Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Romeo Yanto Esyam
"ABSTRAK
China sebagai salah satu negara produsen penghasil barang yang sangat produktif dan murah mulai mencoba melakukan penetrasi dibidang otomotif dengan memproduksi motor murah di Indonesia dibawah label perusahaan Tossa. Pada awalnya Tossa melabeli produksi motornya dengan merek-merek variant Honda seperti Supra X dan Karisma yang telah terdaftar terlebih dahulu. Teguran dan keberatan dari pihak Honda dilayangkan kepada pihak Tossa untuk segera mengganti merek variant yang telah dipakai tersebut. Namur pihak Tossa menanggapi teguran tersebut dengan cara menghapus huruf `a' pada kata Karisma sehingga merek akhir yang digunakan adalah Krisma. Pihak Honda pun akhirnya melayangkan gugatan kepada pihak Tossa. Alih-alih mendapatkan tanggapan, pihak Tossa malah balik menggugat Honda yang salah menerapkan Merek yang didaftarkan dengan yang digunakan. Gugatan penghapusan atas Merek Honda Karisma yang diajukan oleh pihak Tossa pada awal gugatan di Pengadilan Niaga dikabulkan dengan memerintahkan hapus pendaftaran merek varian Karisma yang ada, namun ditingkat Kasasi tuntutan penghapusan dibatalkan. Pihak Tossa dianggap telah menggunakan merek Karisma dan Krisma yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek-merek varian terkenal Karisma yang terdaftar. Tulisan ini dimaksudkan untuk mentelaah sejauh mana sebuah merek menjadi suatu perdebatan konsepsi serta keterkaitannya dengan teori dan hukum yang berlaku balk menurut perbandingan konsepsi hukum merek yang berlaku saat ini dengan negara-negara maju serta masukan apa yang bisa diberikan untuk perkembangan konsep hukum Merek yang telah ada. Merek sebagai identitas merupakan suatu extra yang mempunyai daya pesona tersendiri sehingga untuk menjaganya perlu tahapan-tahapan perkembangan layaknya seperti individu yang akan menuju dewasa."
2007
T17048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrison Bagus Chandra
"Sepeda motor sebagai sarana transportasi untuk masyarakat sedang mengalami permintaan yang cukup besar. Permintaan masyarakat yang tinggi ini, mendorong PT. Astra Honda Motor (PT. AHM) sebagai perusahaan pembuat sepeda motor merek Honda meningkatkan kemampuan produksinya. Salah satu strateginya adalah dengan memperbanyak komponen yang berasal dari subkontraktor (outsourcing).
Untuk menjaga agar kualitas (Quality), dan ketersediaan (Delivery) barangbarang yang berasal dari subkontraktor tetap terjaga, maka PT. AHM memandang perlu adanya evaluasi secara berkala terhadap kinerja tiap subkontraktor. Evaluasi kinerja subkontraktor merupakan masalah multikriteria yang kompleks, karena akan melibatkan aspek-aspek dalam kualitas dan ketersediaan (Q & D).
Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode Analitycal Hirarchy Process dan Promethee (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation) untuk membantu penilaian evaluasi kinerja subkontraktor di PT. AHM. Kedua metode pengambilan keputusan ini mampu mengakomodasi masalah yang multikompleks dengan begitu banyak pihak terkait yang masing-masing mempunyai persepsi dan kepentingan yang berbeda.
Sebagai contoh penerapan metode ini dalam kasus evaluasi kinerja subkontraktor yang memasok kebutuhan blank casting untuk PT. AHM. Hasil pengolahan data bulan Juni 2002 dengan menggunakan metode AHP dan Promethee menghasilkan peringkat yang sama, yaitu PT. Kyowa Indonesia, PT. Chemco Harapan Nusantara, PT. Moradon Berlian Sakti, dan PT. Nusa Metal AOP. Dilihat dari segi kemudahan penggunaan, dan kecepatan penampilan hasil dalam aplikasi di lapangan, penulis mengusulkan kepada PT. AHM untuk menggunakan metode Promethee. Untuk kelengkapan input data analisis atas bobot masing-masing kriteria, penggunaan metode AHP di awal akan sangat membantu, sehingga hasil akhir yang didapat akan lebih baik.

