Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rama Chandra
"ABSTRAK
Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu bagian dari rangkain kebijakan Pemerintah yang ditujukan untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Aspek utama yang menjadi sasaran program ini adalah memerangi kemiskinan melalui peningkatan kualitas manusia dari sisi pendidikan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut serta mengetahui dampak program terhadap pesertanya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan telah berjalan sesuai dengan Pedoman Umum dan Pedoman Pelaksanaanya. Dampak yang dirasakan peserta program adalah semakin meningkatnya penggunaan fasilitas pendidikan dan kesehatan oleh anak usia sekolah, ibu hamil serta anak Balita. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlunya upaya mempercepat tindak lanjut pengaduan yang telah disampaikan, sehingga diharapkan apresiasi peserta terhadap program tersebut menjadi lebih baik lagi.

ABSTRACT
Program Keluarga Harapan (PKH) is one part of a series of government policies, aimed at reducing poverty in Indonesia. The main aspect of this program is targeted to fight poverty through the improvement of human quality of education and health. This study aimed to evaluate the program implementation and examine the impact of the program on its participants. This study is a descriptive qualitative research design. The results showed that the Program Keluarga Harapan has been run in accordance with the Standards and its Guidelines. The impact on participants of the program is the growing use of educational facilities and health by the children of school age, pregnant women and children under five years. The results suggest that the need to accelerate efforts to follow up the complaints that have been submitted, so the expected appreciation of the participants of the program becomes better.
"
2010
T27736
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rabiah
"Pendamping mempunyai peranan yang sangat penting dalam Program Keluarga Harapan. Tesis ini membahas peran pendamping dalam Program Keluarga Harapan di Kabupaten Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif melalui wawancara mendalam dimana tujuan mendeskripsikan bagaimana tugas pendamping di lapangan, peran yang dilakukan oleh pendamping serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses pendampingan.
Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa proses pelaksanaan tugas dan perannya telah dilaksanakan dengan baik, meskipun ada beberapa peran yang belum maksimal. Di lapangan, ada beberapa hal yang mengemuka semisal besarnya jumlah dampingan serta belum berkembangnya peran teknis pendamping di lapangan dan perlunya dukungan pelatihan untuk para pendamping;Facilitators have played important roles in Program Keluarga Harapan-PKH.

This thesis will provide a qualitative study on the roles of PKH facilitators in Bogor, West Java. The discussion will be presented through descriptivequalitative research resulted from in-depth interviews in order to get the real pictures of how local facilitators perform their duties and play their roles in practice, the underlying supporting factors and the constraints and challenges.
The findings shall argue that, in general, local facilitators have performed their tasks well. However, at some points, some are not undertaken optimally. Issues are including but not limited to facilitators have high number of recipients to assist, and the need to enhance facilitators? capabilities to perform their duties well through education and training program
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Aisyah
"Kemiskinan masih menjadi masalah utama dalam proses pembangunan. Bagi
menangani masalah ini, berbagai-bagai rancangan pembangunan telah dijalankan namun
pada keseluruhannya, rancangan berkenaan didapati kurang berjaya dan kurang
berkesan (Malik et al., 1996). Oleh itu, pihak kerajaan telah melancarkan pelbagai
program untuk membangunkan pelbagai sektor bagi meningkatkan taraf sosioekonomi
komuniti yang bertujuan untuk memberi peningkatan pendapatan dalam menghapuskan
kadar kemiskinan tegar. Kajian ini berusaha melihat masalah kemiskinan dalam
kalangan keluarga miskin dan miskin tegar, kajian kes di Teluk Ketapang, Kuala
Terengganu. Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti keperluan keluarga miskin dan
miskin tegar untuk penentuan bantuan program pembangunan keluarga. Seramai 68
orang dipilih untuk ditemu bual di Teluk Ketapang, Kuala Terengganu. Kajian ini
merupakan kajian deskriptif dengan menggunakan soal selidik sebagai instrumen kajian.
