Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Arifin Noor
Abstrak :
ABSTRAK
Fatigue merupakan gejala umum dan menimbulkan ketidaknyamanan yang dialami oleh pasien post stroke, karena adanya tekanan psikologis dan masalah fisik yang dihadapi yang berdampak pada penurunan Health-Related Quality of Live (HRQoL), penurunan Activity Daily Living (ADL) bahkan penurunan aktivitas seksual. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap penurunan fatigue pada pasien post stroke. Terapi SEFT dapat digunakan untuk mengatasi masalah emosional dan fisik, sangat mudah dilakukan dan sangat sederhana. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan melibatkan 22 orang responden yang dipilih dengan menggunakan teknik concecutive sampling yang dibagi menjadi dua kelompok. Hasil uji independent t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan fatigue yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p value = 0,0001). Disimpulkan bahwa terapi SEFT berpengaruh terhadap penurunan fatigue pada pasien post stroke. Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan untuk diterapkan sebagai upaya mengatasi fatigue pada pasien post stroke oleh perawat dan keluarga pasien.
ABSTRACT
Fatigue is a common symptom that will causing discomfort for post stroke patient. Fatigue can cause emotional and physical problems that impact on Health-Related Quality of Live (HRQoL), Activity Daily Living (ADL) and even sexual activity decline. This study aims to determine the effect of SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) therapy on fatigue reduction in post stroke patients. SEFT therapy can be used to resolve emotional and physical problems. This therapy is very easy and simple to do. Quasi experiment was used as the research design. 22 respondents was selected by using concecutive sampling technique which was divided into two groups. The independent t test results showed that there was a significant difference of fatigue reduction between the intervention group and the control group (p value = 0.0001). It was concluded that SEFT therapy had an effect on fatigue reduction in post stroke patients. The results of this study can be recommended to be applied as an effort to overcome fatigue in post-stroke patients by nurse and patient's family.
Depok: 2018
T49220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Dahlan Syam
Abstrak :
Masa remaja akan mengalami proses perkembangan fisik, psikologis dan sosial. Pada masa ini remaja mulai melakukan pencarian identitas diri dan cenderung selalu ingin mendapatkan kebebasan sehingga sangat rentang terhadap perilaku-perilaku menyimpang seperti perilaku seksual berisiko. Program inovasi RAISA yang merupakan intervensi keperawatan yang diberikan kepada remaja dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan, pemberdayaan, dan peningkatan kontrol diri melalui terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT). Inovasi ini diimplementasikan kepada remaja sebanyak 107 orang selama 45-60 menit/sesi sebanyak masing-masing 10 kali pertemuan di komunitas dan keluarga. Hasil implementasi keluarga didapatkan peningkatan rerata pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemampuan komunikasi keluarga. Hasil implementasi di komunitas didapatkan rerata skor pengetahuan meningkat 7.7, rerata skor sikap terhadap perilaku seksual meningkat 5.08, rerata skor keterampilan meningkat 6.89, dan rerata skor kontrol diri remaja terhadap perilaku seksual berisiko meningkat 8.54. Hasil dependent t test didapatkan bahwa program inovasi RAISA berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kontrol diri remaja (p<0.05). Program Inovasi RAISA dapat digunakan sebagai pilihan intervensi keperawatan dan direkomendasikan pada individu, kelompok, dan keluarga untuk mencegah terjadi perilaku seksual berisiko pada remaja. ......Adolescence involves physical, psychological, and social development. During this period, adolescents begin to search for their identity and tend to seek freedom, making them highly vulnerable to deviant behaviors such as risky sexual behavior. The RAISA program is an innovative nursing intervention designed for adolescents, integrating health education, empowerment, and enhanced self-control through Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) therapy. This program was implemented with 107 adolescents, with each session lasting 45-60 minutes over ten meetings in community settings. Community implementation results indicated an average knowledge score increase of 7.7, attitude towards sexual behavior increase of 5.08, skills increase of 6.89, and self-control against risky sexual behavior increase of 8.54. The dependent t-test results showed that the RAISA program significantly improved adolescents' knowledge, attitudes, skills, and self-control (p<0.05). The RAISA program can be used as a nursing intervention option and is recommended for individuals, groups, and families to prevent risky sexual behavior in adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Hakam
Abstrak :
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. Selain sistem energi tubuh terdapat pula metode relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat mengurangi nyeri pada kanker. Teknik SEFT ini berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme yang teratur disertai sikap pasrah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan pasien. Tujuan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi SEFT dalam mengurangi nyeri pada pasien kanker. Metode, Metode penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 20 orang, 10 orang kelompok intervensi dan 10 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan kombinasi intervensi SEFT dan terapi analgesik dan kelompok kontrol hanya diberikan terapi analgesik. Intervensi SEFT dilakukan setelah pemberian analgesik dengan durasi 5-10 menit setiap hari selama lima hari. Sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran nyeri dengan Numeric Rating Scale. Semua data yang terkumpul akan dianalisis dengan uji sample t test dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. Hasil, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi intervensi SEFT dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien kanker dibandingkan hanya terapi analgesik saja (p=0,047). Implikasi, Implikasi dari penelitian ini adalah dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker serta mendorong kemandirian dalam peran autonomi perawat dan mengurangi ketergantungan pasien terhadap terapi analgetik.
