Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Rahayu K
"Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang telah dilakukan sebelumnya oleh Laboratorium Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran pada November 006.
Tujuan pertama dari pebnelitian ini adalah untuk mengetahui peranan diklat ekspor pada BBPPEI terhadap pembentukan kinerja internasionalisasi pesertanya. Dengan Uji Korelasi Spearman dapat diketahui hubungan natar kinerja internasionalisasi dan faktor-faktor yang mendukungnya sebagai hasil dari pelatihan ekspor. Faktor-faktor tersebut meliputi peningkatan pasar, baasa, pengetahuan ekspor-impor, teknologi, network dan kemapuan problem solving.
Tujuan kedua adalah untuk mengetahui kontribusi dari penyelengaraan diklat terhadap kinerja ekspor melalui pemberdayaan eksportir. Metode yang digunakan adalah Uji Wilcoxon sehinga dapat dilihat apakah diklat ekspor memberikan efek yang nyata terhadap peningkatan pasar, bahasa, pengetahuan ekspor-impor, teknologi, network dan kemampuan probel solving. Hal ini diproksi dengan mengamati peningkatan skor sebelm dan sesdudah mengikuti diklat pada bagian self assessment kuisioner dari 70 responden.
Nilai korelasi Spearman yang paling erat adalah variabel pengetahuan, disususul pasar dan network, bahasa dan teknologi dan yang terlemah adalah variabel problem solving. Uji Wilcoxon menunjukan faktor-faktor yang mendukung kinerja internasionalisasi memang berbeda sebelum dan sesudah diklat. Atau bisa dikatakan bahwa ada efek diklat ekspor pada BBPPEI terhadap peningkatan kinerja internasionalisasi peserta diklat.
Adapun responden yang memperoleh manfaat tertinggi dalam pelatihan ekspor ini adalah peserta dari Medan, peserta laki-laki, berpendidikan sarjana (S1), beskala kecil dan menengah dan yang berstatus wirausaha."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27712
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
"Ruang lingkup dan Cara penelitian : Nilai asupan dan keluaran kalori serta komposisi zat gizi makro pada atlet sepaktakraw sampai sekarang memakai nilai standar umum, sedangkan setiap cabang olahraga seharusnya memiliki nilai standar yang spesifik. Hal ini sangat dibutuhkan sebagai pedoman penyusunan menu atlet sepaktakraw yang sedang berada di pusat-pusat latihan untuk dapat menghasilkan keterampilan yang maksimal. Penilaian dan pengukuran dilakukan terhadap asupan gizi dan keluaran kalori serta uji keterampilan statis dan dinamis, dengan cara studi potong lintang. Jenis pemeriksaan asupan gizi menggunakan cara analisis bahan makanan memakai program FP2 dan keluaran kalori menggunakan metoda faktorial. Perhitungan statistik menggunakan uji t berpasangan, Anova dan korelasi spearman. Hasil dan Kesimpulan : Umur subyek penelitian 24 ± 4 tahun, sesuai dengan usia puncak prestasi dalam sepaktakraw (18 - 28 tahun) dengan rerata berat bad an 59,9 ± 6,1 kg merupakan berat badan ideal, rerata tinggi badan 166,6 ± 5,1 em dan IMT 21,59 ± 1,68 kg/m2 merupakan status gizi baik. Subyek penelitian sebagian besar mempunyai hasil uji keterampilan kategori sedang sampai baik. Nilai asupan dan keluaran kalori sama dengan kebutuhan atlet laki-laki pada umumnya, dan terdapat keseimbangan asupan dan keluaran kalori. Komposisi zat gizi makro memperlihatkan persentase asupan karbohidrat lebih tinggi dari anjuran. Tidak terdapat perbedaan hasil uji keterampilan dengan setiap kategori keseimbangan kalori dan komposisi zat gizi makro. Asupan zat gizi mikro umumnya berada dibawah nilai RDA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 1999
T59112
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ericco Siauwanda
