Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pahrulloh
"Antibiotic is a common drug used in patient pneumonia at RSUP persahabatan. The aim of this research was to find out correlation between type of antibiotic, length of stay and length of antibiotic usage with effectiveness recuperation pneumonia. The research was retrospective deskriptif with survey metode by using 96 samples. The data were collected from medical record of patient during January until December 2006. Usage antibiotic sefalosporin that is 38 (39,6%). While group of kuinolon that is 18 (18,8%) and usage > 1 type antibiotic that is 40 (41,75).
The result of study indicated stastically by using chi square indicated no significant difference among type of antibiotic with effectiveness recuperation pneumonia, But there was difference among length of stay and length of antibiotic usage with effectiveness recuperation pneumonia.
Antibiotika merupakan satu diantara obat yang umum digunakan pada pengobatan infeksi pasien pneumonia di RSUP Persahabatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara jenis antibiotika, lama perawatan dan lama pemakaian antibiotika dengan efektivitas penyembuhan pneumonia. Penelitian dilakukan dengan metode survey bersifat deskriptif secara retrospektif dengan jumlah sampel 96. Data dikumpulkan dari catatan rekam medis pasien yang dirawat pada Januari - Desember 2006. Penggunaan antibiotika golongan sefalosporin berjumlah 38 (39,6%) sedangkan golongan kuinolon berjumlah 18 (18,8%) dan penggunaan >1 jenis antibiotika berjumlah 40 (41,7%).
Berdasarkan hasil analisis secara statistik menggunakan chi-square diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis antibiotika dengan efektivitas penyembuhan pneumonia, Ada perbedaan yang bermakna antara lama perawatan dan lama pemakaian antibiotika dengan efektivitas penyembuhan pneumonia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Julianto
"Deskripsi Lama Tinggal Dan Depresi Dalam Perawatan Terus Menerus Lansia Di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Perubahan kondisi fisik lansia itu menjalani perawatan panjang di Rumah Sakit bisa menjadi faktor penyebab depresi, di mana depresi dapat mengganggu kegiatan sehari-hari para lansia, kualitas hidup, dan menjadi prediktor kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan deskripsi dari lama perawatan orang tua yang dirawat di rumah sakit dan untuk mengetahui mereka skor depresi selama perawatan. Sampel dalam penelitian ini adalah individu di atas usia 60 yang menjalani perawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan prospektif desain kohort dan menggunakan metode purposive sampling dalam pengumpulan data yang melibatkan 32 Orang tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata lama perawatan lansia lebih panjang dari standar yang ditetapkan, skor skrining depresi pada lansia meningkat pada akhir perawatan dibandingkan dengan awal pengobatan, dan karakteristik responden mempengaruhi lama perawatan dan depresi skor skrining. Penelitian ini diharapkan menjadi data awal atau tambahan informasi untuk pengembangan penelitian di bidang keperawatan gerontik dan sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan kompetensi dan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan komprehensif.

Description of Length of Stay and Depression in the Continuous Care of the Elderly at the RSUPN Cipto Mangunkusumo. Changes in the physical condition of the elderly undergoing lengthy treatment in a hospital can be a factor in causing depression, where depression can interfere with the daily activities of the elderly, quality of life, and be a predictor of death. The purpose of this study is to determine the description from the old care of parents who were hospitalized and to find out them depression score during treatment. The sample in this study is the individuals above age 60 who underwent treatment at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo and capable communicate well verbally. This type of research is descriptive with prospective cohort design and using purposive sampling method in data collection involving 32 Parents. The results of this study indicate that the average length of treatment the elderly are longer than the standard set, depression screening scores in the elderly increase at the end of treatment compared to the beginning of treatment, and Respondent characteristics affect length of stay and depression screening score. This research is expected to be preliminary or additional data information for the development of research in the field of nursing and gerontik evaluation materials in improving the competence and role of nurses in providing comprehensive nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tissy Fabiola
"Latar Belakang: Secara global diperkirakan terdapat 313 juta pembedahan yang dilakukan, dengan angka kematian 30 hari pascaoperasi mencapai 4.2 juta jiwa. Penilaian kondisi pasien preoperatif diperlukan untuk memprediksi morbiditas dan
