Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Yulia Maritasari
Abstrak :
Obesitas merupakan keadaan kelebihan lemak tubuh yang abnormal dimana obesitas yang terjadi pada masa remaja meningkatkan risiko obesitas saat dewasa dan menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan kejadian obesitas pada siswa di 2 SLTA Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat tahun 2015. Desain penelitian adalah cross sectional, pengambilan sampel menggunakan metode systematic random sampling, dan total sampel sebanyak 128 siswa. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan proporsi kejadian obesitas berdasarkan riwayat genetik (pvalue = 0,0001), durasi tidur (pvalue = 0,017), asupan energi (pvalue = 0,0001), asupan karbohidrat (pvalue = 0,001) dengan kejadian obesitas. Ada perbedaan proporsi kejadian obesitas berdasarkan asupan energi (pvalue = 0,006, OR = 9,64), riwayat genetik (pvalue = 0,001, OR = 5,83), asupan karbohidrat (pvalue=0,018, OR = 3,86), jenis kelamin (pvalue = 0,011, OR = 0,213) setelah dikontrol oleh variabel sarapan pagi, asupan protein, asupan lemak, sedentary behavior, dan stress, dimana asupan energi merupakan faktor dominan. Sebaiknya siswa harus mulai menerapkan pola makan gizi seimbang, dan pola tidur dengan durasi tidur 7 – 8 jam/hari, serta melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara berkala yaitu sebulan sekali. ......Obesity is an occurrence of abnormal excessive body fat where obesity in adolescence age increases the risk of obesity in adult age and it could cause some health issues. This study aims to find the dominant factorof obesity occurrence to students in 2 High Schools in Sub-District Tanah Abang Central Jakarta in the year of 2015. The study design used is cross sectional, samples achieved by using the systematic random sampling with 128 students as total samples. Analysis of data includes univarate, bivariate, and multi variate analysis. The result of this study shows that there is a difference of obesity occurrence proportion based on genetic history (pvalue = 0,0001), sleep duration (pvalue = 0,017), energy intake (pvalue = 0,0001), carbohydrate intake (pvalue = 0,0001). There is a difference in obesity occurrence proportion based on energy intake (pvalue = 0,006, OR = 9,64), genetic history (pvalue = 0,001, OR = 5,83), carbohydrate intake (pvalue=0,018, OR = 3,86), gender (pvalue = 0,011, OR = 0,213) after control of variables of breakfast, protein intake, fat intake, sedentary behaviour and stress, where energy intake is a dominant factor. Students advised to start following the balanced diet and sleep of 7-8 hours/ day, and doing monthly body mass and height measurements.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Graceline Martha Theresia Manik
Abstrak :
ABSTRACT
Menarche merupakan kejadian pertama kali menstruasi yang dialami oleh remaja perempuan. Menarche dini yaitu kejadian menstruasi kurang dari usia 12 tahun. Penurunan usia menarche yang dini menyebabkan risiko kehamilan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi IMT/U, persen lemak tubuh, asupan zat gizi energi, protein, lemak, dan karbohidrat, aktivitas fisik, usia menarche ibu, keterpaparan media, dan status sosial ekonomi dengan usia menarche, serta mengetahui faktor dominan usia menarche pada siswi kelas 6 SD di Jakarta Barat tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan menggunakan data primer di 6 sekolah dasar negeri pada bulan April 2018. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner dan pengukuran antropometri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 48 dari 127 responden mengalami menarche dini dan rata-rata usia menarche yaitu usia 11,61 tahun. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara persen lemak tubuh p-value 0,007 dan usia menarche ibu p-value 0,028. Dari analisis regresi logistik didapatkan bahwa persen lemak tubuh sebagai faktor dominan OR=5,976 terhadap usia menarche pada siswi kelas 6 SD di Jakarta Barat tahun 2018. Dari penelitian ini disarankan kepada pihak sekolah untuk memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi dengan dukungan dari instansi kesehatan terkait.
