Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marcellino Heru Adiwaskito
Abstrak :
Setiap perusahaan yang menggunakan valuta asing dalam kegiatan operasionalnya akan terkena dampak foreign exchange exposure. Resiko ini dapat dikelola dengan menggunakan lindung nilai (hedging). Namun dalam melakukan hedging, tidak selamanya perusahaan dapat meminimalkan kerugian atau memaksimalkan keuntungan. Disinilah teknik peramalan berperan agar perusahaan dapat mengambil keputusan kapan harus melakukan hedging. Teknik yang dimaksud adalah autoregressive integrated moving average (ARIMA). Peramalan menggunakan jumlah sampel data kecil menghasilkan mean forecast error terendah dibandingkan jumlah sampel data besar. Perbandingan kebijakan hedging menggunakan forward contract menunjukkan bahwa hasil peramalan ARIMA dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam memaksimalkan cash flows perusahaan. ......Each company that uses foreign currency in operational activities could be affected by foreign exchange exposure. They can manage these risks by using hedging. However, there's no guarantee the company will always reduce its loss or increase its profit. Sometimes, what happened is the opposite one. This is where the forecasting technique needed so the company may know when to do hedging. The technique is autoregressive integrated moving average (ARIMA). Smaller sample data amount will generate lower mean forecast error compare to use bigger sample data. Hedging policy comparison using forward contract shows that ARIMA forecast results could be used for decision making to maximize company's cash flows.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29485
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Suharyanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi derivatif dan menerapkan akuntansi lindung nilai serta bagaimana pengungkapan akuntansi lindung nilai. Dari 460 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 terdapat 121 perusahaan yang mengungkapkan transaksi derivatif dari 121 perusahaan terdapat 27 perusahaan yang menerapkan akuntansi lindung nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan transaksi derivatif dan menerapkan akuntansi lindung memiliki rata rata total aset dan tingkat leverage yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang tidak melakukan transaksi derivatif dan menerapkan akuntansi lindung nilai Selain itu perusahaan yang berasal dari jenis industri keuangan memiliki kecenderungan lebih besar untuk melakukan transaksi derivatif dan menerapkan akuntansi lindung nilai dibandingkan perusahaan yang berasal dari jenis industri non keuangan Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak mengungkapkan seluruh komponen pengungkapan akuntansi lindung nilai yang sesuai dengan PSAK 60 dan aturan BAPEPAM LK VIII G 7. ......This study aims to analyze companies that applied a derivative transaction and hedge accounting and how they disclose their hedge accounting in financial statement From 460 companies in Indonesian Stock Exchange in 2014 there are 121 companies that disclose derivative transaction and from thosecompanies there are 27 companies that disclosed accounting hedge. This research's result show's that companies which doing a derivative transaction and applied hedge accounting have a higher average total assets and leverage's level than other companies that are not applied derivative transaction and hedge accounting. Furthermore all companies that are operating in financial industry have a strong tendency to doing a derivative transaction and applied hedge accounting than other companies that are not operating in financial industry Companies that are listed in Indonesian Stock Exchange do not disclose a hedge accounting's component in accordance with PSAK 60 and BAPEPAM LK VIII G 7.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amalia
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan lindung nilai di BUMN sebagai upaya untuk mencegah risiko fluktuasi nilai tukar. Dalam skripsi ini analisis pelaksanaan lindung nilai dilakukan di PT.PLN (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang berstatus sebagai BUMN. Lindung nilai itu sendiri adalah cara atau teknik untuk mengurangi risiko yang timbul maupun yang diperkirakan akan timbul akibat adanya fluktuasi harga di pasar keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami ketentuan hukum di Indonesia dalam mengatur pelaksanaan transaksi lindung nilai untuk BUMN dan mengetahui kesesuaian antara ketentuan hukum dengan pelaksanaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa ketentuan lindung nilai BUMN yang berlaku di Indonesia mengacu kepada peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian BUMN PER-09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/8/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai Kepada Bank. Penelitian ini juga menunjukan bahwa pelaksanaan lindung nilai di PT.PLN (Persero) telah sesuai dengan ketentuan yang ada. ......This thesis discusses the implementation of hedging in a State-owned Enterprises as a prevention of the exchange rate fluctuations risk. The analysis on this thesis was held in PT.PLN (Persero) as one of the State-owned Enterprises. Hedging is a method or technique to reduce the risk that incurred or expected to be incurred as a result of price fluctuations in the financial markets. The purpose of this research is to know and understand the legal provisions in Indonesia on organizing the implementation of a hedging transaction for State-owned Enterprises and determine a compatibility between a legal provisions and their implementation. The method that used in this research is juridis normative method. The results of this research is that the provision of hedging of State-owned Enterprises that apply in Indonesia is refers to the regulations issued by the Ministry of State-owned Enterprises No. PER-09/MBU/2013 in 2013 on Public Policy of Hedging Transaction of State Owned Enterprises and Bank Indonesia Regulation No. 15/08/2013 on Hedging Transactions to Bank. The research also shows that the implementation of hedging at PT PLN (Persero) in accordance with existing regulations
