Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizkiyani Istifada
"Hipertensi merupakan keadaan tekanan di atas batas normal 140 90 mmHg yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Hipertensi terjadi pada kelompok lanjut usia karena lansia rentan terhadap penurunan daya tubuh. Prevelansi hipertensi pada masyarakat perkotaan cenderung lebih tinggi karena faktor gaya hidup dan tingginya stressor. Salah satu manifestasi klinis hipertensi pada lanjut usia adalah pusing disertai nyeri di tengkuk sehingga aktivitas sehari hari menjadi terhambat. Pengaturan jadwal aktivitas harian menjadi salah satu intervensi yang mampu mengontrol tekanan darah. Hasil evaluasi dari implementasi yang diberikan adalah tekanan darah menurun saat jadwal aktivitas harian dilakukan sesuai dengan kemampuan fisik lanjut usia.

Hypertension is a condition of the blood pressure in the upper limit of normal 140 90 mmHg which is caused by internal and external factors. Hypertension occurs in the elderly because the elderly have low immunitas. The prevalence of hypertension in urban communities to be higher because lifestyle and high stressor in city. Headache and neck's pain are one of the clinical manifestations of hypertension in the elderly so the daily activities become obstructed. Daily activity settings is one of interventions be able to control the blood pressure. The results of the implementation are blood pressure to be low during daily activity regularly performed in the physical capabilities of elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Nurkuswari Putri
"Late-life depression adalah suatu kondisi terganggunya fungsi psikologis lansia yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu kondisi medis. Kondisi medis yang seringkali muncul pada orang dengan lanjut usia adalah hipertensi. Penelitian dengan pendekatan cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan tingkat depresi pada lansia di Kecamatan Cipayung Kota Depok. Sampel yang diperoleh sebanyak 91 dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria responden penelitian ini yaitu lansia dengan hipertensi, tidak menggunakan alat bantu jalan, dan dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Depresi pada lansia diidentifikasi dengan menggunakan alat ukur Geriatric Depression Scale GDS , sedangkan hipertensi diukur menggunakan automated digital blood pressure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara hipertensi dengan tingkat depresi pada lansia di Kecamatan Cipayung Kota Depok p>0.05. Puskesmas di Kota Depok diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada lansia dengan melakukan skrining awal depresi pada lansia dengan menggunakan instrumen yang sesuai.

Late life depression is a condition that affects older adult psychological function and affected by so many factors. One of the factors is medical condition. Medical condition that is more likely to appear in older adult is hypertension. This study used cross sectional approach and is aimed to determine the correlation between hypertension and depression level in older adult living in Kecamatan Cipayung Kota Depok. The sample is 91 and obtained by using purposive sampling method. Criteria of this study are older adult with hypertension, not using any of assistive device to mobilize, and can communicate with Bahasa. Depression in older adult was identified by using Geriatric Depression Scale GDS, whereas hypertension is measured by an automated digital blood pressure. The result showed there rsquo s no significant correlation between hypertension and depression level in older adult living in Kecamatan Cipayung Kota Depok p 0.05. Health provider in Kota Depok is expected to improve health service by performing early screening for depression in older adult by using a suitable instrument. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqmar Jalilah
"Tidur adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena kualitas tidur seseorang akan memberikan dampak lebih sehat dan bugar saat bangun tidur. Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 01 Cipayung masih belum memperhatikan kualitas tidur lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur lansia di PSTW Budi Mulya 01 Cipayung. Jumlah sampel sebanyak 99 lansia yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kualitas tidur secara keseluruhan menunjukkan sebagian besar lansia hipertensi di PSTW Budi Mulya 01 Cipayung memiliki kualitas tidur yang baik dalam satu bulan terakhir sebanyak 56 orang 56.6 memiliki kualitas tidur yang baik skor.