ABSTRACT
Menarche was being the onset of menstruation on a girl adolescent. Early menarche was age before 12 and impact to the risk of early pregnancy. This study aimed to identify the association between nutritional status BMI Y, body fat percentage, nutrient intake intake of energy, protein, fat, and carbohydrate, physical activity, mothers age of menarche, stimulant electronic media, social economics status, and the dominant factors among girl adolescent student 6th grade primary school student in West Jakarta, 2018. The design of this research was cross sectional that using primary data of 6 public elementary school on April 2018. Data were collected by using a self administered questionnaire and anthropometric measurements. The result of this research showed that 48 from 127 respondents had age of menarche before 12 by the average of menarche age 11,61 year. The variable which has correlation with the age of menarche in this research are the body fat percentage p 0,007 and mother rsquo s age of menarche p 0,028. Regression binary logistic showed that body fat percentage was dominant factors that related to age of menarche OR 5,976. Considering from this conclusion suggested the existence of adolescent reproductive health education in primary school and supported by the public health institution.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vikie Nouvrisia Anandaputri
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dislipidemia pada remaja perempuan usia 13-15 tahun dengan persentase lemak tubuh. Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada 200 remaja perempuan usia 13-15 tahun dengan menggunakan data primer berupa kadar kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida serum dan data sekunder berupa asupan energi dan makronutrien, aktivitas fisik, persentase lemak tubuh, dan kadar kolesterol total serum dari penelitian hibah riset multidisiplin dengan judul ?Faktor Determinan Kadar Estradiol, IGF-1, dan Menarche Dini pada Remaja Putri Usia 13-15 tahun di Jakarta: Studi Epidemiologi Gizi Terkait Faktor Risiko Kanker Payudara (Bardosono, dkk). Asupan energi subjek 1587,6 (702,9-2962,8) kkal/hari, kontribusi makronutrien terhadap asupan energi total yang terbesar adalah berasal dari lemak, 92% subjek penelitian memiliki aktivitas fisik yang rendah, persentase lemak tubuh sebesar 26,5(14,7-31,5), nilai kadar profil lipid subjek dalam batas normal. Prevalensi kolesterol total dan kolesterol LDL tinggi 15,5 %, hipertrigliseridemia 17 %, dan kolesterol HDL rendah 17,5 %. 20,5% subjek memiliki kelainan 1 jenis profil lipid. Terdapat korelasi negatif antara kadar kolesterol HDL dengan persentase lemak tubuh dan persentase lemak tubuh pada subjek dengan dislipidemia kolesterol HDL lebih tinggi dibandingkan dengan subjek tanpa dislipidemia kolesterol HDL. ......The purpose of this study was to determine the relationship between dyslipidemia in adolescent girls aged 13-15 years with body fat percentage. This is a crosssectional study on 200 adolescents girls aged 13-15 years using primary data of LDL cholesterol, HDL cholesterol, and serum triglyceride, and secondary data such as energy and macronutrient intake, physical activity, body fat percentage, and total cholesterol serum of major research "Determinant factors of estradiol level, IGF-1, and early menarche in female adolescents aged 13-15 years in Jakarta: Nutritional epidemiology study related to breast cancer risk factors (Bardosono, et al)." Energy intake subjects 1587.6 (702.9 to 2962.8) kcal/day, the largest macronutrient contribution to the total energy intake was derived from fat, 92% of the study had a low physical activity level, body fat percentage of 26.5 (14.7 to 31.5), lipid profile levels in the normal range. Prevalence of high total cholesterol and LDL cholesterol 15.5%, 17% hypertriglyceridemia, and low HDL cholesterol 17.5%. 20.5% of the subjects had 1 abnormal lipid profile. There was a negative correlation between HDL cholesterol levels and body fat percentage and body fat percentage in subjects with dyslipidemia HDL cholesterol was higher than subjects without dyslipidemia HDL cholesterol.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Badzlina
Abstrak :
Saat remaja, terjadi perubahan komposisi tubuh berupa penurunan lemak tubuh dan kecepatan penambahan tinggi badan dan lebar bahu pada laki-laki. Sementara pada perempuan akan mengalami peningkatan jumlah lemak dalam tubuh. Persentase lemak tubuh yang tinggi dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan, khususnya penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, masih belum ada nilai rata-rata persentase lemak tubuh remaja secara nasional. Selain itu, penelitian mengenai persentase lemak tubuh pada remaja di perkotaan, khususnya di Depok, masih jarang ditemui. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian mengenai persentase lemak tubuh pada remaja di perkotaan, khususnya Kota Depok. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan terhadap persentase lemak tubuh pada siswa-siswi di SMA Sejahtera 1 Depok. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah persentase lemak tubuh sementara variabel independen dalam penelitian ini ialah jenis kelamin, IMT/U, aktivitas fisik, durasi tidur, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, konsumsi buah dan sayur, frekuensi konsumsi makanan cepat saji, frekuensi konsumsi makanan selingan, frekuensi konsumsi susu dan produk olahannya, serta frekuensi konsumsi minuman berpemanis. Instrument penelitian ini ialah Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), microtoice dan kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2019 kepada siswa-siswi kelas 10 dan 11 sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 267 siswa. Uji korelasi dan independen T-test dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel dependen dengan independen. Uji regresi linear dilakukan untuk mengetahui faktor dominan persentase lemak tubuh. Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel IMT/U (p = 0,000; r = 0,715), aktifitas fisik (p = 0,004; r = -0,176), asupan karbohidrat (p = 0,012; r = -0,153) dan jenis kelamin (p = 0,000) berhubungan dengan persentase lemak tubuh. Faktor dominan persentase lemak tubuh ialah IMT/U dengan nilai standardized coefficients beta sebesar 0,739. Para siswa SMA Sejahtera 1 Depok dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Jenis aktivitas fisik yang paling mudah dilakukan setiap harinya adalah jalan kaki minimal 10 menit atau melakukan jogging. ...... During adolescence, changes in body composition occur differently in boys and girls, decreasing body fat and increasing height and shoulder width in boys. While in girls increasing body fat. High body fat percentages are commonly associated with several health problems, especially cardiovascular disease. In Indonesia, the average description of national body fat percentage in adolescents is not available. The research on body fat percentage in adolescents in urban areas is still limited. Therefore, it is important to do research on body fat percentage in adolescents in urban areas, especially Depok City. This research aims to determine the dominant factors on body fat percentage in students in SMA Sejahtera 1 Depok. This research was a cross-sectional study. The dependent variable in this study was body fat percentage while independent variables in this study were gender, BAZ, physical activity, sleep duration, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, fruit and vegetable consumption, frequency of fast-food consumption, frequency of snack consumption, frequency of dairy products consumption, and frequency of sweetened beverages consumption. The instrument of this research was Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), microtoice and questionnaire. This study was performed on 10th and 11th grade students at SMA Sejahtera 1 Depok, which was conducted in April-May 2019 according to the schedule set by the school. Samples in this study were 267 students. Correlation test and independent T-test were carried out to determine the association of the dependent variable with independent, while the linear regression test was performed to determine the dominant factors of body fat percentage. The results showed that BAZ (p=0.000; r=0.715), physical activity (p=0.004; r=-0.176), carbohydrate intake (p=0.012; r=-0.153) and gender (p=0.000) were related to body fat percentage. The dominant factor in body fat percentage was BAZ (r=0.739). The students of SMA Sejahtera 1 Depok are recommended to do physical activities, such as walking or jogging, for at least 30 minutes a day.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Mubarak
Abstrak :
Perhitungan persentase lemak tubuh manusia pria dewasa telah dimanfaatkan dalam berbagai disiplin ilmu. Perhitungan persentase lemak tubuh dikatakan baik jika mudah digunakan, tidak membutuhkan banyak waktu dan berbiaya rendah sehingga bisa digunakan secara luas oleh masyarakat. Perhitungan dengan melihat hubungan antara ukuran antropometri yang diperoleh secara akurat melalui proses 3D Anthroscan dan persentase lemak tubuh mampu memberikan alternatif perhitungan persentase lemak tubuh yang mewakili karakteristik antropometri pria dewasa Indonesia. Dalam studi kasus penelitian ini Persentase Lemak Tubuh = 0.71X89 – 0.712X109 + 0.374X78 – 0.19X38 +1.19 - 29.507 adalah perhitugan estimasi persentase lemak tubuh yang mempunyai potensi menjawab karakteristik antropometri pria dewasa Indonesia. Metode yang digunakan untuk menghasilkan perhitungan persentase lemak tubuh untuk pria dewasa Indonesia adalah regresi berganda. ......Study of Body fat has been implemented in several research fields. Body Fat Estimation will be considered as a good measurement if it has some requirements such as easy, fast and cheap so that body fat formula can be significantly used by people. Estimation which is generated by correlation of antrhropometry that is resulted through 3D Anthroscan and body fat can give alternative solution to represent Indonesian male body fat. In this study, Body Fat = 0.71X89 – 0.712X109 + 0.374X78 – 0.19X38 +1.19 - 29.507 potentially fit to Indonesian male anthropometry. Multiple Regression is used to generate Body fat estimation for Indonesian Male.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adik Tri Wahyuningsih
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian ketidakteraturan menstruasi pada atlet putri leanness sports DKI Jakarta tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data yang dikumpulkan berupa riwayat menstruasi, jenis olahraga, durasi latihan, persen lemak tubuh, asupan energi dan makronutrien, perilaku makan menyimpnag, dan tingkat stress. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, wawancara recall 2 x 24 jam, pengukuran antropometri untuk berat dan tinggi badan dan pengukuran persen lemak tubuh menggunakan BIA. Hasil penelitian menunjukkan persen lemak tubuh sebagai faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian ketidakteraturan menstruasi (OR= 5,6).