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S64983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regi Grinita
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis mengenai penggunaan lindung nilai atas valuta asing dengan instrumen derivatif terhadap probabilitas financial distress. Proksi yang digunakan untuk probabilitas financial distress adalah distance to default dari Model Merton 1974 . Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh lindung nilai atas valuta asing dengan instrumen derivatif terhadap probabilitas financial distress. Metode dalam penelitian menggunakan regresi data panel dengan model estimasi fixed effect model. Sampel penelitian adalah 124 perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2010-2016. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang menggunakan lindung nilai atas valuta asing dengan instrumen derivatif menunjukkan koefisien positif pada variabel distance to default sehingga dapat menurunkan probabilitas financial distress. ......This study analyzes the use of foreign currency hedging with derivative instruments on the probability of financial distress. The proxy used for the probability of financial distress is the distance to default with the Merton Model 1974 . This research is quantitative explanative. This study aims to investigate the effect of hedging on foreign exchange with derivative instruments on the probability of financial distress. Methods in the study using panel data regression by using estimation model of fixed effect model. The samples are 124 non financial firms listed on the Indonesia Stock Exchange during 2010 to 2016. The study found that firms that use foreign exchange hedging with derivative instruments showing the positive coefficients on distance to default variable that can reduces a firm rsquo s probability of financial distress.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thierry Aditya Satiadhi
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis pengaruh penggunaan derivatif sebagai instrumen dalam melakukan lindung nilai valuta asing pada perusahaan non keuangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap performa perusahaan secara pasar dan akuntasi, secara langung dan secara operasional perusahaan. Penggunaan derivatif dapat memberikan dampak positif bagi performa dalam meningkatkan efektifitas aset, mengurangi masalah underinvestment, dan mengurangi biaya kebangkrutan dan biaya agensi. Berkebalikan dengan hasil penelitian terdahulu di Indonesia yang hanya melakukan pengujian secara langsung, penelitian empiris menunjukan bahwa penggunaan derivatif sebagai instrumen lindung nilai memiliki dampak destruktif pada performa perusahaan secara langsung dan tidak memberikan dampak signifikan pada tingkatan operasional perusahaan. ......This thesis analyzes the influence of the use of derivatives as an instrument to hedge foreign exchange on non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange on the company performance based on market and accounting, directly and operationally to company. The use of derivatives can have a positive impact on performance in improving asset effectiveness, reducing underinvestment problems, bankruptcy and agency costs. Contrary to the results of previous research in Indonesia, empirical studies show that the use of derivatives as hedging instruments has a destructive impact on company performance directly and does not have a significant impact on the operational level of the company.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Dimas Tri Haryadi
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan berdasarkan Fisher Effect yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara imbal hasil riil dengan inflasi dan hubungan positif antara imbal hasil nominal dengan inflasi. Oleh karena itu, lindung nilai atas inflasi dapat dilakukan dengan memilih aset yang memberikan imbal hasil riil positif atau imbal hasil nominal yang lebih tinggi dari inflasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham dan inflasi dari Inggris pada periode Januari 2000 hingga Februari 2019, dengan menggunakan sampel tersebut dilakukan beberapa pengujian yaitu uji unit root dan uji kointegrasi (Engle-Granger). Berdasarkan hasil penelitian, tidak dapat ditarik kesimpulan apakah ada industri yang secara sepesifik menunjukkan memiliki kemampuan lidnung nilai. Namun, penelitian ini menemukan bahwa metode pemilihan aset yang digunakan mampu menghasilkan portfolio yang memiliki imbal hasil riil positif dan lebih besar dibandingkan imbal hasil riil dari indeks FTSE100. Selain itu, sesuai dengan penelitian sebelumnya, kemampuan lindung nilai bervariasi antar waktu.