Sleep is a necessity that must be met because the quality of one 39 s sleep will give a healthier and healthier impact when waking up. Social House that can be said old peoples home Tresna Werdha Budi Mulya 01 Cipayung still not pay attention to the quality of elderly sleep. This study aims to determine the quality of elderly sleep in PSTW Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 01 Cipayung. The respondent of this study is 99 people who are taken by consecutive sampling technique. Data were collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI questionnaire. The results showed that overall sleep quality picture showed most of hypertension elderly in PSTW Budi Mulya 01 Cipayung had good sleep quality in the last month 56 people 56.6 had good sleep quality score.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Dewi Astuti
"Jumlah lansia hipertensi di Puskesmas Jekan Raya meningkat. Pengamatan lapangan, keluarga kurang memberikan dukungan dalam pengendalian hipertensi, sehingga menganggap sembuh jika tekanan darah lansia menurun. Tujuan penelitian mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Desain menggunakan cross sectional pada 108 lansia dan keluarga, dengan teknik klaster proporsional. Hasil menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Kesimpulannya semua elemen dukungan keluarga berhubungan bermakna terutama dukungan penghargaan. Faktor paling dominan adalah dukungan penghargaan (p=0,000) setelah dikontrol dengan pendidikan, penghasilan, asuransi kesehatan. Direkomendasikan pada pengambil keputusan keperawatan lansia agar meningkatkan program kesehatan lansia berbasis keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

Number of elderly hypertension was increased in Jekan Raya Public Health Center. Field observations, less family support in the control of hypertension, so consider elderly cured if blood pressure decreased. The purpose of this research was determined the correlation of family support quality of life of the elderly. Used cross-sectional design in 108 elderly and families, with a proportional cluster technique. Results showed correlation of family support with quality of life of elderly. In conclusion all the elements related to family support, especially award support. The most dominant factor was the award support (p = 0.000) after controlled by education, income, health insurance. Recommended in elderly nursing decision makers in order to improve the health of the elderly family-based programs to improve the quality of life of the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nora Wulandari
"Pengobatan pada pasien lansia sangat kompleks karena biasanya bersifat multipatologi sehingga menyebabkan peningkatan jumlah obat yang digunakan (polifarmasi) untuk kondisi klinis yang berbeda-beda. Terdapatnya hipertensi, diabetes dan/atau dislipidemia menyebabkan pengobatan yang berpotensi menimbulkan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD), karena umumnya pengobatan pada pasien dengan hipertensi, diabetes dan/atau dislipidemia bersifat jangka panjang dengan menggunakan beberapa jenis obat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh umur lansia terhadap kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki pada pasien dengan hipertensi, diabetes dan/atau dislipidemia di Puskesmas Pancoran Mas, Puskesmas Tanah Baru, dan Puskesmas Beji kota Depok. Penelitian menggunakan rancangan kohort prospektif. Sampel penelitian terdiri dari 62 pasien lansia sebagai kelompok kohort dan 62 pasien non lansia sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan selama Januari-Juni 2014. Sampel dimonitoring keadaannya setiap minggu selama satu bulan. Manifestasi klinik ROTD merupakan hasil evaluasi terhadap keluhan-keluhan yang dialami pasien yang dievaluasi menggunakan skala Naranjo. Manifestasi klinik ROTD yang didapat pada kedua kelompok dianalisis menggunakan uji kaikuadrat dan uji regresi logistik. Pasien dengan hipertensi, diabetes dan/atau dislipidemia yang mengalami kejadian ROTD 30,6% dengan frekuensi kejadian 39 kali, presentase terbesar adalah batuk kering karena kaptopril (56,3%), dan tingkat keparahan manifestasi klinik ROTD yang terjadi pada mayoritas (53,8%) pasien tersebut adalah level 2 (mild/sedang). Risiko umur lansia 3,577 kali lebih besar untuk terjadinya ROTD.