Responden kajian ini diambil secara rawak di sekitar kawasan Teluk Ketapang. Data
dianalisis dengan menggunakan perisian ”Statistical Packages for the Social Science” (SPSS)
versi 18.00 dan diterangkan dalam bentuk peratusan, dan analisis crosstab. Kajian ini
bertujuan untuk mengenal pasti profail dan maklumat ekonomi warga miskin dan
miskin tegar Teluk Ketapang, menganalisis tahap kepuasan bagi situasi kehidupan dan
menilai keperluan warga miskin Teluk Ketapang, Kuala Terengganu. Kajian ini
menumpukan kepada aspek latar belakang responden dan keperluan yang diperlukan
oleh keluarga tersebut. Antara keperluan yang terdapat dalam kajian ini adalah
pendidikan, kemahiran, keagamaan, sosial, makanan dan pakaian, kesihatan, perumahan,
peralatan rumah dan pengangkutan. Dapatan menunjukkan senarai faktor keperluan
yang harus diberi perhatian yang serius ialah pendapatan, pendidikan,
kerohanian/keagamaan, kegiatan sosial, pemakaian/pakaian/kesihatan, perumahan,
pengangkutan/perhubungan, keperluan khusus untuk OKU dan keperluan-keperluan
lain daripada kerajaan. Keluarga miskin dan miskin tegar harus bersedia dan sanggup
berusaha memajukan diri sendiri agar kesejahteraan hidup mereka bertambah baik di
samping pihak kerajaan memainkan peranan yang penting untuk memajukan penduduk
yang berada dalam kemiskinan. Oleh itu, penambahbaikan program yang lebih
terancang dan terkawal perlu dilaksanakan supaya masalah kemiskinan dapat diatasi."
[, ], 2015
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Nurcahyani
"Skripsi ini mengeksplorasi evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi DKI Jakarta, sebuah inisiatif pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang diidentifikasi sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) oleh Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial dengan prosedur dari Kementerian Sosial. Sebagai pusat perekonomian dan pemerintahan, penelitian ini mengungkapkan bahwa masih ada banyak masyarakat miskin dengan tingkat kesejahteraan rendah di Provinsi DKI Jakarta. Keadaan tersebut memberikan tantangan serius bagi implementasi PKH sebagai strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Provinsi DKI Jakarta. Dalam penelitian ini, evaluasi program dilakukan menggunakan model CIPP oleh Daniel L. Stufflebeam. Model ini mengevaluasi beberapa dimensi program, yaitu context, input, process, dan product. Pendekatan penelitian yang diadopsi adalah postpositivis, dengan teknik pengumpulan data kualitatif. Hasil penelitian menyoroti kelemahan-kelemahan yang teridentifikasi dalam sumber daya yang tersedia, koordinasi antar pihak, dan pelaksanaan proses bisnis PKH di Provinsi DKI Jakarta. Kelemahan-kelemahan tersebut memiliki dampak langsung pada pencapaian program yang belum optimal. Oleh karena itu, sejumlah rekomendasi perbaikan diajukan, terutama terkait peninjauan ulang desain program PKH, penambahan jumlah pendamping, implementasi transformasi kepesertaan secara terstruktur, serta penguatan komplementaritas program. Selain itu, diperlukan koordinasi yang lebih baik dengan para pemangku kepentingan dan strategi komunikasi program yang lebih efektif untuk meningkatkan keberhasilan program PKH di masa depan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam menyempurnakan dan meningkatkan efektivitas program bantuan sosial di tengah kompleksitas sosial ekonomi di Provinsi DKI Jakarta.