"Lebah yang tidak menyengat adalah lebah sosial yang termasuk dalam keluarga Apidae yang memiliki kasta dan peran yang berbeda dalam koloni mereka. Lebah yang tidak berdaya memanfaatkan nektar dan serbuk sari sebagai sumber makanan mereka, dan mengumpulkan resin dari tanaman untuk membangun sarang mereka dan mempertahankan koloni mereka dari pemangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya dengan aktivitas mencari makan Tetragonula aff. minor menggunakan Spearman Correlation, dan menganalisis aktivitas puncak harian Tetragonula aff. minor di Universitas Indonesia, Depok. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman serbuk sari yang dikumpulkan oleh Tetragonula aff. minor di Universitas Indonesia, Depok. Penelitian dimulai dengan pengumpulan data faktor lingkungan dan aktivitas lebah yang tidak disengat yang diidentifikasi sebagai Tetragonula aff. minor, dan kemudian melanjutkan dengan mengidentifikasi keragaman serbuk sari yang dikumpulkan oleh Tetragonula aff. minor menggunakan metode acetolysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas Tetragonula aff. minor memiliki korelasi dengan suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. Aktivitas mencari makan puncak spesies ini adalah 12: 30-13: 30. Berdasarkan identifikasi serbuk sari, Tetragonula aff. minor mengumpulkan serbuk sari dari kelapa (Cocos nucifera), mangga (Mangifera indica), pepaya (Carica papaya), noni (Morinda citrifolia), myrtle kain sutera raksasa (Lagerstroemia speciosa), pohon koral cockspur (Erythrina crystal-galli), pucuk merah (Syzigium oleina), pohon karet (Hevea brasiliensis), dan keluarga rumput (Poaceae).

Non-stinging bees are social bees that belong to the Apidae family who have different castes and roles in their colonies. The helpless bees utilize nectar and pollen as their food sources, and collect resin from plants to build their nests and defend their colonies from predators. The purpose of this study was to study the relationship between temperature, humidity, and light intensity with foraging activity Tetragonula aff. minor uses the Spearman Correlation, and analyzes the daily peak activity of Tetragonula aff. minor at the University of Indonesia, Depok. This study also aims to identify the diversity of pollen collected by Tetragonula aff. minor at the University of Indonesia, Depok. The study began with data collection on environmental factors and the activity of non-sting bees identified as Tetragonula aff. minor, and then goes on to identify the diversity of pollen collected by Tetragonula aff. minor using the acetolysis method. The results showed that the activity of Tetragonula aff. minor has a correlation with temperature, humidity, and light intensity. The peak foraging activity of this species is 12: 30-13: 30. Based on pollen identification, Tetragonula aff. minor collects pollen from coconut (Cocos nucifera), mango (Mangifera indica), papaya (Carica papaya), noni (Morinda citrifolia), giant silk cloth myrtle (Lagerstroemia speciosa), cockspur coral tree (Erythrina crystal-galli), red shoots (Syzigium oleina), rubber tree (Hevea brasiliensis), and grass family (Poaceae)."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Ashwin Hadits
"Seiring berkembangnya zaman, teknologi yang digunakan pada industri manufaktur juga semakin meningkat. Hal ini memberikan dampak positif bagi industri maupun perusahaan dari berbagai sisi. Namun seiring meningkatnya proses produksi industri manufaktur, memberikan dampak terhadap negatif terhadap lingkungan, seperti peningkatan gas rumah kaca, kadar karbon monoksida di udara, hingga meningkatnya limbah buangan. Hal ini menimbulkan perhatian dari berbagai pihak, baik masyarakat, praktisi, edukasi, hingga pemerintah. Salah satu cara untuk menghadapi hal ini, adalah dengan mengimplementasikan Green HRM dalam pengelolaan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dampak dari implementasi Green / Sustainable HRM pada tahap Rekrutmen, Pelatihan, Penilaian Kinerja dan Reward & Benefit, terhadap faktor Triple Bottom Line (People, Profit, & Planet) di perusahaan Industri Manufaktur yang berada di Tangerang, Indonesia. Menggunakan metode survey pada 57 orang karyawan yang berada pada berbagai level jabatan, dan menggunakan teknik Spearman’s Correlation Coefficient untuk menganalisa keterhubungan, didapatkan hasil bahwa tahap Rekrutmen, Pelatihan, Penilaian Kinerja dan Reward & Benefit memiliki keterhubungan kuat dengan faktor Planet (Lingkungan). Sedangkan tahap Rekrutmen, Pelatihan, Penilaian Kinerja dan Reward & Benefit memiliki hubungan menengah dengan faktor People (Sosial) dan Profit (Keuangan).

