga sub pokok permasalahan, yaitu bagaimana perbandingan antara sistem National Single Window di Indonesia dengan sistem National Single Window di Singapura, persiapan-persiapan yang dilakukan, dan kendala-kendala yang dihadapi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa hendaknya sosialisasi akan penggunaan sistem ini terus-menerus dilakukan, memperketat sistem dari akses dunia luar untuk menghindari terjadinya kejahatan dunia maya, dan penerapan Single Sign On untuk mengakses instansi yang terkait dengan portal National Single Window ini.
This study is focused on the preparation implementation of National Single Window in Tanjung Priok Customs Main Office to make a simplified and harmonized customs process that could make the process of customs clearance and release of cargoes faster. There are three major problems in this study which are the comparison of Singapore National Single Window and Indonesian National Single Window, the preparation of Indonesian National Single Window, and the obstacles of implementation. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview. The researcher suggests keep continuing the socialization of this system, tighten the system from outside access to prevent from cyber crime, and applying Single Sign On to access other Government Agency who are connected with this National Single Window portal.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Rasendriya Prabowo
Abstrak :
Ekspor dan impor merupakan kegiatan jual-beli barang antarnegara yang memerlukan dokumen bernama delivery order untuk mengirim barang. Di Indonesia kegiatan ini didukung oleh sistem single-window yang dinamakan INSW atau Indonesia National Single Window yang juga menangani pembuatan dokumen delivery order. Saat ini, dokumen permohonan delivery order perlu dilakukan verifikasi manual dua pihak yaitu INSW dan shipping line. Terdapat peluang pemanfaatan teknologi blockchain bernama smart contract untuk mengotomasi proses pembuatan dokumen delivery order tanpa memerlukannya verifikasi manual namun tetap memiliki persetujuan semua pihak terlibat. Penelitian merupakan simulasi proses bisnis delivery order berbasis blockchain dan smart contract, kemudian dianalisis aspek fungsionalitas, authentication, access control, dan reliability. Hasil dari simulasi yaitu proses bisnis delivery order tanpa verifikasi manual dapat diimplementasi menggunakan blockchain Hyperledger Fabric dengan tetap menjaga kepercayaan dan persetujuan semua pihak yang terlibat. ......International trade require a document called delivery order before sending cargo to the expedition. In Indonesia, the trading activities are supported by a single-window system called INSW or Indonesia National Single Window, which also handles the creation of those documents. Currently, the verification of the delivery order application needs to be manually performed by two parties: INSW and Shipping Line. There is an opportunity to utilize blockchain technology, specifically smart contracts, to automate the process of creating delivery order documents without the need for manual verification while still ensuring the approval of all involved parties. The research involves simulating the delivery order process based on blockchain and smart contracts, then analyzing aspects of functionality, authentication, access control, and reliability. The result of the simulation shows that the delivery order process without the manual verification can be implemented using the Hyperledger Fabric blockchain while maintaining the trust and approval of all parties.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang proses adopsi aplikasi Depok Single Window di masyarakat Kota Depok. Proses adopsi digambarkan dengan pemodelan dengan metode sistem dinamis. Model yang digunakan dalam metode sistem dinamis dalam penelitian ini adalah model difusi bass. Data yang digunakan dalam model adalah data kualitatif yang diperoleh dari data primer melalui kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Hasil simulasi model pada penelitian ini memprediksi jumlah pengguna aplikasi Depok Single Window dalam lima tahun ke depan. Penelitian ini menghasilkan suatu analisis yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok dalam mengambil keputusan dalam pembangunan aplikasi Depok Single Window khususnya dari segi jumlah pengguna. ......This thesis discusses the adoption process of the Depok Single Window application within the Depok City community. The adoption process is described by modeling with the dynamic system method. The model used in the dynamic system method in this study is the bass diffusion model. The data used in the model is qualitative data derived from primary data through questionnaires and secondary data obtained from various sources. The results of the model simulation in this study predict the number of users of the Depok Single Window application in the next five years. This research produces an analysis that can be used as a basis for decision making for the Depok City Communication and Information Office in making decisions in the development of the Depok Single Window application, especially in terms of the number of users.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dance Ida
Abstrak :
Skripsi ini membahas kebijakan Customs Advance Trade System (CATS) dan implementasinya melalui system Indonesia National Single Window (INSW) sebagai salah satu upaya dalam mendukung kelancaran arus barang di KPU Tanjung Priok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menyarankan merumuskan kebijakan publik turut memperhatikan ketepatan dalam identifikasi masalah yang akan dipecahkan. Pencarian dan pengembangan ide kreatif guna mengurangi permasalahan khususnya dalam kelancaran arus barang. Serta menyarankan keterlibatan pihak yang terkait dalam bidang ekspor-impor dari segi IT. ......The focus of this study is the policy of the Advance Customs Trade System (CATS) dan the implementation of Indonesia National Single Window (INSW) as an effort to support supply chain of goods at KPU Tanjung Priok. This study is a descriptive qualitative research approach. The results also suggest formulating public policy attention to accuracy in identifying the problem to be solved. Search and development of creative ideas to reduce the problem, especially in goods supply chain. And suggesting the involvement of stakeholders in the field of export-import in terms of IT.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library