Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priyanah
"Picky eater adalah kesulitan makan dengan gejalanya yaitu; makan hanya sedikit, sulit untuk mencoba makanan baru, secara total menghindari beberapa jenis makanan, dan memiliki makanan yang sangat disukainya. Secara umum, anak akan mengalami fase picky eater, namun penanganan yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat.
Penelitian ini dilakukan di dengan mendata pasien Klinik picky Eater Jakarta, kemudian dilakukan wawancara mendalam dengan mendatangi rumah pasien satu persatu. Wawancara mendalam menggunakan panduan wawancara mendalam, selain itu dilakukan juga observasi terhadap perilaku anak picky eaters.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menggali
secara mendalam karakteristik anak picky eaters. Konsep yang digali dalam penelitian ini yaitu karakteristik anak picky eater (hilangnya nafsu makan, kondisi psikologis dan keterbatasan fisik), karakteristik psikososial yaitu interaksi ibu-anak dan Karakteristik Ibu & Pengasuh yaitu perilaku makan pengasuh dan orang tua dan praktek pemberian ASI eksklusif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa picky eaters yang dialami yaitu
berupa susah atau tidak mau makan dan pilih-pilih makanan, usia anak mulai mengalami picky eaters yaitu 8 bulan sampai 2.5 tahun, sedangkan penyebab anak picky eater diantaranya yaitu faktor keturunan, faktor psikologis, dan alergi. Gejala yang dialami oleh anak picky eaters sebagian besar yaitu tidak mau makan dan memuntahkan makanan, sebagian anak menerima dan sebagian lagi menolak jika diberikan makanan baru, mempunyai makanan atau minuman yang sangat disukai, anak mengalami emosi yang masih labil, frekuensi menyusu anak tersebut cukup tinggi. Sedangkan karakteristik psikososial ditunjukkan dengan tidak ada yang menerapkan makan bersama-sama di meja makan, tidak ada ibu yang menerapkan pemaksaan makan terhadap anaknya, dan tidak ada yang melakukan kekerasan saat menghadapi anak yang marah.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu secara umum anak picky eater pada
penelitian ini masih pada gejala ringan karena belum sampai pada tahap menolak makanan, karakteristik ibu dan pengasuh dihasilkan bahwa sebagian besar informan menunjukkan adanya interaksi ibu dan anak yang positif dan menu makan pengasuh tidak jauh berbeda dengan anak asuhnya, informan yang bekerja menyerahkan menu makan anaknya pada pengasuh dan orang terdekat. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak picky eater meliputi berat badan susah naik, motorik kasar lambat, dan emosi yang labil dan sebagian besar ibu menyatakan bahwa perilaku picky eater anaknya merupakan suatu masalah dan harus segera ditangani."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Putri Mumpuni Saraswati
"Picky eater merupakan salah satu permasalahan perilaku makan yang umum dijumpai pada anak, terkait tahap pertambahan usianya. Jika dihadapi dengan sikap yang tepat, maka fase picky eater akan terlewati dan anak dapat memperbaiki perilaku makannya di kemudian hari. Sebaliknya, jika tidak dihadapi dengan tepat, maka anak dapat membawa perilaku picky eater hingga dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku picky eater dan faktor yang melatar belakanginya di PAUD Kasih Ananda, Bekasi.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, yang sebelumnya didahului dengan sebuah skrining sederhana dengan menggunakan kuesioner. Penelitian berlangsung pada bulan April-Mei 2012. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada lima orang informan yang merupakan ibu dari siswa yang mengalami picky eater berdasarkan hasil skrining. Wawancara dilakukan dengan bantuan alat perekam, kemudian dibuat transkrip secara verbatim. Selain dengan wawancara mendalam, peneliti juga melakukan observasi partisipatif di tempat penelitian. Hasil penelitian tersebut dibuat menjadi matriks yang kemudian akan dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Selanjutnya, data yang didapat diuji terhadap teori yang ada dan kemudian dicari alternatif penjelasan bagi data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku picky eater yang umum ditemui pada anak di PAUD Kasih ananda adalah memilih jenis makanan dan sulit dikenalkan pada makanan baru (neofobia). Berdasarkan kerangka konsep yang ada, terbukti bahwa faktor yang melatar belakangi picky eater yaitu variasi makan yang terbatas, perilaku makan anggota keluarga lain, ASI eksklusif, pengetahuan orangtua, cara ibu menghadapi picky eater. Interaksi antara orangtua dan anak yang terjalin sudah baik, namun belum cukup berperan dalam membentuk kebiasaan makan yang baik pada anak.