Along with the development of the times, the technology used in the manufacturing industry is also increasing. This has a positive impact on the industry and companies from various sides. However, as the production process of the manufacturing industry increases, it has negative impacts on the environment, such as increasing greenhouse gases, carbon monoxide levels in the air, and increasing waste disposal. This raises the attention of various parties, both the community, practitioners, education, and the government. One way to deal with this, is to implement Green HRM in company management. This research was conducted to measure the impact of the implementation of Green / Sustainable HRM at the Recruitment, Training, Performance Appraisal and Reward & Benefit stages, on the Triple Bottom Line factor (People, Profit, & Planet) in a Manufacturing Industry company located in Tangerang, Indonesia. Using a survey method on 57 employees at various position levels, and using the Spearman’s Correlation Coefficient technique to analyze the relationship, it was found that the Recruitment, Training, Performance Appraisal and Reward & Benefit stages have a strong relationship with the Planet factor. While the Recruitment, Training, Performance Appraisal and Reward & Benefit stages have a medium relationship with the People and Profit factors."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Restu Oktavia
"Produksi plastik yang terus meningkat disertai sistem pengelolaan yang buruk menyebabkan tercemarnya lingkungan oleh limbah plastik. Pencemaran tersebut juga terjadi pada lautan dan daerah pesisir. Vegetasi mangrove di daerah pesisir dapat berperan sebagai perangkap bagi limbah plastik. Plastik-plastik yang terperangkap biasanya merupakan plastik dengan ukuran besar atau biasa disebut dengan makroplastik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara kerapatan mangrove jenis pohon, pancang, dan semai dengan kelimpahan makroplastik di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, DKI Jakarta. Pengambilan data kerapatan mangrove dilakukan pada plot kuadran 10 x 10 m yang tersebar di 30 titik pada 7 stasiun pengamatan. Pengambilan data kelimpahan makroplastik dilakukan pada sub-plot kuadran berukuran 1 x 1 m yang berada di dalam plot kuadran mangrove dengan 3 kali pengulangan. Data-data tersebut kemudian dianalisis menggunkan uji korelasi Spearman. Terdapat korelasi signifikan yang bersifat positif sangat kuat antara kerapatan mangrove jenis pohon dengan kelimpahan makroplastik di Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Kerapatan mangrove jenis pancang dengan kelimpahan makroplastik di Suaka Margasatwa Pulau rambut memiliki korelasi yang tidak signifikan dan bersifat negatif sangat lemah. Terdapat korelasi signifikan yang bersifat positif lemah antara kerapatan mangrove jenis semai dengan kelimpahan makroplastik di Suaka Margasatwa Pulau Rambut.