Treatment in elderly patients is very complex, because it is usually multiphatology thus causing an increase in number of drugs used (polypharmacy) for every clinical conditions. The presence of hypertension, diabetes and/or dyslipidemia will increase the risk of cause Adverse Drug Reaction (ADR) because of polypharmacy and long term of treatment. This study aimed to assess the effect of elderly age on the incidence of ADR in patients with hypertension, diabetes and/or dyslipidemia at Puskesmas Pancoran Mas, Beji, and Tanah Baru Depok. The design of the study is cohort study. The Sampling was conducted at January- June 2014. 62 elderly patients was collected as a risk factor group and 62 non- elderly patients as a control group. Sample was monitored every weeks in a month. Clinical Manifestation of ADR event was an evaluation result of the recording complaints experienced by the sampel using Naranjo scale. Clinical manifestation of ADR events obtained in the both group were analyzed using Chi- Square and Logistic Regression test. Patient with hypertension, diabetes and/or dyslipidemia experienced ADR event 30,6% with a frequency of accurrence was 39 times. Dry cough because of captopril (56,3%) was the most common clinical manifestation found, while severity level clinical manifestation ADR which occured in most of patient (53,8%) was at level 2 (mild). The risk of elderly age was 3,577 times greater for ADR event.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T42976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrani Iskandar
"Lanjut usia lansia di perkotaan berisiko mengalami hipertensi. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kejadian ini adalah stres. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan tehnik relaksasi benson dengan murottal Al-Qur'an sebagai bentuk penerapan teknik relaksasi untuk menurunkan stres dan tekanan darah pada keluarga Bapak F. Hasil intervensi menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah Ibu M, pada pengkajian di minggu pertama adalah 160/110 mmHg setelah dilakukan penerapan relaksasi benson dengan murottal Al-Qur'an tiga kali dalam seminggu, nilai ini menurun menjadi 120/80 mmHg pada kunjungan minggu terakhir, serta pengukuran yang dilakukan menggunakan kuesioer Self Reporting Questionnaire WHO menunjukan tidak ada stres pada Ibu M. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa tehnik relaksasi benson dengan murottal Al-Qur'an dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi untuk menangani masalah hipertensi di komunitas.

Ageing population in urban is at risk for hypertension. Stress is among the factors affecting hypertension. This paper aimed to identify effectiveness of Benson relaxation technique by Koranic murottal as an intervention to reduce stress and blood pressure on Mr. F family. The result indicated that there was a lowered blood pressure in Mrs. M, assessment in the first week revealed blood pressure of 160/100 mmHg and after Benson technique by Koranic murottal 3 times a week. blood pressure dropped to 120/80 mmHg in the last week of visitation. The measurement by Self Reporting Questionnaire of WHO indicated that Mrs. M was not affected by stress. This result suggested that Benson relaxation technique by Koranic murottal is applicable as choice of intervention to reduce hypertension in community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, [Date of publication not identified]
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ara Tayomi
"Kepatuhan minum obat sangat penting bagi lansia hipertensi untuk mengontrol tekanan darah sehingga mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan studi literatur ini ialah untuk mengetahui kepatuhan minum obat pada lansia hipertensi. Peneliti menggunakan 5 database sebagai alat pencarian artikel dan metode PRISMA untuk menyeleksi artikel. Penelusuran literatur dilakukan pada bulan juni hingga juli 2020 dan didapatkan 10 artikel yang sesuai. Hasil studi literatur ini menunjukan kepatuhan minum obat pada lansia hipertensi masih rendah. Terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhinya yaitu literasi kesehatan, efikasi diri dan fungsi kognitif. Intervensi yang paling efektif untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada lansia hipertensi adalah multimodal intervention.

Medication adherence is important for older people with hypertension to control their blood pressure to prevent complications. The purpose of this literature study is to determine medication adherence in older people with hypertension. The researcher used 5 databases as an article search tool and PRISMA method to select articles. This literature study was conducted from June to July 2020 and obtained 10 suitable articles. The results of this literature study show that medication adherence in older people with hypertension is still low. 3 main factors influence it, include health literacy, self-efficacy, and cognitive function. The most effective intervention to improve medication adherence in older people with hypertension is a multimodal intervention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Khasanah
"

