Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Tulisan ini bertujuan memaparkan hasil penelitian berbagai tipe kolaborasi riset internasional antar institusi, dan tingkat keefektifannya dalam meningkatkan kapasitas ilmiah dan inovasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kolaborasi ilmiah tersebut. Studi dilakukan terhadap enam belas proyek kolaborasi riset internasional di LIPI yang merupakan salah satu lembaga riset publik di Indonesia, antara periode 2001-2010. Hasil studi menunjukkan terdapat tujuh tipe kolaborasi, yang pada umumnya mempunyai dua manfaat utama, yakni publikasi ilmiah internasional dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan. Sementara itu, masih minim sekali proyek kolaborasi riset internasional tersebut yang mengarah pada inovasi, dimana struktur triple helix tampak yakni para akademisi, bisnis, dan pemerintah bekerja secara kolaboratif melalui konsorsium riset internasional. Hasil analisis terhadap kolaborasi riset yang efektif menunjukkan bahwa terdapat tiga elemen penting dalam mendukung kolaborasi riset yang efektif, yakni: (i) posisi tawar antar pihak yang berkolaborasi, (ii) kepercayaan berbasis kompetensi, (iii) hubungan atas dasar kepercayaan.
Jakarta: Redaksi warta kebijakan iptek & manajemen litbang, 2013
600 WKIML
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Sadono
Abstrak :
Penelitian dan pengembangan (Litbang) pertahanan merupakan salah satu komponen strategis dalam mewujudkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan suatu negara. Kebutuhan alutsista pertahanan berteknologi tinggi tidak dapat terus-menerus dipenuhi melalui pengadaan luar negeri. Oleh karena itu, Litbang pertahanan harus mampu melakukan perannya agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari dalam negeri. Untuk mencapai hal ini, setidaknya tiga hal harus diupayakan: deregulasi sistem alutsista pertahanan, pemberdayaan litbang pertahanan, dan penguasaan teknologi alutsista modern.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2022
355 JIPHAN 8:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Yanita
Abstrak :
Inovasi pada lembaga riset semakin memegang peranan penting dalam menghadapi era globalisasi dan pasar yang semakin kompetitif saat ini. Kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai proses inovasi dari suatu lembaga riset telah banyak menghasilkan teknologi, namun relatif masih sedikit yang diterapkan IKM. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya produk litbang yang dapat dimanfaatkan IKM dan masih minimnya penerimaan Pelayanan Jasa Teknis Balai yang berasal dari kerjasama litbang. Dikaitkan dengan visi jangka panjang lembaga litbang di Iingkungan Depperindag sebagai agent inovasi teknologi bagi industri utamanya bagi IKM, menuntut perlunya menumbuhkan pembelajaran dalam organisasi agar inovasi yang dihasilkan tidak hanya berhenti pada tahap penemuan, tetapi dapat diterapkan dalam kegiatan bisnis. Peningkatan nilai tambah melalui penerapan hasil litbang teknologi, rekayasa, dan desain merupakan salah satu bentuk peluang yang dapat dimanfaatkan oleh IKM Agro, untuk itu peran Balai Besar lndustri Agro sangat diperlukan dalam membantu pengembangan industri melalui penerapan produk litbangnya. Hal ini melihat potensi IKM Agro sangat berpeluang untuk dikembangkan daiam rangka memacu pertumbuhan ekspor non-migas mengingat bahan baku dan potensi pasar yang besar. Tujuan kajian ini, adalah : (1) untuk mengetahui kinerja produk hasil litbang BBIA dalam memenuhi kebutuhan/mendukung IKM Agro (dilihat berdasarkan persepsi dan harapan IKM/pengguna jasa); (2) untuk menjelaskan proses pembelajaran dalam merespon perubahan dan kebutuhan IKM, dan (3) untuk mengetahui strategi pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam upaya meningkatkan kinerja produk BBIA guna mencapai kesesuaian persyaratan yang dibutuhkan oleh pelanggannya/IKM. Kinerja produk hasil litbang BBIA diukur dengan menggunakan perspektif pengguna produk (khususnya IKM) untuk mengetahui persepsi dan harapan IKM dengan melihat tingkat kepuasan yang menyangkut 5 aspek kepuasan pelanggan, yaitu : tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Data diolah menggunakan metoda statistik-analisis deskriptif dengan menerapkan metoda skala Liked. Sementara untuk mengetahui sistem pembelajaran di BBIA dengan melihat style (model) dan faktor pendorong terjadinya pembelajaran dianalisis dengan menggunakan analisis multivariat, yaitu SPSS-analisis