Plastic production continues to increase accompanied by poor management systems that causes environmental pollution by plastic waste. Pollution also occurs in the oceans and coastal areas. Mangrove vegetation in coastal areas can act as a trap for plastic waste. Trapped plastics are usually large plastics or commonly known as macroplastics. This research was conducted to determine the correlation between the density of mangrove tree species, saplings, and seedlings with macroplastic abundance in Pulau Rambut Wildlife Reserve, DKI Jakarta. Mangrove density data was collected in 10 x 10 m quadrant which was spread over 30 points at 7 observation stations. Data collection on macroplastics abundance was carried out in the 1 x 1 m sub-plot quadrant which placed inside the mangrove quadrant plot with 3 repetitions. These data were then analyzed using the Spearman correlation test. There is a significant positive and very strong correlation between the density of mangrove tree species with the macroplastics abundance in Pulau Rambut. The density of sapling mangroves with macroplastic abundance in Pulau Rambut has an insignificant correlation and is very weakly negative. There is a significant correlation that is weak positive between the density of mangrove seedlings and the macroplastics abundance in Pulau Rambut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syntia Rahutami
"ABSTRAK
dalam menentukan pentingnya keberadaan teknik klinis di bidang manajemen
peralatan medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ada
pengaruh antara peran kepemimpinan, motivasi dan komitmen terhadap kesesuaian
mutu akreditasi pada MFK 8 dan keberadaan ahli teknik klinis di dua rumah sakit
yang berbeda yang dalam hal ini adalah rumah sakit umum negeri dan rumah sakit
umum swasta. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan
kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan untuk diisi sesuai dengan tingkat
persetujuan dari responden yang kemudian dihitung korelasinya menggunakan
korelasi bivariat Spearman dan dilakukan uji beda dengan metode Mann-Whitney.
Hasil yang didapat adalah ada perbedaan antara kedua rumah sakit. Perspektif
Kepemimpinan Antara Rumah Sakit Umum Negeri dan Swasta berbeda dalam hal
pengaruhnya terhadap keberadaan ahli teknik klinis di rumah sakit, di rumah sakit
negeri yang diteliti, kepemimpinan tidak berperan dalam peningkatan mutu dan
keberadaan ahli teknik klinis, namun di rumah sakit swasta cukup menunjukkan
pengaruh yang cukup baik.

ABSTRACT
Leadership role leverage becomes a main issue in this study to determine the
importance of the clinical engineers existence in the medical equipment management
field. The purpose of this study is to prove that there are differences between
leadership role, motivation and commitment against the conformity of MFK 8
accreditation quality and the existence of clinical engineers in two different hospitals,
which in these cases are a public general hospital and private general hospital. The
research method that has been used is by using a questionnaire containing statements
to be filled in accordance with the level of respondent?s agreement, the correlation are
calculated using Spearman bivariate correlation and Mann-Whitney method for
difference test. The result was there was difference between the two hospitals.
Leadership Leverage between Public and Private General Hospital turned out
different in its impact against the existence of clinical engineers in hospital, in
government hospital, leadership doesn?t have the role in quality enhancement and the
existence of clinical engineer existence, however in private hospital shows good
leverage between variables."
2016
T46586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Permata Sari
"ABSTRAK
Penerapan standar ISO/IEC 17025 pada laboratorium pengujian erat kaitannya dengan tercapainya sasaran mutu yang terdapat di laboratorium. Oleh karena itu perancangan kriteria keefektifan implementasi ISO/IEC 17025 ini mengambil peranan penting untuk laboratorium pengujian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang memiliki hubungan dengan keefektifan penerapan ISO/IEC 17025. Metode FocusGroup Discussion FGD yang terdiri dari beberapa Asesor yang kompeten, pembobotan dengan Analytical Hierarchy Process AHP serta analisis korelasi Spearman menjadi alat dalam menilai klausul apa saja yang berkaitan dengan keefektifan implementasi ISO. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya klausul keefektifan organisasi, sistem manajemen, personel, kaji ulang manajemen, metode pengujian dan jaminan mutu hasil uji , serta faktor yang memiliki hubungan dengan keefektifan implementasi ISO/IEC 17025 komitmen, kompetensi, pengawasan, evaluasi, konsistensi dan komunikasi.

