Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Willem, Michael Christian
"LEMIGAS telah menerapkan sistem manajemen mutu SMM dan sistem manajemen lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja SMLK3, tetapi masih ditemukan adanya ketidaksesuaian yang berulang. Rumusan masalah penelitian ini adalah pemahaman pegawai yang kurang dan implementasi SMM serta SMLK3 yang tidak terintegrasi dapat menimbulkan ketidaksesuaian padahal ketidaksesuaian dapat dikurangi dengan integrasi sistem manajemen mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja SMMLK3. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pemahaman pegawai mengenai SMM dan SMLK3, menganalisis implementasi SMM dan SMLK3, menganalisis hubungan antara pemahaman pegawai dengan implementasi SMM dan SMLK3, dan menyusun integrasi SMMLK3. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman pegawai untuk SMM dan SMLK3 pada tingkat cukup hingga baik. Implementasi SMM berada pada tingkat cukup hingga baik, dan implementasi SMLK3 berada pada tingkat baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman pegawai dengan implementasi SMM dan SMLK3. Integrasi SMMLK3 tidak mampu menggabungkan secara menyeluruh implementasi SMM dan SMLK3.

LEMIGAS has apply Quality Management System QMS and Environment, Occupational Health and Safety Management System EHSMS, however there is still found repeated non conformity. Formulation of the research problem is the lack of employee's understanding and the unintegrated implementation of QMS and EHSMS which is resulting a non conformity, whereas can be reduced by Quality, Environment, Occupational Health and Safety Management System QEHSMS Integration. The objectives of the research are analyze the employee's understanding about QMS and EHSMS, analyze the implementation of QMS and EHSMS, analyze the connection between the employee's understanding and the implementation of QMS and EHSMS, then construct the integration of QEHSMS. The results shows that the employee's understanding of the QMS and EHSMS is in the enough to good level. The implementation of QMS in the enough to good level, and the implementation of EHSMS in the good level. There is a significant connection between employee's understanding with the implementation of QMS and EHSMS. The integration of the QEHSMS is unable to compile the implementation of the QMS and the EHSMS comprehensively.
"
[Jakarta, 22/03/2017]: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Sahara
"Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya pencegahan untuk menanggulangi berbagai macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain penyakit Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak dan Hepatitis B. Tujuan dari program imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan pencapaian serta mempertahankan cakupan imunisasi lengkap pada bayi dan ibu hamil, paling sedikit 80 % dari semua wilayah dan peningkatan mutu pelayanan, untuk mencapai hal ini telah di kembangkan dua alat manajemen program imunisasi yaitu PWS dan Supervisi dengan check list.
Di Kabupaten Musi Banyuasin cakupan imunisasi rutin pada bayi sudah mencapai target, tetapi cakupan imunisasi campaknya secara rata-rata masih rendah. Di Indonesia campak masih merupakan masalah kesehatan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian. Morley mengatakan imunisasi campak merupakan suatu kesehatan masyarakat yang paling bermakna yang dapat diukur di negara berkembang.
Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang sistem manajemen Puskesmas dalam program imunisasi campak di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2000 dengan memakai pendekatan sistem yaitu sistem input, procces dan output. Manajemen dapat dipandang dari berbagai persepektif tergantung latar belakang serta kepentingan, dengan menggunakan pendekatan sistem dalam manajemen hal ini berarti berusaha memandang organisasi sebagai suatu sistem yang utuh dengan melihat organisasi secara keseluruhan.
Disain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional, pengamatan dilakukan di 40 Puskesmas Kabupaten Musi Banyuasin. Untuk menganalisis sistim manajemen ini dilihat dari variabel input dan variabel procces, inputnya terdiri dari karakteristik petugas, dana, SOP, dan sarana sedangkan variabel procces terdiri dan minilokakarya, PWS, supervisi dan PTP. Dari hasil penelitian ini didapatkan variabel pada input yang mempunyai hubungan bermakna dengan cakupan adalah karakteristik petugas ( p = 0,023 ), SOP ( p = 0,007 ) sedangkan pada variabel proses yang mempunyai hubungan bermakna adalah minilokakarya ( p 0,007 ) dan supervisi (p = 0,001 ).
Variabel yang paling dominan mempengaruhi cakupan imunisasi campak adalah supervisi. Supervisi merupakan salah satu dari fungsi manajemen, pengertian supervisi adalah melakukan pegamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya. Peningkatan kualitas dan kuantitas supervisi di Puskesmas Kabupaten Musi Banyuasin sangat perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan cakupan program imunisasi.

