Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Komariah
Abstrak :
Tujuan penulisan skripsi ini ialah memperlihatkan bahwa perumusan istilah masak-memasak sesuai dengan ciri_-ciri istilah dan batasannya jelas dalam prakteknya. Kemudian penulis menunjukkan sistematik pengelompokkan istilah tersebut menurut hiponimi. metode penulisan yang digunakan ialah metode induktif, yaitu suatu cara pendekatan yang bertolak dari observasi atas fenomena yang khusus menuju pada suatu kesimpulan umum, dengan menggunakan semantik sebagai dasarnya. Dasar teori yang dipakai ialah teori John Lyons mengenai hiponi_mi dan analisis makna, yang terdapat dalam bukunya Semantics volume I dan Introduction to Theoretical Linouistics. Teori penunjang yang dipakai ialah teori F.R. Palmer dan Ruth Kempson dalam bukunya Semantics a New Outline dan Semantic Theory. Data yang digunakan ialah istilah masak memasak yang terdapat dalam buku Penqetahuan Resep Asing dan Pengetahuan Pengolahan dan Penyajian Makanan Kontinental Amerika dan Oriental. Di samping itu penulis melakukan wawancara dengan informan. Hasil penelitian membuktikan bahwa tidak semua peru_musan istilah masak-memasak batasannya jelas dalam prakteknya. Hasil penelitian pun membuktikan bahwa hiponimi sebagai pelingkupan makna mencakup dua konsep, yaitu hipo_nimi transitif dan hiponimi unilateral. Hiponimi transitif sebagai pelingkupan makna terjadi dalam dua tahap peling_kupan, sedangkan hiponimi unilateral sebagai pelingkupan makna terjadi dalam satu tahap pelingkupan. Dalam menerapkan hubungan hiponimi terhadap istilah masak-memasak, diperoleh 6 hiponimi transitif dan 17 hipo_nimi unilateral berikut diagramnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Maharani
Abstrak :
Vlog merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh berbagai macam kalangan, termasuk anak-anak. Vlog yang dibuat oleh anak-anak, antara lain, vlog masak-memasak. Opening vlog masak oleh anak-anak tampaknya menarik untuk dicermati karena mereka tidak hanya menyapa, tampaknya mereka juga menyampaikan tuturan-tuturan lain. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan karakteristik opening vlog masak oleh anak dalam bahasa Jepang. Vlog masak yang dicermati berjumlah 13 vlog. Vlog masak dibuat oleh anak berusia sekitar usia 6-12 tahun. Opening vlog dilakukan oleh anak-anak yang merupakan penutur jati bahasa Jepang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data opening vlog yang berupa monolog. Hasil penelitian ini berupa 8 karakteristik opening vlog, yaitu (i) sapaan, (ii) perkenalan diri, (iii) tagline, (iv) paparan situasi, (v) eksplanasi kegiatan, (vi) alasan penutur, (vii) opini penutur, dan (viii) ajakan.
Vlog is an activity performed by a wide variety of people, including children. One of the vlogs that are often made by children is cooking vlogs. The opening of cooking vlogs by children seems interesting to be examined because they do not only greet the audience, but it seems they also convey other utterances. The purpose of this research is to explain the characteristics of cooking vlog`s openings by children in Japanese. The observed vlogs were 13 vlogs. The cooking vlog is made by children aged about 6-12 years old. The opening vlog is done by children who are native speakers of Japanese. The data used in this research is a monologue vlog opening. The results of this research are the 8 characteristics of opening vlog: (i) greetings, (ii) self-introduction, (iii) tagline, (iv) exposure to the situation, (v) explanation of activities, (vi) speaker reasons, (vii) speaker opinions, and (viii) invitation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Enrico Susanto
Abstrak :
Masalah lingkungan khususnya tentang non degradable telah menjadi masalah serius, oleh karena itu diperlukan suatu solusi seperti menggunakan bahan alam sebagai penganti bahan bakar atau polimer ramah lingkungan. Serat tanaman sorgum atau Sorgum bicolor menjadi salah satu sumber yang sangat potensial untuk diolah menjadi bahan baku komposit. Tantangan utama menggunakan serat alam sebagai penguat adalah mudah menyerap air atau bersifat hidrofilik. Akibatnya ikatan antarmuka antara serat dan matriks menjadi lemah. Dengan menghilangkan kandungan lignin dan hemiselulosa yang menyelimuti serat sehingga dihasilkan serat nanokristalin selulosa yang memiliki kompatibilitas yang baik dengan matriks. Untuk mengatasinya dilakukan berbagai perlakuan salah satunya perlakuan hidrothermal, jenis perlakuan ini lebih ramah lingkungan dari proses lainya karena hanya air yang digunakan sebagai reagen, relatif murah, mudah dan sedikit by produk. Metode yang digunakan meliputi perebusan selama 5 menit dan dilakukan masak bertekanan selama 10 menit dan 15 menit. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian SEM untuk melihat kompatibilitas antara serat dan polimer. Pengujian thermal dilakukan untuk melihat suhu kristalinitas dan suhu leleh dari komposit. Pengujian tarik dilakukan untuk melihat kekuatan mekanik dari komposit. Kondisi komposit paling optimum dari pengujian adalah pada proses pressure cooking pada 10 menit dan fiber load 5%.
Environmental problems especially about non degradable, have become a serious problem, therefore a solution such as using natural materials as fuel or ecofriendly polymers is required. Sorghum fiber or Sorghum bicolor become one of the most potential sources to be processed into composite raw materials. The main challenge of using natural fibers as reinforcement is the easy to absorb water or hydrophilic. Consequently the interface bond between the fiber and the matrix becomes weak. Removing the lignin and hemicellulose contents that envelop the fibers to produce nanocrystalline cellulose that have good compatibility with the matrix. To overcome this a variety of treatment was done, one of those was the hydrothermal treatment, this treatment is more environmentally friendly than other processes because only water is used as reagents, relatively cheap, easy and little by product. The method used includes boiling for 5 minutes and pressure cooking for 10 minutes and 15 minutes. The SEM is done to see compatibility between fiber and polymer. Thermal test is performed to see the temperature of crystallinity and the melting temperature of the composite. Tensile test is performed to see the mechanical strength of the composite. The optimum conditions composite at the pressure cooking process at 10 minutes and fiber load 5%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library