Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pohan, Vivi Yosafianti
"Pendelegasian kepala ruang merupakan kunci keberhasilan dalam pemberian asuhan keperatwan yang berkualitas. Pendelegasian kepala ruang sendiri jika silakukan dengan teknik yang tepat dan benar akan dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana dalam memeberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendelegasian kepala ruang dan karakteristik perawat pelaksana dengan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Desain penelitian adalah deskripsi korelasi dengan rancangan cross sectional. Hasil penelitian ini sangant mendukung untuk kepala ruang melakukan pendelegasian dengan teknik tertulis untuk mendekegasikan tugasnya kepada perawat pelaksana sehingga kinerja mereka meningkat
.Delegation of the head of the room is the key to success in providing quality nursing care. The delegation of the head of the room itself if done with the right and correct technique will be able to affect the performance of the implementing nurse in providing nursing care. This study aims to determine the relationship between the delegation of the head of the room and the characteristics of the implementing nurse with the nurse's performance in providing nursing care. The research design is a description of the correlation with a cross sectional design. The results of this study are very supportive for the head of the room to delegate with a written technique to delegate his duties to the implementing nurses so that their performance increases."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Saparwati
"ABSTRAK
Kepala ruang adalah manajer operasional yang merupakan pimpinan yang secara langsung
mengelola seluruh sumber daya di unit perawatan untuk menghasilkan pelayanan yang
bermutu. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk memperoleh gambaran arti dan makna
pengalaman kepala ruang dalam mengelola ruang rawat inap di RSUD Ambarawa. Desain
penelitian yang digunakan adalah metode fenomenologi deskriptif, pengumpulan data dengan
FGD dan wawancara mendalam. Partisipan pada penelitian ini diambil secara purposive
sampling, analisa data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian teridentifikasi lima
belas tema tentang gambaran respon kepala ruang terhadap peran dan fungsinya sebagai
manajer lini, persepsi kepala ruang dalam menjalankan fungsi manajemen, hambatan dalam
mengelola ruang rawat inap, dukungan dan harapan yang diperoleh kepala ruang agar
perannya optimal. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, kepala ruang perlu
memahami, melaksanakan fungsi manajemen guna mendukung kelancaran pelayanan di
ruang rawat inap yang menjadi tanggungjawabnya dan diharapkan meningkatkan
perencanaan dan ketenagaan di ruangan.

ABSTRACT
Head?s nurse is operational manager that directly lead all resources to meet nursing quality
services. This research aimed to identify the meaning of experiences head?s nurse in
managing inpatient room at RSUD Ambarawa. This research designed using a descriptive
phenomenological, the data collected by FGD and in-depth interviews. Participants selected
by purposive sampling, data analysis using Collaizi?s methods. This research find 15 themes
such as rules and functions as first line manager, perception of management functions,
limitation in managing inpatient room, and support and wises to optimal the rules manager.
It could be conclude that the head?s nurse must improve the understanding and managing
rules as first line manager especial in planning and staffing"
2012
T30332
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Damayanti
"Latar belakang: Angka kejadian infeksi dapat diturunkan dengan pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam asuhan keperawatan secara komprehensif oleh Perawat. Pada kenyataannya asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien dengan risiko infeksi masih rendah. Perawat membutuhkan model peran yang baik dari kepala ruang dan fungsi manajemen kepala ruang memberi pengaruh positif pada pelaksanaan PPI.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 221 perawat yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Jakarta yang dipilih dengna menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari peran kepala ruang, fungsi manajemen kepala ruang, dan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yang disebarkan pada responden melalui tautan google form. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen mendapatkan nilai r = 0,313-0,818 dan cronbach’s alpha = 0,922-0,945.
Hasil: Hasil penelitian ini mendapatkan ada hubungan peran kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan sedang dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,489), demikian juga  fungsi manajemen kepala ruang mempunyai hubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan kuat dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,515. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yaitu fungsi pengorganisasian (nilai koefisien Beta = 1,145), fungsi pengendalian (nilai koefisien Beta = 1,125), peran decisional (nilai koefisien Beta = 1,145), dan peran interpersonal (nilai koefisien Beta = -1,010).
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran dan fungsi manajemen kepala ruang berhubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan adalah fungsi pengorganisasian. Rekomendasi yang diberikan yaitu meningkatkan peran dan fungsi kepala ruang dalam PPI terutama fungsi perngorgaisasian untuk mengoptimalkan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dan peningkatan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan terutama pada tahap diagnosis keperawatan.