The Analisys of Mangement System of Public Health Centre on Measles Imunizations Program at Public Health Centre in Musi Banyuasin Regency in 2000Immunization is one of Government Program in preventing how to cope with various kinds of illness, such as, Tuberculosis, Diphteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Measles and Hepatitis B. The aim of the Program is to iesses the sense and death of the illnes which can be prevented by immunization. To reach the aim, it needs the achievent of complate immunizatio for infants and fregnant mothers. There are at least 80 % of the area and increase of service. To reach this, it has been developed two kinds of tools for immunization program management, namely PWS and check list supervision.
In Musi Banyuasin regency routine immunization for infants has reached the target but the spread of measles immunization in average is still low. In Indonesia measles is a health program in reducing the number of illness and death. Morley says measles immunization is a means of public health centre is impotant to be measured in developing countries. The aim of this research is to get information about public health centre management system in measles immunization program in Musi Banyuasin regency in 2000 by means of system approach, namely input, process and out put.
The design of research uses quantitative approach with cross sectional design, observation in 40 public health centre in Musui Banyuasin regency. The analisys of the management system can be seen in input variable and process variable. Input variable itself consist of the characteristies of the worker, fund, SOP and facility while, process variable consist of miniworkshop, PWS, supervision and PTP.
The result of the research is the input variable has special relation with the area in the characteristics of the worker ( p = 0,023 ), SOP ( p = 0,007 ) while process variable has relation with miniworkshop ( p = 0,007 ) and supervision ( p = 0.001 ).
The most dominant which effect measles immunization area is supervision. Supervision itself is one of the function management. The sense of supervision itself is to ovserve directly and gradually done by the leader toward the duty done by the workers. Later if the problem are found, soon there have been same direction or helps to cope with the problem. The increase of supervision quality and quantity in public healyth centre in Musi Banyuasin regency must be done to cover the increase of immunization program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggala Kusumo Wijayanto
"Salah satu cara untuk memeratakan ekonomi di Indonesia adalah dengan cara membangaun infrastruktur salah satunya jalan tol. Jalan tol menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengkoneksi seluruh bagian Indonesia dari mulai pedesaan hingga kota. PT.Marga Sarana Jabar merupakan salah satu bagian dari PSN yang menkoneksi bagian luar Bogor ke arah Jakarta (Ibukota Indonesia), Sukabumi dan Balaraja. Jalan tol harus memberikan kenyamanan pada setiap penggunanya baik dari segi kemacetan, kerusakan jalan dan hal hal lainnya yang menyebabkan ketidak nyamanan. Salah satu penyebab utama ketidak nyamanan tersebut datang dari penerapan kualitas ketika pada saat konstruksi jalan tol tidak diterapkan sesuai dengan standar. Sistem Manajemen Kualitas (SMM) pada saat konstruksi dapat memudahkan pengawas dalam memonitor pekerjaan kontraktor. Akan tetapi, terdapat beberapa masalah didalam penerapan SMM di PT.MSJ. Riset ini menggunakan data primer dan sekunder baik dari dokumen proyek maupun wawancara. Analisa kualitatif ini juga didukung dengan alat yang digunakan yaitu Nvivo 12. Kesimpulan dari riset ini adalah sumber daya manusia merupakan faktor penting didalam buruknya penerapan SMM. Pentingnya pelatihan untuk sumber daya manusia dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas konstruksi.

One of the ways for Indonesia to gain economic equity is by building toll road. Toll road becomes one of the National Strategic Projects (Proyek Strategis Nasional - PSN) of Indonesia to connect all areas expanding from the suburbs to the cities. PT. Marga Sarana Jabar is one of them, connecting Bogor outer ring road area to Jakarta, Sukabumi and Balaraja. Toll road operator must provide a comfortable road trip to the users. They have to minimize any of congestions, damaged roads, or other inconveniences. One of the root causes of any inconveniences comes from the quality that delivered during toll road construction did not comply to the standards. Quality Management System (QMS) during construction can ease the supervisor to monitor the quality. However, there were troubles during the implementation of QMS in construction. This research uses primary and secondary data obtained from archive and questionnaires. The method of analysis using qualitative analysis that also supported with Nvivo tools to identify the highest possibility factors causing poor quality. The main conclusion of this research is that human resource is significantly affecting to the success implementation of QMS. Appropriate training of human resource will be immensely required to improve the construction quality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T55030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library