ABSTRACT
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) represents an affiliation technique from body?s energy system and spiritual therapy by tapping at certain points of the body. Beside the body?s energy system there is also a relaxation method with that engage patient belief to relieve pain cancer. SEFT focuses on certain words or sentences pronounced several times in a rhythm, follows by resignation to The God as patient belief. Purpose, This research was aimed to explore the effect of SEFT intervention to reduce of cancer pain patients at the Dr Soetomo General Hospital in Surabaya. Method, Quasi experimental used in this study was pre test and post test design with control group. Samples were recruited using consecutive sampling. The sample size was 20 respondents. They were divided into intervention and control group, each group?s consist of 10 respondents. The intervention group received SEFT intervention combined with analgesic therapy and the control group given only analgesic therapy. SEFT intervention implemented after administrating analgesic, for 5-10 minutes every day during five days. Pain scale was measured by using Numeric oth of group. The data were analyzed statistically with sample t test with significance of level α ≤ 0,05. Result, The results demonstrated that the combination SEFT intervention and analgesic therapy was more effective than only analgesic therapy (p=0,047). Implication, The Implication of this research can be employed to the cancer patient to relieve their pain. The nursing intervention with SEFT encourages nurse role autonomy and reduces patient dependency on analgesic therapy.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Hakam
Abstrak :
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. Selain sistem energi tubuh terdapat pula metode relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat mengurangi nyeri pada kanker. Teknik SEFT ini berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme yang teratur disertai sikap pasrah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan pasien. Tujuan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi SEFT dalam mengurangi nyeri pada pasien kanker. Metode, Metode penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 20 orang, 10 orang kelompok intervensi dan 10 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan kombinasi intervensi SEFT dan terapi analgesik dan kelompok kontrol hanya diberikan terapi analgesik. Intervensi SEFT dilakukan setelah pemberian analgesik dengan durasi 5-10 menit setiap hari selama lima hari. Sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran nyeri dengan Numeric Rating Scale. Semua data yang terkumpul akan dianalisis dengan uji sample t test dengan tingkat kemaknaan a < 0,05. Hasil, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi intervensi SEFT dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien kanker dibandingkan hanya terapi analgesik saja (p=0,047). Implikasi, Implikasi dari penelitian ini adalah dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker serta mendorong kemandirian dalam peran autonomi perawat dan mengurangi ketergantungan pasien terhadap terapi analgetik. ......Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) represents an affiliation technique from body’s energy system and spiritual therapy by tapping at certain points of the body. Beside the body’s energy system there is also a relaxation method with that engage patient belief to relieve pain cancer. SEFT focuses on certain words or sentences pronounced several timcs in a rhythm, follows by resignation to The God as patient belief. Purpose, This research was aimed to explore the effect of SEFT intervention to reduce of cancer pain patients at the Dr Soetomo General Hospital in Surabaya. Method, Quasi experimental used in this study was pre test and post test design with control group. Samples were recruited using consecutive sampling. The sample size was 20 respondents. They were divided into intervention and control group, each group’s consist of 10 respondents. The intervention group received SEFT intervention combined with analgesic therapy and the control group given only analgesic therapy. SEFT intervention implemented after administrating analgesic, for 5-10 minutes every day during five days. Pain scale was measured by using Numeric Rating Scale to both of group. The data were analyzed statistically with sample t test with significance of level a < 0,05. Result, The results demonstrated that the combination SEFT intervention and analgesic therapy was more effective than only analgesic therapy (p=0,047). Implication, The Implication of this research can be employed to the cancer patient to relieve their pain. The nursing intervention with SEFT encourages nurse role autonomy and reduces patient dependency on analgesic therapy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26573
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atun Raudotul Ma`rifah
Abstrak :