As a simple transportation facility, motor cycle has been getting- high demand in the recent years. This condition has been pushing PT. Astra Honda Motor as a big motor cycle producer in Indonesia to add up their production capability. One of its strategies is outsourcing.
To ensure the quality and delivery from its subcontractors, it is important for PT. Astra Honda Motor to make performance evaluating for its subcontractors. The problem of the ranking of subcontractor submitted to a multi criteria evaluation, the quality aspects and delivery aspects are obviously taken into account.
Based on that reason I try to make a research using Analytical Hierarchy Process method and Promethee (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation) method for treating performance evaluation for subcontractor at PT. Astra Honda Motor. Both decision aid methods or decision support systems has been proposed to help in the ranking of the best performance subcontractor.
As a short example to applied these methods, I took 4 subcontractors to supply blank casting need for PT. Astra Honda Motor. Processing data for June 2002 with AHP and Promethee methods have given us the same ranking. They are PT. Kyowa Indonesia, PT. Chemco Harapan Nusantara, PT. Moradon Bertian Sakti, and PT. Nusa Metal AOP. Promethee method is more superior than AHP method in easy to use aspect and speed to show the result aspect in operational condition. Based on that superiority I suggest to PT. Astra Honda Motor to use Promethee method. To completely analysis input data for each criteria, using AHP method in the beginning will be helpful to get the best end result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Indra Setiawan
"Merek telah menjadi komponen penting dalam dunia pemasaran. Di tengah banyaknya jumlah produk yang ditawarkan produsen dan derasnya informasi, merek menciptakan perbedaan suatu produk dengan produk lainnya. Merek menjadi sama mahalnya dengan komoditas yang dilekatinya. Dengan merek, perusahaan mampu melepaskan diri dari kurva penawaran-permintaan sehingga dapat menciptakan keungulan kompetitif berkelanjutan (sustainable competitive Advantage).
Krisis ekonomi telah menyebabkan penurunan daya beli masyarakat dan masuknya barang-barang dengan harga murah masuk ke dalam negeri. Hal ini menyebabkan terjadinya tekanan yang cukup keras terhadap industi otomotif yang sebagian besar suku cadangnya masih diimpor dari luar negeri.
Produsen sepeda motor Honda sebagai pemimpin pasar yang belum tertandingi juga menghadapi tekanan dengan turunnya daya beli masyarakat dan datangnya berbagai merek baru yang ada di pasar dengan harga yang relatif lebih murah.
Memasuki era globalisasi, merek akan menjadi sangat penting karena atributatribut lain dari kompetisi, seperti atribut produk, biasanya relatif murah ditiru. Untuk itu agar suatu persahaan dapat terus bersaing, intangible asset-nya seperti ekuitas merek perlu dikelola secara terus-menerus. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui kekuatan element ekuitas merek Honda sebagai pemimpin pasar di tengah perubahan yang sedang terjadi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana data diperoleh melalui survei. Jenis penarikan sampel yang digunakan adalah nonprobabilistic sampling dengan teknik penarikan sampeI quota sampling, dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 responder. Data yang di dapat dalam penelitian ini kemudiaan disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek sepeda motor Honda.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa bila dilihat dari ekuitas mereknya, posisi merek Honda saat ini masih cukup kuat. Hasil dari pengukuran top of mind diperoleh Honda menempati peringkat pertama. Hasil pengukuran persepsi kualitas memberikan hasil yang cukup baik, dimana hampir seluruh dimensi kualitas mendapatkan kesan yang baik. Hanya saja, untuk beberapa dimensi seperti kemudahan perawatan mendapat hasil yang kurang begitu baik.
Hasil pengukuran loyalitas merek menunjukkan bahwa konsumen menyukai merek Honda sebesar 76,5%, adapun konsumen yang merasa puas menggunakan Honda sebanyak 76%. Akan tetapi tingkat pelanggan setia relatif lebih rendah, yaitu hanya sekitar 12% saja. Kelompok terbesar pengguna Honda adalah kelompok yang membeli Honda hanya karena faktor kesukaan (liking the brand).
Hasil pengukuran persepsi pengguna sepeda motor Honda terhadap masuknya sepeda motor dengan harga murah (mocin) menunjukkan bahwa responden masih menyatakan ragu-ragu untuk beralih ke merek lainnya. Responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju untuk berpindah sebesar 27%. Kondisi demikian merupakan ancaman bagi produsen Honda. Hasil analisis aset merek lainnya seperti slogan Honda menunjukkan hasil yang cukup baik.
