Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahni Mauludi
"Busway transjakarta telah beroperasi hingga koridor 8 (delapan) saat ini. Jumlah penumpang tiap tahun menunjukkan peningkatan yang tinggi. Pada bulan Agustus 2010 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan sterilisasi jalur busway. Peningkatan penumpangpun terlihat dari data bulan Agustus 2010. Namun, pelayanan busway belum dapat diandalkan dan ini terlihat dari kekecewaan penumpang terutama yang menggunakan busway pada saat peak hour dan harus menunggu lama. Disisi lain busway belum mampu memaksimalkan perpindahan pengguna kendaraan bermotor pribadi ke busway. Ini menyebabkan emisi kendaraan bermotor di DKI Jakarta makin meningkat. Sehingga dalam pemecahan permasalahan perlu diatur time management busway dan peningkatan pelayanan dalam rangka menurunkan emisi kendaraan di DKI Jakarta.

Transjakarta busway has been operating up to 8 (eight) corridor at this time. The number of passengers per year increases rapidly. In August 2010, local government of DKI Jakarta apply sterilization busway lane. The Increasing passengers can be observed from the data August 2010. However, level of service busway is not good enough and this can be seen from the disappointment reaction of passengers which using the busway, especially during peak hours which have to wait long time for one bus. On the other side busway still has not be able to maximize the transfer of private motor vehicle users to use the busway. This causes the emissions of motor vehicle in Jakarta increased. Thus, in solving the problem needs to arrange time management busway and improve services in order to reduce vehicle emissions in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28313
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Yune Eriartasari
"Fenomena tingginya angka rujukan pasien yang diterima oleh rumah sakit di era Jaminan Kesehatan Nasional mengakibatkan penumpukan pasien yang berobat ke rumah sakit. Salah satu konsep yang dapat digunakan di era JKN untuk dapat memberikan kualitas pelayanan bagi pasien rujukan agar lebih efektif dan optimal, melakukan efisiensi biaya dan juga berorientasi kepada nilai walaupun dengan keterbatasan anggaran dan sumber daya yang dihadapi rumah sakit adalah dengan mengaplikasikan konsep Lean dalam pelayanan kesehatan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penentu belum optimalnya pelayanan pasien rujukan JKN di poliklinik disebabkan oleh waktu tunggu berkas rekam medik lama, waktu tunggu dokter spesialis lama, serta pasien yang menumpuk dan berkerumun menunggu antrian. Berdasarkan Karakteristik Sistem Rujukan WHO, kurangnya SDM rekam medik, profesionalitas dokter, kurangnya kerjasama dan komunikasi pra rujukan, kelengkapan fasilitas sarana prasarana dan sumber daya pendukung yang kurang memadai, serta belum sempurnanya aplikasi SIMRS juga menyebabkan belum optimalnya pelayanan pasien rujukan JKN di poliklinik.
Berdasarkan Current State Value Stream Mapping didapatkan aktivitas value added pada proses pelayanan hanya 7,32 % sampai 17,75 %, sedangkan aktivitas non value added mencapai 82,25 % sampai 92,6 %. Dengan memotong alur pelayanan, mengeliminasi waste yang ditemukan, dan implementasi tools Lean 5S, Visual Management, Eror Proofing, dan Heijunka diharapkan pada Estimate Future State Value Stream Mapping akan menghasilkan penurunan waktu pelayanan sampai 87 menit, dan meningkatkan aktivitas value added sampai 34,95%.

The phenomenon of high rates of referral of patients received by the hospital in the era of National Health Insurance resulted in a buildup of patients treated at the hospital. One concept that can be used in the era JKN to be able to provide quality care for the patients referral to be more effective and optimal, cost efficiency and also oriented to value although with limited budgets and resources faced by hospitals is to apply the concept of Lean in healthcare.
This study shows that the decisive factor is not optimal patient care referral JKN in polyclinic are caused by long waiting time for medical record file, long waiting time specialist doctors, and patients who accumulate and clump waiting queue. Based Referral System Characteristics WHO, lack of human resources in medical records, physician professionalism, lack of cooperation and communication pre references, complete infrastructure facilities and supporting resources are inadequate, and incomplete application SIMRS also lead to non-optimal patient care referral JKN in polyclinic.
Based on the Current State Value Stream Mapping, value added activities in the service only 7.32 % to 17.75 %, while the non-value added activity reached 82.25 % to 92.6 %. By cutting the service flow, eliminate waste were found, and implementation tools of Lean 5S, Visual Management, Error Proofing , and Heijunka expected at Estimate Future State Value Stream Mapping will result in reduced service time to 87 minutes , and increase value added activities until 34.95 %.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T47047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ubaidillah Ridwanulloh
"Pelayanan perpustakaan merupakan suatu usaha yang terdiri dari proses yang terencana dari awal sampai akhir dengan memanfaatkan sumber daya, kemampuan, dan keahlian untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen pelayanan perpustakaan dalam meningkatkan layanan dan dampak penerapan manajemen pelayanan yang ada di Perpustakaan Umum Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya Perpustakaan Umum Kota Kediri dalam pemberian layanan perpustakaan antara lain dengan optimalisasi manajemen layanan, kondusifitas sistem organisasi, sistem pengawasan dan sistem keamanan yang dilakukan secara persuasif. Layanan perpustakaan diberikan dengan mengolah bahan bacaan atau bahan pustaka secara optimal untuk pengunjung. Hasilnya pengujung dalam merasakan layanan perpustakaan dapat berjalan dengan baik dan merasa puas."
Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2024
020 JPK 4:1 (2024)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mulzimatus Syarifah
"Formularium Nasional (Fornas) merupakan daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan digunakan sebagai acuan penulisan resep pada pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan. Evaluasi dan pemantauan penerapan obat Fornas bertujuan untuk melihat tingkat ketaatan dan pemanfaatan obat Fornas di RS. Selain itu, evaluasi tersebut juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan fasilitas pelayanan kesehatan terhadap penggunaan obat Fornas, mengidentifikasi masalah terkait penggunaan obat Fornas, dan mengidentifikasi berbagai kendala terkait penerapan Fornas untuk pelayanan kesehatan. Kriteria dalam suatu Formularium RS diperlukan setidaknya >80% sediaan farmasi merupakan bagian dari sediaan farmasi yang berada di Formularium Nasional. Hasil nilai kesesuaian obat Fornas generik ialah 34,26%, Fornas bermerk ialah 37,88%, obat Non-Fornas generik ialah 5,57%, dan obat NonFornas bermerk ialah 22,28% yang terdapat di dalam Farmasi ICU RSUI pada tahun 2022.

Formularium Nasional (Fornas) is a list of selected drugs needed and used as a reference for writing prescriptions in the implementation of health services in the implementation of health insurance programs. Evaluation and monitoring of the application of Fornas drugs in a hospital aims to see the level of compliance and utilization of Fornas drugs in hospitals. In addition, the evaluation was also carried out to determine the level of compliance of health service facilities with the use of Fornas drugs, identify problems related to the use of Fornas drugs, and identify various obstacles related to the application of Fornas for health services. The criteria in an RS Formulary require at least >80% of pharmaceutical preparations to be part of pharmaceutical preparations in the National Formulary. The suitability value of generic Fornas drugs is 34.26%, branded Fornas is 37.88%, generic Non-Fornas drugs are 5.57%, and branded Non-Fornas drugs are 22.28% available in RSUI ICU Pharmacy in 2022."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library