The incidence of infection can be reduced by implementing the Infection and Prevention Control (IPC) in comprehensive nursing care by nurses. In fact, comprehensive nursing care for patients with risk of infection is still low. Nurses need a good role model from the head nurse and the management function of the head nurse have a positive influence on the implementation of IPC.
Method: This study aimed to identify and analyze the relationship between the role and function of head nurse management and the implementation of IPC in nursing care. Quantitative research with cross sectional design was conducted on 221 nurses who worked in government hospitals in Jakarta who were selected using purposive sampling technique. The research instrument consisted of the role of the head nurse, the management function of the head nurse, and the implementation of IPC in nursing care which was distributed to respondents via the google form link.
Results: The results of the validity and reliability test of the instrument get r value = 0.313-0.818 and Cronbach's alpha = 0.922-0.945. The results of this study found that there was a relationship between the role of the head nurse and the implementation of IPC in nursing care with moderate strength and a positive direction (p = 0.0001, r = 0.489), and the management function of the head nurse had a relationship with the implementation of IPC in nursing care with strong strength and positive direction (p = 0.0001, r = 0.515. The factors that most influence the implementation of IPC in nursing care are the organizational function (Beta coefficient value = 1.145), control function (Beta coefficient value = 1.125), decisional role (Beta coefficient value = 1.145), and interpersonal roles (Beta coefficient value = -1.010).
Conclusions: This study concludes that the role and management function of head nurse are related to the implementation of IPC in nursing care. The factor that most influences the implementation of IPC in nursing care is the function of organization. This study recommend to increase the role and management function of the head nurse in IPC  to optimize the implementation of IPC in nursing care and increase the implementation of PPI in nursing care, especially nursing diagnosis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilyance Djarang
"Pendahuluan : Indonesia berada pada peringkat kedua sebagai negara dengan beban TB (Tuberkulosis) tertinggi di dunia setelah India. Pemerintah telah menetapkan program penanggulangan TB melalui Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021, dan secara teknis dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016, yang bertujuan untuk menurunkan angka kejadian TB di Indonesia. Tujuan : Untuk mengidentifikasi hubungan peran, fungsi manajemen kepala ruang dan implementasi program nasional penanggulangan TB dalam pelayanan keperawatan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional, dengan desain survei analitik. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 77 orang perawat yang bekerja di ruangan perawatan TB Rumah Sakit tipe A di Manado. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner peran kepala ruang,  fungsi manajemen kepala ruang, dan pelaksanaan kegiatan prognas TB dalam pelayanan keperawatan, yang disebarkan melalui tautan Google Form. Hasil uji validitas dan realibilitas dengan nilai 0,376-0,932 dan Cronbach’s Alpha 0,708-0,964. Hasil : Peran kepala ruang berhubungan dengan implementasi prognas TB dengan kekuatan hubungan positif dan kuat (r = 0,699, p= 0,0001). Fungsi manajemen kepala ruang juga menunjukkan hubungan positif dan kuat dengan implementasi Prognas TB (r = 0,714, p = 0,0001). Yang paling berhubungan dengan implementasi prognas TB dalam pelayanan keperawatan adalah peran Decisional (Nilai koefisien beta = 1,423) dan fungsi pengendalian (Nilai koefisien beta = 1,064). Kesimpulan : Peran dan fungsi manajemen kepala ruang berhubungan dengan implementasi prognas penanggulangan TB dalam pelayanan keperawatan, dimana faktor yang paling berhubungan adalah peran pengambilan keputusan oleh kepala ruang (Decisional Role). Rekomendasi yang diberikan adalah mengoptimalkan peran dan fungsi kepala ruang termasuk dalam implementasi kegiatan prognas TB dalam pelayanan keperawatan, sehingga dapat menunjang penanggulangan tuberkulosis.

