Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
William Gunawan
"Tesis ini membahas pengaruh sumber-sumber efikasi diri pengambilan keputusan karier dan efikasi diri pengambilan keputusan karier terhadap adaptabilitas karier remaja. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analisis jalur menggunakan teknik analisis regresi dengan melibatkan 305 partisipan dari dua universitas swasta di Jakarta Barat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sumber-sumber efikasi diri memberikan pengaruh signifikan terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karier, efikasi diri pengambilan keputusan karier memberikan pengaruh signifikan terhadap adaptabilitas karier remaja, sumber-sumber efikasi diri memengaruhi adaptabilitas karier melalui efikasi diri pengambilan keputusan karier. Juga ditemukan bahwa tiga dari lima sumber efikasi diri, yakni verbal and social persuasion, mastery experiences dan positive emotional arousal memengaruhi adaptabilitas karier, sementara dua sumber lainnya, yakni vicarious learning dan negative emotional arousal tidak memberikan pengaruh signifikan.

The purpose of this study is to understand the influence of sources of self-eficacy and career decision making self-efficacy to adolescence career adaptability. This is a quantitative research with a path analysis and simple regression techniques using 305 participants from two private universities in West Jakarta, Indonesia. The result showed a significant influence of sources of self-efficacy to career decision making self-efficacy, significant influence of career decision making self-efficacy to career adaptability, significant influence of self-efficacy to career adaptability through career decision making self-efficacy. The result also showed that only three among five sources of self-efficacy that have a significant influence to career adaptability : verbal and social persuasion, mastery experiences and positive emotional arousal, meanwhile two other sources: vicarious learning and negative emotional arousal did not have any significant influence. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Nabillah
"Salah satu hal yang berkaitan dengan kesulitan pengambilan keputusan karier adalah keyakinan individu dalam melakukan tugas yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan karier (efikasi diri). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri pengambilan keputusan karier (Career Decision-Making Self-Efficacy) dengan kesulitan pengambilan keputusan karier (Career Decision-Making Difficulties) pada siswa SMA di Jabodetabek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Career Decision-Making Self-Efficacy Short-Form (CDMSE-SF) dan Career Decision Difficulties Questionnaire (CDDQ). Partisipan penelitian ini berjumlah 198 siswa SMA Negeri di Jabodetabek dengan proporsi 71.7% siswa perempuan, 25.8% siswa laki-laki, dan rata-rata usia 17 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Career Decision-Making Self-Efficacy dengan Career Decision-Making Difficulties pada siswa SMA Negeri di Jabodetabek. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber literatur mengenai kesulitan pengambilan keputusan karier pada siswa SMA dan memberikan pemahaman mengenai pentingnya efikasi diri dalam proses pengambilan keputusan karier.

One of the factors related to career decision-making difficulties is an individual's belief in their ability to perform the tasks required in the career decision-making process (self-efficacy). This study aims to examine the relationship between Career Decision-Making Self-Efficacy and Career Decision-Making Difficulties among high school students in the Jabodetabek area. The measurement instruments used in this study are the Career Decision-Making Self-Efficacy Short-Form (CDMSE-SF) and the Career Decision Difficulties Questionnaire (CDDQ). The participants in this study were 198 students from public high schools in the Jabodetabek area, with a proportion of 71.7% female students, 25.8% male students, and an average age of 17 years. The results of the study showed a significant negative relationship between Career Decision-Making Self-Efficacy and Career Decision-Making Difficulties among high school students in the Jabodetabek area. This research is expected to serve as a literature source on career decision-making difficulties among high school students and provide an understanding of the importance of self-efficacy in the career decision-making process."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Arif Rachmanputra
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara gaya pengambilan keputusan karier dengan adaptabilitas karier di dunia kerja. Keputusan karier yang dimaksud dalam penelitian ini pun berfokus pada keputusan individu saat memilih pekerjaan. Penelitian ini juga ingin melihat di antara lima gaya pengambilan keputusan, yakni rational, intuitive, dependent, avoidant, dan spontaneous yang mendukung keterampilan adaptabilitas karier. Pengukuran gaya pengambilan keputusan karier menggunakan alat ukur General Decision Making Scale (GDMS). Selain itu pengukuran adaptabilitas karier menggunakan Career Adapt-Abilities Scale. Sebanyak 170 lulusan sarjana Universitas Indonesia yang sedang bekerja berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil analisa memperlihatkan semua gaya pengambilan keputusan berkorelasi secara signifikan dengan adaptabilitas karier. Lalu, hanya gaya pengambilan keputusan rational yang berkorelasi positif dan mendukung adaptabilitas karier di dunia kerja.