Perawat sebagai pemberi asuhan mempunyai peran penting untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan perempuan. Perawat menjalankan peran dan fungsi sebagai pemberi pelayanan keperawatan, konselor, advokat, educator, koordinator, pengelola, kolaborator, dan peneliti dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan, selama melaksanakan praktek baik di rumah sakit maupun di komunitas. Salah satu masalah reproduksi pada perempuan adalah molahidatidosa, teori yang diaplikasikan adalah fokus penerapan adaptasi Roy dan Caring Swanson pada ibu dengan post kuretase mola hidatidosa. Penerapan teori ini terbukti dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien secara komprehensif. Tujuan dari laporan ini adalah memberikan gambaran tentang pelaksanaan praktik residensi ners spesialis dalam pengelolaan kasus klien dengan mola hidatidosa, dan pelaporan evidence based practic nursing tentang Spiritual Emotional Freedom Technique, Pencapaian kompetensi Perawat Spesialis Maternitas dilakukan melalui peran perawat secara komprehensif. ......Nurses, as caregivers, have important role in improving woman's health standard. Either in the hospital or in the community, nurses also serve as caretaker, counselor, advocate, educator, coordinator, organizer, collaborator, and researcher in order to improve the woman's reproduction health. One of the case in womans's reproduction health is hydatidiform mole, This study used Roy and Caring Swanson adaptation. The theory was applied on posthydatidiform mole curettage patients. The intervention was proven to be able to give the nursing care comprehensively. The report aimed at describing the nursing residency specialist practice in hydatidiform mole patient management. The achievement of maternity nursing specialist was undergone through comprehensive nurse's roles.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Hakam
Abstrak :
Spiritual emotional freedom technique (SEFT) merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. Teknik SEFT ini berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme yang teratur disertai sikap pasrah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi SEFT dalam mengurangi nyeri pada pasien kanker. Metode quasi-eksperimental dengan pre test and post test design dengan kelompok kontrol digunakan pada 20 sampel (2 kelompok) yang dipilih dengan cara consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan kombinasi intervensi SEFT dan terapi analgesik, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan terapi analgesik. Intervensi SEFT dilakukan setelah pemberian analgesik dengan durasi 5-10 menit setiap hari selama lima hari. Pengukuran nyeri dilakukan menggunakan numeric rating scale (NRS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi intervensi SEFT dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien kanker dibandingkan hanya terapi analgesik saja. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker serta mendorong kemandirian dalam peran autonomi perawat dan mengurangi kebergantungan pasien pada terapi analgetik.

Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Intervension to Reduce Cancer Patients’ Pain. Spiritual emotional freedom technique (SEFT) represents an combination technique from body’s energy system and spiritual therapy by tapping at certain points of the body. SEFT focuses on certain words or sentences pronounced several times in a rhythm, follows by resignation to God as in patients’ belief. This research was aimed to explore the effect of SEFT intervention to reduce of cancer pain patients at the Dr Soetomo General Hospital in Surabaya. Quasi experimental were used in this study using pre test and post test design with control group. Samples, 20 respondents (in 2 groups) were recruited using consecutive sampling. The intervention group received SEFT intervention combined with analgesic therapy and the control group given only analgesic therapy. SEFT intervention implemented after administrating analgesic, for 5-10 minutes every day during five days. Pain was measured using numeric rating scale (NRS). The combination SEFT intervention and analgesic therapy was more effective than only analgesic therapy. SEFT can be employed for cancer patients to relieve their pain. Nursing intervention with SEFT encourages nurse’s role autonomy and steps to reduce patient’s dependency on analgesic therapy.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Kunto Prabowo
Abstrak :
ABSTRAK
Kecemasan merupakan suatu masalah yang sering dialami oleh pasien Congestive Heart Failure (CHF). Masalah ini dikaitkan dengan adanya tekanan psikologis dan masalah fisik yang dihadapi oleh pasien Congestive Heart Failure (CHF) yang akan berdampak pada penurunan Health-Related Quality of Live (HRQoL). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian terapi SEFT terhadap tingkat kecemasan pada pasien Congestive Heart Failure (CHF). Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan melibatkan 40 orang responden yang dipilih dengan menggunakan teknik concecutive sampling yang dibagi menjadi dua kelompok. Hasil uji bivariat dengan menggunakan uji parametrik yakni independent t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan kecemasan yang bermakna antara kelompok kontrol (p value =0,0001). Disimpulkan bahwa terapi SEFT berpengaruh terhadap penurunan kecemasan pada pasien Congestive Heart Failure (CHF). Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan untuk diterapkan sebagai upaya mengatasi kecemasan pada pasien Congestive Heart Failure (CHF).