ABSTRACT
Implementation of ISO IEC 17025 standard in testing laboratory is closely related to the achievement of quality objectives contained in the laboratory. Therefore, designing the effectiveness criteria of ISO IEC 17025 implementation has an important role for the testing laboratory. This study was conducted to determine faktors that have relationship with the effectiveness of the application of ISO IEC 17025. Focus Group Discussion FGD method consisting of several competent assessors, weighted by Analytical Hierarchy Process AHP and Spearman correlation analysis becomes a tool in assessing any clauses which is related to the effectiveness of ISO implementation. The results of this study are the clause of effectiveness organization, management system, personnel, management review, test method and quality assurance of test result , and faktors related to the effectiveness of implementation of ISO IEC 17025 commitment, competence, monitoring, evaluation, consistency and communication "
2018
T51188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Putri Nisrina
"Kecemasan dalam menghadapi pandemi COVID-19 dapat terjadi pada siapapun. Kecemasan dapat membuat seseorang bertingkah laku di luar akal sehat mereka. Pada kasus pandemi COVID-19 salah satu kecemasan yang terjadi adalah kecemasan akan tertular oleh virus COVID-19. Untuk mengurangi penularan COVID-19 dilakukan tindakan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas. Protokol kesehatan tersebut harus dipatuhi untuk menghindari penyebaran virus yang semakin meluas, tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kecemasan terhadap pandemi COVID-19 dan tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan COVID-19 dan korelasi diantara keduanya. Diduga ada perbedaan pada tingkat kecemasan, tingkat kepatuhan dan korelasi antara keduanya pada mahasiswa antar rumpun ilmu di Universitas Indonesia. Karena itu perbedaan rata-rata skor dari tingkat kecemasan, tingkat kepatuhan dan korelasi keduanya akan dianalisis untuk rumpun ilmu yang ada di Universitas Indonesia. Hal ini akan membantu pihak terkait untuk membuat kebijakan yang lebih efisien dan tepat sasaran untuk mengurangi tingkat kecemasan dan menaikkan tingkat kepatuhan secara umum maupun di setiap rumpun ilmu. Metode utama yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis dan korelasi Spearman. Penelitian dilakukan pada 306 mahasiswa Universitas Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan 15 pertanyaan mengenai kecemasan dan 25 pertanyaan mengenai kepatuhan dengan skor 1-5. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat kecemasan antar rumpun ilmu dan tidak terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat kepatuhan antar rumpun ilmu di Universitas Indonesia. Untuk Rumpun Ilmu Kesehatan terdapat korelasi negatif antara tingkat kecemasan dan tingkat kepatuhan. Untuk Rumpun Ilmu Sains dan Teknologi maupun untuk Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora didapatkan bahwa tidak terdapat korelasi antara tingkat kecemasan dan tingkat kepatuhan.

Anyone can experience anxiety as a result of the COVID-19 pandemic. Anxiety can cause a person to act in ways that are contrary to their common sense. One of the concerns that arises in the case of the COVID-19 pandemic is the fear of becoming infected with the virus. To reduce COVID-19 transmission, the 5M health protocol is followed, which includes wearing masks, washing hands, maintaining a safe distance, avoiding crowds, and limiting mobility. These health protocols must be followed to prevent the spread of the virus, which appears to be spreading but is not. The goal of the study was to look at the COVID-19 pandemic's anxiety levels and the COVID-19 health protocol's compliance levels, as well as the relationship between the two. It is suspected that students in the Universitas Indonesia knowledge group have different levels of anxiety, compliance, and correlations between the two. As a result, for the existing science group at Universitas Indonesia, the difference in average scores from anxiety levels, compliance levels, and correlations will be examined. This will assist the relevant parties in developing more effective and targeted policies to reduce anxiety and increase compliance across the board, as well as in each knowledge group. The Kruskal-Wallis test and the Spearman correlation are the most commonly used methods. The research involved 306 students from Universitas Indonesia. Questionnaires with 15 anxiety questions and 25 complince questions were used to collect data, with scores ranging from 1 to 5. According to the findings of this study, at the Universitas Indonesia, there is a difference in average anxiety level score between the knowledge group and no difference in average compliance level score between the knowledge group. Anxiety levels and compliance levels are negatively correlated in the Health knowledge group. There is no correlation between anxiety levels and compleance levels in Science and Technology, as well as the Social Sciences and Hummanities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library