This thesis explores the evaluation of the Family Hope Program (Program Keluarga Harapan or PKH) in the DKI Jakarta Province, an initiative providing conditional social assistance to Poor Families (Keluarga Miskin or KM) identified as Beneficiary Families (Keluarga Penerima Manfaat or KPM) through the Integrated Social Welfare Data (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial or DTKS) by the Center for Social Welfare Data and Information, following procedures from the Ministry of Social Affairs. As the economic and governmental center, this research reveals that there are still numerous impoverished communities with low levels of well-being in the DKI Jakarta Province. This situation poses a serious challenge to the implementation of PKH as a strategy to enhance the welfare of the impoverished population in the province. In this study, program evaluation is conducted using Daniel L. Stufflebeam's CIPP model, which assesses multiple dimensions of the program, including context, input, process, and product. The research adopts a postpositivist approach with qualitative data collection techniques. The findings of the research highlight identified weaknesses in available resources, coordination among stakeholders, and the execution of PKH business processes in the DKI Jakarta Province. These weaknesses directly impact the suboptimal achievement of the program. Therefore, a set of improvement recommendations is proposed, particularly concerning a review of the PKH program's design, an increase in the number of facilitators, structured transformation implementation, and strengthening the complementarity of programs. Additionally, better coordination with stakeholders and more effective program communication strategies are necessary to enhance the success of the PKH program in the future. This research contributes to refining and enhancing the effectiveness of social assistance programs amid the socioeconomic complexity in the DKI Jakarta Province."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Fajar Yanti
"Berbagai riset menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kondisi kesehatan, status gizi dan tingkat pendidikan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Proporsi KPM graduasi hingga tahun 2019 hanya sekitar 12 persen dari KPM tahun 2017 dan 2018, hal ini menunjukkan terbatasnya kemampuan program dalam meningkatkan status ekonomi keluarga miskin dan rentan yang menjadi target sasarannya. Oleh karenanya, targeting graduasi KPM berdaya menjadi arah kebijakan PKH saat ini, bukan lagi tentang sekedar memastikan bantuan tepat sasaran, namun utamanya bagaimana mengentaskan kemiskinan dengan menghasilkan KPM mandiri secara sosial dan ekonomi. Untuk mencapai target tersebut maka Kementerian Sosial mengembangkan strategi percepatan graduasi yang mengadopsi model graduasi The Consultative Group to Assist the Poor/CGAP. Penelitian ini mencoba menganalisis outcomes terhadap strategi graduasi KPM PKH dalam kerangka Result Based Management (RBM) di Kabupaten Cianjur. RBM sebagai pendekatan perencanaan strategis berbasis hasil (result), berfokus pada analisis asumsi (assumption) dan risiko (risk) untuk mencapai masing-masing result pada level outputs, outcomes dan impact (UNDP, 2009). Pengumpulan data utama menggunakan in-dept interview pada 21 informan yang merupakan representasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Sumber Daya Manusia PKH dan KPM PKH di Kabupaten Cianjur. Hasil riset menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) outcomes dalam strategi graduasi yang dihasilkan di Kabupaten Cianjur, diantaranya pertama, pendapatan meningkat dan beban pengeluaran menurun; kedua tercipta perubahan pola pikir, perilaku positif, dan kemandirian KPM; ketiga memiliki aset produktif; dan keempat mengenal dan mampu memanfaatkan produk dan jasa keuangan formal

Some studies explained that the Program Keluarga Harapan (PKH) gave a positive contribution for improving the health, nutritional status and education level of Beneficiary Families (Keluarga Penerima Manfaat). However, this program still had limitation for family-economical improvement, which is shown as graduated KPM for 2019 were only 12% of graduated KPM on 2017 and 2018. Therefore, targeting of graduated-capable KPM became PKH policy objective, not only just ensuring the sosial assistence was on target, but also ensuring poverty alleviation by creating socially and economically independent KPM. To achieve this target, the Ministry of Social Affairs developed a accelerated-graduation strategy by adopting The Consultative Group to Assist the Poor/CGAP model. This research tried to analyze the outcomes of the KPM PKH graduation strategy within the Results-Based Management (RBM) framework in Cianjur. RBM as approach of result-based strategic planning, focused on analyzing assumptions and risk to achieve each result at the output, outcome and impact level (UNDP, 2009). The main data collection used in-dept interviews with 21 informants that represented as the Central Government, Local Government, PKH Human Resources and KPM PKH in Cianjur. From this research resulted 4 (four) outcomes resulting from the graduation strategy in Cianjur, there were, first increased income and decreased expenses; second, creating a change in mindset, positive behavior, and independence of KPM; the third has productive assets; and fourth knowing and being able to utilize formal financial products and services. from the graduation strategy"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurnadi
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-empat di dunia setelah RRC, India dan Amerika Serikat : yaitu sekitar 200 juta jiwa di tahun 2000 dengan laju pertambahan penduduk sekitar 1,98 %. Untuk mencapai sasaran serta kebijaksanaan pada Pelita Ke-enam dalam sektor kependudukan dirumuskan berbagai kebijaksanaan, antara lain meliputi peningkatan kualitas penduduk, pengendalian pertumbuhan, dan kuantitas penduduk dalam rangka menekan dan mengendalikan pertambahan jumlah penduduk.