Jumlah lansia dengan hipertensi semakin meningkat di Indonesia, namun sebagian berlanjut mengalami komplikasi hipertensi sebagai akibat tekanan darah yang tidak berkontrol. Pengembangan model asuhan keperawatan lanjut usia berbasis komunitas ini merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan outcome status kesehatan lansia dengan hipertensi dengan mengoptimalkan sumber-sumber yang ada dimasyarakat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan lanjut usia dengan hipertensi, mengembangkan model asuhan keperawatan lanjut usia dengan hipertensi berbasis komunitas, serta mengidentifikasi pengaruhnya terhadap manajemen diri hipertensi, kelola masa lansia, dukungan keluarga, tekanan darah, dan kualitas hidup lansia dengan hipertensi. Desain penelitian merupakan riset operasional. Tahap pertama menggunakan studi kualitatif dengan 64 partisipan, tahap ke dua pengembangan model, dan tahap ketiga penelitian quasy experiment pre-post with control group dengan 80 lansia hipertensi. Tahap pertama didapatkan 8 tema yaitu:1) Keluhan terkait penuaan dan hipertensi, 2) Pengetahuan dan kepercayaan tentang hipertensi, 3) Perubahan perilaku setelah hipertensi, 4) Hambatan pelayanan kesehatan bagi lansia, 5) Kebutuhan dalam mengelola hipertensi untuk lansia, 6) Dukungan pengelolaan penyakit, 7) Perilaku manajemen diri hipertensi, dan 8) Kepatuhan minum obat. Tahap kedua diperoleh model asuhan keperawatan lanjut usia dengan hipertensi berbasis komunitas yang memiliki komponen lanjut usia dengan hipertensi yang memiliki 4P perilaku manajemen diri, keluarga dengan 5 tugas keluarga, kader hipertensi dengan 5 tugas kader hipertensi, kelompok swabantu lanjut usia dengan hipertensi, dan perawat dengan 4 tugas perawat. Tahap ketiga implementasi model asuhan keperawatan lanjut usia dengan hipertensi berbasis komunitas berpengaruh secara bermakna terhadap manajemen diri hipertensi, kelola masa lansia, dukungan keluarga, tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik, dan  kualitas hidup lansia.


Indonesia has a large number of elderly who live with hypertension, but some continue to experience hypertension complications as a result of uncontrolled blood pressure. The development of the model community-based nursing care for the elderly with hypertension is one of the efforts to improve the health status outcomes of the elderly with hypertension by optimizing existing resources in the community. This study aims: 1) to identify the problems and needs of elderly with hypertension, 2) to develop the model of community-based nursing care for elderly with hypertension and 3) to assess the effectiveness of the model on self-management of the elderly with hypertension, health status: blood pressure, the elderly developmental tasks attainment,  quality of life of the elderly with hypertension and the family disease management. This is operational research design. The first step is a qualitative study with 64 participants, the second step is the model development, and the third step is the quasi-experiment research with pre-post control groups with 80 elderly with hypertension. The first study found 8 themes, namely: 1) problems related to aging and hypertension, 2) knowledge and beliefs about hypertension 3) behavior changes after hypertension, 4) Barriers to health services for the elderly, 5) the needs to manage hypertension for the elderly, 6) Disease management support, 7) hypertensive self-management behavior, and 8) medication compliance. The second step is the development of community-based nursing care for the elderly with hypertension. Components of the model are elderly with hypertension with 4 self-management behavior tasks, the elderlys family with 5 family health tasks, the hypertension cadre with 5 tasks, the elderly self-help group with hypertension, and the primary care nurses. The third step is the evaluation of the model. There is a significant improvement in hypertension self-management, health status of the elderly (reduction of systolic blood pressure and diastolic blood pressure), the elderly developmental tasks attainment, the quality of life of the elderly, and the family disease management.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masithoh
"Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang sering terjadi pada lanjut usia. Perilaku atau gaya hidup diketahui sebagai salah satu faktor resiko hipertensi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku lansia dengan hipertensi di PSTW wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan menggunakan kuesioner terhadap 107 lansia hipertensi yang dipilih dengan menggunakan metode sampling quota. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini adalah mayoritas lanisa mengalami hipertensi tahap 152,2 dengan karakteristik berusia 60-74 tahun 51,4 jenis kelamin laki laki 57,9 tingkat pendidikan rendah 61,7 nilai IMT kurus tingkat ringan 80,4 tidak merokok 78,5 tidak minum kopi 74,7 rutin mengikuti aktivitas senam 66,4 dan rutin mengikuti kegiatan keagamaan 75,7. Perilaku lansia hipertensi mayoritas adalah maladaptif 70,1 dengan komposisi pengetahuan rendah 76,6 sikap positif 58,9 dan keterampilan baik 57. Pemberi pelayanan kesehatan di PSTW wilayah DKI Jakarta diharapkan meningkatkan pengawasan serta mengedukasi lansia untuk meningkatkan perilaku hidup sehat.