Introduction : Indonesia is second rank as the country with the higest burden of TB (Tuberculosis) in the world. The goverment has established a TB control program trough presidential regulation number 67 in 2021, and technical regulation as the Minister of Health Republic Indonesia Number 67 in 2016, wich aims to reduce the incidence of TB in Indonesia. Objective : To identify the relationship between the role, management function of the head nurse and implementation of the national TB control program in nursing services. Method : This research use the cross sectional approach, with an analytical survey design. Samples were taken using a total sampling technique of 77 nurses who worked at the TB treatment room, at type A hospital in Manado. The instrument used was a questionnaire on the role of the head nurse, the management function of the head nurse, and the implementation of TB Program activities in nursing services, wich was distributed by Google Form link. Validity and realibility test results with values of 0.376-0.932 and Cronbach’s Alpha 0.708-0.964. Results :The role of the head nurse is realated to implementation of the national TB program with a positive and strong relationship (r = 0.699, p = 0.0001). The management function of the head nurse also shows a positive and strong relationship with the implementation of the TB program (r = 0.714, p = 0.0001). What is most related to the implementation of the TB program in nursing services is the decisional role (beta coefficient value = 1.423) and the control function (beta coefficient value = 1.064). Conclusion : The role and management function of the head nurse are related to the implementation of the national TB control program in nursing services, were the most related factor is the decisional role of the head nurse. The recommendation given is to optimize the role and management function of the head nurse, including the implementation of the national TB control program in nursing services, so that it can support to prevention of tuberculosis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Marliany
"Tujuan penelitian cross sectional ini untuk mengidentifikasi hubungan peran kepala ruang dengan sikap etis perawat pelaksana terhadap klien yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana di RSUD Tasikmalaya. Hasil penelitian pada 112 perawat menunjukkan peran decisional berhubungan signifikan dengan sikap etis perawat pelaksana terhadap klien (p=0,002). Peran kepala ruang secara komposit berhubungan signifikan dengan sikap etis perawat pelaksana terhadap klien (p=0,008) dan peran decisional merupakan peran kepala ruang yang paling berhubungan (p=0,005). Karakteristik perawat yang terbukti sebagai confounding adalah umur, lama kerja dan jenis kelamin. Hal ini perlu ditindaklanjuti oleh pimpinan Rumah Sakit dengan penyusunan pedoman pelaksanaan etik keperawatan.

The aim of this cross sectional research was to identify the relationship between the role of head nurse and nurse`s ethical attitude to client which perceived by nurse`s in Tasikmalaya Public Hospital. Result of the research on 112 nurse`s indicated that the decisional role of head nurse is significantly associated with nurse`s ethical attitude to client (p=0,002). The role of headnurse in composite significantly associated with nurse`s ethical attitude to client (p=0,008) and the decisional role has most relationship with nurse`s ethical attitude to client (p=0,005). Nurse?s characteristic as confounding is age, working experience, and gender. It`srecommended for hospital leaders to develop a nursing ethic guidance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41465
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syaifudin
"Perencanaan merupakan bagian dari fungsi manajemen mendasar dan paling awal yang akan menyeleksi prioritas, hasil, dan metode untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Efektifitas perencanaan harian kepala ruang mempengaruhi kinerja dan mutu pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas perencanaan harian terhadap kinerja harian kepala ruang di ruang rawat inap RS Tugu Ibu Depok.
Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment pre-test post-test dengan kelompok kontrol. Uji validitas instrumen menggunakan content validity expert, dengan ujireabilitas interater reability. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 sampel, masing-masing 33 sampel kelompok intervensi dan kontrol.
Hasil penelitian terdapat pengaruh yang sempurna perencanaan harian terhadap kinerja harian (r=1.00, α=0.05), terdapat perbedaan yang bermakna perencanaan harian dan kinerja harian antara sebelum dan sesudah mendapatkan pelatihan pada kelompok intervensi (p=0.001, α=0.05), terdapat perbedaan yang bermakna perencanaan harian dan kinerja harian antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sesudah pelatihan perencanaan harian (p=0.001, α=0.05). RS Tugu Ibu perlu meningkatkan pendidikan kepala ruang untuk dapat berperan sebagai manager lini keperawatan, mengembangkan model perencanaan harian yang lebih lengkap dan sesuai dengan visi/misi ruangan dan rumah sakit Tugu Ibu Depok. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30617
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
"Perencanaan kepala ruang merupakan pedoman untuk melaksanakan tindakan terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien. Kuasi eksperimen dengan rancangan pretest-posttest control group design ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pedoman perencanaan kepala ruang terhadap pelaksanaan keselamatan pasien. Hasil penelitian pada 73 perawat pelaksana RS Haji Jakarta dan 73 perawat pelaksana RS Islam Jakarta Cempaka Putih menunjukkan ada pengaruh perencanaan kepala ruang terhadap pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi namun hubungan masih lemah dan berkorelasi positif (p=0.050; α=0.05). Pedoman perencanaan kepala ruang sangat diperlukan oleh kepala ruang. Rumah sakit perlu meningkatkan perencanaan kepala ruang terhadap pelayanan keperawatan dengan menyusun pedoman perencanaan kepala ruang.