faktor. Berdasarkan analisis dan pembahasan proses pembelajaran di BBIA dalam meningkatkan produk litbangnya agar dapat mendukung IKM, dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Kinerja produk litbang BBIA yang diukur dengan menggunakan tingkat persepsi dan harapan IKM, ternyata kinerja produk hasil litbang BBIA masih berada di bawah harapan IKM (Persepsi IKM secara keseluruhan sudah cukup puas atas produk litbang yang dihasilkan BBIA). Hal tersebut ditunjukkan oleh hampir semua variabel mempunyai skor persepsi lebih rendah dibandingkan dengan skor harapan. Sementara bila dilihat dari 5 dimensi aspek kepuasan pelanggan, skor persepsi tertinggi untuk dimensi tangibility (lokasi dan kernudahan mencapal, peralatan yang dimiliki, SDM yang cukup profesional, adanya layanan purna jual dan studi tekno-ekonomis dari tiaptiap produk litbang yang dihasilkan), sementara yang terendah pada dimensi responsiveness (kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan konsumen); (2) Ada 2 faktor yang berpengaruh dalam terbentuknya style pembelajaran yang terjadi di BBIA, yaitu : (a) Faktor Knowledge Acquisition yang memberikan pengaruh tertinggi yaitu sebesar 38.72% di dalamnya termasuk variabel penggalian sumber knowledge untuk perbaikan kepada produk dan proses; dan (b) Faktor Knowledge Sharing memberikan pengaruh sebesar 23.96% terhadap style pembelajaran di BBIA, yang terdiri dari variabel dissemination mode dan learning focus. Analisis Learning Orientation juga menunjukkan model pembelajaran di BBIA ditentukan oleh sumber knowledge dan product process-focus; (3) Terdapat 6 faktor pendorong yang memudahkan terjadinya pembelajaran di BBIA, yaitu : kreatifitas, pendidikan berkelanjutan, keragaman operasional, eksperimentasi, concern terhadap pengukuran kinerja, dan tanggap terhadap lingkungan. Faktor pendorong ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan kasus pembelajaran di Balai Litbang lndustri Kulit, Karat, dan Plastik (BBKKP) yang terdapat 7 faktor pendorong, dengan kesamaan faktor yang paling berpengaruh adalah kreatifitas. Strategi pembelajaran yang sesuai di BBIA untuk dapat mengatasi skor kesenjangan yang tinggi dalam hal kemampuan BBiA menghasilkan produk litbang dan dapat diterapkan di IKM, adalah BBIA perlu mengembangkan model pembelajaran yang ada dengan memperhatikan variabel value-chain (keseimbangan antara proses mendesain dan kebutuhan/analisa pasar) dan pengembangan ketrampilan/keahlian SDMnya agar inovasi yang didapatkan dari hasil kreatifitas dan interaksi yang sudah melibatkan IKM dapat diterapkan IKM. Diharapkan produk litbang yang dihasilkan dapat lebih membantu IKM, utamanya dalam pemecahan penguasaan teknologi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solichah Vichy Budiwati
Abstrak :
[ABSTRAK
"Pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan dalam pendapatan perkapita" "suatu negara merupakan salah indikator keberhasilan pembangunan suatu negara. Beberapa penelitian membuktikan bahwa tingginya tingkat output perekonomian yang dihasilkan oleh negara maju sebagian besar ternyata bersumber dari variabel Total Factor Productivity (TFP) yang identik dengan kemajuan teknologi, unsur produktifitas ataupun efisiensi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi variabel TFP dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia serta mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan TFP. Metode perhitungan TFP yang digunakan dalam penelitian ini adalah growth accounting, sedangkan metode yang digunakan terkait penelitian faktor-faktor yang memepengaruhi pertumbuhan TFP adalah metode Ordinary Least Square (OLS) dengan model regresi linear berganda berdasar data time series (1990-2012). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan TFP merupakan variabel yang memberikan kontribusi rata-rata terkecil dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan variabel modal dan tenaga kerja dengan angka kontribusi sebesar" "11,70% dan angka dekomposisi dalam pertumbuhan ekonomi sebesar 0,55%. Dari hasil estimasi model didapatkan hasil bahwa faktor yang signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan TFP di Indonesia adalah inflasi, net ekspor, anggaran litbang dan tingkat pendidikan pekerja, sedangkan faktor yang tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan TFP adalah Foreign Direct Investment (FDI). Adapun faktor yang memberikan pengaruh paling kuat dalam pertumbuhan TFP adalah anggaran litbang pemerintah .
