Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sessario Bayu Mangkara
"ABSTRAK
Pasar Rakyat merupakan aspek penting dalam sistem perdagangan nasional. Saat ini pengelolaan pasar rakyat di Indonesia masih belum terlaksana dengan baik. Tujuan riset ini adalah menganalisis kondisi pasar rakyat, faktor internal, faktor eksternal, faktor demografi, dan faktor situasional terhadap perilaku pengelolaan lingkungan, koordinasi pengelolaan lingkungan, dan menyusun model pengelolaan lingkungan pasar rakyat. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Mayestik, Pasar Ibuh, dan Pasar Pandansari. Metode yang digunakan yaitu pemberian kuesioner (pedagang) dan wawancara mendalam (pengelola pasar). Analisis riset menggunakan suksesif interval dan uji ANCOVA. Hasil riset adalah kondisi pengelolaan lingkungan paling baik di Pasar Mayestik yaitu memiliki sarana pengelolaan limbah padat dan cair yang memadai dan dikelola pengelola pasar. Secara bersama-sama, adanya pengaruh yang signifikan antara faktor internal (pengetahuan pengelolaan lingkungan), faktor demografi (usia dan tingkat pendidikan formal), dan faktor situasional (pendapatan) terhadap perilaku pengelolaan lingkungan, kecuali faktor eksternal (lama berdagang). Secara parsial, Pasar Mayestik tidak ada pengaruh faktor yang signifikan, Pasar Ibuh memiliki pengaruh pada faktor demografi dan faktor situasional, dan di Pasar Pandansari faktor internal dan faktor demografi (tingkat pendidikan formal). Sedangkan dari segi pelaksanaan koordinasi di ketiga pasar terlaksana dengan didasari oleh Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 dan peraturan daerah, pengelolaan pasar dari BUMD lebih profesional dibandingkan Pemkot namun kurang melakukan kolaborasi dengan Pemkot. Optimalisasi proses koordinasi yang maksimal dapat ditambahkan dalam mengembangkan model pengelolaan lingkungan yaitu standarisasi pengelolaan limbah padat dan cair skala komunal, menerapkan kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan pendidikan lingkungan untuk masyarakat pasar.

ABSTRACT
Traditional Market is an important aspect in the national trade system. At present the management of the traditional market in Indonesia is still not well implemented. The purpose of this research is to analyze market conditions, analyze the internal, external, demography, and situational factors on pro-environmental behaviour, coordination of environmental management, and develop an environmental management model of the traditional market. This research was conducted at Pasar Mayestik, Ibuh Market, and Pandansari Market. The method is giving questionnaires (traders) and in-depth interviews (market managers). Research analysis uses successive intervals and ANCOVA tests. The results of the research is the best environmental management in Pasar Mayestik, namely having adequate solid and liquid waste management facilities and managed by market managers. Taken together, there is a significant influence between internal factors (knowledge of environmental management), demographic factors (age and formal education level), and situational factors (income) on pro-environmental behavior, except for external factors (trading experience). Partially, Pasar Mayestik has no significant factor influence, Pasar Ibuh has an influence on demographic and situational factors, and in Pasar Pandansari internal and demographic factors (formal education level). Whereas in terms of the implementation of coordination in all markets carried out based on Law No. 7 of 2014 and regional regulations, the traditional market managed by BUMD is more professional than the City Government but lacks collaboration with the City Government. Optimization of the maximum coordination process can be added in developing an environmental management model, namely standardization the solid and liquid waste management on the communal scale, implementing collaboration between stakeholders, and environmental education for the market community.
Keywords: Traditional Market, Pro-Environmental Behaviour, Coordination, Environmental Management."
2019
T53769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Mauli Nadia
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara place attachment dan pro environmental behaviour serta persebaran spasialnya pada penduduk Jakarta. Partisipan yang didapatkan sebanyak 502 penduduk Jakarta berusia di atas 18 tahun dari 203 kelurahan. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur place attachment dan General Ecological Behaviour. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa place attachment dengan dimensi physical attachment (r=0.39, p < 0.01) dan social attachment (r=0.39, p < 0.01) mempunyai korelasi yang signifikan dengan pro environmental behaviour. Analisis spasial kemudian menunjukkan bahwa terdapat klasterisasi untuk physical attachment (Moran’s I= 0.099), social attachment (Moran’s I= 0.115), dan pro environmental behaviour (Moran’s I= 0.097) pada tingkat kelurahan di Jakarta.