Hypertension is a common degenerative disease in elderly Life style behavior known as one of hypertension risk factors The purposed of this research is to desribe the behavior of elderly with hypertension in residential homes in DKI Jakarta. This research uses quantitative descriptive design and uses a questionnaire completed by 107 elderly with hypertension that selected by quota sampling method. This research uses univariate analytic It found that most elderly have type 1 hypertension 52,2 that characterized by the age 60-74 years old 51,4 male gender 9 low education 61.7 underwight BMI 80.4 do not smoke 78,5 do not drink coffee 74,7 follow a routine physical activity 66,4 and routine religious activity 75,7. The most elderly hypertension behavior is maladaptive 70,1 with composition low knowledge 76,6 positive affective 58,9 and good practice 57. Heatlh care providers are expected to increase supervision and education for elderly to increase health behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asminarsih Zainal Prio
"Latar belakang: Lansia hipertensi mengalami perubahan pada aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Penyakit hipertensi dan penatalaksanaannya dipengaruhi oleh kebiasaan atau budaya yang dimiliki. Intervensi keperawatan holistic berbasis budaya dapat mengurangi dampak negative dan mencegah komplikasi hipertensi. Tujuan: penelitian bertujuan mengidentifikasi pengalaman lansia hipertensi dan faktor budaya yang mempengaruhi, serta mengidentifikasi efektifitas model PASTI BERDAYA terhadap kepatuhan, tingkat, stres, koping, dan tekanan darah lansia hipertensi. Metodologi: Penelitian menggunakan penelitian operasional melalui tiga tahapan. Tahap pertama melalui studi fenomenologi deskriptif melibatkan 15 partisipan, tahap kedua penyusunan model dan modul PASTI BERDAYA melibatkan 3 orang pakar, dan tahap ketiga melalui studi quasi ekperimen with control group melibatkan 100 responden dengan pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Hasil : teridentifikasi 10 tema yang menjadi dasar pengembangan model. Tersusunnya model PASTI BERDAYA dan tiga modul sebagai perangkat model PASTI BERDAYA. Hasil menunukan adanya perbedaan bermakna dari pretest, post test I setelah 3 bulan perlakukan, dan Post test II setelah 6 bulan perlakuan antara kelompok intervensi dan kelompok control pada variabel kepatuhan pengobatan (nilai p <0,001), kepatuhan pengendalian risiko hipertensi (nilai p <0,001), tingkat stres (nilai p <0,001), koping (nilai p <0,001), tekanan darah sistole (nilai p <0,001), dan tekanan darah diastole (nilai p <0,001). Simpulan: Model PASTI BERDAYA mampu meningkatkan kepatuhan pengobatan, kepatuhan pengendalian risiko hipertensi, dan koping serta mampu menurunkan tingkat stres dan tekanan darah lansia hipertensi setelah evaluasi 3 bulan dan 6 bulan perlakuan. Model PASTI BERDAYA tepat untuk diaplikasikan pada lansia dengan hipertensi atau penyakit kronik degenerative lainnya dengan masalah ketidakpatuhan, stres dan koping yang kurang.

Background: Elderly hypertensive patients experience changes in physical, psychological, social, and spiritual aspects Hypertension and its management are influenced by habits or culture. Holistic nursing interventions based on culture can reduce negative impacts and prevent complications of hypertension. Objective: The study aims to identify the experiences of elderly hypertensive patients and the cultural factors that influence them, as well as to identify the effectiveness of the PASTI BERDAYA model on compliance, levels stress, coping, and blood pressure of elderly hypertensive patients. Methodology: The study used operational research through three stages. The first stage was through a descriptive phenomenological study involving 15 participants, the second stage was the preparation of the PASTI BERDAYA model and module involving 3 experts, and the third stage was through a quasi-experimental study with a control group involving 100 respondents with sampling conducted by purposive sampling. Results: 10 themes were identified as the basis for developing the model. The PASTI BERDAYA model and three modules were compiled as PASTI BERDAYA model devices. The results showed a significant difference from the pretest, post-test I after 3 months of treatment, and post-test II after 6 months of treatment between the intervention group and the control group on the variables of medication adherence (p value <0.001), hypertension risk control adherence (p value <0.001), stress level (p value <0.001), coping (p value <0.001), systolic blood pressure (p value <0.001), and diastolic blood pressure (p value <0.001). Conclusion: The PASTI BERDAYA model is able to improve medication adherence, hypertension risk control adherence, and coping and is able to reduce stress levels and blood pressure in elderly hypertensives after 3-month and 6-month evaluations of treatment. The PASTI BERDAYA model can be adopted to improve the health of elderly hypertensives and other chronic degenerative diseases with problems of non-compliance, stress and poor coping."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>