Untuk menekan dan mengendalikan jumlah penduduk, maka pemerintah telah menggalakkan program keluarga berencana (KB) bagi pasangan suami istri (pasutri) usia subur. Selanjutnya untuk mensukseskan program tersebut diperlukan peran serta aktif dari pasutri tersebut. Pada saat ini, individu yang ikut serta dalam melaksanakan (akseptor) program KB mayoritas adalah para istri. Keikutsertaan para suami dalam melaksanakan KB masih sangat rendah yaitu sekitar 6 % dari seluruh akseptor KB. Rendahnya keikutsertaan suami (pria) dalam program KB mungkin disebabkan masih terbatasnya pilihan kontrasepsi untuk pria atau kontrasepsi pria yang ada masih belum memberikan hasil yang memuaskan.
Pria merupakan fokus baru untuk program KB yang selama ini belum banyak diperhatikan. Sampai sekarang kontrasepsi untuk pria yang dianggap sudah mantap adalah kondom dan vasektomi. Namun penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi menimbulkan keluhan psikologik, sedangkan vasektomi walaupun merupakan kontrasepsi yang dapat diandalkan, seringkali menimbulkan efek samping yang permanen (irreversible) berupa kegagalan rekanalisasi. Apabila faktor akseptor yang menggunakan kontrasepsi tersebut ingin punya anak kembali, maka seringkali sulit dapat dilakukan rekanalisasi kembali. Alternatif lain dalam metode kontrasepsi untuk pria yaitu penggunaan hormon seperti dilakukan pada wanita, tetapi cara ini pada pria dianggap belum memuaskan dan masih terus dilakukan penelitian.
Badan kesehatan dunia (WHO) telah membentuk suatu kelompok kerja (pokja) untuk mencari dan mengembangkan metode pengaturan kesuburan pria. Mandat yang diberikan kepada pokja tersebut adalah mengembangkan metode pengaturan kesuburan pria yang aman, efektif dan dapat diterima, serta memonitor keamanan dan keefektivitasannya. Salah satu strategi penelitian yang dilakukan oleh pokja WHO adalah mengembangkan kontrasepsi pria melalui bahan atau zat dari tumbuh-tumbuhan yang diduga mempunyai bahan aktif yang bersifat antifertilitas.
Dalam mencari obat altematif untuk kontrasepsi pria, sebaiknya tidak hanya terbatas pada kontrasepsi hormonal, tetapi juga pada tanaman yang diperkirakan mengandung zat antifertilitas. Berdasarkan analisis yang pernah dilakukan pada sejumlah besar tanaman diketahui bahwa 25 % diantaranya mengandung satu atau lebih zat aktif.
Dan beberapa penelitian yang menggunakan ekstrak biji pepaya telah dilakukan oleh Das, Fransworth, Chinoy dan Rangga, dan Chinoy dkk pada varietas honey dew yang terdapat di India, dan Amir pada pepaya gandul melaporkan bahwa ekstrak biji pepaya tersebut ternyata mempunyai khasiat sebagai antifertilitas pada hewan, namun dosis dari biji pepaya yang dapat menyebabkan infertilitas tersebut masih belum dapat diketahui secara tepat. "
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Nafatilona
"Pada tahun 2007, pemerintah meluncurkan suatu program yang bernama PKH. Peserta PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki wanita hamil dan atau anak-anak yang berusia 0-15 tahun di dalamnya. PKH mengharuskan mereka untuk mengakses pendidikan dan layanan kesehatan sebagai balas jasa bantuan tunai. PKH bertujuan memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada RTSM, dan secara khusus untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak di bawah enam tahun dari RTSM serta meningkatkan partisipasi anak umur 7 sampai 15 tahun untuk kembali bersekolah. Ibu rumah tangga atau wanita dewasa yang memperoleh bantuan karena mereka yang mengurus anak pada rumah tangga bersangkutan, dan bukan kepala keluarga.
