Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihotang, Tama Sintaria
Abstrak :
Studi mengenai pemilihan pasangan hidup di kalangan pemuda perkotaan menujukkan terjadinya perubahan tren. Saat ini, pemilihan pasangan cenderung didasarkan pada faktor inklusif yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, status sosial ekonomi serta penampilan fisik dibandingkan dengan kesamaan etnisitas. Berbeda dengan pemuda suku Batak perkotaan, disamping faktor inklusif terdapat pula faktor eksklusif yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan pasangan. Faktor eksklusif yang dimaksud adalah kesamaan etnisitas yang berasal dari dorongan keluarga luas. Artikel ini membahas mengenai bagaimana pandangan pemuda suku Batak perkotaan terhadap pemilihan pasangan hidup yang bersifat inklusif dan eksklusif. Dalam mengkaji fenomena ini, penulis menggunakan pendekatan pertukaran. Pemuda suku Batak perkotaan terbagi menjadi dua tipologi dalam pemilihan pasangan. Pertama, memilih pasangan berdasarkan faktor inklusif dan eksklusif. Kedua, pemilihan pasangan berdasarkan faktor inklusif saja. Artikel ini menggunakan metode kualitatif, data yang dikumpulkan diperoleh melalui wawancara mendalam. ...... The study of the mate selection among urban youths shows a shift in trends. The current selection of mates tends to be based on inclusive factors such as age, education, employment, socio-economic status, and physical appeareance compared to the similarity of ethnicity. In contrast to the urban Batak youth, in addition to the inclusive factor there is also an exclusive factor that needs to be considered in the selection of mate. The exclusive factor in this article is the common ethnicity derived from the family’s encouragement. This article discusses how the views of urban Batak youth against the inclusive and exclusive factors on mate selection. Urban Batak youth is divided into two typologies in the selection of mate. First, choose a mate based on inclusive and exclusive factors. Second, choose a mate based on inclusive factor only. In examining this phenomenon, the author uses exchange theory as an approach. This article uses qualitative method, colletected data obtained thorugh in-depth interviews.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fein, Ellen.,
New York: Warner Books, 1997
646.77 FEI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Abednego Kristariyanto
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemilihan pasangan pada perempuan dewasa muda dilihat dari sudut pandang psikologi evolusi. Ahli psikologi evolusi telah mengemukakan bahwa sexual attractiveness yang dimiliki seseorang merupakan penunjuk potensi reproduksinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan partisipan memilih stimulus gambar ukuran tubuh normal dan tidak normal untuk dijadikan pasangannya. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa perempuan berusia 18 - 25 tahun, yang berasal dari daerah rural dan daerah urban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan antara kelompok yang mendapat stimulus gambar laki-laki dengan body attractiveness ukuran tubuh normal dengan kelompok yang mendapatkan stimulus gambar laki-laki dengan body attractiveness ukuran tubuh tidak normal pada pemilihan pasangan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa body attractiveness laki-laki dengan ukuran tubuh normal lebih banyak dipilih pada daerah urban. ...... This study was conducted to determine the mate selection of young adult women from the perspective of evolutionary psychology. Evolutionary psychologists have suggested that sexual attractiveness is an indicator of one's own reproductive potential. This research was conducted with an experimental method with participants selecting the stimulus image body size is normal and not normal to be a partner. Participants in this study were female students aged 18-25 years, who come from rural areas and urban areas. The results showed that there were significant differences between the groups that received stimulus pictures of men with body attractiveness normal body size with the group receiving the stimulus pictures of men with body attractiveness abnormal body size in mate selection. The results also showed that body attractiveness of men with normal body size were chosen in urban areas.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Eka Pratiwi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh style penggunaan makeup wanita terhadap kecenderungan pria untuk memilih wanita yang menggunakan makeup tersebut sebagai pasangannya. Menurut teori evolusi, facial attractiveness berperan sebagai sexual weapon dan sexual ornament dalam strategi pemilihan pasangan. Makeup diketahui dapat memanipulasi facial attractiveness, sehingga besar kemungkinan penggunaan makeup merupakan tool yang efektif bagi wanita dalam menjalankan strategi pemilihan pasangan. Pada penelitian ini, tiga variasi style makeup (tanpa makeup, daytime makeup, after dark beauty makeup) ditentukan berdasarkan pilot study, menghasilkan tiga set foto wanita dengan ketiga variasi makeup yang masing-masing setnya berisi tujuh foto. Pengukuran kecenderungan pria memilih pasangan diukur dengan menggunakan alat ukur Romantic Desirability (Buss & Hill, 2008) dalam bentuk kuesioner. Partisipan dalam penelitian ini adalah Pria berusia 19-40 tahun, tidak sedang menjalin hubungan romantis, heteroseksual, dan tidak mengenal subjek dalam foto secara pribadi dengan jumlah partisipan 90 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari style penggunaan makeup terhadap kecenderungan pria memilih pasangan F(2, 87) = 2,018, p 0,14 > 0,05. Oleh karena itu, style penggunaan makeup bukan merupakan aspek penting bagi wanita dalam melakukan strategi pemilihan pasangan. ...... This study examined the effect of females? makeup style toward male tendency to choose the makeup wearer as their potential mate. According to evolution theory, facial attractiveness held a role as sexual weapon and sexual ornament in mating strategy. Makeup is capable of manipulating facial attractiveness, so it is likely that makeup can be used as an effective tool for female to work on their mating strategy. In this study, three variations of makeup style (no makeup, daytime makeup, after dark beauty makeup) were decided by pilot study, produced three sets of photos of each makeup variations. Every set consist of seven female photos. Male tendency to choose potential mate measured by using romantic desirability questionnaire (Buss & Hill, 2008). Participants of this study are male within the age range of 19-40, currently not in a relationship, heterosexual, and not personally familiar with any subject of the photos. Total participants are 90 subjects. The result of this study shows that there is no significant effect of makeup style towards male tendency to choose their potential mate F(2, 87) = 2,018, p 0,14 > 0,05. Thus, makeup style is not an important aspect for female to work on their mating strategy.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library