ABSTRACT
The purpose of this study aimed to find the correlation between career decision
making style and career adaptability in workplace. The focus of career decision in
this research is a decision when individuals choose a job. This research wants to
find between five career decision making style, that is rational, intuitive,
dependent, avoidant, and spontaneous which support career adaptability. The
measurement of career decision making style uses General Decision Making Scale
(GDMS). Besides that, the measurement of career adaptability uses Career Adapt-
Abilities Scale. 170 fresh graduates from University of Indonesia in work
participate in this research. The result shows that five career decision making style
have a significant correlation with career adaptability. Then, only rational career
decision making that have positive correlation and support career adaptability., The purpose of this study aimed to find the correlation between career decision
making style and career adaptability in workplace. The focus of career decision in
this research is a decision when individuals choose a job. This research wants to
find between five career decision making style, that is rational, intuitive,
dependent, avoidant, and spontaneous which support career adaptability. The
measurement of career decision making style uses General Decision Making Scale
(GDMS). Besides that, the measurement of career adaptability uses Career Adapt-
Abilities Scale. 170 fresh graduates from University of Indonesia in work
participate in this research. The result shows that five career decision making style
have a significant correlation with career adaptability. Then, only rational career
decision making that have positive correlation and support career adaptability.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Atika
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi kebebasan dalam memilih aktivitas waktu luang dan efikasi diri pengambilan keputusan karier pada remaja di Indonesia. Neulinger (1974) mendefinisikan persepsi kebebasan dalam memilih aktivitas waktu luang sebagai keadaan dimana individu merasa apa yang dia lakukan dalam aktivitas waktu luangnya didasarkan oleh keinginan dan pilihannya sendiri. Kemudian, efikasi diri pengambilan keputusan karier merupakan kepercayaan individu untuk dapat menyelesaikan berbagai tugas yang diperlukan dalam membuat keputusan karier dengan sukses (Taylor & Betz, 1983). Pengukuran persepsi kebebasan dalam memilih aktivitas waktu luang dilakukan dengan menggunakan Perceived Freedom in Leisure (Short Form) Scale yang dikembangkan oleh Witt dan Ellis (1985). Di samping itu, pengukuran efikasi diri pengambilan keputusan karier, dilakukan dengan menggunakan Career Decision-Making Self-Efficacy – Short Form (CDSE-SF) yang dikembangkan oleh Betz, Klein & Taylor (1996). Secara keseluruhan, terdapat 211 remaja (15 sampai 24 tahun) yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi kebebasan dalam memilih aktivitas waktu luang (M = 72.49, SD = 7.468) dan efikasi diri pengambilan keputusan karier (M = 113.76, SD = 14.211) pada remaja di Indonesia dengan r = 0.534 dan p < 0.05.