mortalitas pasien pascabedah, maka modalitas yang digunakan dalam menilai risiko pembedahan sebaiknya memiliki akurasi dan objektivitas yang baik. Salah satu modalitas yang rutin digunakan di RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM) adalah skor ASA-PS. Namun skor ini sudah banyak ditinggalkan oleh negara maju dan beralih pada skor P-POSSUM yang dinilai lebih objektif, dan akurat. Studi ini menguji kesahihan skor P-POSSUM dalam memprediksi lama perawatan pasien pascabedah digestif mayor di ICU, yang mencerminkan keparahan morbiditas
pascabedah. Tujuan: Studi ini menguji kemampuan kalibrasi dan diskriminasi skor P-POSSUM dalam memprediksi lama perawatan di ICU, dan menganalisis hubungan antar variabel skor P-POSSUM dengan lama perawatan di ICU pada pasien pasabedah digestif mayor. Metode: Studi ini merupakan studi kohort retrospektif di RSUPNCM selama Januari 2017 hingga Desember 2018. Sebanyak 289 subjek yang sesuai kriteria inklusi dianalisis dari data rekam medis. Lama perawatan pascabedah di ICU dan skor P-POSSUM subjek dicatat sesuai dengan data rekam medis. Variabel PPOSSUM yang berpengaruh terhadap lama perawatan subjek dianalisis dengan analisis bivariat dan regresi logistik multivariat. Kesahihan skor dinilai menggunakan uji kalibrasi Hosmer-Lemeshow dan uji diskriminasi dengan melihat
nilai Area Under Curve. Hasil: Hasil analisis statistik menghasilkan bahwa skor P-POSSUM memiliki kemampuan kalibrasi yang baik (uji Hosmer-Lemeshow p=0.815) dan kemampuan
diskriminasi yang cukup baik (AUC 77.8%, IK 95% 0.717-0.827). Variabel PPOSSUM yang secara statistik berpengaruh signifikan (p<0.05) terhadap lama perawatan di ICU adalah kadar natrium, jumlah perdarahan, laju jantung, dan EKG.
Kesimpulan: Skor P-POSSUM sahih dalam memprediksi lama perawatan pasien pascabedah digestif mayor di ruang intensif (ICU).

Background: It was estimated that there was 313 million surgery underwent worldwide, with the 30-days postoperative mortality rate reaching 4.2 million cases. The evaluation of preoperative patients’ conditions is encouraged to predict
postoperative morbidity and mortality, thus the modality used to assess surgery risk should be accurate and objective. RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM) routinely uses ASA-PS score to assess patients’ condition. Nonetheless, ASA-PS has
been regarded as subjective. Developed countries has started to replace this score with P-POSSUM score which was considered to be more accurate and objective. This study finds out the validity of P-POSSUM Score in predicting the length of
hospital stay in the ICU in patients who underwent digestive surgery, which reflects the severity of postoperative morbidity. Goals: This study investigated the calibration and discrimination ability of PPOSSUM score in predicting the length of stay in the ICU, and also explored the relationship between variables in P-POSSUM score and the length of stay in the ICU in patients who underwent digestive surgery.
Methods: This retrospective cohort study was conducted in RSUPNCM in January 2017 to December 2018 on 289 subjects who met the inclusion criteria. P-POSSUM score and the length of stay in the ICU unit were recorded, the data was taken from
medical record. Bivariate and multivariate logistic regression was used to investigate the relationship between P-POSSUM variables and the length of stay. The validity of P-POSSUM score was assessed by Hosmer-Lemeshow calibration
test and the measurement of the Area Under Curve (AUC).
Results: Statistical analysis showed that P-POSSUM had a good calibration ability (p=0.815 for Hosmer-Lemeshow test) and moderate discrimination ability (AUC 77.8%, CI 95% 0.717-0.827). Four P-POSSUM variables were found to be significantly associated with length of stay in the ICU (p<0.05), namely natrium level, total blood loss, heart rate and ECG. Conclusion: P-POSSUM score is valid in predicting the length of stay in the ICU in patients who underwent digestive surgery.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Bakti H.
"Pendahuluan. Ulkus kaki diabetes merupakan komplikasi dibetes mellitus tersering mengakibat perawatan lama dan biaya perawatan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi lama perawatan ulkus kaki diabetes.
Metode. Evaluasi Kohort retrospektif, subjek penelitian adalah semua penyadang ulkus kaki diabetes yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dirawat pada periode Januari 2015 ndash; April 2016 di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Faktor faktor resiko yang mempengaruhi lama perawatan di analisis dengan uji univariat,bivariat dan multivariate.
Hasil penelitian. Terdapat seratus duapuluh subjek pasien ulkus kaki diabetes laki laki = 55,3 dan perempuan = 46,7 dengan rata-rata lama perawatan adalah dua puluh enam hari 2- 87 hari. Faktor-faktor yang mempunyai hubungan signifikan terhadap lama masa perawatan perderita ulkus diabetes yaitu luas ulkus p = 0,001, penatalaksanaan p =0,026 ,sepsis p = 0,020, ketoasidosis p = 0,017, dan ISPA p = 0,033. Pada uji multivariate faktor adanya ketoasidosis secara signifikan berhubungan p = 0,000, OR 8,360, IK 95 3,209 - 21,780 dan beresiko delapan kali untuk memperlama pe rawatan penderita ulkus kaki diabetes.