This research is based on Fisher Effect that there is a positive relationship between real return and inflation dan a negative relationship between nominal return and inflation. Thus, hedging against inflation can be done by choosing an asset that provide positive real return or nominal return which is higher than inflation. This research used stocks and inflation of UK from January 2000 to February 2019 as sample and test them by using unit root test, cointegration test (Engle-Granger).Based on the results of this research, it couldnt conclude that there is a specific industry with inflation hedging ability. But, this research found that the method used in constructing portfolio provide positive real return which higher than FTSE100s. Other than that, as found in previous research, the inflation hedging ability varies over time.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pebriansyah
Abstrak :
Risiko yang paling umum dihadapi perusahaan adalah risiko keuangan. Risiko keuangan dapat bersumber dari fluktuasi suku bunga, nilai tukar mata uang, harga saham, atau harga komoditas di masa depan. Pilihan terbaik dalam menghadapi risiko-risiko tersebut adalah melakukan transaksi lindung nilai sekaligus menerapkan akuntansi lindung nilai. Selain manfaat mitigasi risiko, laba entitas akan tersaji dengan lebih stabil. Namun penerapan akuntansi lindung nilai ini harus dibayar dengan usaha tambahan untuk mendokumentasikan, mengukur efektivitas, dan melakukan jurnal tambahan yang cenderung menyulitkan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan menjawab pertanyaan bagaimana keterterapan akuntansi lindung nilai pada transaksi lindung nilai di PT XYZ berdasarkan PSAK 71. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus di PT XYZ. Data yang bersifat kualitatif diolah melalui metode deskriptif. Pertanyaan wawancara ditujukan kepada pejabat dan staf yang melaksanakan dan paham tentang transaksi lindung nilai yang bertugas pada unit kerja terpisah yakni Divisi Bisnis Treasury, Divisi Manajemen Risiko, Divisi Akuntansi, dan Divisi Operasional. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa hal utama yang perlu disiapkan oleh PT XYZ adalah prosedur pendokumentasian hubungan akuntansi lindung nilai. Selain itu hasil penelitian memberikan gambaran apa saja yang perlu dipersiapkan PT XYZ seperti pemutakhiran kebijakan akuntansi, pembuatan petunjuk atau prosedur pelaksanaan akuntansi lindung nilai, pembuatan formulir, serta penetapan metodologi pengukuran efektivitas lindung nilai. ......The most common risk faced by companies is financial risk. Financial risk can come from fluctuations in interest rates, currency exchange rates, stock prices, or commodity prices in the future. The best option in dealing with these risks is to carry out hedging transactions while applying hedge accounting. In addition to the benefits of risk mitigation, profit will be presented more stable. However, implementing hedge accounting comes at the cost of additional effort to document, measure effectiveness, and perform additional journal entries that tend to be difficult for companies. This research was conducted to study and answer the question of how the applicability of hedge accounting at. PT XYZ based on PSAK 71. This study used a qualitative method with case studies at PT XYZ. Qualitative data is processed through descriptive methods. Interview questions were addressed to officials and staff who carry out and understand hedging transactions assigned to separate Division, namely the Treasury Business Division, Risk Management Division, Accounting Division, and Operational Division. The results of the study illustrate that the main thing that needs to be prepared by PT XYZ is the procedure for documenting the accounting hedge relationship. In addition, the research results provide an overview of what PT XYZ needs to prepare such as updating accounting policies, making guidelines or procedures for implementing hedge accounting, making forms, and determining the methodology for measuring hedge effectiveness.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
PT. Astra International memiliki kewajiban yang hampir 85% adalah dalam bentuk mata uang asing. Dengan kondisi tersebut, nilai kewajiban PT. Astra International sangat rentan terhadap resiko perubahan nilai tukar.

Untuk mengantisipasi perubahan nilai tukar tersebut, langkah yang telah ditempuh oleh PT. Astra International adalah menggunakan kebijakan hedging yang berupa option dan cross currency swap. Kebijakan tersebut ditempuh berdasarkan pergerakan nilai tukar US dollar terhadap Rupiah yang berada di dalam rentang intervensi dari Bank Indonesia dan depresiasi Rupiah yang berkisar 5% per tahun.

Semenjak Bank Indonesia melepaskan rentang intervensi, nilai tukar US dollar terhadap Rupiah praktis diserahkan kepada mekanisme pasar. Indonesia yang semula menganut sistem managed floating currency, berubah menjadi free floating currency. PT. Astra International, yang masih memiliki kewajiban yang cukup besar dalam bentuk US dollar, dituntut menerapkan kebijakan hedging yang mampu mengurangi resiko atas perubahan nilai tukar dan tingkat bunga.