This research conducted to examine the correlation between perceived freedom in leisure and career decision making self-efficacy among Indonesian adolescents. Neulinger (1974) define perceived freedom in leisure as a state where the individual feels that what he/she does in leisure activities based on his/her own desires and his/her own choice. Then, career decision making self-efficacy is an individual’s belief that he/she can complete various tasks required in making career decisions successfully (Taylor & Betz, 1983). Perceived freedom in leisure was measured by using Perceived Freedom in Leisure (Short Form) Scale, developed by Witt and Ellis (1985). Beside, career decision making self-efficacy was measured by using Career Decision-Making Self-Efficacy - Short Form (CDSE-SF) developed by Betz, Klein and Taylor (1996). Overall there are 211 adolescents (15 - 24 years) that include in this research. The result showed a significant positive correlation between perceived freedom in leisure (M = 72.49, SD = 7.468) and career decision making self-efficacy (M = 113.76, SD = 14.211) in Indonesian adolescents with r = 0.534 and p < 0.05.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sa`adah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara keterlibatan ayah dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier pada remaja. Pengukuran keterlibatan ayah menggunakan The Father Involvement and Nurturant Fathering Scales: Retrospectivemeasures for adolescent and adult yang dikembangkan oleh Finley dan Schwartz 2004. Sementara pengukuran efikasi diri pengambilan keputusan karier menggunakan Career Decision Self-Efficacy - Short Form yang dikembangkan Betz, Klein, dan Taylor 1996 . Partisipan penelitian berjumlah 120 orang remaja SMA yang berusia 15-17 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier r = 0.206 untuk Nurturant Father Involvement dan r=0.229 untuk Reported Father Involvement; p<0.05; two-tailed).

ABSTRACT
This study examined the relationship between father involvement with career decision making self efficacy in adolescent. This study used two instruments, The Father Involvement andNurturant Fathering Scales by Finley 2004 and college adjustment is using Career Decision Self Efficacy Short Form by Betz, Klein Taylor 1996 . Respondents of this study consists of 120 adolescent aged 15 17 years old. The results showed a significant relationship between father involvement with career decision making self efficacy in adolescent r 0.206 to Nurturant Father Involvement and r 0.229 for Reported Father Involvement; p<0.05; two-tailed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Nissa
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara ciri-ciri kecerdasan emosional dengan kesulitan pengambilan keputusan karir. Mahasiswa tingkat akhir sebagai individu yang berada pada tahap dewasa muda memiliki kebutuhan untuk memutuskan karir. Pengambilan keputusan karir membutuhkan pertimbangan yang kompleks. Pertimbangan yang kompleks membuat proses pengambilan keputusan karir menjadi sulit bagi beberapa mahasiswa tingkat akhir. Pengukuran kesulitan pengambilan keputusan karir menggunakan Career Decision Making Failure Questionnaire (CDDQ) yang disusun oleh Gati et al (1996) dan untuk mengukur ciri-ciri kecerdasan emosional menggunakan alat ukur Trait Emotional Intelligence Questinnaire (TEIQue) yang disusun oleh Petrides & Furnham (2003) . Penelitian ini dilakukan terhadap 123 mahasiswa tingkat akhir Universitas Indonesia. Data penelitian diolah menggunakan teknik product moment Pearson menggunakan software SPSS edisi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara ciri kecerdasan emosional dengan kesulitan pengambilan keputusan karir. Dengan demikian, semakin baik sifat kecerdasan emosional yang dimiliki mahasiswa tingkat akhir, maka semakin mudah atau rendah kesulitan yang dihadapi mahasiswa tingkat akhir, begitu pula sebaliknya.