Kesimpulan. Faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan lamanya masa perawatan ulkus diabetes adalah luas luka, penatalaksanaan, sepsis, ketoasidosis, dan ISPA. Ketoasidosis menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap lama perawatan ulkus diabetes.

Back ground. Diabetic foot ulcer is one of the most frequent complication of diabetic mellitus which caused prolonged length of stay and increased hospital cost. The aim of this study is intended to asses many factors that influenced length of stay in hospital.
Material and Methods. Cohort retrospective study. The study is subjected to all of diabetic foot ulcer hospitalized patient who fulfilled inclution and exclution criteria , periode from January 2015 until April 2016 in surgical ward of,Cipto Mangunkusumo General Hospital. All risk factors will be evaluated by univariate,bivariate and multivariate analized.
Result. There are onehundred and twenty subjects of diabetic foot ulcer male 55,3 and female 46,7, 64 males 53,33 and 56 females 6,67 . Mean length of stay is twentysix days 2 87 days. The most significant correlation factors that influence length of stay of the diabetic foot ulcer are size of the ulcer p 0,001, treatment p 0,026, septic p 0,020, ketoacidosis p 0,017 and acute respiratory infection p 0,033 with p value 0,05. According to the multivariate study, the most significant correlation factor is ketoasidosis p 0,000, OR 8,360, CI 95 03,209 21,780 , it has eight times risk for prolonged length of stay.
Conclution Factors that correlated with prolonged length of stay are size of ulcer, treatment, septic, ketoasidosis and acute respiratory infection. Ketoacidosis is the most significant correlation factor.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggreni Wiyono
"Memanjangnya lama rawat pra bedah pada pasien bedah secara umum dan pasien bedah tumor secara khusus merupakan masalah inefisiensi bagi rumah sakit. Di samping itu bagi pasien memanjangnya lama rawat ini menyebabkan bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan sehingga kepuasan terhadap rumah sakit akan berkurang. Masalah ini melatarbelakangi penulis melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang yang berpengaruh terhadap lama rawat pra bedah pasien tumor tersebut.
Penelitian dilakukan pada sampel .yang terdiri dari 71 kasus pasien bedah tumor yang dirawat di IRNA A kelas 3 pads bulan Januari sampai pertengahan Februari dan bulan Juni 1996. Pada seluruh sampel dilakukan operasi di Instalasi Bedah Pusat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis dengan desain "cross sectional". Data sekunder diarnbil dari data rekam medis yang terdapat di IRNA A sebelum pasien dipulangkan. Selain itu juga dilakukan pengecekan di IBP pada saat pasien dioperasi.
Variabel bebas yang diteliti ialah kondisi medis pasien, jenis tindakan yang direncanakan, pemeriksaan penunjang yang dilaksanakan, keterlibatan dengan sub bagian lain, dan penundaan operasi. Variabel terikat ialah larva rawat pra bedah, yang terdiri dari 2 bagian, yaitu lama persiapan operasi dan lama menunggu jadwal operasi.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Rata-rata lama rawat pra bedah pada keseluruhan sampel ialah 19,28 hari. Pada pasien dengan kondisi 1 tindakan medis berat ialah 24,92 hari, sedangkan pada pasien dengan kondisi 1 tindakan medis sedang ialah 11,47 hari.
Kesimpulan utama yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Terdapat 4 faktor yang berhubungan dengan lama rawat pra bedah pada pasien secara keseluruhan , yaitu kondisi medis, jenis tindakan, keterlibatan sub bagian lain.
2. Faktor yang tidak berpengaruh terhadap lama rawat pra bedah pada keseluruhan sampel ialah pemeriksaan penunjang.
Saran yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Membuat suatu alur pasien dari poliklinik bedah tumor sampai ke Instalasi Bedah Pusat, di mana pasien baru dapat dimasukkan ke IRNA A jika operasi sudah teijadwal. Pada keadaan ini tempat tidur di IRNA A sudah disiapkan. Alur ini diutamakan untuk pasien dengaan kondisi sedang, atau pasien yang tidak terlalu kompleks (dipakai pola dari SMF THT dan SMF Bedah Anak sebagai model).
2. Mengadakan upaya untuk menambah efisiensi dan utilisasi di Instalasi Bedah Pusat dengan mengacu pada hasil penelitian Duta Liana, 1966 dengan judul Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keterlambatan atau Pembatalan Operasi di Instalasi Bedah Pusat Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.