Picky eater is one of feeding problem that most commonly found in children. In fact, this problem normally happens as a normal phase of feeding behavior at children, seeing their age. The aim of this study is to describe the picky eating behavior happen in pre-school aged children in PAUD Kasih Ananda, Bekasi and factor that lies behind.
This study was done qualitatively, preceded with a screening using a picky eater questionnaire. The research lasted for two months, April-Mei 2012. Data collected by deeply interviewing five informants who are mother of child that have picky problem based on the screening done before. A recorder used to record the interview and the data transcribed verbatim. In addition to the interview, this study was also done with the participatory observation on the research field. The transcription was made into a matrix that grouped by the category. The data, then, described based on the theory prevailed.
This research results picky eating behavior that largely found is limited number of food acceptance. They become so choosy about what they want and don't want to eat. The other problem is that they fear of the new food they newly know (neophobic). Based on the conceptual framework used, it?s proven that factors cause picky eater are limited food variety, eating behavior of other family member, exclusive breastfeeding, parent's knowledge, and mother?s attitude in facing picky eater. Parents and child interaction has gone well, yet not enough to form a good eating behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puspita Sari
"Gizi kurang pada balita menjadi masalah kesehatan perkotaan hal ini dapat disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya balita pemilih makanan. Perawat komunitas berperan untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga dalam membantu mengatasi masalah gizi kurang pada balita. Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita pemilih makanan adalah modifikasi makanan. Intervensi diberikan kepada keluarga dengan balita gizi kurang di Kelurahan Cisalak Pasar, Depok selama 6 minggu. Evaluasi didapatkan hasil peningkatan berat badan dan nafsu makan. Sehingga intervensi modifikasi makanan dapat digunakan perawat  komunitas atau keluarga sebagai salah satu upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita pemilih makanan.

Malnutrition among children under five hada become urban health problem, this can be caused by various factors, one  of which is picky eater. Community nurse have a role as care provider in nursing care to helping families with the problem of malnutrition. One of the nursing interventions is food variation. Intervention provided to families with children under five malnutrition in Cisalak Pasar, Depok for 6 weeks. The evaluation results of nursing care plan effective to made preschool gain weight. So, the food modifications could be used by the community nurses as one of efforts to solve malnutrition in child with picky eater problem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zakia Rama
"Prevalensi picky eater di Indonesia sekitar 33,6% terjadi pada anak berusia balita dan 44,5% dari mereka mengalami malnutrisi ringan sampai sedang, sekitar 79,2% mengalami picky eater lebih dari 3 bulan. Peran orang tua, terutama peran seorang ibu sangat berpengaruh pada perilaku makan anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara karakteristik ibu dan anak dengan perilaku picky eater pada anak usia toddler di Kota Depok. Karakteristik ibu yang dimaksud meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, pemberian ASI eksklusif, dan praktik pemberian makan, sedangkan karakteristik anak yang dimaksud meliputi usia, jenis kelamin, status gizi, dan waktu pemberian MPASI. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik cluster random sampling dan melibatkan responden sebanyak 112 orang. Variabel pada penelitian ini diukur dengan kuesioner perilaku picky eater (CEBQ) dan kuesioner praktik pemberian makan (CFPQ). Pada hasil penelitian ini, ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara pemberian ASI ekslusif (p-value 0.008), status gizi anak (p-value 0.001), dan waktu pemberian MPASI (p-value 0.001) dengan perilaku picky eater pada anak usia toddler, sedangkan variabel lainnya tidak berhubungan signifikan. Penelitian selanjutnya dapat berfokus pada pemberian ASI eksklusif dan MPASI usia 6 bulan untuk mencegah perilaku picky eater pada anak usia toddler.