ABSTRACT
Economic growth is reflected in a country's per capita income is one indicator of the success of a country's development. Several studies have shown that high levels of economic output generated by the developed countries derived from Total Factor Productivity (TFP) variables, which is identical with the advancement of technology, the element of productivity or efficiency of work. This study aims to analyze the contribution of TFP variables in Indonesia's economic growth and examine the various factors that affect the growth of TFP. TFP calculation method used in this research is the growth accounting, while the research methods used in relation to the factors that affect the growth of TFP is Ordinary Least Square (OLS) with a multiple linear regression model based on time series data (1990-2012). Research shows that TFP growth variable is a variable that contributes the smallest in economic growth in Indonesia compared to the variable capital and labor with acontribution rateof11.70% and thenumberof decompositionineconomicgrowthby 0.55%.From the results of the model estimation showed that the factors that significantly affect TFP growth in Indonesia is inflation, net exports, R & D expenditure and education level of workers, while not significant factors affecting the growth of TFP is Foreign Direct Investment (FDI). Factor that provide the most impact in TFP growth is the government R & D expenditure.;Economic growth is reflected in a country's per capita income is one indicator of the success of a country's development. Several studies have shown that high levels of economic output generated by the developed countries derived from Total Factor Productivity (TFP) variables, which is identical with the advancement of technology, the element of productivity or efficiency of work. This study aims to analyze the contribution of TFP variables in Indonesia's economic growth and examine the various factors that affect the growth of TFP. TFP calculation method used in this research is the growth accounting, while the research methods used in relation to the factors that affect the growth of TFP is Ordinary Least Square (OLS) with a multiple linear regression model based on time series data (1990-2012). Research shows that TFP growth variable is a variable that contributes the smallest in economic growth in Indonesia compared to the variable capital and labor with acontribution rateof11.70% and thenumberof decompositionineconomicgrowthby 0.55%.From the results of the model estimation showed that the factors that significantly affect TFP growth in Indonesia is inflation, net exports, R & D expenditure and education level of workers, while not significant factors affecting the growth of TFP is Foreign Direct Investment (FDI). Factor that provide the most impact in TFP growth is the government R & D expenditure.;Economic growth is reflected in a country's per capita income is one indicator of the success of a country's development. Several studies have shown that high levels of economic output generated by the developed countries derived from Total Factor Productivity (TFP) variables, which is identical with the advancement of technology, the element of productivity or efficiency of work. This study aims to analyze the contribution of TFP variables in Indonesia's economic growth and examine the various factors that affect the growth of TFP. TFP calculation method used in this research is the growth accounting, while the research methods used in relation to the factors that affect the growth of TFP is Ordinary Least Square (OLS) with a multiple linear regression model based on time series data (1990-2012). Research shows that TFP growth variable is a variable that contributes the smallest in economic growth in Indonesia compared to the variable capital and labor with acontribution rateof11.70% and thenumberof decompositionineconomicgrowthby 0.55%.From the results of the model estimation showed that the factors that significantly affect TFP growth in Indonesia is inflation, net exports, R & D expenditure and education level of workers, while not significant factors affecting the growth of TFP is Foreign Direct Investment (FDI). Factor that provide the most impact in TFP growth is the government R & D expenditure., Economic growth is reflected in a country's per capita income is one indicator of the success of a country's development. Several studies have shown that high levels of economic output generated by the developed countries derived from Total Factor Productivity (TFP) variables, which is identical with the advancement of technology, the element of productivity or efficiency of work. This study aims to analyze the contribution of TFP variables in Indonesia's economic growth and examine the various factors that affect the growth of TFP. TFP calculation method used in this research is the growth accounting, while the research methods used in relation to the factors that affect the growth of TFP is Ordinary Least Square (OLS) with a multiple linear regression model based on time series data (1990-2012). Research shows that TFP growth variable is a variable that contributes the smallest in economic growth in Indonesia compared to the variable capital and labor with acontribution rateof11.70% and thenumberof decompositionineconomicgrowthby 0.55%.From the results of the model estimation showed that the factors that significantly affect TFP growth in Indonesia is inflation, net exports, R & D expenditure and education level of workers, while not significant factors affecting the growth of TFP is Foreign Direct Investment (FDI). Factor that provide the most impact in TFP growth is the government R & D expenditure.]