This study was conducted to determine the relationship between place attachment and pro environmental behaviour as well as the spatial distribution on Jakarta residents. Participants consisted of 502 Jakarta residents aged above 18 years old from 203 Jakarta sub-districs. The measurement that is used in this study are place attachment scale and General Ecological Behaviour. The statistical analysis found that place attachment with physical attachment (r=0.39, p < 0.01) and social attachment (r=0.39, p < 0.01) dimensions are correlated significantly with pro environmental behaviour. Spatial analysis shown that physical attachment (Moran’s I= 0.099), social attachment (Moran’s I= 0.115), and pro environmental behaviour (Moran’s I= 0.097) are clustered in sub-district level."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trianasari Puspadewi
"Studi ini mengkaji peranan lingkung bangun eco-pesantren terhadap sikap dan perilaku peduli lingkungan pada santri dilihat dari durasi waktu tinggalnya. Permasalahan sebagian besar pesantren di Indonesia memiliki dampak bagi kualitas hidup dari segi kesehatan dan segi efisiensi penggunaan sumber daya alam. Perilaku manusia turut andil memperparah permasalahan lingkungan. Peran pendidikan membantu pengembangan pengetahuan, kesadaran, sikap dan perilaku peduli lingkungan pada para santri sebagai agent of change, salah satunya melalui lingkungan binaan. Lingkung bangun eco-pesantren diharapkan dapat menjadi ruang fisik bagi para santri selama mereka bersekolah sehingga dapat memunculkan kesadaran dan mengimplementasikan secara menyeluruh konsep Islam yang berkaitan dengan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metodologi quasi eksperimental dengan menggunakan Instrumen Skala New Ecological Paradigm (NEP) dan skala General Ecological Behavior (GEB) untuk mengukur sikap dan perilaku lingkungan santri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin lama berada di lingkung bangun eco-pesantren tidak mempengaruhi sikap lingkungan namun perilaku peduli lingkungan terbentuk pada lingkung bangun eco-pesantren dengan skor yang lebih rendah.

This study examines the role of the eco-pesantren built environment on pro-environmental attitudes and behaviour of santri seen from the duration of their stay. The problems of most Islamic boarding schools in Indonesia have an impact on the quality of life in terms of health and terms of the efficient use of natural resources. Human behaviour contributes to aggravating environmental problems. The role of education helps develop knowledge, awareness, attitudes, and environmental care behaviour in students as agents of change, one of which is through the built environment. The eco-pesantren building environment is expected to be a physical space for the students while they are in school to raise awareness and thoroughly implement Islamic concepts related to the environment. This study uses a quasi-experimental methodology using the New Ecological Paradigm Scale Instrument (NEP) and the General Ecological Behavior (GEB) scale to measure the attitudes and behaviour of the santri. This study shows that the longer the stay in the eco-pesantren environment does not affect pro-environmental attitudes. However, pro-environmental behaviour is formed in the eco-pesantren built environment with a lower score. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Benyamin
"ABSTRACT
Penggunaan plastik sekali pakai yang berlebihan oleh manusia membuat zaman ini dapat disebut sebagai zaman plastik. Dampaknya, alam menjadi rusak dan membahayakan keberlangsungan hidup berbagai spesies. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model teoretis yang dapat menjelaskan perilaku ramah lingkungan sebagai solusi persoalan zaman plastik ini. Studi literatur menunjukkan perilaku ramah lingkungan dapat dijelaskan oleh teori value-belief-norm VBN , paparan alam, serta keterhubungan dengan alam, namun belum ada penelitian yang mengintegrasikan variabel-variabel tersebut menjadi model teoretis yang terpadu. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, observasi perilaku, dan juga focus group discussion pada sampel 533 murid kelas lima Sekolah Dasar Alam dan Umum di wilayah Jabodetabek. Lingkungan alam di sekitar sekolah, latar belakang budaya, usia, domisili, serta lama bersekolah dikontrol. Data diolah menggunakan analisis Structural Equation Modelling SEM serta independent sample t-test. Analisis statistik menemukan dari empat model yang diuji, model 3 yang adalah integrasi VBN, paparan alam, dan keterhubungan dengan alam, paling baik menjelaskan perilaku ramah lingkungan anak. Selain itu ditemukan perbe-daan yang signifikan antar murid sekolah alam dan umum pada variabel perilaku ramah lingkungan, AC, AR, PN, serta paparan alam.

ABSTRACT
Our excessive consumption of single use plastic has made this era become a plastic age. As result, nature has been degraded and many species live on the brink of extinction. This study aims to find out a theoretical model which could explains pro environmental behaviour PEB as a solution to this plastic age issue. Literature study shows that PEB could be explained by value belief norm VBN theory, nature exposure, and nature relatedness, nevertheless none has attempted to integrate these variables into one comprehensive model. Questionnaires, observation, and focus group discussion is used to obtain data from 533 fifth grader students in Nature based Sekolah Alam and Public Elementary School in Jabodetabek. School environment, cultural background, age, length of study, and where the participants live are controlled. Data is then processed through Structural Equation Modelling SEM and independent sample t test. It is found that out of the 4 models tested, model 3 which is an integration of VBN, nature exposure, and nature relatedness, could explain PEB in children the best. Furthermore this study found out that there is a significant difference between Nature based and Pubic School students rsquo PEB, AC, AR, PN, and nature exposure variables. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library