Asosiasi-asosiasi yang terkait dengan Honda yang menunjukkan hasil yang baik, pengukuran tertinggi ditempati oleh produk Jepang, irit BBM, dan jaringan servis luas. Adapun hasil pengukuran yang kurang menunjukkan hasil yang kurang baik terdapat pada keterjangkauan harga dan variasi model.
Produsen Honda hendaknya melakukan revisi terhadap kebijakan harga dengan menciptakan harga yang lebih kompetitif dari harga jual maupun suku cadang, serta terus meningkatkan pelayanan pemeliharaan kepada konsumennya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Suryani
"Perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia cukup pesat baik dari sektor kependudukan, transportasi, maupun industri. Tingkat ketergantungan masyarakat perkotaan khususnya pada sarana transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil pun cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat bahwa kira-kira sebesar 70% penurunan kualitas udara ambien di DKI Jakarta dipengaruhi aktivitas transportasi.Menurunnya kualitas udara selanjutnya dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah' 1) Apakah terdapat korelasi antara besar kepadatan arus lalulintas dengan besarnya konsentrasi beberapa parameter udara ambien (CO, NOx, dan PM10) yang juga berasal dari emisi kendaraan bermotor, selama tahun 2002, dalam hal ini dianggap sebagai agen (agent)? 2) Apakah perubahan besar konsentrasi CO, NOx, dan PM10 pada udara ambien di lima wilayah di DKI Jakarta mempunyai pengaruh terhadap peningkatan jumlah penderita beberapa penyakit saluran pernapasan selama periode tahun 2002, dalam hal ini dianggap sebagai pejamu (host)?
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi serta bagaimana pola korelasi antara kepadatan arus lalulintas dengan perubahan besarnya konsentrasi beberapa parameter udara ambien di lima wilayah penelitian di DKI Jakarta selama periode tahun 2002 (agent). 2) Untuk mengetahui besar serta pola korelasi antara perubahan konsentrasi CO, NOx, dan PM10 yang terdapat di udara ambien di lima wilayah penelitian di DKI Jakarta dengan peningkatan jumlah penderita beberapa penyakit saluran pernapasan selama periode tahun 2002 (host).
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah, 1) Terdapat korelasi positif dan signifikan antara kepadatan kendaraan bermotor di beberapa ruas jalan di lima wilayah penelitian di DKI Jakarta dengan besarnya konsentrasi beberapa parameter udara ambien (CO, NOx, dan PMI0) yang diakibatkan oleh emisi kendaraan bermotor (agent), 2) Terdapat korelasi positif dan signifikan antara besarnya konsentrasi beberapa parameter udara ambien (CO, NOx, dan PM10) di DKI Jakarta yang diakibatkan oleh emisi kendaraan bermotor dengan banyaknya penderita beberapa penyakit saluran pernafasan di DKI Jakarta (host).
Analisis data dilakukan untuk membuktikan hipotesis yaitu analisis korelasi product-moment Pearson untuk membuktikan kedua hipotesis tersebut. Hasil analisis memperlihatkan bahwa:
Besarnya curah hujan yang terjadi sangat besar pengaruhnya terhadap besar konsentrasi polutan udara (PM10, CO, dan NOx), sehingga mempengaruhi pola korelasi antara kepadatan arus lalulintas dengan konsentrasi ketiga polutan udara, yang pada musim hujan rata-rata memiliki pola berlawanan arah. Sedangkan pada musim kemarau hasil korelasi antara kepadatan arus lalulintas dengan kedua polutan udara (PM10 dan CO) sebagian besar menunjukkan pola searah.
Baik pada musim hujan maupun kemarau korelasi antara konsentrasi polutan dengan jumlah penderita beberapa penyakit saluran pernapasan rata-rata memiliki pola searah. Maksudnya, bila konsentrasi polutan meningkat maka jumlah penderita beberapa penyakit saluran pernapasan meningkat pula. Lain halnya dengan pola korelasi antara besar konsentrasi CO dengan penderita beberapa penyakit pada saluran pemapasan pada musim kemarau, dimana rata-rata cenderung memiliki pola berlawanan arah.
