Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Ayu Iramaya
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada strategi kekerasan yang dipilih oleh kelompok
Viking Jabodetabek, sebagai upaya mendapatkan dan mempertahankan ruang
(persistensi) di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dalam argumentasi peneliti,
kelompok ini berada dalam posisi cenderung terpinggirkan, baik secara sosial,
maupun geografis. Selain itu, terdapat wilayah yang berdekatan dan kontestasi
ruang diantara Viking dan juga The Jak Mania. Hal ini membuat mekanisme
kekerasan kemudian digunakan untuk mendapatkan ruang, memperkuat, serta
bertahan di kota Jakarta dan sekitarnya. Penelitian sebelumnya melihat bahwa
kekerasan di ruang kota mampu merestrukturasi bentuk kota saat dilakukan
secara komunal. Selain itu, kontestasi terjadi pada batas perbedaan identitas yang
tidak melibatkan kontestasi ruang di dalamnya. Penelitian ini berfokus pada
dinamika kekerasan yang digunakan kelompok pendukung sepakbola dalam
ruang urban, baik di pusat kota, maupun area penyangga, dengan kelompok yang
memiliki pola hubungan setara. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam serta studi data
sekunder berupa jurnal, berita, serta buku sebagai alat untuk mendapatkan analisis
data. Penelitian menunjukan bahwa kekerasan digunakan kelompok sebagai
upaya untuk menunjukan eksistensi kelompok. Migrasi serta perbedaan
karakteristik wilayah mempengaruhi perbedaan dinamika kekerasan yang
dilakukan pada wilayah tengah kota dan wilayah pinggiran.

ABSTRACT
This study focuses on the strategy of violence that chosen Viking Jabodetabek as an effort to
obtain and maintain space (persistence) in Jakarta and surrounding areas. This study has the
argument that this group is marginalized, both socially and geographically. In addition, there
is a contestation of the area between Vikings and The Jak Mania. This makes the mechanism
of violence then used to get space, strengthen, and survive in Jakarta and surrounding area.
Previous research saw that violence in urban areas was able to restructure the shape of cities
through communal violence . In addition, contestation occurs at the boundaries of identity
differences that do not involve the contestation of space in it. This study focuses on the
dynamics of violence used by soccer support groups in urban spaces, both in metropolitan
areas and in the suburban area, with groups that have an equal relationship pattern. This
study uses a qualitative research approach with in-depth interview methods and secondary
data studies from journals, news, and books as a tool to obtain data analysis. This study
shows that violence is used by groups as an effort to show the existence of groups. Migration
and differences in local characteristics influence differences in the dynamics of violence
carried out in the middle of the city and on the suburban area."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Virsa Almira
"ABSTRAK
Pasar kaget merupakan pasar sesaat yang sering ditemui di Jakarta. Pasar kaget, sebagai titik temu untuk kegiatan jual beli, merupakan pasar yang terjadi di ruang urban seperti jalan. Pasar kaget yang muncul dan hilang dalam waktu yan singkat menjadikannya sebuah interior urban yang transformatif. Dalam pembentukannya, pasar kaget merupakan salah satu praktik interiorisasi urban yang menghadirkan interior pasar ke ruang urban. Interiorisasi urban pada pasar kaget memiliki mekanisme dan metode yang bertujuan untuk menghadirkan komponen penyusun ruang yang disertai dengan penyesuaian dengan konteks baru sehingga sistem interior dapat beroperasi dengan baik. Skripsi ini membahas bagaimana mekanisme dan metode interiorisasi urban diterapkan pada pasar kaget yang berlokasi di Jalan Tepian Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur dan Jalan Kp. Melayu Besar, Jakarta Selatan. Dengan mempertimbangkan keterikatannya dengan waktu, skripsi ini fokus pada bagaimana objek interior dipindahkan dari pasar ke jalan.