Head nurse plan designated as a guidelince for the implementation of programs related to patient safety activities. Quasi experiment with pretest-posttest control group design aimed to identify the effect of head nurse plan toward the implementation of patient safety program. The result of the research on 73 nurses at Haji Hospital Jakarta and 73 nurses at Islam Hospital Cempaka Putih Jakarta demonstrated the effect of head nurse plan toward the implementation of patient safety program, with positif yet slight correlation (p=0.050; α=0.05). However, head nurse plan is strongly required. Besides, every hospital needs to improve nursing care by improving the head nurse plan itself."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30721
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Anggraini
"Masih rendahnya disiplin kerja perawat di rumah sakit rnerupakan suatu indikator masih kurang kualitas pelayanan keperawatan yang diterima oleh masyarakat. Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit. Faktor yang dominan mempengaruhi mutu rumah sakit adalah sumber daya manusia. Salah satu aspek kekuatan SDM itu dapat tercermin pada sikap dan perilaku disiplin, karena disiplin mempunyai dampak yang kuat terhadap suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam mencapai tujuan yang direncanakan.
Peningkatan disiplin kerja perawat dapat dilakukan melalui berbagai upaya diantaranya dengan meningkatkan kepuasan remunerasi, dan pola gaya kepemimpinan hal ini juga disesuaikan dengan karakteristik individu dari perawat. Demikian halnya yang dilakukan oleh Rumah Sakit Dr. Moh. Hoesin Palembang untuk meningkatkan disiplin kerja perawat PNS.
Disain penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari perawat PNS di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang berjumlah S4 orang dari 540 orang perawat yang menjadi populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan variabel karakteristik individu yang signifikan adalah umur, pendidikan, dan lama kerja perawat PNS memiliki hubungan dengan tingkat kedisiplinan perawat PNS di RSMH Palembang, kemudian variabel gaya kepemimpinan demokratis serta persepsi kepuasan remunerasi Perawat PNS. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel pada analisis bivariat yang lebih kecil dari alpha 5%. Hasil penelitian ini teruji pada tingkat keyakinan 95% dengan alha 5%.
Dampak dari penelitian ini adalah adanya informasi yang berguna sebagai bahan pertimbangan untuk RSMH Palembang khususnya bagian manajemen keperawatan untuk meningkatkan kualitas disiplin kerja perawat sehingga akan meningkalkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

The low of nursing hospital discipline ability is become an indicator of less service nursing quality which accepted by society. Hospital achievement in run marked the function showed by the height of hospital service quality. Dominant factor that influences hospital quality is human resource. One of the strength aspects of this can be found in attitude and behaviors discipline due tue discipline has strong impact towards an organization to pursue success in achieve aim that planned.
Enhancing the discipline of nursing can be done in various things, such as increasing the satisfaction of remuneration, and this matter of leadership style pattern also accustomed with individual characteristics of nurse. However, such the things done by dr. Moh. Hoesin Palembang that to increase nurse discipline work of PNS.
Design of analytical that used is doing survey with quantitative approaching. Sample in this research is some of PNS nurse RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang that number 84 person from 540 nurses which become a population. Data collecting is done with distribute questioners.
The research result shows individual characteristics that have variable significant. For instance age, education, and how long PNS nurse has relationship connection with nurse discipline level at RSNH Palembang, then democratic leadership style variable with satisfaction perception remunerasi nurse PNS. This matter is seen from value signifikansi variable in bivariate analysis smaller than alpha 5%. This result, confidence analytically in level 95% with alha 5%.