2015
T42981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Ika Dewi Kumalasari
Abstrak :
Berkembangnya implementasi strategi inovasi terbuka di sektor swasta menimbulkan pertanyaan, apakah strategi tersebut juga efektif untuk meningkatkan kinerja inovasi di lembaga pemerintah. Studi ini mengobservasi proses adaptasi lembaga riset pemerintah dalam menerapkan strategi inovasi terbuka dalam beberapa kegiatan risetnya. Observasi penerapan inovasi terbuka di lembaga pemerintah dipandang perlu untuk mengisi kesenjangan studi mengenai topik tersebut. Mengingat strategi ini umumnya digunakan di sektor swasta untuk mendorong kinerja inovasi. Studi ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengobservasi serta mengukur implementasi inovasi terbuka pada Badan Litbang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Proses adaptasi melibatkan tiga aspek, yaitu ketersediaan sumber daya, mekanisme pengetahuan, dan kapasitas kemitraan. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa dua faktor yang berperan signifikan dalam implementasi inovasi terbuka adalah mekanisme pengetahuan dan kapasitas kemitraan. Salah satu pusat di Badan Litbang memiliki kapasitas kemitraan yang lebih baik karena fungsinya sebagai lembaga perantara. Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan penelitian, yang tidak memerlukan riset dasar serta berada dalam jaringan kemitraan strategis, umumnya memiliki tingkat adaptasi yang lebih baik.
Sumedang: Puslatbang Pkasn Lan, 2022
JWK 25:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syakir Hasyimi
Abstrak :
Konsep pengembangan produk di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit, Karat dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta belum berorientasi pada sinergi lintas fungsional. Manajemen pengetahuan yang memfasilitasi lahirnya inovasi produk/ proses belum sepenuhnya disadari oleh pejabat struktural dan fungsional sebagai pendorong kinerja organisasi. Sehingga yang menjadi masalah adalah sejauh mana persepsi karyawan BBKKP dalam memahami learning organization dalam meningkatkan kinerja organisasi. Penelitian dilakukan dengan mengambil objek penelitian BBKKP Yogyakarta, adapun batasan populasi dalam penelitian ini adalah para pejabat struktural dan fungsional. Data primer diperoleh dengan mengedarkan kuisioner sebanyak 120 buah dan wawancara. Selain itu diperlukan data sekunder sebagai pendukung. Variabel yang mengacu pada teknik After Action Review (AAR) digunakan pada analisis deskriptif, sementara variabel yang mendasarkan pada ten-facilitating factor & seven learning orientation digunakan pada analisis faktor. Pada era informasi saat ini terjadi pergeseran dari people management menjadi knowledge management (Jones, 1999:155). Pengelolaan pengetahuan penting karena knowledge creation akan mendorong pada inovasi berkelanjutan yang mengarah pada keunggulan bersaing (Nonaka, Takeuchi, 1995 : 6 ). Pengetahuan hanya akan terdifusi manakala terdapat proses pembelajaran (Senge, 1999:535). Aktifitas pembelajaran diperlukan untuk operasi organisasi saat ini dan masa depan (Barton, 1995:8). Akhirnya, dibutuhkan kebijakan dan strategi dalam membangun organizational learning (Marquart, 1997 : 37). Analisis terhadap model sinergi lintas fungsional telah terbukti meningkatkan pengetahuan yang memperkokoh basis kapabilitas dalam penelitian dan pengembangan. Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan model tersebut adalah: kebebasan, krisis, tujuan bersama, keberanian, kerjasama dan dukungan pimpinan. Analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kemudahan bagi terjadinya pembelajaran di BBKKP dihasilkan tujuh faktor utama yaitu : kreatifitas, eksperimentasi, perbaikan berkelanjutan, pembelajaran atas masalah, keragaman dan kebhinekaan, kepedulian terhadap Iingkungan eksternal, dan kesaling-tergantungan antar unit kerja. Operasionalisasi tujuh faktor utama pendorong organizational learning di BBKKP memerlukan kebijakan dan strategi dalam beberapa aspek, diantaranya menyangkut struktur organisasi, sumberdaya manusia, tata kerja, kepemimpinan dan finansial.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Sasono
Abstrak :