Gejala di atas menunjukkan bahwa rata-rata pada musim kemarau di seluruh wilayah penelitian di DKI Jakarta untuk kedua faktor tersebut menunjukkan pola yang sama. Maksudnya adalah semakin meningkatnya nilai agent maka semakin rentan pula tingkat kesehatan masyarakat (host) di wilayah penelitian ataupun sebaliknya. Sementara rata-rata pada musim hujan hubungan antara agent dan host menunjukkan pola yang tidak sama/berlawanan. Hal ini menunjukkan bila konsentrasi polutan meningkat maka jumlah penderita beberapa penyakit saluran pernapasan menurun.
Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan:
Fenomena polusi udara yang terkait dengan kesehatan masyarakat dapat dijadikan satu pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta maupun para perencana tata ruang propinsi DKI Jakarta dalam menata kembali ruang kota Jakarta serta kebijakan yang berkaitan dengan aktivitas transportasi perkotaan, seperti:
- penyediaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan,
- membatasi umur kendaraan,
- memperbaiki pelayanan transportasi umum agar penumpang lebih merasa amen dan nyaman.
Dalam pengaturan tata ruang kota ini perlu dipertimbangkan penyebaran faktor kegiatan, faktor kondisi udara yang bertambah buruk jika kepadatan arus lalulintas tidak mendapatkan solusi yang lebih baik. Hendaknya hasil dari pemantauan secara berkala yang telah dilakukan oleh masing-masing instansi bersangkutan dapat menjadi bahan evaluasi terpadu, yang bermakna bagi Pemerintah DKI Jakarta dalam merencanakan pembangunan yang lebih baik di masa mendatang.
Daftar Kepustakaan: 32 (1976-2004)"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wantoro
"Pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor kendaraan Bermotor merupakan salah satu tugas Polri dibidang Lalu lintas yang sejak dulu hingga kini menjadi perhatian dan sorotan masyarakat, hal ini dikarenakan dambaan masyarakat akan kualitas pelayanan Polri yang cepat, efisien, sederhana dan proporsional masih belum sepenuhnya terwujud.
Berbagai kendala yang dihadapi dari segi personil pelaksana yang terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, sarana dan prasarana pendukung, tata Cara / mekanisme pelayanan serta masyarakat pengguna jasa pelayanan, yang hal tersebut berpengaruh terhadap munculnya berbagai pola-pola perilaku petugas Polisi lalu lintas (Polantas) dalam pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor di Kantor Samsat Jakarta. Mengacu kepada permasalahan tersebut maka didalam Tesis ini ditampilkan Kerangka teori yang relevan dengan pokok permasalahan yaitu teori-teori tentang pelayanan yang intinya menyoroti kelima komponen pelayanan yaitu Tugas pelayanan, pelaksana pelayanan, sarana pelayanan, mekanisme pelayanan dan masyarakat pengguna jasa pelayanan serta teori-teori Perilaku yang menitik beratkan pada budaya organisasi, motivasi, sikap, kepentingan, norma, persepsi, prasangka.
Untuk mendeskripsikan hal tersebut, maka dilakukan pengumpulan data melalui penelitian kualitatif (memahami prinsip-prinsip umum dari gejala yang saling berhubungan satu sama lain), melalui penerapan metode pengamatan terlibat dengan pendekatan etnometodologi yaitu memahami gejala atau hubungan-hubungan yang berlangsung melalui pengamatan terhadap aktifitas petugas Polantas sehari-hari dalam pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor di Kantor Samsat Jakarta. Selanjutnya dilakukan pendalaman melalui wawancara terhadap beberapa Informan yang memahami seluk beluk pelayanan.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa dari rangkaian atau proses pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor di kantor Samsat Jakarta, telah menghadirkan berbagai pola-pola perilaku petugas Polantas yaitu Perilaku Prosedural, Perilaku diluar Prosedur (mencakup perilaku Toleran, Perilaku Diskriminatif, Perilaku Saling Menguntungkan), Perilaku Penghindaran / menarik diri, Perilaku Rutinitas dan Perilaku tidak bertanggung jawab.