ABSTRACT
Pasar kaget is a temporary market commonly found in Jakarta. Pasar kaget is a point where trading activity is performed and occurred in urban space such as street. Its temporality makes it a transformative urban interior. The making process of pasar kaget performs an urban interiorization that collects the interior of the market and transfer it to the urban setting. Urban interiorization of pasar kaget has its mechanisms and methods that aim to present the spatial components and their adjustments to the new context to ensure a well operated interior system. This thesis discusses how the mechanisms and the methods of urban interiorization are performed in the making process of pasar kaget located in Tepian Banjir Kanal Timur Street, East Jakarta and Kp. Melayu Besar Street, South Jakarta. Within consideration of time, this thesis focuses on how the interior objects are transferred from the market to the street. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Putri Anjani
"Skripsi ini bertujuan untuk menelusuri fenomena sound bubble dalam membentuk pengalaman suara dalam ruang urban yang bising. Sound bubble merupakan ruang suara konseptual personal yang dibangun oleh suara melalui pemisahan / individuasi indra pendengaran, menciptakan selubung mikro, fleksibel, dan tak kasat mata. Selubung yang tercipta memiliki dua mekanisme, masking suara yang diinginkan (mekanisme ke dalam) dan blocking (mekanisme ke luar) suara yang tidak diinginkan untuk menghasilkan pengalaman inwardness. Menghadirkan pengalaman inwardness atau keberpalingan ke dalam merupakan salah satu bentuk peran sound bubble dalam menyunting pengalaman urban individu. Keberlangsungan pengalaman inwardness ditentukan oleh perkembangan teknologi. Melalui skripsi ini, pengalaman urban dengan sound bubble ditelusuri dengan eksperimen subjektif penulis melalui satu rute dengan menggunakan tiga instrumen yang berbeda dan memetakan pengalaman sound bubble tersebut melalui representasi kreatif. Penelusuran ini memperlihatkan bahwa pembentukan sound bubble sangat terkait dengan teknologi instrumen yang digunakan, khususnya pada kualitas blocking dan masking. Pembentukan tersebut hadir melalui berbagai karakter sound bubble dalam membentuk pengalaman suara, khususnya dalam menghadirkan inwardness dalam ruang urban.

This undergraduate thesis aims to explore the phenomenon of sound bubbles in constructing the experience of sound in noisy urban spaces. A sound bubble is a personalized conceptual sound space constructed by sound through the separation/individuation of the sense of hearing, creating a micro, flexible and invisible envelope. The envelope created has two mechanisms, masking desired sounds (inward mechanism) and blocking (outward mechanism) unwanted sounds to produce an experience of inwardness. Presenting the experience of inwardness is one form of the sound bubble's role in editing an individual's urban experience. The sustainability of the experience of inwardness is determined by the development of technology. Through this thesis, the urban experience with sound bubble is traced through the author's subjective experimentation through one route using three different instruments and mapping the sound bubble experience through creative representation. This exploration shows that the formation of sound bubbles is closely related to the instrument technology used, especially in the quality of blocking and masking. The formation comes through various sound bubble characters in constructing the sound experience, especially in presenting inwardness in urban spaces."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Fadilah
"ABSTRAK
Memori dan sejarah kerap dikaitkan satu sama lain karena berkaitan erat dengan waktu, padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Sebuah kota yang berdiri sejak dahulu, mengalami berbagai kejadian pada setiap waktunya sehingga memiliki memori dan sejarahnya sendiri yang membuat kota tersebut berbeda dari yang lainnya. Dalam hal ini keduanya berperan dalam membangun ruang urban dalam sebuah kota. Tetapi dalam perwujudannya, seringkali hanya menjadi representasi tanpa ingatan dari masyarakat pada kota tersebut, bahkan seringkali hanya menjadi ldquo;pemanis rdquo; bagian komersial, atau memori kolektif dari sebuah kota sudah tergantikan oleh memori personal dari masyarakat. Namun apakah penggunaan memori di dalam ruang urban masih relevan?Dalam skripsi ini saya mempertanyakan kembali apakah penggunaan memori dalam kota masih relevan atau tidak. Kebanyakan masyarakat Jakarta dengan rentang usia 17-26 tahun tidak mengetahui sejarah dan tujuan pembangunan Bundaran HI, terdapat dua kemungkinan dalam pelupaan yang terjadi di dalamnya, apakah karena rentang waktu yang memang terlalu jauh tetapi juga dapat disebabkan rancangan kota yang ada di dalamnya tidak mendukung proses pengingatan terjadi. Dalam skripsi ini saya mencoba melihat Bundaran HI melalui teori Rossi, Boyer, dan Borden, bagaimana keterkaitan antara lokasi yang dipilih dengan makna yang ada di baliknya, keterkaitan antara jalan dengan lokasi-lokasi lainnya, dan juga perkembangan dari monumen itu sendiri, apakah mendukung proses pengingatan tersebut atau tidak sama sekali.