Sebagai salah satu negara tujuan wisata dunia di wilayah Asia, khususnya di wilayah Asia Tenggara, dan agar mampu bersaing dengan negara-negara lain yang berada dalam satu kawasan, seperti halnya dengan negara-negara ASEAN dalam perebutan pangsa wisatawan mancanegara, maka selain diperlukannya dukungan kesiapan sarana dan prasarana pada sektor pariwisata, dukungan sumber daya manusia yang memiliki kualitas, keterampilan dan produktivitas kerja yang tinggi juga sangat diperlukan, termasuk aparatur pemerintah yang berada pada sektor ini. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya apabila aparatur pemerintah yang berfungsi sebagai regulator, fasilitator dan dinamisator pembangunan dibidang kepariwisataan tersebut tiuak memiliki kualitas, keterampilan dan produktivitas kerja yang baik. Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap produktivitas pegawai. Sedangkan secara lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikansi hubungan atau pengaruh antara variabel motivasi, kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap variabel produktivitas pegawai. Populasinya adalah seluruh pegawai Badan Litbang dan Diklat Kebudayaan dan Pariwisata yang berjumlah 219 orang, dimana teknik penggumpulan datanya menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 55 orang yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas, yaitu : motivasi, kepemimpinan dan iklim organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas pegawai, dan secara bersama-sama ketiga variabel tersebut juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas pegawai, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,518 dan koefisien determinasi (R2} sebesar 0,268 serta ditunjukkan pula oleh signifikansi F ketiga variabel sebesar 0,001 dan signifikansi t untuk masing-masing varibel sebagai berikut : motivasi sebesar 0,032, kepemimpinan 0,047 dan iklim organisasi sebesar 0,036. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran yang diberikan untuk meningkatkan produktivitas pegawai adalah dengan cars memberi perhatian yang lebih terhadap motivasi para pegawai secara terus menerus, selain itu diperlukan kemimpinan yang didasarkan pada majerial yang kokoh dan perlu diciptakannya iklim organisasi yang kondusit, agar para pegawai merasa nyaman dan betah dalam bekerja.
2001
T8723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cory
Abstrak :
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS mengharuskan adanya pengelolaan PNS berdasarkan jabatan fungsional yang sudah ditentukan. Badan Litbang Kesehatan belum melakukan penataan SDM jabatan fungsional sesuai dengan peraturan tersebut. Sesuai perhitungan yang didasarkan pada indikator kinerja Badan Litbang Kesehatan dan rencana strategis pemerintah, terdapat kelebihan jumlah peneliti sehingga diperlukan penataan berupa perencanaan SDM untuk dialihkan ke jabatan fungsional lainnya. Penelitian ini membahas tentang perencanaan SDM Jabatan Fungsional di Badan Litbang Kesehatan dengan menggunakan dasar pemikiran bahwa perencanaan terbagi menjadi dua aspek yaitu analisis pekerjaan serta permintaan dan penawaran yang kemudian dibagi menjadi empat sub aspek yaitu spesifikasi SDM, klasifikasi, peramalan, dan penyesuaian jabfung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan post-positivisme. Proses pengumpulan data menggunakan wawancara kepada beberapa informan dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan SDM Jabatan fungsional di Badan Litbang Kesehatan disesuaikan denga pedoman LIPI, proses spesifikasi SDM, klasifikasi, peramalan, dan penyesuaian jabatan fungsional sudah didasarkan pada latar belakang pendidikan, kompetensi, dan kepakaran pegawai. Peramalan sudah dilakukan melalui beberapa cara yaitu: pengambilan pegawai dari jabatan fungsional umum, perekrutan pegawai ditahun berikutnya, peningkatan mutu pegawai melalui diklat dan seminar. Perencanaan SDM jabatan fungsional saat ini sudah memasuki tahap penyesuaian melalui jabatan fungsional peneliti dan jabatan fungsional lainnya seperti: statistisi, analis kebijakan, pranata komputer dan perekayasa. Kendala utama yang dialami dalam proses tersebut adalah perbedaan besarnya tunjangan fungsional peneliti dibandingkan dengan jabatan fungsional lainnya dan kurangnya sosialisasi tentang jabatan fungsional lainnya sebagai jabatan alternatif. ......Government Regulation Number 11 Year 2017 on the Management of Civil Servants requires the management of civil servants based on functional positions that have