ABSTRACT
Anxiety is a problem that is often experienced by patients with Congestive Heart Failure (CHF). This problem is attributed to the psychological pressure and physical problems faced by those patients that will impact on the decrease on Health-Related Quality of Live (HRQoL). This study aimed to determine the effect of SEFT therapy on anxiety among patients with Congestive Heart Failure. A Quasi experiment design was used in this study by involving 40 respondents which selected by using a consecutive sampling technique and divided into two groups. The result of independent t-test showed that there is a significant difference mean of anxiety between two groups (p value = 0.0001). It was concluded that SEFT therapy has effect on anxiety reduction among patients with Congestive Heart Failure (CHF). The results of this study can be recommended as an intervention to overcome anxiety among patients with Congestive Heart Failure.
2018
T49271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidik Awaludin
Abstrak :
Karya Ilmiah Akhir ini merupakan laporan seluruh kegiatan praktik klinik residensi Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah kekhususan kardiovaskular. Kegiatan praktik klinik meliputi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah sistem kardiovaskular melalui pendekatan Comfort Theory Kolcaba, pelaksanaan praktik keperawatan berbasis bukti dan melakukan inovasi keperawatan. Asuhan keperawatan menggunakan Comfort Theory Kolcaba melihat pada status yang dialami oleh pasien terhadap comfort measures untuk memenuhi kebutuhan segera yang dikelompokkan dalam 3 jenis comfort, yaitu relief, ease, transcendence dan dalam 4 konteks pengalaman yaitu fisik, psikospiritual, sosial, dan lingkungan. Sehingga pemberian pelayanan keperawatan berdasarkan Comfort Theory Kolcaba lebih berfokus pada proses mengkaji kebutuhan kenyamanan klien, mengembangkan dan menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai, dan mengevaluasi kenyamanan klien dan intervensi keperawatan yang telah diberikan. Praktik keperawatan berbasis bukti yang dilakukan adalah Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk menurunkan intensitas nyeri pasien pasca bedah jantung. Pelaksanaan inovasi keperawatan berupa penyusunan formulir pengkajian khusus mulut dan intervensi oral higiene pada pasien yang terpasang ETT dan ventilator di ICVCU Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. ......The final scientific paper is reporting of all activities of nurses specialist residency clinical practice Medical Surgical Nursing cardiovascular specificity. The Activities include implementation of clinical practice nursing care to patients with the cardiovascular system problems using Kolcaba’s Comfort Theory approach, the implementation of evidence-based nursing practice and innovation on nursing. Kolcaba’s Comfort Theory look at the status experienced by patients on comfort measures to meet the immediate needs are grouped the 3 types of comfort, which is a relief, ease, and transcendence in the context of the experience that is 4 physical, psikospiritual, social, and environmental. So the provision of nursing services by Comfort Theory Kolcaba more focused on the process of assessing the needs of the clients comfort, develop and implement appropriate nursing interventions, and evaluating the client's comfort and nursing interventions that have been given. Evidence-based nursing practice is carried Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) to reduce post-cardiac surgery pain intensity. Implementation of nursing innovations in the form of the preparation of the mouth and form a special assessment of oral hygiene interventions in patients with ETT and ventilator installed in ICVCU of National Cardiovascular Center Harapan Kita Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library