ABSTRACT
Memory and history are often linked to each other because they are related to time eventhough they are slightly different. Since the time it was built, a city has been experiencing various of events so it has its own memory and history that makes the uniqueness of the city. Both history and memory have their roles to build urban space in the city. But in its constructing process, the city often just a mere representation without the memory of the society, and often used for an ldquo additional sweetener rdquo of the commercial part, or replaced the collective memory the city has had to personal memory of individual in society. But is using memory in urban space still relevant In this thesis, I seek for the use of memory in the city, whether if it rsquo s still relevant or not relevant. Most of Jakarta youngsters aged 17 26 years do not know the history and the meaning behind the construction of Bundaran HI, and there are two possibilities why are they forgetting the history whether they are not yet existed when it happened, or because the design itself doesn rsquo t support people to remember its history. Therefore, I try to see the design of Bundaran HI through the theory of Rossi, Boyer, and Borden how the location linked to its meaning, to the link between the street and other locations, and to the monument itself, whether the design supports the remembering process, or the design gives no chance to be remembered."
2017
S67692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaulah
"Postmodernisme muncul dilatarbelakangi oleh kesadaran akan tidak ada lagi suatu stabilitas dan sering kali akan tidak mungkinnya ada perbedaan antara suatu realitas dan simulasi. Postmodernisme memiliki tujuan untuk menciptakan ekspresi baru bukan hanya melalui seni namun juga kultur. Akibatnya, kota-kota era Postmodern berhubungan dengan suatu image tertentu akan perkotaan, yang terdiri dari konglomerasi ide dan gambar. Ide akan postmodernisme memiliki keterkaitan dengan ruang-ruang simulasi dan kehidupan hiperrealitas. Dampak negatif dari hiperrealitas terlihat dari sisi media dan literatur yang merupakan ancaman untuk masyarakat kontemporer dalam kaitannya dengan realitas dan representasi. Film mampu menangkap krisis Postmodern baik dalam penggunaan gambarnya secara visual maupun kemampuannya untuk berubah beriringan dengan ruang dan waktu. Skripsi ini bertujuan untuk melihat ide tentang hiperrealitas dan simulasi dari teori Postmodern bisa membantu kita memahami realitas dalam pengalaman kehidupan di ruang urban dan bagaimana media berperan membentuk image hiperrealitas ruang urban. Skripsi ini juga bertujuan untuk melihat analisis hiperrealitas dari media film The Truman Show dengan ide tentang kehidupan di era Postmodern yang direfleksikan terhadap ruang urban nyata

Postmodernism emerged as a result of the awareness that there is no longer stability and often an impossible difference between reality and simulation. The idea of postmodernism is related to the theory of simulation and images of hyperreality. The negative impact of hyperreality can be seen from media and literature, which pose a threat to contemporary society in terms of reality and representation. Film has an ability to capture the Postmodern crisis, with its visual use of images, with its ability to change continuously. The purpose of this study is to see how the characteristics of postmodernism can affect reality inside of an urban system, to see how the image of hyperreality can be understood through films, and to see where the role of media becomes significant in delivering information related to reality. This study also aims to see the effect of hyperreality, through the reflection from the The Truman Show film’s analysis, on today’s real urban spaces."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anjani Budaya
"Fenomena domestikasi pada ruang urban merujuk pada adaptasi dan penggunaan ruang-ruang publik perkotaan untuk memenuhi kebutuhan domestik, seperti pengasuhan anak. Dalam konteks lingkungan pemukiman padat penduduk, ruang domestik tradisional sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan aktivitas pengasuhan anak. Oleh karena itu, ibu-ibu di kawasan urban memanfaatkan ruang publik informal seperti jalan, gang, atau ruang kosong antara rumah-rumah yang padat sebagai perluasan dari ruang domestik mereka. Metodologi yang digunakan dalam skripsi ini mencakup observasi lapangan, wawancara berbagai narasumber, dan analisis spasial untuk memahami bagaimana ibu dan anak dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan ruang publik kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pengasuhan anak di ruang publik kota terjadi karena adanya peleburan batas antara ruang publik atau privat pada ruang kota. Kualitas ruang urban, mekanisme domestikasi pada ruang urban, serta pola penggunaan ruang publik informal adalah beberapa aspek yang dapat memengaruhi praktik pengasuhan anak yang terjadi di ruang publik kota. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang bagaimana ruang publik dapat berfungsi sebagai perpanjangan dari ruang domestik, serta implikasinya bagi desain dan perencanaan kota yang lebih inklusif dan ramah keluarga.

The phenomenon of domestication in urban spaces refers to the adaptation and use of urban public spaces to meet domestic needs, such as childcare. In densely populated residential areas, traditional domestic spaces often fall short of meeting the needs for childcare activities. Consequently, mothers in urban areas utilize informal public spaces like streets, alleys, or empty spaces between densely packed houses as extensions of their domestic space. The methodology used in this thesis includes field observations, interviews with various sources, and spatial analysis to understand how mothers and children adapt to and interact with urban public spaces. The research findings indicate that childcare practices in urban public spaces occur due to the blurring of boundaries between public and private spaces in the city. The quality of urban spaces, mechanisms of domestication in urban areas, and patterns of informal public space usage are some aspects that can influence childcare practices in urban public spaces. This research contributes to the understanding of how public spaces can function as extensions of domestic spaces and its implications for more inclusive and family-friendly urban design and planning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library