Terwujudnya perilaku petugas Polantas dalam pelayanan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor tersebut merupakan hasil interaksi antara kondisi kemampuan petugas / personil pelaksana yang terbatas, sarana dan prasarana pendukung yang kurang memadai serta masyarakat / pengguna jasa pelayanan."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugiarto
"Sistem injeksi bahan bakar telah dikembangkan sejak lama. Namun umumnya sistem injeksi bahan bakar tersebut digunakan pada mesin mobil. Penggunaan sistem ini pada mesin sepeda motor dengan silinder tunggal masih belum luas. Dengan penggunaan sistem injeksi bahan bakar, debit bahan bakar dapat dikontrol sesuai dengan parameter mesin seperti putaran mesin, debit udara yang masuk, serta volume bahan bakar untuk setiap siklus, pada semua kondisi mesin. Penelitian sistem injeksi bahan bakar ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi volumetris sistem intake manifold, kebutuhan bahan bakar untuk setiap siklus mesin, dan karakteristik mesin pada setiap kondisi yang diujikan. Penelitian sistem injeksi bahan bakar untuk mesin satu silinder dengan siklus Otto empat langkah, dilakukan pada mesin Honda CB100 dan dilaksanakan di Laboratorium Thermodinamika Departemen Teknik Mesin FTUI. Dari uji eksperimen dalam penelitian ini menunjukkan karakteristik lama buka injector yang sesuai dengan fungsi putaran mesin, dan tekanan intake pada mesin satu silinder. Sedangkan dari hasil penelitian ini menunjukan nilai efisiensi volumetris yang baik dengan desain intake manifold menggunakan hasil simulasi CFD (Computational Fluid Dynamic).

Fuel Injection System for One Cylinder Motor Cycle Engine. Fuel injection has been developed for many years. But its common application is limited on car?s engine. With many reason fuel injection systems in motorcycle one cylinder engine has not been widely used yet. Fuel Injection System allows the amount of fuel, injected to be controlled appropriate to engine parameters such as engine speed, amount of air inducted to cylinder, temperature, for each cycle, over the entire engine operating conditions. This fuel injection research is done to find out the Volumetric Efficiency of the intake manifold system, the amount of fuel need to be injected for each engine cycle, and the engine characteristics over variation of test conditions. This research based on Honda CB100 engine, at applied thermodynamic Laboratory of Mechanical Engineering Department, Faculty of Engineering University of Indonesia. Experiment data from this research shows the characteristics of injector duration as functions of engine speed, intake pressure, on one cylinder engine and the results of this research shows a good Volumetric Efficiency of the intake manifold designed using CFD (Computational Fluid Dynamic)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Kurnia Togar Pandapotan
"Sepeda motor merupakan moda transportasi paling diminati masyarakat Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, sepeda motor adalah moda transportasi yang paling pesat pertumbuhannya dibanding moda transportasi lainnya. Baru-baru ini Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU menilai harga satuan sepeda motor di Indonesia terlalu tinggi. KPPU menduga tingginya harga sepeda motor tersebut merupakan akibat adanya praktik kolusi berupa kartel dan penetapan harga dari para pelaku usaha di industri sepeda motor. Saat ini, industri sepeda motor berstruktur duopoli dengan pangsa terbesar dikuasai Honda dan Yamaha. Struktur pasar yang demikian memudahkan dilakukannya koordinasi antar pelaku usaha untuk mengurangi intensitas persaingan coordinated effect . Selain melihat tren struktur pasar, perlu juga dilakukan analisis mengenai performa dari industri dan kemungkinan adanya perilaku yang bertendensi anti persaingan untuk menilai apakah terdapat dugaan awal kolusi dalam industri sepeda motor di Indonesia. Hal-hal yang dipakai dalam menilai dugaan awal kolusi dalam sebuah industri sering disebut dengan faktor-faktor plus plus factors .