Penelitian dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan PKH di Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara mendalam kepada guru,bidan, pendamping dan salah satu peserta PKH serta adanya kelompok fokus diskusi yang dilakukan dengan peserta PKH di Kelurahan Warakas dan didampingi oleh pendamping PKH.
Hasil analisis yang didapat adalah bahwa dalam pelaksanaan PKH di Kelurahan Warakas ada beberapa permasalahan yang ditemukan seperti dalam sosialisasi, pencairan dana, dan budaya masyarakat Kelurahan Warakas yang membuat beberapa RTSM tidak lagi menjadi peserta PKH.

In 2007, the government launched a program called PKH. Participants PKH is very poor households that have pregnant women and children aged 0-15 years in it. PKH requires them to access education and health services as money transfer services rendered. PKH aims to break the chains of poverty and improve the quality of human resources (HR) on RTSM, and specifically to improve the socioeconomic conditions RTSM, improving maternal health and nutritional status of pregnant / post partum women and children under six years of RTSM and increase the participation of children aged 7 up to 15 years to return to school. Homemaker or adult women who get help because they are raising children in the household concerned, and not the head of the family.
The study was conducted to analyze the implementation of PKH in Warakas Sub District, Tanjung Priok District, North Jakarta. The analysis method is qualitative analysis by collecting information through in-depth interviews to teachers, midwives, companion and one of the participants PKH and the existence of the focus group discussions held with participants in Sub District Warakas PKH and PKH accompanied by a companion.
The analysis result obtained is that in the implementation of PKH in The Village Warakas found there are some problems such as in the socialization process, disbursement of funds, and village culture that makes some RTSM Warakas no longer be a participant PKH.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28372
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hidayat
"Pemerintah Indonesia sedang melakukan uji coba program bantuan tunai bersyarat (BTB), yakni Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini mem-
berikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin dengan mensyaratkan mereka melakukan investasi sumber daya manusia. Pelaksanaan BTB di berba-
gai negara selalu diikuti upaya sistematis untuk mengukur efektivitas dan memahami dampak yang lebih luas dari program pada perilaku rumah tangga.
Artikel ini menyajikan bukti nyata bahwa BTB telah meningkatkan kehidupan penduduk miskin. BTB dipuji sebagai cara untuk mengurangi kesenjangan
terutama di sejumlah negara Amerika Latin; membantu rumah tangga keluar dari lingkaran setan kemiskinan yang ditularkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya; meningkatkan status kesehatan dan gizi anak, serta membantu negara memenuhi tujuan-tujuan pembangunan millenium. Artikel ini juga me-
ngupas lebih dalam mengenai rancang bangun PKH, termasuk alasan-alasan pengembangan PKH kesehatan serta proses penetapan persyaratan kese-
hatan.
The Government of Indonesia is testing a conditional cash transfer (CCT) program, e.g., Family Hope Program. This program provides money to poor house-
holds conditional on investments in human capital. CCTs implementation in various countries has been followed by systematic efforts to measure their effec-
tiveness and understand their broader impact on households? behavior. The article shows empirical evidence that CCTs have improved the lives of poor peo-
ple. CCTs have been hailed as a way of reducing inequality, especially in Latin America countries; helping households break out of a vicious cycle whereby
poverty is transmitted from one generation to another; promoting child health and nutrition; and helping countries meet the Millennium Development Goals.
This article explores more deeply on the design of the Indonesian CCT program, including the reasons for the development of CCT health and health con-
ditionalities determination process."