The prevalence of picky eaters in Indonesia is around 33.6% among toddlers, and 44.5% of them experience mild to moderate malnutrition, with approximately 79.2% experience picky eater behavior for more than 3 months. The role of parents, especially mothers, greatly influences children's eating behavior. This study aims to examine the relationship between maternal and child characteristics and picky eater behavior in toddler-aged children in Depok City. Maternal characteristics include age, education, occupation, economic status, exclusive breastfeeding, and feeding practices, while child characteristics include age, gender, nutritional status, and timing of complementary feeding. This research method used a cross-sectional design with cluster random sampling technique and involved 112 respondents. The variable was measured by Children's Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) and Comprehensive Feeding Practice Questionnaire (CFPQ). The results of this study show a significant relationship between exclusive breastfeeding (p-value 0.008), child nutritional status (p-value 0.001), and timing of complementary feeding (p-value 0.001) and picky eater behavior in toddler-aged children, while other variables were not significantly related. Further research can focus on exclusive breastfeeding and introducing complementary feeding at 6 months to prevent picky eating behavior in toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzca Alsya Candra
"Usia baduta merupakan masa di mana terjadi pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan serta emosional anak yang perlu diperhatikan dengan baik. Namun, pada masa ini sering terjadi masalah perilaku makan seperti perilaku picky eater. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku tersebut adalah praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi usia 6-23 bulan sebagai determinan perilaku picky eater. Metode penelitian yang digunakan adalah longitudinal, dengan pengambilan data secara daring dan luring di DKI Jakarta. Sampel pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki bayi usia 6-23 bulan yang sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling, dengan jumlah total keseluruhan sampel 103 responden. Peneliti menyebarkan kuesioner yang mencakup karakteristik bayi, karakteristik orang tua, dan praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Hasil penelitian secara umum menunjukkan sebagian besar responden menerapkan praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) di tingkat baik (45,6%). Akan tetapi, masih terdapat responden yang praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dalam kategori buruk (1,9%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam promosi dan edukasi untuk meningkatkan praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 6-23 bulan sekaligus upaya preventif untuk perilaku picky eater.

The age of under two years is a period where physical growth and development of intelligence and emotions of children that need to be considered carefully. However, during this period, eating behavior problems often occur such as picky eater behavior. One of the factors that influences this behavior is complementary feeding practices. This study aims to identify the description of complementary feeding  practices in infants aged 6-23 months as a determinant of picky eater behavior. The research method used is longitudinal, with online and offline data collection in DKI Jakarta. The sample in this study were parents who have infants aged 6-23 months who meet the inclusion criteria. The sampling technique used was cluster random sampling, with a total sample size of 103 respondents. The study was conducted by distributing questionnaires covering infant characteristics, parental characteristics, and complementary feeding practices. The results of the study generally showed that most respondents implemented the practice of providing complementary foods at a good level (45.6%). However, there were still respondents whose practices of providing complementary foods were in the poor category (1.9%). This study is expected to be the basis for promotion and education to improve the complementary feeding practices at the age of 6-23 months as well as preventive efforts for picky eater behavior. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winona Maolidya
"Perilaku picky eater merupakan fenomena yang sering ditemukan pada anak prasekolah dan hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pola asuh dan pengetahuan ibu tentang gizi dengan perilaku picky eater pada anak prasekolah di Jakarta Selatan. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instrumen Parenting Styles and Dimensions Questionnaire–Shot Form (PSDQ-SF), instrumen pengetahuan ibu tentang gizi, dan instrumen Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ). Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 159 responden yang dipilih dengan teknik multistage sampling di Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan 23,3% anak mengalami perilaku picky eater dan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh (p value<0,05) dan pengetahuan ibu tentang gizi (p value<0,05) dengan perilaku picky eater pada anak prasekolah. Pola asuh yang tepat dan pengetahuan ibu yang baik tentang gizi akan berhubungan dengan perilaku picky eater pada anak, begitupun sebaliknya oleh karena itu diperlukan penerapan pola asuh yang tepat dan memiliki pengetahuan ibu tentang gizi yang baik untuk mendukung perkembangan pola makan sehat anak.

Picky eater behavior is a phenomenon that often occurs in preschool children and this may caused by many factors both internal and external. This study aims to identify the relationship between parenting patterns and maternal knowledge about nutrition with picky eater behavior in preschool children in South Jakarta. The design of this study was cross-sectional and use Parenting Styles and Dimensions Questionnaire - Shot Form (PSDQ-SF) instrument, maternal knowledge about nutrition instrument, and Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) instrument. This study was conducted involving 159 respondents who where selected by multistage sampling technique in South Jakarta. The results showed that there were 23.3% of children with picky eating behavior and there was a significant relationship between parenting style (p-value <0.05) and maternal knowledge about nutrition (p-value <0.05) with picky eater behavior in preschool children. Approptiate parenting style and good maternal knowledge about nutrition will be associated with picky eater behavior in children, and vice versa. There fore, it is necessary to apply approptiate parenting style and have good maternal knowledge about nutrition to support the development of healthy eating patterns in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library