This study aims to examine the relationship between emotional intelligence traits and career decision making difficulties. Final year students as individuals who are in the young adult stage have a need to decide on a career. Career decision making requires complex judgment. Complex considerations make the career decision-making process difficult for some final year students. Measurement of career decision making difficulties using the Career Decision Making Failure Questionnaire (CDDQ) compiled by Gati et al (1996) and to measure emotional intelligence characteristics using the Trait Emotional Intelligence Questinnaire (TEIQue) measuring instrument compiled by Petrides & Furnham (2003) . This research was conducted on 123 final year students of the University of Indonesia. The research data was processed using Pearson's product moment technique using SPSS software edition 22. The results showed that there was a significant and negative relationship between the characteristics of emotional intelligence and the difficulty of making career decisions. Thus, the better the nature of emotional intelligence possessed by final year students, the easier or lower the difficulties faced by final year students, and vice versa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwina Khairunisa Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran efikasi diri pengambilan keputusan karier terhadap adaptabilitas karier Siswa SMP kelas 9 di kota Depok. Pengukuran efikasi diri pengambilan keputusan karier dilakukan menggunakan career decision making self efficacy scale short form CDMSE-SF milik Taylor dan Betz 1983 yang sudah dimodifikasi oleh Sawitri 2008 . Nilai koefisien reliabilitas untuk alat ukur CDMSE-SF adalah sebesar 0.879. Pengukuran adaptabilitas karier dilakukan menggunakan Career Adapt-Abilities Scale CAAS miliki Savickas dan Porfeli 2012 . Nilai koefisien reliabilitas untuk alat ukur CAAS adalah sebesar 0.899. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 666 responden dengan karakteristik siswa yang sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama kelas 9 di kota Depok. Melalui teknik simple regression, diperoleh hasil bahwa efikasi diri pengambilan keputusan karier mampu memprediksi secara signfikan kemampuan adaptabilitas karier siswa SMP kelas 9 kota Depok R= 0.627, p < .01.

This research is conducted to examine wheter career decision making self efficacy could predict career adaptability among 9th grade students in Depok City. The career decision making self efficacy is measured with career decision making self efficacy scale short form CDMSE SF which was created by Taylor and Betz 1983 . Reliability coefficient for CDMSE SF is 0.879. The career adaptability is measured with Career Adapt Abilities Scale CAAS which was created by Savickas and Porfeli 2012 with reliability coefficient of 0.899. Participants of this study consist of 666 respondents with following students who are currently in 9th grade at Depok City. Using simple resgression analysis, the result pointed out that career decision making self efficacy could predict career adaptability R 0.627, p .01.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Meilita Jamilah
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh parental career-related behaviors pada komitmen terhadap pilihan karier remaja dengan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karier sebagai variabel mediator. Partisipan penelitian adalah siswa-siswi SMA di Jakarta Selatan N=315. Komitmen terhadap pilihan karier diukur dengan Commitment to Career Choice Scale CCCS, efikasi diri dalam pengambilan keputusan karier dengan Career Decision Self-Efficacy Short Form CDSE-SF, serta persepsi anak terhadap perilaku orang tua terkait karier dengan Parental Career-Related Behaviors PCB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parental career-related behaviors yang mendukung B=-0,0212, p

This study examined the role of parental career related behaviors towards commitment to career choice through career decision making self efficacy among adolescents. There are 315 high school students who participated in this study origin from school in South Jakarta. Commitment to career choice was measured using commitment to career choice scale CCCS, career decision making self efficacy was measured using career decision self efficacy short form CDSE SF, parental career related behaviors was measured using parental career related behaviors PCB. The result found that there are significant effects of parental career related behaviors support B 0,0212, p"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Hafizhah Salma
"Siswa kelas 10 SMA dituntut untuk memilih jurusan yang pertama kali. Jika siswa salah memilih, dampaknya kedepannya siswa dapat merasa salah jurusan yang akhirnya dapat mengganggu produktifitas dan kesehatan mental. Dengan demikian, memilih pilihan karier pertama bagi siswa adalah hal yang sulit. Siswa membutuhkan dukungan sosial pihak eksternal untuk dapat mengatasi masalah kesulitan pengambilan keputusan karier dan adaptabilitas karier. Salah bentuk dukungan sosial yang dapat diberikan adalah intervensi karier dengan pendekatan pemrosesan informasi kognitif dan siklus belajar Kolb. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengembangan intervensi karier STAR terhadap penurunan kesulitan pengambilan keputusan karier dan peningkatan adaptabilitas karier siswa kelas 10 SMA. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan metode kuantitatif quasi-eksperimen two group pre-test-post-test design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria subjek siswa SMA kelas 10 dan berada pada rentang usia 14-17 tahun. Peneliti mendapatkan 110 sampel dari dua sekolah berbeda. Analisis data menggunakan Paired Sample T-Test, MANOVA, dan Regresi Linear. Hasil penelitian ini adalah intervensi karier STAR dapat menurunkan kesulitan pengambilan keputusan karier dan meningkatkan adaptabilitas karier secara konsisten pada siswa kelas 10 SMA. Selain itu, setelah pemberian intervensi karier STAR, ditemukan kesulitan pengambilan keputusan karier memprediksi adaptabilitas karier. Intervensi karier STAR dalam penelitian ini dapat diterapkan oleh psikolog sekolah / guru BK / konselor pada umumnya.