2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Haliza
"Skripsi ini membahas tentang proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam upaya pemberdayaan penerima program di PKH Jakarta Selatan dengan menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi langsung ibu KPM diperlukan dalam merancang kegiatan pemberdayaan di PKH; dibutuhkan fasilitator lebih banyak dan pendamping PKH perlu dilatih dan memiliki kompetensi khusus agar pemberdayaan yang dilakukan dapat efektif; dan perlu ada kemauan dari ibu KPM itu sendiri untuk mau mandiri dan berdaya.

This thesis discusses the process of implementing the Family of Hope Program in an effort to empower program recipients in PKH South Jakarta by using the concept of community empowerment. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results showed that the direct participation of KPM mothers was needed in designing empowerment activities in PKH; more facilitators are needed and PKH Facilitators need to be trained and have special competencies so that the empowerment can be carried out effectively; and there needs to be a willingness from the KPM mother herself to want to be independent and empowered."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jacqualine Sabrina
"Skripsi ini membahas tentang Implementasi Program Keluarga Berencana di Kecamatan Gunung Putri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif post positivis. Latar belakang masalah dalam penelitan yang penulis angkat menerangkan bahwa Indonesia termasuk Negara ke-empat dengan jumlah penduduk terbesar yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk, dan keluar. Keberadaan jumlah penduduk yang besar dapat berdampak positif dan negatif. Dari sisi positif terderapat sumber daya manusia yang besar, namun apabila tidak dapat dikendalikan menimbulkan ledakan penduduk serta kurangnya kualitas sumber daya manusia yang kompeten untuk bersaing di pasar kerja. Adapun pokok permasalahan yang ditelusuri secara dalam terjadi di Kecamatan Gunung Putri yang memiliki penduduk terbesar pendukung angka penduduk di Indonesia dan peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan yang terjadi di Kecamatan Gunung Putri dimana Pasangan Usia Subur masih kurang memahami dan ikut serta dalam pemakaian KB serta manfaat pengaturan jarak lahir dan pengatur angka kelahiran. Hasil analisis dalam penelitian ini menyatakan bahwa Implementasi Program Keluarga Berencana di Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat belum mencerminkan tujuan dalam menekan angka kependudukan untuk menciptakan keluarga kecil, berkualitas, dan sejahtera. Hal ini menimbulkan angka kependudukan melalui kelahiran tetap mengalami peningkatan setiap tahunnya. terjadi karena implementasi masih terkendala dari sisi Regulasi dan Non Regulasi. Hasil penelitian menyarankan untuk memeperhatikan dan member pemahaman disposisi implementor dan target sasaran serta menggaungkan lebih luas melalui kemajuan teknologi lewat media sosial sehingga implementasi dapat berjalan baik dan tujuan untuk menekan kelahiran, mengatur jarak kelahiran, kesehatan reproduksi untuk mencapai kualitas dan kesejahteraan keluarga dapat tercapai.

.
This thesis discusses the Implementation of Family Planning Program in Gunung Putri District. This research is a qualitative post positivis research. The background of the problem in the research that the author lifted explained that Indonesia is the fourth country with the largest population that can be caused by several factors, namely birth, death, incoming migration, and exit. The existence of a large population can have a positive and negative impact. On the positive side there is great human resources, but if it can not be controlled it will cause a population explosion and lack of competent human resources to compete in the job market. The main issues that are traced deeply occur in Gunung Putri District which has the largest population supporting population in Indonesia and the researcher is interested to raise the problems that happened in Gunung Putri Subdistrict where the fertile age couple still lack understanding and participate in the use of family planning and the benefits of distance arrangement birth and birth rate regulator. The results of the analysis in this study stated that the Implementation of Family Planning Program in Gunung Putri sub-district, Bogor regency of West Java province has not yet reflected the goal of suppressing population figures to create small, qualified and prosperous families. This raises the number of population through birth still increases every year. occurs because the implementation is still constrained from the side of Regulation and Non Regulation. The results of the research suggest to memeperhatikan and member understanding of the disposition of the implementor and target targets and echo more broadly through technological advances through social media so that implementation can run well and the purpose to suppress birth, regulate the birth distance, reproductive health to achieve the quality and welfare of the family can be achieved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>