Efficiency is one of the most important parts in hospital management. Pre operative length of stay is a specific indicator for hospital efficiency. The increasing of length of stay causes the increasing cost which has to be born by patients and dissatisfaction among them.
This study was performed to 71 cases in hospitalized tumor patients to be operated in the third class of IRNA A in Cipto Mangunkusumo Hospital, from January until the middle of February and June 1996. This is a descriptive analytic study with the cross sectional design and based on the secondary data from the medical records in IRNA A wards after the surgeries.
The independent variables are : 1) The condition of the patients. 2) The type of the surgeries which are planned by the surgeons. 3) The waiting periods for the results of the laboratory tests or the waiting list for X ray tests in Radiology Department. 4) The consultations to other divisions. 5) Delayed or cancelled of the surgery. The dependent variables are the pre operative length of stay which is divided into 2 components, preparations time and waiting time for the surgeries.
The results of this study are: I) The average of pre operative length stay for all cases are 19.28 days. In the severe conditions are 24.92 days and in moderate cases 10.6 days.
The conclusions of the study are: There are relationships between condition of the patients, type of the surgeries, consultation to other divisions and delayed or cancelled of the surgeries. There is no relationship between waiting of the results of the laboratory tests or waiting lists for the radiology tests and pre operative length of stay.
The writer suggest that 1) The admission management has to be improved Surgeons should make the operation schedules in surgery room before patients are hospitalized. 2) Efficiency and utilization of the surgery department have to be increased, especially the delayed of the surgeries which caused by surgeries team not being on time (based on study of Liana, 1966)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditia Pria Laksana
"Latar Belakang: Pneumonia merupakan infeksi paru yang serius dan seringkalimenyebabkan pasien dirawat di ICU. Skor Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) dan Lung Ultrasound Score (LUS) telah digunakan untuk memprediksi keparahan pneumonia. Namun, modifikasi skor ini dan hubungannya dengan luaran klinis seperti lama perawatan, penggunaan ventilator, dan mortalitas pada pasien pneumonia di ICU belum banyak diteliti. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara modifikasi skor CPIS dan LUS dapat memprediksi luaran pada pasien pneumonia yang dirawat di ICU RS Dr. Kariadi Semarang.
Metode: Penelitian ini merupakan studi retrospektif kohort yang menganalisis data pasien pneumonia yang dirawat di ICU RS Dr. Kariadi Semarang. Skor CPIS dan LUS dimodifikasi sesuai dengan karakteristik pasien dan kondisi lokal. Analisis statistik digunakan untuk mengidentifikasi prediktor luaran klinis.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan modifikasi skor CPIS dan LUS secara signifikan terkait dengan lama perawatan, penggunaan ventilator, dan mortalitas. AUC, ROC cut off point skor CPIS modifikasi dengan nilai 10,5. Variabel lain seperti usia, komorbiditas, dan jenis patogen juga ditemukan memiliki pengaruh terhadap luaran klinis.
Kesimpulan: Dari penelitian ini terbukti modifikasi skor CPIS dan LUS secara signifikan dapat membantu lama perawatan, penggunaan ventilator, dan mortalitas. Oleh sebab itu layak digunakan dalam memprediksi luaran klinis pada pasien pneumonia di ICU dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan klinis dan perencanaan perawatan pasien.

Background: Pneumonia is a serious lung infection and often leads to ICU admissions. The Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) and Lung Ultrasound Score (LUS) have been used to predict the severity of pneumonia. However, the modification of these scores and their relationship with clinical outcomes such as length of stay, ventilator use, and mortality in pneumonia patients in the ICU have not been widely studied. This study was conducted to determine the relationship between modified CPIS and LUS scores to predict outcomes in pneumonia patients admitted to the ICU of Dr. Kariadi Hospital Semarang.
Methods: This study was a retrospective cohort study that analyzed data of pneumonia patients admitted to the ICU of Dr. Kariadi Hospital Semarang. CPIS and LUS scores were modified according to patient characteristics and local conditions. Statistical analysis was used to identify predictors of clinical outcomes.
Results: The results showed the modified CPIS and LUS scores were significantly associated with length of stay, ventilator use, and mortality. AUC, ROC cut off point of modified CPIS score with a value of 10.5. Other variables such as age, comorbidities, and pathogen type were also found to have an influence on clinical outcomes.
Conclusion: From this study, it was proven that modification of CPIS and LUS scores can significantly help with length of stay, ventilator use, and mortality. Therefore, it is feasible to use in predicting clinical outcomes in pneumonia patients in the ICU and can help in clinical decision making and patient care planning.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library