Impact of this research is hopefully give useful information existence upon which deliberation to RSMH Palembang, especially management part to increase quality of the discipline of nurse, thus will increase well-being service quality for society.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T21090
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nopriyanto
"ABSTRAK
Dokumentasi catatan perkembangan pasien terintegrasi belum optimal karena kurangnya pemahaman perawat dalam melakukan penulisan, dan keseragaman dari isi kaidah penulisan, serta belum optimalnya dukungan dari kepala ruang. Tujuan penelitian mengidentifikasi pengaruh penguatan peran kepala ruang dengan pendekatan teori Orlando terhadap pelaksanaan pendokumentasian catatan perkembangan pasien terintegrasi. Metode pre eksperiment design dengan one group pre test and post test design without control, dengan sampel 115 dokumen catatan perkembangan pasien terintegrasi, teknik cluster sampling, melalui analisis Wilcoxon, Spearman dan Kruskal Wallis test. Hasil penguatan peran kepala ruang dengan pendekatan teori Orlando meningkatkan kualitas pelaksanaan pendokumentasian catatan perkembangan pasien terintegrasi secara bermakna p=0,0001; ?=0,025 . Kesimpulan kemampuan perawat pelaksana meningkat bermakna dalam pelaksanaan pendokumentasian catatan perkembangan pasien terintegrasi melalui penguatan peran kepala ruang dengan pendekatan teori Orlando. Rekomendasi adanya kebijakan, pendampingan, evaluasi, dan monitoring dari manajer keperawatan serta pengembangan melalui workshop penerapan peran kepala ruang dan pelaksanaan pendokumentasian catatan perkembangan pasien terintegrasi.

ABSTRACT
Documentation of integrated patient development records has not been optimal due to lack of understanding of nurses in writing, and uniformity of the content of writing rules, and there has not yet optimal support from the head nurses. The purpose of this study was to identify the impact of strengthening the role of the head nurse using the Orlando rsquo s theoretical approach on the implementation in documented of integrated patient development records. The method used Pre experimental design with one group pre test and post test design without control, samples on this study are 115 documents of integrated patient development record, cluster sampling technique, analyzed used with Wilcoxon, Spearman and Kruskal Wallis test analysis. The result showed that the role strengthening of the head nurse with the Orlando rsquo s theoretical approach significantly improves the quality of implementation for documented of integrated patient development record p 0.0001 0,025 . The conclusion of nursing abilities of the implementers increased significantly in the implementation in documented of integrated patient development record. It is recommended can used as reference to make policies, assistance, evaluation and monitoring of nursing managers and development through workshops on the role of the head nurses and documentation of integrated patient development records."
2017
T48639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Suryanti
"Pengarahan dan pengendalian kepala ruang merupakan salah satu faktor  yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan namun belum optimal dilakukan, memahami pelaksanaan pengarahan dan pengendalian kepala ruang terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menggali pengalaman dan persepsi kepala ruang dalam melaksanakan fungsi pengarahan dan pengendalian pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di rumah sakit. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode sampel varians maksimum. Partisipan sebanyak 18 kepala ruang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi berstruktur. Data dianilisis dengan analisis metode Collaizi. Hasil analisis terhadap 7 tema yang ditemukan dapat diketahui bahwa pengembangan sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih praktis di rumah sakit sangat diharapkan dan supervisi dengan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan untuk penilaian harus terus menerus dilakukan. Rekomendasi mengembangkan sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih praktis seperti sistem komputerisasi atau pengembangan format pendokumentasian asuhan keperawatan seperti bentuk checklist harus dilakukan dan supervisi individu dan berkelompok tidak terjadwal yang dilakukan saat preconference, postconference, bedside teaching handover, maupun secara terjadwal tanpa mengganggu pemberian asuhan keperawatan keperawatan yang dimasukkan ke dalam indikator kinerja individu harus terus dilakukan.

Actuiting and controlling  of the head nurse  is one of the factors that affect of the nursing care documentation but it has not been optimally implemented. The purpose of this study was to explore the experiences and perceptions of the head nurse  in implementing  the function of actuiting and controlling the implementation of nursing care documentation in the hospital. This research method is a qualitative research with a descriptive qualitative approach design, with the maximum variance sample method. Participants were 18 heads nurse. Data collection using semi-structured interviews. Data were analyzed using the Collaizi method. The results of the development of a more practical nursing care documentation system in the hospital are highly expected and supervision by direct observation of the implementation of nursing care documentation for assessment must be continuously carried out. Recommendations to develop a more practical nursing care documentation system such as a computerized system or development of a checklist format must be done and unscheduled individual and group supervision during preconferences, postconferences, bedside teaching handovers, or on a scheduled basis without disturbing the provision of nursing care which is included in individual performance indicators must be continuously carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>