This study aimed to identify the dominant factors associated with menstrual irregularity in leanness sports women athletes DKI Jakarta 2014. This study used cross sectional design by using total sampling method. The collected data were menstrual history, type of exercise, duration of exercise, percent body fat, energy and macronutrien intake, eating disorder, and stress level. These data were collected by using self administered questionnaire, 2 x 24 hours recall interview, antropometric measurement for weight and height, and body fat measurement using BIA. The result of this study showed that percent body fat as the dominant factors of menstrual irregularity (OR=5,6).
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Asmarani
Abstrak :
Pengukuran persen lemak tubuh yang akurat seperti Dual-energy X-ray Absorptiometry (DXA), hydrostatic weighing, Magnetic Resonance Imaging (MRI), ultrasound, dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) mahal dan sulit digunakan oleh masyarakat, sehingga dibutuhkan pengukuran yang lebih sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengukuran antropometri yang akurat untuk menentukan gizi lebih dengan menggunakan golden standard BIA. Penelitian ini merupakan studi validasi yang dilakukan pada anak kelas 4 dan 5 (9-11 tahun) SDIT Nurul Fikri Depok dengan jumlah sampel 115 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMT/U memiliki koefisien korelasi paling tinggi (r=0,934) dibandingkan dengan pengukuran lainnya. Selain itu, IMT/U juga memiliki validitas paling baik (AUC 0,849; Se 82.69%; Sp 69.84%; NPP 69.35%; NPN 83.02%; LR+ 2.7; LR- 0.2) dengan cut off +0,5 SD.
Accurate measurement of body fat percentage as Dual-energy X-ray Absorptiometry (DXA), hydrostatic weighing, Magnetic Resonance Imaging (MRI), ultrasound, and Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) is expensive and difficult to used by society. Anthropometric measurement is more simple and easy to use for evaluation of nutritional status. This study aims to obtaine an accurate anthropometric measurement to determine overnutrition with BIA as a golden standard. This study is a validation study conducted on elementary school children grades 4 and 5 (9-11 years old) in Elementary School Nurul Fikri Depok. The results showed that the BMI for age has the highest correlation coefficient (r=0.934) compared with other measurements. In addition, BMI for age also has the best validity (AUC 0.849; Se 82.69%; Sp 69.84%; 69.35% PPV; NPV 83.02%; LR + 2.7; LR- 0.2) with a cut-off +0.5 SD.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
Abstrak :
Persen lemak tubuh berlebih menunjukkan seseorang mengalami obesitas dan memiliki dampak terhadap kesehatan khususnya kejadian penyakit degeneratif. Masalah berat badan lebih dan obesitas (penumpukan massa lemak yang dapat mengganggu kesehatan) merupakan masalah gizi yang sedang dihadapi dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan persen lemak tubuh pada kelompok usia dewasa di wilayah urban dan rural terpilih yaitu Kota Depok dan Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional memanfaatkan data penelitian Strategi Nasional mengenai Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular 2011 dengan jumlah sampel 353 orang dewasa. Hasil penelitian menunjukkan secara umu 49,9% penduduk usia dewasa di daerah urban dan rural memiliki persen lemak tubuh berlebih, sedang di wilayah urban sendiri terdapat 76,8% penduduk yang memiliki persen lemak tubuh berlebih dimana angka tersebut jauh lebih besar dari persentase pada wilayah rural sebesar 26,5%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan persen lemak tubuh antara lain wilayah tempat tinggal, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status gizi IMT, asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, dan status merokok. ...... High percentage of body fat indicates that a person obese and have an impact on health, especially the risk of degenerative diseases. Overweight and obesity has become a major nutritional problem that faced not only in developed countries but also on developing countries. This study aims to determine the factors related to percent body fat in adult in urban and rural selected areas which in this study are Kota Depok and Kabupaten Lampung. This study using cross sectional study design based on research data of the National Strategy on Non-Communicable Disease Risk Factors in 2011 with a sample of 353 adults. The results showed that in general 49.9% in adult population in urban and rural areas have excess body fat percentage, while in the urban area there are 76.8% of the population have excess body fat percentage where the figure is much larger than the percentage in rural area which is 26.5%. Variables that have a significant relationship with the percent of body fat are region of residence (urban and rural), gender, level of education, nutrition status by BMI, energy intake, carbohydrate intake, protein intake, and smoking status.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Dwi Prabandari