been determined. National Institute of Health Research and Development NIHRD has not done the arrangement of HR functional position in accordance with the regulation. According to the calculation based on the performance indicators of NIHRD and the government strategic plan, there are excess number of researchers so that the necessary arrangement in the form of HR planning to be transferred to other functional positions. This study discusses the planning of HR Functional Position in NIHRD using the rationale that the planning is divided into two aspects, namely job analysis and demand and supply which is then divided into four sub aspects, namely HR specification, classification, forecasting, and functional position adjustment. The research method used is descriptive with post positivism approach. The data collection process used interviews with several informants and document studies. The result of the research indicates that the functional position HR planning in NIHRD is adjusted to LIPI guidelines, the process of HR specification, classification, forecasting, and functional position adjustment is based on educational background, competence, and employee expertise. Forecasting has been done through several ways the taking of employees from general functional positions, recruitment of employees in the next year, improving the quality of employees through training and seminars. Current HR functional position planning has entered the adjustment stage through functional positions of researchers and other functional positions such as statistics, policy analysts, computer institutions and engineers. The main constraint experienced in the process is the difference in the magnitude of the functional allowance of researchers compared with other functional positions and lack of socialization of other functional positions as alternative positions.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T51474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Setiawan
Abstrak :
Konsep knowledge management telah banyak diterapkan di Indonesia, baik pada perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Hal ini berlaku juga di Lembaga litbang pemerintah sebagai lembaga yang menciptakan knowledge. Saat ini di lembaga Unit X mengalami krisis kurangnya terbitan ilmiah yang merupakan salah satu tolok ukur utama dari kinerja suatu lembaga litbang. Salah satu penyebab kurangnya terbitan ini adalah kurangnya knowledge sharing di dalam lembaga litbang tersebut. Tesis ini meneliti mengenai tingkatan dan motivasi yang mempengaruhi knowledge sharing di lembaga Unit X. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metoda kuantitatif dengan memberikan saran intervensi untuk mengatasi masalah itu. Ditemukan bahwa hambatan knowledge sharing terletak di tingkat organisasi dan faktor motivasi utama yang dapat mempengaruhi knowledge sharing adalah uang. Intervensi yang dipilih dan dirancang adalah dengan cara melakukan modifikasi tata kelola insentif honor kegiatan penelitian dengan jalan melakukan hukuman pengurangan nilai honor bila knowledge sharing tidak dilakukan. ...... The concept of knowledge management has been widely applied in Indonesia, both in private companies and government agencies. This is also true in government R & D institutions as institutions that create knowledge. Currently in R&D X there are lack of scientific publications, especially in international scientific publication. As scientific publications is one of the key measures of performance of an R & D institutions, so R&D X are in crisis. One of the reason are lack of knowledge sharing within the &D X. This thesis examines which level and the motivations that influence knowledge sharing in R&D X. The study was conducted using quantitative methods and provide means of interventions to address those issues. Keyfounding are that the barriers to knowledge sharing is in the organizational level, and the main motivating factor that can affect knowledge sharing is money. Interventions that are selected is to modify the governance R&D incentive fees by reduction of the incentive fee if knowledge sharing is not done.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30955
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Sarana Komunikasi Utama,
505 MSI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>