Motorcycle is the type of transportation that attracts most of Indonesian. For several years motorcycle has become fastest growing type of transportation compared with other types. Lately The Commission for the Supervision of Business Competition Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU rates the unit price of motorcycle in Indonesia as too high. KPPU alleges the exorbitant price of motorcycle unit is resulted from the collusion practices likewise cartel and price fixing which conducted by players in motorcycle industry. The sense of such allegation came from the fact that motorcycle industry is dominated only by two major players, Honda and Yamaha, and lies on duopoly structure. Such market structure facilitates the coordinated effect by undertaking business actors to decrease the intensity of competition. Apart from seeing market structure trends, it is also needed to analyze the industry performance and any conduct that can be deemed as anti competition. Such analyses are needed to find whether there is any preliminary allegation regarding collusion in Indonesian motorcycle industry or not. The analyses which used to find such allegation are usually called plus factors ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Brian Lewis
"ABSTRAK
Semakin banyaknya kendaraan mengakibatkan semakin banyak juga polusi yang dihasilkan. Polusi tersebut berdampak besar pada lingkungan, terutama pada efek gas rumah kaca. Sarana transportasi menjadi penyumbang kedua terbesar penghasil CO2 di lingkungan sehingga dibutuhkan adanya data mengenai gas buang pada kendaraan bermotor saat perjalanan untuk menghitung estimasi CO2 yang dapat menjadi standar kendaraan bermotor agar ramah lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan model emisi kendaraan bermotor.
Perancangan model dilakukan dengan pendekatan model matematika dengan memperhitungkan 3 faktor, yaitu kelajuan kendaraan (v), percepatan (α), dan juga kemiringan jalan (θ). Pengolahan data dilakukan dengan pendekatan data percobaan yang dilakukan dengan persamaan fourier, yang kemudian dibagi berdasarkan kemiringan dan ruas jalan. Pembagian ruas jalan dilakukan menjadi 3 bagian, yaitu jalanan mendarat, menanjak dan menurun. Dengan menggunakan ketiga data tersebut, dilakukan pendekatan polinomial orde 3 untuk mendapatkan persamaan matematikanya.
Dari hasil model didapat bahwa kecepatan kendaraan sangat terpengaruh dengan besar energi yang digunakan. Semakin besar enegi kendaraan bermotor yang digunakan, semakin besar pula gas buang yang dihasilkan. Korelasi antara emisi dengan prediksinya terhadap kelajuan sebesar 0.69 dan rata-rata data emisi dari seluruh percobaan adalah g/km dan rata-rata data emisi prediksi dari kelajuan adalah g/km.

ABSTRACT
Pollution is a major impact on the environment, particularly the effects of green house gases. It is caused also from transportation. Even it becomes the second largest contributor of CO2 in the environment. Knowing how much exhausted gas in motor vehicles is needed to estimate how much CO2 will produce. It can become a standart of a motor vehicle to be said as environmentally friendly. Therefore, it is needed to know how is the emission CO2 model of motor cycle.
The design of the model is done with a mathematical model approach by taking into account three factors, namely the vehicle speed (v), acceleration (α), and also a road gradient (θ). Data analysing is done of the experiment data by using interpolaion data by Fourier series and also polinomial equations. The segments of the road made into 3 parts, namely the landed, uphill and downhill street. Using the three data, the approach is to get a third-order polynomial equation.
From the results obtained that the model of the vehicle speed is very influenced by the energy used. The greater energy motor vehicle is used, the greater the exhaust gases produced. The correlation between emissions of CO2 with the prediction of emissions of CO2 that is the function of the speed is 0.69 and the average emission data from all trials was 8.88x10^5 g/km and average emission data prediction of velocity is 8.82x10^5 g/km. It means that the prediction model is quit good."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T48301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tandjung, M. Natsir
"Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru (BBN I) merupakan salah satu jenis pungutan kepada Wajib Pajak di Kantor Samsat dan merupakan penerimaan primadona bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi DKl Jakarta. Pelaksanaan administrasinya dilakukan secara terpadu dengan Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap (SAMSAT). Berdasarkan kesamsatan ini mekanisme pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kendaraan Baru (BBN I) berjalan sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditentukan di antara instansi terkait.
Namun, kenyataannya mekanisme tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya karena terdapat permasalahan pada penetapan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru (BBN I) secara manual terhadap Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang tidak terdapat di dalam Tabel Nilai Jual Kendaraan Bermotor. Kondisi ini mengakibatkan tidak efektifnya pelayanan kepada wajib pajak dan terhambatnya penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru (BBN 1).