Dari berbagai teknik-teknik hedging yang ditawarkan oleh lembaga keuangan, PT. Astra International hams dapat menentukan teknik hedging yang cocok bagi PT. Astra International. Kemampuan dari masing-masing teknik hedging tersebut dianalisa berdasarkan resiko yang dapat dikurangi sesuai dengan karakter teknik hedging itu. Hal lain yang dianalisa adalah biaya yang hams dikeluarkan atas penggunaan teknik hedging tersebut.

Dari analisa itu, PT. Astra International akan dapat memilih kebijakan hedging yang mampu mengurangi resiko atas perubahan nilai tukar dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh PT. Astra International atas penggunaan teknik hedging tersebut. Berkurangnya resiko atas perubahan nilai tukar dan mengurangi biaya atas penggunaan teknik hedging, merupakan tuntutan dari PT. Astra International.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Hadika Kresna Wirawan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implikasi perpajakan atas transaksi derivatif di Indonesia. Untuk menutup celah penghindaran pajak melalui penggunaan instrumen derivatif, diperlukan pengaturan perpajakan atas transaksi derivatif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan studi literatur, studi benchmarking peraturan negara lain, serta wawancara kepada Direktorat Jenderal Pajak dan Konsultan Pajak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat peraturan perpajakan yang komprehensif atas transaksi derivatif di Indonesia sehingga perlunya pengaturan lebih lanjut yang menyelaraskan antara standar akuntansi dan perpajakan di Indonesia. Studi benchmarking menghasilkan bahwa pencatatan dan pengukuran derivatif mengikuti standar akuntansi dan atas perpajakannya dihitung dalam penghitungan PPh Badan. Sehingga pemajakan atas keuntungan transaksi derivatif dikenakan atas realisasi keuntungan di laporan laba rugi setelah dikurangi kerugian bersifat spekulasi. Bila net-off antara keuntungan dan kerugian bersifat spekulasi menghasilkan kerugian maka harus dilakukan koreksi fiskal. Berkaitan dengan pemeriksaan pajak, diperlukan pengaturan kriteria transaksi derivatif dengan kriteria lindung nilai dan spekulasi yang harus ditegaskan dengan mengacu pada kriteria pada PSAK 71: Akuntansi Lindung Nilai. ......This study aims to evaluate the tax implications of derivative transactions in Indonesia. To close the gap in tax avoidance through the use of derivative instruments, it is necessary to regulate the taxation of derivative transactions in Indonesia. This research uses a qualitative approach by conducting a literature study, benchmarking studies of other countries' regulations, as well as interviews with the Directorate General of Taxes and Tax Consultants. This study concludes that there is no comprehensive tax regulation on derivative transactions in Indonesia so that further regulation is needed that harmonizes accounting and taxation standards regarding derivative transaction. Benchmarking studies result that the recording and measurement of derivatives follow accounting standards and their taxation is calculated in the calculation of corporate income tax. Thus, the taxation of gains on derivative transactions is imposed on the realization of gains in the income statement after deducting speculative losses. If the net-off between speculative profits and losses results in losses, a fiscal correction must be made. In relation to tax audits, it is necessary to stipulate criteria for derivative transactions with hedging and speculation criteria which must be reffered to the criteria in PSAK 71: Hedging Accounting.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Ambarani
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan industri keuangan syariah yang turut melibatkan transaksi dalam mata uang asing, seperti impor bahan baku dan pembayaran utang berdenominasi mata uang asing terutama dolar AS mendorong kebutuhan transaksi lindung nilai yang sesuai dengan prinsip syariah. Akan tetapi, sebagian besar instrumen lindung nilai yang tersedia saat ini adalah instrumen derivatif, yang tidak sesuai dengan prinsip Islam. Penelitian ini dilakukan untuk menguji keefektifan portofolio syariah pasar uang sebagai alternatif lindung nilai atas risiko nilai tukar. Hasilnya, portofolio syariah pasar uang memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap nilai tukar, hal ini mengkonfirmasi portofolio syariah pasar uang dapat dijadikan sebagai lindung nilai terhadap risiko nilai tukar.
ABSTRACT
The development of the Islamic finance industry which involves transactions in foreign currency, such as import of raw materials and the payment of foreign currency denominated debt mainly in USD encourages the need for hedging transactions in accordance with sharia principles. However, most of the current hedging instruments are derivative instruments, which are inconsistent with Islamic principles. This study was conducted to test the effectiveness of shariah money market portfolio as an alternative to hedging the foreign exchange risk. As a result, the sharia money market portfolio has a positive and significant relation to the exchange rate, this confirms the Islamic money market portfolio can be used as a hedge against foreign exchange risk.
2017
S68453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>