Abstrak :
ABSTRAK
Gizi lebih merupakan faktor risiko terjadinya berbagai jenis penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap gizi lebih pada karyawan administrasi kantor pusat PT. Pos Indonesia Jakarta tahun 2016. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan pada 108 responden usia dewasa 19-55 tahun. Status gizi lebih didapatkan dengan pengukuran antropometri dan pengkategorian Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut WHO, serta persen lemak tubuh diukur menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Metode yang digunakan untuk memperoleh data karakteristik individu dan gaya hidup adalah dengan menggunakan kuesioner mandiri dan wawancara. Data asupan zat gizi diperoleh dengan melakukan wawancara recall 3x24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55,6% karyawan mengalami gizi lebih. Variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan gizi lebih adalah persen lemak tubuh (p=0,000). Sedangkan asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, indeks glikemik pangan, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan gizi, aktivitas fisik, stres, kualitas tidur, dan kebiasaan sarapan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan gizi lebih. Uji regresi logistik ganda menghasilkan persen lemak merupakan faktor dominan gizi lebih.
ABSTRACT
Over nutrition is a risk factor for various types of non-communicable diseases. This study aims to determine the dominant factor of over nutrition on employee?s administration headquarters of PT. Pos Indonesia Jakarta in 2016. This study used cross sectional study conducted in 108 adult respondents aged 19- 55 years. Nutritional status obtained by anthropometric measurements and categorization of Body Mass Index (BMI) according to WHO. As well as the percent of body fat was measured using bioelectrical impedance analysis (BIA). Questionnaire and interview used to obtain data on individual characteristics and lifestyle. Recall 3x24 hours obtained to getting data of macro nutrition, dietary fiber, and glycemic index of food. The results showed that 55.6% of employees are over nutrition. Variables that have a significant relationship with over nutrition is percent body fat (p = 0.000). While the intake of energy, protein, fat, carbohydrates, dietary fiber, glycemic index food, age, gender, level of education, knowledge of nutrition, physical activity, stress, sleep quality, and the breakfast habit does not have a significant relationship with over nutrition. Multiple logistic regression percent body fat is the dominant factor to produce over nutrition.
2016
S63755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Shabrina
Abstrak :
ABSTRAK
Komposisi tubuh yang tidak ideal memberikan masalah kesehatan pada manusia yakni terkait dengan obesitas maupun obesitas sentral. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh High-Intensity Interval Training Focus T25 Workout terhadap penurunan persen lemak tubuh. Penelitian ini menggunakan desain studi kuasi eksperimental pada 13 orang mahasiswa perempuan di FKM, FIK dan FMIPA UI pada bulan Mei 2017. Subjek diberikan intervensi berupa kegiatan HIIT dengan frekuensi 3 x perminggu untuk kelompok intervensi dan 2 x per minggu untuk kelompok kontrol. Data diperoleh denganpengukuran berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh dan pengisian formulir pencatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan persen lemak tubuh setelah dilakukan intervensi pada kedua kelompok. Pada uji bivariat didapati perbedaan yang signifikan pada persen lemak sebelum dan sesudah intervensi. Namun tidak didapati perbedaan yang signifikan pada penurunan persen lemak tubuh jika dibandingkan pada kedua kelompok.
ABSTRACT
Unideal body composition can caused health problem such as obesity or viseral obesity. This study was conducted to assesseffect of HIIT Focus T25 Workout to body fat percentage loss. This study used quasi experimental design on 13 overfat ge 30 woman college students in FPH, FN and FMNS University of Indonesia in May 2017. HIIT was offered for 4 week,3 x per week for intervention group and 2 x week for control group 25 minute session . Body fat percentage of subject were compared before and after intervention. Data was collected weight, height, body fat percentage and macronutrient intake. Result of this study show that HIIT decreased body fat percentage on both of group. There is statistically significant on body fat percentage before and after intervention, but if it were compared both of grup were not statistically significant. There was correlation between carbohydrate and fat intake and body fat percentage loss. HIIT decreased body fat percentage loss effectively.
2017
S68015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>