Tesis ini bertujuan untuk membahas dan mendeskfipsikan pelaksanaan pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru (BBN I) di Kantor Samsat Propinsi DKl Jakarta, mengkaji dan menganalisis tingkat efektifitas mekanisme pemungutannya, serta mencari alternatif solusi agar mekanisme pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor berjalan secara efektif sesuai dengan sistem dan prosedur Samsat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif tanpa hipotesis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in the depth interview) dan daftar pertanyaan secara tertulis kepada pejabat dan petugas di Kantor Samsat, Dipenda maupun Depdagri. Analisis dilakukan secara kualitatif berdasarkan data dan informasi yang didapat selama penelitian yang dihubungkan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang mempunyai korelasi dengan administrasi pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru (BBN I).
Kesimpulan tesis ini adalah mekanisme pelaksanaan pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru (BBN I) tidak berjalan secara efektif, apabila penetapan Nilai Jual Kendaraan Bermotor ditetapkan secara manual dan menghambat penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru (BBN I).
Saran tesis ini adalah agar Dipenda membentuk Tim Penetapan Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang beranggotakan intern dan ekstern yang terkait dan bekerja secara independen serta cepat keputusannnya, sehingga mekanisme pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dapat berjalan secara efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wachid Abdullah
"Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam seluruh kegiatan pembangunan nasional. Pertumbuhan konsumsi energi di negara berkembang seperti di Indonesia cenderung lebih tinggi dari negara maju. Konsumsi tersebut berkaitan dengan semakin banyaknya pekerjaan yang menggunakan energi listrik dan mesin industri, serta berbagai kegiatan ekonomi lainnyal. Salah satu sumber energi yang terpenting sampai saat ini adalah minyak bumi. Antares tahun 1994/95 dan proyeksi pada tahun 1998/99 memperiihatkan bahwa minyak bumi masih merupakan andalan sumber energi. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 : Tingkat Permintaan Energi Tabun 1994/95 s.d. 1998/99 (dalam satuan MBOE : Million Barrels of Oil Equivalent)*
Sumber : Departemen Pertambangan dan Energi, 1998 ** Setara dengan 3uta Bard Minyak
* Angka Sementara
11 Saddayao, Corazon Morales, 1778: 3
Tabei diatas menunjukkan bahwa antra tahun 1994/95 s.d. 1998/99 lebih dari 60% permintaan energi dalam negeri diperoleh dari minyak bumi. Pada tahun 1998/99 proporsi permintaan energi 61,11% energi dari minyak bumi. Disamping untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, bagi Indonesia minyak bumi juga merupakan andalan bagi pemasukan devisa negara. Gambaran penerimaan dalam negeri dari minyak & gas (migas). ditunjukkan pada tabei berikut :
Tabei 2 Kuantitas dan Nilai Ekspor Minyak dan Gas Indonesia, 1990-1997
Sumber : Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor/lmpor 1997
Data diatas menunjukkan bahwa memang ketergantungan ekspor dari migas semakin lama semakin menurun. Hal ini diakibatkan oleh adanya peningkatan ekspor di bidang non-migas yang mendapat prioritas khususnya pada dasawarsa terakhir. Penurunan ekspor minyak dan gas bumi tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan minyak di dalam negeri sendiri yang telah mengalami kenaikan sesuai dengan kenaikan kebutuhan masyarakat, seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3 : Banyaknya Produksi Migas Menurut jenis Pengilangan 1992-1996 (Gasoline, Premium, Minyak Tanah/ Kerosene, Solar) dalam satuan Barrel
Sumber : Statistik Pertambangan minyak dan Gas Bumi, 1996
Data diatas menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan produksi beberapa hasil migas khususnya premium, kerosene, dan solar dari tahun ke-tahun. Jika angka-angka diatas kita konfirmasikan terhadap pertumbuhan kendaraan bermotor yang menggunakan produk migas tersebut, maka terlihat adanya hubungan yang erat antara peningkatan produk migas tersebut terhadap peningkatan jumlah kendaraan bermotor.
Antara tahun 1992-1997 produksi rakitan seluruh kendaraan bermotor mengalami kenaikan kecuali penurunan jeep antara tahun 1996-1997, dan penurunan produksi bis antara tahun 1995-1997. Dengan demikan terlihat indikasi yang kuat bahwa peningkatan beberapa jenis produksi migas dipengaruhi oleh kendaraan bermotor yang menggunakan jenis produk tersebut?"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>