..... Grade 10 high school students are required to choose their first major. If students make the wrong choice, in the future students may feel that they are in the wrong major which can ultimately interfere with productivity and mental health. Thus, choosing the first career choice for students is a difficult matter. Students need social support from external parties to be able to overcome difficulties in career decision making and career adaptability. One form of social support that can be provided is a career intervention with the cognitive information processing approach and the Kolb learning cycle. This study aims to prove the development of the STAR career intervention to reduce the difficulty of making career decisions and increase the career adaptability of 10th grade students of senior high school. This research is a cross-sectional study with a quasi-experimental quantitative method with a two group pre-test-post-test design. Sampling used a purposive sampling technique with the subject criteria being high school students in grade 10 and being in the age range of 14-17 years. Researchers got 110 samples from two different schools. Data analysis using Paired Sample T-Test, MANOVA, and Linear Regression. The results of this study are that the STAR career intervention can reduce the difficulty of making career decisions and increase career adaptability consistently in 10th grade high school students. In addition, after giving the STAR career intervention, career decision making difficulties can predict career adaptability. The STAR career intervention in this study can be applied by school psychologists / counseling teachers / counselors in general."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indah Sekarsari
"ABSTRAK
Penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan hubungan keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan adaptabilitas karier tetapi menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran efikasi diri pengambilan keputusan karier dalam memediasi hubungan keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan adaptabilitas karier pada mahasiswa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Career Adapt-Abilities Scale (CAAS), Extracurricular Involvement Inventory (EII), dan Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form (CDSE-SF) yang telah diadaptasi ke bahasa Indonesia. Uji statistik dari 116 partisipan menunjukkan bahwa efikasi diri pengambilan keputusan karier memediasi secara penuh hubungan antara keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan adaptabilitas karier dengan direct effect tidak signifikan (c = 0,30, p,05) dan indirect effect signifikan (c = 1,28, p,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa individu yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler akan memiliki efikasi diri pengambilan keputusan karier yang lebih tinggi yang mana individu dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier yang tinggi akan lebih siap untuk menghadapi tugas, peran, dan tantangan kariernya.

ABSTRACT
Previous studies have proven the relationship of participation in extracurricular activities and career adaptability but show different results.This study aims to look at the role of career decision self-efficacy in mediating the relationship of participation in extracurricular activities and career adaptability among higher education student. The instruments that used in this study were Career Adaptation Capability Scale (CAAS), Inventory of Extracurricular Involvement (EII), and Career Scale Self-Efficacy Career Decisions-Short Forms (CDSE-SF) that have been adapted into Indonesian. The statistical test of 116 participants showed that career decision self-efficacy fully mediated the relationships between extracurricular activities involvement and career adaptations with insignificant direct effects (c = 0.30, p .05) and significant indirect effects (c = 1.28, p .05). These results indicate that individuals involved in extracurricular activities will have higher career decision self-efficacy where individuals with high career decision self-efficacy will be better prepared for the needs of their duties, roles, and career struggles.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>